Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KARYA TULIS ILMIAH

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : VERA SARDILLA, M.Pd

DISUSUN OLEH :

SHIFA KHAIRUNNISYA H (23306011034)

ELSA FITRIANI (233060011019)

ASMA DELI (23306021036)

INGGI SAPUTRA (23306011009)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

AISYIYAH RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, 14 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Makalah ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah ................................................................... 3
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah ........................................................................ 3
C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah ................................................................... 4
D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah................................... 9
E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah ................................................. 10
F. Sikap-Sikap Ilmiah ............................................................................ 11
G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ....................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.
Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan
untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-
hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut
sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya
pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.Tradisi
keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi
penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan
demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca,
tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang
mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah.
Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual
jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar
menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang
menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah
dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik
makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja
ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka
dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98)
mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan
Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah.
Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah,
laporan, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain

1
adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan
non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel,roman,dan
naskah drama.Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda.
Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang
menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah
adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi
ilmiah berada diantara keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam
karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut
pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis,
dan disertasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah
2. Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah
3. Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah
4. Bagaimana etika dan kode etik Karya Ilmiah
5. Bagaimana tehnik menyusun Karya Ilmiah
6. Bagaimana Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya Ilmiah
7. Apa-apa saja kendala dalam proses penulisan penelitian Karya Ilmiah

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian dari karya ilmiah
2. Mengetahui ciri-ciri dari karya ilmiah
3. Mengetahui jenis-jenis dari karya ilmiah
4. Mengetahui bagaimana etika dan kode etik karya ilmiah
5. Mengetahui bagaimana tehnik menyusun karya ilmiah
6. Mengetahui bagaimana sikap-sikap ilmiah dalam penulisan karya ilmiah
7. Mengetahui kendala-kendala dalam proses penulisan penelitian karya
ilmiah
BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah


Menurut Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang
baik dan benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah
adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya
dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.

B. Ciri-ciri Karya Ilmiah


Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.

2. Komponen dan substansi

3
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan
struktur yang baku.

C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah


Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud
dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum,
skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk
dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam
karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Adapun jenis Karya Ilmiah
adalah,

1. Makalah
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan.
Makalah adalah karya tulis ilmiah paling sederhana. Makalah, adalah karya
ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau menyajikan suatu
masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-
objektif atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan
ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang
diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa
dan aturannya tidak seketad makalah para ahli karena bisa jadi dibuat

4
berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan tarikan teoritis;
menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
2. Kertas Kerja
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius,
biasanya disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja pada prinsipnya sama
dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam.
Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya,
yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut,
kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja
‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris,
ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
3. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasar pendapat orang lain dimana karya ilmiah yang ditulis berdasarkan
hasil penelitian lapangan, didukung data dan fakta empiris-objektif, baik
berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau penelitian di
laboratorium, atau studi kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang
ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu
(S1) untuk memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit semster
(SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen
pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga
mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian
skripsi. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke
arah sumbangan material berupa penemuan baru.
4. Tesis
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi
pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim
penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba
mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara
analisis kristis. Karya tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada
skripsi. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih

5
hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuanbaru’. Tesis atau Master
Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan
metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama
pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan
(masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan
menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan
rekomendasi. Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam
menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai
bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen
pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya
sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
5. Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor
(Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan
disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau
Doktor dibidang masing-masing. Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis
dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang
dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar
Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan
merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang
ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan
pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang
berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah. Disertasi
ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis
mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan
analisis terinci. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan)
menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta
menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan
baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang
sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang
tinggi.

6
6. Artikel
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di
majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa
yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan,
atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas. Artikel
merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak
tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik,
atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan
sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang
dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar,
majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan
penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a
literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam
sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para
jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang
berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang
sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung
pendapatnya.
7. Esai
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin
baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi,
pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya.
Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain
semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai
analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak
hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman;
ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut.
Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
8. Opini

7
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan
yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya
benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang
dipikirkan seseorang; penilaian
9. Fiksi
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa
kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh
dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks,
setting dan sebagainya adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian
tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari
imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi
seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa
digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada
pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi
di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk
menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut.
Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para
pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang
penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.

Karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :


1. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian
hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
2. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi,
pengetahuan,atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini
dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang
disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini
berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian,
pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan
ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang
mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun

8
untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan
tertentu.

D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah


Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya
ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami
dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik.
Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan
citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini
berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan,
dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
2. Penggunaan kata “dimana”.
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam
karya ilmiah.
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
8. Tulislah kata dengan lengkap
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup
singkatannya saja.
10. Gunakan Ejaan Yang Disempurnakan
11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,)
yang sesuai.
12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang
dikeluarkan oleh institusi)
13. Cek penulisan sebelum diserahkan

E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah

9
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun
materil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam
penulisan; sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan
akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan cara penulisannya memenuhi
persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting yang
perlu diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan
penelitian.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh
seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan
gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu
pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu
pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau
pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti
empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah
seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan
lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan,
serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah
bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih
mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping
menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

10
F. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang
harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-
banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-
tidaknya, dan sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada
akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut
tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa
adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain
ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya
pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari
pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada
ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan
walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin
membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang
ilmunya.

G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah


Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan karya
ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’

11
dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat
berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah
sebagai berikut :
1. Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
2. Salah dalam menyusun struktur pelaporan,
3. Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan
menjiplak (plagiat),
4. Salah dalam menuliskan bagian kesimpulan,
5. Penggunaan bahasa indonesia yang belum baik dan benar,
6. Tata cara penulisan “daftar pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan
berkesan seenaknya sendiri),
7. Tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin
yang berubah-ubah).

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II, maka dapat disimpulkan
bahwa, karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar.Dalam penulisan karya
ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena
itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon
penulis karya ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam
penulisan karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan
sikap-sikap dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima
berbagai kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu
merupakan suatu pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang kedua
ketiga dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah,
kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun tujuan
dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi
tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti
perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian. Bagi
penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan
membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan
menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan
intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan
dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan
dan masukan yang bersifat membangun.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
.http://demosainscreative.wordpress.com/2009/02/23/tata-cara-penulisan-karya-
ilmiah/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-
karya-ilmiah-sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah/ hakikat karya
ilmiah, ciri-ciri, jenis karya ilmiah, sikap ilmiah dan kesalahan dalam penulisan
ilmiah
hamdanimulya.2010.pengertiankaryailmiah.http://www.capeds.co.cc/2010/04/pen
gertian-karya-ilmiah.html.

rosmini,s.pd.,sihombing di. definisi


karyailmiah.http://sihombingruben.blogspot.com/2010/03/definisi-karya-
ilmiah.html.
http://14april92.blogspot.com/2012/01/makalah-karya-tulis-ilmiah-
bindonesia.html

Anda mungkin juga menyukai