Anda di halaman 1dari 10

SALINAN

l
tm
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA

3.h
02
n-2
RANCANGAN

u
ah
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

-t
REPUBLIK INDONESIA

29
NOMOR 29 TAHUN 2023
TENTANG

or-
UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL GURU, JABATAN FUNGSIONAL
PAMONG BELAJAR, JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH, DAN

om
JABATAN FUNGSIONAL PENILIK

k-n
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ste
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
dri
REPUBLIK INDONESIA,
bu
dik

Menimbang : a. bahwa untuk menilai kesesuaian kompetensi dengan


standar kompetensi jabatan terhadap Pegawai Negeri Sipil
en

yang akan diangkat dalam jabatan fungsional melalui


perpindahan dari jabatan lain atau pejabat fungsional
rm

yang akan diangkat melalui promosi untuk kenaikan


/pe

jenjang jabatan, perlu dilakukan uji kompetensi bagi


Jabatan Fungsional Guru, Jabatan Fungsional Pamong
/04

Belajar, Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah, dan


Jabatan Fungsional Penilik;
23

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 99 ayat (3) huruf i


Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
20

Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah


/
om

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun


2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
a.c

Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri


Sipil, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
an

Teknologi selaku instansi pembina memiliki tugas


menyelenggarakan uji kompetensi Jabatan Fungsional
uly

Guru, Jabatan Fungsional Pamong Belajar, Jabatan


am

Fungsional Pengawas Sekolah, dan Jabatan Fungsional


Penilik;
ain

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


ww

tentang Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Guru,


Jabatan Fungsional Pamong Belajar, Jabatan Fungsional
//w

Pengawas Sekolah, dan Jabatan Fungsional Penilik;


ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-2-

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;

l
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

tm
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

3.h
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

02
3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

n-2
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)

u
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

ah
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan

-t
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

29
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

or-
Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6477);

om
4. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

k-n
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 156);

ste
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2019
dri
tentang Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan
bu

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik


Indonesia Tahun 2019 Nomor 834);
dik

6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan
en

Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,


rm

dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun


2021 Nomor 963);
/pe

MEMUTUSKAN:
/04

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,


DAN TEKNOLOGI TENTANG UJI KOMPETENSI JABATAN
23

FUNGSIONAL GURU, JABATAN FUNGSIONAL PAMONG


20

BELAJAR, JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH,


DAN JABATAN FUNGSIONAL PENILIK.
/
om

BAB I
a.c

KETENTUAN UMUM
an

Pasal 1
uly

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:


1. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran dan penilaian
am

terhadap kompetensi teknis, manajerial, dan sosio


kultural dari pegawai aparatur sipil negara.
ain

2. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan


urusan pemerintahan di bidang pendidikan.
.
ww

3. Instansi Pembina JF Guru, JF Pamong Belajar, JF


Pengawas Sekolah, dan JF Penilik yang selanjutnya
//w

disebut Instansi Pembina adalah Kementerian.


4. Jabatan Fungsional yang selanjutnya disingkat JF adalah
ps:

sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan


dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
htt

keahlian dan keterampilan tertentu.

jdih.kemdikbud.go.id
-3-

5. Jabatan Fungsional Guru yang selanjutnya disebut JF


Guru adalah JF yang mempunyai ruang lingkup, tugas,

l
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan

tm
kegiatan mendidik, mengajar, membimbing,

3.h
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

02
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

n-2
diduduki oleh PNS.
6. Jabatan Fungsional Pamong Belajar yang selanjutnya

u
disebut JF Pamong Belajar adalah jabatan yang

ah
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan

-t
wewenang untuk melakukan kegiatan belajar mengajar,

29
pengkajian program, dan pengembangan model

or-
pendidikan nonformal dan informal pada unit pelaksana
teknis/unit pelaksana teknis daerah dan satuan

om
pendidikan nonformal dan informal sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh PNS.

k-n
7. Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah yang selanjutnya
disebut JF Pengawas Sekolah adalah JF yang mempunyai

ste
ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang
untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan
dri
manajerial pada satuan pendidikan.
bu

8. Jabatan Fungsional Penilik yang selanjutnya disebut JF


Penilik adalah JF yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
dik

tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan


kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak
en

program pendidikan anak usia dini, pendidikan


rm

kesetaraan dan keaksaraan, serta kursus pada jalur


pendidikan nonformal dan informal sesuai dengan
/pe

peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh PNS.


9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
/04

pemerintahan di bidang pendidikan.


10. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
23

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat


20

tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara


secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
/
om

menduduki jabatan pemerintahan.


a.c

BAB II
MATERI, PESERTA, PERSYARATAN, DAN METODE UJI
an

KOMPETENSI
uly

Bagian Kesatu
am

Materi Uji Kompetensi


ain

Pasal 2
(1) Materi Uji Kompetensi mengacu pada standar kompetensi
.
ww

masing-masing JF meliputi:
a. kompetensi teknis;
//w

b. kompetensi manajerial; dan


c. kompetensi sosial kultural.
ps:

(2) Materi Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) disusun berdasarkan jenjang pada masing-masing JF.
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-4-

(3) Materi Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) disusun sesuai dengan standar kompetensi masing-

l
masing JF.

tm
3.h
Bagian Kedua
Peserta Uji Kompetensi

02
Pasal 3

n-2
Peserta Uji Kompetensi terdiri atas:
a. PNS yang akan diangkat dalam JF Guru, JF Pamong

u
Belajar, JF Pengawas Sekolah, atau JF Penilik melalui

ah
perpindahan dari jabatan lain; atau

-t
b. JF Guru, JF Pamong Belajar, JF Pengawas Sekolah, atau

29
JF Penilik yang dipromosikan untuk kenaikan jenjang

or-
jabatan 1 (satu) tingkat lebih tinggi.

om
Bagian Ketiga
Persyaratan Peserta Uji Kompetensi

k-n
Paragraf 1

ste
Persyaratan Peserta Uji Kompetensi
Perpindahan dari Jabatan lain
dri
bu

Pasal 4
(1) Peserta Uji Kompetensi yang akan diangkat dalam JF Guru,
dik

JF Pamong Belajar, JF Pengawas Sekolah, atau JF Penilik


melalui perpindahan dari jabatan lain sebagaimana
en

dimaksud dalam Pasal 3 huruf a harus memenuhi


rm

persyaratan sebagai berikut:


a. berstatus PNS;
/pe

b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;


c. sehat jasmani dan rohani;
/04

d. berijazah paling rendah sarjana (S1) atau diploma


empat (D-IV) sesuai dengan kualifikasi pendidikan
23

yang dibutuhkan;
20

e. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di


bidang JF yang akan diduduki paling singkat 2 (dua)
/
om

tahun;
f. ketersediaan lowongan kebutuhan JF pada jenjang
a.c

jabatan yang akan diduduki pada satuan pendidikan


atau unit kerja yang dituju; dan
an

g. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2


uly

(dua) tahun terakhir.


(2) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada
am

ayat (1), JF Guru harus memenuhi persyaratan belum


memasuki usia:
ain

a. 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF Guru ahli pertama


dan JF Guru ahli muda; atau
.
ww

b. 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF Guru ahli madya.


(3) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada
//w

ayat (1), JF Pamong Belajar harus memenuhi persyaratan


belum memasuki usia:
ps:

a. 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF Pamong Belajar


ahli pertama dan JF Pamong Belajar ahli muda; atau
htt

b. 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF Pamong Belajar


ahli madya.

jdih.kemdikbud.go.id
-5-

(4) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), JF Pengawas Sekolah harus memenuhi ketentuan

l
sebagai berikut:

tm
a. memiliki pangkat sesuai dengan ketentuan peraturan

3.h
perundang-undangan;
b. memiliki sertifikat pendidik;

02
c. telah menduduki JF Guru dengan jangka waktu sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

n-2
d. memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan yang
ditetapkan oleh Instansi Pembina; dan

u
e. belum memasuki usia:

ah
1. 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF Pengawas

-t
Sekolah ahli muda; atau

29
2. 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF Pengawas

or-
ahli madya; dan
3. 60 (enam puluh) untuk JF Pengawas Sekolah

om
ahli utama.
(5) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada

k-n
ayat (1), JF Penilik harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:

ste
a. memiliki pangkat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
dri
b. berstatus sebagai pamong belajar atau jabatan
bu

sejenisnya di lingkungan pendidikan nonformal dan


informal dengan jangka waktu sesuai dengan
dik

ketentuan peraturan perundang-undangan atau


pernah menjadi JF Pengawas Sekolah; dan
en

c. belum memasuki usia:


rm

1. 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF Penilik ahli


pertama dan JF Penilik ahli muda; atau
/pe

2. 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF Penilik ahli


madya; dan
/04

3. 60 (enam puluh) tahun untuk JF Penilik ahli


utama.
23
20

Paragraf 2
Persyaratan Peserta Uji Kompetensi
/
om

Kenaikan Jenjang Jabatan


a.c

Pasal 5
Peserta Uji Kompetensi bagi JF Guru, JF Pamong Belajar, JF
an

Pengawas Sekolah, atau JF Penilik yang dipromosikan untuk


uly

kenaikan jenjang jabatan 1 (satu) tingkat lebih tinggi


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b harus memenuhi
am

persyaratan sebagai berikut:


a. memenuhi angka kredit kumulatif kenaikan jenjang
ain

jabatan; dan
b. memiliki prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2
.
ww

(dua) tahun terakhir.


//w
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-6-

Bagian Keempat
Metode Uji Kompetensi

l
tm
Pasal 6

3.h
(1) Uji Kompetensi menggunakan metode:
a. tes tertulis;

02
b. portofolio;
c. wawancara; dan/atau

n-2
d. metode lain yang ditetapkan oleh Instansi Pembina.
(2) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

u
dapat dilaksanakan secara daring dan/atau luring.

ah
(3) Uji Kompetensi menggunakan sistem informasi yang

-t
dikelola oleh direktorat jenderal yang membidangi guru,

29
pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan.

or-
BAB III

om
TATA CARA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI

k-n
Bagian Kesatu
Umum

ste
Pasal 7
dri
(1) Uji Kompetensi JF Guru, JF Pamong Belajar, JF Pengawas
bu

Sekolah, dan JF Penilik diselenggarakan oleh Instansi


Pembina.
dik

(2) Penyelenggaraan Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dikoordinasikan oleh pejabat pimpinan tinggi
en

madya yang membidangi guru, pendidik lainnya, dan


rm

tenaga kependidikan pada Kementerian.


(3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
/pe

dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah sebagai


pengguna JF Guru, JF Pamong Belajar, JF Pengawas
/04

Sekolah, dan JF Penilik setelah mendapatkan akreditasi


dari Instansi Pembina.
23

(4) Tata cara akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


20

ditetapkan oleh Menteri.


/
om

Bagian Kedua
Penyelenggara Uji Kompetensi
a.c

Pasal 8
an

(1) Penyelenggara Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud


uly

dalam Pasal 7 ayat (1) berwenang:


a. membentuk dan menetapkan tim Uji Kompetensi;
am

b. menetapkan jadwal Uji Kompetensi;


c. menetapkan hasil Uji Kompetensi; dan
ain

d. mengumumkan hasil Uji Kompetensi.


(2) Tim Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
.
ww

huruf a terdiri atas unsur:


a. unit kerja yang membina JF Guru, JF Pamong
//w

Belajar, JF Pengawas Sekolah, dan JF Penilik;


b. pemerintah daerah; dan/atau
ps:

c. JF Guru, JF Pamong Belajar, JF Pengawas Sekolah,


atau JF Penilik yang terkait.
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-7-

(3) Tim Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


harus memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan

l
peraturan perundang-undangan.

tm
(4) Tim Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

3.h
bertugas:
a. menyusun materi Uji Kompetensi;

02
b. menetapkan metode Uji Kompetensi;
c. melaksanakan seleksi administrasi terhadap

n-2
kelengkapan dokumen persyaratan calon peserta Uji
Kompetensi;

u
d. melaksanakan Uji Kompetensi; dan

ah
e. mengolah hasil Uji Kompetensi.

-t
29
Bagian Ketiga

or-
Persyaratan Lulus Uji Kompetensi

om
Pasal 9
(1) Peserta Uji Kompetensi dinyatakan lulus jika memenuhi

k-n
persyaratan nilai minimal kelulusan.
(2) Nilai minimal kelulusan sebagaimana dimaksud pada ayat

ste
(1) paling rendah 70 (tujuh puluh) untuk setiap jenjang.
(3) Nilai minimal kelulusan sebagaimana dimaksud pada ayat
dri
(2) diperoleh dari akumulasi bobot nilai akhir dari nilai
bu

rata-rata materi kompetensi teknis, kompetensi


manajerial, dan kompetensi sosial kultural.
dik

(4) Penghitungan bobot penilaian materi kompetensi teknis


sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebesar 70% (tujuh
en

puluh persen).
rm

(5) Penghitungan bobot penilaian materi kompetensi


manajerial dan kompetensi sosial kultural sebagaimana
/pe

dimaksud pada ayat (3) jumlah akumulasi sebesar 30%


(tiga puluh persen).
/04

Bagian Keempat
23

Mekanisme Uji Kompetensi


20

Pasal 10
/
om

(1) Instansi Pembina menetapkan jadwal pelaksanaan Uji


Kompetensi.
a.c

(2) Instansi Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


mengumumkan jadwal pelaksanaan Uji Kompetensi
an

melalui laman resmi Kementerian.


uly

(3) Pejabat Pembina Kepegawaian JF Guru, JF Pamong


Belajar, JF Pengawas Sekolah, dan JF Penilik
am

mengusulkan calon peserta Uji Kompetensi yang telah


memenuhi persyaratan kepada Instansi Pembina.
ain

(4) Instansi Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


menugaskan tim Uji Kompetensi untuk melakukan
.
ww

verifikasi dan validasi kelengkapan dokumen persyaratan


calon peserta Uji Kompetensi.
//w

(5) Tim Uji Kompetensi melaporkan hasil verifikasi dan


validasi kelengkapan dokumen persyaratan calon peserta
ps:

Uji Kompetensi kepada Instansi Pembina untuk


ditetapkan sebagai peserta Uji Kompetensi.
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-8-

Pasal 11
(1) Tim Uji Kompetensi melaksanakan Uji Kompetensi sesuai

l
dengan jadwal yang ditetapkan oleh Instansi Pembina.

tm
(2) Tim Uji Kompetensi mengolah hasil Uji Kompetensi dan

3.h
menyampaikan hasil Uji Kompetensi kepada Instansi
Pembina.

02
Pasal 12

n-2
(1) Instansi Pembina menetapkan hasil Uji Kompetensi.
(2) Instansi Pembina mengumumkan hasil Uji Kompetensi

u
melalui laman resmi Kementerian.

ah
(3) Penetapan hasil Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud

-t
pada ayat (1) merupakan dasar pertimbangan untuk

29
menerbitkan:

or-
a. keputusan pengangkatan menduduki JF Guru, JF
Pamong Belajar, JF Pengawas Sekolah, atau JF

om
Penilik; atau
b. keputusan kenaikan jenjang jabatan bagi JF Guru, JF

k-n
Pamong Belajar, JF Pengawas Sekolah, atau JF
Penilik yang dipromosikan untuk menduduki

ste
kenaikan jenjang jabatan 1 (satu) tingkat lebih tinggi.
(4) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
dri
dan huruf b ditandatangani oleh Pejabat Pembina
bu

Kepegawaian dengan kewenangannya.


(5) Sertifikat Uji Kompetensi berlaku selama 2 (dua) tahun
dik

sejak tanggal ditetapkan.


en

Pasal 13
rm

(1) Dalam hal peserta Uji Kompetensi yang dinyatakan tidak


lulus, peserta Uji Kompetensi yang bersangkutan dapat
/pe

mengikuti Uji Kompetensi ulang.


(2) Peserta Uji Kompetensi ulang sebagaimana dimaksud
/04

pada ayat (1) mengikuti materi Uji Kompetensi yang


dinyatakan tidak lulus.
23

(3) Peserta Uji Kompetensi ulang sebagaimana dimaksud


20

pada ayat (1) tidak mengajukan kembali dokumen


persyaratan administrasi.
/
om

(4) Peserta Uji Kompetensi ulang sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) mengikuti pelaksanaan Uji Kompetensi ulang
a.c

sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh penyelenggara


Uji Kompetensi.
an
uly

Bagian Kelima
Waktu Pelaksanaan Uji Kompetensi
am

Pasal 14
ain

Uji Kompetensi dilaksanakan minimal 2 (dua) kali dalam 1


(satu) tahun.
.
ww

Pasal 15
//w

Petunjuk teknis penyelenggaraan Uji Kompetensi JF Guru, JF


Pamong Belajar, JF Pengawas Sekolah, atau JF Penilik
ps:

ditetapkan oleh pejabat pimpinan tinggi madya yang


membidangi guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan
htt

pada Kementerian.

jdih.kemdikbud.go.id
-9-

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

l
tm
Pasal 16

3.h
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

02
un-2
ah
-t
29
or-
om
k-n
ste
dri
bu
dik
en
rm
/pe
/04
23
20
/
om
a.c
an
uly
am
ain
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

l
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

tm
3.h
Ditetapkan di Jakarta

02
pada tanggal 6 April 2023

n-2
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

u
REPUBLIK INDONESIA,

ah
-t
TTD.

29
or-
NADIEM ANWAR MAKARIM

om
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 11 April 2023

k-n
DIREKTUR JENDERAL

ste
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
dri
REPUBLIK INDONESIA,
bu

TTD.
dik

ASEP N. MULYANA
en
rm

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2023 NOMOR 324


/pe
/04

Salinan sesuai dengan aslinya,


23

Kepala Biro Hukum


20

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,


/
om

TTD.
a.c

Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
an
uly
am
ain
.
ww
//w
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai