Anda di halaman 1dari 23

TEKANAN DARAH & DENYUT NADI

Prsented by: Ns. Maryana, M. Kep

Program Studi Ilmu Keperawatan


STIKES Citra Delima Bangka Belitung
Tahun 2023
Pengertian Tekanan Darah
Tekanan darah merujuk pada tekanan yang
dialami darah pada pembuluh arteri  darah
ketika darah dipompa oleh jantung keseluruh
angota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat
dengan mengambil 2 ukuran dan biasanya di
ukur seperti berikut : 120/80 mmHg.

Nomor atas (120) menunjukkan tekanan


keatas pembuluh ateri akibat denyutan
jantung ,dan disebut tekanan systole.

Nomor bawah (80) menunjukan tekanan


saat jantung beristirahat diantara
pemompaan , dan disebut tekanan diastole .

Saat paling baik untuk mengukur tekanan


darah adalah saat anda istirahat dan dalam
keadaan duduk atau berbaring.
Faktor Yang
Mempengaruhi Tekanan
Darah
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Stress fisik dan psikis
4. Obesitas
5. Pola makan tidak sehat
6. Konsumsi garam yang tinggi
7. Kurang aktivitas fisik
8. Konsumsi alkohol
9. Konsumsi kafein
10. Merokok
11. Penyakit lain
Tabel Kategori Tekanan Darah
Makanan Yang Membuat Tekanan Darah
Tinggi

GARAM
KAFEIN
ALKOHOL
POTASIUM
MAGNESIUM

 
Makanan Yang Membuat Tekanan Darah Tinggi
GARAM KAFEIN
ALKOHOL
Makanan yang mengandung potasium
Makanan yang mengandung magnesium
Makanan Yang Membuat Tekanan Darah
Rendah

asam folat
vitamin D
Makanan sumber Makanan sumber
vitamin D asam folat
Faktor Patologis dan Faktor Fisiologis Mempengaruhi Tekanan
Darah
Faktor Patologis

a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan
berusaha menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran
yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi
perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah
(berkurangnya elastisitas pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena
komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh
O2 lebih untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur
emosi akan menset baroresepsor untuk menaikan tekanan darah.
Faktor Fisiologis

Frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung


Resistensi perifer
Elastisitas arteri besar
Viskositas darah
Kehilangan darah
Hormon
Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Gangguan pada sistem peredaran darah manusia adalah kelainan atau


penyakit yang terjadi pada sistem peredaran atau sirkulasi darah manusia
baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal.
Sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa
hasil metabolisme.Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah,
jantung, dan pembuluh darah.Sistem peredaran darah dapat mengalami
gangguan (penyakit) dan kelainan bawaan (faktor genetis). Gangguan
atau kelainan peredaran darah manusia dapat dikelompokkan menjadi
kelainan pada darah dan kelainan pada pembuluh darah.
Pengertian Denyut Nadi
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari
gelombang darah yang mengalir melalui
pembuluh darah sebagai akibat dari
denyutan jantung. Dalam kedokteran,
denyut nadi mewakili pemeriksaan tabel denyut nadi
pembuluh nadi dengan ditekan
menggunakan ujung jari. Denyut nadi dapat
diperiksa di tempat pembuluh nadi
berdekatan dengan tulang, seperti leher, di
bawah siku, di dekat pergelangan tangan,
paha, dan kaki. Denyut nadi (atau detak
pembunuh nadi per menit) setara dengan
ukuran denyut jantung .Denyut jantung juga
diukur dengan memeriksa detak jantung
secara langsung, yang biasanya
menggunakan stetoskop dan memeriksanya
selama semenit. Denyut nadi umumnya
diukur menggunakan tiga jari.
Pemeriksaan denyut nadi dapat melalui:

• Arteri Radialis (pada pergelangan tangan


lateral)
• Arteri Brachialis (pada lengan atas
medial)
• Arteri Karotis (pada leher)
• Arteri Temporalis (pada tulang pelipis)
• Arteri Femoralis (pada lipatan paha)
• Arteri Poplitea (pada lipatan lutut)
• Arteri Dorsalis Pedis (pada punggung
kaki)
Perbedaan antara pengukuran tekanan darah secara
palpasi dengan auskultasi. Berdasarkan konsep teori:

• Secara Palpasi: Dilakukan dengan pemeriksaan pada arteri radialis (lateral), kemudian
diberikan tekanan parsial yang berasal dari manset udara yang dipompa, setelah beberapa saat
denyut nadi tidak terasa lagi, kemudian manset udara dikempiskan secara perlahan-lahan dengan
membuka skrup pembuka penutupnya, saat denyut pertama teraba disebut tekanan systole. Pada
pemeriksaan secara palpasi hanya dapat dilakukan pengukuran untuk tekanan systole saja.

• Secara Auskultasi: Dilakukan dengan pemeriksaan pada arteri brachialis (medial),


menggunakan alat tambahan yakni Stethoscope, dengan posisi Stethoscope berada pada arteri
brachialis (medial). cara tersebut dapat mengukur tekanan systole maupun tekanan diastole. jika
terdengar bunyi “Lub” pertama (melalui Stethoscope) itu yang dinamakan tekanan systole,
sedangkan tekanan diastole ditandai dengan terdengarnya bunyi “dup… dup… dup…” mau
hilang yang terakhir.
Berdasarkan sarana (alat yang digunakan):

• Palpasi: Jari ke II – III (jari telunjuk, jari tengah, jari


manis) dan Sphygmomanometer

• Aulkultasi: Stethoscope dan Sphygmomanometer.


Berdasarkan hasil yang diperoleh:

1. Palpasi: Hasil pengukuran secara palpasi kurang akurat bila dibandingkan dengan
pengukuran secara auskultasi, juga dikarenakan pengukuran secara palpasi hanya
dapat digunakan untuk mengukur tekanan systole saja.

2. Auskultasi: Hasil pengukuran secara auskultasi lebih akurat dibandingkan secara


palpasi, pengukuran secara auskultasi dapat digunakan untuk mengukur tekanan
systole maupun tekanan diastole. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada
lengan atas kanan Biasanya pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada lengan atas
kanan, karena hasil pengukuran tekanan darah yang diperoleh lebihakurat dan
aman.
THANK YOU VERY MUCH FOR
YOUR ATENTION

Anda mungkin juga menyukai