l
tm
g.h
tan
en
3-t
02
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
n-2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
u
NOMOR 6 TAHUN 2023
ah
TENTANG
6-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM
or-
SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANAom
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
n-n
sje
SEKRETARIS JENDERAL
rse
Pasal 24, Pasal 28, Pasal 33, dan Pasal 37 Peraturan Menteri
23
l
tm
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42,
g.h
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4828);
tan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
en
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
3-t
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
02
Nomor 23), Tambahan Lembaran Negara Republik
n-2
Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah
u
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
ah
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
6-t
17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
or-
Penyelenggaraan Pendidikan
om (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
n-n
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN
l
tm
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
g.h
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA.
tan
en
Pasal 1
3-t
Dalam Peraturan Sekretaris Jenderal ini yang dimaksud
02
dengan:
n-2
1. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan
u
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada
ah
jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap
6-t
jenjang dan jenis pendidikan.
or-
2. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
om
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh
n-n
Satuan Pendidikan.
om
SPAB.
an
l
tm
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
g.h
jenis pendidikan tertentu.
8. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
tan
berkualifikasi sebagai guru, konselor, pamong belajar,
en
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
3-t
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
02
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
n-2
9. Tenaga Kependidikan selain Pendidik adalah tenaga
u
kependidikan yang mencakup pengelola satuan
ah
pendidikan, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,
6-t
teknisi sumber belajar, tenaga administrasi, tenaga
or-
kebersihan dan keamanan,
om serta tenaga dengan
sebutan lain yang bekerja pada Satuan Pendidikan.
10. Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang
n-n
Bencana.
12. Situasi Darurat Bencana adalah suatu keadaan yang
a.c
bencana.
ww
l
tm
kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian,
g.h
luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman,
mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan
tan
gangguan kegiatan masyarakat.
en
15. Pengurangan Risiko Bencana adalah upaya sistematis
3-t
untuk menganalisa dan mengelola faktor penyebab
02
Bencana, termasuk mengurangi paparan terhadap
n-2
bahaya, mengurangi kerentanan orang dan properti,
u
pengelolaan tanah, dan lingkungan yang bijaksana dan
ah
peningkatan kesiapan dalam menghadapi peristiwa
6-t
yang merugikan.
or-
16. Kesiapsiagaan adalah serangkaian
om kegiatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi Bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat
n-n
di Satuan Pendidikan.
18. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
a.c
pendidikan.
na
Pasal 2
Petunjuk teknis ini bertujuan untuk digunakan sebagai
l
tm
acuan bagi Kementerian, kementerian atau lembaga terkait
g.h
lainnya, Pemerintah Daerah, dan Satuan Pendidikan dalam
penyelenggaraan Program SPAB.
tan
en
Pasal 3
3-t
(1) Petunjuk teknis Program SPAB meliputi:
02
a. penyelenggaraan Program SPAB pada saat
n-2
Prabencana;
u
b. penyelenggaraan layanan pendidikan dalam
ah
Situasi Darurat Bencana;
6-t
c. pemulihan layanan pendidikan Pascabencana;
or-
d. pembentukan Sekber SPAB Daerah;
om
e. pemberian penghargaan Program SPAB; dan
f. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Program
n-n
SPAB.
sje
Pasal 4
Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada
l
tm
tanggal ditetapkan.
g.h
tan
Ditetapkan di Jakarta
en
pada tanggal 13 April 2023
3-t
SEKRETARIS JENDERAL,
02
n-2
TTD.
u
SUHARTI
ah
Salinan sesuai dengan aslinya,
6-t
Kepala Biro Hukum
or-
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
om
n-n
Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
sje
Koord. Tgl.
/pe
Hukum I
/05
23
/20
om
a.c
ly an
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
-8-
SALINAN
LAMPIRAN I
l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
tan
NOMOR 6 TAHUN 2023
en
TENTANG
3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN
n-2
BENCANA
u
ah
PENYELENGGARAAN PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA
6-t
PADA PRABENCANA
or-
A. Umum om
Pendidikan adalah hak setiap warga negara tidak terkecuali saat Situasi
Darurat Bencana dan Pascabencana. Keamanan, keselamatan,
n-n
l
tm
g.h
tan
en
3-t
02
u n-2
ah
6-t
or-
om
n-n
sje
rse
/pe
/05
2030
/20
om
Jenderal Kementerian.
htt
- 10 -
l
tm
a. pengintegrasian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang
g.h
dikelola oleh unit kerja yang menangani data dan teknologi
informasi pada Kementerian dengan data risiko Bencana
tan
berbasis wilayah yang dikelola oleh badan nasional yang
en
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
3-t
penanggulangan Bencana;
02
b. pemanfaatan informasi Risiko Bencana yang dikeluarkan oleh
n-2
badan yang menyelenggarakan urusan terkait meteorologi,
u
klimatologi, dan geofisika, kementerian yang
ah
menyelenggarakan urusan kesehatan, kementerian yang
6-t
menyelenggarakan urusan pekerjaan umum dan perumahan
or-
rakyat, kementerian yang ommenyelenggarakan urusan
lingkungan hidup, kementerian yang menyelenggarakan
urusan energi dan sumber daya mineral, dan/atau
n-n
Pendidikan, melalui:
na
l
tm
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
g.h
penanggulangan Bencana.
5. Memfasilitasi peningkatan kemampuan pelaksana urusan
tan
pemerintahan daerah di bidang pendidikan, Pendidik, dan Tenaga
en
Kependidikan selain Pendidik tentang Program SPAB, melalui:
3-t
a. pelatihan dan pendampingan penyelenggaraan Program SPAB;
02
b. lokakarya perkembangan penyelenggaraan Program SPAB
n-2
yang dilakukan secara rutin;
u
c. penyiapan fasilitator SPAB;
ah
d. penyediaan media informasi, edukasi, dan komunikasi terkait
6-t
Program SPAB, seperti buku saku, video, modul, dan bentuk
or-
lainnya; om
e. penyediaan platform pembelajaran SPAB;
f. penguatan kemitraan dengan Pemerintah Daerah, mitra
n-n
televisi.
23
l
tm
pembangunan jangka menengah daerah bidang pendidikan dan
g.h
penanggulangan Bencana melalui pengusulan Program SPAB dari
perangkat daerah terkait kepada badan yang menyelenggarakan
tan
urusan pemerintahan daerah di bidang perencanaan pembangunan
en
daerah dalam proses perencanaan dan penganggaran di tingkat
3-t
daerah.
02
2. Membentuk Sekber SPAB Daerah.
n-2
3. Melakukan pemetaan terhadap Satuan Pendidikan yang berada di
u
wilayah rawan Bencana, melalui:
ah
a. pemanfaatan informasi Risiko Bencana pada Satuan
6-t
Pendidikan yang berada di wilayah kerjanya berdasarkan hasil
or-
integrasi Dapodik dan Inarisk dan dapat melakukan verifikasi
om
dan validasi informasi Risiko Bencana pada Satuan
Pendidikan;
n-n
l
tm
5. Memastikan kualitas sarana prasarana Satuan Pendidikan aman
g.h
terhadap Bencana, melalui:
a. pemilihan lokasi yang aman bagi Satuan Pendidikan yang baru
tan
akan dibangun atau direlokasi;
en
b. penilaian kondisi sarana prasarana apakah termasuk dalam
3-t
kondisi baik, rusak ringan, rusak sedang, atau rusak berat;
02
c. renovasi/pemodelan ulang, perbaikan, penguatan, dan/atau
n-2
relokasi bangunan Satuan Pendidikan yang berada di lokasi
u
yang rawan Bencana berdasarkan skema prioritas;
ah
d. penggunaan standar bangunan dan desain yang tahan
6-t
terhadap Bencana dan standar kinerja bagi pembuat
or-
bangunan dalam proses pembangunan Satuan Pendidikan;
om
e. pelatihan bagi pembuat bangunan;
f. pemilihan sarana yang memenuhi kaidah keamanan dan
n-n
keselamatan;
sje
membidangi pendidikan.
an
Bencana;
na
Satuan Pendidikan;
ww
yang relevan.
- 14 -
l
tm
selain Pendidik tentang Program SPAB, melalui:
g.h
a. pelatihan dan pendampingan penyelenggaraan Program SPAB;
b. lokakarya perkembangan penyelenggaraan Program SPAB
tan
yang dilakukan secara rutin;
en
c. penyiapan fasilitator SPAB;
3-t
d. penyediaan media informasi, edukasi, dan komunikasi terkait
02
Program SPAB yang dapat diperkaya dengan praktik baik
n-2
dan/atau disesuaikan dengan kearifan lokal, seperti buku
u
saku, video, modul, dan bentuk lainnya; dan
ah
e. penguatan kemitraan dengan Pemerintah Pusat, mitra
6-t
pembangunan pendidikan, akademisi, dunia usaha dan
or-
industri, media, dan/atau pihak terkait lainnya untuk
om
penyelenggaraan Program SPAB.
11. Memastikan penyebaran bahan dan informasi tentang Pengurangan
n-n
12. Menyediakan akses yang aman bagi Peserta Didik menuju Satuan
/pe
1) Pendidik;
2) Tenaga Kependidikan selain Pendidik;
//w
l
tm
perempuan dan laki-laki, dan kepesertaan bersifat sukarela.
g.h
c. Tahapan pembentukan tim siaga Bencana:
1) kepala Satuan Pendidikan melakukan musyawarah
tan
bersama perwakilan dari masing-masing unsur yang ada
en
di tim siaga Bencana untuk menyepakati pembentukan
3-t
tim siaga Bencana, diantaranya mengenai penyamaan
02
persepsi tentang tujuan pembentukan tim siaga Bencana,
n-2
mendiskusikan syarat dan kriteria calon anggota tim siaga
u
Bencana, dan pengusulan nama yang akan dijadikan
ah
sebagai tim siaga Bencana; dan
6-t
2) Kepala Satuan Pendidikan menetapkan tim siaga
or-
Bencana. om
d. Tim siaga Bencana bertugas:
1) menyebarluaskan praktik budaya sadar Bencana di
n-n
l
tm
5) menyosialisasikan prosedur tetap kedaruratan Bencana
g.h
yang telah disepakati; dan
6) memfasilitasi kegiatan simulasi penyelamatan dan
tan
evakuasi Bencana.
en
2. Kepala Satuan Pendidikan memfasilitasi peningkatan kapasitas tim
3-t
siaga Bencana melalui pelatihan Pengurangan Risiko Bencana, baik
02
yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan maupun pihak lain.
n-2
Peningkatan kapasitas tim siaga Bencana diberikan kepada:
u
a. Pendidik, Tenaga Kependidikan selain Pendidik, dan komite
ah
sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:
6-t
1) Penyusunan kurikulum pelatihan.
or-
Sesuai dengan tujuan pendidikan Pengurangan Risiko
om
Bencana, kurikulum pelatihan merupakan gabungan dari
penjelasan teori dan praktik dengan menggunakan
n-n
SPAB pada:
a) laman pendidikan dan pelatihan SPAB melalui
/05
tautan
23
http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/spab;
/20
https://spab.kemdikbud.go.id;
c) laman siaga Bencana badan yang menyelenggarakan
a.c
https://www.bnpb.go.id/siaga-bencana; dan
mu
l
tm
Bencana, dan Pascabencana;
g.h
(2) memiliki sikap inklusif, bertindak obyektif, dan
tidak diskriminatif dalam melaksanakan
tan
Program SPAB;
en
(3) mampu merancang pembelajaran Pengurangan
3-t
Risiko Bencana bagi peserta didik sesuai dengan
02
jenjang usia;
n-2
(4) memahami prosedur operasi standar
u
kedaruratan Bencana;
ah
(5) memahami tugas sebagai tim siaga Bencana;
6-t
(6) terampil dalam memfasilitasi penyelenggaraan
or-
Program SPAB; dan om
(7) bersikap stabil dan dapat membantu
penyelamatan dan evakuasi pada saat terjadi
n-n
b) mengembangkan kreativitas;
om
d) kontekstual;
an
pelatihan.
.ai
l
tm
akan dicapai dan waktu pelaksanaan.
g.h
b. Peserta Didik.
1) Penyusunan kurikulum pelatihan.
tan
Metode pelatihan disesuaikan dengan usia dan
en
karakteristik Peserta Didik. Kurikulum pelatihan disusun
3-t
dengan tahapan sebagai berikut:
02
a) merumuskan tujuan pelatihan;
n-2
b) merumuskan kompetensi yang harus dicapai oleh
u
peserta pelatihan, yang mencakup paling sedikit:
ah
(1) menguasai materi dasar Pengurangan Risiko
6-t
Bencana;
or-
(2) mampu mengidentifikasi
om kondisi Satuan
Pendidikan berdasarkan indikator SPAB;
(3) memiliki keterampilan dalam penyelamatan diri
n-n
lainnya; dan
(5) memahami tugas sebagai tim siaga Bencana,
/05
dan
.ai
2) Pelaksanaan pelatihan
Pelatihan dilaksanakan dengan prinsip:
l
tm
a) berpusat pada peserta;
g.h
b) mengembangkan kreativitas;
c) menciptakan kondisi yang menyenangkan dan
tan
menantang;
en
d) kontekstual;
3-t
e) pengalaman yang beragam; dan
02
f) belajar melalui praktik.
n-2
3) Penyusunan rencana tindak lanjut setelah pelaksanaan
u
pelatihan.
ah
Pendidik sebagai fasilitator SPAB membantu penyusunan
6-t
dan mendampingi pelaksanaan rencana tindak lanjut
or-
pelatihan bagi Peserta Didik. Rencana tindak lanjut
om
pelatihan disepakati sesuai dengan usia dan karakteristik
Peserta Didik. Rencana tindak lanjut pelatihan bagi
n-n
berikut:
/20
dan
na
yang dihadapi.
ps:
l
tm
a. Penilaian terhadap Risiko Bencana dilakukan melalui
g.h
penilaian mandiri dan pengkajian Risiko Bencana yang
dilakukan oleh tim siaga Bencana secara:
tan
1) partisipatif, melalui pelibatan seluruh unsur perwakilan
en
warga Satuan Pendidikan, mulai dari Peserta Didik,
3-t
Pendidik, Tenaga Kependidikan selain Pendidik, dan
02
komite sekolah;
n-2
2) ramah anak, melalui perangkat dan metode kajian Risiko
u
Bencana yang mudah dipahami dan mudah diakses oleh
ah
Peserta Didik anak; dan
6-t
3) inklusif, melalui pelibatan warga Satuan Pendidikan
or-
Penyandang Disabilitas dan kelompok marginal, serta
om
menggunakan perangkat yang ramah disabilitas.
b. Penilaian mandiri dilakukan dengan mengisi instrumen daftar
n-n
Prabencana komprehensif.
rse
l
tm
Pendidikan.
g.h
e. Hasil kajian Risiko Bencana disosialisasikan kepada seluruh
warga Satuan Pendidikan untuk memberikan pemahaman
tan
terkait kondisi Risiko Bencana di Satuan Pendidikan.
en
4. Melakukan pemutakhiran data Risiko Bencana Satuan Pendidikan
3-t
secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun,
02
melalui pengkajian kembali Risiko Bencana di Satuan Pendidikan;
n-2
5. Membuat peta Risiko Bencana dan jalur evakuasi, melalui
u
penggambaran hasil kajian ancaman, kerentanan, kapasitas, dan
ah
Risiko Bencana di Satuan Pendidikan.
6-t
6. Melakukan penyusunan rencana aksi untuk mendukung
or-
penyelenggaraan Program SPAB, dengan ketentuan sebagai berikut.
om
a. Memuat rencana kegiatan Satuan Pendidikan sebagai upaya
peningkatan Kesiapsiagaan Bencana dan menjadi bahan
n-n
Pendidikan (RKAS).
rse
melaksanakan kegiatan.
an
berikut.
na
l
tm
b. Tahapan penetapan prosedur operasi standar:
g.h
1) menentukan jenis ancaman yang akan disusun ke dalam
prosedur operasi standar sesuai dengan hasil kajian
tan
Risiko Bencana, misalnya prosedur operasi standar
en
kedaruratan gempa bumi, prosedur operasi standar
3-t
kedaruratan banjir, dan lain sebagainya;
02
2) menyusun alur kerja saat Situasi Darurat Bencana
n-2
terjadi; dan
u
3) menetapkan prosedur operasi standar oleh kepala Satuan
ah
Pendidikan;
6-t
c. Prosedur operasi standar yang telah ditetapkan harus
or-
disosialisasikan kepada seluruh warga Satuan Pendidikan.
om
d. Satuan Pendidikan menyusun prosedur operasi standar
peringatan dini Bencana di Satuan Pendidikan. Peringatan dini
n-n
l
tm
5) memastikan alat-alat peringatan dini bisa digunakan saat
g.h
Situasi Darurat Bencana.
