Disusun Oleh:
DEA WAHDINI
1801010016
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan Pembahasan ......................................................................... 2
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan........................................................................................ 8
4.2 Saran.................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 10
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Stek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman secara
vegetatif. Tanaman yang disetek, dipotong disalah satu bagiannya. Stek batang
merupakan perbanyakan tanaman yang menggunakan potongan batang, cabang,
atau ranting tanaman induknya. Untuk dapat meningkatkan keberhasilan dalam
memperbanyak tanaman secara vegetatif seperti cangkok dan stek, dikembangkan
hormone yang dapat mempercepat pertumbuhan akar tanaman (Frasiskus, 2006).
Tanaman merupakan mahluk hidup yang dapat menghasilkan buah yang
dapat kita manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari baik dalam menyediakan gizi,
vitamin serta segi keindahan (estetika) yang terkandung terdapat pada morfologi
tanaman tersebut. Tanaman dapat kita kembangbiakan dari biji yang terdapat pada
buah. Tetapi tanaman yang bersal dari buah ini akan banyak menimbulkan sifat
variasi yang akan tidak sama dengan induknya. Pebanyaan tanaman secara
vegetatif alamiah adalah perbanyakan tanaman tanpa perkawinan atau tidak
menggunakan biji tanaman induknya yang terjadi ata campur tanan manusia.
Perbanyakan secara alami akan menimbulkan variasi yang berbeda-beda untk di
jadikan tanaman yan menghasilkan (Nugroho, 1992).
Untuk itu salah satu aternatif yang dapat menghasilkan tanaman yang sifat
ginetik sama dengan induknya yaitu menggunakan perbanyakan tanaman secara
vegetatif. Perbanyakan vegetatif buatan merupakan perkembangbiakan tanaman
tanpa melalui perkawinan. Proses perbanyakan secara vegetative buatan
melibatkan campur tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak dengan
cara vegetative buatan adalah tanaman yang memiliki kambium. Perbanyakan
tanaman dengan cara setek merupakan perbanyakan tanaman dengan cara
menanam bagian-bagian tertentu dari tanaman. Bagian tertentu itu bisa berupa
pucuk tanaman, akar, atu cabang. Proses penyetekan tanaman itu sendiri cukup
mudah. Kita tinggal memotong tanaman yang terpilih dengan menggunakan pisau
yang tajam untuk menghasilkan potongan permukaan yang halus.. Ketika
membuat potongan meruncing.
1
Hendaknya kita usahakan potongan itu sedikit menyentuh again mata
tunas, dengan demikian nantinya stek yang diharapkan akan berhasil.
Perbanyakan dengan cara stek adalah perbanyakan tanaman dengan
menumbuhkan potongan/bagian tanaman seperti akar, batang atau pucuk sehingga
menjadi tanaman baru. Stek pucuk umum dilakukan untuk perbanyakan tanaman
buah-buahan. Dengan kata lain setek atau potongan adalah menumbuhkan
bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru (Yustina, 1994).
1) Keuntungan bibit dari setek adalah:
Tanaman buah-buahan tersebut akan mempunyai sifat yang persis sama
dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna dan
rasanya. Tanaman asal setek ini bisa ditanam pada tempat yang
permukaan air tanahnya dangkal, karena tanaman asal setek tidak
mempunyai akar tunggang.
Perbanyakan tanaman buah dengan setek merupakan cara perbanyakan
yang praktis dan mudah dilakukan.
Setek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan tidak
memerlukan teknik khusus seperti pada cara cangkok dan okulasi.
2) Kerugian bibit dari setek adalah:
Perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin
kencang tanaman menjadi mudah roboh.
Apabila musim kemarau panjang, tanaman menjadi tidak tahan
kekeringan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
1. Morfologi akar bunga kertas
Akar tanaman bunga kertas adalah akar tunggang yang tumbuh secra vertikal,
lalu ada akar cabang yang tumbuhnya melebar hingga kedalaman 80 cm
4
kertas yang terdapat dalam satu pohon. Untuk membuatnya ternyata cukup mudah
yaitu dengan melakukan sambung pucuk/grafting pada tanaman bunga kertas,
dengan memilih entres dari tanaman yang memiliki warna bunga yang diinginkan.
Pada prinsipnya, sambung pucuk/grafting adalah menggabungkan dua bagian
tanaman yang masih hidup sedemikian rupa sehingga keduanya dapat bergabung
menjadi satu tanaman yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ
atau jaringan yang digabungkan tersebut.
Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya adalah batang bawah
dan batang atas. Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima
sambungan disebut dengan rootstock, understock, ataupun stock, sedangkan
bagian atas yang digunakan untuk menyambung disebut dengan entres. Dua
bagian tersebut harus siap dalam waktu bersamaan, bagian yang pertama adalah
batang bawah yang bertugas untuk bertanggung jawab dalam sistem perakaran
dan yang kedua adalah batang atas yang didapatkan dari pohon induk untuk
kemudian disambungkan ke batang bawah. Untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai sambung pucuk bunga kertas selengkapnya, mari simak penjelasannya
berikut ini:
1) Persiapan Entres: Pohon induk bunga kertas yang akan diambil entresnya
harus berasal dari tanaman yang sehat serta terbebas dari serangan hama dan
penyakit dan tentunya dengan warna bunga yang berbeda dari tanaman yang
ada. Ambil entres dari pohon induk berupa cabang yang tidak terlalu tua dan
tidak pula terlalu muda, ujungnya tidak sedang tumbuh (tidak terdapat daun
muda/cabang dorman), potong entres dari pohon induk sepanjang 20-25 cm.
Pangkas semua daun dan bunganya jika ada untuk mencegah terjadinya
penguapan yang tinggi, sisakan beberapa daun di ujungnya. Pada saat
pemangkasan daun lakukanlah dengan hati-hati agar tidak mengenai mata
tunas, karena mata tunas berada pada ketiak daun.
5
Entres yang sudah siap untuk disambungkan kemudian disayat kanan
kirinya agar membentuk lancip seperti baji. Sisipkan entres pada belahan batang
bawah, upayakan ukuran batang atas dan bawah kurang lebih sama, usahakan
sambungan serapat mungkin dan tidak terdapat rongga. Kemudian ikat
sambungan, jika menggunakan plastik es untuk mengikat maka ditarik terlebih
dahulu agar memanjang kemudian dibelah menggunakan cutter/pisau. Ikat
sambungan menggunakan plastik PE atau plastik es tersebut, dengan cara
melilitnya yang dimulai dari bagian bawah ke atas dengan sistem pemasangan
genting. Sungkup sambungan menggunakan plastik transparan untuk menghindari
masuknya air yang berlebihan pada sambungan dan agar terhindar dari hama yang
dapat merusak sambungan, ikat sungkup agar tidak mudah lepas.
Plastik sungkup dapat dibuka jika sambungan telah tampak berhasil yang
ditandai dengan entres yang teap hijau dan tidak layu, biasanya 1-2 minggu sejak
penyambungan, adapaun untuk pengikat sambungan dapat dibuka jika sambungan
sudah benar-benar menyatu.
6
BAB III
METODE
Alat :
o Pisau Cutter
o Tali
o Plastik okulasi PE 02
Bahan :
o Batang bunga kertas (atas bawah)
o Induk bunga kertas
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
8
4.2 Saran
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi
pelaporan. Dan dalam penulisan dan penyusanan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu pelaporan mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun agar dalam pembuatan laporan yang berikutnya dapat
menjadi lebih baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
11
12
13
14
15
Link Video:
https://www.instagram.com/reel/CYLoYqxpkhE/?utm_medium=copy_link
16