Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10

1. A. DZULFIKAR RAHMADANI
2. ARDIAN DUTA PRATAMA
3. SANDRA ADI SETIONO
4. FAISAL AZHARI

PROGRAM STUDI : TEKNIK MESIN (1A)


UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Karya Tulis Ilmiah”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Karya Tulis Ilmiah” ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… iii

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………4


A. Latar Belakang ………………………………………………………………….… 4
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 4
C. Tujuan ……………………………………………………………………………...4

BAB II. PEMBAHASAN ……………………………………………………………….. 5


A. Pengertian karya tulis ilmiah ……………………………………………………5
B. Fungsi karya tulis ilmiah………………………………………………………. 6
C. Komponen karya tulis ilmiah……………………………………………………7
D. Karakteristik karya tulis ilmiah …………………………………………………9
E. Syarat karya tulis ilmiah ………………………………………………………..10
F. Jenis-jenis karya tulis ilmiah ……………………………………………………11
G. Sistematika atau kerangka penulisan karya tulis ilmiah ………………………12
H. Tata cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan
daftar pustaka ………………………………………………………………….14
I. Perbandingan karya tulis ilmiah (artikel ilmiah, artikel ilmiah populer,
proposal, makalah)dari segi sistematika, bahasa, dan isi……………………….15
J. Manfaat karya tulis ilmiah bagi pembaca dan penulis…………………………..16

BAB III. PENUTUP ………………………………………………………………………16


A. Kesimpulan …………………………………………………………………………….16
B. Saran ……………………………………………………………………………………17

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….17

3
BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menulis karya ilmiah adalah hal yang pasti akan di lakukan oleh setiap mahasiswa, karena menulis karya
ilmiah merupakan syarat wajib yang harus di lakukan untuk mendapatkan gelar study nya, seperti contoh
study S1 harus membuat skripsi, S2 membuat tesis dan S3 membuat disertasi. Oleh karena itu wajib
hukumnya bagi setiap mahasiswa untuk mengetahui apa itu karya ilmiah dan syarat-syarat serta
metode-metode dalam pembuatan karya ilmiah.

Karya tulis ilmiah berisi tentang fenomena yang ditulis berdasarkan kenyataan. Informasi dalam karya
ilmiah terdiri atas fakta, data, serta solusi yang coba dipecahkan melalui suatu kajian. Karya ilmiah harus
ditulis dengan konkret, gaya bahasanya formal, dan kata-katanya teknis.

Oleh karena itu kami menyusun makalah ini dengan tema pengenalan terlebih dahulu tentang karya
ilmiah, agar teman-teman mahasiswa tau dan kenal terlebih dahulu tentang karya ilmiah, serta selanjutnya
akan tumbuh sebuah nitan dan keinginan untuk menulis sebuah karya ilmiah.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah ?


2. Apa fungsi karya tulis ilmiah ?
3. Apa saja fungsi karya tulis ilmiah ?
4. Bagaimana karakteristik karya tulis ilmiah ?
5. Apa syarat karya tulis ilmiah ?
6. Apa saja jesnis-jenis karya tulis ilmiah?
7. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya tulis ilmiah ?
8. Bagaimana tata cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka ?
9. Bagaimana cara membandingkan karya tulis ilmiah dari segi sistematika, bahasa, dan isi
10. Apa manfaat karya tulis ilmiah bagi pembaca dan penulis ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian karya tulis ilmiah


2. Mengetahui fungsi karya tulis ilmiah
3. Mengetahui fungsi karya tulis ilmiah
4. Mengetahui karakteristik karya tulis ilmiah
5. Mengetahui syarat karya tulis ilmiah
6. Mengetahui jenis-jenis karya tulis ilmiah
7. Mengetahui sistematika atau kerangka penulisan karya tulis ilmiah
8. Mengetahui tata cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka
9. Mengetahui perbandingan karya tulis ilmiah dari segi sistematika, bahasa, dan isi
10. Mengetahui manfaat karya tulis ilmiah bagi pembaca dan penulis

4
BAB II. PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH

Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya, perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis, atau
menulis memiliki arti segala kegiatan yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain.
Ilmiah menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau
memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.

Jika diartikan secara menyeluruh, karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya yang dihasilkan dari
kegiatan menulis, dengan menggunakan penerapan kaidah ilmiah, mengutamakan aspek rasionalitas,
mengusung permasalahan yang bersifat obyektif serta faktual.

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teori mengenai arti karya tulis ilmiah, turut serta berkembang
sesuai dengan tema penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, kerangka teori, sehingga
memunculkan pengetahuan-pengetahuan baru mengenai arti karya tulis ilmiah ini sendiri .

pengertian karya tulis ilmiah menurut para ahli berikut ini :

1. Eko Susilo, M.

Menurut Eko Susilo, M., Karya tulis ilmiah adalah artikel yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan
didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya/keilmiahannya.

2. Dwiloka dan Riana

Menurut Dwiloka dan Riana, Karya ilmiah atau artikel ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (dalam
bentuk pembangunan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh
melalui literatur, koleksi pengalaman, penelitian.

3. Titi Setiyoningsih, S.Pd, M.Pd

Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Sebelas Maret, Surakarta ini menyebutkan, bahwa karya tulis merupakan sebuah tulisan yang
dibuat berdasarkan metode ilmiah, yakni logika ilmu pengetahuan, yang dimulai dari adanya masalah,
tujuan, manfaat, dan pentingnya hal tersebut dibahas, memuat adanya fakta, teori-teori terdahulu, dan
karya-karya terdahulu yang membawa hal tersebut, kemudian ada metode, pembahasan, hingga
kesimpulan, tentunya referensi juga harus disertakan.

5
B. FUNGSI KARYA TULIS ILMIAH

Fungsi Karya Tulis Ilmiah :

1. Fungsi Untuk Pendidikan

Penulis belajar banyak tentang dasar penulisan, mengajak penulisnya, untuk berpikir kritis, menuliskan
pemikiran atau hasil percobaan ilmiah, kemudian mempertanggungjawabkan hasilnya.

2. Fungsi Untuk Penelitian

Karya tulis ilmiah dimanfaatkan untuk mengembangkan penelitian seseorang, dengan menghadirkan
pengetahuan-pengetahuan baru, setelah memperoleh data-data yang akurat, diolah, disimpulkan,
kemudian diterapkan dalam kehidupan.

3. Fungsi Fungsional

Karya tulis ilmiah ditulis oleh penulis dari berbagai disiplin ilmu. Penjelasan arti fungsi fungsional berarti,
karya tulis ilmiah dapat menjadi media pengembangan pengetahuan sebagai bahan tinjauan pustaka,
untuk kebutuhan dari berbagai disiplin ilmu.

Bentuk Karya Tulis Ilmiah :

Karya tulis ilmiah secara umum memiliki beberapa bentuk, tergantung tujuan dan sasaran pembacanya.
Ada 3 bentuk karya tulis ilmiah, di antaranya adalah karya tulis ilmiah populer, semi formal, dan formal.

1. Karya Tulis Populer

Diungkapkan dalam bentuk ringkas, ragam bahasanya populer atau lebih santai dan menarik dengan
kalimat yang mudah dipahami, dan umumnya disukai banyak orang serta dapat dimuat di media massa.

2. Karya Tulis Semi Formal

Penulisannya mengikuti kaidah bentuk formal, namun penyajiannya lebih sederhana. Wujudnya dapat
berupa laporan atau makalah.

3. Karya Tulis Formal

Wujudnya haruslah memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap. Misalnya skripsi, tesis,
maupun disertasi.

6
C. KOMPONEN KARYA TULIS ILMIAH

Sebagai karya hasil penelitian maka di dalam karya ilmiah harus ada beberapa komponen yaitu :

 Masalah penelitian
 Tujuan penelitian
 Metode penelitian
 Kajian Teori
 Objek penelitian, data, dan variabel penelitian
 Hasil penelitian

Supaya para pembaca dapat lebih memahami keenam komponen di atas, maka disini akan dijelaskan
secara singkat tentang keenam komponen tersebut.

a. Masalah Penelitian

Berkaitan dengan masalah penelitian, yang dibahas mencakup: hakikat masalah, cara mencari
masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah. Sebelum kita melakukan suatu
penelitian, pastilah kita harus menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah dapat dipahami atau
diartikan sebagai adanya keadaan, kejadian, atau peristiwa yang perlu untuk dipecahkan. Masalah
biasanya timbul karena adanya kesenjangan antara yang satu dengan yang lain. Misalnya, antara apa yang
seharusnya ada dan apa yang ada dalam kenyataan, mengenai teknologi dan pengetahuan ataupun sesuatu
yang lain yang dapat menimbulkan suatu pertanyaan. Maka penelitian diharapkan dapat memecahkan
masalah tersebut atau memperkecil kesenjangan yang terjadi.

Kita dapat menemukan suatu masalah dengan cara proaktif mencari dari berbagai sumber bacaan seperti
karya ilmiah lain atau jurnal ilmiah, dari pertemuan-pertemuan ilmiah, pernyataan pemegang otoritas,
pengamatn sepintas, dan sebagainya.

Seandainya kita telah menemukan masalah yang akan diteliti, maka pertama-tama kita harus menjelaskan
mengapa masalah tersebut layak untuk diteliti, dilihat dari segi ilmiah dan segi kegunaan hasil peneliti
tersebut.

Selanjutnya, jika masalah tersebut kita teliti maka kita akan menemukan sejumlah masalah yang lebih
kecil yang perlu diidentifikasikan dulu. Kemudian dari masalah-masalah yang telah kita identifikasi, kita
memilih sebuah masalah yang dianggap paling tepat untuk diteliti sebagai fokus dalam penelitian
tersebut.
Kita harus membatasi masalah yang kita teliti agar penelitian yang kita lakukan bisa lebih mendalam.
Oleh karena itu, masalah yang akan kita teliti haruslah dirumuskan dulu dengan baik.

b. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentu mempunyai suatu tujuan. Supaya penelitian tersebut dapat terarah sesuai dengan
masalahnya, maka tujuan penelitian itu harus sejalan dengan rumusan masalahnya.

Di sini perlu disinggung, bahwa judul penelitian sebaiknya sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian agar mempermudah para pembaca dalam memahaminya.

7
c. Metode penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai jalan atau cara untuk memecahkan masalah. Metode penelitian
dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, maka ada dua cara untuk
melakukan metode penelitian.

Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan bantuan analisis statistik, dan untuk
membuat generalisasi dari sampel yang diangkat dari populasi. Sedangkan metode kualitatif digunakan
untuk menjelaskan data-data yang ditemukan dari sebuah objek penelitian. Kalau penelitian kuantitatif
bertujuan untuk menguji hipotesis, maka penelitian kualitatif bertujuan menemukan atau menyusun
“teori-teori” baru dari data-data penelitian yang digunakan.

Selain penelitian kuantitatif dan kualitatif, ada satu lagi penelitian yang disebut dengan action research.
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa siklus, biasanya digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
atau hasil suatu produk. Setiap siklus akan menghasilkan satu hipotesis yang akan digunakan untuk siklus
selanjutnya. Kekurangan pada siklus pertama akan diperbaiki oleh siklus selanjutnya, begitu seterusnya
sampai siklus yang terakhir dan didapatkan hasil yang dianggap memuaskan.

d. Kajian Teori

Setelah masalah penelitian dirumuskan dan tujuan penelitian ditetapkan, maka harus dilanjutkan dengan
kajian teori yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian. Kajian teori dapat diambil dari berbagai
sumber, dari buku, jurnal, atau karangan ilmiah yang ada. Penelitian yang bersifat kuantitatif harus
benar-benar mengkaji teori-teori yang ada lalu merumuskan konsep pikiran dari teori-teori tersebut, serta
merumuskan hipotesis yang akan diuji berdasarkan data yang akan dikumpulkan.

Sedangkan dalam penelitian yang bersifat kualitatif kajian teori dikumpulkan sedikit demi sedikit. Data
yang baru terkumpul langsung dianalisis, dijelaskan berdasarkan kerangka pikir yang telah ditetapkan.

e. Objek penelitian, data, dan variabel penelitian

Dalam penelitian kuantitatif objek penelitiannya disebut populasi, tetapi tidak seluruh populasi yang
diteliti, melainkan hanya sampel (percontoh) dari populasi itu. Namun, hasil penelitian terhadap sampel
itu kemudian digeneralisasikan sebagai hasil dari populasi itu. Sampel biasanya diambil sekian persen
dari populasi, tergantung dari besarnya populasi itu.

Dalam penelitian kualitatif, besarnya objek yang diteliti tidak berdasarkan pada sampel, melainkan pada
jumlah yang dianggap memadai atau mencukupi, sampai tujuan yang ingin diketahui dianggap telah
tercapai.

Dalam penelitian kuantitatif berupa angka-angka nilai, kemudian akan dianalisis dengan bantuan statistik.
Sedangkan penelitian kualitatif berupa hal, keadaa, kejadian, dan sebagainya.

Perlu dijelaskan bahwa objek penelitian tidak sama dengan data penelitian. Dalam penelitian kuantitatif
ada istilah variabel penelitian. Yang dimaksud dengan variabel penelitian itu adalah sama hal dengan
yang diteliti. Umpamanya, kalau judulnya adalah korelasi, antara kemampuan membaca dengan

8
kemampuan menulis, maka variabelnya adalah kemampuan membaca dan menulis. Salah satu
diantaranya dijadikan variabel bebas dan yang lain dijadikan variabel terikat.

f. Hasil Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, hasil penelitiannya berupa hasil perhitungan statistik terhadap
variabel-variabel yang diteliti, lalu hasil perhitungan statistik ini dijadikan dasar untuk menguji hipotesis
yang diajukan.

Dalam penelitian kualitatif, hasil penelitiannya berupa penjelasan terhadap data-data yang ditemukan.

Berdasarkan hasil penelitian itu, kemudian ditarik suatu kesimpulan dan berdasarkan kesimpulan, ditarik
saran-saran untuk penelitian lebih lanju

D. KARAKTERISTIK DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH :

Tidak semua karya ilmiah yang di tulis secara sistematik dan berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah
karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri -ciri tertentu.

1. Objektif

Keobjektifan ini menampakkan pada setiap fakta dan data yang di ungkapkan berdasarkan kenyataan
yang sebenarnya, tidak di manipulasi juga setiap pernyataan atua kesimpulan yang di sampaikan
berdasarkan bukti-bukti yang bisa di pertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek
(memverifikasi) kebenaran dan ke absahannya.

2. Netral

Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan
tertentu, baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan pernyataan yang
bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

3. Sistematis

Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan
tertentu, misalnya pola urutan klasifikasi, kausalitas,dan sebagainya. Dengan demikian, pembaca akan
bisa mengikuti dengan mudah alur uraiannya.

4. Logis

Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau
bermaksud menyempilkan suatu fakta atau data, pola yang digunakan pola induktif. Sebaliknya kalau
bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis, pola yang di gunakan pola deduktif.
5. Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan)

Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus aktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh
karena itu, penyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampaye,
perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperi orang mendapat hadiah, dan perasaan
marah seperti orang yang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
9
6. Tidak Pleonastik

Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit
(langsung tepat menuju sasaran).

7. Bahasa Yang digunakan Adalah Bahasa Ragam Formal

Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh menggunkan bahasa ragam resmi santai, oleh sebab itu bahasa
yang digunakan adalah bahasa indonesia ragam formal, yaitu bahasa indonesia yang baik dan benar.

E. SYARAT KARYA TULIS ILMIAH

Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil penulisan
karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah suatu
karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis.

Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat penulisan karya
ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat penulisan karya ilmiah
mencakup bebarapa hal sebagai berikut :

1. Objektivitas

Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap objektif dalam
mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat
dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.

2. Pola berfikir deduktif – induktif

Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir yang logis
(runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir
deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang khusus. Contoh : Secara
umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat
ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta – fakta khusus
kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta
khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan
membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”

3. Sistematika

Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman yang runtut dari
masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis
ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi,
pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama.

Tata tulis baku ini diperlukan karena :


a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.

10
F. JENIS-JENIS KARYA TULIS ILMIAH

Berdasar masing-masing kebutuhan, karya tulis ilmiah digolongkan menjadi tujuh jenis. Yang
membedakan adalah letak dari isi dan sistematika penulisan. Ketujuh jenis ini adalah :

1. Artikel

Artikel adalah sebuah karya tulis yang isinya berupa gagasan atau fakta yang dapat membujuk,
meyakinkan, mendidik, serta menghibur pembacanya. Biasanya artikel memiliki panjang kalimat dengan
jumlah karakter tertentu. Biasanya artikel dibuat untuk keperluan publikasi di buletin, surat kabar, media
sosial, kanal digital, dan lain sebagainya.

2. Makalah

Makalah adalah jenis karya tulis yang bersifat ilmiah. Biasanya, makalah ditulis untuk keperluan terkait
dengan pendidikan. Dalam penyusunannya, diperlukan data pendukung dari hasil observasi lapangan dari
sebuah masalah dalam penelitian. Data yang terkumpul diperlukan untuk mencari penyelesaian masalah
dalam penelitian. Biasanya makalah ini disampaikan dalam seminar, simposium, atau uji materi.

3. Skripsi

Menurut Wikipedia, Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu
karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian mahasiswa strata satu (S-1), yang membahas
fenomena atau permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah yang berlaku. Penekanan isi dari
skripsi terletak pada orisinalitas. Skripsi menjadi syarat kelulusan bagi mahasiswa, untuk meraih gelar
sarjana, setelah melalui ujian di depan dosen penguji.

Menulis atau menyusun skripsi bukanlah hal yang mudah, dimana memerlukan peelitian serta
pengetahuan teknis dalam proses pembuatannya.

4. Work paper

Work paper atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah kertas kerja, merupakan jenis karya
tulis ilmiah yang hampir mirip dengan makalah, tetapi analisisnya lebih mendalam. Biasanya work paper
berisi catatan-catatan auditor, berisi prosedur audit yang digunakan, metode uji yang dilakukan, informasi
yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat berdasar auditnya.

5. Paper

Paper adalah jenis karya tulis ilmiah yang ditulis berdasar data, serta argumen yang tingkat kevalidannya
kuat. Paper juga biasa disebut sebagai ringkasan dari penelitian yang telah dibuat. Tidak banyak
perbedaan antara paper dengan makalah, hanya sistematika penulisannya dan pembahasannya yang
berbeda. Pembahasannya lebih singkat, karena hanya terfokus pada analisis masalahnya saja.

6. Tesis

Tesis kurang lebih serupa dengan skripsi pada mahasiswa strata satu (S-1), tetapi tesis menganalisis topic
dengan lebih kompleks, sehingga esensi ilmiahnya lebih kuat dan lebih kompleks jika dibanding dengan
skripsi. Tesis dibuat sebagai syarat kelulusan untuk meraih gelar magister atau master yang ditempuh oleh
mahasiswa pasca sarjana (S-2)

11
7. Disertasi

Setingkat lebih tinggi dari tesis, ada yang biasa disebut dengan disertasi. Karena setingkat lebih tinggi,
disertasi digunakan sebagai syarat kelulusan untuk meraih gelar doktor bagi mahasiswa program studi
strata tiga (S-3).

Isi dari disertasi merupakan hasil penelitian orisinil yang nantinya dapat diaplikasikan ke kehidupan nyata,
biasanya, disertasi diuji oleh seorang profesor, atau doktor senior dan profesional.

G. SISTEMATIKA ATAU KERANGKA PENULISAN KARYA ILMIAH

Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh karena itu,
penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat
berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya
ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.

1. BAGIAN PENDAHULUAN

Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar dan grafik.

A. Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital, biasanya di
tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.

B. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa diujikan atau
dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud
menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah yang akan diujikan itu telah
memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji.

C. Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan mengantarkan sebuah karya tulis kepada
pembaca. Di dalamnya bersi antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat dalam karya tulis
dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dalam menggarap dan
menyelesaikankarya tulis tersebut.

D. Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan ringkasan
sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:

1) Paragraf pertama latar belakang masalah;


2) Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan sumber data atau
tempat data itu diperoleh;
3) Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4) Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.

12
E. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan di bagian depan karya
ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan kerangka
karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman, sedangkan kerangka karangan tidak.
Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta rinciannya

F. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik


Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka harus
mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.

2. BAGIAN ISI

Secara umum, bagian isi terdiri dari:

A. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis,
penjelasan, dan metode penelitian.

1) Latar Belakang Masalah


Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian.
Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-hal
yang bersifat khusus.

2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis. Masalah
yang dirumuskan harus merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus
dijawab pada bab kesimpulan.

3) Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah
atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan.
Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat praktis.

4) Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian. Metodologi
menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut
mencakup:
a)Metode yang digunakan dalam penelitian;
b)Sumber data;
c)Cara mengambil data;
d)Cara menganalisis data;
e) Cara menyimpulkan/membuat simpulan;

B. Landasan teori
Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah
penelitian dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam landasan
teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang sedang diteliti. Agar tidak salah dalam
memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau pada
variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa variabel).

13
C. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.

D. Kesimpulan dan Saran


Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan
teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.

3. BAGIAN PENUTUP

Pada umumnya terdiri dari:


a. Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan
dalam penulisan laporan.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain.
c. Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.

H. TATA CARA PENULISAN KUTIPAN, CATATAN KANGSUNG, DAN DAFTAR PUSTAKA

Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.

1. Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang lain,baik langsung maupun
tidak langsung.Pada umumnya kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.

a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya(baik kata,ejaan,maupun tanda bacanya).Kutipan seperti ini
biasanya digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa, difinisi, dan
lain-lain.Secara umum kutipan langsung dibedakan menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan
langsung pendek.Kutipan langsung panjang,ditulis lebih darti tiga baris,ditulis sendiri dalam alinea baru
dengan perubahan spasi.Baris pertama kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri,baris
berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lbih dari tiga baris,dituliskan langsung dalam kalimat penulis diantara
tanda petik(“…”) dan tanpa perubahan spasi.

b. Kutipan Tak Langsung


Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri berdasarkan pendapat atau
hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan didalamnya.penulisanya tanpa
tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama
penulis,tahun terbit,dan halaman buku.

2. Catatan Kaki
Yang dimaksud dengan catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan
pada kaki halaman tulisan yang bersangkutan.Catatan kaki sebetulnya bukan untuk mengetahui sumber
14
kutipan,tetapi untuk memberi penjelasan mengenai sesuatu yang berada diluar pokok pembicaraan,yang
perlu diketahui untuk memahami pokok pembicaraan lebih jauh.Sumber catatan kaki dapat berasal
dari:buku,majalah,jurnal,makalah,surat kabar maupun pernyataan langsung.Cara penulisanya dengan
mencantumkan nama pengarang,judul tulisan,kota dan nama penerbit,tahun terbit serta halaman
kutipan.Penulisan sumber kutipan yang muncul berulang kali dapat disingkat dengan beberapa
istilah,seperti:ibid.,op.cit.,dan loc.ci.

3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam penulisan.Komponen yang harus ada
dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit.

I. PERBANDINGAN KARYA TULIS ILMIAH (Artikel Ilmiah, Artikel Ilmiah Populer, Proposal, dan
Makalah) DARI SEGI SISTEMATIKA, BAHASA, DAN ISI

Perbedaan Artikel Ilmiah, Artikel Ilmiah Populer, Proposal, dan Makalah

1. Bahasa penulisan

 Artikel Ilmiah murni harus menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan kaidah PUEBI dan KBBI.
Pemilihan kata, pembentukan kalimat, penyusunan paragraf, semua harus sesuai kaidah kebahasaan
baku. Tidak boleh menggunakan bahasa tidak baku. Bahkan untuk jumlah kata maksimal juga
dibatasi (biasanya untuk institusi pendidikan punya kebijakan yang berbeda).Selain itu, untuk jenis
penelitian biasanya juga punya ciri khas yang menggambarkan metode atau pendekatan yang dipakai.

 Artikel Ilmiah Populer boleh menggunakan bahasa populer yang umum ada di tengah masyarakat.
Penggunaan bahasa populer tujuannya adalah untuk menarik perhatian pembaca, dan membuat
penasaran pembaca.

 Proposal harus sesuai fakta (akurat) atau tidak boleh mengada-ada. Disusun berdasarkan struktur
yang benar, sesuai dengan situasi yang menyertainya, dan Menggunakan alasan dan tujuan yang
logis.

 Makalah harus menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan kaidah PUEBI dan KBBI.

2. Segi sistematika

 Artikel ilmiah populer terdiri atas judul, pendahuluan, badan/isi, penutup.

 Artikel ilmiah yang didasarkan hasil penelitian secara umum terdiri atas tujuh hal yaitu judul, abstrak
pendahuluan, cara penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka.

 Proposal terdiri atas latar belakang, masalah dan tujuan, ruang lingkup kegiatan, kerangka teoritis dan
hipotesis, metode, pelaksanaan kegiatan, fasilitas, keuntungan dan kerugian, lama waktu kegiatan,
jadwal kegiatan, anggaran dana, daftar pustaka.

15
 Makalah mempunyai sistematika yang terbagi menjadi empat bagian, yaitu pendahuluan, studi
kepustakaan, pembahasan, dan kesimpulan atau penutup.

3. Isi Tulisan

 Artikek ilmiah murni berisi hasil penelitian yang dibahas, dianalisa dengan jelas, dan disimpulkan.
Dengan demikian Artikek ilmiah murni berisi informasi ilmiah yang akurat.

 Artikel ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat
disekitar nya.

 makalah ditulis untuk keperluan terkait dengan pendidikan. Dalam penyusunannya, diperlukan data
pendukung dari hasil observasi lapangan dari sebuah masalah dalam penelitian. Data yang terkumpul
diperlukan untuk mencari penyelesaian masalah dalam penelitian

 Proposal memperkenalkan dan meyakinkan pihak terkait untuk mendukung suatu ide atau proyek.

J. MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH BAGI PEMBACA DAN PENULIS

karya tulis ilmiah memiliki manfaat bagi penulis dan pembacanya yaitu :

 Melatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif


 Melatih dalam menggabungkan hasil bacaan dari berbagai referensi/sumber
 Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
 Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
 Memperoleh kepuasan intelektual
 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
 Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan tertulis yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah di lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di kukuhkan dan di taati oleh masyrakat keilmuan.

Tujuan karya tulis ilmiah adalah untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.
Sementara itu, manfaat karya ilmiah adalah untuk menyumbang bagi perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan masyarakat.

Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata
bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam
penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil
penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:
16
1. Objektif
2. Pola berfikir deduktif – induktif
3. Sistematika

Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
Bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :

1. Artikel
2. Makalah
3. Skripsi
4. Work paper
5. Paper
6. Tesis
7. Disertasi

B. SARAN

Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami mengambil dari berbagai sumber, jadi
apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.

DAFTAR PUSTAKA
1.https://www.gramedia.com/literasi/karya-tulis-ilmiah/
2.https://juniskaefendi.blogspot.com/2019/11/makalah-bahasa-indonesia-tentang-karya.html
3.https://www.ruangguru.com/blog/jenis-jenis-karya-tulis-ilmiah#:~:text=Jenis-Jenis%20Karya%20Tulis
%20Ilmiah%201%201.%20Artikel%20Artikel,...%207%207.%20Disertasi%20atau%20Ph.D%20thesis%
20
4.https://www.gramedia.com/literasi/contoh-makalah-singkat/
5.http://czifa24.blogspot.com/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang-penulisan.html
6.http://niummukulsum30.blogspot.com/2016/12/makalah-bahasa-indonesia-tentang-karya.html?m=1

17

Anda mungkin juga menyukai