Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
DISUSUN OLEH
KELOMPOK I:
1. MC : Putri Aishya
2. Pembacaan ayat Al-Quran : M. Haris Anwar
3. Kata-kata sambutan : Marziah
4. Pemateri:
Marziah
Novianti Yulian
Nadia Septiani
Putri Aishya
Putri Raisa
Artina
Sriyani
M. Haris Anwar
Mukhlis
5. Sesi pengajuan pertanyaan
6. Hiburan : Kelompok I
7. Pembacaan Doa : Mukhlis
8. Penutup.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"negara hukum dan hak asasi manusia” sebagai tugas kelompok dengan mata
kuliah Pancasila".
Shalawat beserta salam tidak lupa pula kita sanjung sajikan kepangkuan
alam baginda nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kebodohan menjadi alam penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat
ini.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini maka kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Kamariah, S.H.,
M.H selaku dosen pembimbing yang memberikan dorongan dan masukan kepada
kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini bermanfaat hendaknya dan
hanya kepada Allah kami mohon ampun amin ya rabbal'alamin.
Penyusun Kelompok I
iiii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan Pembahasan ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
2.1 Konsep dan Ciri Negara Hukum...................................................... 3
2.2 Negara Hukum Indonesia................................................................. 5
2.3 Hakikat Hak Asasi Manusia............................................................. 6
2.4 Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia..................................... 7
2.5 Hak Asasi Manusia Di Indonesia..................................................... 9
2.6 Kaitan Nilai-Nilai Pancasila Dengan Hak Asasi Manusia................ 12
DAFTAR PUSTAKA
iiiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditarik suatu permasalahan
yakni:
1. Jelaskan konsep dan ciri hukum Indonesia?
2. Jelaskan hakikat hak asasi manusia?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perlindungan hak asasi manusia.
Pembagian kekuasaan.
Pemerintahan berdasarkan undang-undang.
Peradilan tata usaha Negara
4
bebas dan tidak memihak juga berlaku di peradilan-peradilan daerah.
Peradilan harus berjalan sesuai dengan hukum yang ditentukan dan
diterapkan sama sehingga tidak berat sebelah antara rakyat dan para petinggi
negara.
e) Adanya pembagian kekuasaan yang jelas: Ciri-ciri negara hukum kelima
yaitu adanya pembagian kekuasaan yang jelas. Pembagian kekuasaan ini
menjunjung tinggi nilai demokrasi. Dan setiap lembaga memiliki tugas dan
fungsinya masing-masing, sehingga diharapkan tidak terjadi tumpang tindih.
Jika muncul permasalahan atau konflik, maka lembaga yang berwenang
mampu menerapkan hukum yang tepat. Seperti yang disampaikan tokoh
terkenal, John Locke, bahwa kekuasaan dibedakan menjadi tiga yaitu
legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Negara hukum atau biasa yang disebut dengan istilah rechtsstaat atau the
rule of law merupakan negara yang dalam menjalankan suatu tindakan, semua
berdasarkan pada aturan atau sesuai dengan hukum yang berlaku. Indonesia
merupakan negara hukum tertuang dalam Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar
1945 yang berbunyi “Negara Indonesia adalah negara hukum”, dimana
Indonesia menggabungkan beberapa system hukum di dalam konstitusinya. Pasal
1 ayat 3 ini mempunyai makna bahwasannya Indonesia adalah negara hukum
yang pelaksanaan ketatanegaraanya dilaksanakan berdasarkan peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
Negara hukum sendiri berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan bagi
seluruh warga negara. Untuk Indonesia, negara hukum didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa dan sumber dari segala
sumber hukum, yang dimaksud adalah Hukum di Indonesia harus dilandasi
dengan semangat menegakkan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan sebagaimana yang terkandung dalam Pancasila. Adapun
produk turunan undang-undang dapat berupa Peraturan Presiden, Peraturan
Menteri, Instruksi Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur, dan berbagai
5
peraturan lainnya. Pilus M.H Jon mengatakan bahwa Indonesia itu berkaitan erat
dengan hukum pancasila, yaitu:
Adanya keserasian antara pemerintah dengan rakya berdasarkan asas
kerukunan
Hubungan fungsional yang professional antara kekuasaan Negara
Prinsip penyelesaian sengketa secara musyawarah dan peradilan merupakan
sasaran terakhir.
Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Dalam Pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa Indonesia adalah
negara yang berkedaulatan rakyat didasarkan kepada suatu Undang-Undang
Dasar. Dari pernyataan tersebut Indonesia adalah negara demokrasi
konstitusional. Menurut konsep negara demokrasi konstitusional, kekuasaan
penyelenggaran negara dibatasi oleh konstitusi.
6
HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah
bagian dari manusia secara otomatis.
HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin,
ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai
HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi
atau melanggar HAM.
7
adanya tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta,Revolusi
Amerika dan Revolusi Prancis.
1. Magna Charta (1215): Piagam perjanjian anatara Raja John dari Inggris dengan
para bangsawan disebut Magna Charta. Isinya adalah pemberian jaminan
beberapa hak oleh raja kepada para bangsawan beserta keturunannya,seperti
hak untuk tidak dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan pengadilan. Jaminan
itu diberikan sebagai balasan atas bantuan biaya pemerintahan yang telah
diberikan oleh para bangsawan. Sejak saat itu,jaminan hak tersebut
berkembang dan menjadi bagian dari sistem konstitusional Inggris.
2. Revolusi Amerika (1776): Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat saat
melawan penjajahan Inggris disebut Revolusi Amerika. Declarational of
Independence (Deklarasi Kemerdekaan) dan Amerika Serikat menjadi negara
merdeka pada tanggal 4 Juli 1776 merupakan hasil dari revolusi itu.
3. Revolusi Prancis (1789): Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat
Prancis kepada rajanya sendiri (Louis XVI) yang telah bertindak sewenang-
wenang dan absolut. Declaration droits de fhomme et du citoyen (Pernyataan
Hak-Hak Manusia dan Warga Negara) dihasilkan Revolusi Prancis. Pernyataan
ini memuat tiga hal: hak atas kebebasan (liberty), kesamaan (egality), dan
persaudaraan (fraternite). Dalam perkembangannya, pemahaman mengenai
HAM makin luas. Sejak permulaan abad ke-20, konsep hak asasi berkembang
menjadi empat macam kebebasan (The Four Freedom). Konsep ini pertama
kali diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Rooselvelt.
Keempat macam kebebasan itu meliputi :
Kebebasan untuk beragama (freedom of religion).
Kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech)
Kebebasan dari kemelaratan (freedom from want)
Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).
Deklarasi HAM yang dicetuskan di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada
tanggal 10 Desember 1948, tidak berlebihan jika dikatakan sebagai puncak
peradaban umat manusia setelah dunia mengalami malapetaka akibat kekejaman
dan keaiban. Perang Dunia II. Deklarasi HAM sedunia itu mengandung makna
ganda, baik ke luar (antar negaranegara) maupun ke dalam (antar
8
negarabangsa), berlaku bagi semua bangsa dan pemerintahan di negara-
negaranya masingmasing.Makna ke luar adalah berupa komitmen untuk
saling menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan
antar negara-bangsa, agar terhindar dan tidak terjerumus lagi dalam
malapetaka peperangan yang dapat menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan.
Sedangkan makna ke dalam, mengandung pengertian bahwa Deklarasi
HAM seduania itu harus senantiasa menjadi kriteria objektif oleh rakyat dari
masing-masing negara dalam menilai setiap kebijakan yang dikelauarkan oleh
pemerintahnya. Bagi negara-negara anggota PBB, Deklarasi itu sifatnya
mengikat. Dengan demikian setiap pelanggaran atau penyimpangan dari
Deklarasi HAM sedunia si suatu negara anggota PBB bukan semata-mata
menjadi masalah intern rakyat dari negara yang bersangkutan, melainkan juga
merupakan masalah bagi rakyat dan pemerintahan negara-negara anggota PBB
lainnya.
9
serta keadilan. Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara
Republik Indonesia,yakni:
1) Undang-Undang Dasar 1945
2) Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu
dapat dibedabedakan menjadi sebagai berikut:
Hak-hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan
menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan
bergerak.
Hak-hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk
memiliki sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta
memanfaatkannya.
Hak-hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta
dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu)
dan hak untuk mendirikan partai politik.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality).
Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture rights).
Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak untuk
mengembangkan kebudayaan.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan (procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal
penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan peradilan.
Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan
dalam Piagam Hak Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan
Permusyawarahan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVII/MPR/1998.Undang-
Undang yang mengatur HAM di Idonesia. Undang-Undang tentang HAM di
Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Adapun hak-hak yang
ada dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 199 tersebut antara lain sebagai
berikut:
10
Hak untuk hidup (Pasal 4)
Hak untuk berkeluarga (Pasal 10)
Hak untuk mengembangkan diri (Pasal 11, 12, 13, 14, 15, 16)
Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 17, 18, 19)
Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27)
Hak atas rasa aman (Pasal 28-35)
Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)
Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44)
Hak wanita (Pasal 45-51)
Hak anak (Pasal 52-66)
11
2.6 Kaitan Nilai-Nilai Pancasila Dengan Hak Asasi Manusia
Ada tiga nilai HAM yang terkandung dalam Pancasila, yaitu: Pertama,
Nilai Ideal. Nilai ideal merupakan nilai yang berhubungan dengan kelima sila
dalam Pancasila. Nilai ideal bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung
cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai yang baik dan benar. Berikut penjelasan hubungan
hak asasi manusia dengan setiap sila dalam Pancasila:
1. Sila pertama, menjamin kemerdekaan untuk memeluk agama, menjalankan
ibadah, dan menghormati perdedaan agama.
2. Sila kedua, memposisikan setiap warga negara pada kedudukan yang sama
dalam hukum.
3. Sila ketiga, memberikan semangat persatuan di antara warga negara dan
menempatkan kepentingaan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan.
4. Sila keempat, mengajarkan untuk menghargai hak setiap warga negara
untuk bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan
ataupun paksaan.
5. Sila kelima, mengakui hak milik perorangan dan dilindungi
pemanfaatannya oleh negara.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi
pemakalah. Dan dalam penulisan dan penyusanan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah yang berikutnya dapat
menjadi lebih baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Smith, Rohna K.M. 2008. Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta : Pusat Studi
Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia (PUSHAM UII)
Yogyakarta.
15