Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KARYA TULIS ILMIAH, NON-ILMIAH

DAN PROPOSAL PENELITIAN

DOSEN PENGAMPUN
Fitriani Lubis, M.Pd

Disusun Oleh

Arjun Sanjaya 2004290065


Rangga Syah Putra 2004290050
Reza Ramadhan 2004290046
Tri Suhardi 2004290053
Muhammad Syaudi Alfath 2004290076
Indra Rahmana 2004290052

BAHASA INDDONESIA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MJHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan
karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
diberikan. Makalah ini dikerjakan untuk memenuhi tugas Bahasa Indoesia tentang Makalah
Karya Tulis Ilmiah, Non Ilmiah dan Proposal Penelitian

Tidak lupa shalawat berangkaikan salam penulis kepada Nabi Muhammad SAW.
Yang mana telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang-benderang
seperti saat ini. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu penulis dalam membantu penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, besar harapan penulis agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun. Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca

Medan. 11 Januari 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................

BAB II ISI..................................................................................................................

A. Karya Tulis Ilmiah.........................................................................................


B. Karya Tulis Non-Ilmiah.................................................................................
C. Proposal Penelitian.........................................................................................

BAB III KESIMPULAN............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami,
dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu
dan informasi, semakin hari aktivitas menulis semakin urgen untuk ditekuni. Ada banyak
jenis tulisan yang dapat dinikmati di zaman sekarang. Kecanggihan teknologi telah
mewujudkan hal-hal yang dulu hanya menjadi khayalan para pendahulu kita. Hari ini,
kumpulan karya tulis dapat dinikmati dengan mudah. Dari Koran, majalah, jurnal ilmiah,
buku-buku fiksi, hingga internet yang secara cuma-cuma mengobral informasi dan ilmu
dari dunia maya. Perkembangan dunia tulis menulis demikian pesatnya. Bentuk karya
tulis semakin berwarna dan beragam. Tapi hakikatnya, karya tulis terbagi kepada dua
pembagian besar: fiksi dan non-fiksi.
Istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah tulisan yang mendalam sebagai hasil
mengkaji dengan metode ilmiah. Dalam hal ini bukan berarti bahwa tulisan itu selalu
berupa hasil penelitian ilmiah. Sedangkan karya tulis non ilmiah adalah  karya tulis ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara
penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin
kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan
popular.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Karya Ilmiah dan Karya Non- Ilmiah?
2. Apa Ciri-Ciri Karya Ilmiah dan Karya Non-Ilmiah?
3. Apa Saja Sruktur Karya Ilmiah?
4. Apa saja jenis-jenis dan perbedaan antara karya tulis ilmiah dan non ilmiah?
5. Apa Pengertian Dari Proposal Penelitian?
6. Apa Saja Jenis Proposal Penelitian?
C. Tujuan Masalah
1.  Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri karya tulis ilmiah dan non Ilmiah
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dan perbedaan antara karya tulis ilmiah dan non
ilmiah.
BAB II
ISI
A. Karya Tulis Ilmiah

1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis Ilmiah dapat dipahami sebagai teks yang ditulis dengan susunan
sistematis, serta logis, dan memenuhi kaidah ilmu pengetahuan yang berlaku. Aspek
rasionalitas diutamakan dalam penulisan karya tulis ilmiah, dan permasalahan yang
diangkat bersifat objektif dan faktual. Karya tulis ilmiah menuntut untuk menggunakan
kata-kata yang tidak ambigu atau bermakna ganda sehingga dibutuhkan gaya bahasa yang
lugas, serta eksplisit, dan tentunya dengan ragam ilmiah sesuai dengan PUEBI.
2. STRUKTUR TEKS KARYA ILMIAH

Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Masing-masing bentuk itu
berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah
terbagi ke dalam tiga jenis.

a. Bentuk Populer
Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Bentuknya manasuka. Karya
ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya
bersifat santai populer). Karya ilmiah pupuler umumnya dijumpai dalam media massa,
seperti koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab,
menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh orang kebanyakan karena gayanya
yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar,
namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).

b. Bentuk Semiformal
Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:
a. halaman judul,
b. kata pengantar,
c. dafar isi,
d. pendahuluan,
e. pembahasan,
f. kesimpulan, dan
g. dafar pustaka.
Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan
biasa dan makalah.

c. Bentuk Formal
Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan
akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya
ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Judul
b. Tim pembimbing
c. Kata pengantar
d. Abstrak
e. Dafar isi
f. Bab pendahuluan
g. Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
h. Bab Metode penelitian
i. Bab Pembahasan hasil penelitian
j. Bab Kesimpulan dan rekomendasi
k. Dafar pustaka
l. Lampiran-lampiran
m. Riwayat hidup

3. Ciri-Ciri Karya Ilmiah


Karya tulis ilmiah memilik ciri-ciri yang kompleks dan tersusun rapi. Adapun ciri-cirinya
sebagai berikut.
 Suatu permasalahan diungkapkan secara logis, fakta dari data yang kredibel, dan
analisis yang objetif, serta pada bagian rumusan masalah diungkapkan dengan
kalimat interogativa.
 Opini yang dikemukakan harus berlandaskan teori dari berbagi sumber, seperti
pendapat ahli, jurnal ilmiah, ataupun buku-buku yang sudah terbit, bukan berasal dari
imajinasi, perasaan, atau pendapat yang subjektif.
 Ragam bahasa haruslah ilmiah, tidak ambigu, dan tidak menggunakan kata-kata yang
bersifat konotatif.

4. Struktur Karya Tulis Ilmiah


Struktur karya tulis ilmiah pada umumnya bergantung pada jenisnya dan aturan dari
Lembaga atau institusi apa yang diikuti. Namun, pada umumnya struktur karya ilmiah
terdiri atas:
a. Halaman judul.

Judul karya tulis ilmiah ditulis berdasarkan topik yang diangkat sehingga menjadi
nama dari karya ilmiah tersebut. Judul harus ditulis semenarik dan sejelas mungkin
sehingga pembaca mendapatkan gambaran tentang apa isinya, contohnya, “Judul-
Judul yang Berpotensi Menjadi Clickbait pada Portal Berita Daring Line Today:
Suatu Kajian Pragmatik”. Dalam halaman judul, nama penyusun, nama Lembaga atau
institusi, serta tempat dan tahun ditulis dengan aturan rata tengah, yang ditempatkan
berturut-turut setelah judul di bagian bawah.

b. Abstrak

Ringkasan dari seluruh isi karya tulis disebut dengan abstrak. Abstrak ini ditulis
bergantung pada peraturan akademis tertentu. Pada umumnya, abstrak ditulis dengan
maksimal 150—200 kata dengan jarak spasi 1,5 pt dan tidak ada jarak antar baris. Isi
abstrak, antara lain tujuan penelitian, metode penelitian, sumber data, dan
pembahasan. Bagian bawah abstrak terdapat kata kunci. Kata kunci ini ditulis
maksimal lima kata.

c. Pendahuluan

Bagian pendahuluan setidaknya di dalamnya terdapat:

 Latar belakang masalah


 Identifikasi masalah
 Pembatasan masalah
 Perumusan masalah
 Tujuan pembahasan
 Kemaknawian tulisan

d. Kerangka teoretis

Kerangka teoretis berisi penjelasan tentang hasil kajian terhadap teori dan hasil-hasil
penelitian yang sudah ada dan telah terpublikasi dan relevan dengan karya tulis ilmiah
itu. Pada bagian ini, teori-teori dari para ahli akan diibaratkan sebagai pisau untuk
mengupas permasalahan yang disebutkan pada bagian rumusan masalah. Dalam
menyusun teori tersebut, kemampuan menggunakan kaidah pengutipan sangat
dibutuhkan agar tulisan tidak dinilai sebagai plagiarisme.

e. Metode Penelitian

Metode penelitian menjadi hal yang sangat mendasar dari karya tulis ilmiah. Metode
atau prosedur penelitian menjadi petunjuk penulis untuk meneliti dengan langkah-
langkah yang benar sebab jika metodenya salah, pembahasannya pasti juga akan
salah. Terdapat dua metode yang di dalamnya masih ada sub-bagiannya, yaitu metode
kualitatitf dan metode kuantitatif.

f. Pembahasan

Bagian ini harus mendapatkan porsi tulisan yang paling banyak dibandingkan dengan
bagian lainnya. Apa yang tertulis pada bagian kerangka teoretis akan digunakan
semaksimalnya pada bagian ini. Penulis akan menggunakan daya analisisnya secara
objektif bergantung pada metode yang dipilih. Jika metode kuantitatif yang dipilih,
data akan dijabarkan dengan bantuan beberapa fitur, seperti garfik, diagram, ataukah
tabel. Sementara itu, jika metode kualitatif yang dipilih, data akan diuraikan secara
verbal.

g. Kesimpulan dan Saran


Tedapat dua penyampaian dalm menulis kesimpulan: ditulis butir per butir atau uraian
berupa esai padat. Kesimpulan berbeda dengan rangkuman. Pada bagian kesimpulan,
proses pemaknaan telah terjadi, sedangkan rangkuman hanyalah berisi kumpulan ide
pokok. Kesimpulan berisi pemaknaan dari awal pembahasan hingga akhir yang ditulis
secara singkat, padat, dan jelas. Pada umumnya, bagain ini juga menyajikan saran dan
rekomendasi. Sementara itu, bagian saran berisi anjuran penulis dari hasil penelitian
yang telah dibahas kepada para pembaca atau pihak yang berhubungan dengan topik.
Selain itu, saran juga berisi anjuran terhadap penelitian selanjutnya yang sejenis.

h. Daftar Pustaka

Karya tulis ilmiah wajib menyertakan sumber karena jika tidak akan dianggap sebagai
plagiarism. Penulisan daftar pustaka membutuhkan waktu yang tak sebentar dan
ketelitian yang mendalam dan bergantung pada format. Terdapat dua format penulisan
daftar pustaka yang paling terkenal: format APA dan MLA.

Contoh format MLA:

Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penlitian. Jakarta: UI


Press, 2000.

Contoh format APA:

Sukadji,S. (2000). Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penlitian. Jakarta: UI Press.

5. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis ilmiah memiliki tujuh jenis. Perbedaannya terletak dari isi dan sistematika
penulisan. Ketujuh jenis tersebut antara lain.

1. Artikel
Artikel adalah tulisan yang berisi opini penulis atas permasalahan tertentu yang
diangkat. Opini yang dimaksud bukan pandangan subjektif semata, tetapi berdasarkan
beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh Lembaga atau institusi tertentu.
Contohnya, artikel berjudul “Manusia Tidak Didesain untuk Bahagia” dari situ The
Conversation.com berisi tentang opini penulis bahwa manusia didesain sebagai
makhluk untuk bertahan hidup. Opininya didukung dengan teori evolusi manusia.

2. Makalah
Makalah adalah jenis karya tulis ilmiah yang dalam proses penulisannya dibutuhkan
data studi lapangan sehingga bersifat empiris dan objektif. Data-data yang dihimpun
dari studi lapangan dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah penelitian. Makalah
pada umumnya dipresentikan dalam sebuah seminar.

3. Skripsi
Skripsi adalah jenis karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa untuk
mendapatkan gelar strata satu (S-1). Dalam proses pembuatannya, orisinalitas menjadi
hal yang utama. Bentuk akhir skripsi biasanya berbentuk hard cover dan
dipresentasikan di depan para dosen penguji dan pembimbing, yang disebut dengan
istilah sidang skripsi.

4. Work paper
Work paper atau kertas kerja adalah jenis karya tulis ilmiah yang hampir mirip
dengan makalah, tetapi analisisnya lebih mendalam. Work paper dipresentasikan di
depan para ilmuwan dan pada umumnya isi work paper berisi solusi dari
permasalahan besar yang sedang dihadapi.

5. Paper
Paper adalah jenis karya tulis ilmiah yang popular pada kalangan mahasiswa.
Strukturnya mirip dengan makalah, tetapi lebih sederhana. Permasalahan lebih
dipersempit agar dapat terfokus pada satu ini. Pada umumnya, paper ditulis oleh
mahasiswa untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) ataupun Ujian Akhir
Semester (UAS).

6. Tesis
Jika skripsi dibutuhkan oleh mahasiswa untuk syarat memperoleh gelar S-1, Tesis
diperlukan untuk meraih gelar strata dua (S-2) atau Master. Perbedaannya dengan
skripsi, tesis mengalisis suatu topik penelitian lebih kompleks sehingga tingkat ilmiah
dari tesis lebih kuat dibandingkan skripsi.
7. Disertasi
Disertasi adalah jenis karya tulis ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar strata
tiga (S-3) atau doktoral. Calon doktor mencari permasalahan yang tengah dihadapi
oleh manusia pada bidang tertentu lalu mencari solusi akan permasalahan tersebut
sehingga hasil karyanya bermanfaat nyata sehingga bersifat orisinal.

B. Karya Tulis Non Ilmiah

1. Pengertian karya non ilmiah

Karangan Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya
yang berupa kisah rekaan. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya
bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer,
walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis .

2. Ciri-ciri karya non ilmiah


 ditulis berdasarkan fakta pribadi,
 fakta yang disimpulkan subyektif,
 gaya bahasa konotatif dan populer,
 tidak memuat hipotesis,
 penyajian dibarengi dengan sejarah,
 bersifat imajinatif,
 situasi didramatisir,
 bersifat persuasif.
 tanpa dukungan bukti

3. Sifat- sifat Karya Non Ilmiah

Sifat-sifat karangan non-ilmiah itu ada empat macam, dimana sifat tersebut ditentukan oleh
ciri-cirinya sebagai berikut :

1.      Emotif
Ciri-ciri karangan emotif ialah : informasi sedikit, banyak memakai istilah emotif
sepertiaristokratis, ayu, mewah, terpuji, atau kalimat emotif seperti : Dengan tulus ikhlas dan
dari hati yang mendalam kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya,
melebih-lebihkan kebenaran, bernada mencari keuntungan, tidak sistematis.

2.      Persuasif
Ciri-ciri karangan persuasif ialah : penyajian informasi cukup, tetapi penilaian tentang
fakta tidak didukung dengan bukti, banyak bujukan-bujukan untuk meyakinkan pembaca,
ulasan-ulasan tidak berlebihan tetapi tidak tulus, ide-ide disusun mantik, kata-katanya
moderat (tidak emotif) sepertiantusias, lebih baik, dan sebagainya.

3.      Deskriptif
Ciri-ciri karangan deskriptif adalah : sebagian informatif sebagian lagi imaginatif dan
subjektif, misalnya pemakaian kata-kata saya merasa, saya menduga, hal itu meyakinkan
saya,  dan sebagainya, berisi terutama pendapat pribadinya dan kecenderungannya,
mengandung impresi spesifik tentang sesuatu, bahasanya figuratif dan alami.

4.      Kritik tanpa dukungan bukti


Ciri-ciri karangan kritik tanpa dukungan bukti adalah : tidak memuat informasi
spesifik, berisi bahasan dan kadang-kadang celaan mendalam tanpa dukungan pembuktiaan,
berprasangka yang menguntungkan atau merugikan, bahasanya formal, tetapi sering kali
dengan bahasa kasar, pendapat-pendapatnya subjektif dan bersifat pribadi, kadang-kadang
memakai bahasa figuratif.

4. Jenis-jenis karya non ilmiah

a. Dongeng
Dongeng adalah cerita fiktif atau cerita imajinatif. Oleh karena itu, di dalam dongeng ada
tokoh, watak tokoh, alur, latar dan unsur cerita lainnya. Perbedaan yang mencolok dengan
cerita – cerita lainnya adalah pada kefiksiannya. Di dalam dongeng mungkin kita akan
menemukan manusia bisa terbang atau binatang bisa bicara. Dari situlah dongeng memiliki
daya tarik tersendiri khususnya bagi anak – anak, selain itu dongeng juga menyimpan moral
value apa yang menjadi pesan dongeng tersebut. Dan ini menjadi daya tarik bagi orang tua
dalam pembelajaran kepada anaknya
b. Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang
melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang
mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib
pelaku.

c. Drama
Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah
jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan.
Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah
pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.

d. Roman
“Kata roman sendiri berasal dari bahasa Perancis “romanz” abad ke-12, serta dari
ungkapan bahasa Latin yaitu “ lingua romana”, yang dimaksudkan untuk semua karya sastra
dari golongan rakyat biasa”. Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan
pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering
diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal
dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan
menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari
pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.

e. Cerpen
Cerpen Adalah sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang
memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas. Sebuah cerpen biasanya akan langsung
mengarah ke topik utama cerita karena memang alur ceritanya cuma sekali dan langsung
tamat. “Cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira
berkisar antara setengah sampai dua jam. Sebuah cerpen merupakan prosa fiksi dengan
jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata.
5. Perbedaan karya ilmiah dan karya non ilmiah

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui
orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa
menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal
yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan
nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.


Pertama,karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini
harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
Kedua,karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol
melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga,dalam
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia
ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah
yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan
yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas
antara karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193)
menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah,
dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam
karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam
karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan
kata lain, karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum
daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan
ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis,
sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk,
karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada
karangan semi-ilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah
disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi,
tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature,kritik, esai,
resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen,
cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.

Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak
didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya
bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan
populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.

C. ROPOSAL PENELITIAN
1. Pengertian

Secara umum, pengertian proposal penelitian adalah jenis proposal yang banyak
digunakan untuk bidang akademik khususnya dalam bidang karya ilmiah yang biasa
dibuat oleh para mahasiswa.

Contoh proposal penelitian seperti skripsi, tesis, desertasi, pembuatan PKM (Program
Kreativitas Mahasiswa), dan lain sebagainya.

Pembuatan proposal penelitian dapat menjadi tolak ukur apakah seorang mahasiswa telah
mampu meneliti dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan yang diterimanya atau
tidak.

Proposal ini juga melatih tingkat keseriusan mahasiswa saat sedang meneliti sesuatu, hal
ini dapat dilihat saat hasil yang akan diperoleh nantinya.

2. Ciri Ciri Proposal Penelitian


 Isinya terfokus pada salah satu isu atau kasus umum yang terdapat dalam suatu ilmu
tertentu, disesuaikan dengan program studi dan jenis penelitian yang diambil
 Penggunaan data primer sebagai data utama, dibantu dengan penggunaan data
sekunder
 Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar
 Rancangan ilmu empiris terhadap ilmu teoretis dalam bidang tertentu
 Hasil data yang akan ditampilkan harus nyata, tidak dapat diterka
 Format penulisannya baku
3. Tujuan Pembuatan Proposal Penelitian

Sebenarnya apa tujuan dibuatnya proposal penelitian? Tujuan pembuatan proposal


penelitian adalah sebagai berikut:

 Mencari berbagai data yang diperlukan untuk memecahkan pokok permasalahan


 Menampilkan pokok permasalahan yang harus diteliti dan poin-poin penting dari
penelitian tersebut
 Menyarankan bagaimana data tersebut akan dikumpulkan, diperlakukan, serta
diinterpretasikan

Selain itu, menurut Yuksinau.id proposal penelitian terbagi menjadi 4 jenis yaitu:

1. Proposal Penelitian Pengembangan

Pengertian proposal penelitian pengembangan adalah proposal yang berisi rancangan


kegiatan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah aktual.

Pemanfaatan teori, konsep, prinsip dan temuan sangat ditekankan sebagai langkah untuk
memecahkan masalah.

2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka

Proposal penelitian kajian pustaka adalah proposal yang bertujuan untuk menelaah dan
mendalami kasus yang terjadi melalui kajian pustaka yang relevan untuk memecahkan suatu
masalah.

Telaah yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan
dengan kasus yang sedang diteliti.

Bahan-bahan pustaka ini diperlukan untuk menggali ide atau gagasan baru sebagai
pengembangan kerangka baru.

3. Proposal Penelitian Kuantitatif

Pengertian proposal penelitian kuantitatif adalah proposal yang menggunakan induktif-


deduktif.
Proposal ini disusun dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, dan pemahaman peneliti
berdasarkan pengalamannya yang kemudian akan dikembangkan menjadi masalah dan
pemecahannya digunakan untuk memperoleh kebenaran.

4. Proposal Penelitian Kualitatif

Pengertian proposal penelitian kualitatif adalah proposal yang menampilkan gejala holistik-
konstektual melalui pengumpulan data yang memafaatkan orang sebagai instrumen kunci dari
penelitian.

Penelitian Kualitatif ini sifatnya deskriptif atau berupa penjelasan yang umumnya
menggunakan analisi dengan pendekatan induktif.

Yang ditonjolkan dalam proposal ini adalah proses dan maknanya. Maka dari itu proposal ini
disajikan harus berdasarkan data yang otentik (asli), dan disusun berdasarkan narasi yang
kreatif
BAB III

KESIMPULAN

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan. Contohmya
dongeng, roman, cerpen, drama.

Karya ilmiah dan non ilmiah memiliki perbadaan seperti berikut :

 Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
 Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis..
 Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan
kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.studiobelajar.com/karya-tulis-ilmiah/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/09/133506969/struktur-penulisan-karya-
ilmiah?page=all

https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/01/struktur-teks-karya-ilmiah.html

https://www.loveyourplot.com/tujuan-proposal-penelitian/

https://penelitianilmiah.com/proposal-penelitian/

http://fikarzone.wordpress.com/2011/02/15/karya-ilmiah-non-ilmiah/

http://silvergrey23.blogspot.com/2010/11/wacana-non-ilmiah.html

http://nda-kamal.blogspot.com/2011/02/karya-ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai