Anda di halaman 1dari 18

KONSERVASI FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

SEBUAH LAPORAN MAKALAH GEOGRAFI

Disusun oleh:
Annisa Sabrina
X MIPA 2

SMA Negeri 39 JAKARTA


Jalan RA. Fadillah No.4 No.11, RT.11/RW.4, Cijantung, Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13780
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas yang berjudul “Persebaran Flora dan Fauna di Dunia dan
Indonesia”.

Tugas ini berisikan tentang informasi Persebaran flora dan fauna, serta
sebab-sebab terjadinya persebaran dan lebih khususnya terdapat pola
persebaran orangutan di Indonesia.

Diharapkan tugas ini dapat memberikan informasi kepada kita semua


tentang Persebaran flora dan fauna di dunia dan informasi-informasi penting
tentang persebaran tersebut.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Jakarta, 27 November 2018

Annisa Sabrina
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………..………………………………….. i

KATA PENGANTAR …………………………………..……………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………..………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………..……………………………………. 1

1.1 Latar Belakang ……………………………..………….. 1

1.2 Rumusan masalah ………………………..…………….. 1

1.3 Tujuan penelitian ……………………………………… 2

1.4 Manfaat penelitian ………….………………………….. 2

Bab II Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………… 3

2.1 Pengertian pelestarian flora dan fauna.……….…………… 3

2.2 Manfaat pelestarian flora dan fauna……………………..... 6

2.3 Upaya pelestarian flora dan fauna diindonesia…...................10

Bab III Penutup ...............…………………………………………….. 16

A. Kesimpulan ………………………………………………… 16

B. Saran ………………………………………………………. 17

C. Kata penutup ………….…………………………................. 18


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Berdasarkan judul makalah yang ada di atas, maka latar belakang
dalam makalah ini sebagai berikut:
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari
dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh
di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar
matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan
lembab. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yng menetap, memiliki
dinding sel yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan makanan dari gas
dan air, melalui bantuan klorofil dalam cahaya matahari. Dukungan kondisi
suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor
fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik).Yang termasuk faktor fisik
(abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan
ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia,
hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang ada di atas, maka rumusan masalah
dalam makalah ini sebagai berikut:
2.1 Apa Pengertian Pelestarian Flora dan Fauna?
2.2 Apa Manfaat Pelestarian Flora dan Fauna?
2.3 Apa Upaya Pelestarian Flofa dan Fauna di Indonesia?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas, maka tujuan
penulisan dalam makalah ini sebagai berikut:
2.1 Untuk Mengetahui Pengertian Pelestarian Flora dan Fauna.
2.2 Untuk Mengetahiu Manfaat Pelestarian Flora dan Fauna.
2.3 Untuk Mengetahui Upaya Pelestarian Flora dan Fauna di Indonesia.
1.4 Manfaat Penulisan
Mengetahui apa yang dinamakan kerusakan flora dan fauna.
Mengetahui apa dampak negative dari kerusakan flora dan fauna.
Mengetahui Cara menjaga Flora dan Fauna agar tidak musnah dan
rusak.
Metode Penulisan:
Terdapat 2 metode penulisan yang kami lakukan, yaitu :
a. Studi Kepustakaan : yaitu penulis membaca buku-buku dan kumpulan
mata pelajaran yang berkaitan dengan penelitian ini.
b. Studi Kasus: yaitu observasi langsung terhadap keluarga melalui
kunjungan rumah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PELESTARIAN FLORA dan FAUNA

A. PENGERTIAN FLORA

Flora, dari bahasa Latin, diambil dari kata “Flora”, nama seorang dewi
pelindung bunga dan taman serta dewi kesuburan dalam Mitologi Romawi.
Flora berarti alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala macam
jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis.
Misalnya, nabatah Jawa, nabatah Asia atau nabatah Australia. Flora dapat
merujuk kepada sekelompok tanaman, sebuah penyelidikan dari kelompok
tanaman, serta bakteri. Flora adalah akar kata bunga, yang berarti
menyangkut bunga. Flora berbeda dengan vegetasi, namun masih sering
disamakan dengan vegetasi; di mana flora secara ringkas berisi (daftar)
kekayaan jenis tetumbuhan, sedangkan vegetasi berarti kelompok-
kelompok tetumbuhan yang berinteraksi membentuk suatu komunitas
tertentu (misalnya hutan, sabana, padang rumput, dan lain-lain).
Pengklasifikasian Flora Adalah Sebagai Berikut
Bentuk fosil dari kurun waktu sejarah pada masa tertentu. Flora yang
lain, didefinisikan berdasarkan lingkungan, keadaan atau sifat yang khusus.
Misalnya:
· Flora asli; ialah (daftar) tumbuhan yang asli, yang hidup di suatu wilayah
tertentu.
· Flora tanaman (pertanian dan hortikultura); mencakup tumbuhan yang
ditanam atau dibudidayakan manusia.
· Flora gulma; yakni (daftar) jenis-jenis tumbuhan yang tidak diinginkan
tumbuh di lahan pertanian atau tempat lain, yang disusun dan dipelajari
dalam kaitannya dengan upaya memberantas atau mengendalikan
tumbuhan tersebut. Kini, flora serupa ini bisa dibedakan lebih lanjut atas
jenis-jenis tumbuhan pengganggu (gulma); jenis-jenis invasif; serta jenis-
jenis asing (eksotik).
Jadi dapat disimpulkan bahwa flora adalah Keseluruhan kehidupan
jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat atau daerah, atau disebut juga alam
tumbuh-tumbuhan. Sehingga apapun yang menyangkut dengan tumbuhan
atau tanaman maka disebut flora.[1][1]

B. PENGERTIAN FAUNA

Fauna, dari bahasa Latin, atau alam hewan artinya


adalah khazanah segala macam jenis hewan yang hidup di bagian tertentu
atau periode tertentu. Menurut kamus besar bahasa Indonesia definisi
Pengertian fauna adalah keseluruhan kehidupan hewan, suatu habitat,
daerah, atau strata geologi tertentu atau juga dapat berarti dunia hewan.
Fauna dapat tumbuh di daratan dan perairan. Fauna memiliki ukuran tubuh,
bentuk tubuh, cara hidup, cara berkembangbiak, jenis makanan dan tempat
hidup (habitat) yang berbeda sesuai dengan jenisnya dan cara hewan
beradabtasi dengan lingkungannya.
Fauna atau hewan memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda-
beda. Umumnya, kemampuan adaptasi tersebut akan menentukan wilayah
hidup atau habitat mereka. Pengertian habitat yaitu lingkungan fisik yang
terdapat di sekitar populasi spesies tertentu yang mendukung kehidupan
mereka. Habitat dapat tersusun dari faktor kesuburan tanah, kelembaban
udara, ketersediaan dan kualitas air, cahaya matahari, suhu, tidak adanya
predator serta makanan yang tersedia. Habitat sangat diperlukan untuk
keberlangsungan hidup suatu hewan.
Jadi fauna adalah Keseluruhan kehidupan jenis hewan di suatu habitat
atau daerah, atau disebut juga alam hewan atau binatang. Sehingga apapun
yang berhubungan dengan hewan, baik kehidupannya ataupuncara
hidupnya maka disebut fauna.[2][2]

C. PENGERTIAN PELESTARIAN

Pelestarian atau perlindungan atau konservasi. Konservasi itu sendiri


secara harfiah, berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation yang
artinya pelestarian atau perlindungan. Sedangkan menurut ilmu
lingkungan, Konservasi adalah:
· Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau
distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak
menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
· Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan
dan sumber daya alam(fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang
stabil sepanjang reaksi kimia atau transformasi fisik.
· Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan.
· Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola,
sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan
mempertahankan lingkungan alaminya.
Di Indonesia, berdasarkan peraturan perundang-undangan,
Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin
kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
D. PENGERTIAN PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA

Pengertian Pelestarian Flora dan Fauna adalah menjaga secara utuh


Flora dan Fauna agar tidak punah. Melestarikan Ekosistem Flora dan Fauna
dengan cara upaya- upaya tertentu yang bisa melakukan pencegahan punah
nya flora dan fauna. Pelestarian flora dan fauna adalah upaya yang
dilakukan, baik dari pemerintah, masyarakat dan negara dalam menjaga dan
mempertahankan suatu ekosistem berupa kehidupan hewan dan tumbuhan
agar tidak mengalami kepunahan.

Pasalnya flora dan fauna sangatlah besar peranannya bagi


manusia.Dengan adannya flora dan fauna,manusia dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologinnya misalnya : tumbuhan
yang dapat berguna bagi kesehatan, tentunnya dengan ditemukannya
penemuan-penemuan tersebut kehidupan manusia akan semakin sejahtera
dan ilmu pengetahuan mereka mulai berkembang yaitu dengan melakukan
penelitian yang lebih lanjut tentang kegunaan flora dan fauna tersebut.

Pelestarian alam di Indonesia sudah diatur dalam UU No. 5 Tahun


1990 yang membahas tentang Konservasi Sumber Daya dan UU No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup berdasarkan tiga asas
yaitu tanggung jawab, berkelanjutan, hingga bermanfaat. Pengertian
pelestarian alam secara umum adalah upaya untuk melindungi suatu
wilayah beserta isinya yang berupa tumbuhan dan hewan. Di Indonesia
terdapat dua macam pelestarian alam yaitu pelestarian alam secara ex situ
dan pelestarian alam secara in situ. Berikut penjelasan mengenai kedua
pelestarian alam tersebut;
2.2 MANFAAT PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA

A. MANFAAT BAGI MASYARAKAT SECARA UMUM

Adanya sosialisai tentang menjaga alam, terutama melestarikan flora


dan fauna bagi masyarakat itu sendidri memeiliki banyak sekali manfaat.
Misalnya saja Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang
berkaitan dengan pembalakan liar, dan pembatasan penggunaan sumber
daya alam yang berlebihan. Semuanya berkiblat pada pelestarian
lingkungan dan pencegahan bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan yang
mengganggu ekosistem lingkungan, terutama untuk mencegah punahnya
flora dan fauna yang ada di alam.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah bekerjasama dengan instansi-
instansi terkait dan semua sector yang peduli dengan masalah linkungan
dalam hal untuk melestarikan flora dan fauna. Upaya-upaya pembersihan
sungai, pantai, penanaman kembali pohon-pohon di tepi pantai, gerakan
menanam seribu pohon, usaha mendaur ulang sampah, pencegahan
pembalakan liar, memcegah perburuan liar, dan upaya lainnya yang
dilakukan secara berkesinambungan.
Walau demikian, peranan masyarakat sangat menunjang semua upaya
pemerintah tersebut. Masyarakat yang bersentuhan secara langsung dengan
lingkungan memiliki peran yang besar dalam pelestarian flora dan
fauna. Untuk itu maka masyarakat pun perlu mendapat pengetahuan dan
pemahaman yang sama tentang pentingnya menjaga kelestarian flora dan
fauna yang ada di alam.
** Manfaat besar bagi masyarakat yang didapat dengan adanya sosialisasi
tentang pelestarian flora dan fauna antara lain:
· Masyarakat menjadi tertantang untuk melakukan inofasi-inofasi dalam
memanfaatkan tumbuhan dan hewan dengan cara-cara yang baik dan benar,
misalnya saja memanfaatkan tumbuhan disekitar lingkungan untuk
dikembangkan agar menghasilkan uang. Contohnya: Mengembangbiakkan
tanaman-tanaman hias.
· Manfaat lainnya yaitu, macam-macam flora digunakan untuk mengibati
penyakit, seperti (kunyit) bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan,
anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak
darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah, (temulawak)
mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Juga
bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah
penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan
dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh, (belimbing wuluh)
menyebuhkan Gusi berdarah, Obat Gondongan, Obat Rematik, Obat
Sariawan, Obat Sakit gigi, Obat Penghilang Panu,dll.[3][3][4][4]
B. MANFAAT BAGI LINGKUNGAN

Sama halnya manfaat yang di dapat masyarakat, lingkunganpun akan


mendapat manfaat yang besar dari adanya upaya-upaya pelestarian flora
dan fauna, antara lain:
· Akan terjadi keseimbangan alam. Maksutnya adalah jika flora dan fauna
yang ada di alam tidak mengalami kepunahan, otomatis flofa dan fauna itu
sendiri yang akan menata dan menjaga alam agar tetap seimbang. Misalya:
Pada flora, jika tumbuhan atau pohon yang ada di alam meninggkat maka
polusi udara pun dapat ditekan, Pohon-pohon tertentu yang ada di dalam
dapat menyerap kebisingan, dan dapat memberikan oksigen bersih pada
kehidupan. Sedangkan pada fauna, adanya hewan- hewan tententu seperti
ular, tikus akan terjadi timbale balik antara keduanya, ular memakan tikus
agar tumbuhan tetap stabil, contohnya saja tumbuhan padi, hewan tententu
yang ada di alam dapat dimanfaatkan untuk membajak sawah seperti
kerbau, sapi, dll.
· Dalam suatu lingkungan yang memiliki flora dan fauna yang melimpah,
dapat dijadikan sentra untuk lingkungan itu sendiri dalam mencari sumber
kehidupan, dengan adanya flora dan fauna otomatis banyak sekali
ketersediaan makanan yang ada di alam.
· Adanya keseimbangan flora dan fauna yang ada di alam, akan menjadikan
lingkungan dalam seadaan serasi dan selaras. Misalnya saja tumbuhan yang
berlimpah dapat menekan efek rumah kaca dan pemanasan global.
· Dll.

C. MANFAAT BAGI PESERTA DIDIK

Sekolahlah yang memiliki peran sangat banyak dalam membentuk


pribadi seorang anak didik. Di dalam sekolah terjadi berbagai sosialisai
antar siswa baik yang berhubungan dengan alam, flofa dan fauna maupun
yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkunagan. Sekolah
mempunyai hak untuk menuntuk anak didiknya agar lebih baik dari
sebelumnya.
Dalam hal menjaga pelestarian flora dan fauna tentunya sekolahlah
yang memiliki peran aktif dalam memberikan sosialisasi, sebap di dalam
pelajaran sekolah tentunya ada materi yang berhubungan dengan alam
terutama tentang menjaga pelestarian flora dan fauna. Dengan adanya
sosialisasi lewat pelajaran dan penerapannya di lingjungan sekolah,
otomatis dalam diri anak didik akan terbentuk pribadi atau dorongan dalam
dirinya untuk menjaga dan memanfaatkan flora dan fauna yang ada di alam
dengan sebaik mungkin. Manfaat bagi anak didik antara lain:
· Peserta didik akan memiliki jiwa social dalam masyarakat, sebap dalam
usaha pelestarian flora dan fauna mereka dituntut untuk berinteraksi
dengan masyarakat dan lingkungan.
· Akan mendorong dan memotifasi anak didik untuk menjaga dan
memanfaatlkan adanya flora dan fauna yang ada di alam dengan sebaik
mungkin.
· Dapat menambah pengetahuan peserta didik dalam rangka bidang yang
berkaitan dengan sekolah maupun yang berkaitan dengan lingkungan.
· Anak didik akan mendapatkan manfaat yang sangat banyak dengan
adanya sosialisasi dalam bentuk pelajaran, yang dapat membuat anak didik
untuk menjaga lingkunan, menjaga kebersihan, tidak melakukan perburuan
liar, tidak membuang sampah ke sungai, dll.
· Anak didikpun akan memotifasi dirinya sendiri untuk menjaga dan
melestarikan flora dan fauna, sebap dalam diri mereka sudah timbul rasa
untuk menjaga keseimbangan alam.“jika flora dan fauna dalam alam
seimbang otomatis lingkungan pun akan seimbang”.
· Dll.

2.3 UPAYA PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

A. SWAKA MARGASATWA

Suaka margasatwa (Suaka: perlindungan; Marga: turunan; satwa:


hewan) adalah kawasan hutan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan/ atau memiliki keunikan jenis satwa yang
membutuhkan perlindungan/ pembinaan bagi kelangsungan hidupnya
terhadap habitatnya. Daerah suaka margasatwa biasanya ditetapkan
sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi
ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan
kebanggaan nasional.Pelestarian dapat dilakukan secara sengaja atau alami
untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan tersebut.[5][5]
Adanya taman nasional dan cagar alam menjadi media dan sarana bagi
pelestarian serta perlindungan jenis flora dan fauna khas di Indonesia.
Melalui adanya upaya konservasi diharapkan keberadaan flora dan fauna
tersebut tetap terjaga dari ambang kepunahan sehingga kelestarian
keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap terjaga pada masa
yang akan datang. Perlindungan suaka alam ini sangat menjaga dan
menghindari adanya campur tangan manusia dan teknologi yang tak ramah
lingkungan, hal tersebut sebagai jalan antisipasi agar kerusakan ekosistem
sekitar lebih berkurang dan keadaan alam atau ekosistemnya kembali lebih
alami lagi. Suaka margasatwa sangat tergantung pada fungsi dan
pemanfaatannya.
**Beberapa kriteria penetapan dan penunjukan kawasan suaka margasatwa
yaitu:
1. Memiliki jenis keanekaragaman biota – biota dan memliki tipe ekosistem
yang sangat mendukung
2. Bisa mewakili formasi biota tertentu beserta unit penyusunnya
3. Memiliki kondisi alam yang masih snagat alami, dengan kata lain belum
terjamah oleh tangan atau gangguan manusia dan masih asli baik biota
maupun fisiknya
4. Memiliki luas wilayah yang cukup dan juga bisa menunjang pengelolaan
lingkungan yang lebih efektif, menjaga dan mengawasi agar
keberlangsungan dari proses ekologi lebih alami
5. Memiliki khas yang sangat baik dan bisa menjadi alasan kuat bahwa biota
atau organisme tersebut snagat layak untuk dikonservasi. Seperti tumbuhan
atau hewan langka dan lain sebgaianya
6. Pengelolaan suaka margasatawa ini diklola oleh para petugas yang dikelola
berdasarkan rencana pengolaan yang telah ditetapkan sebagai salah satu
bentuk dari konservasi ekologis.[6][6]
B. HUTAN LINDUNG

Definisi Hutan Lindung menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999


tentang kehutanan adalah “Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikanerosi tanah, mencegah intrusi air laut, dan
menjaga kesuburan tanah”. Sementara itu pengertian hutan lindung yang
tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan Menteri Pertanian No.
837/Kpts/Um/11/1980 mengenai Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan
Lindung adalah “Kawasan yang karena keadaan dan sifat fisik wilayahnya
perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan dengan penutupan vegetasi
secara tetap guna kepentingan hidrologi, yaitu tata air, mencegah banjir dan
erosi serta memelihara keawetan dan kesuburan tanah, baik dalam kawasan
hutan yang bersangkutan maupun kawasan yang dipengaruhi sekitarnya”.
Kawasan lindung ini terdiri dari kawasan pemberi perlindungan
terhadap kawasan bawahannya seperti kawasan hutan lindung dan
kawasan bergambut, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam,
kawasan pelestarian alam, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana
alam banjir, kawasan cagar alam geologi, kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap air lapisan tanah, kawasan rawan bencana alam
geologi, dan kawasan lindung lainnya. Sehingga kawasan lindung ini
meliputi banyak kawasan termasuk hutan lindung.
**Kriteria Hutan Lindung
Menurut PP No. 44 Tahun 2004, sebuah hutan bisa dikatakan sebagai hutan
lindung jika memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1. Kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas
hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang
mempunyai jumlah skor seratus tujuh puluh lima atau lebih.
2. Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan sebesar 40% atau lebih.
3. Kawasan hutan yang berada pada ketinggian 2000 meter atau lebih di atas
permukaan air laut.
4. Kawasan hutan yang mempunyai tanah sangat peka terhadap erosi dan
mempunyai lereng lapangan lebih dari 15%.
5. Kawasan hutan yang merupakan daerah resapan air.
6. Kawasan hutan yang merupakan daerah perlindungan pantai.
Setiap tempat pasti mempunyai fungsi tertentu, baik yang diketahui
secara langsung baik yang tidak. Fungsi hutan telah disebutkan sebelumnya.
Dan hutan lindung mempunyai fungsi khusus yang mungkin saja tidak
dimiliki oleh hutan lain. Menurut PP No. 44 Tahun 2004 perihal Pemanfaatan
Hutan pada Hutan Lindung Paragraf 1 Umum Pasal 18. Pemanfaatan hutan
lindung dapat berupa tuga macam, yaitu pemanfaatan kawasan,
pemanfaatan jasa lingkungan, dan pemungutan hasil bukan kayu.

**Manfaat Hutan Lindung

Hutan lindung mempunyai banyak sekali manfaat, baik untuk


manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Fungsi utama atau fungsi
hutan lindung adalah sebagai penjaga kualitas lingkungan serta ekosistem di
dalamnya. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya:

 Mencegah datangnya banjir. Hutan yang lestari, hutan yang lebat,


mempunyai fungsi maksimal sebagai penyerap air hujan agar tidak
meluap dan mengaliri bawahnya. Kemampuan untuk menampung air
hujan dalam jumlah banyak, merupakan suatu pengendalian banjir
yang efektif.
 Sebagai penyimpan cadangan air tanah, resapan air hujan yang
disimpan di dalam akar pohon oleh pepohonan di hutan lindung,
selain mencegah timbulnya banjir, ternyata juga bisa menjadi daerah
penyimpan cadangan air yang sangat penting. Sehingga ketika musim
kemarau akan terhindar dari kekeringan yang biasa melanda di
daerah-daerah tertentu.
 Sebagai pencegah erosi dan penyebab tanah longsor. Lahan terbuka
yang tidak ditutup oleh hutan akan mudah tergerus erosi. Akibat erosi
ini maka sungai-sungai yang dibawahnya akan mengalami
pendangkalan. Selain itu untuk hutan-hutan yang berada di tanah
lereng dan curam, erosi dapat menyebabkan bencana alam berupa
tanah longsor, yang pada akhirnya akan membahayakan kehidupan
sekitarnya.
 Memelihara kesuburan tanah. Hutan ini ibarat tempat
pembuatankompos raksasa. Berbagi macam material organik yang
akan menjadi pupuk yang meningkatkan kesuburan tanah.
 Sebagai tempat menyimpan sumber daya genetika. Hutan adalah
tempat yang mempunyai kandungan plasma nutfah yang sangat tinggi,
dan keanekaragaman hayati hutan merupakan sumber kehidupan.

Itulah beberapa fungsi pokok maupun tambahan dari hutan lindung.


Masih ada banyak manfaat yang dimiliki oleh hutan lindung yang tersimpan
didalamnya, baik yang disadari maupun tidak. Manfaat hutan lindung yang
begitu banyak ini membuat hutan lindung harus terus dijaga kelestariannya
guna meningkatnya fungsi-fungsi hutan sehingga meningkatkan
kesejahteraan makhluk hidup, baik itu manuasi, hewan, maupun
tumbuhan.[7][7]

C. CAGAR ALAM

Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan akan
tumbuhan dan ekosistem tertentu yang harus dilindungi atau dilestarikan
dan perkembangannya berlangsung secara alami sesuai dengan kondisi
aslinya, flora dan fauna yang terdapat di dalamnya dapat digunakan untuk
keperluan di masa sekarang dan yang akan datang. Cagar alam memiliki nilai
yang sangat penting untuk pengembangan penelitian, pendidikan, Ilmu
Pengetahuan dan kepentingan lainnya. Beberapa contoh cagar alam yang
ada di Indonesia misalnya seperti: Cagar alam arjuno lalijiwo, cagar alam
bukit kelam sintang, cagar alam pulau kaget, cagar alam kepulauan
karakatau, cagar alam kebun raya cibodas, dan masih banyak lagi yang
lainnya. Adapun karakteristik yang menjadi penentuan kawasan cagar alam
diantaranya seperti di bawah ini:

 Mempunyai keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan dan ekosistem.


 Mewakili formasi dari biota tertentu dan unit penyusunnya.
 Mempunyai kondisi alam yang alami dan belum terganggu oleh
campur tangan manusia.
 Mempunyai komunitas tumbuh-tumbuhan dan ekosistem yang langka
ataupun keberadaannya hampir punah.
 Mempunyai ciri khas potensi sehingga menjadi contoh bagi ekosistem
yang akan keberadaannya membutuhkan upaya pelestarian dan
perlindungan.
 Luasnya yang cukup dalam bentuk tertentu, yang nantinya untuk
mendukung pengelolaan dan menjamin kelangsungan ekologis secara
alami.

**Manfaat dan fungsi cagar alam diantaranya seperti:

 Untuk melestarikan flora dan fauna.


 Untuk melindungi flora dan fauna dari kepunahan.
 Untuk menjaga kesuburan tanah.
 Dapat dijadikan sebagai tempat wisata.
 Untuk mengatur tataan air.
 Cagar alam dapat menambah devisa negara.
 Dapat menjadi tempat praktek belajar atau praktek di lapangan.
 Dapat menjadi tempat penelitian.
 Dll.

Jadi dapat diambil kesimpulan yang dimaksud dengan cagar alam yaitu
suaka alam yang dimana didalamnya terdapat flora dan fauna yang harus
dilindungi dan dilestarikan supaya tidak punah dan keberlangsungannya
secara alami.[8][8]

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Flora adalah keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu


habitat atau daerah, atau disebut juga alam tumbuh-
tumbuhan. Fauna adalah Keseluruhan kehidupan jenis hewan di suatu
habitat atau daerah, atau disebut juga alam hewan atau
binatang.Pelestarian atau perlindungan atau konservasi. Konservasi itu
sendiri secara harfiah, berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation
yang artinya pelestarian atau perlindungan. Pelestarian flora dan
fauna adalah upaya yang dilakukan, baik dari pemerintah, masyarakat dan
negara dalam menjaga dan mempertahankan suatu ekosistem berupa
kehidupan hewan dan tumbuhan agar tidak mengalami kepunahan.

Manfaat bagi masyarakat macam-macam flora digunakan untuk


mengibati penyakit, seperti (kunyit) bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti
oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar
lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah, (temulawak)
mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Juga
bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah
penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan
dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh, dll.

Manfaat bagi lingkungan Akan terjadi keseimbangan alam.


Maksutnya adalah jika flora dan fauna yang ada di alam tidak mengalami
kepunahan, otomatis flofa dan fauna itu sendiri yang akan menata dan
menjaga alam agar tetap seimbang. Misalya: Pada flora, jika tumbuhan atau
pohon yang ada di alam meninggkat maka polusi udara pun dapat ditekan,
Pohon-pohon tertentu yang ada di dalam dapat menyerap kebisingan, dan
dapat memberikan oksigen bersih pada kehidupan. Sedangkan pada fauna,
adanya hewan- hewan tententu seperti ular, tikus akan terjadi timbale balik
antara keduanya, ular memakan tikus agar tumbuhan tetap stabil,
contohnya saja tumbuhan padi, hewan tententu yang ada di alam dapat
dimanfaatkan untuk membajak sawah seperti kerbau, sapi, dll.

Manfaat bagi peserta didik Akan mendorong dan memotifasi anak


didik untuk menjaga dan memanfaatlkan adanya flora dan fauna yang ada di
alam dengan sebaik mungkin, dapat menambah pengetahuan peserta didik
dalam rangka bidang yang berkaitan dengan sekolah maupun yang
berkaitan dengan lingkungan, dll.
Pengertian swaka margasatwa kawasan hutan suaka alam yang
mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan/ atau memiliki keunikan
jenis satwa yang membutuhkan perlindungan/ pembinaan bagi
kelangsungan hidupnya terhadap habitatnya. Hutan lindung Kawasan
hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi tanah, mencegah intrusi air laut, dan menjaga
kesuburan tanah.Cagar alam kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan
akan tumbuhan dan ekosistem tertentu yang harus dilindungi atau
dilestarikan dan perkembangannya berlangsung secara alami sesuai dengan
kondisi aslinya, flora dan fauna yang terdapat di dalamnya dapat digunakan
untuk keperluan di masa sekarang dan yang akan datang.

B. SARAN
Kita manusia yang diciptakan sebagai makhluk sosial perlu ikut serta
dalam manjaga dan memelihara alam sekitar agar mengurangi kepunahan
dalam suatu ekosistem dalam kehidupan.

C. Kata Penutup

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh


karena itu saya senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan
arahan serta kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
karya-karya berikutnya.

Untuk lebih dan kurangnya, saya atas nama penyusun meminta maaf.
Dan atas perhatiannya saya ucapakan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Handoyo, Eko dan Tijan. 2010. Model Pendidikan Karakter Berbasis Konservasi: Pengalaman Universitas Negeri
Semarang. Semarang: Cipta Prima Nusantara Semarang.

Khafid, Muhammad. (2013). Kurikulum Unnes 2012 Berbasis Kompetensi dan Konservasi. Online. Dapat
ditemukan di http://konservasi.unnes.ac.id/

Mangunjaya, Fachruddin M.. 2005. Konservasi Alam dalam Islam. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sugiyo. (2012). Pengembangan Karakter Anak melalui Konservasi Moral Sejak Dini. Indonesian Journal of
Conservation, Vol. 1 No. 1 Juni 2012: 40–48. Tersedia di http://ejournal.unnes.ac.id.
Masrukhi. (2012). Mambangun Karakter Berbasis Nilai Konservasi. Indonesian Journal of Conservation, Vol. 1
No. 1 Juni 2012: 20–29. Tersedia di http://ejournal.unnes.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai