Anda di halaman 1dari 17

SALINAN

ml
.ht
23
-20
un
ah
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA

5-t
NOMOR 45 TAHUN 2023

r-4
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN TUNJANGAN GURU

mo
APARATUR SIPIL NEGARA DAERAH

-no
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ek
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
drsit

Menimbang : a. bahwa dengan adanya perubahan mekanisme


bu

penyampaian laporan dan rekomendasi penyaluran dana


dik

tunjangan Guru Aparatur Sipil Negara, perlu melakukan


penyesuaian terhadap pemberian tunjangan Guru
en

Aparatur Sipil Negara untuk meningkatkan kinerja,


profesionalisme, dan kesejahteraan Guru di daerah
rm

provinsi dan kabupaten/kota;


pe

b. bahwa Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,


dan Teknologi Nomor 4 Tahun 2022 tentang Petunjuk
0/

Teknis Pemberian Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus,


dan Tambahan Penghasilan Guru Aparatur Sipil Negara di
/1

Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sudah tidak sesuai


23

lagi dengan perkembangan pengelolaan dana alokasi


khusus nonfisik sehingga perlu diganti;
20

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
m/

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi tentang Petunjuk Teknis Pemberian Tunjangan
.co

Guru Aparatur Sipil Negara Daerah;


na

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


lya

Indonesia Tahun 1945;


2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
mu

Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005


Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
ina

Indonesia Nomor 4586);


3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
w.a

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
ww

Negara Republik Indonesia Nomor 4916);


4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

jdih.kemdikbud.go.id
-2-

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

ml
telah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

.ht
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

23
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

-20
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus

un
Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor

ah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

5-t
Nomor 5016);

r-4
6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

mo
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 156);

-no
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28
Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja

ek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
rsit
Nomor 963);
d

MEMUTUSKAN:
bu

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,


dik

DAN TEKNOLOGI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN


TUNJANGAN GURU APARATUR SIPIL NEGARA DAERAH.
en

BAB I
rm

KETENTUAN UMUM
pe

Pasal 1
0/

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:


1. Tunjangan Guru Aparatur Sipil Negara Daerah yang
/1

selanjutnya disebut Tunjangan Guru ASN adalah


23

tunjangan yang bersumber dana alokasi khusus nonfisik


yang diberikan kepada Guru untuk meningkatkan
20

kinerja, profesionalisme, dan kesejahteraan Guru ASN.


2. Tunjangan Profesi adalah tunjangan yang diberikan
m/

kepada Guru yang memiliki Sertifikat Pendidik sebagai


penghargaan atas profesionalitasnya.
.co

3. Tunjangan Khusus adalah tunjangan yang diberikan


kepada Guru sebagai kompensasi atas kesulitan hidup
na

yang dihadapi dalam melaksanakan tugas di Daerah


lya

Khusus.
4. Tambahan Penghasilan adalah sejumlah uang yang
mu

diberikan kepada Guru ASN di daerah yang belum


memiliki Sertifikat Pendidik yang memenuhi kriteria
ina

sebagai penerima Tambahan Penghasilan.


5. Sertifikat Pendidik adalah bukti formal sebagai
w.a

pengakuan yang diberikan kepada Guru sebagai tenaga


profesional.
ww

6. Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang


selanjutnya disebut NUPTK adalah kode referensi yang
berbentuk nomor unik bagi pendidik dan tenaga

jdih.kemdikbud.go.id
-3-

kependidikan sebagai identitas dalam menjalankan tugas


pada satuan pendidikan di bawah binaan Kementerian.

ml
7. Aplikasi Data Pokok Pendidikan yang selanjutnya disebut
Aplikasi Dapodik adalah suatu aplikasi pendataan yang

.ht
dikelola oleh Kementerian yang digunakan untuk

23
mengumpulkan dan memeriksa data satuan pendidikan,
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sumber

-20
daya pendidikan, substansi pendidikan, dan capaian
pendidikan yang diperbaharui secara daring.
8. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan

un
urusan pemerintahan di bidang pendidikan.

ah
9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang Pendidikan.

5-t
10. Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan yang selanjutnya

r-4
disebut Puslapdik adalah unit kerja di Kementerian yang
melaksanakan tugas dan fungsi di bidang layanan

mo
pembiayaan pendidikan.
11. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah

-no
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-
batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus

ek
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
rsit
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d

12. Daerah Khusus adalah daerah yang terpencil atau


bu

terbelakang, daerah dengan kondisi masyarakat adat


dik

yang terpencil, daerah perbatasan dengan negara lain,


daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial,
en

atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.


13. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
rm

penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin


pe

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi


kewenangan daerah otonom.
0/

14. Dinas Pendidikan adalah perangkat daerah yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
/1

kewenangan daerah di bidang pendidikan di daerah.


23

15. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN


adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
20

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada


instansi pemerintah.
m/

16. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama


mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
.co

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada


pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
na

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.


lya

Pasal 2
mu

Petunjuk teknis pemberian Tunjangan Guru ASN bertujuan


untuk memberikan pedoman bagi:
ina

a. Kementerian;
b. Pemerintah Daerah; dan
w.a

c. satuan pendidikan formal pada pendidikan anak usia dini


jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan
ww

menengah, dan pendidikan khusus di bawah binaan


Kementerian,
dalam penyaluran Tunjangan Guru ASN.

jdih.kemdikbud.go.id
-4-

Pasal 3
Penyaluran Tunjangan Guru ASN dilaksanakan dengan

ml
prinsip:
a. tertib yaitu dikelola secara tepat waktu dan tepat guna

.ht
yang didukung dengan bukti administrasi yang dapat

23
dipertanggungjawabkan.
b. efisien yaitu, penggunaan dana diupayakan untuk

-20
meningkatkan capaian yang maksimum melalui
penggunaan dana;
c. efektif yaitu, penggunaan dana diupayakan dapat

un
memberikan hasil, pengaruh, dan daya guna untuk

ah
mencapai tujuan;
d. transparan yaitu, keterbukaan yang memungkinkan

5-t
masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses

r-4
informasi seluas-luasnya;
e. akuntabel yaitu, mempertanggungjawabkan pengelolaan

mo
dana dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan; dan

-no
f. kepatutan yaitu, tindakan atau suatu sikap yang
dilakukan dengan wajar dan proporsional.

Pasal 4 ek
rsit
Tunjangan Guru ASN terdiri atas:
a. Tunjangan Profesi;
d

b. Tunjangan Khusus; dan


bu

c. Tambahan Penghasilan.
dik

BAB II
en

TUNJANGAN PROFESI
rm

Pasal 5
pe

(1) Guru ASN di daerah diberikan Tunjangan Profesi setiap


bulan.
0/

(2) Guru ASN di daerah yang menerima Tunjangan Profesi


harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
/1

a. memiliki sertifikat pendidik;


23

b. memiliki status sebagai Guru ASN di daerah di


bawah binaan Kementerian;
20

c. mengajar pada satuan pendidikan yang tercatat pada


Dapodik;
m/

d. memiliki nomor registrasi guru yang diterbitkan oleh


Kementerian;
.co

e. melaksanakan tugas mengajar dan/atau


membimbing peserta didik pada satuan pendidikan
na

sesuai dengan peruntukan Sertifikat Pendidik yang


lya

dimiliki yang dibuktikan dengan surat keputusan


mengajar;
mu

f. memenuhi beban kerja sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan;
ina

g. memiliki hasil penilaian kinerja paling rendah


dengan sebutan “Baik”;
w.a

h. mengajar di kelas sesuai dengan jumlah peserta


didik dalam satu rombongan belajar yang
ww

dipersyaratkan sesuai dengan bentuk satuan


pendidikan; dan
i. tidak sebagai pegawai tetap pada instansi lain.

jdih.kemdikbud.go.id
-5-

(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e


kecuali bagi Guru ASN di daerah yang ditugaskan sebagai

ml
kepala sekolah;
(4) Persyaratan pemenuhan beban kerja sebagaimana

.ht
dimaksud pada ayat (2) huruf f dikecualikan bagi:

23
a. Guru ASN di daerah yang mengikuti pengembangan
profesi berupa pendidikan dan pelatihan dengan

-20
lama pendidikan dan pelatihan 600 (enam ratus) jam
atau selama 3 (tiga) bulan dan mendapat
izin/persetujuan dari pejabat pembina kepegawaian;

un
dan/atau

ah
b. Guru ASN di daerah yang mengikuti program
pertukaran Guru ASN, kemitraan, dan/atau magang

5-t
yang mendapat izin/persetujuan dari pejabat

r-4
pembina kepegawaian.

mo
Pasal 6
(1) Tunjangan Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

-no
ayat (1) diberikan dalam bentuk uang yang disalurkan
melalui rekening bank penerima tunjangan.

ek
(2) Tunjangan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok sesuai dengan
rsit
ketentuan peraturan perundang-undangan.
d

Pasal 7
bu

(1) Pemberian Tunjangan Profesi sebagaimana dimaksud


dik

dalam Pasal 5 ayat (1) disalurkan setiap 3 (tiga) bulan


dalam 1 (satu) tahun anggaran.
en

(2) Penyaluran Tunjangan Profesi sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai
rm

dengan kewenangannya.
pe

(3) Penyaluran Tunjangan Profesi sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) sesuai dengan tahapan penyaluran
0/

Tunjangan Profesi.
/1

BAB III
23

TUNJANGAN KHUSUS
20

Pasal 8
(1) Guru ASN di daerah yang ditugaskan di Daerah Khusus
m/

diberikan Tunjangan Khusus setiap bulan selama masa


penugasan.
.co

(2) Tunjangan Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diberikan setelah Guru ASN yang bersangkutan secara
na

nyata melaksanakan tugas di Daerah Khusus.


lya

(3) Guru ASN di daerah yang menerima Tunjangan Khusus


harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
mu

a. memiliki status sebagai Guru ASN di daerah di


bawah binaan Kementerian;
ina

b. mengajar pada satuan pendidikan yang tercatat


pada Dapodik;
w.a

c. memenuhi beban kerja sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan;
ww

d. memiliki NUPTK; dan

jdih.kemdikbud.go.id
-6-

e. melaksanakan tugas mengajar di satuan pendidikan


pada Daerah Khusus yang dibuktikan dengan surat

ml
keputusan mengajar.

.ht
Pasal 9

23
(1) Tunjangan Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) diberikan dalam bentuk uang yang disalurkan

-20
melalui rekening bank penerima tunjangan.
(2) Tunjangan Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok sesuai dengan

un
ketentuan peraturan perundang-undangan.

ah
Pasal 10

5-t
(1) Pemberian Tunjangan Khusus sebagaimana dimaksud

r-4
dalam Pasal 8 ayat (1) disalurkan setiap 3 (tiga) bulan
dalam 1 (satu) tahun anggaran.

mo
(2) Penyaluran Tunjangan Khusus sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai

-no
dengan kewenangannya.
(3) Penyaluran Tunjangan Khusus sebagaimana dimaksud

ek
pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan tahapan
penyaluran Tunjangan Khusus.
rsit
BAB IV
d

TAMBAHAN PENGHASILAN
bu
dik

Pasal 11
(1) Guru ASN di daerah diberikan Tambahan Penghasilan
en

setiap bulan.
(2) Guru ASN di daerah yang menerima Tambahan
rm

Penghasilan harus memenuhi persyaratan sebagai


pe

berikut:
a. memiliki status sebagai Guru ASN di daerah di
0/

bawah binaan Kementerian;


b. mengajar pada satuan pendidikan yang tercatat pada
/1

Dapodik;
23

c. belum memiliki sertifikat pendidik;


d. memiliki kualifikasi akademik paling rendah S-1/D-
20

IV;
e. memiliki NUPTK;
m/

f. melaksanakan tugas mengajar dan/atau


membimbing peserta didik pada satuan pendidikan;
.co

g. memenuhi beban kerja sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan; dan
na

h. terdaftar aktif pada Dapodik.


lya

(3) Ketentuan persyaratan pemenuhan beban kerja


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g
mu

dikecualikan bagi:
a. Guru ASN di daerah yang mengikuti pengembangan
ina

profesi berupa pendidikan dan pelatihan dengan


lama pendidikan dan pelatihan 600 (enam ratus) jam
w.a

atau selama 3 (tiga) bulan dan mendapat


izin/persetujuan dari pejabat pembina kepegawaian;
ww

b. Guru ASN di daerah yang mengikuti program


pertukaran Guru ASN, kemitraan, dan/atau magang

jdih.kemdikbud.go.id
-7-

yang mendapat izin/persetujuan dari pejabat


pembina kepegawaian dan/atau

ml
c. Guru ASN di daerah yang bertugas di Daerah
Khusus.

.ht
23
Pasal 12
(1) Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam

-20
Pasal 11 ayat (1) diberikan dalam bentuk uang yang
disalurkan melalui rekening bank penerima tunjangan.
(2) Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat

un
(1) diberikan sebesar Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh

ah
ribu rupiah) setiap bulannya.

5-t
Pasal 13

r-4
(1) Pemberian Tambahan Penghasilan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) disalurkan setiap 3

mo
(tiga) bulan dalam 1 (satu) tahun anggaran.
(2) Penyaluran Tambahan Penghasilan sebagaimana

-no
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah
Daerah sesuai dengan kewenangannya.

ek
(3) Penyaluran Tambahan Penghasilan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
rsit
tahapan penyaluran Tambahan Penghasilan.
d

Pasal 14
bu

Tahapan penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus,


dik

dan Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 7 ayat (3), Pasal 10 ayat (3) dan Pasal 13 ayat (3)
en

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak


terpisahkan dalam Peraturan Menteri ini.
rm
pe

BAB V
ALOKASI, PENGHENTIAN PEMBAYARAN, DAN PENGENAAN
0/

PAJAK TUNJANGAN PROFESI, TUNJANGAN KHUSUS, DAN


TAMBAHAN PENGHASILAN
/1
23

Pasal 15
(1) Alokasi Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan
20

Tambahan Penghasilan Guru ASN di daerah ditetapkan


setiap tahun anggaran berkenaan.
m/

(2) Alokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
.co

undangan.
na

Pasal 16
lya

(1) Guru ASN di daerah yang melaksanakan cuti sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
mu

mengenai pelaksanaan cuti ASN tetap memperoleh


Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan
ina

Penghasilan, jika diusulkan oleh Dinas Pendidikan.


(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa;
w.a

a. cuti tahunan;
b. cuti besar;
ww

c. cuti sakit;
d. cuti melahirkan;

jdih.kemdikbud.go.id
-8-

e. cuti karena alasan penting; dan/atau


f. cuti bersama.

ml
(3) Ketentuan penerimaan Tunjangan Profesi, Tunjangan
Khusus, dan Tambahan Penghasilan sebagaimana

.ht
dimaksud pada ayat (1) dikecualikan untuk Guru ASN di

23
daerah yang melaksanakan cuti di luar tanggungan
negara.

-20
(4) Guru ASN di daerah yang melaksanakan cuti studi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan mengenai Guru
ASN tetap memperoleh Tunjangan Profesi, Tunjangan

un
Khusus, dan Tambahan Penghasilan.

ah
Pasal 17

5-t
(1) Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

r-4
menghentikan pembayaran Tunjangan Profesi, Tunjangan
Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru ASN di daerah

mo
jika Guru ASN di daerah:
a. meninggal dunia;

-no
b. mencapai batas usia pensiun;
c. melaksanakan cuti sakit melebihi dari 6 (enam)

ek
bulan;
d. mengundurkan diri atas permintaan sendiri;
rsit
e. dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
d

f. mendapat tugas belajar; dan/atau


bu

g. tidak lagi menduduki jabatan fungsional Guru ASN.


dik

(2) Penghentian pembayaran Tunjangan Profesi, Tunjangan


Khusus, dan Tambahan Penghasilan kepada Guru ASN di
en

daerah yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf a dan huruf b, dilakukan pada bulan
rm

berikutnya.
pe

(3) Penghentian pembayaran Tunjangan Profesi, Tunjangan


Khusus, dan Tambahan Penghasilan kepada Guru ASN di
0/

daerah yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf g,
/1

dilakukan pada bulan berkenaan.


23

(4) Penghentian pembayaran Tunjangan Profesi, Tunjangan


Khusus, dan Tambahan Penghasilan kepada Guru ASN di
20

daerah yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf f, dilakukan pada bulan berkenaan
m/

sejak melaksanakan tugas belajar.


.co

Pasal 18
Penerima Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan
na

Tambahan Penghasilan dikenakan pajak penghasilan sesuai


lya

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai


perpajakan.
mu

BAB VI
ina

MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN


w.a

Pasal 19
Kementerian dan Pemerintah Daerah melakukan monitoring
ww

dan evaluasi penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan


Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru ASN di daerah.

jdih.kemdikbud.go.id
-9-

Pasal 20
Pelaporan Tunjangan Guru ASN sesuai dengan ketentuan

ml
peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan dana
alokasi khusus nonfisik.

.ht
23
BAB VII
LARANGAN DAN SANKSI

-20
Pasal 21
(1) Pemerintah Daerah dilarang menunda penyaluran

un
Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan

ah
Penghasilan melewati 14 (empat belas) hari kerja sejak
tanggal diterimanya dana Tunjangan Profesi Tunjangan

5-t
Khusus, dan Tambahan Penghasilan di rekening kas

r-4
umum daerah.
(2) Pemerintah Daerah dilarang menggunakan alokasi dana

mo
Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan
Penghasilan selain peruntukan Tunjangan Profesi,

-no
Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.

ek
(3) Pemerintah Daerah yang menunda penyaluran dan/atau
menggunakan alokasi dana sebagaimana dimaksud pada
rsit
ayat (1) dan ayat (2) dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
d
bu

Pasal 22
dik

(1) Guru ASN di daerah yang menerima Tunjangan Profesi,


Tunjangan Khusus, dan/atau Tambahan Penghasilan
en

yang tidak sesuai dengan Peraturan Menteri ini harus


mengembalikan Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus,
rm

dan/atau Tambahan Penghasilan yang telah diterimanya.


pe

(2) Pengembalian Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus,


dan/atau Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud
0/

pada ayat (1) terhitung secara kumulatif sejak terjadi


ketidaksesuaian bukti administrasi, data, dan/atau fakta
/1

dan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan


23

perundang-undangan.
20

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
m/

Pasal 23
.co

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Guru ASN yang
diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan tetap diberikan
na

Tunjangan Profesi sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan


lya

Menteri ini.
mu

Pasal 24
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
ina

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2022


tentang Petunjuk Teknis Pemberian Tunjangan Profesi,
w.a

Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru


Aparatur Sipil Negara di Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota
ww

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 114),


dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -

Pasal 25
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ml
diundangkan.

.ht
23
-20
un
ah
5-t
r-4
mo
-no
ek
d rsit
bu
dik
en
rm
pe
0/
/1
23
20
m/
.co
na
lya
mu
ina
w.a
ww

jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

ml
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

.ht
23
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Agustus 2023

-20
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

un
REPUBLIK INDONESIA,

ah
TTD.

5-t
r-4
NADIEM ANWAR MAKARIM

mo
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 4 Agustus 2023

-no
DIREKTUR JENDERAL

ek
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
rsit
REPUBLIK INDONESIA,
d

TTD.
bu
dik

ASEP N. MULYANA
en

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2023 NOMOR 594


rm
pe

Salinan sesuai dengan aslinya,


0/

Kepala Biro Hukum


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
/1
23

TTD.
20

Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
m/
.co
na
lya
mu
ina
w.a
ww

jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN

ml
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

.ht
REPUBLIK INDONESIA

23
NOMOR 45 TAHUN 2023
TENTANG

-20
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PEMBERIAN TUNJANGAN GURU APARATUR SIPIL

un
NEGARA DAERAH

ah
TAHAPAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI, TUNJANGAN KHUSUS,

5-t
DAN TAMBAHAN PENGHASILAN

r-4
A. Tahapan Penyaluran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus

mo
Penyaluran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus, dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut.

-no
Gambar 1.
1
Input dan/atau ek
Validasi dan 2
rsit
Penetapan
Pembaruan Data
Penerima
Guru ASN Daerah
Tunjangan
d
bu
dik

3 4
en
rm

Pembayaran Tunjangan
Tunjangan diterima Guru
pe

Keterangan:
0/

1. Input dan/atau Pembaruan Data Guru ASN Daerah


/1

a. Guru ASN Daerah didampingi operator sekolah menginput


dan/atau memperbarui data Guru ASN Daerah melalui Dapodik.
23

b. Guru ASN Daerah yang bersangkutan harus memastikan data


terinput dengan benar.
20

c. Data yang diinput dan/atau diperbarui terutama data mengenai


m/

satuan administrasi pangkal, beban kerja, golongan ruang, masa


kerja, NUPTK, tanggal lahir, dan status kepegawaian.
.co

d. Guru ASN Daerah harus memastikan kesesuaian data yang


diinput dan/atau diperbarui sebagaimana dimaksud dalam
na

huruf c.
e. Kebenaran data yang telah diinput dan/atau diperbarui menjadi
lya

tanggung jawab Guru ASN Daerah yang bersangkutan.


f. Penginputan dan/atau pembaruan data Guru ASN Daerah harus
mu

dilakukan setiap terjadinya perubahan kondisi data Guru ASN


Daerah yang bersangkutan.
ina

g. Data Guru ASN Daerah yang telah diinput dan/atau diperbarui


pada Dapodik diverifikasi dan validasi oleh Guru ASN Daerah yang
w.a

bersangkutan.
h. Dalam hal terdapat perbedaan gaji pokok yang tertera dengan
ww

kondisi yang dimiliki oleh Guru ASN Daerah, maka Guru ASN
Daerah yang bersangkutan harus memperbaiki golongan ruang

jdih.kemdikbud.go.id
-2-

dan masa kerja pada Badan Kepegawaian Negara melalui Badan


Kepegawaian Daerah.

ml
i. Dalam hal Guru ASN Daerah dimutasi ke Satuan Pendidikan lain
dalam satu Pemerintah Daerah yang sama maka Guru ASN Daerah

.ht
yang bersangkutan memperbaiki data tempat tugas yang baru

23
pada Dapodik.
j. Dinas Pendidikan dan Direktorat Jenderal memastikan data Guru

-20
ASN pada Dapodik akurat dan logis sesuai dengan kondisi Guru
ASN Daerah.
2. Validasi dan Penetapan Penerima Tunjangan

un
a. Puslapdik melakukan sinkronisasi data Guru ASN Daerah antara

ah
Dapodik dengan aplikasi sistem informasi manajemen tunjangan
pada Kementerian sesuai dengan waktu sebagai berikut:

5-t
r-4
Tabel 1.
Sinkronisasi Data Jadwal Pembayaran

mo
31 Maret Pembayaran Triwulan I mulai Bulan April

-no
30 Juni Pembayaran Triwulan II mulai Bulan Juli
30 September Pembayaran Triwulan III mulai Bulan
Oktober
ek
rsit
31 Oktober Pembayaran Triwulan IV mulai Bulan
November
d
bu

b. Puslapdik melakukan validasi data Guru ASN Daerah sesuai


dengan persyaratan penerima Tunjangan Profesi dan Tunjangan
dik

Khusus Guru ASN Daerah melalui sistem informasi manajemen


tunjangan.
en

c. Dinas Pendidikan memberikan persetujuan hasil validasi data


rm

Guru ASN Daerah sebagaimana dimaksud dalam huruf b melalui


sistem informasi manajemen tunjangan.
pe

d. Berdasarkan persetujuan hasil validasi data Guru ASN Daerah


sebagaimana dimaksud dalam huruf c, Puslapdik menetapkan
0/

penerima Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus Guru ASN


/1

Daerah untuk setiap semester melalui sistem informasi manajemen


tunjangan.
23

e. Guru ASN Daerah yang telah ditetapkan sebagai penerima


Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus Guru ASN Daerah akan
20

tampil dalam aplikasi sistem informasi manajemen pembayaran


yang disediakan Kementerian.
m/

3. Pembayaran Tunjangan
.co

a. Pembayaran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus dilakukan


oleh Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
na

b. Pembayaran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus


berdasarkan data Guru ASN Daerah yang telah ditetapkan sebagai
lya

penerima Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus dilakukan


melalui sistem informasi manajemen pembayaran.
mu

c. Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus Guru ASN Daerah


dibayarkan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
ina

diterimanya dana Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus di


rekening kas umum daerah.
w.a

d. Dalam hal terdapat kekurangan pembayaran Tunjangan Profesi


dan Tunjangan Khusus akibat kenaikan gaji berkala Guru ASN
ww

Daerah, maka:

jdih.kemdikbud.go.id
-3-

1) Guru ASN Daerah yang kenaikan gaji berkalanya setelah


penetapan penerima Tunjangan Profesi dan Tunjangan

ml
Khusus, Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya
melakukan pembayaran kenaikan gaji berkala dimaksud

.ht
pada tahun berkenaan setelah Guru ASN Daerah yang

23
bersangkutan melakukan perbaikan data pada Dapodik, dan
pembayaran terhitung mulai tanggal gaji berkala, sehingga

-20
nilai hak bayar pada sistem informasi manajemen
pembayaran sesuai dengan kenaikan gaji berkala (proses
reload); dan

un
2) dalam hal terjadinya kenaikan gaji berkala sebagaimana

ah
dimaksud pada angka 1) maka jumlah uang yang dapat
dibayarkan sesuai dengan nominal yang tertera pada SK

5-t
Kepegawaian terakhir.

r-4
e. Dalam hal terdapat kekurangan pembayaran Tunjangan Profesi
pada tahun sebelumnya, maka Pemerintah Daerah dapat

mo
melakukan pembayaran setelah mengusulkan kurang bayar
melalui sistem informasi manajemen pembayaran dan mendapat

-no
persetujuan dari Puslapdik dengan mengeluarkan surat
keputusan kurang bayar (carry over).

ek
f. Dalam hal terdapat kelebihan pembayaran Tunjangan Profesi dan
Tunjangan Khusus, maka kelebihan bayar tersebut dapat
rsit
diperhitungkan pada pembayaran Tunjangan Profesi dan
Tunjangan Khusus tahap berikutnya.
d

4. Informasi Penyaluran Tunjangan


bu

Guru ASN Daerah dapat mengakses informasi penyaluran Tunjangan


dik

Profesi dan Tunjangan Khusus Guru ASN Daerah yang bersangkutan


secara daring pada info Guru dan Tenaga Kependidikan yang dapat
en

diakses melalui laman atau aplikasi telepon cerdas.


rm

5. Laporan Realisasi Pembayaran


a. Pemerintah Daerah menyampaikan laporan realisasi pembayaran
pe

Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus Guru ASN Daerah


0/

kepada Kementerian dengan ketentuan sebagai berikut:


1) laporan realisasi semester II tahun anggaran sebelumnya
/1

paling lambat tanggal 15 Maret tahun berjalan; dan


2) laporan realisasi semester I tahun anggaran berjalan paling
23

lambat tanggal 15 September tahun berjalan.


b. Penyampaian laporan realisasi pembayaran disertai dengan
20

rekapitulasi surat perintah pencairan dana penyaluran Tunjangan


m/

Profesi dan Tunjangan Khusus Guru ASN Daerah.


c. Laporan realisasi pembayaran disampaikan dalam bentuk
.co

dokumen fisik dan/atau dokumen elektronik melalui sistem


informasi manajemen pembayaran.
na

d. Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyampaikan laporan


realisasi pembayaran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus
lya

Guru ASN Daerah sampai dengan waktu yang ditentukan


sebagaimana dimaksud pada huruf a, penyaluran Tunjangan
mu

Profesi dan Tunjangan Khusus Guru ASN Daerah dilaksanakan


sesuai dengan ketentuan peraturan menteri yang
ina

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan


mengenai pengelolaan dana alokasi khusus nonfisik.
w.a
ww

jdih.kemdikbud.go.id
-4-

B. Penyaluran Tambahan Penghasilan dilakukan dengan tahapan sebagai


berikut.

ml
Gambar 2.
1 2

.ht
Validasi dan
Input dan/atau
Penetapan Penerima
Pembaruan Data

23
Tambahan
Guru ASN Daerah
Penghasilan

un -20
ah
3 4
Pembayaran Tambahan

5-t
Tambahan Penghasilan diterima
Penghasilan Guru ASN Daerah

r-4
mo
Keterangan:
1. Input dan/atau Pembaruan Data Guru ASN Daerah

-no
a. Guru ASN Daerah didampingi operator sekolah menginput
dan/atau memperbarui data Guru ASN Daerah melalui Dapodik.

ek
b. Guru ASN Daerah yang bersangkutan harus memastikan data
terinput dengan benar.
rsit
c. Data yang diinput dan/atau diperbarui terutama data mengenai
d

satuan administrasi pangkal, beban kerja, golongan ruang, masa


bu

kerja, NUPTK, tanggal lahir, dan status kepegawaian.


d. Guru ASN Daerah harus memastikan kesesuaian data yang
dik

diinput dan/atau diperbarui sebagaimana dimaksud dalam


huruf c.
en

e. Kebenaran data yang telah diinput dan/atau diperbarui menjadi


rm

tanggung jawab Guru ASN Daerah yang bersangkutan.


f. Penginputan dan/atau pembaruan data Guru ASN Daerah harus
pe

dilakukan setiap terjadinya perubahan kondisi data Guru ASN


Daerah yang bersangkutan.
0/

g. Data Guru ASN Daerah yang telah diinput dan/atau diperbarui


/1

pada Dapodik diverifikasi dan validasi oleh Guru ASN Daerah yang
bersangkutan.
23

h. Apabila Guru ASN Daerah dimutasi ke satuan pendidikan lain


dalam satu Pemerintah Daerah yang sama maka Guru ASN Daerah
20

yang bersangkutan memperbaiki data tempat tugas yang baru


pada Dapodik.
m/

i. Dinas Pendidikan dan Direktorat Jenderal memastikan data Guru


ASN Daerah pada Dapodik akurat dan logis sesuai dengan kondisi
.co

Guru ASN Daerah.


na

2. Validasi dan Penetapan Penerima Tambahan Penghasilan


a. Data yang diinput dan/atau diperbarui oleh Guru ASN Daerah
lya

pada Dapodik divalidasi oleh Dinas Pendidikan sesuai dengan


persyaratan penerima Tambahan Penghasilan.
mu

b. Penetapan Penerima Tambahan Penghasilan dilakukan oleh Dinas


Pendidikan sesuai kewenangannya.
ina
w.a
ww

jdih.kemdikbud.go.id
-5-

Tabel. 2
Sinkronisasi Data Jadwal Pembayaran

ml
31 Maret Pembayaran Triwulan I mulai Bulan April

.ht
30 Juni Pembayaran Triwulan II mulai Bulan Juli

23
30 September Pembayaran Triwulan III mulai Bulan
Oktober

-20
31 Oktober Pembayaran Triwulan IV mulai Bulan
November

un
c. Penetapan Penerima Tambahan Penghasilan Guru dilakukan

ah
melalui Surat Keputusan Penerima Tambahan Penghasilan Guru

5-t
ASN Daerah yang ditetapkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang
ditunjuk.

r-4
d. Penetapan penerima Tambahan Penghasilan dilakukan setiap
semester.

mo
3. Pembayaran Tambahan Penghasilan
a. Pembayaran Tambahan Penghasilan dilakukan oleh Dinas

-no
Pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
b. Pembayaran Tambahan Penghasilan berdasarkan data Guru ASN

ek
Daerah yang telah ditetapkan sebagai penerima Tambahan
Penghasilan.
rsit
c. Tambahan Penghasilan Guru ASN Daerah dibayarkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya dana
d
bu

Tambahan Penghasilan di rekening kas umum daerah.


d. Pembayaran Tambahan Penghasilan yang telah dilakukan oleh
dik

Dinas Pendidikan disampaikan melalui sistem informasi


manajemen pembayaran.
en

4. Laporan Realisasi Pembayaran


a. Pemerintah Daerah menyampaikan laporan realisasi pembayaran
rm

Tambahan Penghasilan Guru ASN kepada Kementerian dengan


pe

ketentuan sebagai berikut:


1) laporan realisasi semester II tahun anggaran sebelumnya
0/

paling lambat tanggal 15 Maret tahun berjalan; dan


2) laporan realisasi semester I tahun anggaran berjalan paling
/1

lambat tanggal 15 September tahun berjalan.


23

b. Penyampaian laporan realisasi pembayaran disertai dengan


rekapitulasi surat perintah pencairan dana penyaluran Tambahan
20

Penghasilan ASN Daerah.


c. Laporan realisasi pembayaran disampaikan dalam bentuk
m/

dokumen fisik dan/ atau dokumen elektronik melalui sistem


informasi manajemen pembayaran.
.co
na
lya
mu
ina
w.a
ww

jdih.kemdikbud.go.id
-6-

d. Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyampaikan laporan


realisasi pembayaran Tambahan Penghasilan ASN Daerah sampai

ml
dengan waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, penyaluran Tambahan Penghasilan Guru ASN Daerah

.ht
dilaksanakan sesuai dengan peraturan menteri yang

23
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan
mengenai pengelolaan dana alokasi khusus nonfisik.

-20
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

un
RISET, DAN TEKNOLOGI

ah
REPUBLIK INDONESIA,

5-t
TTD.

r-4
NADIEM ANWAR MAKARIM

mo
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum

-no
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

ek
TTD. rsit
Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
d
bu
dik
en
rm
pe
0/
/1
23
20
m/
.co
na
lya
mu
ina
w.a
ww

jdih.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai