Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KARYA TULIS ILMIAH

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Karya Tulis Ilmiah” dengan baik dan tepat waktu. Kami megucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi
dalam penyusunan makalah ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan dan


kelancaran dalam segala urusan. Kami menyadari bahwa dalampenulisan dan
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi tata
bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu, diperlukan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca. Demikian yang dapat kami
sampaikan, harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca sekalian serta kami sendiri khususnya.

Banda Aceh, 31 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
I. Latar Belakang..............................................................................................1
II. Rumusan masalah.........................................................................................2
III. Tujuan penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Karya Ilmiah...............................................................................3
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah....................................................................................3
C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah...............................................................................4
D. Etika dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah...............................................9
BAB III...............................................................................................................19
PENUTUPAN....................................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan
suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau
peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada
para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai
sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat
dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering
mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis
orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang
sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu.
Disebut juga dengan penelitian lanjutan.

Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang
menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja
ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis
ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam
penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian
ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu
didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan.

Finoza dalam Alamsyah mengklasifikasikan karangan menurut bobot


isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau
ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam
karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis,
disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel,
editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan non ilmiah
antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel,roman,dan naskah
drama.Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda.
Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang
menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah

1
adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan
semi ilmiah berada diantara keduanya.

II. Rumusan masalah


1. Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah ?
2. Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah ?
3. Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah ?
4. Bagaimana etika dan kode etik Karya Ilmiah ?
5. Bagaimana Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Baik dan Benar ?

III. Tujuan penulisan


1. Agar Mengetahui Pengertian dari Karya Ilmiah.
2. Agar Mengetahui Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah.
3. Agar Mengetahui Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah.
4. Agar Mengetahui Bagaimana etika dan kode etik Karya Ilmiah.
5. Agar Mengetahui Bagaimana Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Baik
dan Benar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah


Menurut Brotowidjoyo “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan
yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan
benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah
suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya atau
keilmuannya.
      Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.

B. Ciri-ciri Karya Ilmiah


Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya,
yaitu:

1. Struktur sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari


bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian
penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat
terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak
lanjut gagasan tersebut.

2.    Komponen dan substansi

3
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun
semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan
daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan
adanya abstrak.

3.    Sikap penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang


disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan
banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.

4.    Penggunaan bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku


yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.

C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah


Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat
berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel,
laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya
kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan,
dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan
acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
 Adapun jenis Karya Ilmiah adalah:
1) Makalah
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang
berarti karangan. Makalah adalah karya tulis ilmiah paling
sederhana. Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu
pokok persoalan atau menyajikan suatu masalah, sebagai hasil
penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau
sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah
(seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang

4
diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh
mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para ahli karena
bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan
tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau
sebaliknya. 
2) Kertas kerja
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis
lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja pada
prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis
lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan
pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.
Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut, kertas kerja dijadikan acuan untuk
tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah,
baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis,
kesimpulan, atau kemanfaatannya.

3) Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan
pendapat penulis berdasar pendapat orang lain dimana karya ilmiah
yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, didukung data dan
fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung;
observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi
kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah)
dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk
memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS)
dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen
pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga
mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian
skripsi. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga
menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
4) Tesis
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka
penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang

5
diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar
Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan
persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis.
Karya tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih
hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuanbaru’.

Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi;


metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya
digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan
pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan;
menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data,
menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah
tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi.
Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen
pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada
dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan
mandiri.

5) Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat
Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa
(S3) telah mempertahankan disertasi  dihadapan Dewan Penguji
Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-
masing. Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka
penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan
di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.).
Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan
upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang
ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan
pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan
yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana

6
penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan
fakta valid dengan analisis terinci. Mahahisiswa (S3) harus mampu
(tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir
abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat
penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau
metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu
yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

6) Artikel

Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita


atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah
sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang
membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam
masyarakat secara lugas.

Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan


nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang
bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana
penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud
karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam
undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang
ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan
lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang
mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal
(suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau
penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis
Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang
berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah
yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang
mendukung pendapatnya.
7) Esai
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah

7
esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta
dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa
mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu
mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan
menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa
akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak
hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah
pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan
pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini
sebelum menulis esai.

8) Opini
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan
pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada
sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam
pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaia
9) Fiksi
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah
isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik
penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur
seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya
adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski
demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi
pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi
seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa
digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan
kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki
pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya
kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang
terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat
memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung

8
tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang
penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
 Karya Ilmiah ada dua jenis, yaitu :
a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi
serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya.
b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi,
pengetahuan,atau gagasan dari seseorang kepada orang lain.
Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan.
Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu
karangan.. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan,
maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain,
laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas
masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun
untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam
kesempatan tertentu.

D. Etika dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah


Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan
karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti
dan difahami dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya
ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan
diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan,
perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun
informan.
 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:

1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.


2. Penggunaan kata “dimana”
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang)
dalam karya ilmiah.

9
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak
tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber
acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
8. Tulislah kata dengan lengkap
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya
cukup singkatannya saja.
10. Gunakan Ejaan Yang Disempurnakan
11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan
koma (,) yang sesuai.
12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang
dikeluarkan oleh institusi)
13. Cek penulisan sebelum diserahkan

E. Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Baik dan Benar

Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal


maupun materil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti
dalam penulisan; sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan.

 Beberapa ketentuan untuk pengetikan karya ilmiah adalah sebagai berikut :


1. Bahan dan ukuran
a) Bahan yang digunakan untuk pengetikan karya ilmiah adalah kertas HVS 70
gram untuk isi, dan konstruk atau buffalow untuk sampul (cover) berwarna
hijau.
b) Ukuran kertas untuk pengetikan ilmiah umumnya menggunakan kuarto atau
letter (279,4 x 215,9) mm, digunakan hanya untuk satu muka (tidak bolak-
balik). Posisi kertas vertikal (tall), kecuali untuk pengetikan tabel bisa
digunakan secara horizontal (wide).
c) Jenis huruf (font), pada dunia modern sekarang ini, penulisan karya ilmiah
tidak lagi pantas menggunakan mesin tik biasa (manual). Pengetikan harus
memakai komputer, atau paling tidak dicetak. Untuk pengetikan dengan

10
komputer, huruf yang digunakan harus huruf normal yang sering digunakan
secara umum, yaitu time, time new normal atau arial. Jangan menggunakan
huruf-huruf aneh, yang pada akhirnya akan menyulitkan pembaca.
d) Ukuran huruf (size) pilih yang standar. Pada program Wordstar gunakan
ukuran (size) 10 point. Untuk program lainnya misalnya : Chi-writer,
Amipro, Microsoft Word dan Page Maker menggunakan ukuran 12 point.
Jenis huruf (font) maupun ukuran (size) harus dipakai untuk pengetikan
keseluruhan naskah. Kecuali untuk abstraksi, tabel dan judul bisa memakai
huruf dan ukuran yang berbeda. Jumlah halaman minimal 40 halaman
termasuk halaman prancis. 
2. Cara pengetikan
Pengetikan karya ilmiah punya cara tersendiri, antara lain sebagai berikut:
a) Bilangan dan Satuan
Pengetikan bilangan dan satuan harus ditulis dengan angka, kecuali pada
permukaan kalimat. Misalnya, empat puluh juta rupiah dihabiskan untuk
penelitian ini (permulaan kalimat). Penelitian ini menghabiskan dana Rp.
40.000.000 (kalimat biasa). Pengetikan bilangan desimal ditandai dengan
koma (,) bukan titik (.). Misalnya, 16,50 kg beras. Pengetikan jumlah satuan
dinyatakan dengan singkatan resmi yang berlaku tanpa menambah titik di
belakangnya. Misalnya : km, m, cm, 1, dan sebagainya.
b) Spasi Baris
Spasi atau jarak antara dua baris dibuat dengan spasi ganda atau 2 spasi.
Kecuali untuk kutipan langsung yang melebihi 2 baris. Judul dan tabel yang
melebihi 2 baris, pengetikannya dengan spasi tunggal atau 1 spasi.
c) Batas Tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas. Ukurannya sebagai berikut:
batas atas (top) 40 mm, bawah (bottom) 30 mm, sisi-sisi kiri (left) 40 mm,
dan kanan (right) 30 mm.
d) Alinea Baru
Penulisan alinea baru pada karya tulis ilmiah diukur dari sisi kiri batas garis
kertas dengan masuk sampai 5 digit atau ketikan. Jadi huruf pertama tiap
alinea baru adalah pada ketikan ke-6 (enam). 

11
e) Pengisian Ruangan
Pada prinsipnya, ruangan yang tersedia pada lembar kertas yang sudah
diberi garis batas halaman, yaitu bagian atas, bawah, kiri, dan kanan, harus
diisi penuh dengan naskah karya ilmiah. Jangan sampai ada ruangan yang
kosong, kecuali untuk daftar tabel atau gambar.
f) Judul, Subjudul, dan Anak Judul
 Judul karya ilmiah harus ditulis dengan huruf besar (capital) semua,
ukuran huruf dipilih dan diatur sedemikian rupa, agar simetris dengan
ukuran kertas yang digunakan. Pada akhir kalimat judul tidak perlu diberi
titik.
 Subjudul. Penulisan subjudul menggunakan huruf yang sama dengan
judul, tetapi ukurannya lebih kecil. Penempatan subjudul berada di bawah
judul tanpa diberi garis. Sama seperti judul pada akhir kalimat sub judul,
tidak perlu diberi titik.
 Anak judul. Anak judul pada umumnya berada di bagian dalam (isi
naskah). Penulisannya dimulai dari garis batas tepi sisi kiri dan diberi garis
bawah. Anak judul menggunakan huruf biasa bukan huruf besar (capital),
kecuali huruf pertama pada anak judul.
a) Perincian ke Bawah
Pada penulisan karya ilmiah, yang memiliki naskah kalimat yang harus
disusun ke bawah gunakan nomor urut memakai angka atau huruf. Misalnya
1, 2, 3 dan seterusnya, atau a, b, c dan seterusnya. Jika masih ada urutan
berikutnya bisa memakai 1.1, 1.2, 1.3 dan seterusnya. Atau a.a, a.b, a.c dan
seterusnya. Jangan gunakan kata penghubung garis datar (-), untuk naskah
kalimat tersusun.
b) Sisipan (Insert)
Sisipan (insert) berupa gambar, grafik, tabel, dan sebagainya ditempatkan
pada bagian tengah halaman secara simetris, yaitu sisi kiri dan kanan
jaraknya sama.
3. Penomoran
Pemberian nomor pada karya ilmiah penempatannya harus benar.
Penomoran dibagi menjadi dua, yaitu:

12
 Nomor Halaman
1) Pada bagian awal halaman karya ilmiah dari halaman judul sampai ke
daftar pustaka, serta tabel, gambar dan lampiran menggunakan huruf
Romawi, tetapi ditulis dengan ukuran kecil. Misalnya, i, ii, iii, iv, v,
dan seterusnya.
2) Bagian dalam atau halaman isi karya ilmiah, penomorannya
menggunakan huruf latin biasa seperti 1, 2, 3 dan seterusnya.
Penempatan nomor halaman terdapat beberapa bentuk, yaitu pada
bagian kanan atas halaman, atau bagian kanan bawah tiap halaman,
atau juga di tengah-tengah halaman bagian bawah. Untuk halaman isi
yang ada judul bab, tidak perlu diberi nomor urut tetapi dilompati.
Misalnya halaman 8, 9, dan 10. Pada halaman 9 ada judul bab. Maka
penomorannya 8, kosong dan 10.
 Nomor Tabel dan Gambar

Semua tabel dan persamaan yang digunakan pada karya tulis ilmiah
harus diberi nomor urut dengan angka biasa. Penempatan nomor pada
sisi kanan atas tiap tabel, gambar atau persamaan.

I. Tabel (daftar)
1) Nomor tabel
Nomor tabel atau daftar seluruhnya ditulis dengan huruf besar
(capital), penempatannya di atas tabel. Nama tabel yang terdiri
dari lebih satu baris, digunakan spasi tunggal. Penempatannya di
tengah-tengah halaman naskah. Nomor tabel ditempatkan pada
sudut kanan atas di luar tabel tanpa diakhiri dengan titik
2) Kolom table
Kolom-kolom dalam tabel diberi nama dan dijaga simetrisnya
agar pemisahan masalah satu dengan masalah lainnya dapat jelas.
Untuk itu, pemisahan masalah dalam kolom-kolom perlu diberi
garis horizontal atau vertikal.
3) Tabel besar 
Tabel besar yang ukurannya melebihi satu halaman, dapat dibuat
dalam halaman ganda (double page), tetapi penempatannya tetap

13
sesuai dengan nomor halaman. Tidak dibenarkan memisah tabel
besar menjadi beberapa halaman.
4) Judul kolom table
Judul kolom pada tabel harus tepat di tengah, sehingga ruang
yang kosong dalam tabel dapat memberi pandangan yang lebih
luas lagi.
5) Sumber table
Sumber tabel yang terdiri dari tulisan sumber serta nara
sumber,diberi tempat di bawah tabel berjarak sekitar 2 spasi

II. Gambar
1) Nomor gambar yang diikuti dengan judul ditempatkan secara
simetris di atas gambar. Kata-kata dalam judul gambar tidak perlu
diberi titik.
2) Penempatan gambar tidak boleh dipenggal, tetapi bisa dilipat dan
di tempat dan sesuai dengan nomor urut halaman ini .
3) Keterangan gambar dituliskan di tempat yang kelihatan kosong di
dalam gambar.

5. Kutipan, Footnote, dan Backnote

I. Kutipan
1) Menulis kutipan harus sama dengan aslinya, baik tentang susunan
kalimat, ejaan atau tanda bacanya. Jika kalimat yang dikutip itu
tidak menggunakan huruf latin, misalnya huruf Arab, Kanji, Jawa
dan sebagainya, terlebih dulu harus diganti dengan huruf latin.
2) Kutipan yang menggunakan bahasa selain Bahasa Inggris harus
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu.
Terjemahan itu ditempatkan di bawha kalimat kutipan berjarak 2
spasi, dengan cara penulisan yang sama dengan cara penulisan
kutipan.
3) Kutipan yang panjangnya kurang dari 5 baris, dimasukkan dalam
teks biasa berspasi 2, ditambah tanda petik pada awal dan akhir
kalimat kutipan. Kutipan yang panjangnya 5 baris atau lebih

14
diketik berspasi 1 dengan mengosongkan 4 karakter dari kiri
dengan jarak 1 spasi.
4) Bilamana dalam kutipan perlu menghilangkan beberapa bagian
dari kalimat, maka pada bagian itu diberi titik 3 buah. Misalnya:
"… keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah, sepenuhnya terletak
pada kemampuan SDM pada masing-masing daerah…" Undang-
undang nomor 22 tahun 1999 menyebutkan, dst.
5) Apabila kutipan yang dihilangkan itu langsung sampai pada akhir
kalimat, maka jumlah titik di awal kalimat menjadi 4. Misalnya:
"….dengan otonomi daerah, pemerintah daerah tingkat II dcapat
dengan leluasa mengelola kekayaan daerahnya masing-masing".
6) Jika yang dihilangkan itu satu kalimat atau lebih dalam kutipan
tersebut, maka diketik titik-titik sepanjang satu baris. Contoh:
"Demokrasi yang dituntut oleh gerakan reformasi, ternyata … yang
sangat membingungkan".
7) Panjang kutipan dibatasi jangan sampai melebihi setengah halaman
isi buku karya ilmiah.

II. Footnote
Catatan kaki atau footnote dalam halaman karya tulis,
bertujuan untuk menyatakan sumber dari kutipan tersebut, yang
berisi pendapat, buah pikiran, fakta-fakta atau statement yang
bersumber dari tulisan orang lain. Bisa juga footnote itu berisi
komentar tentang sesuatu hal, asalkan komentar tersebut
dikemukakan dalam teks.
1) Catatan kaki atau footnote diberi nomor. Bila dalam satu
halaman terdapat lebih dari satu footnote, penulisannya diberi
jarak 1 spasi.
2) Catatan kaki ditempatkan pada halaman yang sama dengan
kutipan tersebut.
3) Jarak catatan kaki atau footnote dengan kalimat pada teks
terakhir pada halaman naskah, adalah 4 spasi dan diberi garis

15
pemisah kurang lebih 3 cm, dari tepi kiri naskah ke tengah-
tengah antara teks dengan footnote.
4) Catatan kaki dapat diambil dari sumber-sumber seperti: buku,
majalah, surat kabar, dan karangan yang tidak diterbitkan,
seperti thesis, disertasi atau ensiklopedi.
5) Nomor catatan kaki dapat diangkat sedikit ke atas dari ban
footnote, tetapi jangan sampai mencapai satu spasi. Nomor
tersebut jaraknya 6 karakter ketika dari garis tepi sebelah kiri.
Jika footnote lebih dari baris, maka baris kedua diketik pada
garis tepi dari teks dengan jarak satu spasi. Contoh :
a. Imawan, Riswandha, Metodologi Penelitian, Program
Pasca Sarjana Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya
1997.
b. Me Quail, Dennis, Mass Communication Theories an
Introduction, London Sage Publication, 1994.
6) Apabila catatan kaki terdiri dari kumpulan tulisan yang berasal
dari suatu buku, penulisan footnotenya sebagai berikut:
Siregar, Ashadi, Analisis atas perspektif genderisme atas
majalah wanita di Indonesia, Lembaga Penelitian UGM,
Jogyakarta, 1992. Bejana Wanita, Panitia Dialog Perempuan
dalam Iklan Kalyanamitra, Jakarta, 1996. 
7) Jika footnote mengambil dari buku-buku terjemahan, maka
disebutkan nama penulis buku, bukan yang menerjemahkannya.
Misalnya : Douglas A. Boyd, Critical Studies in Mass
Communication, terjemahan Sumarsono, BP3U Surabaya, 2000.
8) Dalam footnote penulisan nama pengarang dilakukan menurut
urutan nama yang sewajarnya, sesuai dengan yang tertulis pada
buku yang diacu. Pangkat atau gelar seperti Prof. Dr. Mr. dan
sebagainya tidak disebutkan.
9) Keterangan atau penjelasan tentang penerbit, harus disusun
secara urut seperti nama, tempat, tahun penerbitan, nomor
halaman dan sebagainya.

16
10) Bila buku tersebut dicetak berulang kali, maka harus
ditunjukkan "Cetakan ke…" di belakang judul buku yang
dirujuk, dengan diberi garis bawah. Antara judul dengan
keterangan tentang cetakan dapat diberi pemisah dengan tanda
koma. Contoh: Littlejohn, Stephen W, Theories of Human
Communication, fifth edition, Wardaworth Publishing
Company, USA, 1996.
11) Jika yang dijadikan footnote adalah majalah, penulisannya
sebagai berikut: Gunawan Muhammad, Pembreidelan itu, Buku
Putih Tempo, Jakarta, 1996.
12) Apabila footnote berasal dari buku-buku yang berjilid,
keterangan tentang jilid itu harus diletakkan sebelum nama
penerbit. Contoh: Astrid S., Susanto, teori Komunikasi dan
Praktek Jilid I, Cipta, Bandung, 1977.
13) Apabila yang dirujuk untuk catatan kaki tersebut berasal dari
tulisan surat kabar, maka cara menulisnya sebagai berikut:
'Surabaya Post", 24 Mei, 1997.
14) Menulis footnote tidak perlu ditulis selengkap-lengkapnya. Jika
suatu sumber sudah pernah dituliskan sebelumnya dengan
lengkap, maka footnote tersebut dapat dipersingkat dengan
menggunakan singkatan. Misalnya ibid, op. cit atau Loc.cit.
Ibid adalah kependekan dari ibidem artinya pada tempat
yang sama. Ibidem dipakai jika suatu kutipan diambil dari
sumber yang sama dengan yang dituliskan pada lembar
sebelumnya.
Op.cit., merupakan kependekan dari opere citato" artinya
dalam karangan sudah pernah disebut sebelumnya. Op. cit
digunakan untuk merujuk pada karangan atau buku yang telah
dituliskan sebelumnya dengan lengkap pada halaman lain, serta
sudah diselingi dengan sumber-sumber lain.
Loc.cit, adalah kependekan dari Loco Citato yang berarti
pada tempat yang telah disebutkan. Kegunaan loc.cit adalah

17
untuk menunjuk pada halaman yang sama dari sumber-sumber
yang sudah dituliskan sebelumnya.
Contoh penggunaan ibid, op.cit dan loc.cit:
Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosda
Karya, Bandung, 1984, hal: 197.
Ibid. hal 29 (berarti sama dengan buku yang disebut
sebelumnya)

18
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta


dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar.Dalam
penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat
karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan
dibuat, misalnya, calon penulis karya ilmiah paling tidak harus mengetahui
etika dan kode etik dalam penulisan karya ilmiah, tehnik penyusunan karya
ilmiah yang baik dan benar. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti,
makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi.

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk


menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan
gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat
berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah
bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih
mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping
menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan


kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya
dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan
kritikan dan masukan yang bersifat membangun.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
http://demosainscreative.wordpress.com/2009/02/23/tata-cara-penulisan-karya-
ssssssilmiah/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-karya-
ilmiah-sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah/ hakikat karya ilmiah, ciri-ciri,
jenis karya ilmiah, sikap ilmiah dan kesalahan dalam penulisan ilmiah .
 hamdanimulya.2010.pengertiankaryailmiah.http://www.capeds.co.cc/2010/04/
pengertian-karya-ilmiah.

rosmini,s.pd.,sihombing di. definisi


karyailmiah.http://sihombingruben.blogspot.com/2010/03/definisi-karya-ilmiah.
http://14april92.blogspot.com/2012/01/makalah-karya-tulis-ilmiah-bindonesia.

20

Anda mungkin juga menyukai