Anda di halaman 1dari 83

SALINAN

l
tm
g.h
tan
en
3-t
02
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

n-2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

u
NOMOR 6 TAHUN 2023

ah
TENTANG

6-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM

or-
SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANAom
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
n-n
sje

SEKRETARIS JENDERAL
rse

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,


/pe

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10, Pasal 19,


/05

Pasal 24, Pasal 28, Pasal 33, dan Pasal 37 Peraturan Menteri
23

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang


/20

Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman


om

Bencana, perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal


tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Satuan
a.c

Pendidikan Aman Bencana;


lyan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


mu

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik


na

Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran


.ai

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);


ww

2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang


Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
//w

Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran


ps:

Negara Republik Indonesia Nomor 4723);


htt
-2-

3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang


Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran

l
tm
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42,

g.h
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4828);

tan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

en
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

3-t
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

02
Nomor 23), Tambahan Lembaran Negara Republik

n-2
Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah

u
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010

ah
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor

6-t
17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

or-
Penyelenggaraan Pendidikan
om (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
n-n

5. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2021 tentang


sje

Perlindungan Khusus bagi Anak (Lembaran Negara


rse

Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 174, Tambahan


/pe

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6704);


6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
/05

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


23

Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


/20

2021 Nomor 156);


om

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program
a.c

Satuan Pendidikan Aman Bencana (Berita Negara


an

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1258);


ly

8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


mu

Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi


na

dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


.ai

Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia


ww

Tahun 2021 Nomor 963);


//w
ps:
htt
-3-

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN

l
tm
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

g.h
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA.

tan
en
Pasal 1

3-t
Dalam Peraturan Sekretaris Jenderal ini yang dimaksud

02
dengan:

n-2
1. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan

u
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada

ah
jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap

6-t
jenjang dan jenis pendidikan.

or-
2. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
om
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh
n-n

faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor


sje

manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban


rse

jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta


/pe

benda, dan dampak psikologis.


3. Program Satuan Pendidikan Aman Bencana yang
/05

selanjutnya disebut Program SPAB adalah upaya


23

pencegahan dan penanggulangan dampak Bencana di


/20

Satuan Pendidikan.
om

4. Sekretariat SPAB adalah kelembagaan ad hoc yang


bertugas mengoordinasikan penyelenggaraan Program
a.c

SPAB.
an

5. Sekretariat Nasional SPAB yang selanjutnya disebut


ly

Seknas SPAB adalah sekretariat di tingkat nasional


mu

yang dibentuk oleh Kementerian Pendidikan,


na

Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk


.ai

mengoordinasikan penyelenggaraan Program SPAB.


ww

6. Sekretariat Bersama SPAB Daerah yang selanjutnya


disebut Sekber SPAB Daerah adalah sekretariat yang
//w

dibentuk oleh Pemerintah Daerah untuk


ps:

mengoordinasikan penyelenggaraan Program SPAB.


htt
-4-

7. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang


berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

l
tm
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan

g.h
jenis pendidikan tertentu.
8. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang

tan
berkualifikasi sebagai guru, konselor, pamong belajar,

en
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan

3-t
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta

02
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

n-2
9. Tenaga Kependidikan selain Pendidik adalah tenaga

u
kependidikan yang mencakup pengelola satuan

ah
pendidikan, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,

6-t
teknisi sumber belajar, tenaga administrasi, tenaga

or-
kebersihan dan keamanan,
om serta tenaga dengan
sebutan lain yang bekerja pada Satuan Pendidikan.
10. Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang
n-n

mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental,


sje

dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang


rse

dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat


/pe

mengalami hambatan dan kesulitan untuk


berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga
/05

negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.


23

11. Prabencana adalah suatu keadaan normal dimana


/20

tidak terjadi Bencana dan/atau terdapat potensi


om

Bencana.
12. Situasi Darurat Bencana adalah suatu keadaan yang
a.c

ditimbulkan oleh Bencana dan ditetapkan oleh


an

pemerintah untuk jangka waktu tertentu yang terdiri


ly

dari siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi


mu

tanggap darurat ke pemulihan atas dasar rekomendasi


na

lembaga yang diberi tugas untuk menanggulangi


.ai

bencana.
ww

13. Pascabencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan


pemerintah dalam melakukan upaya rehabilitasi,
//w

rekonstruksi, dan pemulihan.


ps:
htt
-5-

14. Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang


ditimbulkan akibat Bencana pada suatu wilayah dan

l
tm
kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian,

g.h
luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman,
mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan

tan
gangguan kegiatan masyarakat.

en
15. Pengurangan Risiko Bencana adalah upaya sistematis

3-t
untuk menganalisa dan mengelola faktor penyebab

02
Bencana, termasuk mengurangi paparan terhadap

n-2
bahaya, mengurangi kerentanan orang dan properti,

u
pengelolaan tanah, dan lingkungan yang bijaksana dan

ah
peningkatan kesiapan dalam menghadapi peristiwa

6-t
yang merugikan.

or-
16. Kesiapsiagaan adalah serangkaian
om kegiatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi Bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat
n-n

guna dan berdaya guna.


sje

17. Tanggap Darurat adalah serangkaian kegiatan yang


rse

dilakukan dengan segera dalam situasi darurat untuk


/pe

menangani dampak buruk yang ditimbulkan oleh


Bencana, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan
/05

evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan layanan


23

pendidikan, perlindungan, pendidikan pengungsi,


/20

penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana


om

di Satuan Pendidikan.
18. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
a.c

pemerintahan di bidang pendidikan.


an

19. Kementerian adalah kementerian yang


ly

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


mu

pendidikan.
na

20. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai


.ai

unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang


ww

memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang


menjadi kewenangan daerah otonom.
//w

21. Masyarakat adalah perseorangan, kelompok orang,


ps:

dan/atau badan hukum.


htt
-6-

Pasal 2
Petunjuk teknis ini bertujuan untuk digunakan sebagai

l
tm
acuan bagi Kementerian, kementerian atau lembaga terkait

g.h
lainnya, Pemerintah Daerah, dan Satuan Pendidikan dalam
penyelenggaraan Program SPAB.

tan
en
Pasal 3

3-t
(1) Petunjuk teknis Program SPAB meliputi:

02
a. penyelenggaraan Program SPAB pada saat

n-2
Prabencana;

u
b. penyelenggaraan layanan pendidikan dalam

ah
Situasi Darurat Bencana;

6-t
c. pemulihan layanan pendidikan Pascabencana;

or-
d. pembentukan Sekber SPAB Daerah;
om
e. pemberian penghargaan Program SPAB; dan
f. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Program
n-n

SPAB.
sje

(2) Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


rse

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian


/pe

tidak terpisahkan dari Peraturan Sekretaris Jenderal


ini.
/05
23
/20
om
a.c
lyan
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
-7-

Pasal 4
Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada

l
tm
tanggal ditetapkan.

g.h
tan
Ditetapkan di Jakarta

en
pada tanggal 13 April 2023

3-t
SEKRETARIS JENDERAL,

02
n-2
TTD.

u
SUHARTI

ah
Salinan sesuai dengan aslinya,

6-t
Kepala Biro Hukum

or-
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
om
n-n

Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
sje

Telah diperiksa dan disetujui oleh:


rse

Koord. Tgl.
/pe

Hukum I
/05
23
/20
om
a.c
ly an
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
-8-

SALINAN
LAMPIRAN I

l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

tan
NOMOR 6 TAHUN 2023

en
TENTANG

3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN

02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN

n-2
BENCANA

u
ah
PENYELENGGARAAN PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA

6-t
PADA PRABENCANA

or-
A. Umum om
Pendidikan adalah hak setiap warga negara tidak terkecuali saat Situasi
Darurat Bencana dan Pascabencana. Keamanan, keselamatan,
n-n

kenyamanan Peserta Didik untuk belajar di Satuan Pendidikan serta


sje

kesinambungan layanan pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana dan


rse

Pascabencana merupakan salah satu tujuan utama yang ingin dicapai


/pe

dalam penyelenggaraan Program SPAB. Selain itu, kemampuan warga


Satuan Pendidikan untuk mengurangi Risiko Bencana baik di Satuan
/05

Pendidikan maupun di luar Satuan Pendidikan menjadi tujuan yang


23

penting untuk diwujudkan.


/20

Petunjuk teknis penyelenggaraan Program SPAB Prabencana baik yang


om

diselenggarakan oleh Kementerian, Pemerintah Daerah, dan atau Satuan


Pendidikan mengacu pada kerangka kerja Satuan Pendidikan Aman
a.c

Bencana (SPAB) komprehensif tahun 2022-2030 untuk hak dan


an

resiliensi anak di sektor pendidikan. SPAB yang komprehensif dapat


ly

dicapai melalui kebijakan dan perencanaan yang sejalan dengan


mu

manajemen Bencana di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota dan


na

di tingkat Satuan Pendidikan. Kerangka kerja SPAB yang komprehensif


.ai

memiliki 4 (empat) komponen utama sebagai berikut:


ww

1. Fondasi: Sistem dan Kebijakan yang Kondusif;


2. Pilar 1: Fasilitas Belajar yang Lebih Aman;
//w

3. Pilar 2: Keamanan Satuan Pendidikan dan Manajemen


ps:

Kesinambungan Pendidikan; dan


htt

4. Pilar 3: Pendidikan Pengurangan Risiko dan Resiliensi.


-9-

l
tm
g.h
tan
en
3-t
02
u n-2
ah
6-t
or-
om
n-n
sje
rse
/pe
/05

Gambar 1. Komponen Kerangka Kerja SPAB Komprehensif 2022-


23

2030
/20
om

Dokumen kerangka kerja SPAB komprehensif 2022-2030 dapat diakses


a.c

melalui tautan https://spab.kemdikbud.go.id/kerangka-spab/.


an

B. Penyelenggaraan Program SPAB oleh Kementerian


ly
mu

1. Memadukan penyelenggaraan Program SPAB ke dalam rencana


pembangunan jangka menengah nasional bidang pendidikan dan
na

penanggulangan Bencana yang dilakukan melalui pengusulan


.ai

Program SPAB dari Kementerian kepada kementerian yang


ww

menangani urusan perencanaan pembangunan nasional dalam


//w

proses perencanaan dan penganggaran di tingkat nasional.


2. Membentuk Seknas SPAB yang berkedudukan di Sekretariat
ps:

Jenderal Kementerian.
htt
- 10 -

3. Melakukan identifikasi tingkat risiko Satuan Pendidikan yang


berlokasi di daerah rawan Bencana, melalui:

l
tm
a. pengintegrasian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang

g.h
dikelola oleh unit kerja yang menangani data dan teknologi
informasi pada Kementerian dengan data risiko Bencana

tan
berbasis wilayah yang dikelola oleh badan nasional yang

en
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

3-t
penanggulangan Bencana;

02
b. pemanfaatan informasi Risiko Bencana yang dikeluarkan oleh

n-2
badan yang menyelenggarakan urusan terkait meteorologi,

u
klimatologi, dan geofisika, kementerian yang

ah
menyelenggarakan urusan kesehatan, kementerian yang

6-t
menyelenggarakan urusan pekerjaan umum dan perumahan

or-
rakyat, kementerian yang ommenyelenggarakan urusan
lingkungan hidup, kementerian yang menyelenggarakan
urusan energi dan sumber daya mineral, dan/atau
n-n

kementerian/lembaga lainnya yang terkait;


sje

c. pemanfaatan Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) yang


rse

dikelola oleh badan nasional yang menyelenggarakan urusan


/pe

pemerintahan di bidang penanggulangan Bencana pada laman


https://dibi.bnpb.go.id/.
/05

Hasil identifikasi tingkat Risiko Bencana pada Satuan Pendidikan


23

dianalisis dan disebarluaskan kepada semua pemangku. Hal ini


/20

ditujukan agar seluruh pemangku kepentingan dapat mengetahui


om

tingkat Risiko Bencana Satuan Pendidikan dan memprioritaskan


pendampingan Program SPAB pada Satuan Pendidikan yang
a.c

memiliki risiko sedang dan risiko tinggi.


an

4. Pembuatan sistem pengawasan dan validasi dengan kriteria yang


ly

teruji untuk memastikan aspek keamanan setiap bangunan Satuan


mu

Pendidikan, melalui:
na

a. kerja sama dengan kementerian yang menyelenggarakan


.ai

urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan


ww

perumahan rakyat dalam penyusunan basis data Satuan


Pendidikan yang sudah memenuhi standar kelaikan bangunan
//w

yang dibuktikan dengan kepemilikan dokumen Standar Laik


ps:

Fungsi (SLF); dan


htt
- 11 -

b. pemeriksaan tingkat keamanan bangunan menggunakan


aplikasi Inarisk yang dikelola oleh badan nasional yang

l
tm
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

g.h
penanggulangan Bencana.
5. Memfasilitasi peningkatan kemampuan pelaksana urusan

tan
pemerintahan daerah di bidang pendidikan, Pendidik, dan Tenaga

en
Kependidikan selain Pendidik tentang Program SPAB, melalui:

3-t
a. pelatihan dan pendampingan penyelenggaraan Program SPAB;

02
b. lokakarya perkembangan penyelenggaraan Program SPAB

n-2
yang dilakukan secara rutin;

u
c. penyiapan fasilitator SPAB;

ah
d. penyediaan media informasi, edukasi, dan komunikasi terkait

6-t
Program SPAB, seperti buku saku, video, modul, dan bentuk

or-
lainnya; om
e. penyediaan platform pembelajaran SPAB;
f. penguatan kemitraan dengan Pemerintah Daerah, mitra
n-n

pembangunan pendidikan, akademisi, dunia usaha dan


sje

industri, media, dan/atau pihak terkait lainnya untuk


rse

penyelenggaraan Program SPAB; dan


/pe

g. diseminasi informasi mengenai SPAB yang dilakukan melalui


berbagai media, seperti iklan layanan Masyarakat, radio atau
/05

televisi.
23

6. Mengintegrasikan materi terkait dengan upaya pencegahan dan


/20

penanggulangan dampak Bencana di Satuan Pendidikan ke dalam


om

kurikulum nasional, yang dilaksanakan oleh unit kerja yang


membidangi kurikulum dan pembelajaran. Pengintegrasian materi
a.c

dilakukan terhadap mata pelajaran yang relevan. Selain


an

pengintegrasian ke dalam mata pelajaran, dapat dilakukan juga


ly

melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Palang Merah


mu

Remaja, dan/atau ekstrakurikuler lainnya yang relevan.


na

Pengintegrasian materi dilakukan oleh Kementerian bekerja sama


.ai

dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan


ww

di bidang agama, badan nasional yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang penanggulangan Bencana, dan
//w

kementerian/lembaga lain yang mengelola pendidikan.


ps:
htt
- 12 -

C. Penyelenggaraan Program SPAB oleh Pemerintah Daerah


1. Memadukan penyelenggaraan Program SPAB ke dalam rencana

l
tm
pembangunan jangka menengah daerah bidang pendidikan dan

g.h
penanggulangan Bencana melalui pengusulan Program SPAB dari
perangkat daerah terkait kepada badan yang menyelenggarakan

tan
urusan pemerintahan daerah di bidang perencanaan pembangunan

en
daerah dalam proses perencanaan dan penganggaran di tingkat

3-t
daerah.

02
2. Membentuk Sekber SPAB Daerah.

n-2
3. Melakukan pemetaan terhadap Satuan Pendidikan yang berada di

u
wilayah rawan Bencana, melalui:

ah
a. pemanfaatan informasi Risiko Bencana pada Satuan

6-t
Pendidikan yang berada di wilayah kerjanya berdasarkan hasil

or-
integrasi Dapodik dan Inarisk dan dapat melakukan verifikasi
om
dan validasi informasi Risiko Bencana pada Satuan
Pendidikan;
n-n

b. pemanfaatan informasi Risiko Bencana yang dikeluarkan oleh


sje

badan yang menyelenggarakan urusan terkait meteorologi,


rse

klimatologi, dan geofisika, kementerian yang


/pe

menyelenggarakan urusan kesehatan, kementerian yang


menyelenggarakan urusan pekerjaan umum dan perumahan
/05

rakyat, kementerian yang menyelenggarakan urusan


23

lingkungan hidup, kementerian yang menyelenggarakan


/20

urusan energi dan sumber daya mineral, dan/atau


om

kementerian/lembaga lainnya yang terkait; dan


c. pengkajian Risiko Bencana pada Satuan Pendidikan secara
a.c

partisipatif yang dilakukan oleh perangkat daerah yang


an

membidangi penanggulangan Bencana, perguruan tinggi,


ly

perangkat daerah lainnya, dan/atau Masyarakat yang


mu

berkompeten dalam melakukan kajian Risiko Bencana.


na

Hasil pemetaan disosialisasikan kepada Satuan Pendidikan dan


.ai

pemangku kepentingan terkait.


ww

4. Memilih dan menetapkan Satuan Pendidikan yang mendapatkan


prioritas untuk mendapatkan dukungan penyelenggaraan Program
//w

SPAB berdasarkan hasil dari pemetaan sebagaimana dimaksud


ps:

pada angka 3, yaitu Satuan Pendidikan yang memiliki tingkat risiko


htt

tinggi dan sedang. Satuan Pendidikan yang memiliki tingkat risiko


- 13 -

rendah dan aman tetap dapat memperoleh dukungan


penyelenggaraan SPAB.

l
tm
5. Memastikan kualitas sarana prasarana Satuan Pendidikan aman

g.h
terhadap Bencana, melalui:
a. pemilihan lokasi yang aman bagi Satuan Pendidikan yang baru

tan
akan dibangun atau direlokasi;

en
b. penilaian kondisi sarana prasarana apakah termasuk dalam

3-t
kondisi baik, rusak ringan, rusak sedang, atau rusak berat;

02
c. renovasi/pemodelan ulang, perbaikan, penguatan, dan/atau

n-2
relokasi bangunan Satuan Pendidikan yang berada di lokasi

u
yang rawan Bencana berdasarkan skema prioritas;

ah
d. penggunaan standar bangunan dan desain yang tahan

6-t
terhadap Bencana dan standar kinerja bagi pembuat

or-
bangunan dalam proses pembangunan Satuan Pendidikan;
om
e. pelatihan bagi pembuat bangunan;
f. pemilihan sarana yang memenuhi kaidah keamanan dan
n-n

keselamatan;
sje

g. tata letak sarana yang mendukung proses penyelamatan saat


rse

Situasi Darurat Bencana;


/pe

h. penyediaan peralatan dan perlengkapan pendukung


penyelamatan; dan/atau
/05

i. pemeliharaan sarana prasarana Satuan Pendidikan.


23

6. Melaksanakan kajian kelaikan bangunan secara berkala dengan


/20

bantuan tenaga profesional bersertifikasi di bidang yang relevan,


om

yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh perangkat daerah


yang membidangi pekerjaan umum dan perangkat daerah yang
a.c

membidangi pendidikan.
an

7. Melakukan penguatan dan perbaikan sarana prasarana Satuan


ly

Pendidikan agar dapat memenuhi standar bangunan aman


mu

Bencana;
na

8. Melakukan pengawasan dalam proses konstruksi pembangunan


.ai

Satuan Pendidikan;
ww

9. Mengintegrasikan materi terkait upaya pencegahan dan


penanggulangan dampak Bencana ke dalam kurikulum muatan
//w

lokal yang relevan, baik menjadi mata pelajaran muatan lokal


ps:

tersendiri maupun dimuat dalam materi pembelajaran muatan lokal


htt

yang relevan.
- 14 -

10. Meningkatkan kemampuan pelaksana urusan pemerintahan


daerah di bidang pendidikan, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan

l
tm
selain Pendidik tentang Program SPAB, melalui:

g.h
a. pelatihan dan pendampingan penyelenggaraan Program SPAB;
b. lokakarya perkembangan penyelenggaraan Program SPAB

tan
yang dilakukan secara rutin;

en
c. penyiapan fasilitator SPAB;

3-t
d. penyediaan media informasi, edukasi, dan komunikasi terkait

02
Program SPAB yang dapat diperkaya dengan praktik baik

n-2
dan/atau disesuaikan dengan kearifan lokal, seperti buku

u
saku, video, modul, dan bentuk lainnya; dan

ah
e. penguatan kemitraan dengan Pemerintah Pusat, mitra

6-t
pembangunan pendidikan, akademisi, dunia usaha dan

or-
industri, media, dan/atau pihak terkait lainnya untuk
om
penyelenggaraan Program SPAB.
11. Memastikan penyebaran bahan dan informasi tentang Pengurangan
n-n

Risiko Bencana, yang dilakukan melalui berbagai media, seperti


sje

iklan layanan Masyarakat, radio atau televisi;


rse

12. Menyediakan akses yang aman bagi Peserta Didik menuju Satuan
/pe

Pendidikan, melalui penyediaan jalur pejalan kaki, penyebrangan


jalan atau sungai, dan fasilitas transportasi darat dan air yang
/05

aman serta mudah dijangkau. Akses yang aman memperhatikan


23

kebutuhan Peserta Didik Penyandang Disabilitas; dan


/20

13. Memastikan Program SPAB masuk ke dalam dokumen perencanaan


om

dan penganggaran di Satuan Pendidikan, melalui pembinaan dalam


penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran sekolah yang
a.c

memuat Program SPAB.


ly an

D. Penyelenggaraan Program SPAB oleh Satuan Pendidikan.


mu

1. Membentuk tim siaga Bencana di Satuan Pendidikan dengan


na

ketentuan sebagai berikut.


.ai

a. Tim siaga Bencana terdiri atas:


ww

1) Pendidik;
2) Tenaga Kependidikan selain Pendidik;
//w

3) Peserta Didik; dan


ps:

4) Perwakilan Komite Sekolah.


htt
- 15 -

b. Proses pembentukan tim siaga Bencana dilaksanakan secara


partisipatif, memperhatikan keseimbangan jumlah anggota

l
tm
perempuan dan laki-laki, dan kepesertaan bersifat sukarela.

g.h
c. Tahapan pembentukan tim siaga Bencana:
1) kepala Satuan Pendidikan melakukan musyawarah

tan
bersama perwakilan dari masing-masing unsur yang ada

en
di tim siaga Bencana untuk menyepakati pembentukan

3-t
tim siaga Bencana, diantaranya mengenai penyamaan

02
persepsi tentang tujuan pembentukan tim siaga Bencana,

n-2
mendiskusikan syarat dan kriteria calon anggota tim siaga

u
Bencana, dan pengusulan nama yang akan dijadikan

ah
sebagai tim siaga Bencana; dan

6-t
2) Kepala Satuan Pendidikan menetapkan tim siaga

or-
Bencana. om
d. Tim siaga Bencana bertugas:
1) menyebarluaskan praktik budaya sadar Bencana di
n-n

Satuan Pendidikan melalui Kesiapsiagaan pada sebelum,


sje

saat, dan setelah Bencana;


rse

2) melakukan kajian Risiko Bencana;


/pe

3) menyusun rencana penanggulangan Bencana di Satuan


Pendidikan yang terdiri atas:
/05

a) rencana aksi SPAB, yang memuat rencana kegiatan


23

Satuan Pendidikan sebagai upaya peningkatan


/20

Kesiapsiagaan Bencana dan menjadi bahan usulan


om

kegiatan dalam rencana kerja dan anggaran Satuan


Pendidikan;
a.c

b) rencana kedaruratan Satuan Pendidikan, yang


an

memuat prosedur tetap yang harus dilakukan


ly

Satuan Pendidikan ketika terjadi Situasi Darurat


mu

Bencana untuk setiap jenis ancaman Bencana,


na

antara lain penyelamatan, evakuasi, pertolongan


.ai

pertama pada gawat darurat, dan pertemuan kembali


ww

dengan keluarga; dan


c) rencana kesinambungan pendidikan, yang memuat
//w

rencana kegiatan pembelajaran dalam Situasi


ps:

Darurat Bencana dan Pascabencana,


htt
- 16 -

4) menyebarluaskan pengetahuan tentang Pengurangan


Risiko Bencana yang ramah anak;

l
tm
5) menyosialisasikan prosedur tetap kedaruratan Bencana

g.h
yang telah disepakati; dan
6) memfasilitasi kegiatan simulasi penyelamatan dan

tan
evakuasi Bencana.

en
2. Kepala Satuan Pendidikan memfasilitasi peningkatan kapasitas tim

3-t
siaga Bencana melalui pelatihan Pengurangan Risiko Bencana, baik

02
yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan maupun pihak lain.

n-2
Peningkatan kapasitas tim siaga Bencana diberikan kepada:

u
a. Pendidik, Tenaga Kependidikan selain Pendidik, dan komite

ah
sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:

6-t
1) Penyusunan kurikulum pelatihan.

or-
Sesuai dengan tujuan pendidikan Pengurangan Risiko
om
Bencana, kurikulum pelatihan merupakan gabungan dari
penjelasan teori dan praktik dengan menggunakan
n-n

metode pembelajaran orang dewasa yang mudah


sje

dipahami. Pendidik, Tenaga Kependidikan selain


rse

Pendidik, dan komite sekolah dapat mengakses materi


/pe

SPAB pada:
a) laman pendidikan dan pelatihan SPAB melalui
/05

tautan
23

http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/spab;
/20

b) laman Seknas SPAB melalui tautan


om

https://spab.kemdikbud.go.id;
c) laman siaga Bencana badan yang menyelenggarakan
a.c

urusan pemerintahan di bidang penanggulangan


an

Bencana melalui tautan


ly

https://www.bnpb.go.id/siaga-bencana; dan
mu

d) materi dan bahan pelatihan SPAB yang relevan yang


na

berasal dari dari sumber selain yang disebutkan pada


.ai

huruf a) sampai c).


ww

Kurikulum pelatihan disusun dengan tahapan sebagai


berikut:
//w

a) merumuskan tujuan pelatihan;


ps:

b) merumuskan kompetensi yang harus dicapai oleh


htt

peserta pelatihan, yang mencakup paling sedikit:


- 17 -

(1) menguasai materi penyelenggaraan Program


SPAB pada saat Prabencana, Situasi Darurat

l
tm
Bencana, dan Pascabencana;

g.h
(2) memiliki sikap inklusif, bertindak obyektif, dan
tidak diskriminatif dalam melaksanakan

tan
Program SPAB;

en
(3) mampu merancang pembelajaran Pengurangan

3-t
Risiko Bencana bagi peserta didik sesuai dengan

02
jenjang usia;

n-2
(4) memahami prosedur operasi standar

u
kedaruratan Bencana;

ah
(5) memahami tugas sebagai tim siaga Bencana;

6-t
(6) terampil dalam memfasilitasi penyelenggaraan

or-
Program SPAB; dan om
(7) bersikap stabil dan dapat membantu
penyelamatan dan evakuasi pada saat terjadi
n-n

Bencana di Satuan Pendidikan,


sje

c) menentukan peserta pelatihan;


rse

d) menentukan metode pelatihan; dan


/pe

e) menentukan struktur materi dan jadwal pelatihan.


2) Pelaksanaan pelatihan
/05

Pelatihan dilaksanakan dengan prinsip:


23

a) berpusat pada peserta;


/20

b) mengembangkan kreativitas;
om

c) menciptakan kondisi yang menyenangkan dan


menantang;
a.c

d) kontekstual;
an

e) pengalaman yang beragam; dan


ly

f) belajar melalui praktik.


mu

3) Penyusunan rencana tindak lanjut setelah pelaksanaan


na

pelatihan.
.ai

Rencana tindak lanjut disusun dan dilaksanakan secara


ww

bersama-sama oleh peserta pelatihan. Rencana tindak


lanjut antara lain berupa diseminasi hasil pelatihan
//w

kepada Pendidik, Tenaga Kependidikan selain Pendidik,


ps:

dan komite sekolah lainnya, pembuatan rencana kerja


htt

Program SPAB di Satuan Pendidikan, serta memastikan


- 18 -

adanya materi pembelajaran SPAB tersedia di Satuan


Pendidikan. Rencana tindak lanjut memuat target yang

l
tm
akan dicapai dan waktu pelaksanaan.

g.h
b. Peserta Didik.
1) Penyusunan kurikulum pelatihan.

tan
Metode pelatihan disesuaikan dengan usia dan

en
karakteristik Peserta Didik. Kurikulum pelatihan disusun

3-t
dengan tahapan sebagai berikut:

02
a) merumuskan tujuan pelatihan;

n-2
b) merumuskan kompetensi yang harus dicapai oleh

u
peserta pelatihan, yang mencakup paling sedikit:

ah
(1) menguasai materi dasar Pengurangan Risiko

6-t
Bencana;

or-
(2) mampu mengidentifikasi
om kondisi Satuan
Pendidikan berdasarkan indikator SPAB;
(3) memiliki keterampilan dalam penyelamatan diri
n-n

dan evakuasi pada saat terjadi Bencana;


sje

(4) mampu menyampaikan informasi


rse

Kesiapsiagaan Bencana kepada Peserta Didik


/pe

lainnya; dan
(5) memahami tugas sebagai tim siaga Bencana,
/05

c) menentukan peserta pelatihan;


23

d) menentukan metode pelatihan, dengan ketentuan


/20

metode pelatihan yang digunakan harus


om

menyenangkan dan interaktif, dapat melalui


pemutaran video kemudian mendiskusikannya,
a.c

permainan yang melibatkan semua peserta,


an

memasang puzzle, menggambar, bernyanyi, bermain


ly

peran, dan lain-lain;


mu

e) menentukan struktur materi dan jadwal pelatihan;


na

dan
.ai

f) menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk


ww

pelatihan sesuai dengan metode yang akan


digunakan, seperti materi paparan, video, plano,
//w

spidol, selotip, dan lain-lain.


ps:
htt
- 19 -

2) Pelaksanaan pelatihan
Pelatihan dilaksanakan dengan prinsip:

l
tm
a) berpusat pada peserta;

g.h
b) mengembangkan kreativitas;
c) menciptakan kondisi yang menyenangkan dan

tan
menantang;

en
d) kontekstual;

3-t
e) pengalaman yang beragam; dan

02
f) belajar melalui praktik.

n-2
3) Penyusunan rencana tindak lanjut setelah pelaksanaan

u
pelatihan.

ah
Pendidik sebagai fasilitator SPAB membantu penyusunan

6-t
dan mendampingi pelaksanaan rencana tindak lanjut

or-
pelatihan bagi Peserta Didik. Rencana tindak lanjut
om
pelatihan disepakati sesuai dengan usia dan karakteristik
Peserta Didik. Rencana tindak lanjut pelatihan bagi
n-n

Peserta Didik antara lain melakukan gotong royong


sje

pembersihan Satuan Pendidikan, pemilahan sampah di


rse

Satuan Pendidikan, membantu pemasangan serta


/pe

perawatan rambu evakuasi di Satuan Pendidikan,


pembuatan lubang biopori, dan lain-lain. Tahapan
/05

pelaksanaan rencana tindak lanjut pelatihan sebagai


23

berikut:
/20

a) menentukan waktu pelaksanaan rencana tindak


om

lanjut yang akan dilakukan;


b) mempersiapkan kebutuhan dan pembagian tugas
a.c

dalam pelaksanaan rencana tindak lanjut;


an

c) fasilitator melakukan pendampingan dalam


ly

melakukan praktik langsung rencana tindak lanjut;


mu

dan
na

d) mengevaluasi pelaksanaan rencana tindak lanjut,


.ai

antara lain dengan meminta Peserta Didik untuk


ww

menyampaikan apa yang sudah berjalan dengan baik


dan apa yang masih menjadi kendala/tantangan
//w

yang dihadapi.
ps:

Satuan Pendidikan dapat berkoordinasi dengan Sekber


htt

SPAB Daerah untuk penyediaan pelatih yang kompeten.


- 20 -

3. Melakukan penilaian terhadap Risiko Bencana di Satuan


Pendidikan, dengan ketentuan sebagai berikut.

l
tm
a. Penilaian terhadap Risiko Bencana dilakukan melalui

g.h
penilaian mandiri dan pengkajian Risiko Bencana yang
dilakukan oleh tim siaga Bencana secara:

tan
1) partisipatif, melalui pelibatan seluruh unsur perwakilan

en
warga Satuan Pendidikan, mulai dari Peserta Didik,

3-t
Pendidik, Tenaga Kependidikan selain Pendidik, dan

02
komite sekolah;

n-2
2) ramah anak, melalui perangkat dan metode kajian Risiko

u
Bencana yang mudah dipahami dan mudah diakses oleh

ah
Peserta Didik anak; dan

6-t
3) inklusif, melalui pelibatan warga Satuan Pendidikan

or-
Penyandang Disabilitas dan kelompok marginal, serta
om
menggunakan perangkat yang ramah disabilitas.
b. Penilaian mandiri dilakukan dengan mengisi instrumen daftar
n-n

periksa pemenuhan pilar kerangka kerja Program SPAB


sje

Prabencana komprehensif.
rse

c. Metode yang digunakan dalam pengkajian Risiko Bencana


/pe

disesuaikan dengan kondisi masing-masing Satuan


Pendidikan. Peserta yang dilibatkan dalam pengkajian Risiko
/05

Bencana telah memiliki pemahaman terkait dengan materi


23

Pengurangan Risiko Bencana.


/20

d. Tahapan pelaksanaan kajian Risiko Bencana sebagai berikut:


om

1) melakukan identifikasi ancaman Bencana di Satuan


Pendidikan melalui penggalian informasi sejarah
a.c

Bencana, memetakan ragam ancaman, dan menganalisis


an

karakteristik Bencana dan kalender musim.


ly

2) melakukan analisis tingkat multi ancaman yang terdiri


mu

atas tingkat rendah, sedang, dan tinggi;


na

3) melakukan identifikasi kerentanan yang dimiliki Satuan


.ai

Pendidikan dari aspek manusia, sosial budaya, ekonomi,


ww

infrastruktur maupun alam atau lingkungan;


4) melakukan identifikasi kapasitas yang dimiliki oleh
//w

Satuan Pendidikan; dan


ps:
htt
- 21 -

5) membuat analisis risiko Satuan Pendidikan untuk


penyusunan skala prioritas rencana aksi Satuan

l
tm
Pendidikan.

g.h
e. Hasil kajian Risiko Bencana disosialisasikan kepada seluruh
warga Satuan Pendidikan untuk memberikan pemahaman

tan
terkait kondisi Risiko Bencana di Satuan Pendidikan.

en
4. Melakukan pemutakhiran data Risiko Bencana Satuan Pendidikan

3-t
secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun,

02
melalui pengkajian kembali Risiko Bencana di Satuan Pendidikan;

n-2
5. Membuat peta Risiko Bencana dan jalur evakuasi, melalui

u
penggambaran hasil kajian ancaman, kerentanan, kapasitas, dan

ah
Risiko Bencana di Satuan Pendidikan.

6-t
6. Melakukan penyusunan rencana aksi untuk mendukung

or-
penyelenggaraan Program SPAB, dengan ketentuan sebagai berikut.
om
a. Memuat rencana kegiatan Satuan Pendidikan sebagai upaya
peningkatan Kesiapsiagaan Bencana dan menjadi bahan
n-n

usulan kegiatan dalam rencana kerja dan anggaran Satuan


sje

Pendidikan (RKAS).
rse

b. Memperhatikan kapan, siapa, dan bagaimana aksi tersebut


/pe

dilakukan, termasuk prioritas aksi yang akan dilakukan.


c. Tahapan penyusunan rencana aksi SPAB:
/05

1) melihat hasil kajian Risiko Bencana di Satuan Pendidikan;


23

2) menetapkan prioritas kegiatan;


/20

3) menyusun jadwal kegiatan;


om

4) menentukan penanggung jawab setiap kegiatan; dan


5) menentukan sumber daya yang diperlukan dalam
a.c

melaksanakan kegiatan.
an

7. Melakukan penyusunan prosedur operasi standar untuk


ly

menghadapi kedaruratan Bencana, dengan ketentuan sebagai


mu

berikut.
na

a. Prosedur operasi standar menggambarkan alur kerja,


.ai

termasuk alur komunikasi masing-masing tim siaga Bencana


ww

pada setiap jenis Bencana dan memuat subkegiatan yang


mencakup antara lain penyelamatan, evakuasi, pertolongan
//w

pertama pada gawat darurat, dan pertemuan kembali dengan


ps:

keluarga. Alur kerja memuat rincian langkah yang


htt

dilaksanakan, siapa yang melaksanakannya, dimana


- 22 -

pelaksanaannya, peralatan yang digunakan, dan bagaimana


melakukannya.

l
tm
b. Tahapan penetapan prosedur operasi standar:

g.h
1) menentukan jenis ancaman yang akan disusun ke dalam
prosedur operasi standar sesuai dengan hasil kajian

tan
Risiko Bencana, misalnya prosedur operasi standar

en
kedaruratan gempa bumi, prosedur operasi standar

3-t
kedaruratan banjir, dan lain sebagainya;

02
2) menyusun alur kerja saat Situasi Darurat Bencana

n-2
terjadi; dan

u
3) menetapkan prosedur operasi standar oleh kepala Satuan

ah
Pendidikan;

6-t
c. Prosedur operasi standar yang telah ditetapkan harus

or-
disosialisasikan kepada seluruh warga Satuan Pendidikan.
om
d. Satuan Pendidikan menyusun prosedur operasi standar
peringatan dini Bencana di Satuan Pendidikan. Peringatan dini
n-n

adalah informasi yang perlu disebarluaskan dengan segera,


sje

sesaat sebelum bahaya datang, agar seluruh warga Satuan


rse

Pendidikan dapat menyelamatkan diri ke tempat aman sesuai


/pe

dengan rencana evakuasinya. Informasi ini dapat diperoleh


langsung dari tanda-tanda alam, misalnya berupa getaran
/05

gempa yang dirasakan di lingkungan Satuan Pendidikan.


23

Tanda peringatan yang diterima ini harus diteruskan kepada


/20

seluruh warga Satuan Pendidikan, menggunakan alat atau


om

tanda yang dimiliki Satuan Pendidikan, seperti kentongan,


lonceng, dan lainnya yang sudah disepakati.
a.c

Tahapan menentukan peringatan dini:


an

1) menentukan jenis Bencana yang akan ditetapkan


ly

peringatan dininya, yang ditentukan sesuai dengan hasil


mu

kajian Risiko Bencana. Setiap jenis Bencana sebaiknya


na

memiliki jenis peringatan yang berbeda;


.ai

2) memilih alat peringatan dini yang suaranya dapat


ww

didengar dan dipahami oleh seluruh warga Satuan


Pendidikan saat situasi sunyi maupun ramai;
//w

3) menentukan siapa yang boleh membunyikan alat


ps:

peringatan dini dan tetapkan posisi atau letak alatnya;


htt
- 23 -

4) menyosialisasikan alat peringatan dini yang sudah


disepakati kepada semua warga Satuan Pendidikan; dan

l
tm
5) memastikan alat-alat peringatan dini bisa digunakan saat

g.h
Situasi Darurat Bencana.
8. Melakukan penataan interior ruang dan lingkungan Satuan

tan
Pendidikan agar aman terhadap bencana, dengan ketentuan

en
sebagai berikut:

3-t
a. perletakan meja dan kursi kelas memperhatikan ruang gerak

02
yang nyaman bagi pemakai kursi roda serta pada kondisi

n-2
darurat;

u
b. memastikan meja dan kursi kuat agar dapat menjadi tempat

ah
berlindung sementara ketika terjadi gempa/angin ribut;

6-t
c. meletakkan stop kontak pada posisi yang tinggi dan dapat

or-
ditutup lubangnya; om
d. meletakkan saklar pada posisi yang aman dengan ketinggian ±
1,5 m;
n-n

e. peletakan lemari diangkurkan ke dinding agar kuat;


sje

f. pemasangan segala hiasan dinding dalam ruang kelas harus


rse

kuat;
/pe

g. perletakan meja, kursi, lemari, dan perabot lainnya tidak


mengganggu jalur evakuasi; dan
/05

h. menetapkan titik kumpul evakuasi di lokasi yang aman sesuai


23

dengan jenis Bencana.


/20

9. Memeriksa dan memelihara perlengkapan kebencanaan di Satuan


om

Pendidikan agar tetap berfungsi, dengan ketentuan sebagai berikut:


a. memeriksa Alat Pemadam Api Ringan (APAR), termasuk
a.c

memastikan tanggal kadaluarsa sehingga masih bisa


an

digunakan pada saat dibutuhkan;


ly

b. memeriksa kesesuaian rambu evakuasi dengan jalur evakuasi


mu

sehingga masih aman untuk digunakan;


na

c. memeriksa keamanan jalur evakuasi, terutama pada bagian


.ai

tangga untuk bangunan yang bertingkat; dan


ww

d. memeriksa kondisi kelaikan perlengkapan pertolongan


pertama, seperti bidai, mitela, dan obat-obatan (dipastikan
//w

belum kadaluarsa).
ps:

10. Menyediakan peralatan Kesiapsiagaan Bencana, dengan ketentuan


htt

sebagai berikut:
- 24 -

a. melakukan penyediaan alat Kesiapsiagaan secara berkala


antara lain APAR, kotak siap siaga, tas siaga Bencana,

l
tm
pertolongan pertama, dan selang air;

g.h
b. kotak siap siaga memuat:
1) data Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan

tan
selain Pendidik, termasuk daftar kontak darurat;

en
2) jadwal pembelajaran;

3-t
3) peta Satuan Pendidikan yang dilengkapi dengan informasi

02
evakuasi;

n-2
4) nomor telepon penting kedaruratan, antara lain pemadam

u
kebakaran, fasilitas kesehatan, aparat keamanan, dan

ah
badan penanggulangan Bencana; dan

6-t
5) perlengkapan pertolongan pertama yang memuat antara

or-
lain amplop plesterin, plesterin roll, obat antiseptik,
om
alkohol swab, perban, kasa steril, masker, tisu basah,
mitella pembalut siku, kapas bola steril, pinset,
n-n

medicrepe, spatula lidah (tong spatel) plastik,


sje

perlengkapan kebersihan menstruasi, dan kotak


rse

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).


/pe

c. logistik untuk memenuhi kebutuhan minum dan makan pada


saat Situasi Darurat Bencana;
/05

d. menghimbau setiap warga Satuan Pendidikan untuk


23

menyiapkan tas siaga Bencana di rumah masing-masing yang


/20

memuat antara lain:


om

1) surat-surat penting, mulai dari surat tanah, surat


kendaraan, ijazah, akta kelahiran dan lain lain);
a.c

2) pakaian untuk 3 (tiga) hari, meliputi pakaian dalam,


an

celana panjang, jaket, dan lain-lain;


ly

3) selimut, handuk, dan jas hujan;


mu

4) makanan ringan tahan lama, seperti mie instan, biskuit,


na

abon, cokelat, dan lain-lain;


.ai

5) air minum yang setidaknya cukup untuk kebutuhan


ww

selama kurang lebih 3 (tiga) hari;


6) P3K berisi obat-obatan pribadi dan obat-obatan umum
//w

lainnya;
ps:
htt
- 25 -

7) radio/ponsel beserta baterai/charger/powerbank


tujuannya untuk memantau informasi seputar Bencana

l
tm
secara tepat waktu (real time);

g.h
8) perlengkapan mandi, seperti sabun mandi, sikat gigi,
pasta gigi, sisir, cotton bud, dan lain-lain;

tan
9) alat kesehatan antara lain masker sebagai alat bantu

en
pernafasan untuk menyaring udara kotor/tercemar, hand

3-t
sanitizer, dan lain-lain.

02
10) peluit sebagai alat bantu untuk meminta pertolongan saat

n-2
darurat;

u
11) uang tunai;

ah
12) alat bantu penerangan, seperti senter, lampu kepala

6-t
(headlamp), korek api, lilin, dan lain sebagainya; dan

or-
13) peralatan lain yang diperlukan sesuai dengan jenis
om
Bencana.
11. Melakukan simulasi Kesiapsiagaan Bencana secara mandiri dan
n-n

berkelanjutan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester,


sje

dengan ketentuan sebagai berikut.


rse

a. Perencanaan simulasi, dilakukan dengan ketentuan sebagai


/pe

berikut:
1) menentukan jenis ancaman Bencana yang akan
/05

disimulasikan;
23

2) menentukan waktu dan peserta yang terlibat dalam


/20

pelaksanaan simulasi; dan


om

3) menyusun skenario simulasi kedaruratan Bencana.


b. Persiapan simulasi, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.c

1) memeriksa dan menyiapkan alat peringatan dini;


an

2) menentukan titik kumpul aman terdekat;


ly

3) membuat jalur evakuasi menuju titik kumpul aman dari


mu

setiap ruangan di Satuan Pendidikan;


na

4) membuat rambu jalur evakuasi yang dapat dilihat dan


.ai

diikuti dengan mudah;


ww

5) membuat peta jalur evakuasi dan dipasang di tempat yang


terlihat dan terjangkau oleh semua warga Satuan
//w

Pendidikan;
ps:

6) menyiapkan perlengkapan dan peralatan Kesiapsiagaan;


htt

dan
- 26 -

7) menyosialisasikan skenario simulasi dan prosedur operasi


standar kedaruratan Bencana kepada seluruh warga

l
tm
Satuan Pendidikan.

g.h
c. Pelaksanaan simulasi, dilakukan dengan praktik peringatan
dini, perlindungan diri, evakuasi, pertolongan pertama,

tan
pemeriksaan cepat dampak Bencana, koordinasi dengan

en
fasilitas layanan kesehatan untuk rujukan korban, koordinasi

3-t
untuk bantuan darurat lain seperti pencarian, pertolongan dan

02
pemadam kebakaran, serta pengambilan keputusan

n-2
pembelajaran dilanjutkan kembali atau pemulangan warga

u
Satuan Pendidikan.

ah
d. Evaluasi simulasi, dilakukan dengan refleksi kegiatan setelah

6-t
simulasi kedaruratan Bencana selesai.

or-
12. Menjalin kemitraan dengan pihak
om yang kompeten dalam
mendukung penyelenggaraan Program SPAB, dilakukan melalui
koordinasi dan konsolidasi dalam rangka internalisasi urgensitas
n-n

SPAB dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Daerah, mitra


sje

pembangunan, akademisi, media, dunia usaha dan dunia industri,


rse

serta Masyarakat umum.


/pe

13. Memasukkan Program SPAB dalam rencana kegiatan dan anggaran


sekolah di masing-masing Satuan Pendidikan berdasarkan rencana
/05

aksi penyelenggaraan Program SPAB yang telah dibuat.


23

14. Memasukkan materi terkait upaya pencegahan dan


/20

penanggulangan dampak Bencana dalam kegiatan intrakurikuler,


om

kokurikuler, dan ekstrakurikuler berdasarkan ketentuan sebagai


berikut.
a.c

a. Kepala Satuan Pendidikan atau yang mewakili dapat


an

melakukan lokakarya untuk memetakan materi apa saja yang


ly

akan diintegrasikan dalam pembelajaran baik pada


mu

intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.


na

b. Materi yang diintegrasikan paling sedikit memuat:


.ai

1) definisi, ruang lingkup, dan dampak Bencana;


ww

2) Risiko Bencana di sekitar;


3) upaya Pengurangan Risiko Bencana yang dapat dilakukan
//w

di Satuan Pendidikan, rumah, ruang publik, dan


ps:

lingkungan Masyarakat;
htt
- 27 -

4) pesan kunci keselamatan dari setiap kejadian Bencana


dan dalam Situasi Darurat Bencana;

l
tm
5) latihan penyelamatan diri dan evakuasi;

g.h
6) pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat; dan
7) dukungan psikologis awal.

tan
c. Materi yang diintegrasikan termasuk metode penyampaiannya

en
disesuaikan dengan capaian belajar dan kebutuhan Peserta

3-t
Didik termasuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas.

02
d. Satuan pendidikan dapat:

n-2
1) menggunakan materi yang dibuat oleh Seknas SPAB,

u
Sekber SPAB Daerah, atau lembaga lain; atau

ah
2) dapat membuat sendiri bahan ajar yang relevan.

6-t
15. Melaksanakan pembelajaran terkait materi upaya pencegahan dan

or-
penanggulangan dampak Bencana yang terintegrasi dalam kegiatan
om
intrakurikuler.
16. Mengevaluasi tingkat keamanan dan Kesiapsiagaan Satuan
n-n

Pendidikan secara rutin minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun


sje

menggunakan sistem evaluasi yang dikelola oleh badan nasional


rse

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang


/pe

penanggulangan Bencana dan/atau Kementerian.


17. Membuat laporan tahunan penyelenggaraan Program SPAB di
/05

masing-masing Satuan Pendidikan.


23
/20

E. Pemantauan dan Evaluasi SPAB Prabencana


om

Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Program SPAB Prabencana


dilakukan oleh Satuan Pendidikan, Sekber SPAB Daerah, dan Seknas
a.c

SPAB. Mekanisme pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan dengan


an

berbagai cara, seperti observasi langsung di lokasi pelaksanaan


ly

kegiatan, wawancara, kuesioner, ataupun diskusi terpumpun.


mu

Evaluasi penyelenggaraan Program SPAB Prabencana oleh Satuan


na

Pendidikan dapat dilakukan dengan mengisi kuesioner evaluasi SPAB


.ai

pada aplikasi inaRISK personal dengan tahapan sebagai berikut:


ww

1. unduh aplikasi inaRISK personal melalui playstore atau appstore;


2. masuk ke halaman inaRISK personal, tekan fitur kemudian pilih
//w

evaluasi SPAB;
ps:

3. mengisi identitas Satuan Pendidikan;


htt

4. mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ada di aplikasi;


- 28 -

5. mengecek kembali hasil pengisian;


6. setelah dipastikan pengisian sudah benar, lakukan Save (simpan);

l
tm
dan

g.h
7. di akhir akan muncul hasil dan rekomendasi.
Hasil pengisian evaluasi SPAB dapat dilihat pada laman inaRISK melalui

tan
tautan https://inarisk2.bnpb.go.id/spab/. Seknas SPAB dan Sekber

en
SPAB Daerah dapat memanfaatkan hasil pengisian evaluasi SPAB oleh

3-t
Satuan Pendidikan sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan Program

02
SPAB di tingkat nasional dan daerah.

u n-2
ah
SEKRETARIS JENDERAL,

6-t
TTD.

SUHARTI or-
om
Salinan sesuai dengan aslinya,
n-n

Kepala Biro Hukum


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
sje
rse
/pe

Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
/05

Telah diperiksa dan disetujui oleh:


23

Koord. Tgl.
/20

Hukum I
om
a.c
ly an
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
- 29 -

SALINAN
LAMPIRAN II

l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

tan
NOMOR 6 TAHUN 2023

en
TENTANG

3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN

02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN

n-2
BENCANA

u
ah
PENYELENGGARAAN LAYANAN PENDIDIKAN

6-t
DALAM SITUASI DARURAT BENCANA

or-
om
A. Penyelenggaraan Layanan Pendidikan dalam Situasi Darurat oleh
Kementerian
n-n

Dalam Situasi Darurat Bencana, Kementerian melalui Seknas SPAB


sje

memiliki peran dan tanggung jawab dalam hal:


rse

1. berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan lembaga lain terkait:


/pe

a. pengumpulan informasi dampak Bencana pada Satuan


Pendidikan dan kebutuhan penanganan darurat Bencana,
/05

melalui kaji cepat. Pengumpulan informasi digunakan untuk


23

melakukan kajian dampak Bencana dan menentukan langkah-


/20

langkah penanggulangannya;
om

b. pengaktifan pos pendidikan dilakukan dengan pemberian


dukungan teknis untuk aktivasi pos pendidikan;
a.c

c. membantu penyediaan, penyaluran, dan pengelolaan bantuan


an

penyelenggaraan layanan pendidikan dalam Situasi Darurat


ly

Bencana dengan melakukan langkah sebagai berikut:


mu

1) memastikan ketersediaan dan keterjangkauan sarana


na

prasarana pendidikan darurat dan fasilitas


.ai

pendukungnya yang dapat digunakan dengan aman dan


ww

nyaman;
2) memfasilitasi proses pembelajaran yang aman, inklusif,
//w

dan ramah anak selama Situasi Darurat Bencana;


ps:

3) memenuhi kebutuhan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


htt

selain Pendidik; dan


- 30 -

4) meningkatkan partisipasi Masyarakat untuk membantu


layanan pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana,

l
tm
d. pelaksanaan penanganan darurat termasuk menetapkan batas

g.h
waktu penggunaan Satuan Pendidikan sebagai tempat
pengungsian, yang dikoordinasikan dengan badan nasional

tan
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

en
penanggulangan Bencana dan posko penanganan darurat

3-t
Bencana yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah;

02
e. kepastian tingkat keamanan dan kelaikan bangunan Satuan

n-2
Pendidikan yang masih dapat digunakan, berkoordinasi

u
dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan

ah
pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan

6-t
rakyat dan perangkat daerah terkait; dan

or-
f. pemberian dukungan psikososial dalam kegiatan pembelajaran
om
dalam Situasi Darurat Bencana yang terukur dalam kegiatan
pembelajaran dalam Situasi Darurat Bencana agar dapat
n-n

kembali ke kehidupan normal.


sje

2. menetapkan kebijakan layanan Satuan Pendidikan dalam Situasi


rse

Darurat Bencana, meliputi:


/pe

a. penerimaan Peserta Didik korban Bencana yang mengungsi ke


luar daerah;
/05

b. penempatan dan penugasan Pendidik dan Tenaga


23

Kependidikan selain Pendidik lintas wilayah kewenangan;


/20

c. penyelenggaraan asesmen nasional di wilayah terdampak


om

Bencana;
d. penggunaan dana alokasi khusus fisik dan nonfisik bidang
a.c

pendidikan; dan
an

e. penyesuaian kurikulum dan pembelajaran yang digunakan


ly

oleh Satuan Pendidikan,


mu

3. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penanganan darurat


na

bidang pendidikan;
.ai

4. memberikan bantuan pemulihan kehidupan warga Satuan


ww

Pendidikan yang terkena Bencana agar dapat kembali ke dalam


kehidupan normal, termasuk mengoordinasikan dan mendata
//w

bantuan sektor pendidikan dari lembaga pemerintah dan


ps:

nonpemerintah; dan
htt
- 31 -

5. menyampaikan informasi kemajuan penanganan darurat bidang


pendidikan secara rutin kepada Masyarakat.

l
tm
g.h
B. Penyelenggaraan Layanan Pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana
oleh Pemerintah Daerah

tan
Dalam Situasi Darurat Bencana, Pemerintah Daerah melalui perangkat

en
daerah yang membidangi pendidikan sesuai dengan kewenangannya

3-t
memiliki peran dan tanggung jawab dalam hal sebagai berikut.

02
1. Mengaktifkan pos pendidikan sebagai sekretariat penanganan

n-2
darurat bidang pendidikan di daerah.

u
Aktivasi pos pendidikan melalui Surat Keputusan Pembentukan Pos

ah
Pendidikan setelah status kondisi darurat ditetapkan oleh kepala

6-t
daerah.

or-
Pos pendidikan melaksanakan tugas paling sedikit dalam bidang:
om
a. pengelolaan data dan informasi;
b. pengelolaan bantuan pendidikan;
n-n

c. penyelenggaraan sekolah darurat; dan


sje

d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.


rse

Pos Pendidikan paling sedikit memuat unsur dari:


/pe

a. unit pelaksana teknis Kementerian;


b. kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
/05

bidang agama;
23

c. Pemerintah Daerah; dan


/20

d. Masyarakat.
om

2. Melakukan kajian dampak Bencana pada Satuan Pendidikan dan


kebutuhan penanganan darurat.
a.c

Pos pendidikan melakukan kajian dampak Bencana dan kebutuhan


an

penanganan darurat berdasarkan data dampak Bencana dan


ly

kebutuhan penanganan darurat yang:


mu

a. dilaporkan oleh Satuan Pendidikan; dan


na

b. diperoleh dari hasil penilaian yang dilakukan oleh pos


.ai

pendidikan.
ww

Data dampak Bencana antara lain:


a. Nomor Pokok Satuan Pendidikan;
//w

b. nama Satuan Pendidikan;


ps:

c. tingkat Satuan Pendidikan;


htt

d. alamat Satuan Pendidikan;


- 32 -

e. kondisi sarana yang masih baik dan rusak;


f. kondisi prasarana yang masih baik, rusak ringan, rusak

l
tm
sedang, dan rusak berat; dan

g.h
g. kondisi warga Satuan Pendidikan, termasuk orang tua/wali
Peserta Didik yang meninggal, terluka, mengalami kerusakan

tan
rumah, mengungsi, dan pindah.

en
Data kebutuhan penanganan darurat diperoleh berdasarkan

3-t
analisa terhadap data dampak Bencana, antara lain berupa data:

02
a. sarana dan prasarana pembelajaran dalam Situasi Darurat

n-2
Bencana, dapat berupa lahan yang aman untuk sekolah

u
darurat, ruang kelas darurat/sementara, perlengkapan dan

ah
peralatan pembelajaran bagi Peserta Didik dan Pendidik;

6-t
b. sarana pendukung pembelajaran dalam Situasi Darurat

or-
Bencana, dapat berupa sarana sanitasi dan air bersih, akses
om
transportasi, alat sirkulasi udara, dan alat pembersih
lingkungan dari dampak Bencana;
n-n

c. sarana kesehatan dapat berupa masker, hand sanitizer,


sje

termometer, dan obat-obatan;


rse

d. jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik


/pe

yang dibutuhkan sebagai tambahan atau pengganti dalam


mendukung layanan pendidikan dalam Situasi Darurat
/05

Bencana;
23

e. pelatihan dan pendampingan terkait penyelenggaraan


/20

pembelajaran dalam Situasi Darurat Bencana bagi Pendidik


om

dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik;


f. warga Satuan Pendidikan yang membutuhkan perlindungan
a.c

dan/atau rujukan terhadap layanan dasar yang mencakup


an

keselamatan, keamanan, dan kesehatan; dan


ly

g. layanan dukungan psikososial, dapat berupa kegiatan


mu

pendampingan serta penyediaan alat permainan, alat olah


na

raga, dan alat kesenian.


.ai

Data kebutuhan penanganan darurat termasuk data kebutuhan


ww

Penyandang Disabilitas di Satuan Pendidikan.


Data dampak Bencana dan kebutuhan penanganan darurat
//w

dianalisis untuk merencanakan kegiatan Tanggap Darurat bidang


ps:

pendidikan yang dapat berupa:


htt
- 33 -

a. penentuan jenis dan jumlah bantuan;


b. penyiapan dan distribusi bantuan; dan

l
tm
c. fasilitasi penyelenggaraan pembelajaran dalam Situasi Darurat

g.h
Bencana.
3. Mengoordinasikan bantuan di sektor pendidikan dari lembaga

tan
pemerintah dan nonpemerintah yang mengacu pada pemenuhan

en
kebutuhan minimum hak pendidikan anak di daerah Bencana.

3-t
Dalam mengoordinasikan bantuan, pos pendidikan:

02
a. melakukan pemetaan pihak yang memiliki sumber daya untuk

n-2
mendukung penyelenggaraan pendidikan dalam Situasi

u
Darurat Bencana;

ah
b. mendiskusikan hasil kajian dampak Bencana, kebutuhan

6-t
penanganan darurat, dan rencana kegiatan penyelenggaraan

or-
pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana dengan para pihak
om
sebagaimana dimaksud pada angka 1);
c. melaksanaan pemberian bantuan; dan
n-n

d. melaporkan data dampak Bencana dan kebutuhan


sje

penanganan darurat, pemberian bantuan yang sudah


rse

dilakukan, dan kebutuhan yang belum terpenuhi kepada pos


/pe

komando utama penanganan darurat yang dibentuk oleh


kepala daerah.
/05

Koordinasi bantuan di sektor pendidikan mengacu pada


23

pemenuhan kebutuhan minimum hak pendidikan anak di daerah


/20

Bencana dalam hal:


om

a. ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan


fasilitas pendukung;
a.c

b. proses pendidikan ramah anak dan inklusif; dan


an

c. kebutuhan Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik.


ly

4. Menetapkan kebijakan layanan pendidikan pada Situasi Darurat


mu

Bencana sesuai kewenangannya.


na

Kebijakan layanan Pendidikan pada Situasi Darurat Bencana


.ai

antara lain mengenai:


ww

a. penggunaan anggaran yang dikelola Satuan Pendidikan;


b. pengelolaan layanan pendidikan pada Situasi Darurat
//w

Bencana;
ps:

c. penetapan Satuan Pendidikan terdampak Bencana;


htt
- 34 -

d. penetapan Satuan Pendidikan yang menyelenggarakan


layanan pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana;

l
tm
e. Peserta Didik terdampak Bencana yang mengikuti

g.h
pembelajaran secara sementara di Satuan Pendidikan di luar
wilayah Bencana;

tan
f. penerapan kurikulum dan pembelajaran pada Situasi Darurat

en
Bencana; dan

3-t
g. penugasan Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik

02
dalam penyelenggaraan layanan pendidikan pada Situasi

n-2
Darurat Bencana.

u
Peserta Didik terdampak Bencana yang mengikuti pembelajaran

ah
secara sementara di Satuan Pendidikan di luar wilayah Bencana

6-t
sebagaimana dimaksud dalam huruf e diatur sebagai berikut:

or-
a. Peserta Didik mengikuti pembelajaran secara sementara di
om
Satuan Pendidikan yang aman dan terdekat dari lokasi Satuan
Pendidikan asal atau tempat tinggal Peserta Didik;
n-n

b. Peserta Didik masih tercatat di Satuan Pendidikan asal; dan


sje

c. Pos Pendidikan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah yang


rse

mengelola Satuan Pendidikan yang aman dan terdekat


/pe

sebagaimana dimaksud dalam huruf a.


Peserta Didik dapat melakukan perpindahan secara permanen ke
/05

Satuan Pendidikan lain (tidak lagi tercatat sebagai Peserta Didik di


23

Satuan Pendidikan asal) dengan mengikuti ketentuan peraturan


/20

perundang-undangan mengenai penerimaan Peserta Didik baru.


om

5. Memfasilitasi proses pembelajaran di Satuan Pendidikan darurat


yang aman, inklusif, dan ramah anak.
a.c

Fasilitasi proses pembelajaran di Satuan Pendidikan Dalam Situasi


an

Darurat Bencana meliputi:


ly

1) melakukan penyesuaian kurikulum dan pembelajaran, dapat


mu

berupa:
na

a) penyederhanaan materi muatan;


.ai

b) penyesuaian waktu dan tempat pembelajaran;


ww

c) penyesuaian kegiatan pembelajaran secara luring


dan/atau daring;
//w

d) mengintegrasikan layanan dukungan psikososial dalam


ps:

kegiatan pembelajaran darurat; dan


htt
- 35 -

e) mengintegrasikan informasi mengenai Pengurangan


Risiko Bencana, kondisi keamanan, keselamatan, dan

l
tm
kesehatan baik di lingkungan tempat tinggal maupun

g.h
Satuan Pendidikan,
2) melakukan pelatihan terkait pembelajaran dalam Situasi

tan
Darurat Bencana bagi Pendidik, Tenaga Kependidikan selain

en
Pendidik, dan/atau relawan yang akan membantu dalam

3-t
pembelajaran;

02
3) memantau pelaksanaan kegiatan pembelajaran; dan

n-2
4) melakukan penyesuaian waktu dan bentuk penilaian

u
pembelajaran.

ah
Pos pendidikan menyosialisasikan penyesuaian kegiatan

6-t
pembelajaran pada Situasi Darurat Bencana kepada Satuan

or-
Pendidikan. om
6. Memberikan bantuan kepada Satuan Pendidikan darurat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
n-n

Bantuan kepada Satuan Pendidikan diberikan:


sje

1) berdasarkan hasil kajian dampak Bencana dan kebutuhan


rse

penanganan darurat;
/pe

2) memperhatikan konteks budaya dan kearifan lokal;


3) sesuai dengan urutan prioritas kebutuhan dan penerima
/05

bantuan;
23

4) sesuai dengan jenis dan jumlah kebutuhan; dan


/20

5) memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan bagi warga


om

Satuan Pendidikan dalam proses pembelajaran darurat.


7. Melakukan kajian kelaikan bangunan Satuan Pendidikan di wilayah
a.c

terdampak Bencana.
an

Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di


ly

bidang pekerjaan umum, perangkat daerah yang membidangi


mu

pekerjaan umum, dan/atau ahli yang kompeten melakukan kajian


na

kelaikan bangunan Satuan Pendidikan di wilayah terdampak


.ai

Bencana berdasarkan data Satuan Pendidikan yang terdampak


ww

Bencana yang dikumpulkan oleh pos pendidikan.


Pelaksanaan kajian kelaikan bangunan Satuan Pendidikan
//w

dikoordinasikan oleh pos pendidikan.


ps:
htt
- 36 -

8. Memberikan dukungan psikososial dalam kegiatan pembelajaran


dalam Situasi Darurat Bencana.

l
tm
Pos pendidikan mengoordinasikan pemberian layanan dukungan

g.h
psikososial, termasuk pengaturan jadwal pemberian layanan
dukungan psikososial. Pemberian layanan dukungan psikososial

tan
dilaksanakan dengan mempertimbangkan:

en
a. prioritas Satuan Pendidikan yang memerlukan layanan

3-t
dukungan psikososial; dan

02
b. kondisi kesehatan, keamanan, dan kenyamanan warga Satuan

n-2
Pendidikan.

u
Pos pendidikan melakukan pemantauan kondisi kesehatan jiwa

ah
warga Satuan Pendidikan yang membutuhkan rujukan penanganan

6-t
lebih lanjut oleh ahli, antara lain psikiater dan/atau psikolog.

or-
9. Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penanganan
om
darurat kepada Kementerian.
10. Menginformasikan perkembangan penanganan darurat kepada
n-n

Masyarakat.
sje

Pos pendidikan mempublikasikan informasi sebagai berikut:


rse

a. jumlah Satuan Pendidikan dan warga Satuan Pendidikan yang


/pe

terdampak Bencana, baik yang sudah ditangani maupun


belum ditangani;
/05

b. jumlah Peserta Didik laki-laki dan perempuan yang terdampak


23

Bencana;
/20

c. jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik


om

laki-laki dan perempuan yang terdampak Bencana;


d. kebutuhan warga Satuan Pendidikan terkait kegiatan
a.c

pembelajaran;
an

e. lembaga yang ikut membantu dalam penanganan darurat


ly

Bencana; dan
mu

f. narahubung pada pos pendidikan.


na
.ai

C. Penyelenggaraan Layanan Pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana


ww

oleh Satuan Pendidikan


1. Melaporkan dampak Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan
//w

darurat kepada Pemerintah Daerah dan/atau pos pendidikan.


ps:

Laporan dampak Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan


htt

darurat memuat data antara lain:


- 37 -

a. data dampak Bencana antara lain:


1) Nomor Pokok Satuan Pendidikan;

l
tm
2) nama Satuan Pendidikan;

g.h
3) tingkat Satuan Pendidikan;
4) alamat Satuan Pendidikan;

tan
5) kondisi sarana yang masih baik dan rusak;

en
6) kondisi prasarana yang masih baik, rusak ringan, rusak

3-t
sedang, dan rusak berat; dan

02
7) kondisi warga Satuan Pendidikan, termasuk orang

n-2
tua/wali Peserta Didik yang meninggal, terluka,

u
mengalami kerusakan rumah, mengungsi, dan pindah,

ah
b. data kebutuhan Satuan Pendidikan darurat, antara lain

6-t
berupa data:

or-
1) sarana dan prasarana om pembelajaran dalam Situasi
Darurat Bencana, dapat berupa lahan yang aman untuk
sekolah darurat, ruang kelas darurat/sementara,
n-n

perlengkapan dan peralatan pembelajaran bagi Peserta


sje

Didik dan Pendidik. Kebutuhan lahan yang aman untuk


rse

Satuan Pendidikan darurat mempertimbangkan:


/pe

a) rute yang aman dan mudah diakses oleh Penyandang


Disabilitas; dan
/05

b) ketersediaan sumber dan fasilitas air bersih yang


23

mudah diakses, serta toilet yang memadai,


/20

2) sarana pendukung pembelajaran dalam Situasi Darurat


om

Bencana, dapat berupa sarana sanitasi dan air bersih,


akses transportasi, alat sirkulasi udara, dan alat
a.c

pembersih lingkungan dari dampak Bencana;


an

3) sarana kesehatan dapat berupa masker, hand sanitizer,


ly

termometer, dan obat-obatan;


mu

4) jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain


na

Pendidik yang dibutuhkan sebagai tambahan atau


.ai

pengganti dalam mendukung layanan pendidikan dalam


ww

Situasi Darurat Bencana;


5) pelatihan dan pendampingan terkait penyelenggaraan
//w

pembelajaran dalam Situasi Darurat Bencana bagi


ps:

Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik;


htt
- 38 -

6) warga Satuan Pendidikan yang membutuhkan


perlindungan dan/atau rujukan terhadap layanan dasar

l
tm
yang mencakup keselamatan, keamanan, dan kesehatan;

g.h
dan
7) layanan dukungan psikososial yang memperhatikan jenis

tan
kelamin dan umur, dapat berupa kegiatan pendampingan

en
serta penyediaan alat permainan, alat olah raga, dan alat

3-t
kesenian.

02
Data kebutuhan Satuan Pendidikan darurat termasuk data

n-2
kebutuhan Penyandang Disabilitas di Satuan Pendidikan.

u
Pelaporan dampak Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan

ah
darurat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.

6-t
Tim siaga Bencana melakukan:

or-
a. pendataan dampak Bencana, menggunakan:
om
1) formulir pendataan kondisi kesehatan dan keselamatan
Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan selain
n-n

Pendidik. Pendataan dilakukan saat kegiatan pembelTIM


sje

ajaran pada hari terjadinya Bencana. Jika Bencana terjadi


rse

di luar kegiatan pembelajaran, maka tim siaga Bencana


/pe

melakukan pendataan kondisi kesehatan dan


keselamatan melalui komunikasi dengan orang tua/wali
/05

Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan selain


23

Pendidik;
/20

2) formulir pendataan kondisi sarana dan prasarana untuk


om

menginventarisasi data sarana prasarana yang masih baik


dan yang rusak dengan keterangan rusak ringan, rusak
a.c

sedang, dan rusak berat; dan


an

3) formulir pemeriksaan kelaikan lokasi untuk membangun


ly

Satuan Pendidikan darurat baru jika bangunan Satuan


mu

Pendidikan asal sudah tidak bisa digunakan,


na

b. pengusulan rekomendasi kebutuhan Satuan Pendidikan


.ai

darurat; dan
ww

c. penyampaian laporan yang memuat hasil pendataan dampak


Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan darurat kepada
//w

pos pendidikan melalui kepala Satuan Pendidikan.


ps:

2. Mengidentifikasi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan


htt

selain Pendidik yang mengungsi atau pindah ke luar daerah dan


- 39 -

melaporkannya kepada Pemerintah Daerah dan/atau pos


pendidikan.

l
tm
Identifikasi dilakukan melalui langkah sebagai berikut:

g.h
a. tim siaga Bencana berkomunikasi dengan orang tua/wali
Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan selain

tan
Pendidik yang belum aktif melaksanakan pembelajaran di

en
Satuan Pendidikan; dan

3-t
b. mendata kondisi dan keberadaan Peserta Didik, Pendidik dan

02
Tenaga Kependidikan selain Pendidik.

n-2
Tim siaga Bencana melaporkan hasil identifikasi kepada pos

u
pendidikan.

ah
3. Menyelenggarakan kegiatan Satuan Pendidikan darurat sesuai

6-t
dengan kesiapan sarana prasarana, kondisi Peserta Didik, Pendidik,

or-
dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik dengan melibatkan
om
partisipasi Masyarakat setempat.
Penyelenggaraan kegiatan Satuan Pendidikan darurat dilaksanakan
n-n

dengan tahapan sebagai berikut.


sje

a. Persiapan
rse

1) Menentukan lokasi Satuan Pendidikan darurat dengan


/pe

berkoordinasi kepada pos pendidikan.


Penentuan lokasi berdasarkan survei lokasi dengan
/05

mempertimbangkan lahan yang memiliki:


23

a) rute yang aman dan mudah diakses oleh Penyandang


/20

Disabilitas; dan
om

b) ketersediaan sumber dan fasilitas air bersih yang


mudah diakses, serta toilet yang memadai.
a.c

2) Mengurus izin penggunaan lahan dan/atau gedung


an

apabila menggunakan lahan dan/atau gedung di luar


ly

lingkungan Satuan Pendidikan asal.


mu

3) Melakukan pembersihan lokasi Satuan Pendidikan


na

darurat.
.ai

4) Menyiapkan tenda/ruang kelas sementara serta sarana


ww

dan prasarana lainnya dalam Situasi Darurat Bencana.


5) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran darurat
//w

yang aman dan nyaman, serta jadwal pembelajaran yang


ps:

memperhatikan kondisi psikososial Peserta Didik dan


htt

Pendidik.
- 40 -

6) Berkoordinasi dengan pos pendidikan dalam memberikan


layanan dukungan psikososial.

l
tm
7) Menyiapkan Pendidik, Tenaga Kependidikan selain

g.h
Pendidik, dan/atau relawan yang akan mendukung
pembelajaran pada Situasi Darurat Bencana.

tan
Penyiapan Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain

en
Pendidik dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

3-t
a) Satuan Pendidikan mendata kondisi kesiapan

02
Pendidik untuk melaksanakan pembelajaran di

n-2
Satuan Pendidikan darurat;

u
b) Satuan Pendidikan berkoordinasi dengan pos

ah
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan Pendidik

6-t
dalam melaksanakan pembelajaran di Satuan

or-
Pendidikan; om
c) Dalam hal Satuan Pendidikan kekurangan Pendidik,
maka kepala Satuan Pendidikan dapat:
n-n

(1) mengajukan usulan kebutuhan Pendidik


sje

kepada perangkat daerah yang membidangi


rse

Pendidikan melalui pos pendidikan;


/pe

(2) membuat pembagian tugas Pendidik; dan/atau


(3) meminta dukungan kepada relawan yang
/05

kompeten.
23

8) Satuan Pendidikan membuat perencanaan anggaran


/20

untuk menyelenggarakan pembelajaran darurat. Alokasi


om

anggaran dapat bersumber dari:


a) anggaran pendapatan dan belanja negara;
a.c

b) anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau


an

c) Masyarakat.
ly

b. Pelaksanaan Satuan Pendidikan darurat


mu

1) Satuan Pendidikan melaksanakan pembelajaran darurat


na

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran


.ai

darurat dengan mendayagunakan semua sumber daya


ww

yang tersedia di Satuan Pendidikan darurat.


Satuan Pendidikan melaksanakan pembelajaran darurat
//w

menggunakan kurikulum yang disesuaikan dengan


ps:

Situasi Darurat Bencana, yang ditetapkan oleh perangkat


htt

daerah yang membidangi pendidikan.


- 41 -

Pembelajaran darurat dapat dilakukan di tenda darurat,


tempat umum, pengungsian, atau tempat terbuka yang

l
tm
aman, kondusif, dan mudah diakses bagi Peserta Didik,

g.h
Pendidik, dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik.
Ruang kelas darurat dapat menggunakan tenda,

tan
bangunan semi permanen dari bahan baku lokal yang

en
tersedia, dan/atau bangunan fasilitas umum yang aman.

3-t
2) Satuan Pendidikan melakukan penilaian hasil belajar dan

02
penentuan kelulusan Peserta Didik, serta melakukan

n-2
penyesuaian waktu dan bentuk penilaian hasil belajar.

u
3) Satuan Pendidikan dapat bekerja sama dengan

ah
Masyarakat sekitar untuk mendukung pembelajaran di

6-t
Satuan Pendidikan darurat, antara lain dalam hal

or-
pemenuhan kebutuhan om sarana dan prasarana
pembelajaran, membantu proses pembelajaran, dan
menyiapkan air dan sanitasi untuk kebutuhan Satuan
n-n

Pendidikan darurat.
sje

4) Satuan Pendidikan menyampaikan laporan


rse

perkembangan pelaksanaan pembelajaran darurat dan


/pe

kebutuhan yang masih diperlukan di Satuan Pendidikan


darurat kepada pos pendidikan.
/05

c. Penutupan Satuan Pendidikan darurat


23

Langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:


/20

1) Memastikan sarana dan prasarana Satuan Pendidikan


om

asal sudah direnovasi/diperbaiki/diperkuat/direlokasi


dan bisa digunakan untuk pembelajaran.
a.c

2) Berkomunikasi dengan pemilik lahan dan/atau gedung


an

Satuan Pendidikan darurat terkait rencana penutupan


ly

Satuan Pendidikan darurat.


mu

3) Memindahkan sarana yang ada di Satuan Pendidikan


na

darurat ke Satuan Pendidikan yang sudah direnovasi/


.ai

diperbaiki/ diperkuat/ direlokasi.


ww

4) Membongkar atau mengalihfungsikan bangunan Satuan


Pendidikan darurat dalam hal bangunan tersebut milik
//w

Satuan Pendidikan yang bersangkutan. Dalam hal


ps:

bangunan milik pihak lain, maka Satuan Pendidikan


htt

mengembalikan kepada pemilik.


- 42 -

5) Membersihkan lahan dan/atau bangunan Satuan


Pendidikan darurat.

l
tm
6) Berkoordinasi dengan pos pendidikan mengenai

g.h
pengembalian dan/atau penyimpanan sarana dan
prasarana yang digunakan Satuan Pendidikan darurat

tan
yang dikelola oleh Pemerintah Daerah. Dalam hal terdapat

en
sarana dan prasarana milik Pemerintah Daerah yang

3-t
digunakan oleh Satuan Pendidikan yang diselenggarakan

02
oleh Masyarakat, maka sarana dan prasarana tersebut

n-2
dikembalikan ke Pemerintah Daerah melalui pos

u
pendidikan.

ah
7) Melaporkan penutupan Satuan Pendidikan darurat

6-t
kepada pos pendidikan.

or-
4. Mengintegrasikan kegiatan dukungan psikososial dalam kegiatan
om
pembelajaran pada Situasi Darurat Bencana.
Satuan Pendidikan berkoordinasi dengan pos pendidikan untuk
n-n

menyelenggarakan kegiatan dukungan psikososial. Kegiatan


sje

dukungan psikososial dilaksanakan dengan ketentuan sebagai


rse

berikut.
/pe

a. Satuan Pendidikan bekerja sama dengan pihak yang


berkompeten untuk melakukan asesmen kebutuhan
/05

psikososial bagi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga


23

Kependidikan selain Pendidik.


/20

b. Satuan Pendidikan merencanakan pelaksanaan kegiatan


om

dukungan psikososial yang meliputi waktu, tempat, sasaran,


dan fasilitator/relawan yang berkompeten. Dalam melakukan
a.c

perencanaan, Satuan Pendidikan dapat melibatkan pihak lain


an

yang terkait.
ly

c. Kegiatan dukungan psikososial disesuaikan dengan jenis


mu

kelamin, usia, serta kondisi psikologis dan sosial Peserta Didik,


na

Pendidik, dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik yang


.ai

terdampak Bencana.
ww

d. Kegiatan dukungan psikososial dapat dilakukan secara


individu atau berkelompok.
//w

e. Kegiatan dukungan psikososial mendorong penguatan atau


ps:

pemberdayaan komunitas di lingkungan sekitar Satuan


htt

Pendidikan.
- 43 -

f. Bentuk kegiatan dukungan psikososial terdiri atas:


1) kegiatan sosial, dapat berupa:

l
tm
a) penyampaian informasi yang akurat mengenai

g.h
Bencana yang terjadi, dampak Bencana, cara
menangani dampak Bencana, dan bantuan yang

tan
dapat diakses oleh Peserta Didik, Pendidik, dan

en
Tenaga Kependidikan selain Pendidik yang

3-t
terdampak Bencana;

02
b) kegiatan keagamaan;

n-2
c) kegiatan seni dan budaya;

u
d) kegiatan rekreasional dan edukatif; dan

ah
e) reunifikasi keluarga yang terpisah,

6-t
2) bantuan dukungan psikologis, dapat berupa:

or-
a) pemeriksaan awal Peserta Didik, Pendidik, dan
om
Tenaga Kependidikan selain Pendidik yang
membutuhkan bantuan lebih lanjut;
n-n

b) Dukungan Psikologis Awal (DPA) oleh pekerja sosial,


sje

relawan terlatih, komunitas, dan/atau


rse

orang/keluarga terdekat;
/pe

c) konseling;
d) penanganan kasus Kekerasan Berbasis Gender
/05

(KBG) dalam Bencana; dan


23

e) pemberian rujukan jika diperlukan penanganan lebih


/20

lanjut oleh psikolog, psikolog klinis, psikiater,


om

konselor, dan/atau terapis.


5. Memberikan laporan penyelenggaran Satuan Pendidikan secara
a.c

rutin kepada Pemerintah Daerah dan/atau pos pendidikan.


ly an

D. Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan


mu

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan oleh pos


na

pendidikan yang melibatkan pos komando utama penanganan darurat,


.ai

perangkat daerah terkait, dan Masyarakat.


ww

1. Pemantauan dilakukan:
a. oleh pos pendidikan yang melibatkan pos komando utama
//w

penanganan darurat, perangkat daerah terkait, dan


ps:

Masyarakat;
htt
- 44 -

b. terhadap pemenuhan kebutuhan dalam penyelenggaraan


pendidikan pada Situasi Darurat Bencana;

l
tm
c. untuk memastikan keberlangsungan pelaksanaan

g.h
pembelajaran dalam Situasi Darurat Bencana; dan
d. secara berkala selama masa status darurat Bencana.

tan
2. Evaluasi dilakukan:

en
a. oleh pos pendidikan yang melibatkan pos komando utama

3-t
penanganan darurat, perangkat daerah terkait, dan

02
Masyarakat;

n-2
b. sebelum masa status darurat Bencana berakhir; dan

u
c. sebagai dasar perbaikan penyelenggaraan pendidikan pada

ah
Situasi Darurat Bencana dan penetapan berakhirnya Satuan

6-t
Pendidikan darurat.

or-
3. Pelaporan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
om
a. Pos pendidikan mengoordinasikan penyusunan laporan
penyelenggaraan pendidikan darurat di daerah, yang
n-n

bersumber dari laporan:


sje

1) Satuan Pendidikan; dan


rse

2) Masyarakat yang mendukung pelaksanaan pendidikan


/pe

pada Situasi Darurat Bencana.


b. Pos Pendidikan menyampaikan laporan kepada kepala daerah
/05

dan Menteri.
23

c. Laporan memuat informasi mengenai:


/20

1) data dampak Bencana di Satuan Pendidikan;


om

2) pemenuhan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan


pada Situasi Darurat Bencana;
a.c

3) proses pembelajaran pada Situasi Darurat Bencana; dan


an

4) penutupan Satuan Pendidikan darurat.


ly

d. Laporan penyelenggaraan pendidikan darurat disampaikan


mu

dengan ketentuan sebagai berikut:


na

1) bagi Satuan Pendidikan, paling lambat 1 (satu) bulan


.ai

setelah penutupan dan/atau pengalihan Satuan


ww

Pendidikan darurat kepada perangkat daerah yang


membidangi pendidikan; dan
//w

2) bagi perangkat daerah yang membidangi pendidikan,


ps:

paling lambat 3 (tiga) bulan setelah penutupan dan/atau


htt
- 45 -

pengalihan Satuan Pendidikan darurat kepada kepala


daerah dan Menteri.

l
tm
e. Menteri melalui Seknas SPAB merekapitulasi laporan

g.h
penyelenggaraan pendidikan darurat yang diterima dari
perangkat daerah yang membidangi pendidikan.

tan
en
3-t
SEKRETARIS JENDERAL,

02
TTD.

n-2
SUHARTI

u
ah
Salinan sesuai dengan aslinya,

6-t
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

or-
om
Ineke Indraswati
n-n

NIP 197809262000122001
sje

Telah diperiksa dan disetujui oleh:


rse

Koord. Tgl.
Hukum I
/pe
/05
23
/20
om
a.c
ly an
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
- 46 -

SALINAN
LAMPIRAN III

l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

tan
NOMOR 6 TAHUN 2023

en
TENTANG

3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN

02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN

n-2
BENCANA

u
ah
PEMULIHAN LAYANAN PENDIDIKAN PASCABENCANA

6-t
or-
A. Pemulihan Layanan Pendidikan Pascabencana oleh Kementerian
om
Dalam upaya melakukan pemulihan layanan pendidikan Pascabencana,
Kementerian bertanggung jawab untuk:
n-n

1. Berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dan


sje

Pemerintah Daerah dalam hal sebagai berikut.


rse

a. Penyusunan dokumen rencana aksi rehabilitasi dan


/pe

rekonstruksi bangunan Satuan Pendidikan.


Dalam penyusunan dokumen rencana aksi rehabilitasi dan
/05

rekonstruksi bangunan Satuan Pendidikan, Kementerian


23

memberikan asistensi kepada perangkat daerah yang


/20

membidangi pendidikan dalam:


om

1) penetapan Satuan Pendidikan terdampak yang akan


diusulkan untuk rehabilitasi dan/atau rekonstruksi;
a.c

2) pengkajian dan perhitungan kerugian dan kebutuhan


an

rehabilitasi dan rekonstruksi Pascabencana;


ly

3) identifikasi sumber pembiayaan untuk rehabilitasi


mu

dan/atau rekonstruksi; dan


na

4) menyusun jadwal pelaksanaan rehabilitasi dan/atau


.ai

rekonstruksi.
ww

b. Memfungsikan kembali seluruh sarana dan prasarana


pembelajaran yang aman terhadap Bencana.
//w

Dalam memfungsikan kembali seluruh sarana dan prasarana


ps:

pembelajaran yang aman terhadap Bencana, Kementerian


htt

berkoordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan


- 47 -

urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan


perumahan rakyat serta Pemerintah Daerah untuk:

l
tm
1) memastikan kelaikan bangunan Satuan Pendidikan yang

g.h
direhabilitasi dan/atau direkontrsuksi;
2) memastikan bangunan Satuan Pendidikan yang

tan
direhabilitasi dan/atau direkontrsuksi sesuai dengan

en
kebutuhan warga Satuan Pendidikan (termasuk

3-t
Penyandang Disabilitas); dan

02
3) mendukung Pemerintah Daerah dalam memelihara

n-2
sarana dan prasarana pembelajaran agar dapat berfungsi

u
dengan baik.

ah
c. Penyediaan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi Satuan

6-t
Pendidikan.

or-
Dalam hal penyediaan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi
om
Satuan Pendidikan, termasuk sumber daya lainnya,
Kementerian berkoordinasi dengan kementerian yang
n-n

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan


sje

umum, kementerian yang menyelenggarakan urusan


rse

pemerintahan di bidang keuangan, kementerian yang


/pe

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


perencanaan, badan menyelenggarakan urusan pemerintahan
/05

di bidang penanggulangan Bencana, dan Pemerintah Daerah


23

untuk:
/20

1) mengalokasikan pembiayaan rehabilitasi dan


om

rekonstruksi Satuan Pendidikan berdasarkan hasil kajian


kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi Pascabencana;
a.c

2) memobilisasi sumber daya, pendampingan teknis, dan


an

penyediaan bantuan; dan


ly

3) memantau penggunaan biaya rehabilitasi dan


mu

rekonstruksi Satuan Pendidikan.


na

d. Pemberian dukungan psikososial dan/atau pemulihan trauma


.ai

bagi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan selain


ww

Pendidik yang terdampak Bencana.


Dalam hal pemberian dukungan psikososial dan/atau
//w

pemulihan trauma bagi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga


ps:

Kependidikan selain Pendidik yang terdampak Bencana,


htt

Kementerian berkoordinasi dengan kementerian yang


- 48 -

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan,


kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

l
tm
bidang sosial, dan Pemerintah Daerah untuk:

g.h
1) memberikan pelatihan dukungan psikososial kepada
Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain

tan
Pendidik, dengan tujuan memastikan kesehatan mental

en
mereka dan mendorong mereka dapat menjadi

3-t
pendamping untuk sesama Peserta Didik, Pendidik, dan

02
Tenaga Kependidikan selain Pendidik; dan

n-2
2) memberikan rujukan kepada penyedia jasa layanan

u
psikososial profesional bagi para Peserta Didik, Pendidik,

ah
dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik yang

6-t
membutuhkan layanan klinis.

or-
2. Memantau dan mengevaluasi proses pelaksanaan rehabilitasi dan
om
rekonstruksi Satuan Pendidikan.
a. Mengolah dan menyajikan data dan informasi hasil pelaporan
n-n

dari Pemerintah Daerah atau Satuan Pendidikan kepada unit


sje

kerja yang membidangi perencanaan dan unit kerja yang


rse

membidangi data dan informasi di Kementerian.


/pe

b. Pengelolaan informasi sebagaimana dimaksud di atas,


menyajikan data jumlah Satuan Pendidikan yang sudah
/05

mendapatkan bantuan, belum mendapatkan bantuan, dan


23

sedang dalam proses mendapatkan bantuan.


/20

c. Memantau jalannya pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi


om

sesuai dengan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi


Pascabencana.
a.c

d. Menampung, menganalisis, dan menindaklanjuti umpan balik


an

yang diberikan oleh Masyarakat terkait pemulihan


ly

Pascabencana di sektor pendidikan.


mu

3. Menginformasikan perkembangan rehabilitasi, rekonstruksi, serta


na

dukungan psikososial dan/atau pemulihan trauma bagi Peserta


.ai

Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan selain Pendidik yang


ww

terdampak Bencana kepada Masyarakat.


Menginformasikan perkembangan pelaksanaan rehabilitasi,
//w

rekonstruksi, serta dukungan psikososial dan/atau pemulihan


ps:

trauma melalui media informasi dan laman resmi Kementerian.


htt
- 49 -

B. Pemulihan Layanan Pendidikan Pascabencana oleh Pemerintah Daerah


Dalam upaya melakukan pemulihan layanan pendidikan Pascabencana

l
tm
oleh Pemerintah Daerah, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi

g.h
hal sebagai berikut.
1. Menyusun dokumen rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi

tan
untuk Satuan Pendidikan, dilakukan dengan cara sebagai berikut:

en
a. menetapkan Satuan Pendidikan terdampak yang akan

3-t
diusulkan untuk rehabilitasi dan/atau rekonstruksi;

02
b. melakukan pengkajian dan perhitungan kerugian dan

n-2
kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi Pascabencana;

u
c. melakukan identifikasi sumber pembiayaan untuk rehabilitasi

ah
dan/atau rekonstruksi;

6-t
d. menyusun jadwal pelaksanaan rehabilitasi dan/atau

or-
rekonstruksi; om
e. berkoordinasi dengan lembaga pemerintah, lembaga
nonpemerintah, lembaga usaha, dan/atau Masyarakat yang
n-n

memiliki sumber daya dalam pemulihan Pascabencana;


sje

f. menyusun strategi pelaksanaan pemulihan pendidikan


rse

Pascabencana;
/pe

g. mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi dan rekonstruksi


Satuan Pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
/05

Daerah (APBD); dan


23

h. menyampaikan usulan rehabilitasi dan rekonstruksi Satuan


/20

Pendidikan kepada kementerian yang menyelenggarakan


om

urusan pekerjaan umum melalui Kementerian dan/atau


melalui mekanisme dana alokasi khusus sesuai dengan
a.c

ketentuan peraturan perundang-undangan.


an

2. Menetapkan Satuan Pendidikan yang membutuhkan rehabilitasi


ly

dan rekonstruksi berikut kebutuhan pembiayaannya.


mu

a) Memverifikasi data tingkat kerusakan sarana dan prasarana


na

Satuan Pendidikan yang terdampak Bencana berdasarkan


.ai

kategori rusak ringan, rusak sedang, atau rusak berat.


ww

b) Mendata Satuan Pendidikan yang memerlukan relokasi.


c) Menyediakan lahan bagi Satuan Pendidikan yang akan
//w

direlokasi.
ps:

3. Memfungsikan kembali seluruh sarana dan prasarana


htt

pembelajaran yang aman terhadap Bencana.


- 50 -

a) Melaksanakan dan/atau memantau rehabilitasi, rekonstruksi,


dan/atau relokasi Satuan Pendidikan yang terdampak

l
tm
Bencana agar sesuai dengan kaidah keamanan bangunan

g.h
dalam menghadapi ancaman Bencana.
b) Memastikan kelaikan bangunan Satuan Pendidikan yang

tan
sudah dilakukan rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau relokasi.

en
c) Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana Satuan

3-t
Pendidikan yang sudah dilakukan rehabilitasi, rekonstruksi,

02
dan/atau relokasi agar tetap berfungsi dengan baik dan aman

n-2
terhadap Bencana.

u
4. Memulihkan proses pembelajaran di Satuan Pendidikan yang

ah
terdampak Bencana.

6-t
a) Memastikan ketersediaan jumlah Pendidik dan Tenaga

or-
Pendidik selain Pendidik tercukupi. om
b) Mendorong warga Satuan Pendidikan untuk kembali
melaksanakan pembelajaran di Satuan Pendidikan.
n-n

c) Melakukan asesmen diagnosis untuk memastikan kesiapan


sje

Peserta Didik dalam mengikuti pembelajaran.


rse

d) Merencanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil


/pe

asesmen diagnosis Peserta Didik.


e) Pendampingan bagi Peserta Didik yang membutuhkan
/05

dukungan untuk mengejar ketertinggalan capaian


23

pembelajaran yang diakibatkan Bencana.


/20

f) Meningkatkan kapasitas Pendidik dan Tenaga Pendidik selain


om

Pendidik dalam:
1) menerapkan Program SPAB; dan
a.c

2) identifikasi awal, pemulihan psikososial dasar, dan


an

melakukan rujukan atau intervensi lainnya bila


ly

diperlukan.
mu

5. Melaksanakan pemulihan trauma bagi Peserta Didik, Pendidik, dan


na

Tenaga Kependidikan selain Pendidik yang terdampak Bencana.


.ai

a) Melakukan asesmen lanjutan kondisi psikososial bagi warga


ww

Satuan Pendidikan.
b) Melakukan intervensi dukungan psikososial sesuai dengan
//w

hasil asesmen lanjutan.


ps:

c) Intervensi dukungan psikososial lanjutan dilakukan oleh ahli,


htt

antara lain psikiater dan/atau psikolog bagi warga Satuan


- 51 -

Pendidikan yang membutuhkan rujukan penanganan lebih


lanjut.

l
tm
6. Menginformasikan perkembangan rehabilitasi, rekonstruksi Satuan

g.h
Pendidikan, dan pemulihan trauma Peserta Didik, Pendidik, dan
Tenaga Kependidikan selain Pendidik yang terdampak Bencana

tan
kepada Masyarakat.

en
a. Menginformasikan perkembangan pelaksanaan rehabilitasi,

3-t
rekonstruksi, serta dukungan psikososial dan/atau pemulihan

02
trauma melalui media informasi dan laman resmi Pemerintah

n-2
Daerah.

u
b. Menampung serta menindaklanjuti opini, saran, dan masukan

ah
dari Masyarakat terkait pemulihan layanan pendidikan

6-t
Pascabencana.

or-
c. Mengumpulkan informasi mengenai praktik baik penanganan
om
kebencanaan serta mendiseminasikan praktik baik tersebut
kepada Masyarakat.
n-n
sje

C. Pemulihan Layanan Pendidikan Pascabencana oleh Satuan Pendidikan


rse

Dalam upaya melakukan pemulihan layanan pendidikan Pascabencana


/pe

oleh Satuan Pendidikan, perlu dilakukan langkah sebagai berikut.


1. Memfungsikan kembali seluruh sarana dan prasarana
/05

pembelajaran yang aman terhadap Bencana.


23

a) Memastikan seluruh sarana dan prasarana yang sudah


/20

direhabilitasi, direkonstruksi, dan/atau direlokasi dapat


om

berfungsi kembali dengan baik untuk digunakan dalam


pembelajaran.
a.c

b) Memindahkan sarana yang ada di Satuan Pendidikan darurat


an

ke Satuan Pendidikan yang sudah direhabilitasi,


ly

direkonstruksi, dan/atau direlokasi.


mu

c) Menerapkan Program SPAB Prabencana di Satuan Pendidikan.


na

2. Menumbuhkan partisipasi warga Satuan Pendidikan dan


.ai

Masyarakat sekitar untuk terlibat aktif dalam proses rehabilitasi


ww

dan rekonstruksi Satuan Pendidikan, serta dukungan psikososial


dan pemulihan trauma warga Satuan Pendidikan.
//w

a) Melibatkan Komite Satuan Pendidikan dan Peserta Didik


ps:

dalam melakukan pemantauan dan pelaksanaan rehabilitasi,


htt

rekonstruksi dan/atau relokasi Satuan Pendidikan, serta


- 52 -

pelaksanaan dukungan psikososial dan pemulihan trauma


bagi warga Satuan Pendidikan.

l
tm
b) Mendorong pelibatan Masyarakat sekitar Satuan Pendidikan

g.h
dalam pengerjaan konstruksi.
3. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan/atau Pos Pendidikan

tan
dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi Satuan Pendidikan,

en
serta dukungan psikososial dan/atau pemulihan trauma warga

3-t
Satuan Pendidikan.

02
a) Kepala Satuan Pendidikan melaporkan Satuan Pendidikan

n-2
yang membutuhkan rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau

u
relokasi Satuan Pendidikan, serta dukungan psikososial

ah
dan/atau pemulihan trauma kepada pos pendidikan.

6-t
b) Kepala Satuan Pendidikan melaporkan proses perkembangan

or-
pelaksanaan rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau relokasi
om
Satuan Pendidikan, serta dukungan psikososial dan/atau
pemulihan trauma kepada pos pendidikan.
n-n

c) Kepala Satuan Pendidikan melaporkan hasil pelaksanaan


sje

rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau relokasi Satuan


rse

Pendidikan, serta dukungan psikososial dan/atau pemulihan


/pe

trauma kepada pos pendidikan.


4. Melaporkan perkembangan proses dan hasil pemulihan kepada
/05

Pemerintah Daerah dan/atau Pos Pendidikan secara rutin.


23

a) Menyampaikan informasi perkembangan tahapan pelaksanaan


/20

rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau relokasi Satuan


om

Pendidikan, serta dukungan psikososial dan/atau pemulihan


trauma.
a.c

b) Pemutakhiran data mengenai sarana dan prasarana pada


an

sistem Dapodik sesuai dengan kondisi kerusakan dan hasil


ly

rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau relokasi Satuan


mu

Pendidikan Pascabencana.
na

c) Menyampaikan praktik baik proses pemulihan pembelajaran


.ai

untuk menjadi bahan pembelajaran maupun referensi.


ww

D. Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan


//w

1. Pemantauan dilakukan:
ps:

a. oleh pos pendidikan yang melibatkan kementerian/lembaga,


htt

perangkat daerah terkait, dan Masyarakat;


- 53 -

b. terhadap pelaksanaan rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau


relokasi Satuan Pendidikan, serta dukungan psikososial

l
tm
dan/atau pemulihan trauma Pascabencana;

g.h
c. untuk memastikan keberlangsungan pelaksanaan pemulihan
layanan pendidikan Pascabencana; dan

tan
d. secara berkala sampai dengan proses rehabilitasi,

en
rekonstruksi, dan/atau relokasi Satuan Pendidikan, serta

3-t
dukungan psikososial dan/atau pemulihan trauma

02
Pascabencana selesai.

n-2
2. Evaluasi dilakukan:

u
a. oleh pos pendidikan yang melibatkan kementerian/lembaga,

ah
perangkat daerah terkait, dan Masyarakat;

6-t
b. sebelum masa pemulihan Pascabencana berakhir; dan

or-
c. sebagai dasar perbaikan penyelenggaraan pemulihan layanan
om
pendidikan Pascabencana.
3. Pelaporan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut.
n-n

a. Pos pendidikan mengoordinasikan penyusunan laporan


sje

pemulihan layanan pendidikan Pascabencana, yang


rse

bersumber dari laporan:


/pe

1) Satuan Pendidikan; dan


2) Penyelenggara rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau
/05

relokasi Satuan Pendidikan, serta dukungan psikososial


23

dan/atau pemulihan trauma.


/20

b. Pos Pendidikan menyampaikan laporan kepada kepala daerah


om

dan Menteri.
c. Laporan memuat informasi mengenai:
a.c

1) data Satuan Pendidikan yang telah dilakukan rehabilitasi,


an

rekonstruksi, dan/atau relokasi Satuan Pendidikan, serta


ly

dukungan psikososial dan/atau pemulihan trauma;


mu

2) proses dan hasil pelaksanaan rehabilitasi, rekonstruksi,


na

dan/atau relokasi Satuan Pendidikan, serta dukungan


.ai

psikososial dan/atau pemulihan trauma;


ww

3) sumber dan penggunaan dana dalam melaksanakan


pemulihan Pascabencana;
//w

4) proses pembelajaran pada masa pemulihan


ps:

Pascabencana;
htt
- 54 -

5) tantangan dan kendala pelaksanaan pemulihan layanan


pendidikan Pascabencana; dan

l
tm
6) praktik baik proses pemulihan layanan pendidikan

g.h
Pascabencana.
Laporan penyelenggaraan pemulihan layanan pendidikan

tan
pascabencana disampaikan dengan ketentuan sebagai berikut:

en
1) bagi Satuan Pendidikan, paling lambat 1 (satu) bulan

3-t
setelah proses rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau

02
relokasi Satuan Pendidikan, serta dukungan psikososial

n-2
dan/atau pemulihan trauma dilaksanakan kepada

u
perangkat daerah yang membidangi pendidikan; dan

ah
2) bagi perangkat daerah yang membidangi pendidikan,

6-t
paling lambat 1 (satu) bulan setelah proses rehabilitasi,

or-
rekonstruksi, dan/atau relokasi Satuan Pendidikan, serta
om
dukungan psikososial dan/atau pemulihan trauma
dilaksanakan kepada kepala daerah dan Menteri.
n-n

d. Menteri melalui Seknas SPAB merekapitulasi laporan


sje

pemulihan layanan Pendidikan Pascabencana yang diterima


rse

dari perangkat daerah yang membidangi pendidikan.


/pe
/05

SEKRETARIS JENDERAL,
23

TTD.
/20

SUHARTI
om

Salinan sesuai dengan aslinya,


a.c

Kepala Biro Hukum


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
ly an
mu

Ineke Indraswati
na

NIP 197809262000122001
.ai

Telah diperiksa dan disetujui oleh:


ww

Koord. Tgl.
Hukum I
//w
ps:
htt
- 55 -

SALINAN
LAMPIRAN IV

l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

tan
NOMOR 6 TAHUN 2023

en
TENTANG

3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN

02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN

n-2
BENCANA

u
ah
PEMBENTUKAN SEKRETARIAT BERSAMA

6-t
SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA DAERAH

A. or-
Pembentukan Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana
om
Daerah
n-n

Sekber SPAB Daerah dibentuk oleh Pemerintah Daerah di tingkat


sje

provinsi dan kabupaten/kota sesuai kewenangan dalam


rse

mengoordinasikan penyelenggaraan Program SPAB. Proses


pembentukan Sekber SPAB Daerah dapat dilakukan melalui langkah
/pe

sebagai berikut.
/05

1. Pembentukan tim perumus Sekber SPAB Daerah.


23

Sekretariat Daerah, perangkat daerah yang membidangi


/20

pendidikan, perangkat daerah yang membidangi penanggulangan


Bencana, perangkat daerah yang membidangi perencanaan
om

pembangunan daerah, dan/atau kantor wilayah/kantor


a.c

kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di


an

bidang agama melakukan koordinasi pembentukan tim perumus


ly

Sekber SPAB Daerah.


mu

Tim perumus bertugas untuk mengoordinasikan pembentukan


na

Sekber SPAB Daerah dalam hal:


.ai

a. bentuk kelembagaan dan kedudukan Sekber SPAB Daerah;


ww

b. struktur organisasi Sekber SPAB Daerah berikut dengan


pembagian peran dari masing-masing lembaga yang terlibat di
//w

dalam Sekber SPAB Daerah sesuai dengan kebutuhan di


ps:

daerahnya;
htt

c. tugas dan fungsi Sekber SPAB Daerah sesuai dengan struktur


yang disepakati; dan/atau
- 56 -

d. target penetapan Sekber SPAB Daerah.


2. Pemetaan Pemangku Kepentingan.

l
tm
Tim perumus Sekber SPAB Daerah melakukan pemetaan pemangku

g.h
kepentingan yang akan terlibat dalam keanggotaan Sekber SPAB
Daerah. Pemangku kepentingan dapat terdiri dari unsur:

tan
a. perangkat daerah;

en
b. unit pelaksana teknis dari Kementerian yang berada di daerah;

3-t
c. kantor wilayah/kantor kementerian yang menyelenggarakan

02
urusan pemerintahan di bidang agama;

n-2
d. unit pelaksana teknis dari kementerian/lembaga lain yang

u
berada di daerah;

ah
e. perguruan tinggi;

6-t
f. organisasi kemasyarakatan, antara lain:

or-
1) Gerakan Pramuka; om
2) Palang Merah Indonesia;
3) organisasi berbasis keagamaan; dan/atau
n-n

4) lembaga swadaya Masyarakat;


sje

g. lembaga usaha;
rse

h. media massa; dan/atau


/pe

i. perorangan yang memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan


Program SPAB.
/05

3. Penetapan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota tentang Sekber


23

SPAB Daerah.
/20

a. Tim Perumus mengoordinasikan penyusunan rangcangan


om

Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota tentang Sekber SPAB


Daerah.
a.c

b. Tim perumus menyampaikan rancangan Keputusan dimaksud


an

kepada Perangkat daerah yang membidangi pendidikan.


ly

c. Perangkat daerah yang membidangi pendidikan


mu

menyampaikan rancangan kepada sekretariat daerah untuk


na

diproses dan ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota


.ai

sesuai kewenangannya.
ww

4. Penyusunan rencana aksi dan program kerja Sekber SPAB Daerah.


Sekber SPAB Daerah bersama dengan perangkat daerah yang
//w

membidangi perencanaan pembangunan daerah melakukan


ps:

penyusunan rencana aksi dan program kerja Sekber SPAB Daerah.


htt

Sekber SPAB Daerah provinsi/kabupaten/kota dalam menyusun


- 57 -

program kerja, mencakup penyelenggaraan Program SPAB


Prabencana, pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana dan

l
tm
Pemulihan layanan pendidikan Pascabencana.

g.h
B. Kedudukan Sekretariat Bersama SPAB Daerah

tan
Sekber SPAB Daerah provinsi/kabupaten/kota dapat berkedudukan di

en
sekretariat daerah, perangkat daerah yang membidangi pendidikan,

3-t
perangkat daerah yang membidangi penanggulangan Bencana, atau

02
perangkat daerah yang membidangi perencanaan pembangunan daerah

n-2
sesuai dengan penetapan dari kepala daerah.

u
ah
C. Tugas Sekretariat Bersama SPAB Daerah

6-t
1. Melakukan pemetaan Program SPAB, layanan pendidikan dalam

or-
Situasi Darurat Bencana, dan pemulihan penyelenggaraan layanan
om
pendidikan Pascabencana di Satuan Pendidikan.
2. Mengoordinasikan pelaksanaan rencana aksi daerah Program SPAB
n-n

di daerahnya.
sje

3. Melakukan pendampingan teknis penyelenggaraan Program SPAB


rse

di tingkat daerah.
/pe

4. Mengumpulkan, mengelola, dan menyebarluaskan praktik baik


penyelenggaraan Program SPAB.
/05

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Program


23

SPAB Prabencana, layanan pendidikan dalam Situasi Darurat


/20

Bencana, dan pemulihan penyelenggaraan layanan pendidikan


om

Pascabencana di tingkat daerah.


6. Menyusun laporan perkembangan penyelenggaraan Program SPAB
a.c

di tingkat daerah.
an

7. Berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk penyebarluasan


ly

informasi mengenai penyelenggaraan Program SPAB.


mu

8. Berkoordinasi dengan lembaga usaha terkait dukungan


na

penyelenggaraan Program SPAB.


.ai

9. Menyediakan saluran pengaduan dan menyampaikan kepada


ww

Pemerintah Daerah.
10. Berkoordinasi dengan Seknas SPAB dalam penyelenggaraan
//w

Program SPAB.
ps:

11. Melaporkan kemajuan penyelenggaraan Program SPAB di


htt

daerahnya.
- 58 -

D. Struktur Organisasi Sekber SPAB Daerah


1. Susunan organisasi Sekber SPAB Daerah di

l
tm
Provinsi/Kabupaten/Kota

g.h
Susunan organisasi Sekber SPAB Daerah provinsi/kabupaten/kota
paling sedikit dapat terdiri dari:

tan
a. Pengarah

en
Pengarah dapat berasal dari kepala daerah, sekretaris daerah,

3-t
kepala perangkat daerah yang membidangi pendidikan, kepala

02
perangkat daerah yang membidangi penanggulangan Bencana,

n-2
kepala perangkat daerah yang membidangi perencanaan

u
pembangunan daerah, dan/atau kepala kantor wilayah/kantor

ah
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

6-t
bidang agama.

or-
b. Ketua om
Ketua dapat berasal dari kepala, sekretaris, atau pejabat yang
setara pada perangkat daerah yang membidangi pendidikan,
n-n

perangkat daerah yang membidangi penanggulangan Bencana,


sje

perangkat daerah yang membidangi perencanaan


rse

pembangunan daerah, dan/atau kepala kantor wilayah/kantor


/pe

kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di


bidang agama.
/05

c. Sekretaris
23

Sekretaris dapat berasal dari sekretaris atau pejabat yang


/20

setara dengan eselon 3 (tiga) pada perangkat daerah yang


om

membidangi pendidikan, perangkat daerah yang membidangi


penanggulangan Bencana, perangkat daerah yang membidangi
a.c

perencanaan pembangunan daerah, kantor wilayah/kantor


an

kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di


ly

bidang agama, dan/atau unit pelaksana teknis Kementerian.


mu

d. Bidang-bidang yang dapat terdiri dari:


na

1) Bidang perencanaan, data dan informasi Program SPAB


.ai

Kepengurusan bidang perencanaan, data dan informasi


ww

Program SPAB dapat berasal dari kepala bidang atau yang


setara yang mengelola perencanaan, data dan informasi
//w

pada:
ps:

a) perangkat daerah yang membidangi pendidikan;


htt
- 59 -

b) perangkat daerah yang membidangi penanggulangan


Bencana;

l
tm
c) perangkat daerah yang membidangi perencanaan

g.h
pembangunan daerah;
d) perangkat daerah yang membidangi sosial;

tan
e) perangkat daerah yang membidangi kesehatan;

en
f) perangkat daerah yang mengelola perlindungan

3-t
anak;

02
g) perangkat daerah lain yang relevan;

n-2
h) unit pelaksana teknis Kementerian; dan/atau

u
i) organisasi kemasyarakatan yang memiliki

ah
kompetensi dan pengalaman dalam perencanaan,

6-t
pengelolaan data dan informasi.

or-
2) Bidang penerapan Program SPAB di Satuan Pendidikan
om
Bidang penerapan Program SPAB di Satuan Pendidikan
dapat memiliki subbidang sesuai dengan jenjang
n-n

pendidikan atau bentuk Satuan Pendidikan yang akan


sje

menjalankan Program SPAB sesuai dengan


rse

kewenangannya, antara lain:


/pe

a) subbidang Program SPAB di pendidikan anak usia


dini/program pendidikan kesetaraan;
/05

b) subbidang Program SPAB di sekolah


23

dasar/madrasah ibtidaiyah;
/20

c) subbidang Program SPAB di sekolah menengah


om

pertama/madrasah tsanawiyah;
d) subbidang Program SPAB di sekolah menengah
a.c

atas/madrasah aliyah;
an

e) subbidang Program SPAB di sekolah menengah


ly

kejuruan;
mu

f) subbidang Program SPAB di sekolah luar biasa;


na

dan/atau
.ai

g) subbidang Program SPAB di pondok pesantren dan


ww

pendidikan keagamaan.
Kepengurusan bidang penerapan Program SPAB di
//w

Satuan Pendidikan dapat berasal dari:


ps:
htt
- 60 -

a) kepala bidang atau yang setara yang mengatur


pengelolaan Satuan Pendidikan pada perangkat

l
tm
daerah yang membidangi pendidikan;

g.h
b) perangkat daerah yang membidangi penanggulangan
Bencana;

tan
c) perangkat daerah yang membidangi sosial;

en
d) perangkat daerah yang membidangi kesehatan;

3-t
e) perangkat daerah yang mengelola perlindungan

02
anak;

n-2
f) perangkat daerah lain yang relevan; dan/atau

u
g) lembaga pengelola Satuan Pendidikan yang didirikan

ah
Masyarakat.

6-t
3) Bidang peningkatan kapasitas dan kemitraan Program

or-
SPAB om
Kepengurusan bidang peningkatan kapasitas dan
kemitraan Program SPAB dapat berasal dari:
n-n

a) kepala bidang atau pejabat yang setara yang


sje

membina Pendidik dan Tenaga Kependidikan selain


rse

Pendidik pada perangkat daerah yang membidangi


/pe

pendidikan;
b) perangkat daerah yang membidangi penanggulangan
/05

Bencana;
23

c) perangkat daerah yang membidangi sosial;


/20

d) perangkat daerah yang membidangi kesehatan;


om

e) perangkat daerah yang membidangi perlindungan


anak;
a.c

f) perangkat daerah yang membidangi;


an

g) perangkat daerah lain yang relevan;


ly

h) unit pelaksana Teknis Kementerian;


mu

i) unit pelaksana teknis Kementerian atau lembaga lain


na

yang relevan;
.ai

j) perguruan tinggi;
ww

k) organisasi kemasyarakatan; dan/atau


l) perorangan yang memiliki kompetensi dalam
//w

peningkatan kapasitas dan kemitraan


ps:

penyelenggaraan Program SPAB.


htt
- 61 -

4) Bidang komunikasi dan publikasi Program SPAB


Kepengurusan bidang komunikasi dan publikasi Program

l
tm
SPAB dapat berasal dari:

g.h
a) kepala bidang atau pejabat yang setara yang
mengelola komunikasi dan publikasi pada perangkat

tan
daerah yang membidangi pendidikan;

en
b) perangkat daerah yang membidangi komunikasi dan

3-t
informasi;

02
c) perangkat daerah lain yang relevan;

n-2
d) perguruan tinggi;

u
e) organisasi kemasyarakatan;

ah
f) media;

6-t
g) lembaga usaha; dan/atau

or-
h) perorangan yang memiliki
om kompetensi dalam
komunikasi dan publikasi Program SPAB.
e. Mitra Sekber SPAB Daerah
n-n

Mitra Sekber SPAB Daerah dapat berasal dari perguruan tinggi,


sje

organisasi kemasyarakatan, lembaga usaha, media, dan/atau


rse

perorangan yang memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan


/pe

Program SPAB di daerah tersebut.


/05

E. Peran Keanggotaan dalam Struktur Organisasi Sekber SPAB Daerah


23

1. Pengarah berperan memberikan pembinaan, arahan,


/20

pertimbangan, saran, dan pendapat dalam pelaksanaan Program


om

SPAB.
2. Ketua berperan memastikan memastikan pelaksanaan Program
a.c

SPAB Prabencana, kesinambungan penyelenggaraan pendidikan


an

dalam Situasi Darurat Bencana, dan pemulihan layanan


ly

pendidikan Pascabencana.
mu

3. Sekretaris berperan:
na

a. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan di


.ai

Sekber SPAB Daerah antara lain perencanaan, pelaksanaan,


ww

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Program SPAB di


Daerah;
//w

b. memfasilitasi pembentukan pos pendidikan;


ps:

c. memfasilitasi koordinasi pelaksanaan penanganan darurat


htt

bidang pendidikan;
- 62 -

d. membuat laporan situasi penanganan darurat secara berkala;


e. memfasilitasi teknis operasional pelaksanaan penanganan

l
tm
pemulihan sarana prasarana dan pembelajaran; dan

g.h
f. membuat laporan perkembangan pemulihan sarana prasarana
dan pembelajaran.

tan
4. Bidang perencanaan, data dan informasi Program SPAB berperan:

en
a. mengumpulkan dan mengolah data dan informasi tentang

3-t
pelaksanaan Program SPAB oleh Satuan Pendidikan di daerah;

02
b. memetakan risiko Satuan Pendidikan terhadap Bencana;

n-2
c. mengukur tingkat Kesiapsiagaan Bencana Satuan Pendidikan;

u
d. mengolah dan Menyajikan data dan informasi terkait Program

ah
SPAB;

6-t
e. mengumpulkan dan mengolah data Satuan Pendidikan

or-
terdampak Bencana; om
f. menyajikan data dampak Bencana pada Satuan Pendidikan
dan kebutuhan penangan daruratnya;
n-n

g. menyajikan data pelaku penanganan darurat bidang


sje

pendidikan dalam bentuk 5W (what, who, whom, when, and


rse

where) atau “siapa melakukan apa dimana kapan” secara


/pe

berkala;
h. menentukan data kebutuhan relokasi, rehabilitasi dan/atau
/05

rekonstruksi sekolah terdampak Bencana;


23

i. menyajikan data dan informasi perkembangan pelaksanaan


/20

relokasi, rehabilitasi dan/atau rekonstruksi secara berkala;


om

dan
j. menyampaikan informasi perkembangan pelaksanaan
a.c

relokasi, rehabilitasi dan/atau rekonstruksi secara berkala.


an

5. Bidang Penerapan Program SPAB di Satuan Pendidikan berperan:


ly

a. memastikan penerapan Program SPAB di Satuan Pendidikan


mu

di bawah kewenangannya;
na

b. menyiapkan pendampingan dan/atau helpdesk bagi Satuan


.ai

Pendidikan yang membutuhkan;


ww

c. menyesuaikan penerapan kurikulum pendidikan kebencanaan


di tingkat daerah;
//w

d. menyusun praktik baik pembelajaran pendidikan


ps:

Pengurangan Risiko Bencana di Satuan Pendidikan;


htt
- 63 -

e. merancang Program SPAB pada Satuan Pendidikan terdampak


Bencana; dan

l
tm
f. mendampingi Satuan pendidikan untuk menerapkan Program

g.h
SPAB di seluruh Satuan Pendidikan terdampak Bencana.
6. Bidang peningkatan kapasitas dan kemitraan Program SPAB

tan
berperan:

en
a. memfasilitasi pembentukan fasilitator daerah Program SPAB;

3-t
b. mengelola pelatihan Program SPAB baik secara luring

02
dan/atau daring;

n-2
c. menyusun buku saku Program SPAB bagi Pendidik;

u
d. menyusun buku saku Program SPAB bagi Peserta Didik;

ah
e. menyusun buku saku Program SPAB bagi orang tua/wali

6-t
Peserta Didik;

or-
f. menyusun modul-modul Kesiapsiagaan Bencana;
om
g. memberikan pelatihan yang diperlukan dalam penanganan
darurat bidang pendidikan kepada pemangku kepentingan
n-n

terkait di daerah;
sje

h. memfasilitasi layanan dukungan psikososial di Satuan


rse

Pendidikan darurat;
/pe

i. membantu pengelolaan pos pendidikan;


j. mengoordinasikan lembaga yang memiliki sumberdaya untuk
/05

penanganan darurat;
23

k. membantu pendistribusian bantuan bidang pendidikan; dan


/20

l. mengoordinasikan lembaga yang memiliki sumberdaya untuk


om

pemulihan.
7. Bidang komunikasi dan publikasi Program SPAB berperan:
a.c

a. menyiapkan materi komunikasi, informasi, dan edukasi serta


an

sumber belajar Program SPAB;


ly

b. menyediakan materi dan media pembelajaran di Satuan


mu

Pendidikan darurat;
na

c. menyajikan dan menyampaikan data dan informasi terkait


.ai

Program SPAB melalui berbagai media antara lain


ww

laman/aplikasi, media sosial, majalah/koran, media cetak,


media elektronik;
//w

d. menyajikan dan menyampaikan informasi perkembangan


ps:

pelaksanaan pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana


htt

secara berkala; dan


- 64 -

e. menyajikan dan menyampaikan informasi perkembangan


pelaksanaan relokasi, rehabilitasi dan/atau rekonstruksi

l
tm
secara berkala.

g.h
8. Mitra Sekber SPAB Daerah berperan mendukung seluruh tugas dari
Sekber SPAB Daerah dalam penyelenggaraan Program SPAB.

tan
Informasi lebih lanjut terkait pembentukan Sekretariat Bersama

en
SPAB dapat diakses melalui laman https://spab.kemdikbud.go.id/.

3-t
02
n-2
SEKRETARIS JENDERAL,

u
TTD.

ah
6-t
SUHARTI

or-
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
om
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
n-n
sje

Ineke Indraswati
rse

NIP 197809262000122001
/pe

Telah diperiksa dan disetujui oleh:


Koord. Tgl.
/05

Hukum I
23
/20
om
a.c
ly an
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
- 65 -

SALINAN
LAMPIRAN V

l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

tan
NOMOR 6 TAHUN 2023

en
TENTANG

3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN

02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN

n-2
BENCANA

u
ah
6-t
PEMBERIAN PENGHARGAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SPAB

or-
om
A. Pemberi Penghargaan
Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
n-n

dapat memberikan penghargaan kepada Satuan Pendidikan dan


sje

Masyarakat yang menyelenggarakan Program SPAB.


rse
/pe

B. Kriteria, Bentuk, dan Penilaian Penghargaan Penyelenggaraan Program


SPAB
/05

1. Penghargaan untuk Satuan Pendidikan


23

a. Kriteria Penghargaan Penyelenggaraan Program SPAB


/20

Penghargaan penyelenggaraan Program SPAB terdiri atas 3


om

(tiga) kriteria, yaitu:


1) Tangguh
a.c

Diberikan bagi Satuan Pendidikan yang telah menerapkan


an

implementasi Program SPAB minimal selama 3 (tiga)


ly

tahun.
mu

2) Tangkas
na

Diberikan bagi Satuan Pendidikan yang telah menerapkan


.ai

implementasi Program SPAB minimal selama 2 (dua)


ww

tahun.
3) Tanggap
//w

Diberikan bagi Satuan Pendidikan yang baru menerapkan


ps:

implementasi Program SPAB selama 1 (satu) tahun.


htt
- 66 -

b. Bentuk Penghargaan

l
tm
Penghargaan yang diberikan kepada Satuan Pendidikan yang

g.h
telah mencapai hasil sesuai kriteria, diberikan bentuk
penghargaan berupa piagam penghargaan dan hadiah yang

tan
bentuk serta besarannya disesuaikan dengan kriteria

en
penghargaan.

3-t
c. Penilaian Penghargaan

02
Dalam melakukan penilaian penghargaan, memperhatikan hal

n-2
sebagai berikut.

u
1) Kategori Penilaian

ah
Kategori penilaian penghargaan Program SPAB sebagai

6-t
berikut.

or-
TANGGAP TANGKAS
om TANGGUH
a) memenuhi a) memenuhi a) memenuhi
indikator indikator indikator
n-n

penilaian penilaian penilaian


sje

penghargaan penghargaan penghargaan


rse

Program SPAB Program SPAB Program SPAB


/pe

b) menjalankan b) menjalankan b) menjalankan


rencana aksi rencana aksi rencana aksi
/05

Pengurangan Pengurangan Pengurangan


23

Risiko Bencana Risiko Bencana Risiko Bencana


/20

di satuan di satuan di satuan


om

pendidikannya pendidikannya pendidikannya


minimal 1 (satu) minimal 2 (dua) minimal 3 (tiga)
a.c

tahun periode tahun periode tahun periode


an

c) telah
ly

mengimbaskan
mu

praktik baik
na

Program SPAB
.ai

ke minimal 3
ww

(tiga) Satuan
//w

Pendidikan
terdekat
ps:
htt
- 67 -

2) Indikator Penilaian

l
tm
Indikator penilaian memuat unsur yang harus dipenuhi

g.h
dalam penyelenggaraan dan keberlanjutan Program SPAB
di satuan pendidikan. Indikator penilaian sebagai berikut.

tan
NO. INDIKATOR BUKTI VERIFIKASI POIN

en
PENILAIAN

3-t
1. Terlaksananya a. Salinan dokumen 10 poin

02
upaya pendidikan Rencana

n-2
Kesiapsiagaan Pelaksanaan

u
Bencana di satuan Pembelajaran

ah
pendidikan, baik (RPP);

6-t
melalui b. laporan kegiatan;

or-
intrakurikuler, c. dokumentasi
om
ekstrakurikuler, kegiatan (dapat
kokurikuler, atau berupa foto,
n-n

kegiatan Program video, dll)


sje

SPAB secara
rse

khusus (jika
/pe

melaksanakan
salah satu
/05

dianggap telah
23

memenuhi
/20

indikator dan
om

mendapat poin)
2. Terdapat Pendidik a. daftar nama a. 5 poin,
a.c

atau Tenaga Pendidik atau jika


an

Kependidikan Tenaga jumlah


ly

selain Pendidik Kependidikan Pendidik


mu

yang telah selain Pendidik atau


na

mengikuti yang mengikuti Tenaga


.ai

pelatihan Program pelatihan Kependidi


ww

SPAB dan/atau Program SPAB kan selain


//w

penanggulangan dan/atau Pendidik


Bencana penanggulangan yang
ps:

Bencana; mengikuti
htt

pelatihan
- 68 -

NO. INDIKATOR BUKTI VERIFIKASI POIN


PENILAIAN

l
tm
b. Salinan Program

g.h
dokumen SPAB

tan
sertifikat dan/atau
pelatihan atau penanggul

en
surat angan

3-t
keterangan dari Bencana

02
Kepala Satuan sebesar

n-2
Pendidikan 51-75 %

u
dari

ah
seluruh

6-t
jumlah

or-
om Pendidik
dan
Tenaga
n-n

Kependidi
sje

kan selain
rse

Pendidik
/pe

yang ada
di Satuan
/05

Pendidika
23

n
/20

tersebut;
om

b. 2 poin,
a.c

jika
an

jumlah
ly

Pendidik
mu

atau
na

Tenaga
.ai

Kependidi
ww

kan selain
Pendidik
//w

yang
ps:

mengikuti
htt

pelatihan
- 69 -

NO. INDIKATOR BUKTI VERIFIKASI POIN


PENILAIAN

l
tm
Program

g.h
SPAB

tan
dan/atau
penanggul

en
angan

3-t
Bencana

02
dibawah

n-2
50% dari

u
seluruh

ah
jumlah

6-t
Pendidik

or-
om dan
Tenaga
Kependidi
n-n

kan selain
sje

Pendidik
rse

yang ada
/pe

di Satuan
Pendidika
/05

n
23

tersebut.
/20

3. Telah melakukan Salinan dokumen 15 poin


om

kajian Risiko kajian Risiko


Bencana Bencana
a.c

partisipatif di partisipatif di
an

satuan pendidikan Satuan Pendidikan


ly

(termasuk peta
mu

Risiko Bencana di
na

satuan pendidikan)
.ai

4. Tersusun rencana a. Salinan 10 poin


ww

penanggulangan dokumen
//w

Bencana di Satuan Rencana Aksi


Pendidikan yang Pengurangan
ps:

terdiri atas: Risiko


htt

Bencana;
- 70 -

NO. INDIKATOR BUKTI VERIFIKASI POIN


PENILAIAN

l
tm
a. Rencana aksi b. Salinan

g.h
Pengurangan dokumen

tan
Risiko Rencana
Bencana; Kedaruratan;

en
b. Rencana dan

3-t
Kedaruratan; c. Salinan

02
dan dokumen

n-2
c. Rencana Rencana

u
Kesinambungan Kesinambungan

ah
Pendidikan di Pendidikan.

6-t
satuan

or-
pendidikan; om
5. Telah ditetapkan Salinan Surat 10 poin
tim siaga Bencana Keputusan tentang
n-n

di Satuan Tim Siaga Bencana


sje

Pendidikan oleh di Satuan


rse

kepala satuan Pendidikan


/pe

pendidikan
6. Tersedia sarana Dokumentasi foto 5 poin
/05

aman Bencana, sarana dan


23

(bisa memiliki prasarana


/20

salah satu atau


om

seluruhnya)
berupa:
a.c

a. alat pemadam
an

api ringan atau


ly

alat pemadam
mu

api tradisional;
na

b. rambu
.ai

evakuasi
ww

kebencanaan;
//w

c. alat
pertolongan
ps:

pertama; dan
htt
- 71 -

NO. INDIKATOR BUKTI VERIFIKASI POIN


PENILAIAN

l
tm
d. alat peringatan

g.h
dini (misalnya

tan
lonceng, toa,
bel, lampu

en
kelap kelip,

3-t
bendera warna

02
warni, sirine,

n-2
dll)

u
7. Tersedia prasarana Dokumentasi foto 5 poin

ah
aman Bencana prasarana aman

6-t
meliputi: Bencana

or-
a. jalur evakuasi; om
b. akses/pintu
darurat;
n-n

c. ruang belajar
sje

aksesibel; dan
rse

d. fasilitas
/pe

pembelajaran
saat keadaan
/05

Bencana atau
23

Situasi Darurat
/20

Bencana;
om

8. Dilaksanakan a. dokumentasi 10 poin


simulasi kegiatan; dan
a.c

penanggulangan b. laporan
an

Bencana pada kegiatan.


ly

Satuan Pendidikan
mu

paling sedikit 2
na

(dua) kali dalam 1


.ai

(satu) tahun;
ww

9. Tersedia media Dokumentasi 5 poin


//w

Komunikasi, media KIE


Informasi, dan
ps:

Edukasi (KIE)
htt
- 72 -

NO. INDIKATOR BUKTI VERIFIKASI POIN


PENILAIAN

l
tm
mengenai

g.h
Kesiapsiagaan

tan
Bencana di Satuan
Pendidikan yang

en
bisa diakses oleh

3-t
seluruh warga

02
satuan pendidikan

n-2
10. Dilaksanakan a. dokumentasi 5 poin

u
pemantauan dan kegiatan; dan

ah
evaluasi kegiatan b. laporan

6-t
Program SPAB di kegiatan.

or-
satuan pendidikan om
11. Terdapat a. dokumentasi 10 poin
partisipasi Peserta kegiatan; dan
n-n

Didik laki laki, c. laporan


sje

perempuan, dan kegiatan.


rse

Penyandang
/pe

Disabilitas dalam
upaya
/05

Pengurangan
23

Risiko Bencana di
/20

satuan pendidikan
om

3) Prinsip Penilaian
a.c

Prinsip penilaian dalam penghargaan Program SPAB


an

terdiri atas:
ly

a) objektif, yaitu penilaian dilakukan berdasarkan


mu

kondisi nyata hasil verifikasi lapangan oleh Tim


na

Penghargaan;
.ai

b) transparan, yaitu penilaian dilakukan secara


ww

terbuka;
//w

c) akuntabilitas, yaitu penilaian dapat


dipertanggungjawabkan secara teknis maupun
ps:

administratif;
htt
- 73 -

d) reliabel, yaitu penilaian dapat diandalkan/dapat


dipercaya, baik proses maupun hasilnya; dan

l
tm
e) terukur, yaitu penilaian dilakukan berdasarkan

g.h
pembobotan dari setiap indikator penilaian.
2. Penghargaan untuk Perorangan

tan
a. Kriteria Penghargaan

en
Kriteria penghargaan untuk perorangan yang berkontribusi

3-t
dalam Program SPAB terdiri atas:

02
1) perintis, yaitu perorangan yang telah melakukan upaya

n-2
untuk mendorong dan menggerakkan implementasi

u
Program SPAB:

ah
a) selama 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) tahun; dan

6-t
b) pada 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) satuan

or-
pendidikan, om
2) promotor, yaitu perorangan yang telah melakukan upaya
untuk mendorong dan menggerakkan implementasi
n-n

Program SPAB:
sje

a) selama 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun; dan


rse

b) pada 11 (sebelas) sampai dengan 20 (dua puluh)


/pe

satuan pendidikan,
3) pejuang, yaitu perorangan yang telah melakukan upaya
/05

untuk mendorong dan menggerakkan implementasi


23

Program SPAB:
/20

a) selama lebih dari 5 (lima) tahun; dan


om

b) pada lebih dari 20 (dua puluh) satuan pendidikan.


Upaya untuk mendorong dan menggerakkan implementasi
a.c

Program SPAB dimaksud, dapat berupa:


an

1) pengembangan KIE;
ly

2) advokasi produk hukum;


mu

3) berbagi praktik baik terkait Program SPAB;


na

4) fasilitasi satuan pendidikan;


.ai

5) peningkatan kapasitas fasilitator; dan


ww

6) bentuk lainnya yang relevan.


b. Bentuk Penghargaan
//w

Bentuk penghargaan yang diberikan pada perintis, promotor,


ps:

dan pejuang berupa piagam penghargaan dan hadiah dengan


htt

jumlah serta bentuk yang disesuaikan dengan kriteria.


- 74 -

c. Penilaian Penghargaan
Indikator penilaian penghargaan perorangan bersifat kualitatif

l
tm
yang didasarkan pada kontribusi, inovasi, dan dampak dari

g.h
implementasi yang telah dilaksanakan.
3. Penghargaan untuk Instansi/Lembaga

tan
a. Kriteria Penghargaan

en
Instansi/lembaga baik pemerintah maupun nonpemerintah

3-t
yang telah memberikan kontribusi pada kemajuan Program

02
SPAB di Indonesia minimal 3 (tiga) tahun.

n-2
b. Bentuk Penghargaan

u
Bentuk penghargaan yang diberikan berupa piagam

ah
penghargaan yang dikeluarkan oleh Kementerian dan

6-t
diberikan predikat sebagai Mitra Penggerak Program SPAB.

or-
c. Indikator Penilaian om
Indikator penilaian bersifat kualitatif yang didasarkan pada
aktivitas dan inovasi terkait Program SPAB yang dilakukan.
n-n
sje

C. Tim Penghargaan
rse

Tim penghargaan merupakan tim yang bertugas melaksanakan kegiatan


/pe

pemberian penghargaan, dimulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai


dengan pelaporan. Tim penghargaan terdiri atas:
/05

1. Tim Panitia
23

Tim panitia memiliki ketentuan sebagai berikut:


/20

a) terdiri dari 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) orang;


om

b) berasal dari Kementerian atau Pemerintah Daerah, dan


perwakilan lembaga mitra yang memiliki kompetensi terkait
a.c

implementasi Program SPAB;


an

c) ditunjuk oleh Seknas SPAB untuk penghargaan yang diberikan


ly

di tingkat nasional atau Sekber SPAB untuk penghargaan yang


mu

diberikan di tingkat daerah;


na

d) bertugas dan bertanggung jawab untuk:


.ai

1) membuat perencanaan kegiatan pemberian penghargaan;


ww

2) melakukan seleksi dan memilih tim penilai penghargaan;


3) melakukan sosialisasi terkait kegiatan pemberian
//w

penghargaan;
ps:

4) menetapkan dan mengembangkan indikator penilaian;


htt

dan
- 75 -

5) melaporkan hasil seleksi kepada Seknas SPAB dan/atau


Sekber SPAB Daerah.

l
tm
2. Tim Penilai Penghargaan

g.h
Tim penilai memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Terdiri dari 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) orang, yang memiliki

tan
kriteria sebagai berikut:

en
1) menguasai konsep penyelenggaraan Program SPAB;

3-t
2) berpengalaman di bidang Program SPAB minimal 5 (lima)

02
tahun; dan

n-2
3) mendapat rekomendasi tertulis dari Seknas SPAB, badan

u
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

ah
penanggulangan Bencana, dan kementerian yang

6-t
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

or-
agama. om
b. Tim penilai dipilih melalui seleksi administrasi dan wawancara
oleh tim panitia.
n-n

c. Tim penilai ditetapkan oleh Seknas SPAB/Sekber SPAB Daerah


sje

berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh tim panitia.


rse

d. Tim penilai bertugas:


/pe

1) melakukan penilaian untuk menentukan penerima


penghargaan sesuai dengan kategori yang telah
/05

ditentukan; dan
23

2) membuat laporan hasil penilaian dan menyampaikannya


/20

kepada tim panitia.


om

D. Pelaksanaan Pemberian Penghargaan


a.c

1. Pemberian penghargaan untuk Satuan Pendidikan


an

Mekanisme pemberian penghargaan Program SPAB untuk Satuan


ly

Pendidikan terdiri atas 3 (tiga) tahap sebagai berikut.


mu

a. Persiapan
na

1) membangun kesepahaman tim penghargaan;


.ai

2) menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaan


ww

penghargaan Program SPAB;


3) menyiapkan materi sosialisasi dan perangkat seleksi; dan
//w

4) melaksanakan sosialisasi pelaksanaan pemberian


ps:

penghargaan Program SPAB pada laman resmi Seknas


htt

SPAB dan/atau media informasi sejenisnya.


- 76 -

b. Pendaftaran Calon Penerima Penghargaan


Satuan Pendidikan mendaftar dengan mengisi penilaian

l
tm
mandiri implementasi Program SPAB pada aplikasi Inarisk

g.h
Personal (fitur evaluasi Program SPAB) atau tautan yang
disediakan oleh tim panitia.

tan
c. Seleksi (Pemilihan) Calon Penerima Penghargaan

en
Tahap seleksi terdiri atas:

3-t
1) Seleksi administrasi

02
Tim penilai melakukan seleksi administrasi terhadap hasil

n-2
penilaian mandiri implementasi Program SPAB. Satuan

u
pendidikan yang lolos seleksi administrasi berlanjut ke

ah
seleksi wawancara.

6-t
2) Seleksi wawancara dan validasi dokumen Program SPAB

or-
SPAB. om
Seleksi wawancara dan validasi dokumen Program SPAB
dapat dilakukan melalui daring maupun luring.
n-n

Perwakilan Satuan Pendidikan mempresentasikan


sje

mengenai kegiatan Program SPAB.


rse

d. Penetapan Hasil Seleksi


/pe

Tim penilai membuat berita acara penetapan hasil seleksi dan


menyerahkan kepada tim panitia.
/05

e. Pengumuman Penerima Penghargaan


23

1) Penerima penghargaan diumumkan pada laman resmi


/20

Seknas SPAB dan/atau Sekber SPAB Daerah; dan


om

2) Tim panitia memberitahukan secara tertulis kepada


Satuan Pendidikan yang menerima penghargaan.
a.c

2. Pemberian Penghargaan untuk Perorangan


an

Mekanisme pemberian penghargaan Program SPAB untuk


ly

perorangan terdiri atas 3 (tiga) tahap sebagai berikut.


mu

a. Persiapan
na

1) membangun kesepahaman tim penghargaan;


.ai

2) menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaan


ww

penghargaan Program SPAB;


3) menyiapkan materi sosialisasi dan perangkat seleksi; dan
//w

4) melaksanakan sosialisasi pelaksanaan pemberian


ps:

penghargaan Program SPAB pada laman resmi Seknas


htt

SPAB dan/atau media informasi sejenisnya.


- 77 -

b. Pendaftaran Pemberian Penghargaan


Pendaftar mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh

l
tm
tim panitia dan melampirkan dokumen yang dipersyaratkan.

g.h
Pendaftar dapat menominasikan dirinya sendiri atau orang
lain.

tan
c. Seleksi (Pemilihan) Calon Penerima Penghargaan

en
Tahap seleksi terdiri atas:

3-t
1) Seleksi administrasi

02
Tim penilai melakukan seleksi administrasi terhadap

n-2
dokumen pendaftar yang dilampirkan pada formulir

u
pendaftaran. Pendaftar yang lolos seleksi administrasi

ah
akan berlanjut ke tahap wawancara.

6-t
2) Seleksi wawancara dan validasi dokumen Program SPAB

or-
Seleksi wawancara dan validasi dokumen Program SPAB
om
dapat dilakukan melalui daring maupun luring.
d. Penetapan Hasil Seleksi
n-n

Tim penilai membuat berita acara penetapan hasil seleksi dan


sje

menyerahkan kepada tim panitia.


rse

e. Pengumuman Penerima Penghargaan


/pe

1) Penerima penghargaan diumumkan pada laman resmi


Seknas SPAB dan/atau Sekber SPAB Daerah; dan
/05

2) Tim panitia memberitahukan secara tertulis kepada orang


23

yang menerima penghargaan.


/20

3. Pemberian penghargaan untuk Instansi/Lembaga


om

Mekanisme pemberian penghargaan Program SPAB untuk


instansi/lembaga terdiri atas 3 (tiga) tahap sebagai berikut.
a.c

a. Persiapan
an

1) membangun kesepahaman tim penghargaan;


ly

2) menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaan


mu

penghargaan Program SPAB;


na

3) menyiapkan materi sosialisasi dan perangkat seleksi; dan


.ai

4) melaksanakan sosialisasi pelaksanaan pemberian


ww

penghargaan Program SPAB pada laman resmi Seknas


SPAB dan/atau media informasi sejenisnya.
//w
ps:
htt
- 78 -

b. Pendaftaran Pemberian Penghargaan


Pendaftar mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh

l
tm
tim panitia dan melampirkan dokumen yang dipersyaratkan.

g.h
c. Seleksi (Pemilihan) Administrasi Calon Penerima Penghargaan
Tim penilai melakukan seleksi administrasi terhadap dokumen

tan
pendaftar yang dilampirkan pada formulir pendaftaran.

en
d. Penetapan hasil seleksi

3-t
Tim penilai membuat berita acara penetapan hasil seleksi dan

02
menyerahkan kepada tim panitia.

n-2
e. Pengumuman Penerima Penghargaan.

u
1) Penerima penghargaan diumumkan pada laman resmi

ah
Seknas SPAB dan/atau Sekber SPAB Daerah; dan

6-t
2) Tim panitia memberitahukan secara tertulis kepada

or-
lembaga/instansi yang menerima penghargaan.
om
E. Pengumunan Penghargaan
Pengumuman penghargaan dapat dilaksanakan pada peringatan hari
n-n

Kesiapsiagaan Bencana Nasional tanggal 26 April, peringatan hari


sje

Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei, atau pada hari lainnya yang


rse

disepakati oleh tim panitia.


/pe

F. Pembinaan Pemberian Penghargaan SPAB


Satuan Pendidikan yang telah menerima penghargaan selanjutnya
/05

dipantau dan dibina oleh Seknas SPAB atau Sekber SPAB Daerah
23

setempat.
/20

G. Sumber Pendanaan
om

Pendanaan pelaksanaan pemberian penghargaan penyelenggaraan


Program SPAB dapat bersumber dari:
a.c

1. anggaran pendapatan dan belanja negara;


an

2. anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau


ly

3. sumber pendanaan lain yang sah dan tidak mengikat sesuai


mu

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


na
.ai
ww
//w
ps:
htt
- 79 -

SALINAN
LAMPIRAN VI

l
tm
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

g.h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

tan
NOMOR 6 TAHUN 2023

en
TENTANG

3-t
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN

02
PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN

n-2
BENCANA

u
ah
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

6-t
or-
A. Pemantauan dan Evaluasi om
Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Program SPAB dilaksanakan
oleh:
n-n

1. Seknas SPAB
sje

a. Seknas SPAB melaksanakan pemantauan dan evaluasi


rse

terhadap penyelenggaraan Program SPAB yang dilaksanakan


/pe

oleh Sekber SPAB Daerah dan Satuan Pendidikan.


b. Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara rutin paling sedikit
/05

1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.


23

c. Mekanisme pemantauan dan evaluasi terhadap:


/20

1) Sekber SPAB Daerah


om

a) Seknas SPAB melakukan rapat koordinasi dengan


seluruh Sekber SPAB Daerah dan dapat melibatkan
a.c

pihak terkait dalam penyelenggaraan Program SPAB,


an

baik secara luring maupun daring.


ly

b) Rapat koordinasi membahas perkembangan


mu

penyelenggaraan SPAB pada saat Prabencana,


na

Situasi Darurat Bencana, dan Pascabencana yang


.ai

terjadi di wilayah kerja Sekber SPAB Daerah.


ww

c) Seknas SPAB dapat melakukan kunjungan lapangan


untuk melihat secara langsung penyelenggaraan
//w

Program SPAB di daerah.


ps:

d) Seknas SPAB melakukan pemantauan dan evaluasi


htt

dengan menggunakan instrumen yang memuat:


- 80 -

(1) pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Sekber


SPAB Daerah dalam mengoordinasikan

l
tm
penyelenggaraan Program SPAB pada saat

g.h
Prabencana, Situasi Darurat Bencana, dan
Pascabencana;

tan
(2) capaian penyelenggaraan Program SPAB, antara

en
lain data jumlah Satuan Pendidikan yang

3-t
menyelenggarakan Program SPAB pada saat

02
Prabencana, Situasi Darurat Bencana, dan

n-2
Pascabencana, data Satuan Pendidikan yang

u
telah memenuhi kriteria keamananan dan

ah
kelaikan sarana dan prasarana terhadap

6-t
Bencana pada seluruh Satuan Pendidikan secara

or-
nasional, dan om data Kesiapsiagaan Satuan
Pendidikan terhadap Bencana di daerahnya;
(3) kendala dan tantangan yang dihadapi oleh
n-n

Sekber SPAB Daerah dalam penyelenggaraan


sje

Program SPAB;
rse

(4) partisipasi Masyarakat dalam mendukung


/pe

penyelenggaraan Program SPAB di daerahnya;


dan
/05

(5) menggali praktik baik dalam penyelenggaraan


23

Program SPAB yang telah dilakukan oleh Sekber


/20

SPAB Daerah.
om

2) Satuan Pendidikan
a) Satuan Pendidikan dapat mengisi lembar evaluasi Program
a.c

SPAB melalui aplikasi inarisk yang dikelola oleh badan


an

nasional yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di


ly

bidang penanggulangan Bencana dan/atau format


mu

pemantauan dan evaluasi yang disediakan oleh Seknas


na

SPAB.
.ai

b) Seknas SPAB dapat melakukan rapat koordinasi dengan


ww

Satuan Pendidikan, baik secara luring maupun daring.


c) Rapat koordinasi membahas praktik baik penyelenggaraan
//w

Program SPAB pada saat Prabencana, Situasi Darurat


ps:

Bencana, dan Pascabencana yang dilakukan oleh Satuan


htt

Pendidikan.
- 81 -

d) Seknas SPAB dapat melakukan kunjungan lapangan untuk


melihat secara langsung penyelenggaraan Program SPAB

l
tm
yang telah dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan.

g.h
e) Seknas SPAB melakukan pemantauan dan evaluasi dengan
menggunakan instrumen yang memuat:

tan
(1) pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Satuan

en
Pendidikan dalam penyelenggaraan Program SPAB

3-t
pada saat Prabencana, Situasi Darurat Bencana, dan

02
Pascabencana;

n-2
(2) pengukuran tingkat keamanan dan kelaikan sarana

u
prasarana terhadap Bencana pada Satuan Pendidikan;

ah
(3) pengukuran tingkat Kesiapsiagaan Satuan Pendidikan

6-t
terhadap Bencana;

or-
(4) kendala dan tantangan yang dihadapi oleh Satuan
om
Pendidikan dalam penyelenggaraan Program SPAB; dan
(5) menggali praktik baik dalam penyelenggaraan Program
n-n

SPAB.
sje

d. Hasil pemantauan dan evaluasi disampaikan oleh Seknas SPAB


rse

kepada Menteri.
/pe

2. Sekber SPAB Daerah


a. Sekber SPAB Daerah melaksanakan pemantauan dan evaluasi
/05

terhadap penyelenggaraan Program SPAB yang dilaksanakan


23

oleh Satuan Pendidikan.


/20

b. Pemantauan dan evaluasi secara rutin dilakukan paling sedikit


om

1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.


c. Mekanisme pemantauan dan evaluasi terhadap Satuan
a.c

Pendidikan:
an

1) Sekber SPAB Daerah melakukan rapat koordinasi dengan


ly

Satuan Pendidikan dan dapat melibatkan pihak yang


mu

terkait dalam penyelenggaraan Program SPAB di daerah,


na

baik secara luring maupun daring.


.ai

2) Rapat koordinasi membahas perkembangan


ww

penyelenggaraan Program SPAB pada saat Prabencana,


Situasi Darurat Bencana, dan Pascabencana yang terjadi
//w

di Satuan Pendidikan.
ps:
htt
- 82 -

3) Sekber SPAB Daerah dapat melakukan kunjungan


lapangan untuk melihat secara langsung penyelenggaraan

l
tm
Program SPAB di Satuan Pendidikan.

g.h
4) Sekber SPAB Daerah melakukan pemantauan dan
evaluasi dengan menggunakan instrumen yang memuat:

tan
a) pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Satuan

en
Pendidikan dalam penyelenggaraan Program SPAB

3-t
pada saat Prabencana, Situasi Darurat Bencana, dan

02
Pascabencana;

n-2
b) pengukuran tingkat keamanan dan kelaikan sarana

u
prasarana terhadap Bencana pada seluruh Satuan

ah
Pendidikan di wilayah kerja Sekber SPAB Daerah;

6-t
c) pengukuran tingkat Kesiapsiagaan terhadap

or-
Bencana pada seluruh Satuan Pendidikan di wilayah
om
kerja Sekber SPAB Daerah;
d) kendala dan tantangan yang dihadapi oleh seluruh
n-n

Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan Program


sje

SPAB di wilayah kerja Sekber SPAB Daerah; dan


rse

e) menggali praktik baik dalam penyelenggaraan


/pe

Program SPAB.
d. Hasil pemantauan dan evaluasi disampaikan oleh Sekber SPAB
/05

Daerah kepada gubernur/bupati/walikota sesuai dengan


23

kewenangannya.
/20
om

B. Pelaporan
1. Kepala Satuan Pendidikan menyampaikan laporan dengan
a.c

ketentuan sebagai berikut:


an

a. penyelenggaraan Program SPAB dilaporkan kepada


ly

gubernur/bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya


mu

melalui ketua Sekber SPAB Daerah;


na

b. laporan disampaikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)


.ai

tahun, paling lambat pada akhir tahun ajaran;


ww

c. laporan memuat informasi mengenai:


1) pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Satuan
//w

Pendidikan dalam menyelenggarakan Program SPAB;


ps:

2) capaian sesuai dengan indikator penyelenggaraan


htt

Program SPAB; dan


- 83 -

3) kendala, tantangan, dan penyelesaian masalah dalam


menyelenggarakan Program SPAB.

l
tm
2. Gubernur/bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

g.h
menyampaikan laporan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. penyelenggaraan Program SPAB dilaporkan kepada Menteri

tan
melalui ketua Seknas SPAB;

en
b. laporan disampaikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)

3-t
tahun, paling lambat pada bulan Desember tahun berkenaan;

02
c. laporan penyelenggaraan Program SPAB memuat:

n-2
1) pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Pemerintah

u
Daerah dalam menyelenggarakan Program SPAB;

ah
2) capaian sesuai dengan indikator penyelenggaraan

6-t
Program SPAB di daerahnya;

or-
3) partisipasi Masyarakat dalam penyelenggaraan Program
om
SPAB di daerah; dan
4) kendala, tantangan, dan penyelesaian masalah dalam
n-n

menyelenggarakan Program SPAB di daerahnya.


sje
rse
/pe

SEKRETARIS JENDERAL,
/05

TTD.
23

SUHARTI
/20

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum
om

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,


a.c
an

Ineke Indraswati
ly

NIP 197809262000122001
mu

Telah diperiksa dan disetujui oleh:


na

Koord. Tgl.
.ai

Hukum I
ww
//w
ps:
htt

Anda mungkin juga menyukai