8. Melakukan penataan interior ruang dan lingkungan Satuan
tan
Pendidikan agar aman terhadap bencana, dengan ketentuan
en
sebagai berikut:
3-t
a. perletakan meja dan kursi kelas memperhatikan ruang gerak
02
yang nyaman bagi pemakai kursi roda serta pada kondisi
n-2
darurat;
u
b. memastikan meja dan kursi kuat agar dapat menjadi tempat
ah
berlindung sementara ketika terjadi gempa/angin ribut;
6-t
c. meletakkan stop kontak pada posisi yang tinggi dan dapat
or-
ditutup lubangnya; om
d. meletakkan saklar pada posisi yang aman dengan ketinggian ±
1,5 m;
n-n
kuat;
/pe
belum kadaluarsa).
ps:
sebagai berikut:
- 24 -
l
tm
pertolongan pertama, dan selang air;
g.h
b. kotak siap siaga memuat:
1) data Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan
tan
selain Pendidik, termasuk daftar kontak darurat;
en
2) jadwal pembelajaran;
3-t
3) peta Satuan Pendidikan yang dilengkapi dengan informasi
02
evakuasi;
n-2
4) nomor telepon penting kedaruratan, antara lain pemadam
u
kebakaran, fasilitas kesehatan, aparat keamanan, dan
ah
badan penanggulangan Bencana; dan
6-t
5) perlengkapan pertolongan pertama yang memuat antara
or-
lain amplop plesterin, plesterin roll, obat antiseptik,
om
alkohol swab, perban, kasa steril, masker, tisu basah,
mitella pembalut siku, kapas bola steril, pinset,
n-n
lainnya;
ps:
htt
- 25 -
l
tm
secara tepat waktu (real time);
g.h
8) perlengkapan mandi, seperti sabun mandi, sikat gigi,
pasta gigi, sisir, cotton bud, dan lain-lain;
tan
9) alat kesehatan antara lain masker sebagai alat bantu
en
pernafasan untuk menyaring udara kotor/tercemar, hand
3-t
sanitizer, dan lain-lain.
02
10) peluit sebagai alat bantu untuk meminta pertolongan saat
n-2
darurat;
u
11) uang tunai;
ah
12) alat bantu penerangan, seperti senter, lampu kepala
6-t
(headlamp), korek api, lilin, dan lain sebagainya; dan
or-
13) peralatan lain yang diperlukan sesuai dengan jenis
om
Bencana.
11. Melakukan simulasi Kesiapsiagaan Bencana secara mandiri dan
n-n
berikut:
1) menentukan jenis ancaman Bencana yang akan
/05
disimulasikan;
23
Pendidikan;
ps:
dan
- 26 -
l
tm
Satuan Pendidikan.
g.h
c. Pelaksanaan simulasi, dilakukan dengan praktik peringatan
dini, perlindungan diri, evakuasi, pertolongan pertama,
tan
pemeriksaan cepat dampak Bencana, koordinasi dengan
en
fasilitas layanan kesehatan untuk rujukan korban, koordinasi
3-t
untuk bantuan darurat lain seperti pencarian, pertolongan dan
02
pemadam kebakaran, serta pengambilan keputusan
n-2
pembelajaran dilanjutkan kembali atau pemulangan warga
u
Satuan Pendidikan.
ah
d. Evaluasi simulasi, dilakukan dengan refleksi kegiatan setelah
6-t
simulasi kedaruratan Bencana selesai.
or-
12. Menjalin kemitraan dengan pihak
om yang kompeten dalam
mendukung penyelenggaraan Program SPAB, dilakukan melalui
koordinasi dan konsolidasi dalam rangka internalisasi urgensitas
n-n
lingkungan Masyarakat;
htt
- 27 -
l
tm
5) latihan penyelamatan diri dan evakuasi;
g.h
6) pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat; dan
7) dukungan psikologis awal.
tan
c. Materi yang diintegrasikan termasuk metode penyampaiannya
en
disesuaikan dengan capaian belajar dan kebutuhan Peserta
3-t
Didik termasuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas.
02
d. Satuan pendidikan dapat:
n-2
1) menggunakan materi yang dibuat oleh Seknas SPAB,
u
Sekber SPAB Daerah, atau lembaga lain; atau
ah
2) dapat membuat sendiri bahan ajar yang relevan.
6-t
15. Melaksanakan pembelajaran terkait materi upaya pencegahan dan
or-
penanggulangan dampak Bencana yang terintegrasi dalam kegiatan
om
intrakurikuler.
16. Mengevaluasi tingkat keamanan dan Kesiapsiagaan Satuan
n-n
evaluasi SPAB;
ps:
l
tm
dan
g.h
7. di akhir akan muncul hasil dan rekomendasi.
Hasil pengisian evaluasi SPAB dapat dilihat pada laman inaRISK melalui
tan
tautan https://inarisk2.bnpb.go.id/spab/. Seknas SPAB dan Sekber
en
SPAB Daerah dapat memanfaatkan hasil pengisian evaluasi SPAB oleh
3-t
Satuan Pendidikan sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan Program
02
SPAB di tingkat nasional dan daerah.
u n-2
ah
SEKRETARIS JENDERAL,
6-t
TTD.
SUHARTI or-
om
Salinan sesuai dengan aslinya,
n-n
Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
/05
Koord. Tgl.
/20
Hukum I
om
a.c
ly an
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
- 29 -
SALINAN
LAMPIRAN II
l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
tan
NOMOR 6 TAHUN 2023
en
TENTANG
3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN
n-2
BENCANA
u
ah
PENYELENGGARAAN LAYANAN PENDIDIKAN
6-t
DALAM SITUASI DARURAT BENCANA
or-
om
A. Penyelenggaraan Layanan Pendidikan dalam Situasi Darurat oleh
Kementerian
n-n
langkah penanggulangannya;
om
nyaman;
2) memfasilitasi proses pembelajaran yang aman, inklusif,
//w
l
tm
d. pelaksanaan penanganan darurat termasuk menetapkan batas
g.h
waktu penggunaan Satuan Pendidikan sebagai tempat
pengungsian, yang dikoordinasikan dengan badan nasional
tan
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
en
penanggulangan Bencana dan posko penanganan darurat
3-t
Bencana yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah;
02
e. kepastian tingkat keamanan dan kelaikan bangunan Satuan
n-2
Pendidikan yang masih dapat digunakan, berkoordinasi
u
dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan
ah
pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan
6-t
rakyat dan perangkat daerah terkait; dan
or-
f. pemberian dukungan psikososial dalam kegiatan pembelajaran
om
dalam Situasi Darurat Bencana yang terukur dalam kegiatan
pembelajaran dalam Situasi Darurat Bencana agar dapat
n-n
Bencana;
d. penggunaan dana alokasi khusus fisik dan nonfisik bidang
a.c
pendidikan; dan
an
bidang pendidikan;
.ai
nonpemerintah; dan
htt
- 31 -
l
tm
g.h
B. Penyelenggaraan Layanan Pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana
oleh Pemerintah Daerah
tan
Dalam Situasi Darurat Bencana, Pemerintah Daerah melalui perangkat
en
daerah yang membidangi pendidikan sesuai dengan kewenangannya
3-t
memiliki peran dan tanggung jawab dalam hal sebagai berikut.
02
1. Mengaktifkan pos pendidikan sebagai sekretariat penanganan
n-2
darurat bidang pendidikan di daerah.
u
Aktivasi pos pendidikan melalui Surat Keputusan Pembentukan Pos
ah
Pendidikan setelah status kondisi darurat ditetapkan oleh kepala
6-t
daerah.
or-
Pos pendidikan melaksanakan tugas paling sedikit dalam bidang:
om
a. pengelolaan data dan informasi;
b. pengelolaan bantuan pendidikan;
n-n
bidang agama;
23
d. Masyarakat.
om
pendidikan.
ww
l
tm
sedang, dan rusak berat; dan
g.h
g. kondisi warga Satuan Pendidikan, termasuk orang tua/wali
Peserta Didik yang meninggal, terluka, mengalami kerusakan
tan
rumah, mengungsi, dan pindah.
en
Data kebutuhan penanganan darurat diperoleh berdasarkan
3-t
analisa terhadap data dampak Bencana, antara lain berupa data:
02
a. sarana dan prasarana pembelajaran dalam Situasi Darurat
n-2
Bencana, dapat berupa lahan yang aman untuk sekolah
u
darurat, ruang kelas darurat/sementara, perlengkapan dan
ah
peralatan pembelajaran bagi Peserta Didik dan Pendidik;
6-t
b. sarana pendukung pembelajaran dalam Situasi Darurat
or-
Bencana, dapat berupa sarana sanitasi dan air bersih, akses
om
transportasi, alat sirkulasi udara, dan alat pembersih
lingkungan dari dampak Bencana;
n-n
Bencana;
23
l
tm
c. fasilitasi penyelenggaraan pembelajaran dalam Situasi Darurat
g.h
Bencana.
3. Mengoordinasikan bantuan di sektor pendidikan dari lembaga
tan
pemerintah dan nonpemerintah yang mengacu pada pemenuhan
en
kebutuhan minimum hak pendidikan anak di daerah Bencana.
3-t
Dalam mengoordinasikan bantuan, pos pendidikan:
02
a. melakukan pemetaan pihak yang memiliki sumber daya untuk
n-2
mendukung penyelenggaraan pendidikan dalam Situasi
u
Darurat Bencana;
ah
b. mendiskusikan hasil kajian dampak Bencana, kebutuhan
6-t
penanganan darurat, dan rencana kegiatan penyelenggaraan
or-
pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana dengan para pihak
om
sebagaimana dimaksud pada angka 1);
c. melaksanaan pemberian bantuan; dan
n-n
Bencana;
ps:
l
tm
e. Peserta Didik terdampak Bencana yang mengikuti
g.h
pembelajaran secara sementara di Satuan Pendidikan di luar
wilayah Bencana;
tan
f. penerapan kurikulum dan pembelajaran pada Situasi Darurat
en
Bencana; dan
3-t
g. penugasan Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik
02
dalam penyelenggaraan layanan pendidikan pada Situasi
n-2
Darurat Bencana.
u
Peserta Didik terdampak Bencana yang mengikuti pembelajaran
ah
secara sementara di Satuan Pendidikan di luar wilayah Bencana
6-t
sebagaimana dimaksud dalam huruf e diatur sebagai berikut:
or-
a. Peserta Didik mengikuti pembelajaran secara sementara di
om
Satuan Pendidikan yang aman dan terdekat dari lokasi Satuan
Pendidikan asal atau tempat tinggal Peserta Didik;
n-n
berupa:
na
l
tm
kesehatan baik di lingkungan tempat tinggal maupun
g.h
Satuan Pendidikan,
2) melakukan pelatihan terkait pembelajaran dalam Situasi
tan
Darurat Bencana bagi Pendidik, Tenaga Kependidikan selain
en
Pendidik, dan/atau relawan yang akan membantu dalam
3-t
pembelajaran;
02
3) memantau pelaksanaan kegiatan pembelajaran; dan
n-2
4) melakukan penyesuaian waktu dan bentuk penilaian
u
pembelajaran.
ah
Pos pendidikan menyosialisasikan penyesuaian kegiatan
6-t
pembelajaran pada Situasi Darurat Bencana kepada Satuan
or-
Pendidikan. om
6. Memberikan bantuan kepada Satuan Pendidikan darurat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
n-n
penanganan darurat;
/pe
bantuan;
23
terdampak Bencana.
an
l
tm
Pos pendidikan mengoordinasikan pemberian layanan dukungan
g.h
psikososial, termasuk pengaturan jadwal pemberian layanan
dukungan psikososial. Pemberian layanan dukungan psikososial
tan
dilaksanakan dengan mempertimbangkan:
en
a. prioritas Satuan Pendidikan yang memerlukan layanan
3-t
dukungan psikososial; dan
02
b. kondisi kesehatan, keamanan, dan kenyamanan warga Satuan
n-2
Pendidikan.
u
Pos pendidikan melakukan pemantauan kondisi kesehatan jiwa
ah
warga Satuan Pendidikan yang membutuhkan rujukan penanganan
6-t
lebih lanjut oleh ahli, antara lain psikiater dan/atau psikolog.
or-
9. Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penanganan
om
darurat kepada Kementerian.
10. Menginformasikan perkembangan penanganan darurat kepada
n-n
Masyarakat.
sje
Bencana;
/20
pembelajaran;
an
Bencana; dan
mu
l
tm
2) nama Satuan Pendidikan;
g.h
3) tingkat Satuan Pendidikan;
4) alamat Satuan Pendidikan;
tan
5) kondisi sarana yang masih baik dan rusak;
en
6) kondisi prasarana yang masih baik, rusak ringan, rusak
3-t
sedang, dan rusak berat; dan
02
7) kondisi warga Satuan Pendidikan, termasuk orang
n-2
tua/wali Peserta Didik yang meninggal, terluka,
u
mengalami kerusakan rumah, mengungsi, dan pindah,
ah
b. data kebutuhan Satuan Pendidikan darurat, antara lain
6-t
berupa data:
or-
1) sarana dan prasarana om pembelajaran dalam Situasi
Darurat Bencana, dapat berupa lahan yang aman untuk
sekolah darurat, ruang kelas darurat/sementara,
n-n
l
tm
yang mencakup keselamatan, keamanan, dan kesehatan;
g.h
dan
7) layanan dukungan psikososial yang memperhatikan jenis
tan
kelamin dan umur, dapat berupa kegiatan pendampingan
en
serta penyediaan alat permainan, alat olah raga, dan alat
3-t
kesenian.
02
Data kebutuhan Satuan Pendidikan darurat termasuk data
n-2
kebutuhan Penyandang Disabilitas di Satuan Pendidikan.
u
Pelaporan dampak Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan
ah
darurat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
6-t
Tim siaga Bencana melakukan:
or-
a. pendataan dampak Bencana, menggunakan:
om
1) formulir pendataan kondisi kesehatan dan keselamatan
Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan selain
n-n
Pendidik;
/20
darurat; dan
ww
l
tm
Identifikasi dilakukan melalui langkah sebagai berikut:
g.h
a. tim siaga Bencana berkomunikasi dengan orang tua/wali
Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan selain
tan
Pendidik yang belum aktif melaksanakan pembelajaran di
en
Satuan Pendidikan; dan
3-t
b. mendata kondisi dan keberadaan Peserta Didik, Pendidik dan
02
Tenaga Kependidikan selain Pendidik.
n-2
Tim siaga Bencana melaporkan hasil identifikasi kepada pos
u
pendidikan.
ah
3. Menyelenggarakan kegiatan Satuan Pendidikan darurat sesuai
6-t
dengan kesiapan sarana prasarana, kondisi Peserta Didik, Pendidik,
or-
dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik dengan melibatkan
om
partisipasi Masyarakat setempat.
Penyelenggaraan kegiatan Satuan Pendidikan darurat dilaksanakan
n-n
a. Persiapan
rse
Disabilitas; dan
om
darurat.
.ai
Pendidik.
- 40 -
l
tm
7) Menyiapkan Pendidik, Tenaga Kependidikan selain
g.h
Pendidik, dan/atau relawan yang akan mendukung
pembelajaran pada Situasi Darurat Bencana.
tan
Penyiapan Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain
en
Pendidik dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
3-t
a) Satuan Pendidikan mendata kondisi kesiapan
02
Pendidik untuk melaksanakan pembelajaran di
n-2
Satuan Pendidikan darurat;
u
b) Satuan Pendidikan berkoordinasi dengan pos
ah
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan Pendidik
6-t
dalam melaksanakan pembelajaran di Satuan
or-
Pendidikan; om
c) Dalam hal Satuan Pendidikan kekurangan Pendidik,
maka kepala Satuan Pendidikan dapat:
n-n
kompeten.
23
c) Masyarakat.
ly
l
tm
aman, kondusif, dan mudah diakses bagi Peserta Didik,
g.h
Pendidik, dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik.
Ruang kelas darurat dapat menggunakan tenda,
tan
bangunan semi permanen dari bahan baku lokal yang
en
tersedia, dan/atau bangunan fasilitas umum yang aman.
3-t
2) Satuan Pendidikan melakukan penilaian hasil belajar dan
02
penentuan kelulusan Peserta Didik, serta melakukan
n-2
penyesuaian waktu dan bentuk penilaian hasil belajar.
u
3) Satuan Pendidikan dapat bekerja sama dengan
ah
Masyarakat sekitar untuk mendukung pembelajaran di
6-t
Satuan Pendidikan darurat, antara lain dalam hal
or-
pemenuhan kebutuhan om sarana dan prasarana
pembelajaran, membantu proses pembelajaran, dan
menyiapkan air dan sanitasi untuk kebutuhan Satuan
n-n
Pendidikan darurat.
sje
l
tm
6) Berkoordinasi dengan pos pendidikan mengenai
g.h
pengembalian dan/atau penyimpanan sarana dan
prasarana yang digunakan Satuan Pendidikan darurat
tan
yang dikelola oleh Pemerintah Daerah. Dalam hal terdapat
en
sarana dan prasarana milik Pemerintah Daerah yang
3-t
digunakan oleh Satuan Pendidikan yang diselenggarakan
02
oleh Masyarakat, maka sarana dan prasarana tersebut
n-2
dikembalikan ke Pemerintah Daerah melalui pos
u
pendidikan.
ah
7) Melaporkan penutupan Satuan Pendidikan darurat
6-t
kepada pos pendidikan.
or-
4. Mengintegrasikan kegiatan dukungan psikososial dalam kegiatan
om
pembelajaran pada Situasi Darurat Bencana.
Satuan Pendidikan berkoordinasi dengan pos pendidikan untuk
n-n
berikut.
/pe
yang terkait.
ly
terdampak Bencana.
ww
Pendidikan.
- 43 -
l
tm
a) penyampaian informasi yang akurat mengenai
g.h
Bencana yang terjadi, dampak Bencana, cara
menangani dampak Bencana, dan bantuan yang
tan
dapat diakses oleh Peserta Didik, Pendidik, dan
en
Tenaga Kependidikan selain Pendidik yang
3-t
terdampak Bencana;
02
b) kegiatan keagamaan;
n-2
c) kegiatan seni dan budaya;
u
d) kegiatan rekreasional dan edukatif; dan
ah
e) reunifikasi keluarga yang terpisah,
6-t
2) bantuan dukungan psikologis, dapat berupa:
or-
a) pemeriksaan awal Peserta Didik, Pendidik, dan
om
Tenaga Kependidikan selain Pendidik yang
membutuhkan bantuan lebih lanjut;
n-n
orang/keluarga terdekat;
/pe
c) konseling;
d) penanganan kasus Kekerasan Berbasis Gender
/05
1. Pemantauan dilakukan:
a. oleh pos pendidikan yang melibatkan pos komando utama
//w
Masyarakat;
htt
- 44 -
l
tm
c. untuk memastikan keberlangsungan pelaksanaan
g.h
pembelajaran dalam Situasi Darurat Bencana; dan
d. secara berkala selama masa status darurat Bencana.
tan
2. Evaluasi dilakukan:
en
a. oleh pos pendidikan yang melibatkan pos komando utama
3-t
penanganan darurat, perangkat daerah terkait, dan
02
Masyarakat;
n-2
b. sebelum masa status darurat Bencana berakhir; dan
u
c. sebagai dasar perbaikan penyelenggaraan pendidikan pada
ah
Situasi Darurat Bencana dan penetapan berakhirnya Satuan
6-t
Pendidikan darurat.
or-
3. Pelaporan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
om
a. Pos pendidikan mengoordinasikan penyusunan laporan
penyelenggaraan pendidikan darurat di daerah, yang
n-n
dan Menteri.
23
l
tm
e. Menteri melalui Seknas SPAB merekapitulasi laporan
g.h
penyelenggaraan pendidikan darurat yang diterima dari
perangkat daerah yang membidangi pendidikan.
tan
en
3-t
SEKRETARIS JENDERAL,
02
TTD.
n-2
SUHARTI
u
ah
Salinan sesuai dengan aslinya,
6-t
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
or-
om
Ineke Indraswati
n-n
NIP 197809262000122001
sje
Koord. Tgl.
Hukum I
/pe
/05
23
/20
om
a.c
ly an
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
- 46 -
SALINAN
LAMPIRAN III
l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
tan
NOMOR 6 TAHUN 2023
en
TENTANG
3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN
n-2
BENCANA
u
ah
PEMULIHAN LAYANAN PENDIDIKAN PASCABENCANA
6-t
or-
A. Pemulihan Layanan Pendidikan Pascabencana oleh Kementerian
om
Dalam upaya melakukan pemulihan layanan pendidikan Pascabencana,
Kementerian bertanggung jawab untuk:
n-n
rekonstruksi.
ww
l
tm
1) memastikan kelaikan bangunan Satuan Pendidikan yang
g.h
direhabilitasi dan/atau direkontrsuksi;
2) memastikan bangunan Satuan Pendidikan yang
tan
direhabilitasi dan/atau direkontrsuksi sesuai dengan
en
kebutuhan warga Satuan Pendidikan (termasuk
3-t
Penyandang Disabilitas); dan
02
3) mendukung Pemerintah Daerah dalam memelihara
n-2
sarana dan prasarana pembelajaran agar dapat berfungsi
u
dengan baik.
ah
c. Penyediaan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi Satuan
6-t
Pendidikan.
or-
Dalam hal penyediaan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi
om
Satuan Pendidikan, termasuk sumber daya lainnya,
Kementerian berkoordinasi dengan kementerian yang
n-n
untuk:
/20
l
tm
bidang sosial, dan Pemerintah Daerah untuk:
g.h
1) memberikan pelatihan dukungan psikososial kepada
Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain
tan
Pendidik, dengan tujuan memastikan kesehatan mental
en
mereka dan mendorong mereka dapat menjadi
3-t
pendamping untuk sesama Peserta Didik, Pendidik, dan
02
Tenaga Kependidikan selain Pendidik; dan
n-2
2) memberikan rujukan kepada penyedia jasa layanan
u
psikososial profesional bagi para Peserta Didik, Pendidik,
ah
dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik yang
6-t
membutuhkan layanan klinis.
or-
2. Memantau dan mengevaluasi proses pelaksanaan rehabilitasi dan
om
rekonstruksi Satuan Pendidikan.
a. Mengolah dan menyajikan data dan informasi hasil pelaporan
n-n
l
tm
oleh Pemerintah Daerah, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi
g.h
hal sebagai berikut.
1. Menyusun dokumen rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi
tan
untuk Satuan Pendidikan, dilakukan dengan cara sebagai berikut:
en
a. menetapkan Satuan Pendidikan terdampak yang akan
3-t
diusulkan untuk rehabilitasi dan/atau rekonstruksi;
02
b. melakukan pengkajian dan perhitungan kerugian dan
n-2
kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi Pascabencana;
u
c. melakukan identifikasi sumber pembiayaan untuk rehabilitasi
ah
dan/atau rekonstruksi;
6-t
d. menyusun jadwal pelaksanaan rehabilitasi dan/atau
or-
rekonstruksi; om
e. berkoordinasi dengan lembaga pemerintah, lembaga
nonpemerintah, lembaga usaha, dan/atau Masyarakat yang
n-n
Pascabencana;
/pe
direlokasi.
ps:
l
tm
Bencana agar sesuai dengan kaidah keamanan bangunan
g.h
dalam menghadapi ancaman Bencana.
b) Memastikan kelaikan bangunan Satuan Pendidikan yang
tan
sudah dilakukan rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau relokasi.
en
c) Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana Satuan
3-t
Pendidikan yang sudah dilakukan rehabilitasi, rekonstruksi,
02
dan/atau relokasi agar tetap berfungsi dengan baik dan aman
n-2
terhadap Bencana.
u
4. Memulihkan proses pembelajaran di Satuan Pendidikan yang
ah
terdampak Bencana.
6-t
a) Memastikan ketersediaan jumlah Pendidik dan Tenaga
or-
Pendidik selain Pendidik tercukupi. om
b) Mendorong warga Satuan Pendidikan untuk kembali
melaksanakan pembelajaran di Satuan Pendidikan.
n-n
Pendidik dalam:
1) menerapkan Program SPAB; dan
a.c
diperlukan.
mu
Satuan Pendidikan.
b) Melakukan intervensi dukungan psikososial sesuai dengan
//w
l
tm
6. Menginformasikan perkembangan rehabilitasi, rekonstruksi Satuan
g.h
Pendidikan, dan pemulihan trauma Peserta Didik, Pendidik, dan
Tenaga Kependidikan selain Pendidik yang terdampak Bencana
tan
kepada Masyarakat.
en
a. Menginformasikan perkembangan pelaksanaan rehabilitasi,
3-t
rekonstruksi, serta dukungan psikososial dan/atau pemulihan
02
trauma melalui media informasi dan laman resmi Pemerintah
n-2
Daerah.
u
b. Menampung serta menindaklanjuti opini, saran, dan masukan
ah
dari Masyarakat terkait pemulihan layanan pendidikan
6-t
Pascabencana.
or-
c. Mengumpulkan informasi mengenai praktik baik penanganan
om
kebencanaan serta mendiseminasikan praktik baik tersebut
kepada Masyarakat.
n-n
sje
l
tm
b) Mendorong pelibatan Masyarakat sekitar Satuan Pendidikan
g.h
dalam pengerjaan konstruksi.
3. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan/atau Pos Pendidikan
tan
dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi Satuan Pendidikan,
en
serta dukungan psikososial dan/atau pemulihan trauma warga
3-t
Satuan Pendidikan.
02
a) Kepala Satuan Pendidikan melaporkan Satuan Pendidikan
n-2
yang membutuhkan rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau
u
relokasi Satuan Pendidikan, serta dukungan psikososial
ah
dan/atau pemulihan trauma kepada pos pendidikan.
6-t
b) Kepala Satuan Pendidikan melaporkan proses perkembangan
or-
pelaksanaan rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau relokasi
om
Satuan Pendidikan, serta dukungan psikososial dan/atau
pemulihan trauma kepada pos pendidikan.
n-n
Pendidikan Pascabencana.
na
1. Pemantauan dilakukan:
ps:
l
tm
dan/atau pemulihan trauma Pascabencana;
g.h
c. untuk memastikan keberlangsungan pelaksanaan pemulihan
layanan pendidikan Pascabencana; dan
tan
d. secara berkala sampai dengan proses rehabilitasi,
en
rekonstruksi, dan/atau relokasi Satuan Pendidikan, serta
3-t
dukungan psikososial dan/atau pemulihan trauma
02
Pascabencana selesai.
n-2
2. Evaluasi dilakukan:
u
a. oleh pos pendidikan yang melibatkan kementerian/lembaga,
ah
perangkat daerah terkait, dan Masyarakat;
6-t
b. sebelum masa pemulihan Pascabencana berakhir; dan
or-
c. sebagai dasar perbaikan penyelenggaraan pemulihan layanan
om
pendidikan Pascabencana.
3. Pelaporan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut.
n-n
dan Menteri.
c. Laporan memuat informasi mengenai:
a.c
Pascabencana;
htt
- 54 -
l
tm
6) praktik baik proses pemulihan layanan pendidikan
g.h
Pascabencana.
Laporan penyelenggaraan pemulihan layanan pendidikan
tan
pascabencana disampaikan dengan ketentuan sebagai berikut:
en
1) bagi Satuan Pendidikan, paling lambat 1 (satu) bulan
3-t
setelah proses rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau
02
relokasi Satuan Pendidikan, serta dukungan psikososial
n-2
dan/atau pemulihan trauma dilaksanakan kepada
u
perangkat daerah yang membidangi pendidikan; dan
ah
2) bagi perangkat daerah yang membidangi pendidikan,
6-t
paling lambat 1 (satu) bulan setelah proses rehabilitasi,
or-
rekonstruksi, dan/atau relokasi Satuan Pendidikan, serta
om
dukungan psikososial dan/atau pemulihan trauma
dilaksanakan kepada kepala daerah dan Menteri.
n-n
SEKRETARIS JENDERAL,
23
TTD.
/20
SUHARTI
om
Ineke Indraswati
na
NIP 197809262000122001
.ai
Koord. Tgl.
Hukum I
//w
ps:
htt
- 55 -
SALINAN
LAMPIRAN IV
l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
tan
NOMOR 6 TAHUN 2023
en
TENTANG
3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN
n-2
BENCANA
u
ah
PEMBENTUKAN SEKRETARIAT BERSAMA
6-t
SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA DAERAH
A. or-
Pembentukan Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana
om
Daerah
n-n
sebagai berikut.
/05
daerahnya;
htt
l
tm
Tim perumus Sekber SPAB Daerah melakukan pemetaan pemangku
g.h
kepentingan yang akan terlibat dalam keanggotaan Sekber SPAB
Daerah. Pemangku kepentingan dapat terdiri dari unsur:
tan
a. perangkat daerah;
en
b. unit pelaksana teknis dari Kementerian yang berada di daerah;
3-t
c. kantor wilayah/kantor kementerian yang menyelenggarakan
02
urusan pemerintahan di bidang agama;
n-2
d. unit pelaksana teknis dari kementerian/lembaga lain yang
u
berada di daerah;
ah
e. perguruan tinggi;
6-t
f. organisasi kemasyarakatan, antara lain:
or-
1) Gerakan Pramuka; om
2) Palang Merah Indonesia;
3) organisasi berbasis keagamaan; dan/atau
n-n
g. lembaga usaha;
rse
SPAB Daerah.
/20
sesuai kewenangannya.
ww
l
tm
Pemulihan layanan pendidikan Pascabencana.
g.h
B. Kedudukan Sekretariat Bersama SPAB Daerah
tan
Sekber SPAB Daerah provinsi/kabupaten/kota dapat berkedudukan di
en
sekretariat daerah, perangkat daerah yang membidangi pendidikan,
3-t
perangkat daerah yang membidangi penanggulangan Bencana, atau
02
perangkat daerah yang membidangi perencanaan pembangunan daerah
n-2
sesuai dengan penetapan dari kepala daerah.
u
ah
C. Tugas Sekretariat Bersama SPAB Daerah
6-t
1. Melakukan pemetaan Program SPAB, layanan pendidikan dalam
or-
Situasi Darurat Bencana, dan pemulihan penyelenggaraan layanan
om
pendidikan Pascabencana di Satuan Pendidikan.
2. Mengoordinasikan pelaksanaan rencana aksi daerah Program SPAB
n-n
di daerahnya.
sje
di tingkat daerah.
/pe
di tingkat daerah.
an
Pemerintah Daerah.
10. Berkoordinasi dengan Seknas SPAB dalam penyelenggaraan
//w
Program SPAB.
ps:
daerahnya.
- 58 -
l
tm
Provinsi/Kabupaten/Kota
g.h
Susunan organisasi Sekber SPAB Daerah provinsi/kabupaten/kota
paling sedikit dapat terdiri dari:
tan
a. Pengarah
en
Pengarah dapat berasal dari kepala daerah, sekretaris daerah,
3-t
kepala perangkat daerah yang membidangi pendidikan, kepala
02
perangkat daerah yang membidangi penanggulangan Bencana,
n-2
kepala perangkat daerah yang membidangi perencanaan
u
pembangunan daerah, dan/atau kepala kantor wilayah/kantor
ah
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
6-t
bidang agama.
or-
b. Ketua om
Ketua dapat berasal dari kepala, sekretaris, atau pejabat yang
setara pada perangkat daerah yang membidangi pendidikan,
n-n
c. Sekretaris
23
pada:
ps:
l
tm
c) perangkat daerah yang membidangi perencanaan
g.h
pembangunan daerah;
d) perangkat daerah yang membidangi sosial;
tan
e) perangkat daerah yang membidangi kesehatan;
en
f) perangkat daerah yang mengelola perlindungan
3-t
anak;
02
g) perangkat daerah lain yang relevan;
n-2
h) unit pelaksana teknis Kementerian; dan/atau
u
i) organisasi kemasyarakatan yang memiliki
ah
kompetensi dan pengalaman dalam perencanaan,
6-t
pengelolaan data dan informasi.
or-
2) Bidang penerapan Program SPAB di Satuan Pendidikan
om
Bidang penerapan Program SPAB di Satuan Pendidikan
dapat memiliki subbidang sesuai dengan jenjang
n-n
dasar/madrasah ibtidaiyah;
/20
pertama/madrasah tsanawiyah;
d) subbidang Program SPAB di sekolah menengah
a.c
atas/madrasah aliyah;
an
kejuruan;
mu
dan/atau
.ai
pendidikan keagamaan.
Kepengurusan bidang penerapan Program SPAB di
//w
l
tm
daerah yang membidangi pendidikan;
g.h
b) perangkat daerah yang membidangi penanggulangan
Bencana;
tan
c) perangkat daerah yang membidangi sosial;
en
d) perangkat daerah yang membidangi kesehatan;
3-t
e) perangkat daerah yang mengelola perlindungan
02
anak;
n-2
f) perangkat daerah lain yang relevan; dan/atau
u
g) lembaga pengelola Satuan Pendidikan yang didirikan
ah
Masyarakat.
6-t
3) Bidang peningkatan kapasitas dan kemitraan Program
or-
SPAB om
Kepengurusan bidang peningkatan kapasitas dan
kemitraan Program SPAB dapat berasal dari:
n-n
pendidikan;
b) perangkat daerah yang membidangi penanggulangan
/05
Bencana;
23
yang relevan;
.ai
j) perguruan tinggi;
ww
l
tm
SPAB dapat berasal dari:
g.h
a) kepala bidang atau pejabat yang setara yang
mengelola komunikasi dan publikasi pada perangkat
tan
daerah yang membidangi pendidikan;
en
b) perangkat daerah yang membidangi komunikasi dan
3-t
informasi;
02
c) perangkat daerah lain yang relevan;
n-2
d) perguruan tinggi;
u
e) organisasi kemasyarakatan;
ah
f) media;
6-t
g) lembaga usaha; dan/atau
or-
h) perorangan yang memiliki
om kompetensi dalam
komunikasi dan publikasi Program SPAB.
e. Mitra Sekber SPAB Daerah
n-n
SPAB.
2. Ketua berperan memastikan memastikan pelaksanaan Program
a.c
pendidikan Pascabencana.
mu
3. Sekretaris berperan:
na
bidang pendidikan;
- 62 -
l
tm
pemulihan sarana prasarana dan pembelajaran; dan
g.h
f. membuat laporan perkembangan pemulihan sarana prasarana
dan pembelajaran.
tan
4. Bidang perencanaan, data dan informasi Program SPAB berperan:
en
a. mengumpulkan dan mengolah data dan informasi tentang
3-t
pelaksanaan Program SPAB oleh Satuan Pendidikan di daerah;
02
b. memetakan risiko Satuan Pendidikan terhadap Bencana;
n-2
c. mengukur tingkat Kesiapsiagaan Bencana Satuan Pendidikan;
u
d. mengolah dan Menyajikan data dan informasi terkait Program
ah
SPAB;
6-t
e. mengumpulkan dan mengolah data Satuan Pendidikan
or-
terdampak Bencana; om
f. menyajikan data dampak Bencana pada Satuan Pendidikan
dan kebutuhan penangan daruratnya;
n-n
berkala;
h. menentukan data kebutuhan relokasi, rehabilitasi dan/atau
/05
dan
j. menyampaikan informasi perkembangan pelaksanaan
a.c
di bawah kewenangannya;
na
l
tm
f. mendampingi Satuan pendidikan untuk menerapkan Program
g.h
SPAB di seluruh Satuan Pendidikan terdampak Bencana.
6. Bidang peningkatan kapasitas dan kemitraan Program SPAB
tan
berperan:
en
a. memfasilitasi pembentukan fasilitator daerah Program SPAB;
3-t
b. mengelola pelatihan Program SPAB baik secara luring
02
dan/atau daring;
n-2
c. menyusun buku saku Program SPAB bagi Pendidik;
u
d. menyusun buku saku Program SPAB bagi Peserta Didik;
ah
e. menyusun buku saku Program SPAB bagi orang tua/wali
6-t
Peserta Didik;
or-
f. menyusun modul-modul Kesiapsiagaan Bencana;
om
g. memberikan pelatihan yang diperlukan dalam penanganan
darurat bidang pendidikan kepada pemangku kepentingan
n-n
terkait di daerah;
sje
Pendidikan darurat;
/pe
penanganan darurat;
23
pemulihan.
7. Bidang komunikasi dan publikasi Program SPAB berperan:
a.c
Pendidikan darurat;
na
l
tm
secara berkala.
g.h
8. Mitra Sekber SPAB Daerah berperan mendukung seluruh tugas dari
Sekber SPAB Daerah dalam penyelenggaraan Program SPAB.
tan
Informasi lebih lanjut terkait pembentukan Sekretariat Bersama
en
SPAB dapat diakses melalui laman https://spab.kemdikbud.go.id/.
3-t
02
n-2
SEKRETARIS JENDERAL,
u
TTD.
ah
6-t
SUHARTI
or-
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
om
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
n-n
sje
Ineke Indraswati
rse
NIP 197809262000122001
/pe
Hukum I
23
/20
om
a.c
ly an
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
- 65 -
SALINAN
LAMPIRAN V
l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
tan
NOMOR 6 TAHUN 2023
en
TENTANG
3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN
n-2
BENCANA
u
ah
6-t
PEMBERIAN PENGHARGAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SPAB
or-
om
A. Pemberi Penghargaan
Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
n-n
tahun.
mu
2) Tangkas
na
tahun.
3) Tanggap
//w
b. Bentuk Penghargaan
l
tm
Penghargaan yang diberikan kepada Satuan Pendidikan yang
g.h
telah mencapai hasil sesuai kriteria, diberikan bentuk
penghargaan berupa piagam penghargaan dan hadiah yang
tan
bentuk serta besarannya disesuaikan dengan kriteria
en
penghargaan.
3-t
c. Penilaian Penghargaan
02
Dalam melakukan penilaian penghargaan, memperhatikan hal
n-2
sebagai berikut.
u
1) Kategori Penilaian
ah
Kategori penilaian penghargaan Program SPAB sebagai
6-t
berikut.
or-
TANGGAP TANGKAS
om TANGGUH
a) memenuhi a) memenuhi a) memenuhi
indikator indikator indikator
n-n
c) telah
ly
mengimbaskan
mu
praktik baik
na
Program SPAB
.ai
ke minimal 3
ww
(tiga) Satuan
//w
Pendidikan
terdekat
ps:
htt
- 67 -
2) Indikator Penilaian
l
tm
Indikator penilaian memuat unsur yang harus dipenuhi
g.h
dalam penyelenggaraan dan keberlanjutan Program SPAB
di satuan pendidikan. Indikator penilaian sebagai berikut.
tan
NO. INDIKATOR BUKTI VERIFIKASI POIN
en
PENILAIAN
3-t
1. Terlaksananya a. Salinan dokumen 10 poin
02
upaya pendidikan Rencana
n-2
Kesiapsiagaan Pelaksanaan
u
Bencana di satuan Pembelajaran
ah
pendidikan, baik (RPP);
6-t
melalui b. laporan kegiatan;
or-
intrakurikuler, c. dokumentasi
om
ekstrakurikuler, kegiatan (dapat
kokurikuler, atau berupa foto,
n-n
SPAB secara
rse
khusus (jika
/pe
melaksanakan
salah satu
/05
dianggap telah
23
memenuhi
/20
indikator dan
om
mendapat poin)
2. Terdapat Pendidik a. daftar nama a. 5 poin,
a.c
Bencana; mengikuti
htt
pelatihan
- 68 -
l
tm
b. Salinan Program
g.h
dokumen SPAB
tan
sertifikat dan/atau
pelatihan atau penanggul
en
surat angan
3-t
keterangan dari Bencana
02
Kepala Satuan sebesar
n-2
Pendidikan 51-75 %
u
dari
ah
seluruh
6-t
jumlah
or-
om Pendidik
dan
Tenaga
n-n
Kependidi
sje
kan selain
rse
Pendidik
/pe
yang ada
di Satuan
/05
Pendidika
23
n
/20
tersebut;
om
b. 2 poin,
a.c
jika
an
jumlah
ly
Pendidik
mu
atau
na
Tenaga
.ai
Kependidi
ww
kan selain
Pendidik
//w
yang
ps:
mengikuti
htt
pelatihan
- 69 -
l
tm
Program
g.h
SPAB
tan
dan/atau
penanggul
en
angan
3-t
Bencana
02
dibawah
n-2
50% dari
u
seluruh
ah
jumlah
6-t
Pendidik
or-
om dan
Tenaga
Kependidi
n-n
kan selain
sje
Pendidik
rse
yang ada
/pe
di Satuan
Pendidika
/05
n
23
tersebut.
/20
partisipatif di partisipatif di
an
(termasuk peta
mu
Risiko Bencana di
na
satuan pendidikan)
.ai
penanggulangan dokumen
//w
Bencana;
- 70 -
l
tm
a. Rencana aksi b. Salinan
g.h
Pengurangan dokumen
tan
Risiko Rencana
Bencana; Kedaruratan;
en
b. Rencana dan
3-t
Kedaruratan; c. Salinan
02
dan dokumen
n-2
c. Rencana Rencana
u
Kesinambungan Kesinambungan
ah
Pendidikan di Pendidikan.
6-t
satuan
or-
pendidikan; om
5. Telah ditetapkan Salinan Surat 10 poin
tim siaga Bencana Keputusan tentang
n-n
pendidikan
6. Tersedia sarana Dokumentasi foto 5 poin
/05
seluruhnya)
berupa:
a.c
a. alat pemadam
an
alat pemadam
mu
api tradisional;
na
b. rambu
.ai
evakuasi
ww
kebencanaan;
//w
c. alat
pertolongan
ps:
pertama; dan
htt
- 71 -
l
tm
d. alat peringatan
g.h
dini (misalnya
tan
lonceng, toa,
bel, lampu
en
kelap kelip,
3-t
bendera warna
02
warni, sirine,
n-2
dll)
u
7. Tersedia prasarana Dokumentasi foto 5 poin
ah
aman Bencana prasarana aman
6-t
meliputi: Bencana
or-
a. jalur evakuasi; om
b. akses/pintu
darurat;
n-n
c. ruang belajar
sje
aksesibel; dan
rse
d. fasilitas
/pe
pembelajaran
saat keadaan
/05
Bencana atau
23
Situasi Darurat
/20
Bencana;
om
penanggulangan b. laporan
an
Satuan Pendidikan
mu
paling sedikit 2
na
(satu) tahun;
ww
Edukasi (KIE)
htt
- 72 -
l
tm
mengenai
g.h
Kesiapsiagaan
tan
Bencana di Satuan
Pendidikan yang
en
bisa diakses oleh
3-t
seluruh warga
02
satuan pendidikan
n-2
10. Dilaksanakan a. dokumentasi 5 poin
u
pemantauan dan kegiatan; dan
ah
evaluasi kegiatan b. laporan
6-t
Program SPAB di kegiatan.
or-
satuan pendidikan om
11. Terdapat a. dokumentasi 10 poin
partisipasi Peserta kegiatan; dan
n-n
Penyandang
/pe
Disabilitas dalam
upaya
/05
Pengurangan
23
Risiko Bencana di
/20
satuan pendidikan
om
3) Prinsip Penilaian
a.c
terdiri atas:
ly
Penghargaan;
.ai
terbuka;
//w
administratif;
htt
- 73 -
l
tm
e) terukur, yaitu penilaian dilakukan berdasarkan
g.h
pembobotan dari setiap indikator penilaian.
2. Penghargaan untuk Perorangan
tan
a. Kriteria Penghargaan
en
Kriteria penghargaan untuk perorangan yang berkontribusi
3-t
dalam Program SPAB terdiri atas:
02
1) perintis, yaitu perorangan yang telah melakukan upaya
n-2
untuk mendorong dan menggerakkan implementasi
u
Program SPAB:
ah
a) selama 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) tahun; dan
6-t
b) pada 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) satuan
or-
pendidikan, om
2) promotor, yaitu perorangan yang telah melakukan upaya
untuk mendorong dan menggerakkan implementasi
n-n
Program SPAB:
sje
satuan pendidikan,
3) pejuang, yaitu perorangan yang telah melakukan upaya
/05
Program SPAB:
/20
1) pengembangan KIE;
ly
c. Penilaian Penghargaan
Indikator penilaian penghargaan perorangan bersifat kualitatif
l
tm
yang didasarkan pada kontribusi, inovasi, dan dampak dari
g.h
implementasi yang telah dilaksanakan.
3. Penghargaan untuk Instansi/Lembaga
tan
a. Kriteria Penghargaan
en
Instansi/lembaga baik pemerintah maupun nonpemerintah
3-t
yang telah memberikan kontribusi pada kemajuan Program
02
SPAB di Indonesia minimal 3 (tiga) tahun.
n-2
b. Bentuk Penghargaan
u
Bentuk penghargaan yang diberikan berupa piagam
ah
penghargaan yang dikeluarkan oleh Kementerian dan
6-t
diberikan predikat sebagai Mitra Penggerak Program SPAB.
or-
c. Indikator Penilaian om
Indikator penilaian bersifat kualitatif yang didasarkan pada
aktivitas dan inovasi terkait Program SPAB yang dilakukan.
n-n
sje
C. Tim Penghargaan
rse
1. Tim Panitia
23
penghargaan;
ps:
dan
- 75 -
l
tm
2. Tim Penilai Penghargaan
g.h
Tim penilai memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Terdiri dari 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) orang, yang memiliki
tan
kriteria sebagai berikut:
en
1) menguasai konsep penyelenggaraan Program SPAB;
3-t
2) berpengalaman di bidang Program SPAB minimal 5 (lima)
02
tahun; dan
n-2
3) mendapat rekomendasi tertulis dari Seknas SPAB, badan
u
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
ah
penanggulangan Bencana, dan kementerian yang
6-t
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
or-
agama. om
b. Tim penilai dipilih melalui seleksi administrasi dan wawancara
oleh tim panitia.
n-n
ditentukan; dan
23
a. Persiapan
na
l
tm
mandiri implementasi Program SPAB pada aplikasi Inarisk
g.h
Personal (fitur evaluasi Program SPAB) atau tautan yang
disediakan oleh tim panitia.
tan
c. Seleksi (Pemilihan) Calon Penerima Penghargaan
en
Tahap seleksi terdiri atas:
3-t
1) Seleksi administrasi
02
Tim penilai melakukan seleksi administrasi terhadap hasil
n-2
penilaian mandiri implementasi Program SPAB. Satuan
u
pendidikan yang lolos seleksi administrasi berlanjut ke
ah
seleksi wawancara.
6-t
2) Seleksi wawancara dan validasi dokumen Program SPAB
or-
SPAB. om
Seleksi wawancara dan validasi dokumen Program SPAB
dapat dilakukan melalui daring maupun luring.
n-n
a. Persiapan
na
l
tm
tim panitia dan melampirkan dokumen yang dipersyaratkan.
g.h
Pendaftar dapat menominasikan dirinya sendiri atau orang
lain.
tan
c. Seleksi (Pemilihan) Calon Penerima Penghargaan
en
Tahap seleksi terdiri atas:
3-t
1) Seleksi administrasi
02
Tim penilai melakukan seleksi administrasi terhadap
n-2
dokumen pendaftar yang dilampirkan pada formulir
u
pendaftaran. Pendaftar yang lolos seleksi administrasi
ah
akan berlanjut ke tahap wawancara.
6-t
2) Seleksi wawancara dan validasi dokumen Program SPAB
or-
Seleksi wawancara dan validasi dokumen Program SPAB
om
dapat dilakukan melalui daring maupun luring.
d. Penetapan Hasil Seleksi
n-n
a. Persiapan
an
l
tm
tim panitia dan melampirkan dokumen yang dipersyaratkan.
g.h
c. Seleksi (Pemilihan) Administrasi Calon Penerima Penghargaan
Tim penilai melakukan seleksi administrasi terhadap dokumen
tan
pendaftar yang dilampirkan pada formulir pendaftaran.
en
d. Penetapan hasil seleksi
3-t
Tim penilai membuat berita acara penetapan hasil seleksi dan
02
menyerahkan kepada tim panitia.
n-2
e. Pengumuman Penerima Penghargaan.
u
1) Penerima penghargaan diumumkan pada laman resmi
ah
Seknas SPAB dan/atau Sekber SPAB Daerah; dan
6-t
2) Tim panitia memberitahukan secara tertulis kepada
or-
lembaga/instansi yang menerima penghargaan.
om
E. Pengumunan Penghargaan
Pengumuman penghargaan dapat dilaksanakan pada peringatan hari
n-n
dipantau dan dibina oleh Seknas SPAB atau Sekber SPAB Daerah
23
setempat.
/20
G. Sumber Pendanaan
om
SALINAN
LAMPIRAN VI
l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
tan
NOMOR 6 TAHUN 2023
en
TENTANG
3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN
n-2
BENCANA
u
ah
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
6-t
or-
A. Pemantauan dan Evaluasi om
Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Program SPAB dilaksanakan
oleh:
n-n
1. Seknas SPAB
sje
l
tm
penyelenggaraan Program SPAB pada saat
g.h
Prabencana, Situasi Darurat Bencana, dan
Pascabencana;
tan
(2) capaian penyelenggaraan Program SPAB, antara
en
lain data jumlah Satuan Pendidikan yang
3-t
menyelenggarakan Program SPAB pada saat
02
Prabencana, Situasi Darurat Bencana, dan
n-2
Pascabencana, data Satuan Pendidikan yang
u
telah memenuhi kriteria keamananan dan
ah
kelaikan sarana dan prasarana terhadap
6-t
Bencana pada seluruh Satuan Pendidikan secara
or-
nasional, dan om data Kesiapsiagaan Satuan
Pendidikan terhadap Bencana di daerahnya;
(3) kendala dan tantangan yang dihadapi oleh
n-n
Program SPAB;
rse
SPAB Daerah.
om
2) Satuan Pendidikan
a) Satuan Pendidikan dapat mengisi lembar evaluasi Program
a.c
SPAB.
.ai
Pendidikan.
- 81 -
l
tm
yang telah dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan.
g.h
e) Seknas SPAB melakukan pemantauan dan evaluasi dengan
menggunakan instrumen yang memuat:
tan
(1) pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Satuan
en
Pendidikan dalam penyelenggaraan Program SPAB
3-t
pada saat Prabencana, Situasi Darurat Bencana, dan
02
Pascabencana;
n-2
(2) pengukuran tingkat keamanan dan kelaikan sarana
u
prasarana terhadap Bencana pada Satuan Pendidikan;
ah
(3) pengukuran tingkat Kesiapsiagaan Satuan Pendidikan
6-t
terhadap Bencana;
or-
(4) kendala dan tantangan yang dihadapi oleh Satuan
om
Pendidikan dalam penyelenggaraan Program SPAB; dan
(5) menggali praktik baik dalam penyelenggaraan Program
n-n
SPAB.
sje
kepada Menteri.
/pe
Pendidikan:
an
di Satuan Pendidikan.
ps:
htt
- 82 -
l
tm
Program SPAB di Satuan Pendidikan.
g.h
4) Sekber SPAB Daerah melakukan pemantauan dan
evaluasi dengan menggunakan instrumen yang memuat:
tan
a) pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Satuan
en
Pendidikan dalam penyelenggaraan Program SPAB
3-t
pada saat Prabencana, Situasi Darurat Bencana, dan
02
Pascabencana;
n-2
b) pengukuran tingkat keamanan dan kelaikan sarana
u
prasarana terhadap Bencana pada seluruh Satuan
ah
Pendidikan di wilayah kerja Sekber SPAB Daerah;
6-t
c) pengukuran tingkat Kesiapsiagaan terhadap
or-
Bencana pada seluruh Satuan Pendidikan di wilayah
om
kerja Sekber SPAB Daerah;
d) kendala dan tantangan yang dihadapi oleh seluruh
n-n
Program SPAB.
d. Hasil pemantauan dan evaluasi disampaikan oleh Sekber SPAB
/05
kewenangannya.
/20
om
B. Pelaporan
1. Kepala Satuan Pendidikan menyampaikan laporan dengan
a.c
l
tm
2. Gubernur/bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
g.h
menyampaikan laporan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. penyelenggaraan Program SPAB dilaporkan kepada Menteri
tan
melalui ketua Seknas SPAB;
en
b. laporan disampaikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
3-t
tahun, paling lambat pada bulan Desember tahun berkenaan;
02
c. laporan penyelenggaraan Program SPAB memuat:
n-2
1) pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Pemerintah
u
Daerah dalam menyelenggarakan Program SPAB;
ah
2) capaian sesuai dengan indikator penyelenggaraan
6-t
Program SPAB di daerahnya;
or-
3) partisipasi Masyarakat dalam penyelenggaraan Program
om
SPAB di daerah; dan
4) kendala, tantangan, dan penyelesaian masalah dalam
n-n
SEKRETARIS JENDERAL,
/05
TTD.
23
SUHARTI
/20
Ineke Indraswati
ly
NIP 197809262000122001
mu
Koord. Tgl.
.ai
Hukum I
ww
//w
ps:
htt