HALAMAN JUDUL………………………..………………………………….. i
A. Kesimpulan ………………………………………………… 16
B. Saran ………………………………………………………. 17
A. PENGERTIAN FLORA
Flora, dari bahasa Latin, diambil dari kata “Flora”, nama seorang dewi pelindung bunga dan taman serta dewi kesuburan dalam Mitologi Romawi. Flora berarti alam
tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis. Misalnya, nabatah Jawa, nabatah Asia atau nabatah Australia.
Flora dapat merujuk kepada sekelompok tanaman, sebuah penyelidikan dari kelompok tanaman, serta bakteri. Flora adalah akar kata bunga, yang berarti menyangkut bunga. Flora berbeda
dengan vegetasi, namun masih sering disamakan dengan vegetasi; di mana flora secara ringkas berisi (daftar) kekayaan jenis tetumbuhan, sedangkan vegetasi berarti kelompok-kelompok
tetumbuhan yang berinteraksi membentuk suatu komunitas tertentu (misalnya hutan, sabana, padang rumput, dan lain-lain).
Pengklasifikasian Flora Adalah Sebagai Berikut
Bentuk fosil dari kurun waktu sejarah pada masa tertentu. Flora yang lain, didefinisikan berdasarkan lingkungan, keadaan atau sifat yang khusus. Misalnya:
· Flora asli; ialah (daftar) tumbuhan yang asli, yang hidup di suatu wilayah tertentu.
· Flora tanaman (pertanian dan hortikultura); mencakup tumbuhan yang ditanam atau dibudidayakan manusia.
· Flora gulma; yakni (daftar) jenis-jenis tumbuhan yang tidak diinginkan tumbuh di lahan pertanian atau tempat lain, yang disusun dan dipelajari dalam kaitannya dengan upaya memberantas
atau mengendalikan tumbuhan tersebut. Kini, flora serupa ini bisa dibedakan lebih lanjut atas jenis-jenis tumbuhan pengganggu (gulma); jenis-jenis invasif; serta jenis-jenis asing (eksotik).
Jadi dapat disimpulkan bahwa flora adalah Keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat atau daerah, atau disebut juga alam tumbuh-tumbuhan. Sehingga apapun
yang menyangkut dengan tumbuhan atau tanaman maka disebut flora.[1][1]
B. PENGERTIAN FAUNA
Fauna, dari bahasa Latin, atau alam hewan artinya adalah khazanah segala macam jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau periode tertentu. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia definisi Pengertian fauna adalah keseluruhan kehidupan hewan, suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu atau juga dapat berarti dunia hewan. Fauna dapat tumbuh di
daratan dan perairan. Fauna memiliki ukuran tubuh, bentuk tubuh, cara hidup, cara berkembangbiak, jenis makanan dan tempat hidup (habitat) yang berbeda sesuai dengan jenisnya dan cara
hewan beradabtasi dengan lingkungannya.
Fauna atau hewan memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda-beda. Umumnya, kemampuan adaptasi tersebut akan menentukan wilayah hidup atau habitat mereka. Pengertian
habitat yaitu lingkungan fisik yang terdapat di sekitar populasi spesies tertentu yang mendukung kehidupan mereka. Habitat dapat tersusun dari faktor kesuburan tanah, kelembaban udara,
ketersediaan dan kualitas air, cahaya matahari, suhu, tidak adanya predator serta makanan yang tersedia. Habitat sangat diperlukan untuk keberlangsungan hidup suatu hewan.
Jadi fauna adalah Keseluruhan kehidupan jenis hewan di suatu habitat atau daerah, atau disebut juga alam hewan atau binatang. Sehingga apapun yang berhubungan dengan hewan,
baik kehidupannya ataupuncara hidupnya maka disebut fauna.[2][2]
C. PENGERTIAN PELESTARIAN
Pelestarian atau perlindungan atau konservasi. Konservasi itu sendiri secara harfiah, berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation yang artinya pelestarian atau
perlindungan. Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah:
· Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
· Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam(fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kimia atau
transformasi fisik.
· Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan.
· Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan lingkungan alaminya.
Di Indonesia, berdasarkan peraturan perundang-undangan, Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin
kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
Pengertian Pelestarian Flora dan Fauna adalah menjaga secara utuh Flora dan Fauna agar tidak punah. Melestarikan Ekosistem Flora dan Fauna dengan cara upaya- upaya tertentu
yang bisa melakukan pencegahan punah nya flora dan fauna. Pelestarian flora dan fauna adalah upaya yang dilakukan, baik dari pemerintah, masyarakat dan negara dalam menjaga dan
mempertahankan suatu ekosistem berupa kehidupan hewan dan tumbuhan agar tidak mengalami kepunahan.
Pasalnya flora dan fauna sangatlah besar peranannya bagi manusia.Dengan adannya flora dan fauna,manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan perkembangan
teknologinnya misalnya : tumbuhan yang dapat berguna bagi kesehatan, tentunnya dengan ditemukannya penemuan-penemuan tersebut kehidupan manusia akan semakin sejahtera dan
ilmu pengetahuan mereka mulai berkembang yaitu dengan melakukan penelitian yang lebih lanjut tentang kegunaan flora dan fauna tersebut.
Pelestarian alam di Indonesia sudah diatur dalam UU No. 5 Tahun 1990 yang membahas tentang Konservasi Sumber Daya dan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup berdasarkan tiga asas yaitu tanggung jawab, berkelanjutan, hingga bermanfaat. Pengertian pelestarian alam secara umum adalah upaya untuk melindungi suatu wilayah beserta isinya
yang berupa tumbuhan dan hewan. Di Indonesia terdapat dua macam pelestarian alam yaitu pelestarian alam secara ex situ dan pelestarian alam secara in situ. Berikut penjelasan mengenai
kedua pelestarian alam tersebut;
Adanya sosialisai tentang menjaga alam, terutama melestarikan flora dan fauna bagi masyarakat itu sendidri memeiliki banyak sekali manfaat. Misalnya saja Pemerintah mengeluarkan
kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pembalakan liar, dan pembatasan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan. Semuanya berkiblat pada pelestarian lingkungan dan
pencegahan bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan yang mengganggu ekosistem lingkungan, terutama untuk mencegah punahnya flora dan fauna yang ada di alam.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah bekerjasama dengan instansi-instansi terkait dan semua sector yang peduli dengan masalah linkungan dalam hal untuk melestarikan flora dan
fauna. Upaya-upaya pembersihan sungai, pantai, penanaman kembali pohon-pohon di tepi pantai, gerakan menanam seribu pohon, usaha mendaur ulang sampah, pencegahan pembalakan
liar, memcegah perburuan liar, dan upaya lainnya yang dilakukan secara berkesinambungan.
Walau demikian, peranan masyarakat sangat menunjang semua upaya pemerintah tersebut. Masyarakat yang bersentuhan secara langsung dengan lingkungan memiliki peran yang
besar dalam pelestarian flora dan fauna. Untuk itu maka masyarakat pun perlu mendapat pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang pentingnya menjaga kelestarian flora dan fauna
yang ada di alam.
** Manfaat besar bagi masyarakat yang didapat dengan adanya sosialisasi tentang pelestarian flora dan fauna antara lain:
· Masyarakat menjadi tertantang untuk melakukan inofasi-inofasi dalam memanfaatkan tumbuhan dan hewan dengan cara-cara yang baik dan benar, misalnya saja memanfaatkan tumbuhan
disekitar lingkungan untuk dikembangkan agar menghasilkan uang. Contohnya: Mengembangbiakkan tanaman-tanaman hias.
· Manfaat lainnya yaitu, macam-macam flora digunakan untuk mengibati penyakit, seperti (kunyit) bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti
tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah, (temulawak) mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Juga bisa
dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh, (belimbing
wuluh) menyebuhkan Gusi berdarah, Obat Gondongan, Obat Rematik, Obat Sariawan, Obat Sakit gigi, Obat Penghilang Panu,dll.[3][3][4][4]
Sama halnya manfaat yang di dapat masyarakat, lingkunganpun akan mendapat manfaat yang besar dari adanya upaya-upaya pelestarian flora dan fauna, antara lain:
· Akan terjadi keseimbangan alam. Maksutnya adalah jika flora dan fauna yang ada di alam tidak mengalami kepunahan, otomatis flofa dan fauna itu sendiri yang akan menata dan menjaga
alam agar tetap seimbang. Misalya: Pada flora, jika tumbuhan atau pohon yang ada di alam meninggkat maka polusi udara pun dapat ditekan, Pohon-pohon tertentu yang ada di dalam dapat
menyerap kebisingan, dan dapat memberikan oksigen bersih pada kehidupan. Sedangkan pada fauna, adanya hewan- hewan tententu seperti ular, tikus akan terjadi timbale balik antara
keduanya, ular memakan tikus agar tumbuhan tetap stabil, contohnya saja tumbuhan padi, hewan tententu yang ada di alam dapat dimanfaatkan untuk membajak sawah seperti kerbau, sapi,
dll.
· Dalam suatu lingkungan yang memiliki flora dan fauna yang melimpah, dapat dijadikan sentra untuk lingkungan itu sendiri dalam mencari sumber kehidupan, dengan adanya flora dan
fauna otomatis banyak sekali ketersediaan makanan yang ada di alam.
· Adanya keseimbangan flora dan fauna yang ada di alam, akan menjadikan lingkungan dalam seadaan serasi dan selaras. Misalnya saja tumbuhan yang berlimpah dapat menekan efek rumah
kaca dan pemanasan global.
· Dll.
Sekolahlah yang memiliki peran sangat banyak dalam membentuk pribadi seorang anak didik. Di dalam sekolah terjadi berbagai sosialisai antar siswa baik yang berhubungan dengan
alam, flofa dan fauna maupun yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkunagan. Sekolah mempunyai hak untuk menuntuk anak didiknya agar lebih baik dari sebelumnya.
Dalam hal menjaga pelestarian flora dan fauna tentunya sekolahlah yang memiliki peran aktif dalam memberikan sosialisasi, sebap di dalam pelajaran sekolah tentunya ada materi
yang berhubungan dengan alam terutama tentang menjaga pelestarian flora dan fauna. Dengan adanya sosialisasi lewat pelajaran dan penerapannya di lingjungan sekolah, otomatis dalam
diri anak didik akan terbentuk pribadi atau dorongan dalam dirinya untuk menjaga dan memanfaatkan flora dan fauna yang ada di alam dengan sebaik mungkin. Manfaat bagi anak didik
antara lain:
· Peserta didik akan memiliki jiwa social dalam masyarakat, sebap dalam usaha pelestarian flora dan fauna mereka dituntut untuk berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan.
· Akan mendorong dan memotifasi anak didik untuk menjaga dan memanfaatlkan adanya flora dan fauna yang ada di alam dengan sebaik mungkin.
· Dapat menambah pengetahuan peserta didik dalam rangka bidang yang berkaitan dengan sekolah maupun yang berkaitan dengan lingkungan.
· Anak didik akan mendapatkan manfaat yang sangat banyak dengan adanya sosialisasi dalam bentuk pelajaran, yang dapat membuat anak didik untuk menjaga lingkunan, menjaga
kebersihan, tidak melakukan perburuan liar, tidak membuang sampah ke sungai, dll.
· Anak didikpun akan memotifasi dirinya sendiri untuk menjaga dan melestarikan flora dan fauna, sebap dalam diri mereka sudah timbul rasa untuk menjaga keseimbangan alam.“jika flora
dan fauna dalam alam seimbang otomatis lingkungan pun akan seimbang”.
· Dll.
A. SWAKA MARGASATWA
Suaka margasatwa (Suaka: perlindungan; Marga: turunan; satwa: hewan) adalah kawasan hutan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan/ atau memiliki
keunikan jenis satwa yang membutuhkan perlindungan/ pembinaan bagi kelangsungan hidupnya terhadap habitatnya. Daerah suaka margasatwa biasanya ditetapkan sebagai suatu tempat
hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional.Pelestarian dapat dilakukan secara sengaja atau
alami untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan tersebut.[5][5]
Adanya taman nasional dan cagar alam menjadi media dan sarana bagi pelestarian serta perlindungan jenis flora dan fauna khas di Indonesia. Melalui adanya upaya konservasi
diharapkan keberadaan flora dan fauna tersebut tetap terjaga dari ambang kepunahan sehingga kelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap terjaga pada masa yang
akan datang. Perlindungan suaka alam ini sangat menjaga dan menghindari adanya campur tangan manusia dan teknologi yang tak ramah lingkungan, hal tersebut sebagai jalan antisipasi
agar kerusakan ekosistem sekitar lebih berkurang dan keadaan alam atau ekosistemnya kembali lebih alami lagi. Suaka margasatwa sangat tergantung pada fungsi dan pemanfaatannya.
**Beberapa kriteria penetapan dan penunjukan kawasan suaka margasatwa yaitu:
1. Memiliki jenis keanekaragaman biota – biota dan memliki tipe ekosistem yang sangat mendukung
2. Bisa mewakili formasi biota tertentu beserta unit penyusunnya
3. Memiliki kondisi alam yang masih snagat alami, dengan kata lain belum terjamah oleh tangan atau gangguan manusia dan masih asli baik biota maupun fisiknya
4. Memiliki luas wilayah yang cukup dan juga bisa menunjang pengelolaan lingkungan yang lebih efektif, menjaga dan mengawasi agar keberlangsungan dari proses ekologi lebih alami
5. Memiliki khas yang sangat baik dan bisa menjadi alasan kuat bahwa biota atau organisme tersebut snagat layak untuk dikonservasi. Seperti tumbuhan atau hewan langka dan lain sebgaianya
6. Pengelolaan suaka margasatawa ini diklola oleh para petugas yang dikelola berdasarkan rencana pengolaan yang telah ditetapkan sebagai salah satu bentuk dari konservasi ekologis.[6][6]
B. HUTAN LINDUNG
Definisi Hutan Lindung menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan adalah “Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga
kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikanerosi tanah, mencegah intrusi air laut, dan menjaga kesuburan tanah”. Sementara itu pengertian hutan lindung yang
tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 837/Kpts/Um/11/1980 mengenai Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung adalah “Kawasan yang karena keadaan
dan sifat fisik wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan dengan penutupan vegetasi secara tetap guna kepentingan hidrologi, yaitu tata air, mencegah banjir dan erosi serta
memelihara keawetan dan kesuburan tanah, baik dalam kawasan hutan yang bersangkutan maupun kawasan yang dipengaruhi sekitarnya”.
Kawasan lindung ini terdiri dari kawasan pemberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya seperti kawasan hutan lindung dan kawasan bergambut, kawasan perlindungan
setempat, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana alam banjir, kawasan cagar alam geologi, kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap air lapisan tanah, kawasan rawan bencana alam geologi, dan kawasan lindung lainnya. Sehingga kawasan lindung ini meliputi banyak kawasan termasuk hutan lindung.
Hutan lindung mempunyai banyak sekali manfaat, baik untuk manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Fungsi utama atau fungsi hutan lindung adalah sebagai penjaga kualitas
lingkungan serta ekosistem di dalamnya. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya:
Mencegah datangnya banjir. Hutan yang lestari, hutan yang lebat, mempunyai fungsi maksimal sebagai penyerap air hujan agar tidak meluap dan mengaliri bawahnya. Kemampuan
untuk menampung air hujan dalam jumlah banyak, merupakan suatu pengendalian banjir yang efektif.
Sebagai penyimpan cadangan air tanah, resapan air hujan yang disimpan di dalam akar pohon oleh pepohonan di hutan lindung, selain mencegah timbulnya banjir, ternyata juga bisa
menjadi daerah penyimpan cadangan air yang sangat penting. Sehingga ketika musim kemarau akan terhindar dari kekeringan yang biasa melanda di daerah-daerah tertentu.
Sebagai pencegah erosi dan penyebab tanah longsor. Lahan terbuka yang tidak ditutup oleh hutan akan mudah tergerus erosi. Akibat erosi ini maka sungai-sungai yang dibawahnya
akan mengalami pendangkalan. Selain itu untuk hutan-hutan yang berada di tanah lereng dan curam, erosi dapat menyebabkan bencana alam berupa tanah longsor, yang pada akhirnya
akan membahayakan kehidupan sekitarnya.
Memelihara kesuburan tanah. Hutan ini ibarat tempat pembuatankompos raksasa. Berbagi macam material organik yang akan menjadi pupuk yang meningkatkan kesuburan tanah.
Sebagai tempat menyimpan sumber daya genetika. Hutan adalah tempat yang mempunyai kandungan plasma nutfah yang sangat tinggi, dan keanekaragaman hayati hutan merupakan
sumber kehidupan.
Itulah beberapa fungsi pokok maupun tambahan dari hutan lindung. Masih ada banyak manfaat yang dimiliki oleh hutan lindung yang tersimpan didalamnya, baik yang disadari maupun
tidak. Manfaat hutan lindung yang begitu banyak ini membuat hutan lindung harus terus dijaga kelestariannya guna meningkatnya fungsi-fungsi hutan sehingga meningkatkan kesejahteraan
makhluk hidup, baik itu manuasi, hewan, maupun tumbuhan.[7][7]
C. CAGAR ALAM
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan akan tumbuhan dan ekosistem tertentu yang harus dilindungi atau dilestarikan dan perkembangannya berlangsung
secara alami sesuai dengan kondisi aslinya, flora dan fauna yang terdapat di dalamnya dapat digunakan untuk keperluan di masa sekarang dan yang akan datang. Cagar alam memiliki nilai
yang sangat penting untuk pengembangan penelitian, pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan kepentingan lainnya. Beberapa contoh cagar alam yang ada di Indonesia misalnya seperti: Cagar
alam arjuno lalijiwo, cagar alam bukit kelam sintang, cagar alam pulau kaget, cagar alam kepulauan karakatau, cagar alam kebun raya cibodas, dan masih banyak lagi yang lainnya. Adapun
karakteristik yang menjadi penentuan kawasan cagar alam diantaranya seperti di bawah ini:
Jadi dapat diambil kesimpulan yang dimaksud dengan cagar alam yaitu suaka alam yang dimana didalamnya terdapat flora dan fauna yang harus dilindungi dan dilestarikan supaya tidak
punah dan keberlangsungannya secara alami
PEMAN F A A T AN K E K A Y AA N
H A Y A T I D A N P E L E S T A RI AN N Y A
Keanekargaman hayati Indonesia adalah sumber daya yang penting bagi pembangunan Adanya keanekaragaman hayati yang terdapat disekeliling kita dapat dijadikan sebagai sumber
nasional. Sifatnya yang mampu memperbaiki diri merupakan keunggulan utama untuk dapat pangan bagi manusia berupa biji-bijian, umbi-umbian atau buah serta tepung batang. Setiap hari
dimanfaatkan secara berkelanjutan. Sejumlah besar sektor perekonomian nasional tergantung secara manusia membutuhkan sumber energi dari makanan dan minuman untuk melakukan aktivitas
langsung ataupun tak langsung dengan keanekaragaman flora-fauna, ekosistem alami, dan fungsi- sehari-hari namun sayangnya manusia tidak dapat memproduksi makanan sendiri. Makanan dan
fungsi lingkungan yang dihasilkannya. Konservasi keanekaragaman hayati, dengan demikian sangat minuman
penting dan menentukan bagi keberlanjutan sektor-sektor seperti kehutanan, pertanian, dan
yang manusia konsumsi tentunya diperoleh dari
perikanan, kesehatan, ilmu pengetahuan, industri dan kepariwisataan, serta sektor-sektor lain
makhluk hidup lain yaitu hewan dan tumbuhan.
yang terkait dengan sektor tersebut.
Indonesia memiliki setidaknya 400 jenis tanaman
penghasil buah, 370 jenis sayuran, 70 jenis
tanaman berumbi, 55 jenis rempah- rempah dan
M a n f aa t K e a ne k a r a g a m a n H aya ti beragam hewan-hewan yang dapat digunakan
sebagai bahan konsumsi. Berikut merupakan
Keanekaragaman hayati memiliki berbagai macam peran yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
sumber makanan dan mi-
yaitu:
numan dari hewan dan tumbuhan yang diman- faatkan
1. Sumber Pangan
oleh manusia.
2. Sumber Sandang
Manfaat kedua dari adanya keanekaragaman hayati adalah sebagai sumber
sandang bagi manusia. Sandang atau pakaian merupakan kebutuhan
dasar bagi manusia yang da-
pat dibuat serat yang berasal dari berbagai jenis he- wan
maupun tumbuhan seperti kapas, pisang abaka, ulat
sutera, bulu, biri-biri, rami, sisal, kenal, jute, dan
sebagainya. Adapun pemanfaatan beberapa tanaman dan
hewan sebagai pakaian adalah sebagai berikut.
● Tanaman
Masyarakat suku Dani di Lembah Baliem Papua menggu-
nakan labu air untuk membuat koteka pada laki-laki dan wanita di Papua juga menggunakan tumbuhan
wen serta kem untuk membuat pakaian.
● Hewan
Dengan berkembangnya teknologi, kulit sapi dapat diolah menjadi sepatu, kulit buaya diolah
menjadi tas, kulit domba diolah menjadi jaket, ulat sutera dapat diubah menjadi kain sutera, bulu
burung dapat dijadikan sebagai aksesori pakaian dsb.
3. Sumber Papan
Adanya kenekaragaman hayati di Indonesia juga dapat memberikan manfaat pada ma- syarakat
Indonesia dalam membangun tempat tinggal, terutama bagi pembuatan rumah adat oleh
masyarakat trasidisonal di Indonesia. Biasanya masyarakat menggunakan kayu ataupun bambu
Tumbuhan alang-alang digunakan sebagai atap di pulau Bali, Nusa Tenggara maupun pulau timur
lainnya.
● Pohon Kina (Cinchona calisaya, cinchona officianlis), yang kulitnya megandung alkaloid
kina (quinine) yang dapat berguna untuk membantu menyembuhkan malaria
● Madu dari lebah yang dapat berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia
● Buah megkudu (Morind citrifolia) yang dapat berguna untuk menurunkan tekanan darah
tinggi
● Buah merah (Pandanus conoideus) yang dapat digunakan sebagai obat kanker, kolesterol
maupun diabetes.
● Ular, bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobati penyakit kulit seperti gatal-
gatal
Di daerah Toraja, upacara kematian menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang dianggap mempunyai
nilai magis tinggi pada saat memandikan jenazah seperti limau, pisang, daun kelapa maupun
rempah-rempah.
● Umat Islam menggunakan hewan ternak untuk disembelih pada hari raya
Qurban seperti kerbau, sapi maupun kambing.
● Masyarakat Jawa melakukan budaya nyekar atau ziarah
kubur dengan menabur bunga dengan bebe- rapa jenis
bunga seperti mawar, kantil, melati mau- pun kenanga.
● Umat Nasrani menggunakan pohon cemara untuk pera- yaan
natal
● Penganut agama Hindu di Bali melakukan upacara ngaben
dengan menggunakan setidaknya 39 jenis tumbuhan yang
mengandung minyak atsiri yang memiliki aroma harum layaknya kenanga,
pandan, melati, cendana, dan sirih.
● Hewan
Untuk melakukan peternakan ikan juga manusia perlu membantu proses pemijahan un- tuk membantu perkembangbiakan secara cepat dan agar dapat membuahkan hasil yang maksimal. Untuk melakukan proses ini, diperlukan
keilmuan kapan waktu yang tepat untuk melakukan proses pemijahan, bagaimana perawatan untuk betina yang hamil dan bagaimana perawatan anakan agar tumbuh secara maksimal, dan sebagainya.
keindahan.
● Penggunaan beberapa tanaman hias yang digu- nakan untuk mempercantik pekarangan seperti bunga anggrek, bunga mawar, bonsai, tanaman anturium, gelombang cinta, dan sebagai
B. SARAN
Kita manusia yang diciptakan sebagai makhluk sosial perlu ikut serta
dalam manjaga dan memelihara alam sekitar agar mengurangi kepunahan
dalam suatu ekosistem dalam kehidupan.
C. Kata Penutup
26
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu saya senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan
arahan serta kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
karya-karya berikutnya.
Untuk lebih dan kurangnya, saya atas nama penyusun meminta maaf.
Dan atas perhatiannya saya ucapakan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Handoyo, Eko dan Tijan. 2010. Model Pendidikan Karakter Berbasis Konservasi: Pengalaman Universitas Negeri
Semarang. Semarang: Cipta Prima Nusantara Semarang.
Khafid, Muhammad. (2013). Kurikulum Unnes 2012 Berbasis Kompetensi dan Konservasi. Online. Dapat
ditemukan di http://konservasi.unnes.ac.id/
Mangunjaya, Fachruddin M.. 2005. Konservasi Alam dalam Islam. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sugiyo. (2012). Pengembangan Karakter Anak melalui Konservasi Moral Sejak Dini. Indonesian Journal of
Conservation, Vol. 1 No. 1 Juni 2012: 40–48. Tersedia di http://ejournal.unnes.ac.id.
Masrukhi. (2012). Mambangun Karakter Berbasis Nilai Konservasi. Indonesian Journal of Conservation, Vol. 1
No. 1 Juni 2012: 20–29. Tersedia di http://ejournal.unnes.ac.id.
26