Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

AKTUALISASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN KAMPUS

DISUSUN OLEH :

CHRISTINA DWI TIKVIANA SARI C1A013020


FITA PURWANINGSIH C1A013054
LUTHFI DHIA RAMADHANI C1A013063
NURDEA HAJIDHA MUSLIHUN C1A013035

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
PURWOKERTO
2013
PENDIDIKAN PANCASILA
2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni
1966 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah
dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar
negara Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS
dengan Ketetapan No.XX/MPRS/1966. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan Ketetapan
MPR No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia.

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa


negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara
harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-
undangan. Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan
ditegaskan keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968
itu tersusun secara hirarkis-piramidal. Setiap sila (dasar/ azas) memiliki hubungan
yang saling mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat
dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari pembenarannya pada sila lainnya
adalah tindakan sia-sia.Oleh karena itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu
kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan
sila-sila dalam kesatuan yang utuh dan bulat dari Pancasila akan menyebabkan
Pancasila kehilangan esensinya sebagai dasar negara.
PENDIDIKAN PANCASILA
2.2 Aktualisasi Pancasila
Aktualisasi berasal dari kata aktual, yang berarti betul-betul ada, terjadi, atau
sesungguhnya, hakikatnya.Dimana pancasila memang sudah jelas berdiri di Negara
Indonesia sebagai dasar Negara dan ideologi Negara. Aktualisasi Pancasila adalah
bagaimana nilai-nilai Pancasila benar-benar dapat tercermin dalam sikap dan perilaku
seluruh warga negara mulai dari aparatur dan pimpinan nasional sampai kepada
rakyat biasa. Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu :

A. Aktualisasi objektif
Aktualisasi Pancasila yang objektif adalah aktualisasi pancasila dalam
berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara antara
lain, legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.

B. Aktualisasi Subjektif
Aktualisasi Pancasila yang subyektif adalah aktualisasi pancasila pada setiap
individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara dan
masyarakat.
PENDIDIKAN PANCASILA
2.3 Tridarma Perguruan Tinggi
Pembangunan di Bidang Pendidikan yang dilaksanakan atas falsafah Negara
Pancasila diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangunan yang berjiwa
Pancasila, membentuk manusia-manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kecerdasan yang
tinggi disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan negara dan mencintai
sesama manusia.
Peranan perguruan tinggi dalam usaha pembangunan mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan pendidikan dan pegajaran di atas perguruan tingkat
menengah berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia dengan cara ilmiah yang
meliputi: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
yang disebut Tri Darma Perguruan Tinggi.
PENDIDIKAN PANCASILA
2.3 Tridarma Perguruan Tinggi
Pembangunan di Bidang Pendidikan yang dilaksanakan atas falsafah Negara
Pancasila diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangunan yang berjiwa
Pancasila, membentuk manusia-manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kecerdasan yang
tinggi disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan negara dan mencintai
sesama manusia.
Peranan perguruan tinggi dalam usaha pembangunan mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan pendidikan dan pegajaran di atas perguruan tingkat
menengah berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia dengan cara ilmiah yang
meliputi: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
yang disebut Tri Darma Perguruan Tinggi. Menurut PP. No. 60 Th. 1999, bahwa
Perguruan Tinggi mempunyai 3 tugas pokok, yaitu:
• 1. Pendidikan tinggi
• 2. Penelitian
• 3. Pengabdian terhadap masyarakat
Jadi, di Perguruan Tinggi atau yang biasa disebut dengan kampus, tidak hanya
mengajar akan tetapi mendidik. Dimana dengan didikan tersebut mahasiswa akan
lebih didampingi baik secara intelektual dan emosional. Contoh umumnya adalah
bagaimana cara mahasiswa bergaul dalam sehari-hari mereka dengan berpedoman
pada pancasila.
PENDIDIKAN PANCASILA
2.3 Tridarma Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi sebagai suatu institusi dalam masyarakat memiliki cirri khas
tersendiri disamping lapisan-lapisan masyarakat lainnya. Warga dari suatu perguruan
tinggi adalah insan-insan yang memiliki wawasan dan integritas ilmiah. Oleh karena
itu masyarakat akademik harus senantiasa mengembangkan budaya ilmiah yang
merupakan esensi pokok dari aktivitas perguruan tinggi. Terdapat sejumlah ciri
masyarakat ilmiah sebagai budaya akademik, yaitu:

1. kritis 6. dinamis 10. berfikir positif


2. kreatif 7. dialogis 11. hargai waktu
3. objektif 8. menerima keritik 12. Tradisi Ilmiah
4. analitis 9. prestasi akademik 13. orientation future
14. kesejawatan/kemitraan.

Masyarakat ilmiah inilah yang harus dikembangkan dan merupakan budaya dari suatu
masyarakat akademik.
PENDIDIKAN PANCASILA
2.3 Tridarma Perguruan Tinggi
Pembangunan di Bidang Pendidikan yang dilaksanakan atas falsafah Negara
Pancasila diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangunan yang berjiwa
Pancasila, membentuk manusia-manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kecerdasan yang
tinggi disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan negara dan mencintai
sesama manusia.
Peranan perguruan tinggi dalam usaha pembangunan mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan pendidikan dan pegajaran di atas perguruan tingkat
menengah berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia dengan cara ilmiah yang
meliputi: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
yang disebut Tri Darma Perguruan Tinggi. Menurut PP. No. 60 Th. 1999, bahwa
Perguruan Tinggi mempunyai 3 tugas pokok, yaitu:
• 1. Pendidikan tinggi
• 2. Penelitian
• 3. Pengabdian terhadap masyarakat
Jadi, di Perguruan Tinggi atau yang biasa disebut dengan kampus, tidak hanya
mengajar akan tetapi mendidik. Dimana dengan didikan tersebut mahasiswa akan
lebih didampingi baik secara intelektual dan emosional. Contoh umumnya adalah
bagaimana cara mahasiswa bergaul dalam sehari-hari mereka dengan berpedoman
pada pancasila.
PENDIDIKAN PANCASILA
2.5 Kampus Sebagai Moral Force Pengembangan Hukum Dan HAM

Kampus merupakan wadah kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian


masyarakat, sekaligus merupakan tempat persemaian dan perkembangan nilai-nilai
luhur.Kampus merupakan wadah perkembangan nilai-nilai moral, di mana seluruh
warganya diharapkan menjunjung tinggi sikap yang menjiwai moralitas yang tinggi
dan dijiwai oleh pancasila.
Kampus merupakan wadah membentuk sikap yang dapat memberikan
kekuatan moral yang mendukung lahir dan berkembangnya sikap mencintai
kebenaran dan keadilan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
A. Kampus Sebagai Sumber Pengembangan Hukum
Dalam rangka bangsa Indonesia melaksanakan reformasi dewasa ini suatu
agenda yang sangat mendesak untuk mewujudkan adalah reformasi dalam bidang
hukum dan peraturan perundang- undangan.
B. Kampus Sebagai Kekuatan Moral Pembangunan Hak Asasi Manusia
Dalam penegakan hak asasi manusia tersebur, mahasiswa sebagai kekuatan
moral harus bersikap obyektif, dan benar-benar berdasarkan kepentingan moral demi
harkat dan martabat manusia, bukan karena kepentingan politik terutama
kepentingan kekuasaan politik dan konspirasi kekuatan internasional yang ingin
menghancurkan negara Indonesia.
PENDIDIKAN PANCASILA
3.1 KESIMPULAN
Pancasila sebagai paradigma pembangunan merupakan suatu sumber
nilai, kerangka piker, model, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan
pembangunan.Yang meliputi pembangunan politik, IPTEK, pengembangan bidang
politik, poembangunan ekonomi, pembangunan social budaya, pengembangan
hankam, pembangunan pertahanan keamanan, dan sebagai reformsi, baik itu
reformasi hukum ataupun reformasi politik.Semuanya ditujukan untuk membuat
menjadikan bangsa yang semakin berkembang dan masyarakat yang semakin
mapan.
Pancasila sebagai aktualisasi diri yang berarti betul-betul ada, terjadi atau
sesungguhnya.Sehingga terbentuklah aktualisasi objektif dan subjektif.Aktualisasi
Pancasila yang objektif adalah pelaksanaan Pancasila dalam bentuk realisasi
dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, baik di bidang legislatif, eksekutif,
yudikatif maupun semua bidang kenegaraan lainnya.Aktualisasi Pancasila yang
subyektifadalah pelaksanaan dalam sikap pribadi, perorangan, setiap warga
negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan setiap orang
Indonesia.
Aktualisasi diripun meliputi mencakup dalam tridarma perguruan tinggi,
budaya akademik dan lingkungan kampus sebagai moral force pengembangan
hukum dan HAM, yang mencerminkan bahwa aktualisasi diri itupun benar-benar
ada dan terjadi disekitar kita. Terrmasuk dalam lingkungan kampus.

Anda mungkin juga menyukai