Anda di halaman 1dari 24

PENULISAN KARYA ILMIAH

diajukan sebagai Mata Kuliah Bahasa Indonesia

dosen pembimbing: Isfiana Nursari, M.Pd.


Oleh Kelompok 10:

Siti Salsabila (P00820722071)


Zikrina Suhera (P00820722079)
Nazarur Rafizi (P00820722055)

PRODI KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES ACEH
KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH UTARA
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji dan syukur hanya kepada Allah
SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil
menyusun makalah ini sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki. Allah
SWT yang telah memberikan kemudahan dan menuangkan ide-ide pikiran yang
baik kepada penulis untuk menyelesaikan kewajiban dalam menghadapi dan
melengkapi syarat-syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
dengan judul “Penulisan karya ilmiah ”.
Shalawat bernada salam tidak lupa pula kepada baginda Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari cara berpola pikir yang tidak
mengetahui ilmu kearah yang lebih mengenal ilmu pengetahuan yang kita rasakan
sekarang.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Semoga penulisan ini bisa menjadi manfaat bagi kita semua.

Waasalamualaikum wr. wb

Lhokseumawe, 02 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN KARYA ILMIAH................................................3


2.1 Pengertian karya ilmiah.................................................................3
2.2 Jenis-jenis karya ilmiah ................................................................6
1. Makalah..................................................................................6
2. Laporan penelitian..................................................................8
3. Artikel jurnal...........................................................................10
2.3 Pemilihan topic dan tema...............................................................12
2.4 Contoh karya ilmiah ......................................................................17

BAB III PENUTUP.........................................................................................18


3.1 Kesimpulan....................................................................................18
3.2 Saran..............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Karya ilmiah adalah hasil karya yang diperoleh dari


kegiatan menulis dengan menerapkan konvensi ilmiah. Penulisan karya ilmiah
menggunakan logika berpikir dan gaya bahasa yang sistematis. Tiap jenis karya
ilmiah memiliki gaya penulisan yang berbeda. Karya ilmiah dapat
berbentuk laporan penelitian, artikel, makalah, dan buku referensi

Berdasarkan kandungan isinya, karya ilmiah dapat dikelompokkan


menjadi laporan hasil pengkajian atau penelitian maupun tinjauan, ulasan,
atau gagasan ilmiah. Menurut kandungan isinya, karya ilmiah dapat berbentuk
laporan penelitian, artikel hasil penelitian, artikel gagasan konseptual, atau
makalah.

Karya ilmiah ditulis dengan memperhatikan aspek bahasa dan teknik


penulisan. Bahan tulisan dalam karya ilmiah merupakan hasil kajian atau hasil
penelitian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Di dalam
bahan tulisan terkandung kebenaran dan kemanfaatan untuk kepentingan
kemaslahatan. Penyusunan bahan tulisan ilmiah berdasarkan pada sistematika
ilmiah, organisasi tulisan, bahasa tulisan, dan penyajian hasil kajian atau
penelitian ilmiah. Penulisan karya ilmiah dilakukan dengan menyertakan gagasan
atau klaim penulis, fakta, data, pendapat para ahli, hasil-hasil penelitian, teori-
teori yang relevan, penalaran, bahasa, dan tampilan visual.

Dalam penulisan karya ilmiah digunakan kaidah yaitu logis, objektif,


sistematis, andal, desain, dan akumulatif. Tahapan penulisan karya ilmiah
meliputi: pemilihan topic, penyusunan kerangka penulisan, penulisan kalimat dan
paragrafh ilmiah, dan penyusunan sistematika karya ilmiah.

1
1.2 Rumusan masalah

1) Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah


2) Apa saja jenis-jenis karya ilmiah

1.3 Tujuan

1) Untuk memahami karya ilmiah


2) Memahami jenis-jenis karya ilmiah

2
BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan
suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau
peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada
para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai
sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat
dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya lah, jika tulisan ilmiah sering
mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis
orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama,
tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu.
Disebut juga dengan penelitian lanjutan, Suatu karangan atau tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan.
ninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, siswa dilatih untuk
menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas
akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi
dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada
mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa
berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar
dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum
ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan
kemampuan menyusun laporan penelitian.
Menurut Jones (960) karangan ilmiah dibagi menjadi dua di antaranya:
1. Karangan ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat tertentu (profesional)
yang biasanya bersifat karya ilmiah tinggi yang disebut dengan istilah
karya ilmiah.

3
2. Karangan ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat umum yang disebut
dengan istilah karangan ilmiah populer.
Tujuan karangan ilmiah;
1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil
penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan
metodologis.
2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
menjadi konsumen inu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil
(produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan,
terutama setelah penyelesaian studinya.
3. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana
transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-
orang yang berminat membacanya.
4. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa
dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah
setelah yang bersangkutan mem peroleh pengetahuan dan pendidikan dari
jurusannya.
5. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian. Karya ilmiah
memiliki tujuan dan khalayak sasaran yang jelas Meskipun demikian,
dalam karya ilmiah, aspek komunikasi tetap memegang peranan utama
Oleh karenanya, berbagai kemungkinan untuk penyampaian yang
komunikatif tetap harus dipikirkan. Penulisan karya ilmiah bukan hanya
untuk mengek spresikan pikiran tetapi untuk menyampaikan hasil
penelitian. Kita harus dapat meyakinkan pembaca akan kebenaran hasil
yang kita temukan di lapangan. Dapat pula, kita menumbangkan sebuah
teori berdasarkan hasil penelitian kita. Jadi, sebuah karya ilmiah tetap
harus dapat secara jelas menyampaikan pesan kepada pembacanya.
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah
adalah sebagai berikut (Brotowidjojo, 1988: 15).
1. Karya ilmiah menyajikan, fakta objektif secara sistematis atau menyajikan
aplikasi hukum alam pada situasi spesifik

4
2. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, tidak bersifat
terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulisan ilmiah,
yakni penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas.
3. Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara
terkendali, konseptual, dan prosedural.
4. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan
alasan yang indusif pembaca untuk menarik kesimpulan.
5. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan
pembuktian berdasarkan suatu hipotesis
6. Karya ilmiah ditulis secara tulus, Hal itu berarti bahwa karya ilmiah hanya
mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing
pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh
memanipulasi fakta, tidak bersifat ambisius dan berprasangka.
Penyajiannya tidak boleh persifat emotif.
7. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris. Jika pada akhirya timbul
kesan argumentatif dan persuasif, hal itu ditimbulkan oleh penyusunan
kerangka karangan yang cermat. Dengan demikian, fakta dan hakum alam
yang diterapkan pada situasi spesifik itu dibiarkan berbicara sendiri
Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendirii berupa pembenaran
dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiyah tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, dari segi bahasa, dapat dikatakan bahwa karya
ilmiah memiliki tiga ciri, yaitu:
1. Harus tepat dan tunggal makne, tidak remang nalar atau mendua makna.
2. Harus secara tepat mendefinisikan setiap istilah, sifat, dan pengertian yang
digunakan, agar tidak menimbulkan ker-ancuan atau keraguan
3. Harus singkat berlandaskan ekonomi bahasa

Struktur karya Tha (Sochardjão, 1997 38) terdiri atas judul,nama penulis,
abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan Kesimpulan
ucapan terima kasih dan daftar pustaka. ISO 5966 (1982) menetapkan agar karya

5
ilmiah terdiri atas judul, nama penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, inti
tulisan (teori metode, hasil, dan pembahasan), simpulan, dan usulan, ucapan
terima kasih, dan daftar pustaka (Soehardjan, 1997:38).
2.2 Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Karya ilmiah tidak selalu identik dengan hasil penelitian. Hasil penelitian
merupakan salah satu jenis dari karya ilmiah. Apabila merujuk pada pengertian
dan ciri-ciri, akan banyak sekali ragam tulisan yang berkategori karya ilmiah.
Penulisan karya Ilmiah memiliki keberagaman. Keberagaman inilah yang
melahirkan jenis-jenis karya ilmiah. Lahirnya keberagaman karya ilmiah
menjadikan daya tarik tersendiri bagi seseorang yang ingin menulis karya ilmiah.
Berikut disajikan jenis-jenis karya ilmiah secara umum.
1. Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan
pemecahan yang didasarkan pada hasil kajian literatur atau kajian lapangan.
Makalah merupakan rumusan atau simpulan pemikiran sebagai hasil telaah atau
pengkajian sederhana dari sebuah referensi bacaan, pemikian tokoh, ilmuwan atau
penulis sebelumnya. Makalah biasanya disusun untuk pertemuan pertemuan
ilmiah, seperti simposium, seminar atau lokakarya. Makalah sering juga disebut
paper, yakni tugas tertulis pada suatu mata perkuliahan/pelajaran, yang
penyusunannya bisa bisa berupa hasil kajian berupa buku. Selain itu, di kenal pula
istilah kertas kerja, yakni jenis makalah yang disusun oleh seorang pejabat yang
dibawakannya dalam suatu pertemuan. Makalah memiliki karakteristik sebagai
berikut
1) Merupakan hasil kajian pustaka, dan atau laporan pelaksanaan suatu
kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakapan permasalahan suatu
perkuliahan
2) Mengilustrasikan permasalahan teoretis yang dikaji atau kemampuan
mahasisiwa dalam menerapkan suatu prosedur, perinsip atau teori yang
berhubungan dengan perkuliahan
3) Menunjukan kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap isi dari
berbagi sumber yang digunakan

6
4) Mendemonstrasikan kemampuan mahasiswa meramu berbagai sumber
informasi dalam satu kesatun sintesis yang utuh.
Dalam Dalam hal ini, makalah terbagi kedalam dua jenis, yaitu makalah
biasa (Common Paper) dan makalah posisi (Position Paper). Berikut dijelaskan
uraian makalah berdasarkan yang telah disebutkan
1) Makalah bisa dibuat untuk menunjukan pemahamannya terhadap
permasalahan yang dibahas. Dalam makalah ini secara deskriptif
penulis mengemukakan berbagai aliran atau pandangan tentang masalah
yang dikaji. la juga memberikan pendapat, baik berupa kritik maupun
saran mengenai aliran atau pendapat yang dikemukakan.
2) Makalah posisi dibuat untuk menunjukan posisi teoritik seorang penulis
(mahasiswa) dalam suatu kajian. Mahasiswa yang bersangkutan ditentut
tidak hanya menunjukan penguasaan terhadap suatu teori atau
pandangan tertentu saja, tetapi juga harus menunjukan sikapnya dalam
sudut pandang keilmuan disertai dengan alasan yang di dukung oleh
teori dan atau data yang relevan.
Beberapa ciri-ciri makalah, yakni:

1) Merupakan hasil kajian literatur dan/atau laporan pelaksanaan suatu


kegiatan lapangan yang sesuai cakupan permasalahan suatu
perkuliahan.
2) Mendemonstrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan
teoritik yang dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan
suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan
perkuliahan.
3) Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai
sumber yang digunakan.
4) Mendemonstrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi
dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.

7
2. Laporan penelitian
Laporan penelitian merupakan laporan hasil penelitian ilmiah yang
disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah tertentu. Konsumen hasil penelitian
meliputi masyarakat umum, sponsor penelitian, masyarakat ilmiah. Jenis Laporan
Ilmiah sebagai berikut
1) Laporan Lengkap (Monograf): laporan hasil penelitian yang lengkap
mencakup atau berisi uraian secara lengkap dan sempurna
2) Proses penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua
teknik dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian.
3) Teknik penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi.
4) Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap misalnya
tentang peggantian/penukaran analisis teknik/model yang digunakan.
5) Menyampaikan kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.
Jenis karya ilmiah berupa laporan penelitian meliputi tiga bagian besar,
yaitu skripsi, tesis, dan disertasi. Ketiga jenis ini berkaitan erat dengan proses
penyelesaian akademik di pergun tinggi. Berikut disajikan ketiga jenis laporan
penelitian.
1) Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat
mendapatkan gelar sarjana (S1) Skripsi ditulis berdasarkan pendapat
(teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-
obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi
lapangan/penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi
menuntut kecermatan metodologis hingga menggarisi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru
2) Tesis adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah.
Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data,
dan menyajikan simpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas
tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas
dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang.
Tesis juga bersifat argumentatif dan dihasilkan dari suatu proses
penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.

8
3) Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa
dalam menyelesaikan program S3. Disertasi merupakan karya tulis
ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang
terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar/penguji suatu
pendidikan tinggi. Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri, yang
berupa temuan orisinil.
Laporan penelitian memiliki beberapa karakteristik dalam penulisannya,
antara lain:

1) Objektif, berarti penulis harus mengungkapkan apa adanya, dan tidak


mengada-ada.
2) Sistematis, berarti tulisan menurut alur pemahaman yang runtut dan
berkesinambungan.
3) Jelas, berarti segala informasi yang ditulis bisa mengungkapkan sesuatu
secara jernih.
4) Terbuka, berarti selalu dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru
yang lebih baik dan kebenarannya dapat teruji melalui kritik dari pihak
lain.
5) Logis, berarti keterangan yang diungkapkan harus mempunyai
argumentasi yang bisa diterima oleh akal sehat, runtut, dan nalar.

Disisi lainnya Saifudin Azwar dan Leavit juga mengemukakan beberapa


ciri dalam penulisan laporan penelitian, antara lain:

1) Komunikasi yang jelas lewat tata bahasa tulis yang baik.


2) Alur pernyataan yang mulus dengan kontinuitas yang terpelihara antara
satu gagasan dengan gagasan lainnya.
3) Hemat kata-kata.
4) Pemilihan kata-kata yang komunikatif dan tidak menimbulkan makna
ganda.

9
5) Tidak menggunakan kata-kata sensitif, stereotip, dan berbau SARA (suku
bangsa, agama, ras).
6) Menggunakan kosa kata teknis.
7) Mengemukakan fakta, serta deduksi dan induksi yang didasari oleh fakta.
8) Tidak bias dalam memilih fakta demi menciptakan kesan tertentu.

3. Artikel jurnal
Artikel jurnal ilmiah termasuk tulisan ilmiah populer. Disebut tulisan
ilmiah populer karena tema yang dibahas adalah masalah aktual dan disajikan
dalam bahasa yang mudah dicerna oleh pembaca. Tulisan ilmiah populer yang
umumnya dimuat di surat kabar dan majalah adalah ulasan atau kajian terhadap
suatu persoalan yang sedang hangat dibicarakan. Dalam bidang pendidikan
misalnya persoalan-persoalan yang berkenaan dengan peningkatan mutu
pendidikan, relevansi pendidikan, pemerataan pendidikan, wajib belajar,
kurikulum, undang-undang sistem pendidikan nasional, dan disipilin serta suasana
belajar.
Tulisan ilmiah yang dimuat dalam majalah ilmiah dan jurnal penelitian
bisa dibuat lebih lengkap daripada yang dimuat dalam surat kabar dan majalah
umum. Hal itu karena para pembacanya adalah masyarakat tertentu yang
berkepentingan dengan tulisan tersebut, seperti ilmuwan, peneliti, penentu
kebijakan, dan para cendekiawan. Makalah ilmiah yang lengkap dan hasil
penelitian yang telah dirangkum dapat dimuat langsung dalam majalah ilmiah dan
jurnal penelitian (Nana Sudjana, 1991: 55).
Jurnal diartikan sebagai sarana komunikasi untuk melaporkan sebuah
peristiwa atau gagasan kepada publik secara berkala, biasanya dalam bentuk
makalah (Asep Syamsul M. Romli, 2008:12). Adapula yang mengatakan bahwa
jurnal ialah salah satu bentuk media massa cetak yang khusus memuat artikel
ilmiah suatu bidang ilmu, (Wahyu Wibowo, 2008: vii). Jurnal biasanya
diterbitkan untuk kalangan akademik dan berkala (mingguan, bulanan, triwulanan,
tahunan atau tidak teratur untuk rentang waktu tak terbatas). Berbeda dengan
majalah umum, jurnal dikelola secara khas dalam manajemen keredaksiannya

10
(Wahyu Wibowo, 2008: 15). Contoh jurnal yaitu jurnal kesehatan, jurnal
pertanian, jurnal ekonomi, jurnal politik, jurnal psikologi, jurnal teknik, jurnal
filsafat, dan seterusnya.
Sedangkan artikel merupakan karya tulis yang bersifat pandangan (views)
dari penulisnya (Paryati, 2008:139). Ada beberapa definisi mengenai artikel.
Artikel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefiniskan sebagai, “Karya tulis
lengkap di media massa seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya”.
Menurut Haris Sumadiria, artikel adalah tulisan lepas berisi opini
seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan
atau kontroversial dengan tujuan memberitahu (informatif) dan meyakinkan
(persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif) (Paryati,
2008:140).
Artikel yaitu tulisan di media massa cetak yang ciri-ciri utamanya “enak
dibaca”. Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, (2009: 7), memaknai artikel jurnal
ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku
kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman
atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah dapat
diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau
hasil pengembangan proyek.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi
artikel jurnal ilmiah ialah tulisan atau karya tulis yang merupakan hasil pemikiran
atau hasil penelitian yang berisi informasi faktual dan menarik pembaca yang
dimuat dalam media massa cetak khusus (jurnal).
Menurut Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, (2009: 141-43), artikel memiliki
ciri-ciri seagai berikut:
1) Artikel ditulis berdasarkan pandangan dari penulis (views). Misal, tema
artikel sama, tetapi point of view berbeda. Hal itu karena penulis memiliki
pemahaman, pengetahuan, latar belakang, dan pengalaman yang berbeda
sehingga artikel yang dibuat oleh penulis yang satu dengan yang lain tak
akan sama.

11
2) Artikel merupakan karya intelektual, berarti penulis maupunpembaca
dalam memahami artikel harus dengan pemikiran.
3) Artikel berisi ungkapan masalah dan memberikan problem solving.
4) Isinya singkat, padat, dan tuntas. Artinya, penulisan artikel tak bertele-tele,
dan ada solusi permasalahan.
5) Artikel harus merupakan gagasan baru.
6) Bahasanya sederhana, jelas, hidup, menarik, segar, populer, dan
komunikatif. Artinya, menulis artikel untuk media massa baik surat kabar,
majalah maupun tabloid, harus menggunakan bahasa jurnalistik yang
sederhana, jelas, hidup, menarik, populer dan komunikatif.
7) Artikel merupakan buah pikiran yang orisinil alias asli, bukan jiplakan.
8) Menyangkut kepentingan publik seperti pendidikan, ekonomi, politik,
sosial, budaya, hukum dan sebagainya.
9) Nama penulis harus dicantumkan, karena artikel adalah karya individual.
Penulisan nama pada artikel opini ditulis dicantumkan di bawah judul.
Sedangkan non-opini dicantumkan dengan cara disimpan di akhir tulisan
artikel tersebut.
2.3 Pemilihan Topik dan Tema
Topik adalah suatu isu atau pokok persoalan yang sifatnya masih umum
dan abstrak, pada dasarnya merupakan pokok pembicaraan dalam keseluruhan
tulisan yang digarap dan sebagai landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang
penulis untuk menyampaikan maksudnya. Aktivitas menulis tidak mungkin
dilakukan tanpa topik. Oleh karena itu, kegiatan pertama yang harus dilakukan
pada tahap pra penulisan ialah memilih topik. Misalnya, isu mengenai Akuntansi,
ini adalah topiknya, yang tentunya masih bersifat umum, permasalahan Akuntansi
dalam hal apa masih belum jelas, oleh karenanya tadi dikatakan bahwa topik
masih bersifat umum dan abstrak. Sehingga langkah selanjutnya untuk membuat
karya tulis ilmiah setelah diketahui topiknya, adalah pembatasan topik, kemudian
menentukan tema dan judul. Dengan demikian dapat juga dikatakan bahwa judul
merupakan perwujudan spesifik dari topik.

12
Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai sumber untuk penentuan
topik, di dalam memilih topik karya ilmiah harus dipertimbangkan hal-hal berikut
ini:
1) Topik harus bermanfaat dan layak dibahas. Bermanfaat berarti bahwa
pembahasan topik tersebut akan memberi sumbangan bagi pengembangan
ilmu dan profesi, serta layak dibahas, dan sesuai dengan bidang yang
ditekuni.
2) Topik dikenal baik, berarti topik yang dipilih harus topik yang dikuasai
atau diketahui penulis sendiri. Sekurang-kurangnya prinsip-prinsip
ilmiahnya dikuasai penulis.
3) Topik cukup menarik, terutama bagi penulis. Topik yang demikian dapat
memotivasi penulis berusaha secara kontinu mencari data yang berguna
dalam membahas masalah yang dihadapi dan memotivasi penulis
menyelesaikan masalah karya ilmiahnya secara baik. Bagi pembaca, topik
yang demikian mengandung minat untuk membacanya.
4) Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topik dapat diperoleh dan
cukup memadai. Artinya sumber-sumber bahan yang relevan dan memadai
dapat diperoleh, baik dari perpustakaan pribadi penulis maupun dari
perpustakaan yang ada di daerah atau kota penulis.
5) Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Topik yang terlalu luas seperti
laut, pendidikan, pelayaran, tidak memberi kesempatan kepada penulis
untuk membahasnya secara mendalam. Apalagi jika panjang karya ilmiah
dibatasi. Sebaliknya bila topik terlalu sempit, maka sifatnya terlalu khusus,
tidak dapat digeneralisasi, sehingga tidak banyak gunanya bagi
pengembangan ilmu (Sanggup, 2015: 22).
6) Topik yang dipilih sebaiknya:
a) Tidak terlalu baru, topik yang terlalu baru memang menarik untuk
ditulis, akan tetapi seringkali penulis mengalami hambatan dalam
memperoleh data kepustakaan yang akan dipakai sebagai landasan
atau penunjang. Data kepustakaan yang diperoleh mungkin terbatas
pada berita dalam surat kabar atau majalah populer;

13
b) Tidak terlalu teknis. Karangan yang terlalu teknis kurang dapat
menonjolkan segi ilmiah. Tulisan semacam ini biasanya bersifat
sebagai petunjuk tentang bagaimana tata cara melakukan sesuatu,
tanpa mengupas teori-teori yang ada;
c) Tidak terlalu kontroversial. Suatu tulisan yang mempunyai topik
kontroversial menguraikan hal-hal diluar hal yang menjadi pendapat
umum. Tulisan semacam ini sering menimbulkan permasalahan bagi
penulisnya.
Topik yang terlalu umum atau luas yang tidak sesuai dengan kemampuan
penulis untuk membicarakannya, dapat dibatasi ruang lingkupnya. Hal ini
dilakukan agar penulis tidak hanyut dalam suatu persoalan yang tidak habis-
habisnya dan dapat menulis dengan suatu tujuan khusus. Proses pembatasan topik
ini dapat dipermudah dengan cara membuat diagram jam, diagram pohon atau
dengan cara membuat piramid terbalik (Sanggup, 2015: 28).
Meskipun topik yang terbatas telah diperoleh, penulis belum bisa mulai
menulis, tetapi harus menetapkan maksud dan tujuannya menggarap topik tadi.
Tujuannya adalah untuk mengarahkan perkembangan tulisan. Setelah itu, penulis
membuat rumusan mengenai masalah dan tujuan yang dicapai dengan topik tadi.
Rumusan itu dinamakan tema, untuk memenuhi keperluan penyusunan sebuah
kerangka tulisan ilmiah, rumusan tema harus berbentuk tulisan ilmiah, rumusan
tema harus berbentuk kalimat.
Menurut arti katanya, tema berarti “Sesuatu yang telah diuraikan” atau
“sesuatu yang telah ditempatkan.” Kata ini berasal dari kata Yunani “tithenai”
yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan.” Pengertian tema dapat dibatasi
sebagai: “Suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan
dan tujuan yang akan dicapai melalui topik”. Ini berarti bahwa ada satu gagasan
sentral yang menonjol. Bila tulisan itu tidak menonjolkan suatu gagasan utama,
maka yang ingin disampaikan, dapat dinyatakan dalam bentuk penjelasan singkat.
Dengan demikian tema mempunyai dua pengertian yaitu:
1) Suatu pesan utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.

14
2) Suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan
pembicaraan dan tujuan yang ingin dicapai. Sebuah tulisan karya
ilmiah dikatakan baik apabila tema dikembangkan secara terinci dan
jelas. Adanya gagasan sentral, rincian yang teratur dan susunan
kalimat yang jelas akan menghasilkan karangan yang menarik dan
enak dibaca.
Disamping itu, seorang penulis juga harus menampilkan keaslian
tulisannya. Keaslian tersebut dapat dilihat dari beberapa hal, misalnya:
1) Pokok permasalahan;
2) sudut pandang;
3) cara pendekatan; atau
4) gaya bahasa dan tulisannya.
Setelah ditentukan atau diperoleh topik dan tema yang relevan, maka
selanjutnya penulis merumuskan judul karya tulis ilmiahnya. Perumusan judul
penelitian tidak jarang dianggap sebagai sesuatu hal yang remeh. Hal ini mungkin
disebabkan bagi beberapa pihak masalah tersebut merupakan pekerjaan yang agak
sulit untuk dilaksanakan.
1) Sebenarnya perumusan suatu judul penelitian sedikit banyaknya
tergantung pada berhasil atau tidaknya seorang peneliti untuk
mengabstraksikan masalah yang ingin ditelitinya. Menurut Fisher
(Koesmawan, 2010: 23), “masalah” diartikan sebagai: suatu
kesulitan yang dirasakan oleh seseorang, atau
2) suatu perasaan yang tidak menyenangkan seseorang atas fenomena
yang ada atau terjadi
3) suatu ketidaksesuaian atau penyimpangan yang dirasakan atas “apa
yang seharusnya” dan “apa yang akan terjadi”
Apakah judul sama dengan topik? Topik berbeda dengan judul. Seperti
yang telah dikemukakan terdahulu, topik adalah pokok pembicaraan dalam
keseluruhan karya ilmiah yang digarap. Sedangkan judul ialah nama dalam suatu
karya ilmiah. Dalam karya ilmiah, judul harus tepat menunjukkan topiknya.

15
Penentuan judul harus dipikirkan secara serius dengan mengingat beberapa syarat
berikut:
1) Judul harus relevan dengan topik dan tema atau isi karya ilmiah
beserta jangkauannya dan bagian-bagian dari tulisan tersebut.
2) Judul harus menggambarkan secara sederhana masalah yang akan
diteliti, artinya judul tersebut merupakan suatu refleksi daripada
masalah yang akan diteliti.
3) Judul harus memiliki independent variable (variabel bebas) dan
dependent variable (variabel terikat)
4) Judul karya ilmiah harus dinyatakan secara jelas. Artinya judul itu
tidak dinyatakan dalam kata kiasan atau tidak mengandung kata
yang mendukung makna ganda.
Judul yang dirumuskan sifatnya tentatif, karena selama proses penulisan
ada kemungkinan judul berubah. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan judul adalah sebagai berikut:
1) Judul menimbulkan rasa ingin tahu seorang lain untuk membaca
tulisan ini (bersifat provokatif)
2) Judul tidak mempergunakan kalimat yang terlalu panjang, jika
judul terlalu panjang, dapat dibuat judul utama dan judul tambahan
(sub judul)
3) Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase benda, bukan
dalam bentuk kalimat. Karena itu, judul Sistem Informasi
Akuntansi di wilayah Indonesia Perlu Dikembangkan, dinilai tidak
tepat, sebaiknya judul tersebut adalah Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi di wilayah Indonesia.
4) perlu diperhatikan penggunaan gaya bahasa yang baik serta
pemakaian bahasa yang didasarkan pada dasar-dasar gramatika
yang baik pula.

16
2.4 Contoh Kerangka Karya Ilmiah

Menjaga Kesehatan Jantung

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Jantung merupakan salah satu organ yang sangat vital di dalam tubuh
manusia. Karena itu banyak orang yang berusaha untuk selalu menjaga kesehatan
jantung. Akan tetapi nampaknya masih banyak orang yang kurang peduli. Terbukti
dari banyaknya korban jiwa akibat penyakit-penyakit yang menyerang jantungnya.
Untuk itu penelitian mengenai menjaga kesehatan jantung perlu dilakukan.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara menjaga kesehatan jantung?
C. Tujuan Penelitian
Dapat mengetahui cara menjaga kesehatan jantung

BAB II
Pembahasan

A. Cara Menjaga Kesehatan Jantung

Berbagai penyakit yang menyerang jantung memang masih menjadi


masalah besar bagi sebagian orang. Padahal ada banyak cara mudah untuk menjaga
kesehatan jantung. Setelah melalui riset yang mendalam, peneliti menemukan
beberapa di antaranya.

Menghindari stres karena dapat memicu hormon adrenalin abnormal dan


menyebabkan darah tinggi.
Menjaga kebersihan, baik kebersihan diri sendiri maupun lingkungan.
Mengatur pola makan. Kurangi lemak dan junkfood serta perbanyak memakan
sayur dan buah. Olahraga teratur.

BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Menjaga kesehatan jantung memang sangat penting bagi manusia demi


mendapat umur yang panjang. Dan ternyata untuk memperoleh jantung yang sehat
tidak memerlukan usaha yang terlalu sulit dan bisa dilakukan sehari-hari. Dengan
menjaga kesehatan jantung diharapkan semakin sedikit korban yang jatuh akibat
penyakit yang menyerang jantung.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Karya tulis merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan, atau
informasi yang berasal dari data primer atau data sekunder yang disajikan untuk
tujuan tertentu. Informasi tersebut dapat berasal dari data primer, yaitu
didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya, seperti
melalui pengujian (tes), daftar pertanyaan (kuesioner), wawancara (interview),
dan pengamatan (observasi). Informasi dapat juga berasal dari data sekunder,
yaitu dari data yang telah dikumpulkan dan diolah oleh orang lain seperti melalui
dokumen yang tidak diterbitkan (misal laporanatau hasil penelitian) serta
dokumen yang telah diterbitkan (misal jurnal, majalah, ataupun buku).
karya ilmiah memiliki banyak jenis namun yang menjadi jenis umum ada
tiga jenis yaitu: Makalah, laporan penelitian, dan jurnal artikel.
Dalam menulis karya ilmiah tentu harus lebih dulu menentukan topik dan
tema. Misalnya, isu mengenai Akuntansi, ini adalah topiknya, yang tentunya
masih bersifat umum, permasalahan Akuntansi dalam hal apa masih belum jelas,
oleh karenanya tadi dikatakan bahwa topik masih bersifat umum dan abstrak.
Sehingga langkah selanjutnya untuk membuat karya tulis ilmiah setelah diketahui
topiknya.

3.2 Saran
Saran yang bisa diambil melalui makalah ini adalah sebaiknya dan sudah
patutnya bagi semua orang untuk mempelajarinya dan mengembangkannya
jangan hanya sejedar mengetahui.

18
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Dwiloka dan Rati Riana. (2005). Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:
Asdi Mahasatya.
Dalman. (2010). Karya Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Harun Joko Prayitno,dkk. (2000). Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Proposal, Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri menjadi Penulis
Artikel Ilmiah, Jakarta : Kencana.
Nana Sudjana, 1991, Menyusun Karya Tulis Ilmiah, Bandung: Sinar Baru
Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Penerbit: Rineka Cipta

19
Kelompok 10
Moderator :Nazarur Rafizi
Pemateri 1 : Zikriana Suhera
Pemateri 2 : Siti Salsabila

Perntanyaan :
1. Nadia Humaira
 Bagaimana kita membedakan bahasa Karya Ilmiah dan bahasa
Karya non Ilmiah ?
Yang Menjawab : Zikriana Suhera

2. Meri Alfida
 Bagaimana cara mengatasi kesalahan dalam penulisan Karya
Ilmiah ?
Yang Menjawab : Siti Salsabila

3. Putra Fahreza
 Hal-hal apa saja yang biasanya menjadi kendala dalam penulisan
Karya Ilmiah ?
Yang Menjawab : Zikriana Suhera

4. Rauzatunnur
 Jelaskan perbedaan disertai Skripsi dan Jurnal, berikn contohnya!
Yang Menjawab : Zikriana Suhera

5. Teuku Muhammad Alif Murfid


 Apa bedanya Karya Tulis Ilmiah dan Pupuler ?
Yang Menjawab : Nazarur Rafizi

20
6. Rossa Amalia
 Bagaimana cara menggunakan nama penulis dalam Karya Ilmiah ?
Yang Menjawab : Siti Salsabila

7. Siti Fadhilatil Ummi


 Apa yag dimaksud dengan Orisinalitas pada tesis ?
Yang Menjawab : Nazarul Rafizi

21

Anda mungkin juga menyukai