Anda di halaman 1dari 15

SALINAN

l
tm
1.h
02
u n-2
ah
-t
39
or-
om
k-n
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 2021 ste
dri
TENTANG
bu

INTEGRITAS AKADEMIK DALAM MENGHASILKAN KARYA ILMIAH


dik
en

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


rm
/pe

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


REPUBLIK INDONESIA,
/01
22

Menimbang : a. bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


20

Teknologi memiliki peran untuk mengembangkan


/
om

kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban


a.c

bangsa yang bermartabat dan berakhlak mulia dalam


rangka mencerdaskan kehidupan bangsa melalui
an
uly

penyelenggaraan pendidikan tinggi;


b. bahwa keberhasilan penyelenggaraan pendidikan tinggi
am

bergantung pada upaya untuk menumbuhkembangkan


ain

budaya dan kualitas akademik melalui implementasi nilai


.
ww

integritas akademik dalam kegiatan tridharma perguruan


tinggi;
//w
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-2-

c. bahwa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17

l
tm
Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan

1.h
Plagiat di Perguruan Tinggi sudah tidak sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan perkembangan hukum

02
sehingga perlu diganti;

n-2
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

u
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu

ah
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,

-t
39
Riset, dan Teknologi tentang Integritas Akademik dalam

or-
Menghasilkan Karya Ilmiah;

om
Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

k-n
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor
ste
39 Tahun 2008 tentang
dri
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
bu

Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran


dik

Negara Republik Indonesia Nomor 4916


en

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang


rm

Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor


/pe

158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia


Nomor 5336);
/01

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang


22

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan


20

Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia


/
om

Tahun 2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 5007);
a.c

5. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang


an

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


uly

Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


am

2021 Nomor 156);


ain

6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


.

Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan


ww

Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,


//w

dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun


ps:

2021 Nomor 963);


htt

jdih.kemdikbud.go.id
-3-

MEMUTUSKAN:

l
tm
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,

1.h
DAN TEKNOLOGI TENTANG INTEGRITAS AKADEMIK DALAM
MENGHASILKAN KARYA ILMIAH.

02
n-2
BAB I

u
KETENTUAN UMUM

-t ah
39
Pasal 1

or-
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

om
1. Integritas Akademik adalah komitmen dalam bentuk
perbuatan berdasarkan nilai-nilai luhur dalam

k-n
melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi.
2. Perguruan Tinggi adalah
ste satuan pendidikan yang
dri
menyelenggarakan Pendidikan Tinggi.
bu

3. Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut


dik

Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk


en

menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan


rm

pengabdian kepada masyarakat.


/pe

4. Karya Ilmiah adalah hasil karya Tridharma oleh sivitas


akademika dan/atau karya yang setara dalam bentuk
/01

tertulis atau bentuk lainnya yang telah dinilai dan/atau


22

dipublikasikan.
20

5. Jurnal Ilmiah adalah bentuk pemberitaan atau


/
om

komunikasi yang memuat Karya Ilmiah dan diterbitkan


terjadwal dalam bentuk elektronik dan/atau tercetak.
a.c

6. Pemimpin Perguruan Tinggi adalah rektor pada


an

universitas dan institut, ketua pada sekolah tinggi,


uly

direktur pada politeknik, akademi, dan akademi


am

komunitas, atau sebutan lain yang setara.


ain

7. Sivitas Akademika adalah masyarakat akademik yang


.

terdiri atas dosen dan mahasiswa.


ww

8. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan


//w

tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan


ps:

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni


htt

jdih.kemdikbud.go.id
-4-

melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

l
tm
masyarakat.

1.h
9. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan
tinggi.

02
10. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan

n-2
pemerintahan di bidang pendidikan.

u
11. Kementerian adalah kementerian yang

ah
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

-t
39
pendidikan.

or-
om
Pasal 2
(1) Sivitas Akademika wajib menjunjung tinggi nilai

k-n
Integritas Akademik dalam menghasilkan Karya Ilmiah.
(2)
ste
Nilai Integritas Akademik dalam menghasilkan Karya
dri
Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
bu

a. kejujuran;
dik

b. kepercayaan;
en

c. keadilan;
rm

d. kehormatan;
/pe

e. tanggung jawab; dan


f. keteguhan hati.
/01
22

Pasal 3
20

Integritas Akademik dalam menghasilkan Karya Ilmiah


/
om

ditujukan untuk:
a. menjaga budaya akademik di Perguruan Tinggi; dan
a.c

b. membina Sivitas Akademika, agar terhindar dari


an

perbuatan yang melanggar nilai Integritas Akademik.


uly
am
ain
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-5-

BAB II

l
tm
PEMBINAAN NILAI INTEGRITAS AKADEMIK DALAM

1.h
MENGHASILKAN KARYA ILMIAH

02
Pasal 4

n-2
Pembinaan pelaksanaan nilai Integritas Akademik dalam

u
menghasilkan Karya Ilmiah di lingkungan Perguruan Tinggi

ah
dilakukan oleh:

-t
39
a. Perguruan Tinggi; dan

or-
b. Kementerian.

om
Pasal 5

k-n
(1) Pemimpin Perguruan Tinggi bertanggung jawab

ste
melakukan pembinaan nilai Integritas Akademik dalam
dri
menghasilkan Karya Ilmiah.
bu

(2) Pembinaan nilai Integritas Akademik dalam


dik

menghasilkan Karya Ilmiah sebagaimana dimaksud pada


en

ayat (1) dilakukan melalui:


rm

a. perumusan kebijakan mengenai Integritas Akademik


/pe

dalam menghasilkan Karya Ilmiah;


b. penetapan peraturan mengenai Integritas Akademik
/01

dalam menghasilkan Karya Ilmiah;


22

c. sosialisasi peraturan mengenai Integritas Akademik


20

dalam menghasilkan Karya Ilmiah; dan


/
om

d. internalisasi nilai Integritas Akademik dalam


kegiatan Tridharma melalui kebijakan dan program
a.c

yang berkelanjutan.
an
uly

Pasal 6
am

(1) Peraturan Integritas Akademik dalam menghasilkan


ain

Karya Ilmiah paling sedikit memuat:


.

a. ruang lingkup Integritas Akademik, meliputi:


ww

1. pencegahan;
//w

2. pembinaan; dan
ps:

3. penanggulangan;
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-6-

b. jenis pelanggaran;

l
tm
c. tingkat pelanggaran;

1.h
d. kelembagaan penegakan Integritas Akademik;
e. prosedur penegakan pelanggaran Integritas

02
Akademik; dan

n-2
f. sanksi.

u
(2) Peraturan Integritas Akademik dalam menghasilkan

ah
Karya Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

-t
39
ditetapkan oleh Pemimpin Perguruan Tinggi setelah

or-
mendapat persetujuan dari senat.

om
Pasal 7

k-n
Sosialisasi peraturan mengenai Integritas Akademik dalam

ste
menghasilkan Karya Ilmiah sebagaimana dimaksud dalam
dri
Pasal 5 ayat (2) huruf c dilakukan Pemimpin Perguruan Tinggi
bu

kepada Sivitas Akademika paling sedikit 1 (satu) kali dalam


dik

satu semester.
en
rm

Pasal 8
/pe

(1) Pembinaan oleh Kementerian sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 4 huruf b dilakukan dalam bentuk fasilitasi
/01

Perguruan Tinggi untuk membangun budaya akademik


22

dalam menghasilkan Karya Ilmiah.


20

(2) Fasilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling


/
om

sedikit dalam bentuk:


a. sosialisasi; dan
a.c

b. bimbingan teknis.
an
uly
am
ain
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-7-

BAB III

l
tm
PELANGGARAN DAN TATA CARA PELAPORAN,

1.h
PEMERIKSAAN DAN PENGENAAN SANKSI

02
Bagian Kesatu

n-2
Pelanggaran

u
ah
Pasal 9

-t
39
Pelanggaran Integritas Akademik dalam menghasilkan Karya

or-
Ilmiah terdiri atas:

om
a. fabrikasi;
b. falsifikasi;

k-n
c. plagiat;
d. kepengarangan yang tidak sah;
ste
dri
e. konflik kepentingan; dan
bu

f. pengajuan jamak.
dik
en

Pasal 10
rm

(1) Fabrikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a


/pe

merupakan pembuatan data penelitian dan/atau


informasi fiktif.
/01

(2) Falsifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b


22

merupakan perekayasaan data dan/atau informasi


20

penelitian.
/
om

(3) Plagiat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c


merupakan perbuatan:
a.c

a. mengambil sebagian atau seluruh karya milik orang


an

lain tanpa menyebut sumber secara tepat;


uly

b. menulis ulang tanpa menggunakan bahasa sendiri


am

sebagian atau seluruh karya milik orang lain


ain

walaupun menyebut sumber; dan


.

c. mengambil sebagian atau seluruh karya atau


ww

gagasan milik sendiri yang telah diterbitkan tanpa


//w

menyebut sumber secara tepat.


ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-8-

(4) Kepengarangan yang tidak sah sebagaimana dimaksud

l
tm
dalam Pasal 9 huruf d merupakan kegiatan seseorang

1.h
yang tidak memiliki kontribusi dalam sebuah Karya
Ilmiah berupa gagasan, pendapat, dan/atau peran aktif

02
yang berhubungan dengan bidang keilmuan berupa:

n-2
a. menggabungkan diri sebagai pengarang bersama

u
tanpa memberikan kontribusi dalam karya;

ah
b. menghilangkan nama seseorang yang mempunyai

-t
39
kontribusi dalam karya; dan/atau

or-
c. menyuruh orang lain untuk membuat karya sebagai

om
karyanya tanpa memberikan kontribusi.
(5) Konflik kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

k-n
9 huruf e merupakan perbuatan menghasilkan Karya

ste
Ilmiah yang mengikuti keinginan untuk menguntungkan
dri
dan/atau merugikan pihak tertentu.
bu

(6) Pengajuan jamak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9


dik

huruf f merupakan perbuatan mengajukan naskah Karya


en

Ilmiah yang sama pada lebih dari satu Jurnal Ilmiah yang
rm

berakibat dimuat pada lebih dari satu Jurnal Ilmiah.


/pe

Pasal 11
/01

(1) Tingkat pelanggaran dalam menghasilkan Karya Ilmiah


22

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c


20

dikategorikan dalam tingkat:


/
om

a. ringan;
b. sedang; dan
a.c

c. berat.
an

(2) Tingkat pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat


uly

(1) digunakan sebagai dasar penjatuhan sanksi


am

pelanggaran Integritas Akademik oleh Pemimpin


ain

Perguruan Tinggi.
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-9-

Bagian Kedua

l
tm
Tata Cara Pelaporan

1.h
Pasal 12

02
(1) Setiap orang dapat melaporkan dugaan pelanggaran

n-2
terhadap nilai Integritas Akademik.

u
(2) Dugaan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat

ah
(1) harus disertai dengan bukti yang relevan.

-t
39
(3) Dugaan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat

or-
(1) yang dilakukan oleh Pemimpin Perguruan Tinggi

om
disampaikan kepada Menteri.
(4) Dugaan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat

k-n
(1) yang diduga dilakukan oleh Sivitas Akademika selain
Pemimpin Perguruan
ste
Tinggi disampaikan kepada
dri
Pemimpin Perguruan Tinggi, dan ditembuskan kepada
bu

direktur jenderal yang membidangi pendidikan tinggi.


dik

(5) Perguruan Tinggi menyediakan sistem layanan informasi


en

terhadap laporan dugaan pelanggaran sebagaimana


rm

dimaksud pada ayat (1).


/pe

(6) Tata cara penanganan laporan dugaan pelanggaran


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat
/01

(5) ditetapkan oleh Pemimpin Perguruan Tinggi setelah


22

mendapat persetujuan dari senat.


/ 20
om

Pasal 13
(1) Pemimpin Perguruan Tinggi menindaklanjuti laporan
a.c

pelanggaran terhadap Integritas Akademik dalam


an

menghasilkan Karya Ilmiah sebagaimana dimaksud


uly

dalam Pasal 12 yang dilakukan oleh Sivitas Akademika.


am

(2) Dalam hal Pemimpin Perguruan Tinggi sebagaimana


ain

dimaksud pada ayat (1) tidak menindaklanjuti laporan


.

paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak laporan


ww

diterima, Menteri memberikan pembinaan kepada


//w

Pemimpin Perguruan tinggi.


ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -

Pasal 14

l
tm
(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat

1.h
(2) berupa:
a. Perintah kepada Pemimpin Perguruan Tinggi untuk

02
melakukan pemeriksaan atas dugaan pelanggaran

n-2
Integritas Akademik; dan/atau

u
b. pendampingan dalam proses pemeriksaan atas

ah
dugaan pelanggaran Integritas Akademik;

-t
39
or-
Bagian Ketiga

om
Pemeriksaan

k-n
Pasal 15
(1) Pemeriksaan atas
ste
dugaan pelanggaran Integritas
dri
Akademik dilaksanakan berdasarkan prinsip:
bu

a. keadilan;
dik

b. kejujuran;
en

c. kecermatan;
rm

d. keseimbangan; dan
e. transparansi.
/pe

(2) Pemeriksaan dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh


/01

senat Perguruan Tinggi.


22

(3) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


20

dan rekomendasi sanksi disampaikan oleh senat kepada


/
om

Pemimpin Perguruan Tinggi.


a.c
an

Bagian Keempat
uly

Pengenaan Sanksi
am

Pasal 16
ain

(1) Sivitas Akademika yang terbukti melanggar nilai


.
ww

Integritas Akademik dalam menghasilkan Karya Ilmiah


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dikenai sanksi oleh
//w

Pemimpin Perguruan Tinggi dengan mempertimbangkan


ps:

rekomendasi senat.
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -

(2) Pemimpin Perguruan Tinggi yang terbukti melanggar nilai

l
tm
Integritas Akademik dalam menghasilkan Karya Ilmiah

1.h
dikenai sanksi administratif oleh Menteri.
(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat

02
(3) dikenakan kepada Pemimpin Perguruan Tinggi negeri

n-2
berupa pemberhentian secara tidak hormat dari

u
jabatannya sesuai dengan peraturan perundang-

ah
undangan.

-t
39
(4) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat

or-
(3) dikenakan kepada Pemimpin Perguruan Tinggi swasta

om
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan badan
penyelenggara.

k-n
ste
Pasal 17
dri
(1) Pelanggaran terhadap Integritas Akademik dalam
bu

menghasilkan Karya Ilmiah sebagaimana dimaksud


dik

dalam Pasal 9 yang dilakukan oleh Mahasiswa dikenai


en

sanksi administratif berupa:


rm
/pe

a. pengurangan nilai atas Karya Ilmiah;


b. penundaan pemberian sebagian hak Mahasiswa;
/01

c. pembatalan pemberian sebagian hak Mahasiswa;


22

d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah


20

yang diperoleh Mahasiswa;


/
om

e. pemberhentian dari status sebagai Mahasiswa; atau


f. pembatalan ijazah, sertifikat kompetensi, atau
a.c

sertifikat profesi.
an

(2) Pelanggaran terhadap Integritas Akademik dalam


uly

menghasilkan Karya Ilmiah sebagaimana dimaksud


am

dalam Pasal 9 yang dilakukan oleh Dosen dikenai sanksi


ain

administratif berupa:
.

a. penundaan kenaikan jabatan akademik paling lama


ww

3 (tiga) tahun;
//w

b. penurunan jabatan akademik satu tingkat; dan/atau


ps:

c. pemberhentian dari jabatan Dosen.


htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -

(3) Tata cara penjatuhan sanksi administratif sebagaimana

l
tm
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh

1.h
Perguruan Tinggi.

02
Pasal 18

n-2
(1) Sivitas Akademika yang berdasarkan hasil pemeriksaan

u
terbukti melakukan beberapa bentuk pelanggaran

ah
Integritas Akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

-t
39
9, dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud

or-
dalam Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) dengan tingkat yang

om
terberat.
(2) Dalam hal Sivitas Akademika yang pernah dikenai sanksi

k-n
administratif atas pelanggaran Integritas Akademik,

ste
terbukti melakukan pelanggaran kembali, maka dikenai
dri
sanksi administratif yang lebih berat dari sanksi
bu

administratif terakhir.
dik
en

Pasal 19
rm

Sivitas Akademika yang diduga melakukan pelanggaran


/pe

Integritas Akademik atas Karya Ilmiah dan telah dikenai


sanksi tidak dapat dilaporkan kembali terhadap dugaan
/01

pelanggaran yang sama.


22

Pasal 20
20

(1) Sivitas Akademika yang dikenai sanksi atas pelanggaran


/
om

nilai Integritas Akademik oleh Perguruan Tinggi dapat


mengajukan keberatan secara tertulis disertai dengan
a.c

alasan.
an

(2) Tata cara pengajuan, jangka waktu, dan tata cara


uly

pemeriksaan keberatan sebagaimana pada ayat (1)


am

ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.


ain

(3) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat


.

diajukan dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari


ww

sejak sanksi ditetapkan.


//w

(4) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus


ps:

dijawab oleh pejabat yang menetapkan sanksi paling


lama 14 (empat belas) hari sejak diterimanya keberatan.
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -

(5) Penyelesaian keberatan sebagaimana dimaksud pada

l
tm
ayat (4) dilakukan paling lama 60 (enam puluh) hari sejak

1.h
diterbitkan jawaban sebagaimana dimaksud pada ayat
(4).

02
n-2
Pasal 21

u
(1) Pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran dalam

ah
menghasilkan Karya Ilmiah dilakukan oleh Perguruan

-t
39
Tinggi tempat dihasilkannya Karya Ilmiah atau

or-
Perguruan Tinggi tempat Sivitas Akademika bernaung.

om
(2) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi dasar bagi Perguruan Tinggi untuk menjatuhkan

k-n
sanksi.

ste
dri
BAB IV
bu

KETENTUAN PERALIHAN
dik

Pasal 22
en

Sivitas Akademika yang diduga melakukan pelanggaran


rm

integritas akademik dalam menghasilkan Karya Ilmiah


/pe

sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, diperiksa dan


diputus berdasarkan kebijakan atau ketentuan Peraturan
/01

Perguruan Tinggi tempat Karya Ilmiah dihasilkan.


22
20

Pasal 23
/
om

Pemeriksaan atas laporan dugaan pelanggaran atas Karya


Ilmiah yang dihasilkan setelah berlakunya Peraturan Menteri
a.c

ini, dilakukan sesuai dengan ketentuan dengan Peraturan


an

Menteri ini.
uly
am
ain
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -

BAB V

l
tm
KETENTUAN PENUTUP

1.h
Pasal 24

02
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:

n-2
a. Perguruan Tinggi yang belum memiliki peraturan mengenai

u
integritas akademik harus menyusun dan menetapkan

ah
peraturan mengenai Integritas Akademik; dan

-t
39
b. Perguruan Tinggi yang sudah memiliki peraturan mengenai

or-
Integritas Akademik harus menyesuaikan dengan

om
ketentuan Peraturan Menteri ini,
paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Peraturan Menteri

k-n
ini diundangkan.

ste
dri
Pasal 25
bu

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan


dik

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang


en

Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi


rm

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.


/pe

Pasal 26
/01

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


22

diundangkan.
/20
om
a.c
an
uly
am
ain
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

l
tm
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

1.h
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

02
n-2
Ditetapkan di Jakarta

u
pada tanggal 9 Desember 2021

ah
-t
39
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

or-
RISET, DAN TEKNOLOGI

om
REPUBLIK INDONESIA,

k-n
ttd.

ste
dri
NADIEM ANWAR MAKARIM
bu

Diundangkan di Jakarta
dik

pada tanggal 14 Desember 2021


en
rm

DIREKTUR JENDERAL
/pe

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
/01

REPUBLIK INDONESIA,
22
20

ttd.
/
om

BENNY RIYANTO
a.c
an

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2021 NOMOR 1363


uly
am

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum
ain

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,


.
ww

ttd.
//w
ps:

Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
htt

jdih.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai