Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

ml
RISET, DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL

. ht
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

23
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung D Lantai 11, Senayan, Jakarta
Telp./Fax. 021-57955141, Laman : https://gtk.kemdikbud.go.id/

20
or-
SALINAN

om
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

8-n
NOMOR 7328/B.B1/HK.03.01/2023
TENTANG

32
MODEL KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH

7
or-
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

om
DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

Menimbang : k-n
a. bahwa dalam rangka mendukung implementasi
kebijakan Merdeka Belajar, Pengawas Sekolah harus
-gt
mampu mendampingi satuan pendidikan dalam
jen

melaksanakan transformasi pembelajaran yang


berpusat pada peserta didik;
r

b. bahwa ketentuan terkait model kompetensi


rdi

kepemimpinan sekolah dalam Peraturan Direktur


/pe

Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor


6565/B/2020 tentang Model Kompetensi dalam
/02

Pengembangan Profesi Guru sudah tidak sesuai dengan


transformasi peran Pengawas Sekolah dalam
24

implementasi kebijakan Merdeka Belajar sehingga perlu


dicabut;
/20

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
om

Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga


Kependidikan tentang Model Kompetensi Pengawas
t.c

Sekolah;
spo

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


og

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
.bl

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);


na

2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang


Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
lya

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010


Nomor 23, Tambahan Lembaga Negara Republik
mu

Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah


dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
ina

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor


//a

17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan


Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
ps:

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
htt

3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang


Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara

ml
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676)

. ht
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

23
Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar

20
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

or-
Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6762);

om
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan

8-n
Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

32
2021 Nomor 963);

7
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

or-
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah sebagaimana

om
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14
k-n
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
-gt
Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah (Berita Negara Republik
jen

Indonesia Tahun 2016 Nomor 1271);


r

6. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga


rdi

Kependidikan Nomor 4831/B/HK.03.01/2023 tentang


Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kebijakan
/pe

Merdeka Belajar pada satuan pendidikan;


/02

MEMUTUSKAN
24
/20

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN TENTANG MODEL KOMPETENSI
om

PENGAWAS SEKOLAH.
t.c

Pasal 1
spo

Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud


dengan:
og

1. Model Kompetensi Pengawas Sekolah adalah deskripsi


pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dari
.bl

Kompetensi Teknis yang diperlukan dalam menjalankan


na

tugas sebagai Pengawas Sekolah.


2. Pengawas Sekolah adalah pegawai negeri sipil yang
lya

diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara


penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
mu

melaksanakan fungsi pengawasan dengan melakukan


ina

kegiatan pendampingan dalam peningkatan kualitas


pembelajaran pada satuan pendidikan.
//a

3. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan,


dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan
ps:

dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang


teknis jabatan.
htt
4. Satuan Pendidikan adalah taman kanak-kanak, taman

ml
kanak-kanak luar biasa, sekolah dasar, sekolah dasar
luar biasa, sekolah menengah pertama, sekolah

. ht
menengah pertama luar biasa, sekolah menengah atas,
sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah atas

23
luar biasa, sekolah menengah kejuruan luar biasa, atau

20
sekolah Indonesia di luar negeri.
5. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang

or-
menyelenggarakan urusan di bidang pembinaan guru,

om
pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan.

8-n
Pasal 2
Model Kompetensi Pengawas Sekolah digunakan sebagai

32
acuan untuk:
a. pengembangan instrumen pemetaan kompetensi

7
Pengawas Sekolah;

or-
b. pengembangan instrumen uji kompetensi perpindahan

om
jabatan ke dalam jabatan fungsional Pengawas Sekolah;
c. pengembangan instrumen uji kompetensi kenaikan

k-n
jenjang jabatan Pengawas Sekolah;
d. pengembangan instrumen untuk penilaian kinerja
-gt
Pengawas Sekolah;
e. pengembangan materi dan instrumen untuk
jen

pengembangan kompetensi berkelanjutan bagi


Pengawas Sekolah; dan/atau
r
rdi

f. kegiatan lain yang berkaitan dengan pengembangan


kompetensi Pengawas Sekolah.
/pe

Pasal 3
/02

(1) Model Kompetensi Pengawas Sekolah disusun sesuai


dengan jenjang jabatan fungsional Pengawas Sekolah.
24

(2) Jenjang jabatan fungsional Pengawas Sekolah


/20

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:


a. Ahli Muda;
om

b. Ahli Madya; dan


c. Ahli Utama.
t.c

Pasal 4
spo

(1) Model Kompetensi Pengawas Sekolah disusun dengan


mengacu pada kamus kompetensi Pengawas Sekolah.
og

(2) Kamus kompetensi Pengawas Sekolah sebagaimana


.bl

dimaksud pada ayat (1) memuat:


a. kompetensi;
na

b. definisi kompetensi;
lya

c. level kompetensi yang terdiri atas:


1) level 1: tingkat penguasaan kompetensi paham;
mu

2) level 2: tingkat penguasaan kompetensi dasar;


3) level 3: tingkat penguasaan kompetensi
ina

menengah;
4) level 4: tingkat penguasaan kompetensi
//a

mumpuni; dan
ps:

5) level 5: tingkat penguasaan kompetensi ahli.


d. deskripsi level; dan
htt

e. indikator kompetensi.
(3) Kamus kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat

ml
(2) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

. ht
Pasal 5

23
(1) Model Kompetensi Pengawas Sekolah sebagaimana

20
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) memuat:
a. kompetensi;

or-
b. level kompetensi;

om
c. deskripsi level; dan
d. indikator perilaku.

8-n
(2) Model Kompetensi Pengawas Sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II

32
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jenderal ini.

7
or-
Pasal 6

om
(1) Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) huruf a merupakan Kompetensi Teknis, meliputi:

k-n
a. kompetensi kepribadian;
b. kompetensi sosial; dan
-gt
c. kompetensi profesional.
(2) Kompetensi kepribadian sebagaimana dimaksud pada
jen

ayat (1) huruf a merupakan kemampuan Pengawas


Sekolah dalam menunjukkan kualitas diri melalui
r
rdi

kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk


berperilaku sesuai dengan kode etik, pengembangan diri
/pe

melalui kebiasaan refleksi, dan memiliki orientasi


berpusat pada peserta didik.
/02

(3) Kompetensi kepribadian sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) ditunjukkan dengan indikator:
24

a. kematangan moral, emosi, dan spiritual dalam


/20

berperilaku sesuai dengan kode etik;


b. pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi; dan
om

c. orientasi berpusat pada peserta didik.


(4) Kompetensi sosial sebagaimana dimaksud dalam pada
t.c

ayat (1) huruf b merupakan kemampuan Pengawas


Sekolah berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan
spo

sejawat, dan masyarakat, serta keterlibatan dengan


pemangku kepentingan, organisasi profesi, dan jejaring
og

yang lebih luas untuk peningkatan mutu layanan


.bl

satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.


(5) Kompetensi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
na

ditunjukkan dengan indikator:


lya

a. kolaborasi untuk peningkatan mutu layanan satuan


pendidikan yang berpusat pada peserta didik;
mu

b. keterlibatan pemangku kepentingan untuk


peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang
ina

berpusat pada peserta didik; dan


c. keterlibatan dalam organisasi profesi dan jejaring
//a

yang lebih luas untuk peningkatan mutu layanan


ps:

satuan pendidikan yang berpusat pada peserta


didik.
htt

(6) Kompetensi profesional sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf c merupakan kemampuan Pengawas
Sekolah dalam mendampingi kepala sekolah untuk

ml
melakukan pengembangan diri, pengembangan satuan
pendidikan, dan mengelola implementasi kebijakan

. ht
pendidikan pada satuan pendidikan dalam peningkatan
mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada

23
peserta didik.

20
(7) Kompetensi profesional sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) ditunjukkan dengan indikator:

or-
a. pendampingan kepada kepala sekolah dalam

om
pengembangan diri untuk peningkatan mutu
layanan satuan pendidikan yang berpusat pada

8-n
peserta didik;
b. pendampingan kepada kepala sekolah dalam

32
pengembangan satuan pendidikan untuk
peningkatan mutu layanan pendidikan yang

7
berpusat pada peserta didik; dan

or-
c. pendampingan kepada kepala sekolah dalam

om
mengelola implementasi kebijakan pendidikan pada
satuan pendidikan untuk peningkatan mutu

k-n
layanan pendidikan yang berpusat pada peserta
didik.
-gt
Pasal 7
jen

Level kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5


ayat (1) huruf b menunjukkan representasi tingkat
r
rdi

penguasaan kompetensi pada indikator kompetensi


berdasarkan kamus kompetensi.
/pe

Pasal 8
/02

Deskripsi level sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat


(1) huruf c merupakan penjelasan tingkat penguasaan
24

kompetensi pada level tertentu.


/20

Pasal 9
om

Indikator perilaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5


ayat (1) huruf d merupakan perilaku yang memberikan
t.c

gambaran nyata atas tingkat penguasaan kompetensi pada


level tertentu.
spo

Pasal 10
og

Panduan operasional untuk setiap indikator kompetensi


.bl

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3), ayat (5), dan


ayat (7) ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal.
na
lya

Pasal 11
Pengawas Sekolah dapat melakukan refleksi kompetensi
mu

secara mandiri dengan menggunakan acuan Model


Kompetensi Pengawas Sekolah dalam Peraturan Direktur
ina

Jenderal ini.
//a
ps:
htt
Pasal 12

ml
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

. ht
Ditetapkan di Jakarta

23
pada tanggal 12 Desember 2023

20
DIREKTUR JENDERAL GURU

or-
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

om
TTD

8-n
NUNUK SURYANI

32
Salinan sesuai dengan aslinya

7
Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

or-
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

om
TTD

Temu Ismail k-n


-gt
NIP 197003072002121001
jen
r
rdi
/pe
/02
24
/20
om
t.c
spo
og
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt
SALINAN
LAMPIRAN I

ml
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN

. ht
TENAGA KEPENDIDIKAN
NOMOR 7328/B.B1/HK.03.01/2023

23
TENTANG
MODEL KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH

20
or-
KAMUS KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH

om
1. Kompetensi Kepribadian

8-n
Definisi Kompetensi:
Kemampuan Pengawas Sekolah dalam menunjukkan kualitas diri melalui kematangan moral, emosi, dan spiritual

32
untuk berperilaku sesuai dengan kode etik, pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi, dan memiliki orientasi
berpusat pada peserta didik.

7
or-
Level

om
Deskripsi Level
Kompetensi

k-n
Memahami konsep kematangan moral, emosi, dan spiritual dalam berperilaku sesuai dengan kode
-gt
Level 1 etik, pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi, dan memiliki orientasi berpusat pada peserta
didik.
jen

Level 2 Menunjukkan kematangan moral, emosi, dan spiritual dalam berperilaku sesuai dengan kode etik,
pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi, dan memiliki orientasi berpusat pada peserta didik.
r
rdi

Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kematangan moral, emosi, dan spiritual dalam
Level 3 berperilaku sesuai dengan kode etik, pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi, dan memiliki
/pe

orientasi berpusat pada peserta didik.

Mengevaluasi perilaku yang menunjukkan kematangan moral, emosi, dan spiritual sesuai dengan
/02

Level 4 kode etik, pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi, dan memiliki orientasi berpusat pada
peserta didik.
24

Membimbing rekan sejawat dengan menggunakan agensi diri untuk menunjukkan kematangan
/20

Level 5 moral, emosi, dan spiritual dalam berperilaku sesuai dengan kode etik, pengembangan diri
melalui kebiasaan refleksi, dan memiliki orientasi berpusat pada peserta didik.
om
t.c

Level Kompetensi
Indikator
spo

Kompetensi
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Kematangan moral, Memahami konsep Menunjukkan Menganalisis Mengevaluasi Membimbing


og

emosi dan spiritual kematangan moral, kematangan faktor-faktor yang perilaku yang rekan sejawat
dalam berperilaku emosi, dan spiritual moral, emosi, dan memengaruhi menunjukkan dengan
.bl

sesuai dengan kode dalam berperilaku spiritual dalam kematangan moral, kematangan menggunakan
etik. sesuai dengan kode berperilaku sesuai emosi, dan spiritual moral, emosi, dan agensi diri untuk
na

etik. dengan kode etik. dalam berperilaku spiritual sesuai menunjukkan


sesuai dengan kode dengan kode etik. kematangan
lya

etik. moral, emosi, dan


spiritual dalam
mu

berperilaku sesuai
dengan kode etik.
ina

Pengembangan diri Memahami konsep Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Membimbing


melalui kebiasaan pengembangan diri pengembangan faktor-faktor yang penerapan rekan sejawat
refleksi. melalui kebiasaan diri melalui memengaruhi pengembangan dengan
//a

refleksi. kebiasaan penerapan diri melalui menggunakan


refleksi. pengembangan diri kebiasaan refleksi. agensi diri dalam
ps:

melalui kebiasaan penerapan


refleksi. pengembangan
htt

diri melalui
kebiasaan refleksi.
Orientasi berpusat Memahami konsep Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Membimbing
pada peserta didik. pendampingan pendampingan faktor-faktor yang penerapan rekan sejawat

ml
kepada kepala kepada kepala memengaruhi pendampingan dengan
sekolah dalam sekolah dalam pendampingan kepada kepala menggunakan

. ht
mengoptimalkan mengoptimalkan kepada kepala sekolah dalam agensi diri dalam
layanan pendidikan layanan sekolah dalam mengoptimalkan penerapan

23
yang berpusat pada pendidikan yang mengoptimalkan layanan pendampingan
peserta didik. berpusat pada layanan pendidikan pendidikan yang kepada kepala

20
peserta didik. yang berpusat pada berpusat pada sekolah untuk
peserta didik. peserta didik. mengoptimalkan

or-
layanan
pendidikan yang

om
berpusat pada
peserta didik.

8-n
2. Kompetensi Sosial

32
Definisi Kompetensi:
Kemampuan Pengawas Sekolah berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat, dan masyarakat, serta

7
keterlibatan dengan pemangku kepentingan, organisasi profesi, dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan

or-
mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.

om
Level
Deskripsi Level

k-n
Kompetensi -gt
Memahami konsep kolaborasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat dan masyarakat, serta
jen

Level 1 keterlibatan dengan pemangku kepentingan, organisasi profesi, dan jejaring yang lebih luas untuk
peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
r

Menerapkan kolaborasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat, dan masyarakat, serta keterlibatan
rdi

Level 2 dengan pemangku kepentingan, organisasi profesi, dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan
mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
/pe

Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penerapan kolaborasi dengan kepala sekolah, rekan
sejawat, dan masyarakat, serta keterlibatan dengan pemangku kepentingan, organisasi profesi, dan
/02

Level 3
jejaring yang lebih luas untuk peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada
peserta didik.
24

Mengevaluasi penerapan kolaborasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat, dan masyarakat, serta
Level 4 keterlibatan dengan pemangku kepentingan, organisasi profesi, dan jejaring yang lebih luas untuk
/20

peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.

Membimbing rekan sejawat dengan menggunakan agensi diri dalam penerapan kolaborasi dengan
om

kepala sekolah, rekan sejawat, dan masyarakat, serta keterlibatan dengan pemangku kepentingan,
Level 5
organisasi profesi, dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan mutu layanan satuan pendidikan
t.c

yang berpusat pada peserta didik.


spo

Level Kompetensi
og

Indikator
.bl

Kompetensi Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Kolaborasi untuk Memahami konsep Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Membimbing


na

peningkatan mutu kolaborasi untuk kolaborasi untuk faktor-faktor yang penerapan rekan sejawat
lya

layanan satuan peningkatan mutu peningkatan mutu memengaruhi kolaborasi untuk dengan
pendidikan yang layanan satuan layanan satuan kolaborasi untuk peningkatan mutu menggunakan
berpusat pada pendidikan yang pendidikan yang peningkatan mutu layanan satuan agensi diri dalam
mu

peserta didik. berpusat pada berpusat pada layanan satuan pendidikan yang penerapan
peserta didik. peserta didik. pendidikan yang berpusat pada kolaborasi untuk
ina

berpusat pada peserta didik. peningkatan mutu


peserta didik. layanan satuan
pendidikan yang
//a

berpusat pada
peserta didik.
ps:

Keterlibatan Memahami konsep Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Membimbing


pemangku keterlibatan keterlibatan faktor-faktor yang penerapan rekan sejawat
htt

kepentingan untuk pemangku pemangku memengaruhi keterlibatan dengan


peningkatan mutu kepentingan untuk kepentingan keterlibatan pemangku menggunakan
layanan satuan peningkatan mutu untuk pemangku kepentingan agensi diri dalam
pendidikan yang layanan satuan peningkatan mutu kepentingan untuk untuk penerapan
berpusat pada pendidikan yang layanan satuan peningkatan mutu peningkatan mutu keterlibatan

ml
peserta didik. berpusat pada pendidikan yang layanan satuan layanan satuan pemangku
peserta didik. berpusat pada pendidikan yang pendidikan yang kepentingan

. ht
peserta didik. berpusat pada berpusat pada untuk
peserta didik. peserta didik. peningkatan mutu

23
layanan satuan
pendidikan yang

20
berpusat pada
peserta didik.

or-
Keterlibatan dalam Memahami konsep Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Membimbing
organisasi profesi keterlibatan dalam keterlibatan faktor-faktor yang penerapan rekan sejawat

om
dan jejaring yang organisasi profesi dalam organisasi memengaruhi keterlibatan dalam dengan
lebih luas untuk dan jejaring yang profesi dan keterlibatan dalam organisasi profesi menggunakan

8-n
peningkatan mutu lebih luas untuk jejaring yang lebih organisasi profesi dan jejaring yang agensi diri dalam
layanan satuan peningkatan mutu luas untuk dan jejaring yang lebih luas untuk keterlibatan pada
pendidikan yang layanan satuan peningkatan mutu lebih luas untuk peningkatan mutu organisasi profesi

32
berpusat pada pendidikan yang layanan satuan peningkatan mutu layanan satuan dan jejaring yang
peserta didik. berpusat pada pendidikan yang layanan satuan pendidikan yang lebih luas untuk

7
peserta didik. berpusat pada pendidikan yang berpusat pada peningkatan mutu

or-
peserta didik. berpusat pada peserta didik. layanan satuan
peserta didik. pendidikan yang

om
berpusat pada
peserta didik.

k-n
-gt
3. Kompetensi Profesional
jen

Definisi Kompetensi:
Kemampuan Pengawas Sekolah dalam mendampingi kepala sekolah untuk melakukan pengembangan diri,
pengembangan satuan pendidikan, dan mengelola implementasi kebijakan pendidikan pada satuan pendidikan
r

dalam peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
rdi
/pe
/02

Level
Deskripsi Level
Kompetensi
24
/20

Memahami konsep pendampingan kepada kepala sekolah untuk melakukan pengembangan


Level 1 diri, pengembangan satuan pendidikan, dan mengelola implementasi kebijakan pendidikan
dalam peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
om

Menerapkan pendampingan kepada kepala sekolah untuk melakukan pengembangan diri,


Level 2 pengembangan satuan pendidikan, dan mengelola implementasi kebijakan pendidikan dalam
t.c

peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
spo

Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi proses pendampingan kepada kepala sekolah


Level 3 untuk melakukan pengembangan diri, pengembangan satuan pendidikan, dan mengelola
implementasi kebijakan pendidikan dalam peningkatan mutu layanan satuan pendidikan
og

yang berpusat pada peserta didik.


.bl

Mengevaluasi pelaksanaan pendampingan kepada kepala sekolah untuk melakukan


Level 4 pengembangan diri, pengembangan satuan pendidikan, dan mengelola implementasi
na

kebijakan pendidikan dalam peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat
pada peserta didik.
lya

Membimbing rekan sejawat dengan menggunakan agensi diri dalam penerapan


Level 5 pendampingan kepada kepala sekolah untuk melakukan pengembangan diri, pengembangan
mu

satuan pendidikan, dan mengelola implementasi kebijakan pendidikan dalam peningkatan


mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
ina
//a

Level Kompetensi
Indikator Kompetensi
ps:

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Pendampingan kepada Memahami Melakukan Menganalisis Mengevaluasi Membimbing


htt

kepala sekolah dalam konsep pendampingan faktor-faktor yang pelaksanaan rekan sejawat
pengembangan diri pendampingan kepada kepala memengaruhi pendampingan dengan
untuk peningkatan
kepada kepala sekolah dalam proses kepada kepala menggunakan
mutu layanan satuan
pendidikan yang sekolah dalam pengembangan pendampingan sekolah dalam agensi diri pada
berpusat pada peserta pengembangan diri untuk kepada kepala pengembangan pelaksanaan

ml
didik. diri untuk peningkatan mutu sekolah dalam diri untuk pendampingan
peningkatan layanan satuan pengembangan diri peningkatan mutu kepada kepala

. ht
mutu layanan pendidikan yang untuk peningkatan layanan satuan sekolah dalam
satuan berpusat pada mutu layanan pendidikan yang pengembangan

23
pendidikan peserta didik. satuan pendidikan berpusat pada diri untuk
yang berpusat yang berpusat pada peserta didik. peningkatan mutu

20
pada peserta peserta didik. layanan satuan
didik. pendidikan yang

or-
berpusat pada
peserta didik.

om
Pendampingan kepada Memahami Melakukan Menganalisis Mengevaluasi Membimbing
kepala sekolah dalam konsep pendampingan faktor-faktor yang pelaksanaan rekan sejawat

8-n
pengembangan satuan pendampingan kepada kepala memengaruhi pendampingan dengan
pendidikan untuk kepada kepala sekolah dalam proses kepada kepala menggunakan
peningkatan mutu sekolah dalam pengembangan pendampingan sekolah dalam agensi diri pada

32
layanan pendidikan yang pengembangan satuan kepada kepala pengembangan pelaksanaan
berpusat pada peserta satuan pendidikan untuk sekolah dalam satuan pendidikan pendampingan

7
didik. pendidikan peningkatan mutu pengembangan untuk kepada kepala

or-
untuk layanan satuan pendidikan peningkatan mutu sekolah dalam
peningkatan pendidikan yang untuk peningkatan layanan pengembangan

om
mutu layanan berpusat pada mutu layanan pendidikan yang satuan pendidikan
pendidikan peserta didik. pendidikan yang berpusat pada untuk
yang berpusat berpusat pada peserta didik. peningkatan mutu
pada peserta
didik.
peserta didik.
k-n layanan
pendidikan yang
-gt
berpusat pada
peserta didik.
jen

Pendampingan kepada Memahami Melakukan Menganalisis Mengevaluasi Membimbing


kepala sekolah dalam konsep pendampingan faktor-faktor yang pelaksanaan rekan sejawat
mengelola implementasi pendampingan kepada kepala memengaruhi pendampingan dengan
r
rdi

kebijakan pendidikan kepada kepala sekolah dalam proses kepada kepala menggunakan
pada satuan pendidikan sekolah dalam mengelola pendampingan sekolah dalam agensi diri pada
/pe

untuk peningkatan mutu mengelola implementasi kepada kepala mengelola pelaksanaan


layanan pendidikan yang implementasi kebijakan sekolah dalam implementasi pendampingan
berpusat pada peserta kebijakan pendidikan pada mengelola kebijakan kepada kepala
/02

didik. pendidikan satuan implementasi pendidikan pada sekolah dalam


pada satuan pendidikan untuk kebijakan satuan pendidikan mengelola
24

pendidikan peningkatan mutu pendidikan pada untuk implementasi


untuk layanan satuan pendidikan peningkatan mutu kebijakan
/20

peningkatan pendidikan yang untuk peningkatan layanan pendidikan pada


mutu layanan berpusat pada mutu layanan pendidikan yang satuan pendidikan
pendidikan peserta didik. pendidikan yang berpusat pada untuk
om

yang berpusat berpusat pada peserta didik. peningkatan mutu


pada peserta peserta didik. layanan
t.c

didik. pendidikan yang


. berpusat pada
spo

peserta didik.
og
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt
SALINAN
LAMPIRAN II

ml
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN

. ht
TENAGA KEPENDIDIKAN
NOMOR 7328/B.B1/HK.03.01/2023

23
TENTANG

20
MODEL KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH

or-
MODEL KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH

om
Jenjang Jabatan Pengawas Sekolah Ahli Muda

8-n
Level

32
Kompetensi Deskripsi Indikator Perilaku
Kompetensi

7
Kepribadian 3 Menganalisis faktor-faktor yang 3.1 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi

or-
memengaruhi kematangan moral, kematangan moral, emosi, dan spiritual dalam
emosi, dan spiritual dalam berperilaku sesuai dengan kode etik;

om
berperilaku sesuai dengan kode 3.2 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
etik, pengembangan diri melalui penerapan pengembangan diri melalui kebiasaan
kebiasaan refleksi, dan memiliki refleksi; dan

k-n
orientasi berpusat pada peserta 3.3 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
didik. pendampingan kepada kepala sekolah dalam
mengoptimalkan layanan pendidikan yang berpusat
-gt
pada peserta didik.

Sosial 3 Menganalisis faktor-faktor yang 3.1 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi


jen

memengaruhi penerapan kolaborasi untuk peningkatan mutu layanan satuan


kolaborasi dengan kepala pendidikan yang berpusat pada peserta didik;
r

sekolah, rekan sejawat, dan


rdi

masyarakat, serta keterlibatan 3.2 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi


dengan pemangku kepentingan, keterlibatan pemangku kepentingan untuk
organisasi profesi, dan jejaring peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang
/pe

yang lebih luas untuk berpusat pada peserta didik; dan


peningkatan mutu layanan
/02

satuan pendidikan yang 3.3 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi


berpusat pada peserta didik. keterlibatan dalam organisasi profesi dan jejaring
yang lebih luas untuk peningkatan mutu layanan
24

satuan pendidikan yang berpusat pada peserta


didik.
/20

Profesional 3 Menganalisis faktor-faktor yang 3.1 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi


om

memengaruhi proses proses pendampingan kepada kepala sekolah dalam


pendampingan kepada kepala pengembangan diri untuk peningkatan mutu
sekolah untuk melakukan layanan satuan pendidikan yang berpusat pada
t.c

pengembangan diri, peserta didik;


pengembangan satuan pendidikan,
spo

dan mengelola implementasi 3.2 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi


kebijakan pendidikan dalam proses pendampingan kepada kepala sekolah dalam
peningkatan mutu layanan satuan pengembangan satuan pendidikan untuk
og

pendidikan yang berpusat pada peningkatan mutu layanan pendidikan yang


peserta didik. berpusat pada peserta didik; dan
.bl

3.3 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi


proses pendampingan kepada kepala sekolah dalam
na

mengelola implementasi kebijakan pendidikan pada


satuan pendidikan untuk peningkatan mutu
lya

layanan pendidikan yang berpusat pada peserta


didik.
mu
ina
//a
ps:
htt
Jenjang Jabatan Pengawas Sekolah Ahli Madya

ml
Level

. ht
Kompetensi Deskripsi Indikator Perilaku
Kompetensi

23
Kepribadian 4 Mengevaluasi perilaku yang 4.1 Mengevaluasi perilaku yang menunjukkan
menunjukkan kematangan kematangan moral, emosi, dan spiritual sesuai

20
moral, emosi, dan spiritual dengan kode etik;
sesuai dengan kode etik,

or-
pengembangan diri melalui 4.2 Mengevaluasi penerapan pengembangan diri
kebiasaan refleksi, dan memiliki melalui kebiasaan refleksi; dan
orientasi berpusat pada peserta

om
didik. 4.3 Mengevaluasi penerapan pendampingan kepada
kepala sekolah dalam mengoptimalkan layanan

8-n
pendidikan yang berpusat pada peserta didik.

32
Sosial 4 Mengevaluasi penerapan 4.1 Mengevaluasi penerapan kolaborasi untuk
kolaborasi dengan kepala peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang

7
sekolah, rekan sejawat, dan berpusat pada peserta didik;

or-
masyarakat, serta keterlibatan
dengan pemangku kepentingan, 4.2 Mengevaluasi penerapan keterlibatan pemangku
organisasi profesi, dan jejaring kepentingan untuk peningkatan mutu layanan

om
yang lebih luas untuk satuan pendidikan yang berpusat pada peserta
peningkatan mutu layanan didik; dan
satuan pendidikan yang
berpusat pada peserta didik.
k-n
4.3 Mengevaluasi penerapan keterlibatan dalam
organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk
-gt
peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang
berpusat pada peserta didik.
jen

Profesional 4 Mengevaluasi pelaksanaan 4.1 Mengevaluasi pelaksanaan pendampingan


pendampingan kepada kepala kepada kepala sekolah dalam pengembangan diri
r
rdi

sekolah untuk melakukan untuk peningkatan mutu layanan satuan


pengembangan diri, pendidikan yang berpusat pada peserta didik;
pengembangan satuan
/pe

pendidikan, dan mengelola 4.2 Mengevaluasi pelaksanaan pendampingan


implementasi kebijakan kepada kepala sekolah dalam pengembangan satuan
pendidikan dalam peningkatan
/02

pendidikan untuk peningkatan mutu layanan


mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik; dan
pendidikan yang berpusat pada
24

peserta didik. 4.3 Mengevaluasi pelaksanaan pendampingan


kepada kepala sekolah dalam mengelola
implementasi kebijakan pendidikan pada satuan
/20

pendidikan untuk peningkatan mutu layanan


pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
om
t.c

Jenjang Jabatan Pengawas Sekolah Ahli Utama


spo

Level
Kompetensi Deskripsi Indikator Perilaku
Kompetensi
og

Kepribadian 5 Membimbing rekan sejawat 5.1 Membimbing rekan sejawat dengan


.bl

dengan menggunakan agensi diri menggunakan agensi diri untuk menunjukkan


untuk menunjukkan kematangan moral, emosi, dan spiritual dalam
na

berperilaku sesuai dengan kode etik;


kematangan moral, emosi, dan
lya

spiritual dalam berperilaku


5.2 Membimbing rekan sejawat dengan
sesuai dengan kode etik, menggunakan agensi diri dalam penerapan
pengembangan diri melalui pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi; dan
mu

kebiasaan refleksi, dan memiliki


orientasi berpusat pada peserta 5.3 Membimbing rekan sejawat dengan
menggunakan agensi diri dalam penerapan
ina

didik.
pendampingan kepada kepala sekolah untuk
mengoptimalkan layanan pendidikan yang berpusat
//a

pada peserta didik.


ps:
htt
Sosial 5 Membimbing rekan sejawat 5.1 Membimbing rekan sejawat dengan
dengan menggunakan agensi diri menggunakan agensi diri dalam penerapan

ml
dalam penerapan kolaborasi kolaborasi untuk peningkatan mutu layanan satuan
dengan kepala sekolah, rekan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.

. ht
sejawat, dan masyarakat, serta
keterlibatan dengan pemangku 5.2 Membimbing rekan sejawat dengan
menggunakan agensi diri dalam penerapan

23
kepentingan, organisasi profesi,
dan jejaring yang lebih luas keterlibatan pemangku kepentingan untuk
untuk peningkatan mutu peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang

20
layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
berpusat pada peserta didik.

or-
5.3 Membimbing rekan sejawat dengan
menggunakan agensi diri dalam keterlibatan pada
organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk

om
peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang
berpusat pada peserta didik.

8-n
Profesional 4 Mengevaluasi pelaksanaan 4.1 Mengevaluasi pelaksanaan pendampingan

32
pendampingan kepada kepala kepada kepala sekolah dalam pengembangan diri
sekolah untuk melakukan untuk peningkatan mutu layanan satuan
pengembangan diri, pendidikan yang berpusat pada peserta didik;

7
pengembangan satuan

or-
pendidikan, dan mengelola 4.2 Mengevaluasi pelaksanaan pendampingan
implementasi kebijakan kepada kepala sekolah dalam pengembangan satuan

om
pendidikan dalam peningkatan pendidikan untuk peningkatan mutu layanan
mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik; dan
pendidikan yang berpusat pada

k-n
peserta didik. 4.3 Mengevaluasi pelaksanaan pendampingan
kepada kepala sekolah dalam mengelola
implementasi kebijakan pendidikan pada satuan
-gt
pendidikan untuk peningkatan mutu layanan
pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
jen
r

DIREKTUR JENDERAL GURU


rdi

DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,


/pe

TTD
/02

NUNUK SURYANI
24

Salinan sesuai dengan aslinya


/20

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
om

TTD
t.c
spo

Temu Ismail
NIP 197003072002121001
og
.bl
na
lya
mu
ina
//a
ps:
htt
htt
ps:
//a
ina
mu
lya
na
.bl
og
spo
t.c
om
/20
24
/02
/pe
rdi
rjen
-gt
k-n
om
or-
7 32
8-n
om
or-
20
23
. ht
ml

Anda mungkin juga menyukai