Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BIOKIMIA

METABOLISME KARBOHIDRAT

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

ALYA PUTRI ANGGRAENI (C.0105.21.015)


TEGAR ADIA PUTRA (C.0105.21.016)
SITI NURSA’ADAH (C.0105.21.017)
MAULIDA AZIZAH (C.0105.21.018)
VANNISA AULIA RAHMA (C.0105.21.019)
ROSHINTA FEBRIANA ABIDIN (C.0105.21.020)
ADELIA DINDA JALIYANTI (C.0105.21.021)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES BUDI LUHUR CIMAHI
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
karena atas ridho dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah “
Metabolisme Karbohidrat “ ini dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini mungkin kami mengalami


kesulitan dan kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan,
pengetahuan, dan wawasan serta pola pikir kami. Namun berkat
keyakinan, keinginan, dan usaha dengan sungguh – sungguh akhirnya
semua hambatan itu dapat kami atasi.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada


pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa kami tidaklah sempurna dalam pembuatan makalah ini.
Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat
memenuhi persyaratan dalam Mata Kuliah Biokimia ini dan dapat
bermanfaat bagi kami serta para pembaca lainnya.

Cimahi, September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menemui berbagai zat-


zat kimia yang berhubungan dengan kita, bahkan kita sebagai manusia
banyak menggunakan zat kimia dalam berbagai kebutuhan, hal tersebut
tidak lepas dari bahwa kita sendiripun merupakan organisme yang
terbangun dari asam senyawa-senyawa kimia yang terbentuk menjadi
sebuah kesatuan sehingga dapat bekerja.

Dalam tubuh kita banyak terkandung senyawa-senyawa kimia yang


merupakan salah satu faktor dalam mendukung keberlangsungan
kehidupan. Salah satu senyawa penting dalam tubuh kita adalah
Karbohidrat, karbohidrat merupakan salah satu senyawa penting dalam
tubuh, dan salah satu fungsinya yaitu menghasilkan tenaga bagi tubuh /
organisme untuk mendukung keberlangsungan hidup. Untuk itu makalah
ini dibuat untuk mempelajari lebih mendalam lagi tentang Karbohidrat,
sehingga dapat berorientasi dalam penambahan ilmu pengetahuan.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul
karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi
utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram
karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal
dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian
akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi –
fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk
menjalankan berbagai aktivitas sehari – hari.
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat yang paling
sederhana adalah aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau
berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Karbohidrat terdiri
atas atom C, H, dan O.
Metabolisme mempunyai pengertian yang amat luas, yang pada
prinsipnya dapat diartikan sebagai semua reaksi kimia atau perubahan
kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme yang
terjadi dalam tubuh makhluk hidup melibatkan berbagai reaksi kimia
yang saling berkaitan satu dengan yang lain yang saling menunjang.
Metabolisme karbohidrat yaitu metabolisme yang mencakup
sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik
kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang
melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme.
Metabolisme total merupakan semua proses biokimia didalam organisme.
Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa
metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan karbohidrat?
2) Apa yang dimaksud metabolisme?
3) Bagaimana metabolisme karbohidrat?

1.3 Tujuan Penulisan

 Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia.


 Dapat memahami pengertian Karbohidrat.
 Mengetahui mendalam tentang apa yang dimaksud dengan
metabolisme.
 Mempelajari tentang mekanisme metabolisme Karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karbohidrat

Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara


sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula.
Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah
besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa
aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa
keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan
pengertian di atas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri
atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat
adalah: Cn(H2O)n atau CnH2nOn

Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan oleh


tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan di samping lemak dan
protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan
makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Sebagian besar
karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat sebagai penyimpan
bagi monosakarida, sedangkan yang lain sebagai penyusun
struktur di dalam dinding sel dan jaringan pengikat.

Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi


sumber energi utama dan sumber serat makanan. Komponen ini
disusun oleh 3 unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan
oksigen (O). Atau dengan kata lain, karbohidrat merupakan
suatu senyawa yang terdiri dari molekul – molekul karbon (C),
hidrogen (H) dan oksigen (O) atau karbon dan hidrat (H2O)
sehingga dinamakan karbo – hidrat.

2.2 Fungsi Karbohidrat

Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan


energi jangka pendek (gula merupakan sumber energi). Fungsi
sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi
jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk
hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah sebagai komponen
struktural sel.

2.3 Klasifikasi Karbohidrat

Karbohidrat dapat dikelompokkan menurut jumlah unit


gula, ukuran dari rantai karbon, lokasi gugus karbonil (-C=O),
serta stereokimia.

Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat


digolongkan menjadi 4 golongan utama yaitu:

1) Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)


2) Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)
3) Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)
4) Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula)

Berdasarkan lokasi gugus –C=O, monosakarida digolongkan


menjadi 2 yaitu :
1) Aldosa (berupa aldehid)
2) Ketosa (berupa keton)

Berdasarkan jumlah atom C pada rantai, monosakarida


digolongkan menjadi:
1) Triosa (tersusun atas 3 atom C)
2) Tetrosa (tersusun atas 4 atom C)
3) Pentosa (tersusun atas 5 atom C)
4) Heksosa (tersusun atas 6 atom C)
5) Heptosa (tersusun atas 7 atom C)
6) Oktosa (tersusun atas 8 atom C)
2.4 Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara


biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup
sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul
organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan –
tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur
metabolisme. Metabolisme total merupakan semua proses
biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua
proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup
tidak dapat bertahan hidup.

Karbohidrat setelah dicerna di usus, akan diserap oleh


dinding usus halus dalam bentuk monosakarida. Monosakarida
dibawa oleh aliran darah sebagian besar menuju hati, dan
sebagian lainnya dibawa ke sel jaringan tertentu, dan mengalami
proses metabolisme lebih lanjut. Di dalam hati, monosakarida
mengalami proses sintesis dan menghasilkan glikogen, di
oksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa
oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan. Hati dapat
mengatur kadar glukosa dalam darah atas bantuan hormon
insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas. Kenaikan
proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat menyebabkan
glukosa dalam darah meningkat, sehingga sintesis glikogen dari
glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya, jika banyak kegiatan
maka banyak energi untuk kontraksi otot sehingga kadar
glukosa dalam darah menurun. Dalam hal ini, glikogen akan
diuraikan menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami
katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk energi kimia,
ATP).

Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Dalam bentuk


glukosalah massa karbohidrat makanan diserap ke dalam aliran
darah, atau ke dalam bentuk glukosalah karbohidrat dikonversi
di dalam hati, serta dari glukosalah semua bentuk karbohidrat
lain dalam tubuh dapat dibentuk. Glukosa merupakan bahan
bakar metabolik utama bagi jaringan mamalia (kecuali hewan
pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin. Unsur ini
diubah menjadi karbohidrat lain dengan fungsi sangat spesifik,
misalnya glikogen untuk simpanan, ribose dalam bentuk asam
nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam senyawa lipid
kompleks tertentu dan dalam bentuk gabungan dengan protein,
yaitu glikoprotein serta proteoglikan.

2.5 Proses Metabolisme Karbohidrat

Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah


menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah
menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam
metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh
energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian
besar otak dan sistem saraf.
Glukosa yang diserap dari pencernaan makanan dibawa
darah menuju keseluruh sel tubuh. Dalam sitoplasma glukosa
akan mengalami glikolisis, yaitu peristiwa pemecahan gula
hingga menjadi ATP. Ada dua jalur gikolisis yaitu jalur biasa
untuk aktifitas atau kegiatan hidup yang biasa (normal) dengan
hasil ATP terbatas dan glikolisis jalur cepat yang dikenal dengan
jalur Embden Meyerhoff untuk menyediakan ATP cepat pada
aktifitas kerja keras, misalnya lari cepat. Jalur ini memberi hasil
asam laktat yang bila terus bertambah dapat menyebabkan
terjadinya asidosis laktat. Asidosis ini dapat berakibat fatal
terutama bagi yang tidak terbisa beraktitas keras. Hasil oksidasi
glukosa melalu glikolisis akan dilanjutkan dalam siklus kreb
yang terjadi di bagian matriks mitokondria. Selanjutnya, hasil
siklus kreb akan digunakan dalam dalam sistem couple dengan
menggunakan sitokrom dan berakhir dengan pemanfaatan
oksigen sebagai penangkapan ion H. Kejadian tubuh kemasukan
racun menyebabkan sistem sitokrom diblokir oleh senyawa
racun sehingga reaksi reduksi oksidasi dalam sistem couple,
terutama oleh oksigen tidak dapat berjalan (Anonim,2009).

2.6 Jenis Karbohidrat

Jenis - jenis karbohidrat dibagi menjadi 2, yaitu :


(Campbell,2002)
a. Karbohidrat Sederhana
1) Monosakarida (C6H12O6)
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat
sederhana yang terdiri dari 1 gugus cincin. Selain
sebagai molekul tunggal, monosakarida juga
berfungsi sebagai molekul dasar bagi pembentukan
senyawa akrbohidrat kompleks pati (strach) atau
selulosa. Contoh dari monosakarida adalah heksosa.
Glukosa, fruktosa, galaktosa, monosa, ribosa
(penyusun RNA) dan deoksiribosa (penyusun
DNA).
2) Disakarida (C12H22O11)
Disakarida merupakan jenis karbohidrat
yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia di
dalam kehidupan sehari-hari. Setiap molekul
disakarida akan terbentuk dari gabungan 2 molekul
monosakarida. Disakarida mempunyai rasa manis
dan sifatnya mudah larut dalam air. Contoh pati
disakarida adalah laktosa (gabungan antara glukosa
dan fruktosa) dan maltosa (gabungan antara dua
glukosa).
3) Polisakarida (C6H11O5)
Polisakarida merupakan karbohidrat yang
terdiri dari banyak gugus gula, rata-rata terdiri dari
10 gugus gula. Pada umumnya polisakarida tidak
berasa atau pahit dan sifatnya sukar larut dalam air.
Contoh dari polisakarida adalah amilum yang terdiri
dari 60-300 gugus gula berupa glukosa, glikogen,
atau gual otot yang tersusun dari 12-16 gugus gula
dan selulosa, pektin, lignin, dan kitin yang tersusun
dari ratusan bahkan ribuan gugus gula tambahan
senyawa lainnya.
4) Oligosakarida
Merupakan bentuk karbohidrat yang bila
dihidrolisis menjadi dua sampai sepuluh unit
monosakarida. Contoh dari oligosakarida adalah
maltosa.
b. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang
terbentuk hampir lebih dari 20.000 unit molekul
monosakarida terutama glukosa. Di dalam ilmu gizi, jenis
karbihodrat kompleks yang merupakan sumber utama bahan
makanan yang umumnya di konsumsi oleh manusia adalah
pati (strach).
2.7 Pembatasan Metabolisme Karbohidrat
Untuk mempermudah mempelajari metabolisme
karbohidrat, maka dibagi menjadi beberapa jalur metabolisme.
Namun hendaknya diingat bahwa dalam tubuh, jalur-jalur ini
merupakan kesatuan, dimana jalur yang paling banyak dilalui
tergantung pada keadaan (status nutrisi) waktu itu.
 Glikolisis
Glikolisis adalah pemecahan glukosa menjadi asam
piruvat atau. asam laktat. Apabila glikolisis terjadi dalam
suasana anaerobik maka akan berakhir dengan asam
laktat dan menghasilkan 2 ATP, apabila dalam keadaan
aerobik berakhir menjadi asam piruvat dengan 8 ATP.
Reaksi Glikolisis
Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa
agar terbentuk asam piruvat, dan selanjutnya asetil-KoA
untuk dioksidasi dalam siklus asam sitrat (Siklus Krebs).
Selain itu glikolisis juga menjadi lintasan utama
metabolisme fruktosa dan galaktosa.
Keseluruhan persamaan reaksi untuk glikolisis yang
menghasilkan laktat adalah:
Glukosa + 2ADP + 2Pi → 2I (+)-Laktat + 2ATP + 2H2O

 Oksidasi Piruvat
Dalam jalur ini, piruvat oksidasi (dekarboksilasi
oksidatif) menjadi Asetil-KoA, yang terjadi di dalam
mitokondria sel. Reaksi ini dikatalisir oleh berbagai
enzim yang berbeda yang bekerja secara berurutan di
dalam suatu kompleks multienzim yang berkaitan
dengan membran interna mitokondria. Secara kolektif,
enzim tersebut diberi nama kompleks piruvat
dehidrogenase dan analog dengan komplek keto glutarat
dehidrogenase pada siklus asam sitrat.
Jalur ini merupakan penghubung antara glikolisis
dengan siklus krebs. Jalur ini juga merupakan konversi
glukosa menjadi asam lemak dan lemak dan sebaliknya
dari senyawa non karbohidrat menjadi karbohidrat.

Rangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam lintasan


oksidasi piruvat adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya TDP (Thiamine Diphosphate),
piruvat didekarboksilasi menjadi derivat hidroksietil
tiamin difosfat terikat enzim oleh komponen
kompleks enzim piruvat dehidrogenase. Produk sisa
yang dihasilkan oleh CO2.
2. Hidroksietil tiamin difosfat akan bertemu dengan
lipoamid teroksidasi, suatu kelompok prostetik
dihidroksilipoil transasetilase untuk membentuk
asetil lipoamid, selanjutnya TDP lepas.
3. Selanjutnya dengan adanya KoA-SH, asetil lipoamid
akan diubah menjadi asetil KoA, dengan hasil
sampingan berupa lipoamid tereduksi.
4. Siklus ini selesai jika lipoamid tereduksi
direoksidasi oleh flavoprotein, yang mengandung
FAD, pada kehadiran dihidrolipoil dehidrogenase.
Akhirnya flavoprotein tereduksi ini dioksidasi oleh
NAD+, yang akhirnya memindahkan ekuivalen
pereduksi kepada rantai respirasi.

Piruvat + NAD+ + KoA →Asetil KoA + NADH +


H+ + CO2

 Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari
respirasi seluler. Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil
ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian
membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga
dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan
langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan
asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk
asam sitrat.
1. Fungsi siklus Krebs
Merupakan jalur akhir oksidasi karbohidrat, lipid
dan protein. Karbohidrat, lemak dan protein semua
akan dimetabolisme menjadi asetyl-KoA.
2. Tujuan Siklus Krebs

 Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang


umum terdapat pada jalur biokimia utama
katabolisme tenaga
 Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya
merupakan hasil akhir metabolisme, namun dapat
berperan sebagai zat antara, misalnya untuk
proses lipogenesis.
 Mengenali peran sentral mitokondria pada
katalisis dan pengendalian jalur-jalur metabolik
tertentu, mitokondria berfungsi sebagai penghasil
energy.
Gambar Siklus Krebs

Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara


(dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan
bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam
sitrat. Setelah "mengantar" asetil masuk ke dalam siklus
Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari
siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan
dan penambahan satu molekul air sehingga terbentuk
asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi
dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi
NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul
CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat. Setelah itu,
asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu molekul
CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H +
yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain
itu, asam a-ketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-
A dan membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk
suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan
siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-
A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat
menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu
molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi
satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat mengalami
oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian
diterima oleh FAD dan membentuk FADH2, dan
terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian
ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan
perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat,
karena itu asam fumarat berubah menjadi asam malat.
Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali
melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima oleh
NAD+ dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat
kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan
kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani
siklus Krebs.

Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa


akan dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2.
Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk
akan menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu
rantai transpor electron.

 Glikogenesis
Glikogenesis adalah reaksi pemecahan molekul
glikogen menjadi molekul glukosa. Gikogenesis juga
dapat berarti lintasan metabolisme yang digunakan oleh
tubuh. Glikogenesis merupakan bentuk simpanan
karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan analog
dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama
terdapat di dalam hati (sampai 6%), otot jarang
melampaui jumlah 1%. Glkogen dalam sel binatang
fungsinya mirip dengan amilum dalam tumbuhan, yaitu
sebagai cadanagan energi. Pembentukan glikogen
(glikogenesis) terjadi hampir dalam semua jaringan, tapi
yang paling banyak adalah dalam hepar dan dalam otot.

Tahap-tahap glikogenesis :
1. Tahap pertama penguraian glikogen adalah
pembentukan glukosa 1-fosfat. Berbeda dengan
reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini tidak
melibatkan UDP-glukosa, dan enzimnya adalah
glikogen fosforilase. Selanjutnya glukosa 1-fosfat
diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim yang
sama seperti pada reaksi kebalikannya
(glikogenesis) yaitu fosfoglukomutase.
2. Tahap reaksi berikutnya adalah pembentukan
glukosa dari glukosa 6-fosfat. Berbeda dengan
reaksi kebalikannya dengan glukokinase, dalam
reaksi ini enzim lain, glukosa 6-fosfatase,
melepaskan gugus fosfat sehingga terbentuk
glukosa. Reaksi ini tidak menghasilkan ATP dari
ADP dan fosfat.
3. Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan
digunakan oleh sel untuk respirasi sehingga
menghasilkan energi, yang energi itu terekam
atau tersimpan dalam bentuk ATP.

 Glikogenolisis
Pemecahan glikogen dalam hepar dan oto berbeda
dengan enzim yang terdapat dalam pencernaan. Enzim
glikogen fosforilase akan melepaskan unit glukosa dari
rantai cabang glikogen yang tidak dapat di reduksi.
Reaksinya :
(Glukosa)n + H2PO4  Glukosa I-fosfat + (Glukosa) n-1
Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam
hati dan otot dipecah menjadi glukosa I-fosfat kemudian
diubah menjadi glukosa 6-fosfat. Glukogenisis diatoleh
hormon glukogen yang di sekresiakan pankreas dan
epinerfin yang dieksresikan kelenjar adrenal. Kedua
hormon tersebut akan menstimulasi enzim glikogen
fosforilase untuk memulai glikogenolisis dan
menghambat kerja enzim glikogen sintase
(menghentikan glikogenesis).
Glukosa-6-fosfat masuk ke dalam poses glikolisis untuk
menghasilkan energi. Glukosa-6-fosfat juga dapat diubah
menjadi glukosa untuk didistribusikan oleh darah menuju
sel-sel yang membutuhkan glukosa.
 Glikoneogenesis
Glikoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa
dari senyawa yang bukan karbohidat. Glikoneogenesis
penting sekali untuk menyediakan glukosa apabila di
dalam diet tidak mengandung cukup karbohidrat. Pada
dasanya glikoneogenesis adalah sintetis glukosa dari
senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam laktat dan
beberapa asam amino. Proses glikoneogenesis
berlangsung terutama dalam hati. Glikoneogenesis yang
dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan suplai
glukosa yang tepat. Kebanyakan karbon yang digunakan
untuk sintetis glukosa akhirnya berasal dari katabolisme
asam amino.

2.8 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Metabolisme Karbohidrat


Faktor-faktor yang mempengaruhi metbolime karbohhidrat
adalah :
a. Pada keadaan kelaparan, enzim enzim-enzim utama dari
glikolisis, HMP shunt dan glikogenesisi aktifitasnya
menurun, sebaliknya aktifitas enziim-enzim utama dari
glukogenesisi dan glikogenesis meningkat.
b. Pada keadaan Diabetes Melitus, aktifitas enzim-enzim
tersebut mirip dengan keadaan kelaparan.
c. Pada pemberian makanan tinggi karbohidrat, aktifitas
enzim-enzim glikolisis, HMP shunt dan glikolisis
meningkat, sedangkan aktifitas utama glukoneogensis
dan glikogenesis menurun (Yohanis,2009).

2.9 Fungsi Karbohidrat


 Fungsi utamanya sebagai sumber energi (1 gram
karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-
sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah
langsung menjadi enersi untuk aktifitas tubuh, clan
sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati
dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem
syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi
yang berasal dari karbohidrat saja.
 Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil
energi.
 Kebutuhan tubuh akan energi merupakan prioritas
pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi tidak
mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan jika tidak
cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan
lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein akan
menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil
enersi. Dengan demikian protein akan meninggalkan
fungsi utamanya
 Membantu metabolisme lemak dan protein dengan
demikian dapat mencegah terjadinya ketosis dan
pemecahan protein yang berlebihan.
 Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat
toksik tertentu.
 Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di
dalam tubuh.
 Laktosa rnisalnya berfungsi membantu penyerapan
kalsium.
 Ribosa merupakan merupakan komponen yang penting
dalam asam nukleat.
 Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak
dapat dicerna, mengandung serat (dietary fiber) berguna
untuk pencernaan, memperlancar defekasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi
sumber energi utama dan sumber serat makanan.
Komponen ini disusun oleh 3 unsur utama, yaitu karbon
(C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Atau dengan kata
lain, karbohidrat merupakan suatu senyawa yang terdiri
dari molekul – molekul karbon (C), hidrogen (H) dan
oksigen (O) atau karbon dan hidrat (H2O) sehingga
dinamakan karbo-hidrat.
 Proses metabolisme karbohidrat dimulai dari glukosa
diserap di dalam sitoplasma kemudian mengalami
glikolisis menghasilkan ATP, dilanjutkan di dalam siklus
kreb yang digunakan dalam sistem couple dan berakhir
dengan pemanfaatan oksigen sebagai penangkapan ion
H.
 Karbohidrat terdiri dari karbohidrat sedehana dan
karbohidrat kompleks.
 Pembagian karbohidrat terdiri dari glikolisis,
glikogenesis, glikogenolisis, dan glikoneogenesis.
 Metabolisme karbohidrat pada manusia dimulai dari
glukosa diabsorbsi dari saluran pencernaan dan diserap
dalam rumen, lalu asam asetat dan asam propinat dibawa
ke hati diubah menjadi NADPH+ sebagai sumber energi.
 Metabolisme karbohidrat mencakup sintesis
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul
organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas
tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal
pula sebagai jalur metabolisme.
3.2 Saran
Saran dari para pembaca sangat diharapkan oleh penyusun
makalah sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya
dapat lebih baik lagi dan dapat lebih bermanfaat bagi
penyusun dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia
Harper, Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC

Campbell. 2002. Biologi Edisi kelima-jilid 2.Jakarta: Erlangga

Martoharsono, Soeharsono. 1978. Biokimia Jilid I. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press

McKee, Trudy. McKee, James R. 2003. Biochemistry the Molecular


Basis of Life Third Edition. McGraw-Hill, Inc. New York.

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia


Harper, Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC

Poedjiani, Anna. Supriyanti, F. M. Titin. 2006. Dasar-Dasar Biokimia.


Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta

Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim


Penerjemah Bagian Biokimia FKUI),  Jakarta: EGC

Wirahadikusuma, M., 1988.Metabolisme Karbohidrat dan Lemak,  ITB,


Bandung

Heru, Santoso Wahito Nugroho, S.Kep., Ns., M.M.Kes., akses web 2008.
Metabolisme Karbohidrat Disajikan Sebagai bahan Kuliah Biokimia
Bagi Mahasiswa DIII Kebidanan.www.heruswn.weebly.com.

https://www.slideshare.net/HajarIrmawati/makalah-metabolisme-
karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai