Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KARYA ILMIAH

Dosen pengampu :

Dr. Efrianto, M. Pd

Oleh kelompok 8 :
1. Maya Oktavia Resfika 22060025
2. Muhammad Farhan 21073066
3. Muhammad Irsyad

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah dan manfaatnya untuk
masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan Makalah ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah ............................................................ 3
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah ................................................................ 3
C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah ............................................................ 4
D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah ........................... 9
E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah........................................ 10
F. Sikap-Sikap Ilmiah .................................................................... 11
G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah
............................................................................................... 12
H. Tahapan Membuat Karya ilmiah……………………………………
............................................................................................... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 19
B. Saran .......................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan
suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau
peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis
kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban
mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu
yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan
ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan
belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah
ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya
pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian
lanjutan.Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan
sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi
(penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan
cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis
tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai
calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak
terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual
jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar
dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya
tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan
cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan,
karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian.
Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada
kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya
semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi,

1
2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan
karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2)
karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah.
Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain
makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi
ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang
tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng,
hikayat, cerpen, novel,roman,dan naskah drama.Ketiga jenis karangan
tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki
aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang
tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada
diantara keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan
bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan
fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti
; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah
2. Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah
3. Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah
4. Bagaimana etika dan kode etik Karya Ilmiah
5. Bagaimana tehnik menyusun Karya Ilmiah
6. Bagaimana Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya Ilmiah
7. Apa-apa saja kendala dalam proses penulisan penelitian Karya
Ilmiah

C. Tujuan Makalah

2
1. Mengetahui pengertian dari karya ilmiah
2. Mengetahui ciri-ciri dari karya ilmiah
3. Mengetahui jenis-jenis dari karya ilmiah
4. Mengetahui bagaimana etika dan kode etik karya ilmiah
5. Mengetahui bagaimana tehnik menyusun karya ilmiah
6. Mengetahui bagaimana sikap-sikap ilmiah dalam penulisan karya
ilmiah
7. Mengetahui kendala-kendala dalam proses penulisan penelitian
karya ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah


Menurut Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi
penulisan yang baik dan benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M.
(1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan
isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah
(scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan
dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

B. Ciri-ciri Karya Ilmiah

3
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya,
yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian
penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti,
sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin
disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik.
Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan substansi


Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun
semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup,
dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.

C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah

4
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat
berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel,
laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya
kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan,
dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan
acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya. Adapun jenis Karya Ilmiah adalah,

1. Makalah
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti
karangan. Makalah adalah karya tulis ilmiah paling sederhana.
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok
persoalan atau menyajikan suatu masalah, sebagai hasil penelitian
data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau sebagai hasil
kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar)
atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan
oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa
dan aturannya tidak seketad makalah para ahli karena bisa jadi dibuat
berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan tarikan teoritis;
menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
2. Kertas Kerja
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih
serius, biasanya disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja pada
prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan
analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri
oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut, kertas kerja
dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja
‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional,

5
empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau
kemanfaatannya.
3. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasar pendapat orang lain dimana karya ilmiah yang
ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, didukung data dan
fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung;
observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi
kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah)
dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk
memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS)
dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen
pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga
mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian
skripsi. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga
menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
4. Tesis
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian
studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk
dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister.
Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah
tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Karya tulis
ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Mahasiswa
melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis
dalam mengungkapkan ‘pengetahuanbaru’. Tesis atau Master Thesis
ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan
metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi,
terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa
merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen,

6
mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai
mengambil kesimpulan dan rekomendasi. Dalam penulisannya
dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah
sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan
mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal
sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis
lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
5. Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar
Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah
mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang
terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi
adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi
pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang
ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan
dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya
pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni
oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan
pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu
kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa
bidang ilmiah. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan)
orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan
berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan
masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan
masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru,
pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang
sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam
taraf yang tinggi.

7
6. Artikel
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau
esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah
karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas
isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam
masyarakat secara lugas. Artikel merupakan: karya tulis atau
karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya;
karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau
menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan
sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang-
undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada
dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih
jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan
bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu
komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan
atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat
untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat,
sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang
dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung
pendapatnya.
7. Esai
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan
makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan
imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan
salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini,
dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi
(opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan
yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau

8
menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di
antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus
memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
8. Opini
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada
keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu
yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran
seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian
9. Fiksi
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang
berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya
juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti
penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya adalah
hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski
demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi
pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi
seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa
digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan
kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki
pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya
kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang
terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat
memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung
tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang
penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.

Karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :

9
1. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi
serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya.
2. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi,
pengetahuan,atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan
ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang
disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan
ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil
penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini
termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah
ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu
pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun untuk disampaikan
kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah


Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan
karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus
diikuti dan difahami dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan
karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah
diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu
diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan
pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan
penyebutan sumber data ataupun informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya
ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
2. Penggunaan kata “dimana”.
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang)
dalam karya ilmiah.

10
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak
tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber
acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
8. Tulislah kata dengan lengkap
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya
cukup singkatannya saja.
10. Gunakan Ejaan Yang Disempurnakan
11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan
koma (,) yang sesuai.
12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang
dikeluarkan oleh institusi)
13. Cek penulisan sebelum diserahkan

E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah


Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal
maupun materil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus
diikuti dalam penulisan; sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi
tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan
cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting
yang perlu diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk
laporan penelitian.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan
dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

11
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk
menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk
mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan,
serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi
atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan
jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori,
dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian,
makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya
kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan,
dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan
acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan
wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis
karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan
menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya
secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan
intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan.

F. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap
yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan
bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang
kajiannya.

12
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari
informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya
untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-
tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau
mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang
lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan
keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham
atau tidak sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan
apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya
orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara
jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang
berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada
ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau
pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori
atau dalil yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu
ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan
bidang ilmunya.

G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah


Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan
karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak
konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut
banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur berpikir
sendiri.

13
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah
adalah sebagai berikut :
1. Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
2. Salah dalam menyusun struktur pelaporan,
3. Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan
menjiplak (plagiat),
4. Salah dalam menuliskan bagian kesimpulan,
5. Penggunaan bahasa indonesia yang belum baik dan benar,
6. Tata cara penulisan “daftar pustaka” yang kurang tepat (tidak standar
dan berkesan seenaknya sendiri),
7. Tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah,
margin yang berubah-ubah).
H. Tahapan Membuat Karya Ilmiah
1. Menentukan Tema Penelitian
Pertama, dalam menulis karya ilmiah harus menentukan tema penelitian
terlebih dahulu. Tema penelitian ini sangat penting dilakukan sebelum
mulai menulis karya ilmiah. Sebab tema penelitian ini merupakan inti dari
tulisan dalam karya ilmiah yang kamu buat. Tema penelitian yang dipilih
sebaiknya adalah tema yang sudah dikuasai oleh peneliti, sehingga nantinya
proses penulisan akan menjadi mudah.

Selain memilih tema yang sudah dikuasai, peneliti juga bisa memilih tema
penelitian dari isu yang sedang berlangsung dan hangat, pengalaman
pribadi, maupun isu nasional dan internasional.
2. Membuat Kerangka Penelitian
Setelah penulis atau peneliti menentukan tema penelitian, langkah
berikutnya yang harus dilakukan adalah dengan membuat kerangka
penelitian. Kerangka penelitian ini akan membantu penulis dalam

14
membatasi tulisannya sehingga karya ilmiah tidak melebar ke berbagai
tema lain atau bahkan keluar dari pembahasan utama.
Kerangka penelitian ini bisa ditulis dalam bentuk poin-poin dengan judul
dan sub-judul yang berhubungan dengan tema penelitian. Selain membantu
membatasi tulisan, kerangka penelitian ini juga akan membantu peneliti
untuk menentukan alur tulisan karya ilmiah.
3. Menyiapkan Alat dan Bahan Penelitian
Jika kerangka penelitian sudah tersusun, maka langkah berikutnya yang
dapat dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan penelitian. Bahan
penelitian ini dapat berupa berbagai tulisan, mulai dari buku, jurnal, karya
ilmiah lainnya, atau dari berbagai artikel, baik yang berbentuk cetak
maupun elektronik.
Alat dan bahan yang dikumpulkan tentulah harus sesuai dengan tema
penelitian yang sudah ditentukan di langkah awal penulisan karya ilmiah.
Penulis dapat mencari sebanyak mungkin alat dan bahan penelitian. Namun
sebaiknya alat dan bahan penelitian tidak terlalu sedikit maupun terlalu
banyak, sebab alat dan bahan penelitian yang terlalu banyak maupun terlalu
sedikit akan membingungkan penulis.
4. Survey Lapangan
Selain menyiapkan alat dan bahan penelitian, penulis juga sebaiknya
melakukan survey lapangan dalam penulisan karya ilmiahnya. Survey
lapangan merupakan langkah pengamatan atas objek yang diteliti.
Melakukan survey lapangan juga bertujuan untuk mengamati objek yang
diteliti, dengan cara menetapkan masalah dan tujuan yang diteliti dan yang
akan dijadikan sebagai penelitian dalam karya ilmiah.
5. Mencari dan Mengumpulkan Referensi
Menulis karya ilmiah juga membutuhkan referensi yang membantu
penulisan karya ilmiah. Mencari, mengumpulkan, dan membaca berbagai
referensi yang berhubungan dengan karya ilmiah yang sedang ditulis akan

15
membantu penulis mendapatkan pengetahuan baru dan referensi dalam
menulis karya ilmiah. Sama seperti saat mengumpulkan bahan, penulis
sebaiknya tidak terlalu banyak mencari dan mengumpulkan referensi.
Agar tidak terlalu banyak mengumpulkan referensi, penulis sebaiknya
memilih referensi dengan membaca cepat dulu referensi yang ditemukan.
Misalnya dengan membaca daftar isi, atau membaca abstrak dari referensi
yang ditemukan. Dengan menggunakan cara ini, maka penulis akan
mengumpulkan referensi yang benar-benar dibutuhkan dan relevan dengan
tema penelitiannya saja.
6. Hipotesis
Dalam menulis karya ilmiah, penulis juga harus menuliskan hipotesis
berdasarkan tema penelitian yang sudah ditentukannya. Menyusun hipotesis
menjadi langkah untuk menyusun dugaan yang menjadi penyebab objek
penelitian karya ilmiah.
Hipotesis disebut juga sebagai prediksi yang dibuat oleh penulis saat ia
sedang mengamati objek penelitian untuk karya ilmiah yang ditulisnya.
Buatlah sebuah hipotesis penelitian yang memang itu sebuah masalah. Jika
bingung, silakan baca langsung pada artikel Cara Membuat Hipotesis
Penelitian.
7. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan kerangka yang dibuat oleh peneliti,
sebagai rencana penelitian yang akan dilakukannya. Pembuatan rancangan
penelitian ini akan membantu peneliti untuk menggambarkan atau
menuliskan rencana proses penelitian yang akan dilakukannya secara
keseluruhan.
Seorang penulis biasanya akan membuat rancangan penelitian ini sesuai
dengan poin-poin apa saja yang akan ada dalam karya ilmiahnya. Buatlah
rancangan penelitian yang baik dan sistematis ya. Pastikan sudah sesuai
pada artikel.

16
8. Menentukan Metode yang Sesuai
Hipotesis dan pertanyaan yang dituliskan dalam karya ilmiah akan terjawab
jika diteliti dengan menggunakan metode penelitian yang sesuai. Untuk itu,
seorang penulis harus menentukan metode yang sesuai untuk penulisan
karya ilmiahnya, misalnya akan menggunakan metode kualitatif, kuantitatif,
atau metode lainnya.
Proses penentuan metode yang sesuai ini dapat ditentukan dari hal-hal yang
sudah ditentukan sebelumnya. Misalnya dari hipotesis, maupun dari objek
yang akan diteliti oleh penulis.
9. Pengumpulan Data dan Analisisnya
Jika metode penelitian sudah dipilih, maka langkah berikutnya dalam
penulisan karya ilmiah adalah melakukan pengumpulan data dan
melakukan analisis. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai
cara, seperti wawancara atau interview, mengumpulkan data terkait, atau
melakukan penelitian terhadap objek penelitian.
Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan, maka data tadi harus
dianalisis. Analisis data ini dilakukan sesuai metode penelitian yang sudah
dipilih. Nantinya, analisis yang dilakukan dari data yang didapatkan akan
membantu untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis yang dimiliki oleh
penulis.
10. Pengambilan Kesimpulan
Langkah berikutnya yang dilakukan sebagai proses membuat karya ilmiah
adalah pengambilan kesimpulan. Pada langkah ini, penulis akan membuat
kesimpulan dari data yang sudah didapatkan dan analisis yang dilakukan.
Bagian penulisan ini bukan merupakan ringkasan dari analisis, tapi adalah
jawaban singkat dari hipotesis yang sudah dibuat oleh penulis.
Penulisan kesimpulan ini juga menghubungan hasil analisa dengan teori
yang digunakan dalam karya ilmiah yang dibuat.
11. Penutup dan Saran

17
Bagian terakhir dari penulisan karya ilmiah adalah membuat penutup dan
saran. Saran yang dituliskan pada bagian ini didapatkan dari kesimpulan
yang sudah dituliskan pada bagian sebelumnya. Bagian saran ini berisi
masukan untuk objek atau isu penelitian, dengan melihat berbagai
kekurangan yang ditemukan.
Penulisan saran oleh penulis dalam karya ilmiahnya ini diharapkan dapat
membuat objek atau isu penelitian bisa menjadi lebih baik lagi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II, maka dapat
disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan
benar.Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui
oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil
karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya ilmiah paling
tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan karya ilmiah,
tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-sikap dalam
menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai kendala
dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan
suatu pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang kedua ketiga
dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah,
kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun
tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan
gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam
suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu
pengetahuan/hasil penelitian. Bagi penulis, menulis karya ilmiah

18
bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis,
berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara
sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di
samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan
kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat
memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
.http://demosainscreative.wordpress.com/2009/02/23/tata-cara-penulisan-
karya-ilmiah/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-
jenis-karya-ilmiah-sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah/
hakikat karya ilmiah, ciri-ciri, jenis karya ilmiah, sikap ilmiah dan
kesalahan dalam penulisan ilmiah. maret 13
hamdanimulya.2010.pengertiankaryailmiah.http://www.capeds.co.cc/2010/
04/pengertian-karya-ilmiah.html. selasa, 27 april 2010

rosmini,s.pd.,sihombing di. definisi


karyailmiah.http://sihombingruben.blogspot.com/2010/03/definisi-karya-
ilmiah.html.rabu, 10 maret 2010
http://14april92.blogspot.com/2012/01/makalah-karya-tulis-ilmiah-
bindonesia.html

Anda mungkin juga menyukai