ml
.ht
23
-20
un
ah
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
5-t
NOMOR 45 TAHUN 2023
r-4
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN TUNJANGAN GURU
mo
APARATUR SIPIL NEGARA DAERAH
-no
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
ek
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
drsit
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
ml
telah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
.ht
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
23
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
-20
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus
un
Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor
ah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
5-t
Nomor 5016);
r-4
6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
mo
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 156);
-no
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28
Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
ek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
rsit
Nomor 963);
d
MEMUTUSKAN:
bu
BAB I
rm
KETENTUAN UMUM
pe
Pasal 1
0/
Khusus.
4. Tambahan Penghasilan adalah sejumlah uang yang
mu
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
ml
7. Aplikasi Data Pokok Pendidikan yang selanjutnya disebut
Aplikasi Dapodik adalah suatu aplikasi pendataan yang
.ht
dikelola oleh Kementerian yang digunakan untuk
23
mengumpulkan dan memeriksa data satuan pendidikan,
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sumber
-20
daya pendidikan, substansi pendidikan, dan capaian
pendidikan yang diperbaharui secara daring.
8. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan
un
urusan pemerintahan di bidang pendidikan.
ah
9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang Pendidikan.
5-t
10. Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan yang selanjutnya
r-4
disebut Puslapdik adalah unit kerja di Kementerian yang
melaksanakan tugas dan fungsi di bidang layanan
mo
pembiayaan pendidikan.
11. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah
-no
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-
batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus
ek
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
rsit
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d
Pasal 2
mu
a. Kementerian;
b. Pemerintah Daerah; dan
w.a
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
Pasal 3
Penyaluran Tunjangan Guru ASN dilaksanakan dengan
ml
prinsip:
a. tertib yaitu dikelola secara tepat waktu dan tepat guna
.ht
yang didukung dengan bukti administrasi yang dapat
23
dipertanggungjawabkan.
b. efisien yaitu, penggunaan dana diupayakan untuk
-20
meningkatkan capaian yang maksimum melalui
penggunaan dana;
c. efektif yaitu, penggunaan dana diupayakan dapat
un
memberikan hasil, pengaruh, dan daya guna untuk
ah
mencapai tujuan;
d. transparan yaitu, keterbukaan yang memungkinkan
5-t
masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses
r-4
informasi seluas-luasnya;
e. akuntabel yaitu, mempertanggungjawabkan pengelolaan
mo
dana dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan; dan
-no
f. kepatutan yaitu, tindakan atau suatu sikap yang
dilakukan dengan wajar dan proporsional.
Pasal 4 ek
rsit
Tunjangan Guru ASN terdiri atas:
a. Tunjangan Profesi;
d
c. Tambahan Penghasilan.
dik
BAB II
en
TUNJANGAN PROFESI
rm
Pasal 5
pe
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
ml
kepala sekolah;
(4) Persyaratan pemenuhan beban kerja sebagaimana
.ht
dimaksud pada ayat (2) huruf f dikecualikan bagi:
23
a. Guru ASN di daerah yang mengikuti pengembangan
profesi berupa pendidikan dan pelatihan dengan
-20
lama pendidikan dan pelatihan 600 (enam ratus) jam
atau selama 3 (tiga) bulan dan mendapat
izin/persetujuan dari pejabat pembina kepegawaian;
un
dan/atau
ah
b. Guru ASN di daerah yang mengikuti program
pertukaran Guru ASN, kemitraan, dan/atau magang
5-t
yang mendapat izin/persetujuan dari pejabat
r-4
pembina kepegawaian.
mo
Pasal 6
(1) Tunjangan Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
-no
ayat (1) diberikan dalam bentuk uang yang disalurkan
melalui rekening bank penerima tunjangan.
ek
(2) Tunjangan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok sesuai dengan
rsit
ketentuan peraturan perundang-undangan.
d
Pasal 7
bu
dengan kewenangannya.
pe
Tunjangan Profesi.
/1
BAB III
23
TUNJANGAN KHUSUS
20
Pasal 8
(1) Guru ASN di daerah yang ditugaskan di Daerah Khusus
m/
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
ml
keputusan mengajar.
.ht
Pasal 9
23
(1) Tunjangan Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) diberikan dalam bentuk uang yang disalurkan
-20
melalui rekening bank penerima tunjangan.
(2) Tunjangan Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok sesuai dengan
un
ketentuan peraturan perundang-undangan.
ah
Pasal 10
5-t
(1) Pemberian Tunjangan Khusus sebagaimana dimaksud
r-4
dalam Pasal 8 ayat (1) disalurkan setiap 3 (tiga) bulan
dalam 1 (satu) tahun anggaran.
mo
(2) Penyaluran Tunjangan Khusus sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai
-no
dengan kewenangannya.
(3) Penyaluran Tunjangan Khusus sebagaimana dimaksud
ek
pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan tahapan
penyaluran Tunjangan Khusus.
rsit
BAB IV
d
TAMBAHAN PENGHASILAN
bu
dik
Pasal 11
(1) Guru ASN di daerah diberikan Tambahan Penghasilan
en
setiap bulan.
(2) Guru ASN di daerah yang menerima Tambahan
rm
berikut:
a. memiliki status sebagai Guru ASN di daerah di
0/
Dapodik;
23
IV;
e. memiliki NUPTK;
m/
dikecualikan bagi:
a. Guru ASN di daerah yang mengikuti pengembangan
ina
jdih.kemdikbud.go.id
-7-
ml
c. Guru ASN di daerah yang bertugas di Daerah
Khusus.
.ht
23
Pasal 12
(1) Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
-20
Pasal 11 ayat (1) diberikan dalam bentuk uang yang
disalurkan melalui rekening bank penerima tunjangan.
(2) Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat
un
(1) diberikan sebesar Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh
ah
ribu rupiah) setiap bulannya.
5-t
Pasal 13
r-4
(1) Pemberian Tambahan Penghasilan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) disalurkan setiap 3
mo
(tiga) bulan dalam 1 (satu) tahun anggaran.
(2) Penyaluran Tambahan Penghasilan sebagaimana
-no
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah
Daerah sesuai dengan kewenangannya.
ek
(3) Penyaluran Tambahan Penghasilan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
rsit
tahapan penyaluran Tambahan Penghasilan.
d
Pasal 14
bu
BAB V
ALOKASI, PENGHENTIAN PEMBAYARAN, DAN PENGENAAN
0/
Pasal 15
(1) Alokasi Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan
20
undangan.
na
Pasal 16
lya
a. cuti tahunan;
b. cuti besar;
ww
c. cuti sakit;
d. cuti melahirkan;
jdih.kemdikbud.go.id
-8-
ml
(3) Ketentuan penerimaan Tunjangan Profesi, Tunjangan
Khusus, dan Tambahan Penghasilan sebagaimana
.ht
dimaksud pada ayat (1) dikecualikan untuk Guru ASN di
23
daerah yang melaksanakan cuti di luar tanggungan
negara.
-20
(4) Guru ASN di daerah yang melaksanakan cuti studi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan mengenai Guru
ASN tetap memperoleh Tunjangan Profesi, Tunjangan
un
Khusus, dan Tambahan Penghasilan.
ah
Pasal 17
5-t
(1) Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
r-4
menghentikan pembayaran Tunjangan Profesi, Tunjangan
Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru ASN di daerah
mo
jika Guru ASN di daerah:
a. meninggal dunia;
-no
b. mencapai batas usia pensiun;
c. melaksanakan cuti sakit melebihi dari 6 (enam)
ek
bulan;
d. mengundurkan diri atas permintaan sendiri;
rsit
e. dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
d
berikutnya.
pe
Pasal 18
Penerima Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan
na
BAB VI
ina
Pasal 19
Kementerian dan Pemerintah Daerah melakukan monitoring
ww
jdih.kemdikbud.go.id
-9-
Pasal 20
Pelaporan Tunjangan Guru ASN sesuai dengan ketentuan
ml
peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan dana
alokasi khusus nonfisik.
.ht
23
BAB VII
LARANGAN DAN SANKSI
-20
Pasal 21
(1) Pemerintah Daerah dilarang menunda penyaluran
un
Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan
ah
Penghasilan melewati 14 (empat belas) hari kerja sejak
tanggal diterimanya dana Tunjangan Profesi Tunjangan
5-t
Khusus, dan Tambahan Penghasilan di rekening kas
r-4
umum daerah.
(2) Pemerintah Daerah dilarang menggunakan alokasi dana
mo
Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan
Penghasilan selain peruntukan Tunjangan Profesi,
-no
Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.
ek
(3) Pemerintah Daerah yang menunda penyaluran dan/atau
menggunakan alokasi dana sebagaimana dimaksud pada
rsit
ayat (1) dan ayat (2) dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
d
bu
Pasal 22
dik
perundang-undangan.
20
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
m/
Pasal 23
.co
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Guru ASN yang
diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan tetap diberikan
na
Menteri ini.
mu
Pasal 24
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
ina
jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -
Pasal 25
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ml
diundangkan.
.ht
23
-20
un
ah
5-t
r-4
mo
-no
ek
d rsit
bu
dik
en
rm
pe
0/
/1
23
20
m/
.co
na
lya
mu
ina
w.a
ww
jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -
ml
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
.ht
23
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Agustus 2023
-20
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
un
REPUBLIK INDONESIA,
ah
TTD.
5-t
r-4
NADIEM ANWAR MAKARIM
mo
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 4 Agustus 2023
-no
DIREKTUR JENDERAL
ek
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
rsit
REPUBLIK INDONESIA,
d
TTD.
bu
dik
ASEP N. MULYANA
en
TTD.
20
Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
m/
.co
na
lya
mu
ina
w.a
ww
jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN
ml
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
.ht
REPUBLIK INDONESIA
23
NOMOR 45 TAHUN 2023
TENTANG
-20
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PEMBERIAN TUNJANGAN GURU APARATUR SIPIL
un
NEGARA DAERAH
ah
TAHAPAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI, TUNJANGAN KHUSUS,
5-t
DAN TAMBAHAN PENGHASILAN
r-4
A. Tahapan Penyaluran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus
mo
Penyaluran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus, dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut.
-no
Gambar 1.
1
Input dan/atau ek
Validasi dan 2
rsit
Penetapan
Pembaruan Data
Penerima
Guru ASN Daerah
Tunjangan
d
bu
dik
3 4
en
rm
Pembayaran Tunjangan
Tunjangan diterima Guru
pe
Keterangan:
0/
huruf c.
e. Kebenaran data yang telah diinput dan/atau diperbarui menjadi
lya
bersangkutan.
h. Dalam hal terdapat perbedaan gaji pokok yang tertera dengan
ww
kondisi yang dimiliki oleh Guru ASN Daerah, maka Guru ASN
Daerah yang bersangkutan harus memperbaiki golongan ruang
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
ml
i. Dalam hal Guru ASN Daerah dimutasi ke Satuan Pendidikan lain
dalam satu Pemerintah Daerah yang sama maka Guru ASN Daerah
.ht
yang bersangkutan memperbaiki data tempat tugas yang baru
23
pada Dapodik.
j. Dinas Pendidikan dan Direktorat Jenderal memastikan data Guru
-20
ASN pada Dapodik akurat dan logis sesuai dengan kondisi Guru
ASN Daerah.
2. Validasi dan Penetapan Penerima Tunjangan
un
a. Puslapdik melakukan sinkronisasi data Guru ASN Daerah antara
ah
Dapodik dengan aplikasi sistem informasi manajemen tunjangan
pada Kementerian sesuai dengan waktu sebagai berikut:
5-t
r-4
Tabel 1.
Sinkronisasi Data Jadwal Pembayaran
mo
31 Maret Pembayaran Triwulan I mulai Bulan April
-no
30 Juni Pembayaran Triwulan II mulai Bulan Juli
30 September Pembayaran Triwulan III mulai Bulan
Oktober
ek
rsit
31 Oktober Pembayaran Triwulan IV mulai Bulan
November
d
bu
3. Pembayaran Tunjangan
.co
Daerah, maka:
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
ml
Khusus, Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya
melakukan pembayaran kenaikan gaji berkala dimaksud
.ht
pada tahun berkenaan setelah Guru ASN Daerah yang
23
bersangkutan melakukan perbaikan data pada Dapodik, dan
pembayaran terhitung mulai tanggal gaji berkala, sehingga
-20
nilai hak bayar pada sistem informasi manajemen
pembayaran sesuai dengan kenaikan gaji berkala (proses
reload); dan
un
2) dalam hal terjadinya kenaikan gaji berkala sebagaimana
ah
dimaksud pada angka 1) maka jumlah uang yang dapat
dibayarkan sesuai dengan nominal yang tertera pada SK
5-t
Kepegawaian terakhir.
r-4
e. Dalam hal terdapat kekurangan pembayaran Tunjangan Profesi
pada tahun sebelumnya, maka Pemerintah Daerah dapat
mo
melakukan pembayaran setelah mengusulkan kurang bayar
melalui sistem informasi manajemen pembayaran dan mendapat
-no
persetujuan dari Puslapdik dengan mengeluarkan surat
keputusan kurang bayar (carry over).
ek
f. Dalam hal terdapat kelebihan pembayaran Tunjangan Profesi dan
Tunjangan Khusus, maka kelebihan bayar tersebut dapat
rsit
diperhitungkan pada pembayaran Tunjangan Profesi dan
Tunjangan Khusus tahap berikutnya.
d
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
ml
Gambar 2.
1 2
.ht
Validasi dan
Input dan/atau
Penetapan Penerima
Pembaruan Data
23
Tambahan
Guru ASN Daerah
Penghasilan
un -20
ah
3 4
Pembayaran Tambahan
5-t
Tambahan Penghasilan diterima
Penghasilan Guru ASN Daerah
r-4
mo
Keterangan:
1. Input dan/atau Pembaruan Data Guru ASN Daerah
-no
a. Guru ASN Daerah didampingi operator sekolah menginput
dan/atau memperbarui data Guru ASN Daerah melalui Dapodik.
ek
b. Guru ASN Daerah yang bersangkutan harus memastikan data
terinput dengan benar.
rsit
c. Data yang diinput dan/atau diperbarui terutama data mengenai
d
pada Dapodik diverifikasi dan validasi oleh Guru ASN Daerah yang
bersangkutan.
23
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
Tabel. 2
Sinkronisasi Data Jadwal Pembayaran
ml
31 Maret Pembayaran Triwulan I mulai Bulan April
.ht
30 Juni Pembayaran Triwulan II mulai Bulan Juli
23
30 September Pembayaran Triwulan III mulai Bulan
Oktober
-20
31 Oktober Pembayaran Triwulan IV mulai Bulan
November
un
c. Penetapan Penerima Tambahan Penghasilan Guru dilakukan
ah
melalui Surat Keputusan Penerima Tambahan Penghasilan Guru
5-t
ASN Daerah yang ditetapkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang
ditunjuk.
r-4
d. Penetapan penerima Tambahan Penghasilan dilakukan setiap
semester.
mo
3. Pembayaran Tambahan Penghasilan
a. Pembayaran Tambahan Penghasilan dilakukan oleh Dinas
-no
Pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
b. Pembayaran Tambahan Penghasilan berdasarkan data Guru ASN
ek
Daerah yang telah ditetapkan sebagai penerima Tambahan
Penghasilan.
rsit
c. Tambahan Penghasilan Guru ASN Daerah dibayarkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya dana
d
bu
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
ml
dengan waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, penyaluran Tambahan Penghasilan Guru ASN Daerah
.ht
dilaksanakan sesuai dengan peraturan menteri yang
23
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan
mengenai pengelolaan dana alokasi khusus nonfisik.
-20
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
un
RISET, DAN TEKNOLOGI
ah
REPUBLIK INDONESIA,
5-t
TTD.
r-4
NADIEM ANWAR MAKARIM
mo
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
-no
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
ek
TTD. rsit
Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
d
bu
dik
en
rm
pe
0/
/1
23
20
m/
.co
na
lya
mu
ina
w.a
ww
jdih.kemdikbud.go.id