Penyusun
Siti Salmawati
KATA PENGANTAR
Tugas ini berisikan tentang informasi Persebaran flora dan fauna, serta
sebab-sebab terjadinya persebaran dan lebih khususnya terdapat pola
persebaran orangutan di Indonesia.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Siti Salmawati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………..………………………………….. i
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Flora, dari bahasa Latin, diambil dari kata “Flora”, nama seorang
dewi pelindung bunga dan taman serta dewi kesuburan dalam Mitologi
Romawi. Flora berarti alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah
segala macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan
nama geografis. Misalnya, nabatah Jawa, nabatah Asia atau nabatah
Australia. Flora dapat merujuk kepada sekelompok tanaman, sebuah
penyelidikan dari kelompok tanaman, serta bakteri. Flora adalah akar kata
bunga, yang berarti menyangkut bunga. Flora berbeda dengan vegetasi,
namun masih sering disamakan dengan vegetasi; di mana flora secara
ringkas berisi (daftar) kekayaan jenis tetumbuhan, sedangkan vegetasi
berarti kelompok-kelompok tetumbuhan yang berinteraksi membentuk
suatu komunitas tertentu (misalnya hutan, sabana, padang rumput, dan
lain-lain).
Pengklasifikasian Flora Adalah Sebagai Berikut
Bentuk fosil dari kurun waktu sejarah pada masa tertentu. Flora yang
lain, didefinisikan berdasarkan lingkungan, keadaan atau sifat yang khusus.
Misalnya:
· Flora asli; ialah (daftar) tumbuhan yang asli, yang hidup di suatu wilayah
tertentu.
· Flora tanaman (pertanian dan hortikultura); mencakup tumbuhan yang
ditanam atau dibudidayakan manusia.
· Flora gulma; yakni (daftar) jenis-jenis tumbuhan yang tidak diinginkan
tumbuh di lahan pertanian atau tempat lain, yang disusun dan dipelajari
dalam kaitannya dengan upaya memberantas atau mengendalikan
tumbuhan tersebut. Kini, flora serupa ini bisa dibedakan lebih lanjut atas
jenis-jenis tumbuhan pengganggu (gulma); jenis-jenis invasif; serta jenis-
jenis asing (eksotik).
Jadi dapat disimpulkan bahwa flora adalah Keseluruhan kehidupan
jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat atau daerah, atau disebut juga alam
tumbuh-tumbuhan. Sehingga apapun yang menyangkut dengan tumbuhan
atau tanaman maka disebut flora.1[1][1]
Fauna, dari bahasa Latin, atau alam hewan artinya adalah khazanah
segala macam jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau periode
tertentu. Menurut kamus besar bahasa Indonesia definisi Pengertian fauna
adalah keseluruhan kehidupan hewan, suatu habitat, daerah, atau strata
geologi tertentu atau juga dapat berarti dunia hewan. Fauna dapat tumbuh
di daratan dan perairan. Fauna memiliki ukuran tubuh, bentuk tubuh, cara
hidup, cara berkembangbiak, jenis makanan dan tempat hidup (habitat)
yang berbeda sesuai dengan jenisnya dan cara hewan beradabtasi dengan
lingkungannya.
Fauna atau hewan memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda-
beda. Umumnya, kemampuan adaptasi tersebut akan menentukan wilayah
hidup atau habitat mereka. Pengertian habitat yaitu lingkungan fisik yang
terdapat di sekitar populasi spesies tertentu yang mendukung kehidupan
mereka. Habitat dapat tersusun dari faktor kesuburan tanah, kelembaban
udara, ketersediaan dan kualitas air, cahaya matahari, suhu, tidak adanya
predator serta makanan yang tersedia. Habitat sangat diperlukan untuk
keberlangsungan hidup suatu hewan.
Jadi fauna adalah Keseluruhan kehidupan jenis hewan di suatu
habitat atau daerah, atau disebut juga alam hewan atau binatang. Sehingga
apapun yang berhubungan dengan hewan, baik kehidupannya ataupuncara
hidupnya maka disebut fauna.2[2][2]
2
Pelestarian atau perlindungan atau konservasi. Konservasi itu sendiri
secara harfiah, berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation yang
artinya pelestarian atau perlindungan. Sedangkan menurut ilmu
lingkungan, Konservasi adalah:
· Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau
distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak
menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
· Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan
dan sumber daya alam(fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang
stabil sepanjang reaksi kimia atau transformasi fisik.
· Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan.
· Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola,
sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung
dengan mempertahankan lingkungan alaminya.
Di Indonesia, berdasarkan peraturan perundang-undangan,
Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin
kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
4
yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkunagan. Sekolah
mempunyai hak untuk menuntuk anak didiknya agar lebih baik dari
sebelumnya.
Dalam hal menjaga pelestarian flora dan fauna tentunya sekolahlah
yang memiliki peran aktif dalam memberikan sosialisasi, sebap di dalam
pelajaran sekolah tentunya ada materi yang berhubungan dengan alam
terutama tentang menjaga pelestarian flora dan fauna. Dengan adanya
sosialisasi lewat pelajaran dan penerapannya di lingjungan sekolah,
otomatis dalam diri anak didik akan terbentuk pribadi atau dorongan
dalam dirinya untuk menjaga dan memanfaatkan flora dan fauna yang ada
di alam dengan sebaik mungkin. Manfaat bagi anak didik antara lain:
· Peserta didik akan memiliki jiwa social dalam masyarakat, sebap dalam
usaha pelestarian flora dan fauna mereka dituntut untuk berinteraksi
dengan masyarakat dan lingkungan.
· Akan mendorong dan memotifasi anak didik untuk menjaga dan
memanfaatlkan adanya flora dan fauna yang ada di alam dengan sebaik
mungkin.
· Dapat menambah pengetahuan peserta didik dalam rangka bidang yang
berkaitan dengan sekolah maupun yang berkaitan dengan lingkungan.
· Anak didik akan mendapatkan manfaat yang sangat banyak dengan
adanya sosialisasi dalam bentuk pelajaran, yang dapat membuat anak didik
untuk menjaga lingkunan, menjaga kebersihan, tidak melakukan
perburuan liar, tidak membuang sampah ke sungai, dll.
· Anak didikpun akan memotifasi dirinya sendiri untuk menjaga dan
melestarikan flora dan fauna, sebap dalam diri mereka sudah timbul rasa
untuk menjaga keseimbangan alam. “jika flora dan fauna dalam alam
seimbang otomatis lingkungan pun akan seimbang”.
· Dll.
A. SWAKA MARGASATWA
6
837/Kpts/Um/11/1980 mengenai Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan
Lindung adalah “Kawasan yang karena keadaan dan sifat fisik wilayahnya
perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan dengan penutupan vegetasi
secara tetap guna kepentingan hidrologi, yaitu tata air, mencegah banjir
dan erosi serta memelihara keawetan dan kesuburan tanah, baik dalam
kawasan hutan yang bersangkutan maupun kawasan yang dipengaruhi
sekitarnya”.
Kawasan lindung ini terdiri dari kawasan pemberi perlindungan
terhadap kawasan bawahannya seperti kawasan hutan lindung dan
kawasan bergambut, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka
alam, kawasan pelestarian alam, kawasan cagar budaya, kawasan rawan
bencana alam banjir, kawasan cagar alam geologi, kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap air lapisan tanah, kawasan rawan
bencana alam geologi, dan kawasan lindung lainnya. Sehingga kawasan
lindung ini meliputi banyak kawasan termasuk hutan lindung.
**Kriteria Hutan Lindung
Menurut PP No. 44 Tahun 2004, sebuah hutan bisa dikatakan sebagai hutan
lindung jika memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1. Kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan
intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang
mempunyai jumlah skor seratus tujuh puluh lima atau lebih.
2. Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan sebesar 40% atau lebih.
3. Kawasan hutan yang berada pada ketinggian 2000 meter atau lebih di atas
permukaan air laut.
4. Kawasan hutan yang mempunyai tanah sangat peka terhadap erosi dan
mempunyai lereng lapangan lebih dari 15%.
5. Kawasan hutan yang merupakan daerah resapan air.
6. Kawasan hutan yang merupakan daerah perlindungan pantai.
Setiap tempat pasti mempunyai fungsi tertentu, baik yang diketahui
secara langsung baik yang tidak. Fungsi hutan telah disebutkan
sebelumnya. Dan hutan lindung mempunyai fungsi khusus yang mungkin
saja tidak dimiliki oleh hutan lain. Menurut PP No. 44 Tahun 2004 perihal
Pemanfaatan Hutan pada Hutan Lindung Paragraf 1 Umum Pasal 18.
Pemanfaatan hutan lindung dapat berupa tuga macam, yaitu pemanfaatan
kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan, dan pemungutan hasil bukan kayu.
C. CAGAR ALAM
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan akan
tumbuhan dan ekosistem tertentu yang harus dilindungi atau dilestarikan
7
dan perkembangannya berlangsung secara alami sesuai dengan kondisi
aslinya, flora dan fauna yang terdapat di dalamnya dapat digunakan untuk
keperluan di masa sekarang dan yang akan datang. Cagar alam memiliki
nilai yang sangat penting untuk pengembangan penelitian, pendidikan,
Ilmu Pengetahuan dan kepentingan lainnya. Beberapa contoh cagar alam
yang ada di Indonesia misalnya seperti: Cagar alam arjuno lalijiwo, cagar
alam bukit kelam sintang, cagar alam pulau kaget, cagar alam kepulauan
karakatau, cagar alam kebun raya cibodas, dan masih banyak lagi yang
lainnya. Adapun karakteristik yang menjadi penentuan kawasan cagar alam
diantaranya seperti di bawah ini:
Jadi dapat diambil kesimpulan yang dimaksud dengan cagar alam yaitu
suaka alam yang dimana didalamnya terdapat flora dan fauna yang harus
dilindungi dan dilestarikan supaya tidak punah dan keberlangsungannya
secara alami.8[8][8]
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
B. SARAN
Kita manusia yang diciptakan sebagai makhluk sosial perlu ikut serta
dalam manjaga dan memelihara alam sekitar agar mengurangi kepunahan
dalam suatu ekosistem dalam kehidupan.
C. Kata Penutup
Untuk lebih dan kurangnya, saya atas nama penyusun meminta maaf.
Dan atas perhatiannya saya ucapakan terima kasih.
PENILAIAN GURU
Penyusun
Siti
Salmawati