Anda di halaman 1dari 15

FLORA FAUNA DI INDONESIA

DISUSUN
OLEH
KELOMPOK V:

ANDI RISKI
SURYANTI
NURJANAH MA

MK :
DOSEN :

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun

isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca

untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Bireuen, 28 Juli 2021

ii i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan Pembahasan ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
2.1 Differensiasi Produk...................................................................... 3
2.2 Penciptaan Nilai Pelanggan........................................................... 4
2.3 Strategi Differensiasi Produk Aqua Bagi Penciptaan
Nilai Pelanggan.............................................................................. 5

BAB III PENUTUP........................................................................................... 8


3.1 Kesimpulan........................................................................................ 8
3.2 Saran.................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA

iiiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari


dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di
daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan
ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan
merupakan makhluk hidup yng menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas
selulosa dan sumber bahan mkanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil
dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi sebaagaai obyek kajian bagi ahli
geogrfi tumbuhan. Proses migrasi pada tumbuhan di pengaruhi factor
kemampuanya berevolusi, kemampuanyaa dalam menyesuaiakan dirinya untuk
mempertahankan hidupnya, melakukan persebaran untuk tumbuh dan hidup
seperti spora yang terbang di tiup angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes
mempunyai kemampuan menyebar secara luas.
Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan
species lainya senantiasa terjdi suatu interksi baik secaara langsung maaupun
tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau
kelompok suatu kehidupan. Macam-macam fauna tertentu dipengaruhi
keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan
dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau bioma, tergantung
pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah tersebut untuk
memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap
penyebaran fauna.
Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna
berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik).Yang termasuk
faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan
ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan,
dan tumbuh-tumbuhan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar belakang diatas maka dapat ditarik suatu permasalahan
yakni, pengertian flora dan fauna

1.3 Tujuan Pembahasan


Untuk mengetahui pengertian flora dan fauna

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Flora Fauna Di Indonesia

Flora dan fauna memang sering sekali kita dengar dalam kehidupan sehari-
hari kita baik dalam pelajaran sekolah, telivisi, radio, media cetak dan sebagainya.
Flora merupakan keseluruhan kehidupan macam tumbuh-tumbuhan di suatu
habitat atau alam tumbuh-tumbuhan sedangkan fauna merupakan keseluruhan
kehidupan macam hewan di suatu habitat atau alam hewan. Keberadaan mereka
mungkin dianggap sebagai hiasan atau hanya sebagai obyek pemandangan
semata. Tapi jauh dari pada itu bahwa keberadaan mereka sebenarnya adalah
sebagai bagian dari ekosistem yang ada di dunia ini. tapi pernahkan kita peduli
akan kerusakan flora dan fauna yang ada di indonesia ini atau bahkan di seluruh
dunia ini yang jumlahnya mungkin tidak dapat kita hitung.
Di wilayah Indonesia tumbuh ribuan macam pohon (flora) dan hidup
bermacam-macam hewan atau binatang (fauna). Flora dan fauna Indonesia
dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan fauna asiatis, peralihan (asli), dan
australis. Flora dan fauna asiatis ditemukan di Indonesia bagian barat. Flora dan
fauna australis ditemukan di Indonesia bagian timur. Flora dan fauna di Indonesia
bagian tengah merupakan flora dan fauna asli Indonesia. Pembagian ini
didasarkan hasil penelitian penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm
Carl Weber.
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara
alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia
tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
a) Iklim
b) Macam tanah
c) Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
d) Biotik (pengaruh makhluk hidup).

3
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman
macam tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama
suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan
yang lebat dan macam tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan
Kalimantan.
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki
hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak
belukar dengan padang rumput yang luas. Suhu udara juga mempengaruhi
tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. Junghuhn telah membuat zonasi
(pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia sebagai berikut:
a) Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah
kelapa, padi, jagung, tebu, karet.
b) Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini
adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.
c) Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini
adalah teh, sayuran, kina, pinus.
d) Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya
Beberapa macam flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara
lain sebagai berikut:
a) Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara
tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan
musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan
pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan mu- sim
ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
b) Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi.
Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga
Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah
hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis
terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

4
c) Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa
padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana
terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
d) Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah
yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa
Tenggara Timur, baik untuk peternakan.
e) Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang
berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian
timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Wilayah Indonesia memiliki kekayaan fauna yang sangat beragam.
Keragaman fauna ini karena berbagai hal :
a) Terletak di daerah tropis, sehingga mempunyai hutan hujan tropis
(trophical rain forest) yang kaya akan tumbuhan dan hewan hutan tropis.
b) Terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia
c) Merupakan negara kepulauan, hal ini menyebabkan setiap pulau
memungkinkan tumbuh dan dan menyebarnya hewan dan tumbuhan khas
tertentu sesuai dengan kondisi alamnya.
d) Indonesia terletak di dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu Australis
dan Oriental.
Karena berbagai kondisi tersebut maka wilayah Indonesia kaya akan
keanekaragaman fauna. Berbagai macam fauna yang meliputi:
 Mamalia (lebih dari 500 macam)
 Kupu-kupu (lebih dari 100 macam)
 Reptil (lebih dari 600 macam)
 Burung (lebih dari 1.500 macam)
 5 Amfibi (lebih dari 250 macam)
Persebaran fauna dikelompokkan dalam 3 wilayah geografis yaitu fauna
Indonesia Barat, fauna Indonesia Tengah dan fauna Indonesia Timur. Fauna yang
terdapat di wilayah Indonesia Barat bertipe Asiatis, di wilayah Indonesia Tengah
merupakan fauna khas/fauna asli Indonesia sedangkan wilayah fauna Indonesia
Timur bertipe Australis.

5
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna Di
Indonesia

1. Faktor Iklim
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu:
suhu, kelembaban udara, angin, dan curah hujan.
 Suhu
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi secara
langsung maupun tidak langung.radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara
merata, akan tetapi karena perbedaan lintang,derajat keawanan, ketinggian tempat
dan albedo maka suhunya akan berbeda- beda di setiap tempat. Sehubungan
dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan
fisiknya, sehinnga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat
rendah saja yang tidak dapat didiami oleh makhluk hisup secara permanen. Akibat
perbeadaan-perbedaan itu beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil
beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi
dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering. Bagi
tumbuhan yang berkemang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untu proses
perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru.
Begitupula tumbuhan didaera dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang
bervariasi untuk melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.
Berdasarkan faktor suhu, maka kita menenal dua kelompok vegatasi,yaitu:
a. kelompok vegatasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya
berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama pada musim panas.
Sedangkan di usim dingin, tumbhan jenis ini tidur karena berada di bawah
lapisan es yang ketebalalnnya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual dalah
tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.
b. Kelompok vegetasi perennial,yaitu kelompok tumbuhan yang mempengaruhi
mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah di musim dingin
secara bergantian sehingga dapat berkembang terus-menerus. Kemampuan
inilah menyebabkan kelompok vegatasi perennial dapat berumur lebih dari
satu tahun.

6
 Kelembaban Udara
Kelembaban udara menujukan banyaknya uapa air yang terkandung dalam
udara. Zat hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dangan bantuan air air
juga sangat berperan dalam reaksi pebentukan bahan organik bagi tumbuhan.
Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan kebuhan sangat penting.
Berdasarkan tingkat adaptasi terhadap kelembaban lingkungannya, dunia
tumbuhan di bedakan menjadi empat yaitu:
a) Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti
tumbuhan. Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat
beradaptasi dengan lingkunga yang kekurangan air atau kering. Daerah
perssebarannya terutama dikawasan gurun(kawasan arid). Contohnya: kaktus.
b) Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit
adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang
berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem
perakaran yang dangkal, namun dauunnya lebar-lebar, dengan ruang renik
(stomata)
c) Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadi
mesofitmerupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab
tetapi tidak tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak teradpat di daerah
lintang rendah(tropis) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata
sepanjang tahun. Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur.
d) Tropofit yaitu kelompok tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan
dengan kondisi yang berubah-ubah (menguntungkan dan tidak
menguntungkan).Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan
musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin.
 Faktor Tanah
Sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman,tingkat kesuburan
tanah berpengaruh terhadap persebaran tumbuhan. Faktor tanah di sebut pula
edafik yangg berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Melihat
pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti menijau tanah dari sudut
tumbuhan atau kemampuan menumbuhkan tanaman antara lain: tekstur, struktur,
dan keasaamaan tanah.

7
a) Tekstur Tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam
suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir,debu, dan lempung.
Tekstur tanah sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas
menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel-partikel
yang lebih besar dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus
biasannya memiliki potidakk tersebar merata. Selain itu alirannya juga
sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.
b) Struktur Tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan
membentuk agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran.
Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam
meloloskanair (porositas) dan besar pori-pori antara butir-butir
tanah(permeabilitas). Porositas dan permeabilitas memengaruhi
penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruhan bagian tanah.

1.3 Analisis Persebaran Hewan dan Tumbuhan Di Indonesia.


Keberadaan bermacam-macam tumbuhan di suatu tempat di pengaruhi
oleh iklim. Jenis tumbuhan didaerah iklim tropis berbeda dengan tumbuhan di
daerah iklim kutub. Selain faktor iklim dan tanah,ketersediaan air juga
mempengaruhi persebaran tumbuhan. Tumbuha di daerah tanah kapur berbeda
dengn tumbhan di daerah tanah latelit. Tumbuhan di hutan topis berbeda dengan
tumbuhan di daerah kering.
Oleh karena beriklim tropis dan banyak mendapat hujan, indonesia
mempunyai banyak hutan lebat yang yang di sebut hutan hujan tropis. Berdaarkan
klafisikasi iklim koppen,hutan-hutan di indonesia dapat dibedakan menjadi 3
wilayah sebagai berikut:
 Indonesia Bagian Barat
Wilayah indonesia bagian barat termaksud dalam wilaya iklim AF(tropis
basah). Di wilayah ini terdapat hutan hujan tropis dengan ciri-ciri antara lain:
 Pohon berdaun lebat
 Rata-rata ketinggain pohon adalah 60 m
 Banyak terdapat tumbuhan meramat dan
 Banyak terdapat tumbuhan epifit (pakis dan anggrek)

8
 Indonesia bagian tengah
Wilayah indonesia bagian tengah termaksud dalam wilayah iklim
Am( tropis sedang). Di wilayah ini terdapat hutan musim dengan ciri-ciri antara
lain:
 Ketinggian pohon lebih rendah daripada hutan hujan tropis
 Daun tumbuhan gugur pada musim kemarau
 Tumbuhan mulai bertunas pada musim hujan.
 Indonesia Bagian Timur
Wilayah indonesia bagian timur termaksud dalam wilayah iklim
Aw( tropis kering). Di wilayah ini terdapat hutan sabana dengan cirii-ciri antara
lain, terdapat padang rumput, semak belukar, dan pohon-pohon rendah.

1) Hutan Hujan Tropis


Pada wilayah indonesia yang memiliki curah hujan merata sepanjang
tahun akan terbentuk biom hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis terdapat di
sumatera, jawa bagian barat,kalimantan,dan papua bagian utara. Ciri- ciri hutan
hujan tropis antara lain tumbuhan besar dan hijau sepanjang tahun yang
membentuk kanopi, terdapat tumbuhan epifit dan liana, seta lantai hujan sulit
ditembus sinar matahari. Hutan hujan tropis di indonesia terdiri atas beberapa
subbiom sebagai berikut:
 Hutan Pantai: terdapat di belakang pantai berpasir yang dihuni oleh biota
pantai. Jenis tumbuhan di hutan ini adalah jenis pohon butun seperi dadap,
pandan laut, dan cemara laut. Sebagaian besar pantai di indonesia
memiliki hutan pantai.
 Hutan Mangrove (bakau): disebut juga hutan bakau atau hutan air payau.
Hutan magrove berperan besar dalam menjaga kelestaian dan keutuhan
lingkungan pantai. Akar-akar tanaman bakau dapat menahan abrasi laut.
Selain itu terbentuk ekosistem dibawah akar-akar pohon bakau, seperti
udang dan jenis ikan lainnya. Hutan bakau dapat dijumpai di pantai timur
sumatera,pantai utara jawa, pantai-pantai di kalimantan, dan pantai selatan
papua.

9
 Hutan Rawa adalah hutan yang tumbuh di daerah-daerah rawa. Hutan rawa
tergenang air baik musiman ataupun sepanjang tahun. Hutan rawa dapat
dijumpai disepanjang pantai timur sumatera,pantai-pantai kalimantan, dan
papua. Vegetasi yang tumbh di hutan ini antara lain jelutung, rengas,
nibung, rotan, pandan, dan palem-paleman.
2) Hutan Tropika Dataran Rendah
Hutan tropika dataran rendah sering disebut hutan keruing atau hutan
lagam. Pohon-pohon yang ada di hutan antara lain pohon kapur,giam, bakau, dan
meranti. Hutan tropika dataran rendah dapat dijumpai dikaasan indonesia bagian
barat dan kawasan Indonesia Timur.
3) Hutan Hujan Pegunungan Rendah
Hutan hujan pegunungan rendah tumbuh pada ketinggian 500-1500mdpl.
Hutan ini memiliki variasi tumbuhan yang sangat dengan ketinggian 5-40 meter.
Contoh tanaman yang ada di hutan ini adalah pohon riung/meranak, petir,
rasamala, dan cemara gunung.
4) Hutan Hujan Pegunungan Tinggi
Hutan hujan pegunungan tinggi terdapat diwilayah sumatera,jawa
barat,jawa tengah,sulawesi,dan papua. Hutan ini terletak pada ketinggian 1500-
2400mdpl. Pohon-pohon di hutan ini memiliki diameter cukup besar,berdaun
kecil, dan tidak berakar papan. Pohon yang terdapat di hutan hujan pegunungan
tinggi antara lain berangan/riung,waru batu/waru teja dan cemara.
5) Hutan Subalpin
Hutan subalpin sering disebut hutan kabut atau hutan berlumut. Hutan ini
didominasi oleh tanaman yang diselimuti lumut. Tinggi ohon sekitar 8-20 meter.
Hutan ini dapat dijumpai di papua pada ketinggian 2400-4000mdpl.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan


yakni:

 Pengertian flora fauna: Flora dan fauna memang sering sekali kita dengar
dalam kehidupan sehari-hari kita baik dalam pelajaran sekolah, telivisi,
radio, media cetak dan sebagainya. Flora merupakan keseluruhan
kehidupan macam tumbuh-tumbuhan di suatu habitat atau alam tumbuh-
tumbuhan sedangkan fauna merupakan keseluruhan kehidupan macam
hewan di suatu habitat atau alam hewan. Keberadaan mereka mungkin
dianggap sebagai hiasan atau hanya sebagai obyek pemandangan semata.
Tapi jauh dari pada itu bahwa keberadaan mereka sebenarnya adalah
sebagai bagian dari ekosistem yang ada di dunia ini. tapi pernahkan kita
peduli akan kerusakan flora dan fauna yang ada di indonesia ini atau
bahkan di seluruh dunia ini yang jumlahnya mungkin tidak dapat kita
hitung.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,khususnya bagi
pemakalah. Dan dalam penulisan dan penyusanan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah yang berikutnya dapat
menjadi lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Wikisource

Lks Geografi kelas XI, semester 1

http://utuy-semrawut.blogspot.com/2012/02/penyebab-kebakaran-hutan.html

http/id-shvoong.Com/Ecact-science/biologi

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2115895-definisi-cagar-alam-dan-
taman/#ixzz25wVV9I7t

12

Anda mungkin juga menyukai