Anda di halaman 1dari 12

COVER

KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................3
A. Pengertian Atikel..................................................................................................................3
B. Struktur Penulisan Artikel Penelitian................................................................................4
C. Contoh Artikel Penelitian....................................................................................................5
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi melalui kreativitas dan skeptisisme,
keterbukaan pada kontribusi ilmu baru, serta kegigihan dalam mempertanyakan
kontribusi yang diberikan dan konsensus keilmuan yang berlaku. Perkembangan
teknologi tentunya juga mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan secara berarti.
Menulis artikel ilmiah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam dunia pendidikan,
karena merupakan kegiatan ilmiah yang dapat mengkomunikasikan hasil hasil
pemikiran, penelitian dan pengabdian yang dilakukakan oleh sivitas akademika1.
Artikel itu sendiri memiliki banyak macam jenisnya. Masuknya hasil penelitian
yang merupakan pengetahuan individu ke dalam lingkup pengetahuan ilmiah, terjadi
setelah hasil penelitian dipresentasikan atau dikomunikasikan dengan cara tertentu
sehingga dapat dinilai kebenarannya. Cara yang efektif dan dijadikan standar dalam
mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian adalah dengan cara ditulis
dalam bentuk artikel (paper) ilmiah, dan dipublikasikan pada majalah / jurnal ilmiah
yang di review. Praktek ilmiah merupakan kegiatan yang melibatkan banyak hal.
Peneliti mengumpulkan dan menganalisis data, mengembangkan hipotesis,
mengulangi dan mengembangkan hasil penelitian sebelumnya, mengkomunikasikan
hasil penelitian pada peneliti lainnya, mengulas dan mengkritik hasil penelitian peneliti
lainnya, melatih dan membimbing mahasiswa dan peneliti muda, serta mengikatkan diri
pada kehidupan komunitas ilmiah. Masuknya hasil penelitian yang merupakan
pengetahuan individu ke dalam lingkup pengetahuan ilmiah, terjadi setelah hasil
penelitian dipresentasikan atau dikomunikasikan dengan cara tertentu sehingga dapat
dinilai kebenarannya.
Melalui cara ini, gagasan individu dinilai dan digunakan secara kolektif sehingga
secara bertahap akan menjadi pengetahuan ilmiah.Cara yang efektif dan dijadikan

1
Putut Marwoto, dkk., Peningkatan Kemampuan Menulis Artikel Ilmiah Sains Guru Sekolah Dasar
Melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat, Jurnal ABDIMAS, 2013, vol. 17, no. 2, hal. 111-116

1
standar dalam mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian adalah
dengan cara ditulis dalam bentuk artikel (paper) ilmiah, dan dipublikasikan pada majalah
/ jurnal ilmiah yang di-review.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian artikel
2. Bagaimana struktur artikel penelitian
3. Bagaimana contoh artikel penelitian

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan pemahaman tentang artikel
2. Mengetahui struktur kepenulisan artikel penelitian
3. Mengetahui contoh penulisan artikel penelitian

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Atikel
Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan
sebagainya2, atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media massa,
yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat
secara lugas3. Artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan
tak tentu panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau
menghibur, sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan lainnya. wujud
karangan berupa berita atau “kharkas”4.
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang didesain untuk dimuat di buku kumpulan
artikel atau jurnal, ditulis dengan tata cara penulisan ilmiah yang disesuaikan dengan
konvensi ilmiah yang berlaku. Artikel ilmiah memiliki gaya bahasa yang formal
sehingga hanya fokus ke dalam ilmu saja dan tidak ada gaya bahasa yang santai.
Pengutipan sumber disertai dengan identitas sumber yang jelas. Jenis-jenis berdasarkan
dari siapa yang menulis dan fungsi atau kepentingannya 5. Berdasarkan penulisnya, ada
artikel redaksi dan artikel umum. Artikel redaksi ialah tulisan yang di buat oleh redaksi
dibawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum merupakan
tulisan yang ditulis oleh umum. Artikel ilmiah memiliki beberapa manfaat, antara lain
sebagai sarana komunikasi ilmiah, sebagai sumber informasi, sebagai media untuk
memperoleh pengakuan dan penghargaan, sebagai media untuk memperoleh dana
penelitian, dan sebagai media untuk meningkatkan reputasi penulis.

2
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga,
Jakarta: Balai Pustaka, 2002, hal. 66
3
S. Tartono, Menulis di Media Massa Gampang!, Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, 2005, hal.
84
4
Xavier Quentin Pranata, Menulis dengan Cinta: Belajar Mandiri dan Mengajarkan Kembali
Jurnalisme Kasih Sayang, Yogyakarta: Yayasan ANDI, 2002, hal. 120
5
S. Tartono, Menulis di Media Massa Gampang!, Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, 2005, hal.
85-86

3
B. Struktur Penulisan Artikel Penelitian
Artikel ilmiah memiliki struktur yang terdiri dari judul artikel, nama penulis,
alamat email penulis, abstrak, pendahuluan, bahan, metode, hasil, dan pembahasan.
Struktur artikel ilmiah harus disusun secara sistematis, baku, dan menggunakan bahasa
yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Menurut Prof.
Dr. Suyono, M.Pd dkk (2015) artikel ilmiah hasil penelitian ditulis dengan sistematika
ilmiah. Materi yang di kembangkan dalam artikel ilmiah meliputi prosedur penelitian,
temuan penelitian, pembahasan, dan simpulan. Artikel ilmiah hasil penelitian terdiri atas
beberapa komponen. Berikut penjelasan mengenai susunan struktur artikel penelitian:
1. Judul Artikel: Judul artikel tidak berbentuk kalimat, tetapi berbentuk frasa, Terdiri
atas variable-variabel tertentu yang diteliti. Variabel yang dipilih dalam judul
mewakili setiap fokus masalah yang dibahas dalam artikel. Panjang judul artikel 5-
15 kata. Informatif dan menarik minat pembaca.
2. Nama Penulis: Nama yang dicantumkan dalam artikel hasil penelitian adalah nama
penulis artikel, bukan nama peneliti.
3. Sponsor/Lembaga: Sponsor berisi lembaga tempat penulis berkerja.
4. Abstrak dan Kata Kunci: a. Abstrak merupakan ringkasan keseluruhan isi artikel.
Abstrak berfungsi memberikan gambaran secara umum isi artikel sebelum pembaca
membaca artikel lebih lanjut. b. Abstrak artikel ilmiah hasil penelitian berisi masalah
dan tujuan penelitian, prosedur/metode penelitian, ringkasan hasil,pembahasan,
simpulan, dan saran yang ditulis secara ringkas. c. Kata Kunci merupakan variable-
variabel yang akan diteliti. Kata kunci sering dihubungkan dengan judul. Artinya,
variable yang ditulis didalam judul juga harus dirumuskan menjadi kata kunci. Kata
kunci merupakan kata atau gabungan kata yang menjadi focus masalah.
5. Pendahuluan: a. Pendahuluan pada artikel ilmiah hasil penelitian berisi pemaparan
latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan tinjauan pustaka secara ringkas dan
mendalam. b. Pendahuluan perlu disertai rujukan yang dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya, keabsahannya dan keterkaitannya dengan focus masalah
yang dibahas. c. Pendahuluan ditulis tanpa subjudul.

4
6. Prosedur Penelitian: a. Prosedur penelitian merupakan pemaparan metode penelitian
yang telah dilakukan. b. Prosedur penelitian berisi pendekatan, rancangan penelitian,
data dan sumber data, alat dan bahan (jika ada), lokasi dan lama penelitian (jika ada),
metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.
7. Hasil Penelitian: a. Hasil penelitian merupakan salah satu bagian penting pada artikel
ilmiah hasil penelitian. Hasil penelitian yang telah ditemukan akan menjadi dasar
pembahasan lebih lanjut. b. Pada hasil penelitian diperbolehkan menulis table atau
grafik yang dimaksud agar memudahkan pembaca dalam memahami table atau
grafik tersebut.
8. Pembahasan: a. Pembahasan merupakan bagian paling penting dalam artikel ilmiah
hasil penelitian. Pada pembahasan, penulis membahas secara mendalam dan lugas
tentang hasil penelitian dan kecenderungan yang ditemukan dalam penelitian. b.
Fungsi pembahasan adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada
rumusan masalah, serta merumuskan tujuan. c. Teks utama pada pembahasan dapat
di sertai teori yang mendukung atau dimodifikasi dengan teori baru.
9. Simpulan dan Saran Simpulan dan saran pada artikel disajikan dalam bentuk essai,
dan bukan penomoran.
10. Daftar Rujukan Daftar rujukan yang ditulis hanya rujuan yang dikutip dalam artikel,
bukan rujukan penelitian secara keseluruhan.

C. Contoh Artikel Penelitian


Pada bagian pendahuluan, hal yang dipaparkan adalah latar belakang, rumusan
masalah, dan tujuan. Pada bagian metode, hal yang dipaparkan adalah jenis penelitian,
teknik pengumpulan data, data, sumber data, alat dan bahan, serta teknik analisis data.
Pada bagian hasil penelitian, penulis boleh menampilkan tabel, bagan, atau diagram.
Akan tetapi, tabel, bagan, dan diagram yang ditampilkan harus disertakan narasi tentang
makna/isi tabel agar memudahkan pembaca dalam memahami tabel yang disajikan.
Selanjutnya, berikut ini akan dipaparkan bagian pembahasan, penutup, dan daftar
rujukan.

5
Pada bagian bahasan artikel, peneliti membahas hasil penelitian yang telah
ditemukan dengan menyertakan pendapat atau teori yang berhubungan dengan hasil
penelitian. Teori tersebut berfungsi untuk mendukung hasil menganalisis data yang telah
ditemukan. Simpulan merupakan bagian akhir merupakan temuan sekaligus sebagai
landasan konsep untuk membahas dan artikel yang berisi uraian singkat tentang
keseluruhan isi artikel. Saran masukan dari peneliti kepada peneliti lain untuk
mengembangkan penelitian serupa yang lebih bervariasi. Berikut contoh penulisan
artikel penelitian:
Judul: Etnobotani Sub Kelas Magniliidae dan Lilidae sebagai Bahan Kerajinan Etnik
Using Kabupaten Banyuwangi
Penulis: Ida Amaliah
Sponsor/Nama Lembaga: Universitas Harapan Indonesia Jalan Veteran 12 Malang-
Jawa Timur
Abstrak: Masyarakat Suku Using memanfaatkan tumbuhan maupun limbah dari
tumbuhan sebagai bahan, kerajinan karena banyaknya tumbuhan dan limbah tumbuhan.
Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan kerajinan dapat diolah menjadi peralatan rumah
tangga, hiasan, dan assesoris. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi
pengetahuan lokal masyarakat mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan
kerajinan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik
wawancara dan observasi lapangan. Tumbuhan yang paling dominan digunakan adalah
pisang abaka (Musa textilis), bambu (Bambusa sp) dan kelapa (Cocos nucifera).
Kata Kunci: etnobotani Magniliidae, Lilidae, bahan kerajinan, etnik Using.
Pendahuluan: Keanekaragaman tumbuhan menunjukkan berbagai variasi dalam
bentuk, struktur tubuh, warna. jumlah dan sifat lain dari tumbuhan di suatu daerah.
Etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan
sehari-hari dan keperluan adat suku bangsa (Darmono, 2007). Kehadiran etnobotani
menjadi penting untuk menggali pengetahuan tradisional tentang pemanfaatan tumbuhan
oleh masyarakat suku tertentu dalam mengatasi konservasi. Konsep hidup back to nature
atau kembali ke alam menjadi konsep yang banyak dipilih masyarakat di era modern
saat ini. Konsep inilah yang diterapkan oleh masyarakat Suku Using Kabupaten

6
Banyuwangi Masyarakat Suku Using memanfaatkan tumbuhan, sampah, maupun limbah
dari tumbuhan yang ada tuk dijadikan sesuatu yang lebih berguna, salah satunya
kerajinan untuk peralatan rumah tangga, hiasan, dan assesoris dst..
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif-eksploratif. Metode yang
digunakan adalah metode survei dengan teknik wawancara terstruktur (structured
interview) dan seni terstruktur (semi-structured interview). Peneliti terlibat aktif dalam
kegiatan proses pembuatan kerajinan (practiciporatory etnobotanical" "appraisal).
Pengambilan sample dengan cara purposive sampling sejumlah 90 responden. Penelitian
dilaksanakan pada bulan april sampai mei 2011 di Kecamatan Kabat dan Kecamatan
Glagah di suku using. Kabupaten Banyuwangi. Alat yang digunakan antara lain kamera,
alat perekam wawancara (tape recorder). angket wawancara, dan alat tulis. Bahan yang
digunakan tumbuh-tumbuhan sebagai bahan kerajinan yang ditemukan di lapangan pada
saat melakukan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis deskriptif kualitatif. Analisis ini merupakan analisisa isi tcontent analysis.
Identifikasi tumbuhan dilakukan dengan menggunakan pedoman pustaka Flora of Java
volume 1, II, dan III (Backer dan Brink, 1968).
Hasil: Berdasarkan hasil wawancara dengan 90 responden. diketahui bahwa terdapat
sebelas jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan oleh masyarakat
Suku Using Kabupaten Banyuwangi secara keseluruhan. Jenis- jenis tumbuhan tersebut
dipaparkan dalam tabel di bawah. ini.
No. Nama Latin Nama Familia Bagian yang Produk yang
Lokal Digunakan Dihasilkan

1 Musa paradis Gedhang Musaceae Pelepah Tas, pigura


saca L gelas.
Berdasarkan hasil wawancara. jenis-jenis tumbuhan bahan kerajinan spesies vang paling
sering dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Using Kabupaten Banyuwangi adalah pisang
abaka (Musa textilis). Berikut persentase hasil wawancara dengan seluruh responden.
Pembahasan: Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa masyarakat Using
menghasilkan berbagai kerajinan dengan memanfaatkan bagian-bagian dari tumbuhan.

7
Kerajinan yang dihasilkan diantaranya gantungan kunci, lampu duduk, piring, tas, asbak,
pigura, topi dan tikar. Spesies tumbuhan yang digunakan dikelompokkan dalam 9
familia, yaitu Arecaceae, Musaceae, Mimosaceae, Malvaceae, Leguminosae, Poaceae,
Pandanaceae, Apocynaceae dan Cyperaceae. Spesies yang paling banyak dimafaatkan
adalah pisang abaka (Musa textilis) sebanyak 20%. Menurut Wibowo (dalam Avivi,
2004), pisang abaka adalah salah satu penghasil serat yang dapat digunakan untuk
membuat kerajinan rakyat diantaranya anyaman topi, tas, peralatan makan, dan kertas
rokok.
Produk kerajinan yang dihasilkan masyarakat Using sebagian besar adalah peralatan
rumah tangga dengan persentase 65%, hiasan 11%, dan assesons 24%. Menunit Jelantik
(1999), pada awalnya kerajinan diciptakan dari dorongan manusia membuat barang dan
alat untuk kebutuhan sehari-hari terutama yang berhubungan dengan peralatan dapur.
Simpulan: Ada 11 spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan oleh
etnik using Kabupaten Banyuwangi, Spesies tersebut termasuk dalam sub kelas
Magniliidae dan Liliidae. Bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan yaitu batang dan
kegunaan produknya adalah untuk peralatan rumah tangga dan hiasan.
Saran: Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan kajian di bidang keseliatan,
sekaligus sebagai pendukung budaya etnik Using Kabupaten Banyuwangi. Peneliti lain
disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan tema vang sama di daerah lain.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Marwoto, Putut, dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Artikel Ilmiah Sains Guru
Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat. Jurnal ABDIMAS. vol. 17. no.
2. hal. 111-116

8
Pranata, Xavier Quentin. 2002. Menulis dengan Cinta: Belajar Mandiri dan Mengajarkan
Kembali Jurnalisme Kasih Sayang. Yogyakarta: Yayasan ANDI
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka
Tartono, S. 2005. Menulis di Media Massa Gampang!. Yogyakarta: Yayasan Pustaka
Nusatama

Anda mungkin juga menyukai