l
m
.ht
23
-20
un
ah
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
3-t
NOMOR 13 TAHUN 2023
r-1
TENTANG
DISIPLIN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
o
DI KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
om
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
k-n
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
ste
dri
bu
Nomor 6264);
4. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
mu
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI TENTANG DISIPLIN PEGAWAI
l
m
PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
.ht
TEKNOLOGI.
23
BAB I
-20
KETENTUAN UMUM
un
Pasal 1
ah
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
3-t
selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara
r-1
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu
o
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
om
pemerintahan.
2. Disiplin PPPK adalah kesanggupan PPPK untuk menaati
k-n
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam Peraturan Menteri ini.
ste
3. Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau
dri
perbuatan PPPK yang tidak menaati kewajiban dan/atau
melanggar larangan ketentuan Disiplin PPPK, baik yang
bu
BAB II
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
ww
Pasal 2
//w
PPPK wajib:
a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
ps:
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
l
m
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
.ht
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
23
perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik
di dalam maupun diluar kedinasan;
-20
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
un
peraturan perundang-undangan; dan
ah
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3-t
Pasal 3
r-1
Selain memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
o
Pasal 2, PPPK wajib:
om
a. berpenampilan rapi dan sopan;
b. bertindak objektif serta tidak diskriminatif atas dasar
k-n
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi
fisik tertentu, latar belakang keluarga, dan/atau status
ste
sosial ekonomi;
c. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji
dri
PPPK/jabatan;
bu
perundang-undangan;
g. Masuk Kerja dan menaati ketentuan Jam Kerja Pegawai;
/02
mengembangkan kompetensi;
j. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan
m/
ditetapkan.
lya
Pasal 4
PPPK dilarang:
mu
a. menyalahgunakan wewenang;
b. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan
na
l
m
atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
f. melakukan pungutan diluar ketentuan peraturan
.ht
perundang-undangan;
23
g. melakukan kegiatan yang merugikan negara;
h. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
-20
i. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
j. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan
un
dan/atau pekerjaan yang dilarang sesuai dengan
ah
ketentuan peraturan perundang-undangan;
k. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
3-t
l. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan
r-1
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
m. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil
o
Presiden, calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,
om
calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota
Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan
k-n
Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
1. ikut kampanye;
ste
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan
dri
atribut partai atau atribut PPPK;
3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan
bu
PPPK lain;
dik
kampanye;
6. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
/02
benturan kepentingan;
.ai
kebencian;
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
l
m
u. memberikan atau menyanggupi akan memberi sesuatu
kepada siapapun baik secara langsung maupun tidak
.ht
langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat
23
dalam jabatan;
v. bekerja diluar tugas kedinasan;
-20
w. memiliki lebih dari 1 (satu) orang suami/istri; dan
x. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman
un
sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di
ah
luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang
3-t
secara langsung atau tidak langsung merugikan negara.
r-1
Pasal 5
o
(1) Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan
om
Pasal 3, terdapat dalam perjanjian kerja.
(2) Larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, terdapat
k-n
dalam perjanjian kerja.
ste
BAB III
HUKUMAN DISIPLIN
dri
Bagian Kesatu
bu
Umum
dik
Pasal 6
en
Disiplin.
/pe
Bagian Kedua
/02
Pasal 7
(1) Tingkat Hukuman Disiplin terdiri dari:
20
Bagian Ketiga
Jenis Pelanggaran dan Hukuman
l
m
Paragraf 1
Pelanggaran Terhadap Kewajiban
.ht
23
Pasal 8
(1) Jenis Hukuman Disiplin ringan berupa teguran tertulis
-20
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a
dijatuhkan kepada pelanggaran terhadap kewajiban
un
berpenampilan rapi dan sopan jika dilakukan sebanyak 1
ah
(satu) kali.
(2) Jenis Hukuman Disiplin ringan berupa pernyataan tidak
3-t
puas secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal
r-1
7 ayat (2) huruf b dijatuhkan kepada pelanggaran
terhadap kewajiban yang berupa:
o
a. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
om
jika pelanggaran dilakukan sebanyak 1 (satu) kali;
b. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam
k-n
sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap
orang, baik di dalam maupun diluar kedinasan jika
ste
pelanggaran dilakukan sebanyak 1 (satu) kali; dan
dri
c. Masuk Kerja dan menaati ketentuan Jam Kerja
Pegawai apabila pelanggaran dilakukan secara
bu
Pasal 9
(1) Jenis Hukuman Disiplin sedang berupa pemberhentian
rm
berkenaan;
m/
berkenaan;
lya
tahun berkenaan;
jdih.kemdikbud.go.id
-7-
l
m
sebanyak 1 (satu) kali yang dihitung pada tahun
berkenaan;
.ht
g. menggunakan dan memelihara barang-barang milik
23
negara dengan sebaik-baiknya jika pelanggaran
dilakukan sebanyak 1 (satu) kali yang dihitung pada
-20
tahun berkenaan; dan
h. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
un
mengembangkan kompetensi jika pelanggaran
ah
dilakukan sebanyak 1 (satu) kali yang dihitung pada
tahun berkenaan.
3-t
(2) Jenis Hukuman Disiplin sedang berupa pemberhentian
r-1
tunjangan yang didasarkan pada kinerja selama 6 (enam)
bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3)
o
huruf b dijatuhkan kepada pelanggaran terhadap
om
kewajiban yang berupa:
a. melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh
k-n
pejabat pemerintah yang berwenang jika
pelanggaran dilakukan sebanyak 1 (satu) kali yang
ste
dihitung pada tahun berkenaan;
dri
b. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
bu
tahun berkenaan;
d. mengutamakan kepentingan negara daripada
/02
Pasal 10
(1) Jenis Hukuman Disiplin berat berupa pemutusan
ww
jdih.kemdikbud.go.id
-8-
l
m
dihitung pada tahun berkenaan.
(2) Jenis Hukuman Disiplin berat berupa pemutusan
.ht
hubungan perjanjian kerja dengan hormat tidak atas
23
permintaan sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (4) huruf b dijatuhkan kepada pelanggaran terhadap
-20
kewajiban yang berupa:
a. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa jika
un
pelanggaran dilakukan sebanyak 1 (satu) kali yang
ah
dihitung pada tahun berkenaan;
b. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
3-t
jika pelanggaran dilakukan secara kumulatif selama
r-1
3 (tiga) kali yang dihitung pada tahun berkenaan;
c. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
o
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
om
jawab jika pelanggaran dilakukan secara kumulatif
sebanyak 3 (tiga) kali yang dihitung pada tahun
k-n
berkenaan;
d. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam
ste
sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap
dri
orang, baik di dalam maupun diluar kedinasan jika
pelanggaran dilakukan secara kumulatif sebanyak 3
bu
berkenaan;
.ai
jdih.kemdikbud.go.id
-9-
l
m
dijatuhkan kepada pelanggaran terhadap kewajiban:
a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
.ht
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
23
Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah; dan
b. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
-20
Kesatuan Republik Indonesia.
un
Paragraf 2
ah
Pelanggaran Terhadap Larangan
3-t
Pasal 11
r-1
Hukuman Disiplin ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 ayat (2) dijatuhkan kepada pelanggaran terhadap larangan
o
yang berupa:
om
a. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan jika
pelanggaran dilakukan sebanyak 1 (satu) kali dihitung
k-n
pada tahun berkenaan berupa pernyataan tidak puas
secara tertulis; dan
b. menghalangi
ste
berjalannya tugas kedinasan jika
dri
pelanggaran dilakukan sebanyak 1 (satu) kali dihitung
pada tahun berkenaan berupa pernyataan tidak puas
bu
secara tertulis.
dik
Pasal 12
en
bulan; dan
jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -
l
m
kebencian apabila pelanggaran dilakukan sebanyak 1
(satu) kali dihitung pada tahun berkenaan berupa
.ht
pemberhentian tunjangan yang didasarkan pada kinerja
23
selama 3 (tiga) bulan.
-20
Pasal 13
Hukuman Disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
un
7 ayat (4) dijatuhkan bagi PPPK yang melanggar ketentuan
ah
larangan yang berupa:
a. menyalahgunakan wewenang berupa pemutusan
3-t
hubungan perjanjian kerja dengan hormat tidak atas
r-1
permintaan sendiri;
b. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan
o
pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
om
kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik
kepentingan dengan jabatan berupa pemutusan
k-n
hubungan perjanjian kerja dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri;
c.
ste
menjadi pegawai atau bekerja untuk lembaga, unit kerja
dri
lain, instansi lain, perusahaan lain, konsultan, dan/atau
organisasi kemasyarakatan berupa pemutusan hubungan
bu
sendiri;
d. menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain lembaga
en
jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -
l
m
perjanjian kerja dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri;
.ht
j. menghalangi berjalannya tugas kedinasan jika
23
pelanggaran dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dihitung
pada tahun berkenaan berupa pemutusan hubungan
-20
perjanjian kerja dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri;
un
k. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan
ah
dan/atau pekerjaan berupa pemutusan hubungan
perjanjian kerja dengan hormat tidak atas permintaan
3-t
sendiri;
r-1
l. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan
berupa pemutusan hubungan perjanjian kerja dengan
o
hormat tidak atas permintaan sendiri;
om
m. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani
k-n
jika pelanggaran dilakukan sebanyak 2 (dua) kali
dihitung pada tahun berkenaan berupa pemutusan
ste
hubungan perjanjian kerja dengan hormat tidak atas
dri
permintaan sendiri;
n. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil
bu
PPPK lain;
4. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan
23
fasilitas negara;
5. membuat keputusan dan/atau tindakan yang
20
jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -
l
m
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berupa pemutusan
hubungan perjanjian kerja dengan hormat tidak atas
.ht
permintaan sendiri;
23
p. berwirausaha dalam bentuk apapun yang menimbulkan
benturan kepentingan berupa pemutusan hubungan
-20
perjanjian kerja dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri;
un
q. melakukan perundungan, pelecehan dan/atau kekerasan
ah
seksual berupa pemutusan hubungan perjanjian kerja
tidak dengan hormat tidak atas permintaan sendiri;
3-t
r. menyalahgunakan, memperjualbelikan, dan/atau
r-1
mengedarkan narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat
adiktif lainnya berupa pemutusan hubungan perjanjian
o
kerja tidak dengan hormat tidak atas permintaan sendiri;
om
s. menduduki jabatan rangkap berupa pemutusan
hubungan perjanjian kerja dengan hormat tidak atas
k-n
permintaan sendiri;
t. menjadi anggota atau pengurus partai politik dan/atau
ste
terlibat politik praktis berupa pemutusan hubungan
dri
perjanjian kerja dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri;
bu
Bagian Keempat
m/
Pasal 14
PyBM terdiri atas:
na
a. Presiden;
lya
b. Menteri;
c. Sekretaris Jenderal;
mu
jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -
l
m
m. kepala bagian yang membidangi urusan kepegawaian di
lembaga layanan pendidikan tinggi;
.ht
n. pejabat di lingkungan unit pelaksana teknis yang
23
dipimpin oleh pejabat administrator; dan
o. pejabat di lingkungan unit pelaksana teknis yang
-20
dipimpin oleh pejabat pengawas.
un
Pasal 15
ah
(1) Presiden menetapkan penjatuhan Hukuman Disiplin bagi
PPPK di lingkungan Kementerian yang menduduki
3-t
jabatan:
r-1
a. pimpinan tinggi madya tertentu; dan
b. fungsional ahli utama,
o
untuk jenis Hukuman Disiplin berat sebagaimana
om
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4).
(2) Penjatuhan Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud
k-n
pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan usul Menteri bagi
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan jabatan lain yang
ste
pengangkatan dan pemberhentiannya menjadi wewenang
dri
Presiden.
(3) Menteri menetapkan penjatuhan Hukuman Disiplin bagi
bu
jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -
ml
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai
berikut:
.ht
a. wakil direktur atau pejabat lain yang setara untuk
23
jenis Hukuman Disiplin ringan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2); dan
-20
b. direktur untuk jenis Hukuman Disiplin sedang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3).
un
(7) Pejabat di lingkungan unit pelaksana teknis yang
ah
dipimpin oleh pejabat pimpinan pratama yang
menetapkan penjatuhan Hukuman Disiplin bagi PPPK
3-t
selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
r-1
sebagai berikut:
a. kepala bagian yang membidangi urusan
o
kepegawaian untuk jenis Hukuman Disiplin ringan
om
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2); dan
b. kepala unit pelaksana teknis untuk jenis Hukuman
k-n
Disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 ayat (3).
ste
(8) Pejabat di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan
dri
Tinggi yang menetapkan penjatuhan Hukuman Disiplin
bagi PPPK selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bu
berikut:
a. kepala subbagian yang membidangi urusan
20
(3).
(11) Pejabat yang menetapkan penjatuhan Hukuman Disiplin
ww
jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -
Pasal 16
Pemeriksaan, penjatuhan, dan penyampaian Keputusan
Hukuman Disiplin dilaksanakan berdasarkan tata cara yang
l
m
diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai Disiplin Pegawai Negeri
.ht
Sipil.
23
Bagian Kelima
-20
Upaya Administratif
Pasal 17
un
(1) PPPK yang tidak puas terhadap keputusan Hukuman
ah
Disiplin dapat mengajukan Upaya Administratif.
(2) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
3-t
terdiri atas:
r-1
a. keberatan; atau
b. banding administratif.
o
(3) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
om
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
k-n
BAB IV
ste
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN DAN
dri
PENDOKUMENTASIAN KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN
bu
Bagian Kesatu
Berlakunya Hukuman Disiplin
dik
Pasal 18
en
administratifnya.
23
Bagian Kedua
Pendokumentasian Keputusan Hukuman Disiplin
20
m/
Pasal 19
(1) Keputusan Hukuman Disiplin wajib didokumentasikan
.co
perundang-undangan.
na
BAB V
.ai
KETENTUAN PERALIHAN
ww
Pasal 20
(1) Pelanggaran Disiplin yang dilakukan sebelum berlakunya
//w
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
l
m
Pasal 21
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
.ht
diundangkan.
23
-20
un
ah
3-t
r-1
o
om
k-n
ste
dri
bu
dik
en
rm
/pe
/02
23
20
m/
.co
na
lya
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
jdih.kemdikbud.go.id
- 17 -
l
m
.ht
Ditetapkan di Jakarta
23
pada tanggal 5 Januari 2023
-20
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
un
REPUBLIK INDONESIA,
ah
ttd.
3-t
r-1
NADIEM ANWAR MAKARIM
Diundangkan di Jakarta
o
pada tanggal 10 Januari 2023
om
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
k-n
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ste
dri
YASONNA H. LAOLY
bu
dik
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
20
m/
.co
na
lya
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
jdih.kemdikbud.go.id