Anda di halaman 1dari 38

Makalah

KEANEKARAGAMAN FLORA DAN FAUNA

Disusun Oleh :

1. ZANARIAH ABDULMALIK
2. USWATUN HASANAH
3. RINA DIANTI
4. CUT SHAVIATUNNISA
5. NURUL WILDA
6. NURMASHITAH
7. M. ILMI AL ASSIDDIQI
8. MUHAMMAD RAFI

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN BIREUEN

MAN 3 BIREUEN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Flora dan
Fauna dengan baik.
Untuk menyelesaikan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dan kerjasama
dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada
guru bidang studi.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis. Oleh sebab itu penulis berharap
kepada berbagai pihak untuk memberikan saran dan kritik yang membangun demi
perbaikan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBASAHAN...............................................................................3
A. Apa Yang Dimaksud Flora Dan Fauna...............................................3
B. Penjelesan Flora Dan Fauna...............................................................3
C. Contoh 5 Macam Fauna......................................................................6
D. Contoh 5 Macam Flora.....................................................................18
BAB III PENUTUP.....................................................................................33
A. Kesimpulan.......................................................................................33
B. Saran.................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................34

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang
melimpah baik flora maupun fauna. Keanekaragaman flora dan fauna di
Indonesia tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah Indonesia itu
sendiri. Ada tumbuhan dan hewan yang hanya dapat hidup di daerah yang
beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang
hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin, lembab ataupun kering. Proses
migrasi pada tumbuhan dan hewan di pengaruhi oleh kemampuanya
berevolusi, kemampuannya dalam menyesuaiakan dirinya untuk
mempertahankan hidupnya, faktor lingkungannya baik itu biotik maupun
abiotik, dan juga faktor geologis.
Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi, satu spesies dengan
spesies lainya senantiasa terjdi suatu interksi baik secara langsung maaupun
tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau
kelompok suatu kehidupan. Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi
keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-
tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau
bioma tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan
daerah tersebut untuk memberi makan.
Keberagaman flora fauna ini senantiasa memberikan keuntungan besar
bagi masyarakat terutama dalam bidang ekonomi. Pemanfaatan sumber daya
hayati yang teradi secara terus menerus dan terkadang tidak diimbangi
dengan adanya pelestarian mengakibatkan jumlah populasi flora fauna
semakin berkurang tiap tahunnya, bahkan mendekati punah. Oleh karena itu
dalam makalah ini selain akan membahas tentang persebaran flora fauna juga
faktor perebaran tersebut, juga akan dibahas bagaimana menjaga flora fauna
itu untuk tetap lestari hingga anak cucu kita nanti juga masih dapat
menikmatinya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persebaran flora di Indonesia ?
2. Apa faktor penyebab terjadinya persebaran flora di Indonesia ?
3. Bagaimana persebaran fauna di Indonesia ?
4. Apa faktor penyebab terjadinya persebaran fauna di Indonesia ?
5. Bagaimana upaya untuk mencegah kepunahan flora fauna di Indonesia ?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana persebaran flora di Indonesia.
2. Mengetahui faktor penyebab terjadinya persebaran flora di Indonesia.
3. Mengetahui bagaimana persebaran fauna di Indonesia.
4. Mengetahui faktor penyebab terjadinya persebaran fauna di Indonesia.
5. Mengetahui upaya untuk mencegah kepunahan flora fauna di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apa Yang Dimaksud Flora Dan Fauna


Flora dan fauna adalah istilah biologi yang digunakan untuk merujuk kepada
kehidupan tumbuhan dan hewan di suatu wilayah atau lingkungan tertentu.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
1. Flora:
 Definisi: Flora merujuk kepada keseluruhan tumbuhan atau
vegetasi yang dapat ditemukan di suatu wilayah atau lingkungan
tertentu pada waktu tertentu. Ini mencakup segala jenis tanaman,
termasuk pohon, semak, rumput, lumut, dan ganggang.
2. Fauna:
 Definisi: Fauna merujuk kepada semua jenis hewan yang hidup di
suatu wilayah atau lingkungan pada waktu tertentu. Ini mencakup
beragam kelompok hewan, mulai dari hewan mikroskopis seperti
bakteri, hingga hewan besar seperti mamalia, burung, ikan,
serangga, dan amfibi.
Kedua istilah ini digunakan untuk menggambarkan keragaman kehidupan
atau biodiversitas suatu wilayah. Pengamatan dan pemahaman mengenai
flora dan fauna sangat penting dalam bidang ekologi dan konservasi alam,
karena hal tersebut membantu ilmuwan, peneliti, dan pelestari alam untuk
memahami ekosistem, menjaga keseimbangan ekologi, dan melindungi
keanekaragaman hayati.

3
B. Penjelesan Flora Dan Fauna
Definisi: Flora adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keseluruhan
tumbuhan yang tumbuh di suatu wilayah atau lingkungan tertentu pada
waktu tertentu. Flora mencakup berbagai jenis tanaman, mulai dari
mikroorganisme seperti ganggang dan lumut, hingga tumbuhan
berpembuluh seperti paku, tumbuhan berbunga, dan pohon-pohon.
Jenis Flora:
 Tumbuhan Berpembuluh: Termasuk paku-pakuan, lumut hati, dan
tumbuhan berbunga yang memiliki sistem pembuluh untuk mengangkut
air dan nutrisi.
 Tumbuhan Berbunga: Mencakup berbagai jenis tanaman yang
menghasilkan bunga, buah, dan biji sebagai bagian dari siklus hidup
mereka.
 Ganggang dan Lumut: Termasuk mikroorganisme seperti ganggang hijau,
coklat, dan merah, serta lumut yang umumnya tumbuh di lingkungan
lembap.
Fungsi Flora:
 Penghasil Oksigen: Tumbuhan melakukan fotosintesis, mengubah karbon
dioksida menjadi oksigen, yang sangat penting untuk kehidupan hewan
dan manusia.
 Penyedia Nutrisi: Beberapa tumbuhan merupakan sumber utama nutrisi
untuk manusia dan hewan.
 Pelestarian Lingkungan: Tumbuhan berperan dalam menjaga
keseimbangan ekosistem, mencegah erosi tanah, dan menyediakan habitat
bagi berbagai makhluk hidup.
Fauna:
Definisi: Fauna adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seluruh
hewan yang hidup di suatu wilayah atau lingkungan tertentu pada waktu
tertentu. Fauna mencakup berbagai jenis hewan, termasuk mamalia,
burung, reptil, amfibi, ikan, dan serangga.

4
Jenis Fauna:
 Mamalia: Seperti manusia, gajah, singa, dan kelelawar.
 Burung: Seperti elang, burung hantu, dan merpati.
 Reptil: Seperti ular, kura-kura, dan buaya.
 Amfibi: Seperti katak dan salamander.
 Ikan: Seperti salmon, hiu, dan ikan karang.
 Serangga: Seperti semut, lebah, dan ngengat.
Fungsi Fauna:
 Pemakan Tumbuhan: Beberapa hewan menjadi konsumen utama
tumbuhan, membantu menjaga populasi tumbuhan agar tidak berlebihan.
 Predator dan Mangsa: Hewan berperan sebagai predator yang memangsa
hewan lain atau sebagai mangsa yang menjadi makanan bagi hewan lain.
 Penyebaran Bijian dan Spora: Beberapa hewan membantu dalam
penyebaran bijian tanaman dan spora tumbuhan.
Keduanya, flora dan fauna, bersama-sama membentuk keanekaragaman
hayati suatu wilayah dan berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem.
Perubahan dalam salah satu komponen ini dapat memiliki dampak besar
pada ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemahaman dan
pelestarian flora dan fauna sangat penting untuk menjaga keseimbangan
alam.

5
C. Contoh 5 Macam Fauna

1. Kucing Persia

Kucing Persia dalam Konteks Fauna :

Definisi: Fauna adalah istilah yang merujuk kepada seluruh hewan yang ada di
suatu wilayah atau lingkungan tertentu pada waktu tertentu. Dalam konteks ini,
kucing Persia (Persian cat) termasuk dalam kategori fauna.

Karakteristik Kucing Persia:

 Asal Usul: Kucing Persia berasal dari Iran (dahulu Persia) dan merupakan
salah satu ras kucing yang paling terkenal dan diminati di dunia.

 Penampilan: Kucing Persia memiliki bulu yang panjang, padat, dan lebat.
Mereka memiliki wajah datar, hidung pesek, dan mata besar yang
memberikan tampilan yang cantik dan menggemaskan.

 Sifat: Kucing Persia umumnya dikenal dengan sifat yang tenang, ramah,
dan senang berada di dalam ruangan. Mereka adalah kucing yang suka
bersantai dan cocok sebagai hewan peliharaan di rumah.

 Warna dan Pola Bulu: Terdapat berbagai warna dan pola bulu pada
kucing Persia, termasuk solid, dua warna, calico, dan berbagai variasi
warna lainnya.

6
 Perawatan: Bulu panjang kucing Persia memerlukan perawatan khusus,
termasuk sikat rutin untuk mencegah kelebihan rambut dan mencegah
masalah kulit.

Peran dalam Ekosistem: Kucing Persia, sebagai hewan peliharaan, tidak


memiliki peran langsung dalam ekosistem alam liar seperti hewan liar lainnya.
Namun, sebagai bagian dari keluarga Felidae, mereka memiliki peran alami dalam
rantai makanan jika mereka berada di lingkungan alam liar, yakni sebagai
pemburu yang membantu mengendalikan populasi hewan kecil seperti tikus.

Interaksi dengan Manusia: Kucing Persia adalah salah satu ras kucing yang
paling populer di kalangan pecinta kucing di seluruh dunia. Mereka sering
dijadikan hewan peliharaan di rumah karena sifat mereka yang lembut dan
penampilan yang menarik. Kucing Persia bisa memberikan keseimbangan
emosional bagi pemiliknya dan sering kali menjadi teman setia dalam kehidupan
sehari-hari.

Penting untuk Diketahui:

 Sebagai hewan peliharaan, kucing Persia memerlukan perhatian khusus


terkait perawatan bulu dan kesehatan mata karena ciri-ciri fisiknya yang
khas.

 Pemilihan kucing Persia sebagai hewan peliharaan haruslah


dipertimbangkan secara matang, termasuk kesiapan untuk memberikan
perawatan yang diperlukan selama hidupnya.

 Keberadaan kucing Persia juga memicu pertanyaan etis terkait dengan


pemuliaan dan kesejahteraan hewan peliharaan. Keberlanjutan praktik
pembiakan harus selalu diperhatikan untuk memastikan kesejahteraan
kucing-kucing ini.

Penting untuk selalu memperlakukan hewan peliharaan dengan penuh kasih


sayang dan tanggung jawab, memastikan kehidupan mereka sejahtera dan bahagia
di lingkungan manusia.

7
2. Angsa

Angsa adalah salah satu jenis burung air yang dikenal dengan leher panjangnya.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang angsa, termasuk informasi tentang
habitat, perilaku, makanan, dan reproduksi:

1. Deskripsi Fisik:

Angsa memiliki ciri khas berupa tubuh besar dengan leher panjang, paruh lebar,
dan kaki pendek. Bulunya umumnya berwarna putih atau abu-abu, meskipun ada
beberapa spesies yang memiliki bulu berwarna lain.

2. Habitat:

Angsa dapat ditemukan di berbagai habitat air, seperti danau, sungai, rawa, dan
daerah pesisir. Mereka juga sering terlihat di perairan tawar dan sekitarnya,
meskipun beberapa spesies angsa dapat beradaptasi dengan habitat yang lebih
kering.

3. Perilaku:

Angsa merupakan burung sosial dan sering terlihat dalam kelompok besar,
terutama selama musim migrasi. Mereka memiliki kemampuan terbang yang baik
dan sering membentuk formasi V saat bermigrasi untuk menghemat energi.

4. Makanan:

8
Angsa umumnya adalah herbivora. Mereka memakan rumput, biji-bijian, daun,
dan kadang-kadang juga serangga. Beberapa spesies angsa juga dapat menyelam
untuk mencari makanan di bawah air.

5. Suara:

Angsa dikenal dengan panggilan khasnya yang sering terdengar seperti "honk"
atau "hink." Suara ini digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama anggota
kelompoknya.

6. Reproduksi:

Angsa biasanya bersarang di tepi perairan. Mereka membuat sarang dari rumput
dan bulu di daratan yang tinggi untuk melindungi telur dan anak-anak angsa dari
banjir. Proses reproduksi angsa melibatkan pembentukan pasangan yang sering
monogami.

7. Musim Migrasi:

Sebagian besar spesies angsa mengalami musim migrasi, di mana mereka


bepergian jarak jauh untuk mencari makanan atau kondisi cuaca yang lebih baik.
Formasi V yang mereka bentuk saat terbang membantu mengurangi resistensi
udara dan menghemat energi.

8. Hubungan dengan Manusia:

Angsa sering dijinakkan dan dijinakkan oleh manusia untuk keperluan hiasan,
pertunjukan, atau produksi telur dan daging.

9. Konservasi:

Beberapa spesies angsa mungkin menghadapi ancaman terkait kehilangan habitat,


perburuan, atau perubahan iklim. Konservasi habitat dan upaya perlindungan
sangat penting untuk menjaga populasi angsa dan keberlanjutan ekosistem
mereka.

9
Demikian penjelasan lengkap tentang fauna angsa. Harap dicatat bahwa
karakteristik dan perilaku angsa dapat bervariasi antara spesies yang berbeda.

3. Jerapah

Jerapah (Giraffa camelopardalis) adalah mamalia herbivora yang dikenal dengan


leher panjangnya yang khas. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang fauna
jerapah:
Klasifikasi dan Distribusi:
1. Klasifikasi Ilmiah:
 Kerajaan: Animalia (Hewan)
 Filum: Chordata (Kordata)
 Kelas: Mammalia (Mamalia)
 Ordo: Artiodactyla (Artiodaktila)
 Famili: Giraffidae (Jerapah)
 Genus: Giraffa
 Spesies: Giraffa camelopardalis
2. Distribusi Geografis:
 Jerapah dapat ditemukan di sebagian besar Afrika sub-Sahara.
 Mereka biasanya hidup di savana, hutan terbuka, dan daerah
bersemak.
Morfologi dan Anatomi:
1. Leher Panjang:
 Ciri khas jerapah adalah leher panjangnya yang dapat mencapai
panjang sekitar 2 hingga 2,5 meter.

10
 Leher panjang membantu mereka mencapai daun-daun tinggi di
pohon yang tidak dapat dijangkau oleh hewan herbivora lainnya.

2. Tubuh Besar:
 Jerapah adalah salah satu hewan terbesar di dunia, dengan berat
badan bisa mencapai 1.360 kilogram untuk jantan dan 700
kilogram untuk betina.
 Mereka memiliki kaki panjang dan tubuh yang tinggi.
3. Ciri Khas Wajah:
 Wajah jerapah memiliki dua tanduk kecil yang disebut ossicones.
Ossicones ini bisa terlihat pada kedua jenis kelamin, dan mereka
dapat terbuat dari tulang atau tertutup kulit.
4. Polanya:
 Jerapah memiliki pola kulit unik yang mirip bercak atau lingkaran
pada tubuh mereka. Setiap individu memiliki pola yang berbeda,
mirip dengan sidik jari manusia.
Reproduksi dan Siklus Hidup:
1. Masa Kehamilan:
 Betina memiliki masa kehamilan sekitar 15 bulan.
2. Anak Jerapah:
 Biasanya melahirkan satu anak, meskipun kadang-kadang bisa dua.
 Bayi jerapah disebut "calf."
3. Kemandirian:
 Calf dapat berdiri dan berjalan dalam beberapa jam setelah lahir.
 Meskipun demikian, mereka akan tetap dekat dengan ibu mereka
untuk perlindungan.
Perilaku dan Diet:
1. Herbivora:
 Jerapah adalah herbivora yang makan daun, tunas pohon, dan
buah-buahan.

11
 Leher panjang mereka memungkinkan mereka mencapai daun yang
tinggi di pohon.

2. Perilaku Sosial:
 Jerapah biasanya hidup dalam kelompok yang disebut "tower" atau
"journey."
 Mereka memiliki komunikasi yang kompleks melalui gerakan
tubuh, suara, dan getaran tanah.
Konservasi:
1. Ancaman:
 Jerapah menghadapi ancaman dari kehilangan habitat, perburuan
ilegal, dan konflik manusia-hewan.
2. Konservasi:
 Beberapa upaya konservasi dilakukan untuk melindungi jerapah,
termasuk perlindungan habitat alaminya dan langkah-langkah
untuk mengurangi konflik manusia-jerapah.
Jerapah merupakan salah satu simbol fauna Afrika dan menjadi daya tarik bagi
wisatawan dan pecinta hewan di seluruh dunia. Meskipun mereka memiliki
karakteristik unik dan menarik, jerapah menghadapi tantangan konservasi yang
memerlukan perhatian global untuk melindungi spesies ini dan ekosistem mereka.

4. Kakak Tua

Burung kakak tua, atau sering disebut juga sebagai burung hantu bando, adalah
anggota ordo Strigiformes dan keluarga Tytonidae. Nama ilmiahnya adalah Tyto

12
alba. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dan informasi tambahan tentang burung
kakak tua:
Klasifikasi dan Distribusi:
1. Klasifikasi Ilmiah:
 Kerajaan: Animalia (Hewan)
 Filum: Chordata (Kordata)
 Kelas: Aves (Burung)
 Ordo: Strigiformes (Burung hantu)
 Famili: Tytonidae (Burung kakak tua)
 Genus: Tyto
 Spesies: Tyto alba
2. Distribusi Geografis:
 Burung kakak tua dapat ditemukan di seluruh dunia, kecuali di
daerah beku dan gurun yang sangat panas.
 Mereka sering hidup di berbagai habitat, termasuk hutan, padang
rumput, dan daerah perkotaan.
Morfologi dan Anatomi:
1. Bentuk Tubuh:
 Burung kakak tua memiliki tubuh yang ramping dengan bulu
lembut dan halus.
 Warna bulu bervariasi dari kuning pucat hingga cokelat tua,
tergantung pada subspesies dan habitatnya.
2. Wajah Jantung:
 Ciri khasnya adalah wajah hati yang berbentuk seperti hati, dengan
cakar tajam dan mata besar.
3. Kemampuan Penerbangan:
 Mereka memiliki sayap lebar yang memungkinkan mereka terbang
dengan lembut dan merayap secara efisien saat mencari mangsa.
4. Suara:
 Burung kakak tua terkenal dengan suara "koooo-wik" yang khas,
dan mereka sering dikenal sebagai "hantu yang berbicara."

13
Kebiasaan Makan:
1. Pemangsa Nocturnal:
 Burung kakak tua adalah pemangsa nokturnal yang aktif mencari
mangsa pada malam hari.
 Mereka memakan hewan kecil seperti tikus, kelinci kecil, dan
serangga.
2. Metode Berburu:
 Mereka menggunakan pendengaran yang sangat baik untuk
mendeteksi mangsa di dalam kegelapan.
 Setelah mendengar mangsa, burung kakak tua menyergap dan
menangkap mangsa dengan cakarnya.
Siklus Hidup:
1. Reproduksi:
 Burung kakak tua dapat berkembang biak sepanjang tahun,
tergantung pada ketersediaan makanan.
 Sarangnya sering ditemukan di tempat-tempat seperti bangunan
tua, reruntuhan, atau lubang pohon.
2. Jumlah Telur:
 Biasanya bertelur sekitar 2-7 telur dalam satu musim.
3. Perawatan Anak:
 Kedua induk berbagi tanggung jawab merawat dan memberi
makan anak-anak hingga mereka cukup besar untuk mencari
makan sendiri.
Konservasi:
1. Ancaman:
 Meskipun burung kakak tua tidak dianggap terancam punah,
beberapa subspesies mungkin menghadapi ancaman habitat dan
berkurangnya jumlah mangsa.
2. Perlindungan:

14
 Upaya konservasi termasuk pelestarian habitat alami, perlindungan
sarang, dan pendidikan masyarakat untuk memahami peran penting
burung kakak tua dalam ekosistem.
Burung kakak tua adalah contoh yang menarik dari keanekaragaman hayati dan
adaptasi unik yang membuatnya berhasil bertahan di berbagai habitat di seluruh
dunia.
4. Lumba-lumba

Lumba-lumba adalah mamalia laut cerdas yang termasuk dalam keluarga


Delphinidae, yang merupakan keluarga yang sama dengan paus dan orca. Berikut
adalah penjelasan lengkap tentang fauna lumba-lumba:
Klasifikasi dan Distribusi:
1. Klasifikasi Ilmiah:
 Kelas: Mammalia (Mamalia)
 Ordo: Cetacea (Cetacea)
 Keluarga: Delphinidae (Delphinidae)
 Genus: Tursiops
 Spesies yang paling dikenal: Tursiops truncatus (lumba-lumba
tutul)
2. Distribusi Geografis:

15
 Lumba-lumba dapat ditemukan di perairan hangat dan tropis di
seluruh dunia.
 Beberapa spesies dapat hidup di perairan dingin dan sedang.
Morfologi dan Anatomi:
1. Bentuk Tubuh:
 Tubuh lumba-lumba berbentuk torpedo, memudahkan mereka
berenang dengan cepat.
 Mereka memiliki sirip dada, sirip punggung, dan sirip ekor yang
membantu dalam manuver dan kecepatan.
2. Ukuran dan Berat:
 Ukuran dan berat lumba-lumba bervariasi tergantung pada
spesiesnya. Lumba-lumba tutul, misalnya, memiliki panjang
sekitar 2 hingga 4 meter.
3. Warna dan Pola:
 Lumba-lumba umumnya memiliki warna abu-abu atau biru keabu-
abuan dengan beberapa pola bintik-bintik atau garis di tubuhnya.
4. Sistem Pernapasan:
 Lumba-lumba adalah mamalia, sehingga mereka bernapas udara
melalui lubang hidung mereka yang disebut "blowhole" yang
terletak di bagian atas kepala.
Kebiasaan Hidup:
1. Pemangsa dan Diet:
 Lumba-lumba adalah pemangsa yang ahli dan memakan ikan,
cumi-cumi, dan kadang-kadang krustasea.
 Beberapa spesies lumba-lumba berkolaborasi dalam berburu,
menggunakan strategi untuk menangkap mangsa.
2. Pandai Berenang dan Meloncat:
 Lumba-lumba dikenal karena kemampuan mereka berenang dan
meloncat di atas permukaan air.
 Meloncat atau "porpoising" dapat menjadi cara mereka
mendapatkan kecepatan dan mengamati sekitar.

16
3. Sosial dan Pintar:
 Lumba-lumba adalah hewan sosial yang hidup dalam kelompok
yang disebut "school" atau "pod."
 Mereka dikenal sebagai hewan yang cerdas dan memiliki
kemampuan berkomunikasi yang kompleks.

Siklus Hidup:
1. Reproduksi:
 Lumba-lumba betina biasanya melahirkan seekor anak setiap dua
hingga tiga tahun.
 Masa kehamilan berlangsung sekitar 11 hingga 12 bulan.
2. Perawatan Anak:
 Setelah kelahiran, anak lumba-lumba disusui oleh ibunya dan
diasuh oleh seluruh kelompok.
Konservasi:
1. Ancaman:
 Ancaman terhadap lumba-lumba termasuk perangkap dan insiden
penangkapan tidak sengaja dalam peralatan tangkap ikan.
2. Perlindungan dan Penelitian:
 Upaya konservasi melibatkan perlindungan habitat, pengawasan
aktivitas penangkapan ikan, dan penelitian untuk memahami lebih
baik perilaku dan kebutuhan ekologi lumba-lumba.
Lumba-lumba merupakan makhluk yang menarik dan penting dalam ekosistem
laut. Upaya konservasi dan perlindungan habitat laut sangat penting untuk
memastikan kelangsungan hidup mereka dan menjaga keseimbangan ekosistem
laut secara keseluruhan.

17
C. Contoh 5 Macam Flora

1. Anggrek

Anggrek (Orchidaceae) adalah salah satu keluarga tumbuhan berbunga terbesar


dan paling beragam di dunia. Anggrek dikenal karena keindahan dan keragaman
bunganya. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang flora bunga anggrek:

Klasifikasi dan Distribusi:

1. Klasifikasi Ilmiah:

 Divisi: Angiospermae (Tumbuhan berbunga)

 Kelas: Liliopsida

 Ordo: Asparagales

 Famili: Orchidaceae (Anggrek)

2. Distribusi Geografis:

 Anggrek dapat ditemukan di hampir semua belahan dunia, dari


daerah tropis hingga kutub utara dan selatan.

18
 Mereka tumbuh di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan hingga
padang rumput dan pegunungan.

Morfologi dan Anatomi:

1. Batang dan Daun:

 Anggrek memiliki batang yang sering disebut pseudobulb atau


rizoma, tergantung pada jenisnya.

 Daun anggrek bervariasi dalam bentuk dan ukuran, dan beberapa


anggrek memiliki daun hijau tebal sementara yang lain memiliki
daun tipis.

2. Bunga yang Menarik:

 Bunga anggrek memiliki struktur yang unik dan menarik, terdiri


dari tiga kelopak dan tiga mahkota.

 Anggrek dikenal dengan bibir bunganya yang khas dan beragam


warna dan bentuk.

3. Akar:

 Beberapa jenis anggrek memiliki akar yang teradaptasi untuk


tumbuh di udara, sementara yang lain memiliki akar yang
menempel pada substrat tertentu seperti batu atau pohon.

Kebiasaan Hidup:

1. Epifit atau Terestrial:

 Banyak anggrek bersifat epifit, tumbuh di permukaan pohon atau


batang tanpa merusak inangnya.

 Namun, ada juga anggrek yang bersifat terestrial, tumbuh di tanah.

2. Polinasi:

 Polinasi anggrek dapat melibatkan berbagai agen, termasuk angin,


serangga, atau hewan lain seperti burung atau mamalia.

 Banyak anggrek memiliki hubungan mutualistik dengan spesies


tertentu untuk proses polinasi.

Keberagaman dan Jenis:

19
1. Jumlah Jenis:

 Terdapat ribuan spesies anggrek yang tergolong dalam lebih dari


800 jenis.

2. Jenis-Jenis Terkenal:

 Phalaenopsis, Dendrobium, Cattleya, dan Vanda adalah beberapa


jenis anggrek yang populer di kalangan pecinta anggrek.

Budidaya dan Kegunaan:

1. Budidaya di Kebun dan Rumah:

 Banyak jenis anggrek yang populer untuk dibudidayakan di kebun


atau dalam pot di rumah.

 Mereka dapat tumbuh di berbagai kondisi, tergantung pada


jenisnya.

2. Hiasan dan Parfum:

 Bunga anggrek sering digunakan sebagai hiasan bunga potong atau


untuk membuat rangkaian bunga.

 Beberapa jenis anggrek juga memiliki bau harum dan digunakan


dalam industri parfum.

Ancaman dan Konservasi:

1. Ancaman Habitat dan Perdagangan:

 Perubahan habitat, deforestasi, dan perdagangan ilegal adalah


ancaman terhadap beberapa spesies anggrek.

 Beberapa anggrek dilindungi dan termasuk dalam daftar spesies


yang terancam punah.

2. Perlindungan dan Konservasi:

 Beberapa upaya konservasi melibatkan perlindungan habitat alami


dan kampanye anti-perdagangan ilegal anggrek.

Anggrek adalah salah satu kelompok tumbuhan yang sangat menarik dan
beragam. Keindahan bunganya, keunikan morfologi, dan adaptasi yang beragam
membuat anggrek menjadi tanaman hias yang populer di seluruh dunia. Perhatian

20
terhadap konservasi dan budidaya yang berkelanjutan sangat penting untuk
menjaga keberlanjutan kelompok tumbuhan ini.

3. Bunga Mawar

Mawar (Rosa spp.) adalah salah satu bunga yang paling terkenal dan penuh makna
dalam budaya. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang flora bunga mawar:

Klasifikasi dan Distribusi:

1. Klasifikasi Ilmiah:

 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

 Kelas: Magnoliopsida

 Ordo: Rosales

 Famili: Rosaceae

 Genus: Rosa

 Jenis: Beragam, termasuk Rosa gallica, Rosa damascena, dan


lainnya.

2. Distribusi Geografis:

21
 Mawar dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, terutama di
daerah beriklim sedang hingga subtropis.

Morfologi dan Anatomi:

1. Batang dan Daun:

 Mawar memiliki batang berkayu yang dikenal sebagai duri dan


daun tersusun secara berseling.

2. Bunga dan Mahkota:

 Bunga mawar adalah bunga majemuk yang terdiri dari kelopak


berwarna-warni.

 Mawar biasanya memiliki lima kelopak atau lebih, dan beberapa


varietas memiliki bunga berganda (banyak kelopak).

3. Warna dan Aroma:

 Mawar dikenal dengan berbagai warna, termasuk merah, putih,


pink, kuning, dan ungu.

 Beberapa varietas mawar memiliki aroma yang kuat dan khas.

Jenis dan Varietas:

1. Rosa gallica (Mawar Gallica):

 Mawar merah tua dengan mahkota berjumlah kelopak sedikit.

 Dikenal karena keindahan dan aroma yang kuat.

2. Rosa damascena (Mawar Damask):

 Digunakan dalam produksi minyak mawar yang digunakan dalam


parfum dan kosmetik.

 Memiliki aroma manis dan bunga yang padat.

3. Rosa hybrid (Mawar Hibrida):

 Terdapat ribuan varietas mawar hibrida yang ditanam untuk


keindahan dan berbagai warna.

Kebiasaan Hidup:

1. Musim Berbunga:

22
 Mawar biasanya mekar pada musim semi hingga musim panas,
tergantung pada varietas dan kondisi iklim.

2. Pemangkasan:

 Pemangkasan rutin diperlukan untuk menjaga pertumbuhan dan


bentuk yang baik.

Makna dan Penggunaan:

1. Simbol Romantis:

 Mawar merah adalah simbol cinta dan romantisme. Mawar putih


melambangkan kepolosan dan kebersihan.

2. Parfum dan Minyak Aromaterapi:

 Minyak mawar diambil dari beberapa varietas dan digunakan


dalam industri parfum dan aromaterapi.

3. Hiasan dan Hadiah:

 Mawar sering digunakan sebagai hiasan dalam acara khusus seperti


pernikahan.

 Diberikan sebagai hadiah pada banyak kesempatan, terutama pada


Hari Valentine.

Ancaman dan Konservasi:

1. Pertanaman dan Perdagangan:

 Pertanaman dan perdagangan mawar biasanya tidak dianggap


sebagai ancaman konservasi karena mereka dibudidayakan secara
luas.

Varietas Hibrida Modern:

1. Mawar Teh Hybrid:

 Varian modern yang populer untuk bunga potong dan taman.

 Memiliki bentuk dan warna yang beragam.

23
2. Mawar Floribunda:

 Dikenal dengan bunga yang lebih padat dan banyak dalam satu
tangkai.

Mawar adalah bunga yang indah dan bermakna yang telah memikat manusia
selama berabad-abad. Penggunaannya dalam berbagai konteks, mulai dari simbol
romantis hingga keindahan taman, membuatnya tetap menjadi salah satu bunga
paling terkenal di dunia.

3. Bunga Dandelion

Dandelion (Taraxacum officinale) adalah tanaman berbunga yang sering dianggap


gulma, tetapi sebenarnya memiliki berbagai manfaat dan digunakan dalam
pengobatan tradisional serta konsumsi makanan. Berikut adalah penjelasan
lengkap tentang flora bunga dandelion:

Klasifikasi dan Distribusi:

1. Klasifikasi Ilmiah:

 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

 Kelas: Magnoliopsida

 Ordo: Asterales

 Famili: Asteraceae (marga Asteraceae)

 Genus: Taraxacum

 Spesies: Taraxacum officinale

2. Distribusi Geografis:

24
 Dandelion dapat ditemukan di seluruh dunia, terutama di daerah
beriklim sedang hingga subtropis.

Morfologi dan Anatomi:

1. Bentuk Tanaman:

 Dandelion memiliki bentuk tanaman rendah dengan daun yang


tumbuh dari pangkal tanaman dan bunga berbentuk bonggol
kuning di ujung batang panjang.

2. Daun dan Batang:

 Daunnya bergigi dengan pinggiran bergerigi dan memiliki pangkal


yang mengerucut.

 Batangnya kosong dan berisi getah putih yang khas.

3. Bunga dan Buah:

 Bunga dandelion terdiri dari banyak bunga kecil yang berwarna


kuning.

 Setelah mekar, bunga berubah menjadi "bongkol" bulu halus yang


dikenal sebagai pappus dan membantu penyebaran biji.

Kebiasaan Hidup:

1. Karakteristik Gulma:

 Dandelion sering dianggap sebagai gulma karena tumbuh di


berbagai habitat, termasuk halaman, kebun, dan tempat-tempat
lain.

2. Pertumbuhan Cepat:

 Tanaman ini memiliki pertumbuhan yang cepat dan mudah


menyebar melalui biji yang dihembuskan angin.

3. Pemanfaatan di Pengobatan Tradisional:

 Dandelion telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk


berbagai tujuan, termasuk meningkatkan pencernaan dan sebagai
diuretik alami.

Kandungan Nutrisi:

25
1. Daun yang Kaya Nutrisi:

 Daun dandelion mengandung berbagai nutrisi, termasuk vitamin A,


C, dan K, serta mineral seperti zat besi dan kalsium.

2. Aplikasi Kuliner:

 Dandelion daun dapat dimasak atau dimakan mentah dalam salad.

 Akarnya juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat teh


dan kopi gantian.

Penggunaan Medis:

1. Diuretik Alami:

 Dandelion sering digunakan sebagai diuretik alami, membantu


meningkatkan produksi urine.

2. Pengobatan Tradisional:

 Beberapa sistem pengobatan tradisional menggunakan dandelion


untuk meredakan masalah pencernaan, seperti gangguan hati dan
kandung empedu.

Ancaman dan Konservasi:

1. Tidak Terancam:

 Dandelion biasanya tidak dianggap terancam dan ditemukan luas di


berbagai habitat.

Varietas Hortikultura:

1. Dandelion Kultivar:

 Beberapa varietas hortikultura telah dikembangkan dengan daun


yang lebih besar dan bunga yang berbeda untuk tujuan dekoratif.

Dandelion, meskipun sering dianggap sebagai gulma, memiliki nilai nutrisi dan
manfaat pengobatan. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa tanaman ini dapat
menjadi invasif dan tumbuh dengan cepat. Jika ditanam untuk konsumsi, pastikan
untuk mengumpulkannya dari lingkungan yang bersih dan aman dari pestisida
atau polusi.

26
27
3. Pohon Jeruk

Pohon jeruk (Citrus spp.) adalah tanaman berbuah dari genus Citrus yang
mencakup berbagai jenis buah jeruk seperti jeruk manis, jeruk nipis, jeruk bali,
dan jeruk lainnya. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang flora pohon jeruk:

Klasifikasi dan Distribusi:

1. Klasifikasi Ilmiah:

 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

 Kelas: Magnoliopsida

 Ordo: Sapindales

 Famili: Rutaceae

 Genus: Citrus

 Beberapa spesies: Citrus sinensis (jeruk manis), Citrus limon (jeruk


nipis), Citrus reticulata (jeruk bali), dan lainnya.

2. Distribusi Geografis:

 Pohon jeruk berasal dari Asia Tenggara dan ditemukan tumbuh di


berbagai belahan dunia, terutama di daerah subtropis dan tropis.

Morfologi dan Anatomi:

1. Bentuk Pohon:

28
 Pohon jeruk dapat mencapai ketinggian yang bervariasi tergantung
pada spesiesnya, tetapi umumnya memiliki daun hijau yang lebat
dan menjulang tinggi.

2. Daun dan Bunga:

 Daun-daunnya biasanya berwarna hijau mengkilap, dan pohon


dapat menghasilkan bunga-bunga harum dengan berbagai warna,
termasuk putih dan merah muda.

3. Buah Jeruk:

 Buah jeruk berdiameter bervariasi, mulai dari yang kecil hingga


yang besar, dan memiliki kulit tebal dan daging yang kaya akan
sari buah.

Varietas dan Jenis Jeruk:

1. Citrus sinensis (Jeruk Manis):

 Menghasilkan buah jeruk manis dengan kulit tebal dan daging


berwarna oranye.

 Varian termasuk Valencia, Navel, dan lainnya.

2. Citrus limon (Jeruk Nipis):

 Menghasilkan buah dengan kulit tipis dan daging asam, cocok


untuk penggunaan dalam masakan dan minuman.

3. Citrus reticulata (Jeruk Bali):

 Termasuk varietas seperti mandarin, tangerine, dan clementine.

Kebiasaan Hidup:

1. Tumbuh di Musim Panas:

 Pohon jeruk umumnya memerlukan musim panas yang panjang


dan hangat untuk pertumbuhannya yang optimal.

2. Pertumbuhan dan Produksi Buah:

 Pohon jeruk biasanya menghasilkan buah setelah beberapa tahun


pertumbuhannya.

29
 Perawatan yang baik, termasuk pemangkasan dan pemupukan,
dapat meningkatkan produksi buah.

Kegunaan dan Manfaat:

1. Buah Konsumsi:

 Jeruk adalah buah yang populer dan dikonsumsi secara luas


sebagai buah segar atau diolah menjadi jus.

2. Sumber Nutrisi:

 Buah jeruk mengandung vitamin C, serat, dan antioksidan lainnya,


memberikan manfaat kesehatan.

3. Minyak Jeruk:

 Minyak jeruk yang dihasilkan dari kulit jeruk digunakan dalam


industri makanan, minuman, dan parfum.

Ancaman dan Konservasi:

1. Ancaman Penyakit dan Hama:

 Pohon jeruk dapat terkena berbagai penyakit dan hama seperti


penyakit karat jeruk dan serangan ulat.

2. Kelestarian dan Perlindungan:

 Upaya kelestarian melibatkan praktik pertanian yang baik,


perlindungan terhadap penyakit dan hama, dan pengelolaan air
yang efisien.

Pohon jeruk memiliki nilai ekonomi yang besar dan memberikan manfaat
kesehatan melalui buahnya yang lezat dan kandungan nutrisinya. Perawatan yang
baik, termasuk pemangkasan dan perlindungan terhadap penyakit, diperlukan
untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan produksi buah yang maksimal.

30
5, Rumput Laut

Flora rumput laut mencakup berbagai jenis ganggang laut yang tumbuh di
perairan laut dan air asin. Rumput laut adalah kelompok organisme autotrofik
yang memiliki peran penting dalam ekosistem laut. Berikut adalah penjelasan
lengkap tentang flora rumput laut:

Klasifikasi dan Distribusi:

1. Klasifikasi Ilmiah:

 Rumput laut termasuk dalam kelompok Algae atau ganggang.

 Algae dikelompokkan ke dalam beberapa divisi, dan beberapa di


antaranya termasuk dalam divisi Rhodophyta (rumput laut merah),
Chlorophyta (rumput laut hijau), dan Ochrophyta (rumput laut
coklat).

2. Distribusi Geografis:

 Rumput laut dapat ditemukan di berbagai ekosistem perairan laut,


dari wilayah tropis hingga kutub.

Morfologi dan Anatomi:

1. Struktur Tubuh:

 Rumput laut memiliki struktur tubuh yang sederhana, terdiri dari


thallus (tubuh utama) dan holdfast (struktur penjepit yang
menempel pada substrat).

 Struktur ini berbeda-beda tergantung pada jenis ganggang.

2. Pigmen Fotosintetik:

31
 Rumput laut merah mengandung pigmen fikobilin yang
memberikan warna merah, sedangkan rumput laut hijau
mengandung klorofil yang memberikan warna hijau. Rumput laut
coklat mengandung pigmen fukosantin yang memberikan warna
coklat.

3. Sel dan Jaringan:

 Tubuh rumput laut terdiri dari sel-sel yang biasanya tidak memiliki
jaringan khusus seperti tumbuhan darat.

Jenis-Jenis Rumput Laut:

1. Rumput Laut Merah:

 Contoh termasuk agar-agar (Gracilaria, Gelidium) dan nori


(Porphyra).

 Digunakan dalam industri makanan dan kosmetik.

2. Rumput Laut Hijau:

 Contoh termasuk Ulva (lait laut) dan Caulerpa.

 Beberapa jenis dapat digunakan dalam makanan dan memiliki nilai


gizi tinggi.

3. Rumput Laut Coklat:

 Contoh termasuk kelp (Laminaria), fucus, dan Sargassum.

 Banyak digunakan sebagai bahan makanan dan diindustri.

Ekologi dan Fungsi Ekosistem:

1. Habitat dan Peran:

 Rumput laut tumbuh di berbagai habitat, termasuk terumbu karang,


perairan dangkal, dan kedalaman laut yang lebih dalam.

 Mereka berperan penting dalam menyediakan habitat bagi berbagai


organisme laut.

2. Ekosistem Rawa:

32
 Di beberapa daerah, rumput laut membentuk ekosistem rawa laut
yang sangat produktif dan mendukung keanekaragaman hayati
yang tinggi.

3. Fotosintesis dan Oksigenasi:

 Sebagai organisme fotosintetik, rumput laut berkontribusi pada


produksi oksigen di laut.

Pemanfaatan Manusia:

1. Pangan dan Industri:

 Rumput laut digunakan sebagai bahan makanan di berbagai


budaya, seperti nori dalam masakan Jepang.

 Beberapa jenis juga digunakan dalam industri kosmetik dan


farmasi.

2. Pertanian Rumput Laut:

 Pada skala tertentu, ada usaha pertanian rumput laut untuk


memastikan pasokan yang berkelanjutan dan menjaga ekosistem
laut alami.

Ancaman dan Konservasi:

1. Pencemaran dan Perubahan Iklim:

 Pencemaran dan perubahan iklim dapat menjadi ancaman bagi


kesehatan dan kelangsungan hidup rumput laut.

2. Praktik Berkelanjutan:

 Upaya konservasi melibatkan praktik berkelanjutan dalam


pengeksploitasian rumput laut, penelitian ekologi laut, dan
perlindungan habitat laut.

Rumput laut memiliki peran penting dalam ekosistem laut dan memberikan
manfaat ekonomi bagi manusia. Upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya
laut sangat penting untuk memastikan keberlanjutan eksploitasi dan melindungi
ekosistem laut yang rapuh.

33
BAB III

PENUTUP

C. Kesimpulan
Secara geologis, persebaran flora (begitu pula fauna) di Indonesia dibagi
ke dalam 3 wilayah, antara lain flora Dataran Sunda, flora Dataran Sahul ,
dan flora Daerah Peralihan (Daerah Wallace). Faktor-faktor yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah : faktor abiotik, faktor
biotik, dan faktor sejarah geologi. Persebaran fauna Indonesia Barat dibatasi
oleh garis Wallace, persebaran fauna Indonesia Timur dibatasi oleh garis
Weber. Keanekaragaman spesies fauna terjadi karena beberapa faktor,
sehingga terbentuk keanekaragaman yang terpolakan dalam distribusinya,
yaitu aspek spatial. Faktor yang mempengaruhi penyebaran fauna di
Indonesia, yaitu pengaruh perubahan geologis, pengaruh keadaan iklim suatu
daerah, dan pengaruh kegiatan manusia. Untuk mencegah semakin punahnya
flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-upaya, antara lain dengan
ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar
perkembangbiakannya tidak terganggu, membangun beberapa pusat
rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan hewan tertentu,
pembangunan berwawasan lingkungan, menetapkan beberapa jenis binatang
yang perlu dilindungi, melakukan usaha pelestarian hutan, melakukan usaha
pelestarian hewan, dan melakukan usaha pelestarian biota perairan.

D. Saran
Cara untuk meminimalisir punahnya flora dan fauna di Indonesia dapat
dimulai dari anak-anak dimana mereka diberi pengetahuan melalui flora dan
fauna langka di Indonesia melalui pendidikan. Di samping itu, perlu diadakan
penyuluhan tentang pelestarian satwa oleh lembaga-lembaga tertentu seperti
lembaga pemerintah, dinas kehutanan, dan sebagainya. Kemudian,
masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya flora dan
fauna bagi ekosistem kehidupan.

34
DAFTAR PUSTAKA

Adisoemarto, Soenartono. 2005. Penerapan dan Pemanfaatan Taksonomi untuk


Mendayagunakan Fauna Daerah: Zoo Indonesia Vol. 15(2): 87 – 100.

Banowati, Eva. 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Christanto, Indrayanti.2013. Flora dan Fauna. Diakses pada hari Jumat, 31 Maret
2017 pukul 12.32 di www.geografikoe.com

Kusmana,Cecep dan Hikmat, Agus. 2015. Keanekaragaman Hayati Flora Di


Indonesia. Bogor: diakses pada www.journal.ipb.ac.id tanggal 03 April
2017.

Rara, Miede Emirilda. 2014. Materi Biosfer. Lampung: diakses pada


www.digilib.unila.ac.id tanggal 03 April 2017.

Susilawati. Regional Indonesia : Kondisi Fisik Wilayah Indonesia. Diakses pada


hari Rabu, 29 Maret 2017 pukul 19.08 WIB di www.file.upi.edu.com

35

Anda mungkin juga menyukai