Anda di halaman 1dari 11

-1-

SALINAN

l
tm
un.h
ah
-t
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

r-3
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 3 TAHUN 2023

mo
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN,

-no
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 27 TAHUN 2022 TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

tek
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

rsi
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ud
SEKRETARIS JENDERAL
ikb
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
md

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (2),


-ke

Pasal 13 ayat (3), Pasal 17, dan Pasal 28 ayat (6) Peraturan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
jen

Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pedoman Pemberian Tugas


Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pendidikan,
s
rse

Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, perlu mengatur kriteria


pemberian tugas belajar dengan pembebasan dari
/pe

kewajiban melaksanakan tugas jabatan, jangka waktu


tugas belajar, batas usia, dan kriteria pemberian tugas
/03

belajar dengan biaya mandiri;


b. bahwa untuk kelancaran pemberian tugas belajar di
23

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


/20

Teknologi, perlu mengatur lebih lanjut mengenai


pembiayaan tugas belajar, tata cara pengusulan
om

persetujuan tugas belajar bagi calon pegawai pelajar yang


dikecualikan dari persyaratan masa kerja, batas waktu
i.c

pengusulan tugas belajar, masa ikatan dinas, dan


pemeriksaan kesehatan;
las

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


gu

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan


Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan,
ore

Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Petunjuk


Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
f
.in

Riset, dan Teknologi Nomor 27 Tahun 2022 tentang


Pedoman Pemberian Tugas Belajar bagi Pegawai Negeri
ww

Sipil Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi;
//w

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


ps:

Indonesia Tahun 1945;


htt

jdih.kemdikbud.go.id
-2-

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik

l
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

tm
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

n.h
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

u
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran

ah
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

-t
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

r-3
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

mo
Indonesia Nomor 5494);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

-no
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan

tek
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

rsi
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

ud
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

ikb
Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6477);
md
6. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang
Pemberian Tugas Belajar (Lembaran Negara Republik
-ke

Indonesia Tahun 1961 Nomor 234, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 2278);
jen

7. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
s
rse

Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


2021 Nomor 156);
/pe

8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan
/03

Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,


dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
23

2021 Nomor 963);


9. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
/20

Teknologi Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pedoman


om

Pemberian Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
i.c

Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022


Nomor 616);
las

MEMUTUSKAN:
gu

Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN


ore

PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
f

PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


.in

NOMOR 27 TAHUN 2022 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN


ww

TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
//w

TEKNOLOGI.
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-3-

BAB I
KETENTUAN UMUM

l
tm
Pasal 1

n.h
Dalam Peraturan Sekretaris Jenderal ini yang dimaksud
dengan:

u
1. Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan oleh

ah
Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat Yang
Menerima Delegasi Kewenangan kepada PNS melalui

-t
pendidikan formal.

r-3
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS

mo
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara

-no
secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan.

tek
3. Pegawai Pelajar adalah PNS Kementerian yang diberi
Tugas Belajar.

rsi
4. Pejabat Yang Menerima Delegasi Kewenangan adalah
pejabat pimpinan tinggi yang ditunjuk oleh Pejabat

ud
Pembina Kepegawaian untuk memberikan,

ikb
memperpanjang, memberhentikan, dan membatalkan
Tugas Belajar ke PNS.
md
5. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan,
-ke

ilmu pengetahuan, dan teknologi.


6. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
jen

pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu


pengetahuan, dan teknologi.
s
rse

Pasal 2
/pe

Ruang lingkup Peraturan Sekretaris Jenderal ini meliputi:


a. pembiayaan Tugas Belajar;
/03

b. jangka waktu Tugas Belajar;


c. batas usia;
23

d. kriteria pemberian Tugas Belajar dengan pembebasan dari


kewajiban melaksanakan tugas jabatan;
/20

e. kriteria pemberian Tugas Belajar dengan biaya mandiri;


om

f. tata cara pengusulan persetujuan Tugas Belajar bagi


calon Pegawai Pelajar yang dikecualikan dari persyaratan
i.c

masa kerja;
g. batas waktu pengusulan Tugas Belajar;
las

h. masa ikatan dinas; dan


i. pemeriksaan kesehatan.
gu
ore

BAB II
PEMBIAYAAN TUGAS BELAJAR
f
.in

Pasal 3
ww

(1) Pembiayaan Tugas Belajar bersumber dari:


a. anggaran pendapatan dan belanja negara; atau
//w

b. sumber lain yang sah dan tidak mengikat.


