Anda di halaman 1dari 23

TATA BAHASA DAN GAYA

BAHASA PENELITIAN
ILMIAH
KELOMPOK 5
USMAN 13402139
SAEFUL BAKHRI13402102
MUGIONO
TANTAN KURNIA
Pengertian Karya Ilmiah

Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.

Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi dijelaskan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian
kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk
mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.

Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan di publikasikan dipaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dalam karya ilmiah terdapat beberapa gaya
penulisan
Gaya Deskripsi
Dalam gaya ini penulis berusaha menjelaskan secara detail gambaran dalam bentuk kata-kata
Gaya Narasi
Jenis gaya penulisan ini menyajikan suatu rangkaian cerita dari suatu kejadian
Gaya Ekspose/Penjabaran
Gaya penulisan jenis ini menjelaskan dan menafsirkan fakta dan gejala yang timbul dari suatu
kejadian
Gaya Argumentasi
Gaya penulisan jenis ini mengemukakan fakta pendukung dari penulis dengan menyajikan alasan- alasan.
Macam-macam karya ilmiah

Makalah
adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil
kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-
tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.
Skripsi
adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan
dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata
Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.
Tesis
adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua
(S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan
dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara
analisis kristis.
Disertasi
adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3)
yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.).
Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan
menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang
berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
Artikel
merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan
sebagainya. Dengan kata lain artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan nonfiksi,
karangan yang tak tentu panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik,
atau menghibur, sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya.
Esai
adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat
menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan
salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya
akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya
dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan
sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut.
Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
Buku Teks atau textbook
merupakan karya ilmiah yang ditulis sesorang atau beberapa orang tentang suatu aspek dari ilmu tertentu.
Pada umumnya berisi prinsip-prinsip pokok yang digunakan sebagai bahan pendidikan dan pengajaran
pada tingkat-tingkat tertentu.
Kamus
adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh satu atau beberapa orang yang tujuan untuk memberikan
penjelasan pengertian dari kata-kata dalam bidang ilmu tertentu, misalnya Kamus Teknik, Kamus Biologi,
Kamus Bahasa Inggris, Kamus Bahasa Indonesia & lain sebagainya.
Ensiklopedi
adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh sejumlah pakar, baik dalam satu ilmu atau dalam berbagai
ilmu. Ditujukan untuk memberikan penjelasan berupa pengertian-pengertian kata termasuk latar
belakang kata tersebut. Biasanya ensiklopedi terdiri atas banyak jilid, misalnya 1-20 jilid. Contoh
ensiklopedi adalah Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Indonesia, Ensiklopedi Kesehatan, dan lain-lain.
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk
dianggap sebagai karya ilmiah adalah

Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada
situasi spesifik.
Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian
jujur terkandung sikap etik penulisan ilmiah, yakni penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas.
Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan
prosedural.
Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang
mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan
suatu hipotesis.
Karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing
pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta,
tidak bersifat ambisius dan berprasangka. Penyajiannya tidak boleh bersifat emotif.
Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris. Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan
sendiri berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.
Jenis Konsumen Atau Target Dari Penulisan
Karya Ilmiah
1. Masyarakat Umum
Laporan yang ditujukan pada masyarakat umum, harus dapat memberi gambaran praktis kepada
pembaca. Laporan ini berupa brosur, artikel, ataupun mary report (laporan ringkasan) yang berisi hal-
hal yang praktis yang dapat dipergunakan secara langsung oleh masyarakat. Dalam laporan ini, peneliti
tidak perlu menyampaikan teknik-teknik yang sukar dicerna oleh masyarakat umum.
2. Sponsor Penelitian
Konsumen kedua adalah sponsor dari penelitian itu sendiri. Banyak penelitian yang dilakukan baik
oleh institusi ilmiah atau universitas, disponsori oleh suatu badan tertentu. Karena itu, hasil penelitian
tersebut perlu dilaporkan pada sponsor yang telah membiayai penelitian tersebut. Jenis laporan yang
disampaikan harus sesuai dengan keinginan dan tujuan sponsor, lebih-lebih dalam hubungannya dengan
penerapan penemuan penelitian tersebut.
3. Masyarakat Ilmiah
Konsumen ketiga dari penelitian adalah masyarakat ilmiah. Penelitian-penelitian baik yang
berupa tesis, skripsi, maupun disertasi, pertama-tama ditujukan kepada komisi Pembimbing atau
komisi tesis. Karena itu, bentuk, gaya bahasa, dan isi laporan harus sesuai dengan norma-norma
yang berlaku dalam suatu universitas.
Untuk konsumen masyarakat ilmiah, laporan penelitian harus dibuat seutuh mungkin tanpa
meninggalkan penulisan tentang komponen-komponen teknik, alat-alat, dan disain yang
dipergunakan dalam penelitian. Semua kegiatan yang berhubungan dengan daya nalar dan proses
penelitian yang telah dikerjakan harus dilaporkan secara mendalam dan terperinci. Hasil laporan
penelitian demikian bisa berbentuk monograf ataupun artikel ilmiah.
Bentuk Atau Format Penelitian Ilmiah
1. Bagian pendahuluan, yang terdiri dari :
a. Latar belakang
b. Perumusan masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Kegunaan atau manfaat penelitian
2. Tinjauan kepustakaan, terdiri dari :
a. Teori-teori yang berkaitan dengan penelitian tersebut
b. Hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
3. Kerangka konsepsual dan hipotesis
a. Asumsi-asumsi kerangka konsepsual.
b. Kerangka konsep penelitian
c. Hipotesis-hipotesis
d. Variasi-variasi penelitian dan definisi variabel-variabel tersebut.
4. Bahan dan cara (metode penilitian)
5. Hasil dan pembahasan penelitian
6. Kesimpulan dan rekomendasi
7. Daftar kepustakaan (refrensi)
8. Lampiran-lampiran
Syarat Kebahasaan Karya Ilmiah

Baku
Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku baik mengenai struktur
kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah, dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan.
Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan dalam tulisan dapat diukur secara pasti.
Tepat
Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh penutur atau penulis dan tidak
mengandung makna ganda.
Denotatif
Kata vang digunakan dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak melibatkan perasaan karena sifat
ilmu itu objektif
Ringkas
Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata
seperlunya, tidak berlebihan. tetapi isinya bernas.
Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam
paragraf.
Kesalahan Yang Sering Dibuat Dalam Menulis
Karya Ilmiah
1. Ketidaktepatan
Membesar-besarkan fakta atau pernyataan.
Salah penafsiran karena data yang diperlukan tidak dimasukkan.
Kesalah dalam menghitung, membuat atau menggunakan istilah.
Kesimpulan yang ditarik didasarkan pada bukti yang tidak cukup.
Penggunaan matematika yan g tidak cocok.
Mencampurbaurkan antara fakta dan opini.
Terdapa t kontraindikasi dan ketidakkonsistenan dalam pernyataan-pernyataan.
2. Penyampaian yang tidak baik
Menghilangkan topik yang penting.
Kesalahan dalam mengututkan subbab, bagian dan sebagainya.
Memasukkan materi dalam bagian atau paragraf yang salah.
Pengembangan topik yang kurang lengkap.
Memasukkan hal-hal yang tidak relevan secara tiak terperinci.
Gagal dalam usaha membedakan antara yang baru dan yang terkenal.
Kurang mementingkan penafsiran dan kesimpulan.
3. Kekurangan gaya bahasa
Kalimat yang terlalu panjang ataupun penggunaan tata bahasa yang terlalu sukar
Kalimat yang terlalu pendek
Kalimat yang terlalu lemah dengan kata-kata yang tidak ada artinya.
Kalimat yang kurang jelas sehingga perlu dibaca berkali-kali untuk memahaminya.
Paragraf yang terlalu panjang ataupun terlalu pendek.
Kalimat yang bertela-tele atau tidak langsung kesasaran.
Menggunakan kata-kata yang terlalu umum.
Pengulangan kata-kata yang tidak perlu dari kata-kata yang sama atau kalimat yang sama.
Terlupa menggunakan kata penghubung ataupun kata-kata asing.
Beberapa Bentuk Yang SeringDigunakan
1. Penggunaan huruf besar
Huruf pertamadalam ungkapan yang berhubungan denhgan keagamaan, kitab suci, nama Tuhan, dan kata ganti.
Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti oleh nama org.
Huruf pertama nama jabatan, pangkat yang diikuti nama org.
Huruf pertama nama org, bangsa, suku, bahasa, tahun, bulan, hari, hari besar, nama khas geografi, badan resmi,
lembaga pemerintahan, dokumen resmi.
Huruf pertama kata dari nama buku, majalah, surat kabar danjudul keterangan, kecuali kata partikel, seperti di,
ke, dari, yang, yang tidak terletak pada posisi awal.
Huruf pertama nama sapaandan ringkasan nama gelar kecuali gelar dokter.
Huruf pertama bahan produksi pabrik
Huruf pertama dari judul buku, judul dari bab, artikel yang digunakan dalam teks.
Huruf pertama dari nama genera, famili, ordo, kelas, subdivisi, dan divisi, baik untuk nama ilmiah tanaman atau
hewan.
2. Penggunaan huruf miring atau italics
Kalimat, huruf, kata-kata, simbol dan sebagainya yang ingin dicetak dengan huruf miring harus
harus digaris bawahnya. Pencetakan miring dan huruf, kalimat, kata-kata dan sebagainya
dinamakan tulisan dalam italics. Beberapa kata-kata atau huruf sering dinyatakan dalam italics
yaitu:
Simbol-simbol aljabar seperti: Ax+By+C=10
Genera dan spesies : oryza sativa, equus cabalis, homo sapiens, dan sebagainya.
nama buku, periodikal, pamflet, jika buku, priodikal dan panflet tersebut muncul dalam teks.
Untuk judul artikel atau judul bab jangan ditulis dalam italics.
Kata-kata asing seperti : ceteris paribus, insitu, et al, viz, in mediares dan lain sebagainya.
3. Penulisan nama tanaman dan binatang
Dalam tulisan ilmiah, nama tanaman dan binatang dapat ditulis dalam dua namayaitu nama
ilmiah dan nama biasa. Nama ilmiah dari tanaman dan binatang terdiri dari genus, spesies,
dan kependekan dari nama orang yang memberikan nama kepada hewan atau tumbuhan
tersebut. Nama ilmiah dicetak dalm huruf miring atau ditulis dalam italic, yaitu jika diketik
atau ditulis dengan tangan harus digaris bawahnya.
Kesimpulan
sangat penting sekali bahasa Indonesia dalam peran penulisan ilmiah karena kita bisa mengembangkan
berbagai macam tulisan dan tulisan ini juga mempunyai aturan penulisan yang sudah ditetapkan, yaitu
ada pengertian makalah, karakteristik makalah, dan sistematik makalah jadi kita tidak hanya
sembarangan saja menulis.
Mengapa bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam karya ilmiah? Salah satu alasannya
adalah data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan
(referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Jadi, apabila
karya ilmiah tersebut tidak menggunakan atau tidak menjadikan bahasa Indonesia sebagai peranan yang
penting dalam karya ilmiah tersebut, berarti karya ilmiah tersebut tidak dapat dijadikan suatu acuan
(referensi) untuk kegiatan pengkajian selanjutnya, atau dengan kata lain karya ilmiah tersebut tidak bisa
dipertanggungjawabkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai