Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………..………………………………….. i

KATA PENGANTAR …………………………………..……………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………..………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………..……………………………………. 1

1.1 Latar Belakang ……………………………..………….. 1

1.2 Rumusan masalah ………………………..…………….. 1

1.3 Tujuan penelitian ……………………………………… 2

1.4 Manfaat penelitian ………….………………………….. 2

Bab II Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………… 3

2.1 Pengertian pelestarian flora dan fauna.……….…………… 3

2.2 Manfaat pelestarian flora dan fauna……………………..... 6

2.3 Upaya pelestarian flora dan fauna diindonesia…...................10

Bab III Penutup ...............…………………………………………….. 16

A. Kesimpulan ………………………………………………… 16

B. Saran ………………………………………………………. 17

C. Kata penutup ………….…………………………................. 18


LATAR BELAKANG
Berdasarkan judul makalah yang ada di atas, maka latar belakang dalam makalah ini sebagai berikut:
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana
banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yng menetap, memiliki dinding sel yang
terdiri atas selulosa dan sumber bahan makanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil dalam cahaya matahari. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna
berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik).Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk
faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

PENGERTIAN PELESTARIAN FLORA dan FAUNA

A. PENGERTIAN FLORA

Flora, dari bahasa Latin, diambil dari kata “Flora”, nama seorang dewi pelindung bunga dan taman serta dewi kesuburan dalam Mitologi Romawi. Flora berarti alam
tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis. Misalnya, nabatah Jawa, nabatah Asia atau nabatah Australia.
Flora dapat merujuk kepada sekelompok tanaman, sebuah penyelidikan dari kelompok tanaman, serta bakteri. Flora adalah akar kata bunga, yang berarti menyangkut bunga. Flora berbeda
dengan vegetasi, namun masih sering disamakan dengan vegetasi; di mana flora secara ringkas berisi (daftar) kekayaan jenis tetumbuhan, sedangkan vegetasi berarti kelompok-kelompok
tetumbuhan yang berinteraksi membentuk suatu komunitas tertentu (misalnya hutan, sabana, padang rumput, dan lain-lain).
Pengklasifikasian Flora Adalah Sebagai Berikut
Bentuk fosil dari kurun waktu sejarah pada masa tertentu. Flora yang lain, didefinisikan berdasarkan lingkungan, keadaan atau sifat yang khusus. Misalnya:
· Flora asli; ialah (daftar) tumbuhan yang asli, yang hidup di suatu wilayah tertentu.
· Flora tanaman (pertanian dan hortikultura); mencakup tumbuhan yang ditanam atau dibudidayakan manusia.
· Flora gulma; yakni (daftar) jenis-jenis tumbuhan yang tidak diinginkan tumbuh di lahan pertanian atau tempat lain, yang disusun dan dipelajari dalam kaitannya dengan upaya memberantas
atau mengendalikan tumbuhan tersebut. Kini, flora serupa ini bisa dibedakan lebih lanjut atas jenis-jenis tumbuhan pengganggu (gulma); jenis-jenis invasif; serta jenis-jenis asing (eksotik).
Jadi dapat disimpulkan bahwa flora adalah Keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat atau daerah, atau disebut juga alam tumbuh-tumbuhan. Sehingga apapun
yang menyangkut dengan tumbuhan atau tanaman maka disebut flora.[1][1]

B. PENGERTIAN FAUNA

Fauna, dari bahasa Latin, atau alam hewan artinya adalah khazanah segala macam jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau periode tertentu. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia definisi Pengertian fauna adalah keseluruhan kehidupan hewan, suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu atau juga dapat berarti dunia hewan. Fauna dapat tumbuh di
daratan dan perairan. Fauna memiliki ukuran tubuh, bentuk tubuh, cara hidup, cara berkembangbiak, jenis makanan dan tempat hidup (habitat) yang berbeda sesuai dengan jenisnya dan cara
hewan beradabtasi dengan lingkungannya.
Fauna atau hewan memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda-beda. Umumnya, kemampuan adaptasi tersebut akan menentukan wilayah hidup atau habitat mereka. Pengertian
habitat yaitu lingkungan fisik yang terdapat di sekitar populasi spesies tertentu yang mendukung kehidupan mereka. Habitat dapat tersusun dari faktor kesuburan tanah, kelembaban udara,
ketersediaan dan kualitas air, cahaya matahari, suhu, tidak adanya predator serta makanan yang tersedia. Habitat sangat diperlukan untuk keberlangsungan hidup suatu hewan.
Jadi fauna adalah Keseluruhan kehidupan jenis hewan di suatu habitat atau daerah, atau disebut juga alam hewan atau binatang. Sehingga apapun yang berhubungan dengan hewan,
baik kehidupannya ataupuncara hidupnya maka disebut fauna.[2][2]

C. PENGERTIAN PELESTARIAN

Pelestarian atau perlindungan atau konservasi. Konservasi itu sendiri secara harfiah, berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation yang artinya pelestarian atau
perlindungan. Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah:
· Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
· Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam(fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kimia atau
transformasi fisik.
· Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan.
· Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan lingkungan alaminya.
Di Indonesia, berdasarkan peraturan perundang-undangan, Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin
kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

D. PENGERTIAN PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA

Pengertian Pelestarian Flora dan Fauna adalah menjaga secara utuh Flora dan Fauna agar tidak punah. Melestarikan Ekosistem Flora dan Fauna dengan cara upaya- upaya tertentu
yang bisa melakukan pencegahan punah nya flora dan fauna. Pelestarian flora dan fauna adalah upaya yang dilakukan, baik dari pemerintah, masyarakat dan negara dalam menjaga dan
mempertahankan suatu ekosistem berupa kehidupan hewan dan tumbuhan agar tidak mengalami kepunahan.

Pasalnya flora dan fauna sangatlah besar peranannya bagi manusia.Dengan adannya flora dan fauna,manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan perkembangan
teknologinnya misalnya : tumbuhan yang dapat berguna bagi kesehatan, tentunnya dengan ditemukannya penemuan-penemuan tersebut kehidupan manusia akan semakin sejahtera dan
ilmu pengetahuan mereka mulai berkembang yaitu dengan melakukan penelitian yang lebih lanjut tentang kegunaan flora dan fauna tersebut.

Pelestarian alam di Indonesia sudah diatur dalam UU No. 5 Tahun 1990 yang membahas tentang Konservasi Sumber Daya dan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup berdasarkan tiga asas yaitu tanggung jawab, berkelanjutan, hingga bermanfaat. Pengertian pelestarian alam secara umum adalah upaya untuk melindungi suatu wilayah beserta isinya
yang berupa tumbuhan dan hewan. Di Indonesia terdapat dua macam pelestarian alam yaitu pelestarian alam secara ex situ dan pelestarian alam secara in situ. Berikut penjelasan mengenai
kedua pelestarian alam tersebut;

2.2 MANFAAT PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA

A. MANFAAT BAGI MASYARAKAT SECARA UMUM

Adanya sosialisai tentang menjaga alam, terutama melestarikan flora dan fauna bagi masyarakat itu sendidri memeiliki banyak sekali manfaat. Misalnya saja Pemerintah mengeluarkan
kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pembalakan liar, dan pembatasan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan. Semuanya berkiblat pada pelestarian lingkungan dan
pencegahan bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan yang mengganggu ekosistem lingkungan, terutama untuk mencegah punahnya flora dan fauna yang ada di alam.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah bekerjasama dengan instansi-instansi terkait dan semua sector yang peduli dengan masalah linkungan dalam hal untuk melestarikan flora dan
fauna. Upaya-upaya pembersihan sungai, pantai, penanaman kembali pohon-pohon di tepi pantai, gerakan menanam seribu pohon, usaha mendaur ulang sampah, pencegahan pembalakan
liar, memcegah perburuan liar, dan upaya lainnya yang dilakukan secara berkesinambungan.
Walau demikian, peranan masyarakat sangat menunjang semua upaya pemerintah tersebut. Masyarakat yang bersentuhan secara langsung dengan lingkungan memiliki peran yang
besar dalam pelestarian flora dan fauna. Untuk itu maka masyarakat pun perlu mendapat pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang pentingnya menjaga kelestarian flora dan fauna
yang ada di alam.
** Manfaat besar bagi masyarakat yang didapat dengan adanya sosialisasi tentang pelestarian flora dan fauna antara lain:
· Masyarakat menjadi tertantang untuk melakukan inofasi-inofasi dalam memanfaatkan tumbuhan dan hewan dengan cara-cara yang baik dan benar, misalnya saja memanfaatkan tumbuhan
disekitar lingkungan untuk dikembangkan agar menghasilkan uang. Contohnya: Mengembangbiakkan tanaman-tanaman hias.
· Manfaat lainnya yaitu, macam-macam flora digunakan untuk mengibati penyakit, seperti (kunyit) bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti
tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah, (temulawak) mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Juga bisa
dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh, (belimbing
wuluh) menyebuhkan Gusi berdarah, Obat Gondongan, Obat Rematik, Obat Sariawan, Obat Sakit gigi, Obat Penghilang Panu,dll.[3][3][4][4]

B. MANFAAT BAGI LINGKUNGAN

Sama halnya manfaat yang di dapat masyarakat, lingkunganpun akan mendapat manfaat yang besar dari adanya upaya-upaya pelestarian flora dan fauna, antara lain:
· Akan terjadi keseimbangan alam. Maksutnya adalah jika flora dan fauna yang ada di alam tidak mengalami kepunahan, otomatis flofa dan fauna itu sendiri yang akan menata dan menjaga
alam agar tetap seimbang. Misalya: Pada flora, jika tumbuhan atau pohon yang ada di alam meninggkat maka polusi udara pun dapat ditekan, Pohon-pohon tertentu yang ada di dalam dapat
menyerap kebisingan, dan dapat memberikan oksigen bersih pada kehidupan. Sedangkan pada fauna, adanya hewan- hewan tententu seperti ular, tikus akan terjadi timbale balik antara
keduanya, ular memakan tikus agar tumbuhan tetap stabil, contohnya saja tumbuhan padi, hewan tententu yang ada di alam dapat dimanfaatkan untuk membajak sawah seperti kerbau, sapi,
dll.
· Dalam suatu lingkungan yang memiliki flora dan fauna yang melimpah, dapat dijadikan sentra untuk lingkungan itu sendiri dalam mencari sumber kehidupan, dengan adanya flora dan
fauna otomatis banyak sekali ketersediaan makanan yang ada di alam.
· Adanya keseimbangan flora dan fauna yang ada di alam, akan menjadikan lingkungan dalam seadaan serasi dan selaras. Misalnya saja tumbuhan yang berlimpah dapat menekan efek rumah
kaca dan pemanasan global.
· Dll.

C. MANFAAT BAGI PESERTA DIDIK

Sekolahlah yang memiliki peran sangat banyak dalam membentuk pribadi seorang anak didik. Di dalam sekolah terjadi berbagai sosialisai antar siswa baik yang berhubungan dengan
alam, flofa dan fauna maupun yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkunagan. Sekolah mempunyai hak untuk menuntuk anak didiknya agar lebih baik dari sebelumnya.
Dalam hal menjaga pelestarian flora dan fauna tentunya sekolahlah yang memiliki peran aktif dalam memberikan sosialisasi, sebap di dalam pelajaran sekolah tentunya ada materi
yang berhubungan dengan alam terutama tentang menjaga pelestarian flora dan fauna. Dengan adanya sosialisasi lewat pelajaran dan penerapannya di lingjungan sekolah, otomatis dalam
diri anak didik akan terbentuk pribadi atau dorongan dalam dirinya untuk menjaga dan memanfaatkan flora dan fauna yang ada di alam dengan sebaik mungkin. Manfaat bagi anak didik
antara lain:
· Peserta didik akan memiliki jiwa social dalam masyarakat, sebap dalam usaha pelestarian flora dan fauna mereka dituntut untuk berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan.
· Akan mendorong dan memotifasi anak didik untuk menjaga dan memanfaatlkan adanya flora dan fauna yang ada di alam dengan sebaik mungkin.
· Dapat menambah pengetahuan peserta didik dalam rangka bidang yang berkaitan dengan sekolah maupun yang berkaitan dengan lingkungan.
· Anak didik akan mendapatkan manfaat yang sangat banyak dengan adanya sosialisasi dalam bentuk pelajaran, yang dapat membuat anak didik untuk menjaga lingkunan, menjaga
kebersihan, tidak melakukan perburuan liar, tidak membuang sampah ke sungai, dll.
· Anak didikpun akan memotifasi dirinya sendiri untuk menjaga dan melestarikan flora dan fauna, sebap dalam diri mereka sudah timbul rasa untuk menjaga keseimbangan alam.“jika flora
dan fauna dalam alam seimbang otomatis lingkungan pun akan seimbang”.
· Dll.

2.3 UPAYA PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

A. SWAKA MARGASATWA

Suaka margasatwa (Suaka: perlindungan; Marga: turunan; satwa: hewan) adalah kawasan hutan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan/ atau memiliki
keunikan jenis satwa yang membutuhkan perlindungan/ pembinaan bagi kelangsungan hidupnya terhadap habitatnya. Daerah suaka margasatwa biasanya ditetapkan sebagai suatu tempat
hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional.Pelestarian dapat dilakukan secara sengaja atau
alami untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan tersebut.[5][5]
Adanya taman nasional dan cagar alam menjadi media dan sarana bagi pelestarian serta perlindungan jenis flora dan fauna khas di Indonesia. Melalui adanya upaya konservasi
diharapkan keberadaan flora dan fauna tersebut tetap terjaga dari ambang kepunahan sehingga kelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap terjaga pada masa yang
akan datang. Perlindungan suaka alam ini sangat menjaga dan menghindari adanya campur tangan manusia dan teknologi yang tak ramah lingkungan, hal tersebut sebagai jalan antisipasi
agar kerusakan ekosistem sekitar lebih berkurang dan keadaan alam atau ekosistemnya kembali lebih alami lagi. Suaka margasatwa sangat tergantung pada fungsi dan pemanfaatannya.
**Beberapa kriteria penetapan dan penunjukan kawasan suaka margasatwa yaitu:
1. Memiliki jenis keanekaragaman biota – biota dan memliki tipe ekosistem yang sangat mendukung
2. Bisa mewakili formasi biota tertentu beserta unit penyusunnya
3. Memiliki kondisi alam yang masih snagat alami, dengan kata lain belum terjamah oleh tangan atau gangguan manusia dan masih asli baik biota maupun fisiknya
4. Memiliki luas wilayah yang cukup dan juga bisa menunjang pengelolaan lingkungan yang lebih efektif, menjaga dan mengawasi agar keberlangsungan dari proses ekologi lebih alami
5. Memiliki khas yang sangat baik dan bisa menjadi alasan kuat bahwa biota atau organisme tersebut snagat layak untuk dikonservasi. Seperti tumbuhan atau hewan langka dan lain sebgaianya
6. Pengelolaan suaka margasatawa ini diklola oleh para petugas yang dikelola berdasarkan rencana pengolaan yang telah ditetapkan sebagai salah satu bentuk dari konservasi ekologis.[6][6]
B. HUTAN LINDUNG

Definisi Hutan Lindung menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan adalah “Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga
kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikanerosi tanah, mencegah intrusi air laut, dan menjaga kesuburan tanah”. Sementara itu pengertian hutan lindung yang
tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 837/Kpts/Um/11/1980 mengenai Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung adalah “Kawasan yang karena keadaan
dan sifat fisik wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan dengan penutupan vegetasi secara tetap guna kepentingan hidrologi, yaitu tata air, mencegah banjir dan erosi serta
memelihara keawetan dan kesuburan tanah, baik dalam kawasan hutan yang bersangkutan maupun kawasan yang dipengaruhi sekitarnya”.
Kawasan lindung ini terdiri dari kawasan pemberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya seperti kawasan hutan lindung dan kawasan bergambut, kawasan perlindungan
setempat, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana alam banjir, kawasan cagar alam geologi, kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap air lapisan tanah, kawasan rawan bencana alam geologi, dan kawasan lindung lainnya. Sehingga kawasan lindung ini meliputi banyak kawasan termasuk hutan lindung.

**Kriteria Hutan Lindung


Menurut PP No. 44 Tahun 2004, sebuah hutan bisa dikatakan sebagai hutan lindung jika memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1. Kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah skor seratus tujuh puluh
lima atau lebih.
2. Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan sebesar 40% atau lebih.
3. Kawasan hutan yang berada pada ketinggian 2000 meter atau lebih di atas permukaan air laut.
4. Kawasan hutan yang mempunyai tanah sangat peka terhadap erosi dan mempunyai lereng lapangan lebih dari 15%.
5. Kawasan hutan yang merupakan daerah resapan air.
6. Kawasan hutan yang merupakan daerah perlindungan pantai.
Setiap tempat pasti mempunyai fungsi tertentu, baik yang diketahui secara langsung baik yang tidak. Fungsi hutan telah disebutkan sebelumnya. Dan hutan lindung mempunyai fungsi
khusus yang mungkin saja tidak dimiliki oleh hutan lain. Menurut PP No. 44 Tahun 2004 perihal Pemanfaatan Hutan pada Hutan Lindung Paragraf 1 Umum Pasal 18. Pemanfaatan hutan
lindung dapat berupa tuga macam, yaitu pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan, dan pemungutan hasil bukan kayu.

**Manfaat Hutan Lindung

Hutan lindung mempunyai banyak sekali manfaat, baik untuk manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Fungsi utama atau fungsi hutan lindung adalah sebagai penjaga kualitas
lingkungan serta ekosistem di dalamnya. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya:

 Mencegah datangnya banjir. Hutan yang lestari, hutan yang lebat, mempunyai fungsi maksimal sebagai penyerap air hujan agar tidak meluap dan mengaliri bawahnya. Kemampuan
untuk menampung air hujan dalam jumlah banyak, merupakan suatu pengendalian banjir yang efektif.
 Sebagai penyimpan cadangan air tanah, resapan air hujan yang disimpan di dalam akar pohon oleh pepohonan di hutan lindung, selain mencegah timbulnya banjir, ternyata juga bisa
menjadi daerah penyimpan cadangan air yang sangat penting. Sehingga ketika musim kemarau akan terhindar dari kekeringan yang biasa melanda di daerah-daerah tertentu.
 Sebagai pencegah erosi dan penyebab tanah longsor. Lahan terbuka yang tidak ditutup oleh hutan akan mudah tergerus erosi. Akibat erosi ini maka sungai-sungai yang dibawahnya
akan mengalami pendangkalan. Selain itu untuk hutan-hutan yang berada di tanah lereng dan curam, erosi dapat menyebabkan bencana alam berupa tanah longsor, yang pada akhirnya
akan membahayakan kehidupan sekitarnya.
 Memelihara kesuburan tanah. Hutan ini ibarat tempat pembuatankompos raksasa. Berbagi macam material organik yang akan menjadi pupuk yang meningkatkan kesuburan tanah.
 Sebagai tempat menyimpan sumber daya genetika. Hutan adalah tempat yang mempunyai kandungan plasma nutfah yang sangat tinggi, dan keanekaragaman hayati hutan merupakan
sumber kehidupan.

Itulah beberapa fungsi pokok maupun tambahan dari hutan lindung. Masih ada banyak manfaat yang dimiliki oleh hutan lindung yang tersimpan didalamnya, baik yang disadari maupun
tidak. Manfaat hutan lindung yang begitu banyak ini membuat hutan lindung harus terus dijaga kelestariannya guna meningkatnya fungsi-fungsi hutan sehingga meningkatkan kesejahteraan
makhluk hidup, baik itu manuasi, hewan, maupun tumbuhan.[7][7]

C. CAGAR ALAM

Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan akan tumbuhan dan ekosistem tertentu yang harus dilindungi atau dilestarikan dan perkembangannya berlangsung
secara alami sesuai dengan kondisi aslinya, flora dan fauna yang terdapat di dalamnya dapat digunakan untuk keperluan di masa sekarang dan yang akan datang. Cagar alam memiliki nilai
yang sangat penting untuk pengembangan penelitian, pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan kepentingan lainnya. Beberapa contoh cagar alam yang ada di Indonesia misalnya seperti: Cagar
alam arjuno lalijiwo, cagar alam bukit kelam sintang, cagar alam pulau kaget, cagar alam kepulauan karakatau, cagar alam kebun raya cibodas, dan masih banyak lagi yang lainnya. Adapun
karakteristik yang menjadi penentuan kawasan cagar alam diantaranya seperti di bawah ini:

 Mempunyai keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan dan ekosistem.


 Mewakili formasi dari biota tertentu dan unit penyusunnya.
 Mempunyai kondisi alam yang alami dan belum terganggu oleh campur tangan manusia.
 Mempunyai komunitas tumbuh-tumbuhan dan ekosistem yang langka ataupun keberadaannya hampir punah.
 Mempunyai ciri khas potensi sehingga menjadi contoh bagi ekosistem yang akan keberadaannya membutuhkan upaya pelestarian dan perlindungan.
 Luasnya yang cukup dalam bentuk tertentu, yang nantinya untuk mendukung pengelolaan dan menjamin kelangsungan ekologis secara alami.

**Manfaat dan fungsi cagar alam diantaranya seperti:

 Untuk melestarikan flora dan fauna.


 Untuk melindungi flora dan fauna dari kepunahan.
 Untuk menjaga kesuburan tanah.
 Dapat dijadikan sebagai tempat wisata.
 Untuk mengatur tataan air.
 Cagar alam dapat menambah devisa negara.
 Dapat menjadi tempat praktek belajar atau praktek di lapangan.
 Dapat menjadi tempat penelitian.
 Dll.

Jadi dapat diambil kesimpulan yang dimaksud dengan cagar alam yaitu suaka alam yang dimana didalamnya terdapat flora dan fauna yang harus dilindungi dan dilestarikan supaya tidak
punah dan keberlangsungannya secara alami

PEMAN F A A T AN K E K A Y AA N
H A Y A T I D A N P E L E S T A RI AN N Y A
Keanekargaman hayati Indonesia adalah sumber daya yang penting bagi pembangunan Adanya keanekaragaman hayati yang terdapat disekeliling kita dapat dijadikan sebagai sumber
nasional. Sifatnya yang mampu memperbaiki diri merupakan keunggulan utama untuk dapat pangan bagi manusia berupa biji-bijian, umbi-umbian atau buah serta tepung batang. Setiap hari
dimanfaatkan secara berkelanjutan. Sejumlah besar sektor perekonomian nasional tergantung secara manusia membutuhkan sumber energi dari makanan dan minuman untuk melakukan aktivitas
langsung ataupun tak langsung dengan keanekaragaman flora-fauna, ekosistem alami, dan fungsi- sehari-hari namun sayangnya manusia tidak dapat memproduksi makanan sendiri. Makanan dan
fungsi lingkungan yang dihasilkannya. Konservasi keanekaragaman hayati, dengan demikian sangat minuman
penting dan menentukan bagi keberlanjutan sektor-sektor seperti kehutanan, pertanian, dan
yang manusia konsumsi tentunya diperoleh dari
perikanan, kesehatan, ilmu pengetahuan, industri dan kepariwisataan, serta sektor-sektor lain
makhluk hidup lain yaitu hewan dan tumbuhan.
yang terkait dengan sektor tersebut.
Indonesia memiliki setidaknya 400 jenis tanaman
penghasil buah, 370 jenis sayuran, 70 jenis
tanaman berumbi, 55 jenis rempah- rempah dan
M a n f aa t K e a ne k a r a g a m a n H aya ti beragam hewan-hewan yang dapat digunakan
sebagai bahan konsumsi. Berikut merupakan
Keanekaragaman hayati memiliki berbagai macam peran yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
sumber makanan dan mi-
yaitu:
numan dari hewan dan tumbuhan yang diman- faatkan
1. Sumber Pangan
oleh manusia.

Mengenal Kekayaan Hayati Indonesia 17


● Sumber karbohidrat yang juga dapat digunakan sebagai bahan makanan pokok dapat berasal dalam membangun rumah mereka untuk membuat jendela, atap, tiang, dan sebagainya. Beberapa contoh
dari berbagai jenis tanaman padi, jagung, gandum,sagu, umbi, singkong, talas dan sebagainya. tumbuhan yang sering digunakan dalam pembangunan
● Sumber protein yang dapat dijadikan sebagai lauk pauk dapat berasal dari daging berbagai jenis
hewan seperti ikan, ayam, sapi, kambing, udang, dan sebagainya.
● Sayur-sayuran yang berasal dari berbagai tanaman sayur seperti bayam, kangkung, kubis,
sawi, tomat, wortel, buncis, jagung, dan sebagainya.
● Buah-buahan yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan buah-buahan seperti jambu, rambutan,
kelengkeng, pisang, apel, anggur, dan sebagainya.
● Minuman yang kaya vitamin dan mineral yang dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan yaitu susu
sapi, susu kambing maupun air kelapa.

2. Sumber Sandang
Manfaat kedua dari adanya keanekaragaman hayati adalah sebagai sumber
sandang bagi manusia. Sandang atau pakaian merupakan kebutuhan
dasar bagi manusia yang da-

pat dibuat serat yang berasal dari berbagai jenis he- wan
maupun tumbuhan seperti kapas, pisang abaka, ulat
sutera, bulu, biri-biri, rami, sisal, kenal, jute, dan
sebagainya. Adapun pemanfaatan beberapa tanaman dan
hewan sebagai pakaian adalah sebagai berikut.

● Tanaman
Masyarakat suku Dani di Lembah Baliem Papua menggu-
nakan labu air untuk membuat koteka pada laki-laki dan wanita di Papua juga menggunakan tumbuhan
wen serta kem untuk membuat pakaian.

● Hewan
Dengan berkembangnya teknologi, kulit sapi dapat diolah menjadi sepatu, kulit buaya diolah
menjadi tas, kulit domba diolah menjadi jaket, ulat sutera dapat diubah menjadi kain sutera, bulu
burung dapat dijadikan sebagai aksesori pakaian dsb.

3. Sumber Papan
Adanya kenekaragaman hayati di Indonesia juga dapat memberikan manfaat pada ma- syarakat
Indonesia dalam membangun tempat tinggal, terutama bagi pembuatan rumah adat oleh
masyarakat trasidisonal di Indonesia. Biasanya masyarakat menggunakan kayu ataupun bambu

18 Mengenal Kekayaan Hayati Indonesia 19


rumah antara lain kelapa, jati, meranti, nangka, kayu ulin, bambu, rasamala maupun gebang.
Sedangkan untuk membuat atap serta dinding rumah dapat digunakan tumbuhan berikut. 6. Sebagai Bahan Kosmetik
Beberapa jenis tumbuhan palem-paleman seperti Nypa fructicans, Oncosperma trigillarium, dan Salah satu manfaat menguntungkan lain dari adanya keanekaragaman hayati di Indonesia adalah
Oncosperma horridum yang digunakan untuk membuat rumah di daerah Kalimantan dan dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan kosmetik. Beberapa perusahaan kosmetik
Sumatera.

Tumbuhan alang-alang digunakan sebagai atap di pulau Bali, Nusa Tenggara maupun pulau timur
lainnya.

4. Sumber Pemenuh KebutuhanSekunder


Salah satu kebutuhan sekunder manusia yaitu kebutuhan akan liburan maupun refreshing.
Adanya keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai sarana
melepas penat setelah menjalani rutinitas yang padat sehari-hari. Adapun objek yang da- pat
memenuhi kebutuhan tersebut bagi manusia antara lain gunung, danau, pantai, dan se-
bagainya.

5. Sebagai Sumber Obat-obatan


Keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia menawar-
kan sekitar 30.000 spesies tumbuhan yang diantaranya
terdapat 940 spesies tumbuhan yang digunakan sebagai
tanaman obat dan 250 spesies tanaman

obat yang digunakan dalam industri obat herba


lokal. Hingga saat ini 25% obat-obatan modern
diekstrak langsung dari tanaman.Adapun macam-
macam tanaman obat maupun hasil hewan-hewan
beserta kegunaanya adalah sebagai berikut.

● Pohon Kina (Cinchona calisaya, cinchona officianlis), yang kulitnya megandung alkaloid
kina (quinine) yang dapat berguna untuk membantu menyembuhkan malaria
● Madu dari lebah yang dapat berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia
● Buah megkudu (Morind citrifolia) yang dapat berguna untuk menurunkan tekanan darah
tinggi
● Buah merah (Pandanus conoideus) yang dapat digunakan sebagai obat kanker, kolesterol
maupun diabetes.
● Ular, bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobati penyakit kulit seperti gatal-
gatal

18 Mengenal Kekayaan Hayati Indonesia 19


Berlimpahnya keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber
di Indonesia dapat dengan mudah mendapatkan ba- han- penghasilan dari penjualan hasil tanaman maupun tumbuhan. Masyarakat dapat menjual tanaman maupun
bahan yang dapat dijadikan sebagai kosmetik di Indonesia tumbuhan yang dapat dihasilkan dari usaha peternakan, pertanian
dengan contoh sebagai berikut.

● Urang-aring, pandan, minyak kelapa, mangkohan, li- dah


buaya dapat digunakan sebagai pelumas maupun penghitam
rambut
● Bunga mawar, kayu cendana, kemuning, bunga melati, bunga
kenanga, dan sebagainya dapat digunakan sebagai bahan untuk
membuat wewangian.

7. Sebagai Aspek Budaya


Keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia ini juga dibarengi dengan adanya keaneka- ragaman
suku dan budaya. Setidaknya terdapat 350 jenis suku di Indonesia yang memiliki kepercayaan,
budaya serta adat dan istiadat yang berbeda. Digunakanlah hewan dan tum- buhan yang berbeda oleh
masing-masing suku di Indonesia untuk menjalankan ritualnya. Berikut merupakan beberapa contoh
penggunaan hewan dan tumbuhan yang berbeda yang dilakukan dalam upacara keagaaman serta
kepercayaan yang berbeda.

Di daerah Toraja, upacara kematian menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang dianggap mempunyai
nilai magis tinggi pada saat memandikan jenazah seperti limau, pisang, daun kelapa maupun
rempah-rempah.

● Umat Islam menggunakan hewan ternak untuk disembelih pada hari raya
Qurban seperti kerbau, sapi maupun kambing.
● Masyarakat Jawa melakukan budaya nyekar atau ziarah
kubur dengan menabur bunga dengan bebe- rapa jenis
bunga seperti mawar, kantil, melati mau- pun kenanga.
● Umat Nasrani menggunakan pohon cemara untuk pera- yaan
natal
● Penganut agama Hindu di Bali melakukan upacara ngaben
dengan menggunakan setidaknya 39 jenis tumbuhan yang
mengandung minyak atsiri yang memiliki aroma harum layaknya kenanga,
pandan, melati, cendana, dan sirih.

8. Sebagai Sumber Pendapatan

20 Mengenal Kekayaan Hayati Indonesia


keanekaragamn hayati yang ada di Indonesia. Untuk mengembangkan usaha tersebut, diperlukan
maupun perkebunan, dan sebagainya. ilmu pengetahuan agar dapat membuahkan hasil yang maksimal. Contohnya adalah sebagai
berikut.
● Dari hasil peternakan, manusia dapat menjual hasil peternakan dari unggas, sapi,
kambing, dan sebagainya
● Dari hasil pertanian, manusia dapat menjual hasil tani seperti dari hasil tanaman padi
● Dari hasil perkebunan, manusia dapat menjual hasil kebun seperti hasil umbi-umbian,
teh, palawija, dan sebagainya

9. Sebagai Sumber Plasma Nutfah


Manfaat selanjutnya dari adanya keaneragaman hayati
yang ada di Indonesia adalah sebagai sumber
plasma nutfah. Plasma nutfah sendiri merupakan
bagian dari tumbuhan, hewan maupun mi-
kroorganisme yang memiliki fungsi dan ke-
mampuan untuk mewariskan sifat. Plasma

nutfah dapat berguna untuk merakit varietas


unggul dari sebuah spesies agar dapat rentan

terhadap penyakit maupun memiliki produktivitas yang tinggi serta


akan dapat mewariskan mutu sifat dari generasi ke generasi selanjutnya. Contohnya adalah sebagai
berikut.

● Padi rojolele mewariskan sifat yang pulen dan enak


● Ubi Cilembu dan duku Palembang yang mewariskan rasa manis.
Di masa yang akan datang, plasma nutfah ini memiliki peranan yang penting dalam pem-
bangunan dikarenakan kebutuhan dunia dari bahan-bahan hayati untuk obat, varietas baru
tanaman pertanian dan ternak maupun proses industri dan pengolahan akan semakin me-
ningkat.

10. Sebagai Sumber Keilmuan


Alam adalah perpustakaan paling besar dan lengkap. Dalam tubuh hewan atau tumbuhan
tersimpan misteri kehidupan yang belum banyak terkuak. Dalam segumpal tanah, beribu- ribu
bahkan berjuta-juta makhluk hidup kecil berada dan masih sedikit yang sudah diketahui orang.
Sendi-sendi kehidupan dan kebudayaan kita sebenarnya sangat tergantung dari alam.
Perilaku dan kebiasaan manusia semuanya bersumber dari lingkungan alamnya.
Bergantungnya kehidupan manusia pada tumbuhan dan hewan akan membuat manusia
berupaya untuk mengembangkan usaha pertanian, perkebunan maupun peternakan dari
20 Mengenal Kekayaan Hayati Indonesia
● Tanaman
Untuk melakukan perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan diperlukan upaya seperti mencangkok, menempel, menyambung, merunduk maupun stek. Apabila kita ingin mencangkok tanaman, kita perlu mengetahui
terlebih dahulu ciri-ciri tanaman yang akan dicangkok dikarenakan tidak semua tanaman dapat dicangkok. Selain itu kita juga perlu mengetahui kelebihan pengembangbiakan dengan cara cangkok, yaitu untuk dapat menghasilkan
keturunan yang sama dengan induknya, lebih cepat berproduksi serta tidak bergantung pada biji induk.

● Hewan
Untuk melakukan peternakan ikan juga manusia perlu membantu proses pemijahan un- tuk membantu perkembangbiakan secara cepat dan agar dapat membuahkan hasil yang maksimal. Untuk melakukan proses ini, diperlukan
keilmuan kapan waktu yang tepat untuk melakukan proses pemijahan, bagaimana perawatan untuk betina yang hamil dan bagaimana perawatan anakan agar tumbuh secara maksimal, dan sebagainya.

11. Sebagai Penyeimbang Ekosistem


Dapat dikatakan bahwa manfaat paling penting dari keanekaragaman hayati adalah sebagai penyeimbang ekosistem atau penentu keberlangsungan ekosistem. Keberadaan makhluk hidup pada masing-masing ekosistem perlu kita jaga
kelestariannya agar tidak terancam. Apabila keberadaan eskosistem terancam hal ini akan memengaruhi kehidupan manusia pula. Salah satu contoh keanekaragaman hayati sebagai penyeimbang ekosistem adalah adanya ekosistem hutan
hujan tropis yang dapat menyediakan oksigen bagi manusia, menurunkan kadar karbondioksida, dan menjaga agar iklim tetap stabil dengan mempertahankan tem- perartur dan kelembapan udara.

12. Sebagai Sumber Keindahan


Manfaat lain dari adanya keanekaragaman hayati adalah sebagai sumber keindahan. Keberagaman hayati yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mem- percantik lingkungan agar terasa indah dan asri. Berikut
merupakan beberapa contoh pe- manfaatan hewan maupun tumbuhan untuk sumber

keindahan.
● Penggunaan beberapa tanaman hias yang digu- nakan untuk mempercantik pekarangan seperti bunga anggrek, bunga mawar, bonsai, tanaman anturium, gelombang cinta, dan sebagai

Mengenal Kekayaan Hayati Indonesia 29


KESIMPULAN

Flora adalah keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu


habitat atau daerah, atau disebut juga alam tumbuh-
tumbuhan. Fauna adalah Keseluruhan kehidupan jenis hewan di suatu
habitat atau daerah, atau disebut juga alam hewan atau
binatang.Pelestarian atau perlindungan atau konservasi. Konservasi itu
sendiri secara harfiah, berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation
yang artinya pelestarian atau perlindungan. Pelestarian flora dan
fauna adalah upaya yang dilakukan, baik dari pemerintah, masyarakat dan
negara dalam menjaga dan mempertahankan suatu ekosistem berupa
kehidupan hewan dan tumbuhan agar tidak mengalami kepunahan.

Manfaat bagi masyarakat macam-macam flora digunakan untuk


mengibati penyakit, seperti (kunyit) bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti
oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar
lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah, (temulawak)
mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Juga
bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah
penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan
dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh, dll.

Manfaat bagi lingkungan Akan terjadi keseimbangan alam.


Maksutnya adalah jika flora dan fauna yang ada di alam tidak mengalami
kepunahan, otomatis flofa dan fauna itu sendiri yang akan menata dan
menjaga alam agar tetap seimbang. Misalya: Pada flora, jika tumbuhan atau
26
pohon yang ada di alam meninggkat maka polusi udara pun dapat ditekan,
Pohon-pohon tertentu yang ada di dalam dapat menyerap kebisingan, dan
dapat memberikan oksigen bersih pada kehidupan. Sedangkan pada fauna,
adanya hewan- hewan tententu seperti ular, tikus akan terjadi timbale balik
antara keduanya, ular memakan tikus agar tumbuhan tetap stabil,
contohnya saja tumbuhan padi, hewan tententu yang ada di alam dapat
dimanfaatkan untuk membajak sawah seperti kerbau, sapi, dll.

Manfaat bagi peserta didik Akan mendorong dan memotifasi anak


didik untuk menjaga dan memanfaatlkan adanya flora dan fauna yang ada di
alam dengan sebaik mungkin, dapat menambah pengetahuan peserta didik
dalam rangka bidang yang berkaitan dengan sekolah maupun yang
berkaitan dengan lingkungan, dll.
Pengertian swaka margasatwa kawasan hutan suaka alam yang
mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan/ atau memiliki keunikan
jenis satwa yang membutuhkan perlindungan/ pembinaan bagi
kelangsungan hidupnya terhadap habitatnya. Hutan lindung Kawasan
hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi tanah, mencegah intrusi air laut, dan menjaga
kesuburan tanah.Cagar alam kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan
akan tumbuhan dan ekosistem tertentu yang harus dilindungi atau
dilestarikan dan perkembangannya berlangsung secara alami sesuai dengan
kondisi aslinya, flora dan fauna yang terdapat di dalamnya dapat digunakan
untuk keperluan di masa sekarang dan yang akan datang.

B. SARAN
Kita manusia yang diciptakan sebagai makhluk sosial perlu ikut serta
dalam manjaga dan memelihara alam sekitar agar mengurangi kepunahan
dalam suatu ekosistem dalam kehidupan.

C. Kata Penutup

26
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu saya senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan
arahan serta kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
karya-karya berikutnya.

Untuk lebih dan kurangnya, saya atas nama penyusun meminta maaf.
Dan atas perhatiannya saya ucapakan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Handoyo, Eko dan Tijan. 2010. Model Pendidikan Karakter Berbasis Konservasi: Pengalaman Universitas Negeri
Semarang. Semarang: Cipta Prima Nusantara Semarang.

Khafid, Muhammad. (2013). Kurikulum Unnes 2012 Berbasis Kompetensi dan Konservasi. Online. Dapat
ditemukan di http://konservasi.unnes.ac.id/

Mangunjaya, Fachruddin M.. 2005. Konservasi Alam dalam Islam. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sugiyo. (2012). Pengembangan Karakter Anak melalui Konservasi Moral Sejak Dini. Indonesian Journal of
Conservation, Vol. 1 No. 1 Juni 2012: 40–48. Tersedia di http://ejournal.unnes.ac.id.
Masrukhi. (2012). Mambangun Karakter Berbasis Nilai Konservasi. Indonesian Journal of Conservation, Vol. 1
No. 1 Juni 2012: 20–29. Tersedia di http://ejournal.unnes.ac.id.

26

Anda mungkin juga menyukai