(2) Sumber lain yang sah dan tidak mengikat sebagaimana
ps:

dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat bersumber dari


pemerintah daerah, pemerintah negara asing, swasta,
htt

badan, yayasan, lembaga, perusahaan, atau organisasi


berbadan hukum dalam negeri maupun luar negeri.

jdih.kemdikbud.go.id
-4-

(3) Selain bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja


negara atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat

l
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembiayaan Tugas

tm
Belajar dapat bersumber dari biaya mandiri yang

n.h
disediakan oleh calon Pegawai Pelajar secara penuh.

u
Pasal 4

ah
Pemberian pembiayaan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) dilakukan sesuai dengan tata cara

-t
pemberian biaya pendidikan oleh pihak yang membiayai Tugas

r-3
Belajar.

mo
Pasal 5

-no
(1) Pembiayaan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) yang dibiayai oleh Kementerian dapat

tek
digunakan untuk:
a. biaya perjalanan pergi pulang ke dan dari tempat

rsi
Tugas Belajar;
b. biaya alat pelajaran, buku, atau referensi lain;

ud
c. biaya kuliah, ujian, penelitian, seminar dan studi tur

ikb
yang wajib;
d. biaya hidup;
md
e. biaya asuransi kesehatan bagi Tugas Belajar di luar
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
-ke

perundang-undangan; dan
f. biaya penunjang pendidikan lainnya.
jen

(2) Pembiayaan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) paling sedikit sesuai dengan jangka waktu
s
rse

normatif penyelesaian program studi.


(3) Komponen pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat
/pe

(1) wajib dituangkan secara rinci dalam surat penjaminan


pembiayaan.
/03

Pasal 6
23

Pembiayaan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal


4 dan Pasal 5 dapat dibiayai lebih dari 1 (satu) sumber
/20

pembiayaan selama tidak membiayai komponen pembiayaan


om

yang sama.
i.c

Pasal 7
(1) Pembiayaan Tugas Belajar yang bersumber dari anggaran
las

pendapatan dan belanja negara atau sumber lain yang sah


dan tidak mengikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
gu

ayat (1) dapat diubah menjadi Tugas Belajar dengan


ore

pembiayaan yang bersumber dari biaya mandiri


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dengan
f

ketentuan:
.in

a. mendapat rekomendasi dari:


ww

1. pimpinan unit kerja dan sekretaris unit utama di


lingkungan unit utama; dan
//w

2. pimpinan unit kerja di lingkungan perguruan


tinggi negeri dan lembaga layanan pendidikan
ps:

tinggi;
b. mendapat persetujuan dari PyB; dan
htt

c. diperuntukkan untuk perpanjangan masa Tugas


Belajar.

jdih.kemdikbud.go.id
-5-

(2) Pembiayaan Tugas Belajar yang bersumber dari biaya


mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)

l
dapat diubah menjadi pembiayaan Tugas Belajar yang

tm
bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara

n.h
atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dengan

u
ketentuan:

ah
a. mendapat rekomendasi dari:
1. pimpinan unit kerja dan sekretaris unit utama di

-t
lingkungan unit utama; dan

r-3
2. pimpinan unit kerja di lingkungan perguruan

mo
tinggi negeri dan lembaga layanan pendidikan
tinggi;

-no
b. mendapat persetujuan dari PyB;
c. mendapat pembiayaan Tugas Belajar sampai dengan

tek
jangka waktu normatif penyelesaian program studi;
dan

rsi
d. telah menempuh pendidikan paling sedikit selama 2
(dua) semester.

ud
(3) Perubahan pembiayaan Tugas Belajar sebagaimana

ikb
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak mengubah
ketentuan pelaksanaan tugas jabatan sesuai dengan
md
keputusan Tugas Belajar sebelum perubahan
pembiayaan.
-ke

BAB III
jen

JANGKA WAKTU TUGAS BELAJAR


s
rse

Pasal 8
(1) Tugas Belajar dilaksanakan untuk jangka waktu tertentu.
/pe

(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai


dengan batas waktu normatif program studi yang
/03

ditentukan dalam surat penerimaan calon Pegawai Pelajar


di perguruan tinggi.
23

(3) Dalam hal perguruan tinggi tidak menentukan batas


waktu normatif program studi sebagaimana dimaksud
/20

pada ayat (2), jangka waktu Tugas Belajar sebagai berikut:


om

a. pendidikan program sarjana/sarjana terapan/yang


setara diberikan paling lama 4 (empat) tahun;
i.c

b. pendidikan program magister/magister terapan/


yang setara diberikan paling lama 2 (dua) tahun;
las

c. pendidikan program doktor/doktor terapan/yang


setara diberikan paling lama 5 (lima) tahun;
gu

d. pendidikan profesi diberikan paling lama 1 (satu)


ore

tahun;
e. pendidikan program spesialis diberikan paling lama 4
f

(empat) tahun; dan


.in

f. pendidikan program subspesialis diberikan paling


ww

lama 2 (dua) tahun.


//w

BAB IV
BATAS USIA
ps:

Pasal 9
htt

Batas usia calon Pegawai Pelajar dengan ketentuan sebagai


berikut:

jdih.kemdikbud.go.id
-6-

a. calon Pegawai Pelajar program sarjana/sarjana terapan


untuk jabatan pelaksana dan jabatan fungsional

l
keterampilan belum memasuki usia 41 (empat puluh satu)

tm
tahun;

n.h
b. calon Pegawai Pelajar program magister/magister terapan
untuk jabatan pelaksana, jabatan fungsional

u
keterampilan, dan jabatan fungsional jenjang pertama dan

ah
jenjang muda belum memasuki usia 47 (empat puluh
tujuh) tahun;

-t
c. calon Pegawai Pelajar program magister/magister terapan

r-3
untuk jabatan fungsional jenjang madya belum memasuki

mo
usia 49 (empat puluh sembilan) tahun;
d. calon Pegawai Pelajar program magister/magister terapan

-no
untuk jabatan fungsional jenjang utama belum memasuki
usia 51 (lima puluh satu) tahun;

tek
e. calon Pegawai Pelajar program doktor/doktor terapan:
1. untuk jabatan pelaksana, jabatan fungsional

rsi
keterampilan, dan jabatan fungsional keahlian
jenjang pertama dan muda belum memasuki usia:

ud
a) 44 (empat puluh empat) tahun bagi yang batas

ikb
waktu normatif program studi selama 3 (tiga)
tahun;
md
b) 41 (empat puluh satu) tahun bagi yang batas
waktu normatif program studi selama 4 (empat)
-ke

tahun;
c) 38 (tiga puluh delapan) tahun bagi yang batas
jen

waktu normatif program studi selama 5 (lima)


tahun;
s
rse

d) 35 (tiga puluh lima) tahun bagi yang batas waktu


normatif program studi selama 6 (enam) tahun;
/pe

dan
e) 32 (tiga puluh dua) tahun bagi yang batas waktu
/03

normatif program studi selama 7 (tujuh) tahun.


2. untuk jabatan fungsional keahlian jenjang madya
23

belum memasuki usia:


a) 46 (empat puluh enam) tahun bagi yang batas
/20

waktu normatif program studi selama 3 (tiga)


om

tahun;
b) 43 (empat puluh tiga) tahun bagi yang batas
i.c

waktu normatif program studi selama 4 (empat)


tahun;
las

c) 40 (empat puluh) tahun bagi yang batas waktu


normatif program studi selama 5 (lima) tahun;
gu

d) 37 (tiga puluh tujuh) tahun bagi yang batas


ore

waktu normatif program studi selama 6 (enam)


tahun; dan
f

e) 34 (tiga puluh empat) tahun bagi yang batas


.in

waktu normatif program studi selama 7 (tujuh)


ww

tahun.
3. untuk jabatan fungsional keahlian jenjang utama dan
//w

jabatan fungsional dosen jenjang asisten ahli, jenjang


lektor, dan jenjang lektor kepala belum memasuki
ps:

usia:
a) 51 (lima puluh satu) tahun bagi yang batas
htt

waktu normatif program studi selama 3 (tiga)


tahun;

jdih.kemdikbud.go.id
-7-

b) 48 (empat puluh delapan) tahun bagi yang batas


waktu normatif program studi selama 4 (empat)

l
tahun;

tm
c) 45 (empat puluh lima) tahun bagi yang batas

n.h
waktu normatif program studi selama 5 (lima)
tahun;

u
d) 42 (tempat puluh dua) tahun bagi yang batas

ah
waktu normatif program studi selama 6 (enam)
tahun; dan

-t
e) 39 (tiga puluh sembilan) tahun bagi yang batas

r-3
waktu normatif program studi selama 7 (tujuh)

mo
tahun;
f. calon Pegawai Pelajar program profesi belum memasuki

-no
usia 43 (empat puluh tiga) tahun;
g. calon Pegawai Pelajar program spesialis untuk jabatan

tek
fungsional dosen:
1. jenjang asisten ahli, jenjang lektor, dan jenjang lektor

rsi
kepala belum memasuki usia 48 (empat puluh
delapan) tahun; dan

ud
2. jenjang guru besar/profesor belum memasuki usia 48

ikb
(empat puluh delapan) tahun; dan
h. calon Pegawai Pelajar program subspesialis untuk jabatan
md
fungsional dosen:
1. jenjang asisten ahli, jenjang lektor, dan jenjang lektor
-ke

kepala belum memasuki usia 54 (lima puluh empat)


tahun; dan
jen

2. jenjang guru besar/profesor belum memasuki usia 59


(lima puluh sembilan) tahun.
s
rse

BAB V
/pe

KRITERIA PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DENGAN


PEMBEBASAN DARI KEWAJIBAN
/03

MELAKSANAKAN TUGAS JABATAN


23

Pasal 10
Tugas Belajar dapat dilaksanakan dengan pembebasan dari
/20

kewajiban melaksanakan tugas jabatan.


om

Pasal 11
i.c

(1) Pembebasan dari kewajiban melaksanakan tugas jabatan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dapat diberikan
las

dengan mempertimbangkan:
a. kebutuhan organisasi; dan
gu

b. kemampuan Pegawai Pelajar dalam melaksanakan


ore

tugas kedinasan.
(2) Kebutuhan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat
f

(1) huruf a dengan memenuhi paling sedikit 60% (enam


.in

puluh persen) dari ketersediaan pegawai di unit kerja.


ww

(3) Kebutuhan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) dibuktikan dengan surat pernyataan
//w

pertanggungjawaban mutlak asli yang ditandatangani oleh


pemimpin unit kerja.
ps:

(4) Kemampuan Pegawai Pelajar dalam melaksanakan tugas


kedinasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
htt

dengan mempertimbangkan:

jdih.kemdikbud.go.id
-8-

a. jarak tempuh antara unit kerja dan perguruan tinggi


tempat pelaksanaan Tugas Belajar;

l
b. waktu tempuh antara unit kerja dan perguruan tinggi

tm
tempat pelaksanaan Tugas Belajar;

n.h
c. pendidikan yang berbasis riset; dan/atau
d. kesanggupan Pegawai Pelajar dalam melaksanakan

u
tugas kedinasan dan Tugas Belajar secara

ah
bersamaan.
(5) Kemampuan Pegawai Pelajar dalam melaksanakan tugas

-t
kedinasan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

r-3
dibuktikan dengan surat pernyataan calon Pegawai Pelajar

mo
asli dengan tembusan pemimpin unit kerja.

-no
Pasal 12
(1) Tugas Belajar dengan melaksanakan tugas jabatan dapat

tek
diubah menjadi Tugas Belajar dengan pembebasan dari
kewajiban melaksanakan tugas jabatan.

rsi
(2) Perubahan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan dengan ketentuan:

ud
a. terganggunya pelaksanaan tugas kedinasan akibat

ikb
dari pelaksanaan Tugas Belajar; dan
b. dilakukan paling sedikit setelah 2 (dua) semester.
md
(3) Terganggunya pelaksanaan tugas kedinasan akibat
pelaksanaan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada
-ke

ayat (3) huruf a dibuktikan dengan surat pernyataan asli


yang ditandatangani oleh pemimpin unit kerja.
jen

(4) Perubahan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dapat dilakukan setelah mendapatkan
s
rse

persetujuan tertulis dari pemimpin unit kerja dibuktikan


dengan surat persetujuan tertulis asli dari pimpinan unit
/pe

kerja.
(5) Perubahan pemberian Tugas Belajar sebagaimana
/03

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Pejabat Yang


Menerima Delegasi Kewenangan.
23

BAB VI
/20

KRITERIA PEMBERIAN
om

TUGAS BELAJAR DENGAN BIAYA MANDIRI


i.c

Pasal 13
(1) Tugas Belajar dengan biaya mandiri diberikan apabila
las

memenuhi kriteria sebagai berikut:


a. adanya kebutuhan sangat mendesak di luar rencana
gu

kebutuhan unit kerja yang telah ditetapkan;


ore

b. belum tersedianya pembiayaan; dan


c. persetujuan calon Pegawai Pelajar.
f

(2) Kriteria adanya kebutuhan sangat mendesak di luar


.in

rencana kebutuhan unit kerja sebagaimana dimaksud


ww

pada ayat (1) huruf a paling sedikit meliputi adanya:


a. kesenjangan kompetensi pegawai akibat banyaknya
//w

pegawai yang memasuki masa purna tugas dan masih


belum memadainya kompetensi pegawai saat ini;
ps:

b. kebutuhan bidang ilmu tertentu untuk meningkatkan


kinerja organisasi; dan
htt

c. kebutuhan perpindahan jabatan.

jdih.kemdikbud.go.id
-9-

(3) Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan


huruf b dibuktikan dengan surat pernyataan asli dari

l
pimpinan unit kerja.

tm
(4) Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

n.h
dibuktikan dengan surat pernyataan persetujuan asli oleh
calon Pegawai Pelajar.

u
ah
BAB VII
TATA CARA PENGUSULAN PERSETUJUAN TUGAS BELAJAR

-t
BAGI CALON PEGAWAI PELAJAR YANG DIKECUALIKAN DARI

r-3
PERSYARATAN MASA KERJA

mo
Pasal 14

-no
(1) Persyaratan masa kerja calon Pegawai Pelajar dapat
dikecualikan bagi PNS yang memiliki masa kerja kurang

tek
dari 2 (dua) tahun sejak diangkat sebagai PNS, dalam hal:
a. kebutuhan yang mendesak; dan

rsi
b. kompetensinya dibutuhkan organisasi.
(2) Pengusulan persetujuan untuk Tugas Belajar bagi calon

ud
Pegawai Pelajar yang memiliki masa kerja kurang dari 2

ikb
(dua) tahun sejak diangkat PNS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disampaikan oleh pemimpin unit kerja
md
kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal.
(3) Pengusulan persetujuan sebagaimana dimaksud pada
-ke

ayat (2) disampaikan oleh Menteri kepada menteri yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
jen

pendayagunaan aparatur negara.


(4) Pengusulan persetujuan sebagaimana dimaksud pada
s
rse

ayat (2) diajukan paling lambat 7 (tujuh) bulan sebelum


masa pendidikan calon Pegawai Pelajar.
/pe

BAB VIII
/03

BATAS WAKTU PENGUSULAN TUGAS BELAJAR


23

Pasal 15
(1) Pimpinan unit kerja mengusulkan pemberian Tugas
/20

Belajar kepada Sekretaris Jenderal melalui kepala biro


om

yang membidangi urusan sumber daya manusia paling


lama 1 (satu) semester dari mulainya masa pendidikan.
i.c

(2) Dalam hal pengusulan Tugas Belajar sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) diajukan lebih dari 1 (satu)
las

semester setelah dimulainya masa pendidikan,


pengusulan Tugas Belajar tersebut ditolak.
gu
ore

BAB IX
MASA IKATAN DINAS
f
.in

Pasal 16
ww

(1) Kewajiban ikatan dinas yang harus dilaksanakan oleh


Pegawai Pelajar selama:
//w

a. 2 (dua) kali masa pelaksanaan Tugas Belajar


termasuk perpanjangan masa Tugas Belajar, bagi
ps:

Pegawai Pelajar yang dibebastugaskan dari jabatan;


atau
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -

b. 1 (satu) kali masa pelaksanaan Tugas Belajar


termasuk perpanjangan masa Tugas Belajar, bagi

l
Pegawai Pelajar yang tidak dibebastugaskan dari

tm
jabatan.

n.h
(2) Dalam hal terdapat perubahan Tugas Belajar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12, penghitungan masa ikatan

u
dinas dilakukan dengan menghitung akumulasi masa

ah
ikatan dinas pada saat:
a. Tugas Belajar dengan melaksanakan tugas jabatan

-t
termasuk perpanjangan masa Tugas Belajar; dan

r-3
b. Tugas Belajar dengan pembebasan dari kewajiban

mo
melaksanakan tugas jabatan termasuk perpanjangan
masa Tugas Belajar.

-no
(3) Dalam hal terdapat perubahan Pembiayaan Tugas Belajar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, penghitungan

tek
masa ikatan dinas dilakukan dengan menghitung
akumulasi masa ikatan dinas pada saat:

rsi
a. Tugas Belajar dengan pembiayaan yang bersumber
dari biaya mandiri; dan

ud
b. Tugas Belajar dengan pembiayaan yang bersumber

ikb
dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau
sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
md
BAB X
-ke

PEMERIKSAAN KESEHATAN
jen

Pasal 17
(1) Pemberhentian Tugas Belajar bagi Pegawai Pelajar dengan
s
rse

alasan tidak sehat jasmani dan rohani dinyatakan oleh tim


penguji kesehatan setelah dilakukan pemeriksaan
/pe

kesehatan.
(2) Pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
/03

(1) untuk Tugas Belajar yang dilaksanakan di dalam negeri


dilakukan di rumah sakit pemerintah yang ditunjuk oleh
23

kementerian yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang kesehatan di wilayah tempat
/20

pelaksanaan Tugas Belajar.


om

(3) Pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) untuk Tugas Belajar yang dilaksanakan di luar negeri
i.c

dilakukan:
a. di rumah sakit setempat; dan
las

b. di rumah sakit pemerintah yang ditunjuk oleh


kementerian yang menyelenggarakan urusan
gu

pemerintahan di bidang kesehatan.


ore

(4) Pemeriksaan kesehatan di rumah sakit setempat


sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a harus
f

dilaporkan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia


.in

atau konsulat jenderal setempat.


ww

(5) Dalam hal terdapat perbedaan hasil pemeriksaan


kesehatan yang dilakukan di rumah sakit sebagaimana
//w

dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf b, maka hasil


pemeriksaan yang digunakan merupakan hasil
ps:

pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di rumah sakit


pemerintah yang ditunjuk oleh kementerian yang
htt

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


kesehatan.

jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

l
tm
Pasal 18

n.h
Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

u
ah
Ditetapkan di Jakarta

-t
pada tanggal 27 Maret 2023

r-3
mo
SEKRETARIS JENDERAL,

-no
TTD.

tek
SUHARTI

rsi
ud
Salinan sesuai dengan aslinya,
Plt. Kepala Biro Hukum
ikb
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
md

TTD.
-ke

Dian Wahyuni
jen

NIP 196210221988032001
s
rse
/pe
/03
23
/20
om
i.c
las
gu
ore
f
.in
ww
//w
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai