Anda di halaman 1dari 18

SALINAN

ml
t
2.h
02
n-2
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA

hu
-ta
16
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

or-
REPUBLIK INDONESIA

om
NOMOR 16 TAHUN 2022

k-n
TENTANG

ste
STANDAR PROSES PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG
PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH
dri
bu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


dik
en

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


rm

REPUBLIK INDONESIA,
/pe
/04
22

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Peraturan


20

Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional


/
om

Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan


Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas
t.c

Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar


spo

Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri


og

Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Standar


.bl

Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan


na

Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;


lya
mu

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


na

Indonesia Tahun 1945;


/ai

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


/
ps:

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
htt

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

jdih.kemdikbud.go.id
-2-

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

ml
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

t
2.h
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

02
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang

n-2
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

hu
Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran

-ta
Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana

16
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4

or-
Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan

om
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar

k-n
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

ste
Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6762);
dri
5. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
bu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


dik

Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


en

2021 Nomor 156);


rm

6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


/pe

Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan


/04

Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,


22

dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun


20

2021 Nomor 963);


/
om

MEMUTUSKAN:
t.c

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,


spo

DAN TEKNOLOGI TENTANG STANDAR PROSES PADA


og

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN


.bl

DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH.


na
lya
mu
na
//ai
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-3-

BAB I

ml
KETENTUAN UMUM

t
2.h
Pasal 1

02
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

n-2
1. Standar Proses adalah kriteria minimal proses

hu
pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis

-ta
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

16
2. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

or-
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran

om
yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

k-n
tertentu.

ste
3. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator,
dri
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
bu

serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.


dik

4. Satuan Pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan


en

pendidikan menengah yang selanjutnya disebut Satuan


rm

Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang


/pe

menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal dan


/04

nonformal pada pendidikan anak usia dini, pendidikan


22

dasar, dan pendidikan menengah.


/ 20
om

Pasal 2
(1) Standar Proses digunakan sebagai pedoman dalam
t.c

melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan


spo

efisien untuk mengembangkan potensi, prakarsa,


og

kemampuan, dan kemandirian Peserta Didik secara


.bl

optimal.
na

(2) Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


lya

meliputi:
mu

a. perencanaan pembelajaran;
na

b. pelaksanaan pembelajaran; dan


/ai

c. penilaian proses pembelajaran.


/
ps:

(3) Peserta Didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri


atas Peserta Didik pada:
htt

a. pendidikan anak usia dini;

jdih.kemdikbud.go.id
-4-

b. pendidikan dasar;

ml
c. pendidikan menengah;

t
2.h
d. pendidikan kesetaraan; dan
e. pendidikan khusus.

02
n-2
BAB II

hu
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

-ta
16
Bagian Kesatu

or-
Umum

om
k-n
Pasal 3

ste
(1) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (2) huruf a merupakan aktivitas untuk
dri
merumuskan:
bu

a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari


dik

suatu unit pembelajaran;


en

b. cara untuk mencapai tujuan belajar; dan


rm

c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.


/pe

(2) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada


/04

ayat (1) dilakukan oleh Pendidik.


22

(3) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada


20

ayat (1) disusun dalam bentuk dokumen perencanaan


/
om

pembelajaran yang:
a. fleksibel;
t.c

b. jelas; dan
spo

c. sederhana.
og

(4) Dokumen perencanaan pembelajaran yang fleksibel


.bl

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a merupakan


na

dokumen yang tidak terikat pada bentuk tertentu dan


lya

dapat disesuaikan dengan konteks pembelajaran.


mu

(5) Dokumen perencanaan pembelajaran yang jelas


na

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b merupakan


/ai

dokumen yang mudah dipahami.


/
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-5-

(6) Dokumen perencanaan pembelajaran yang sederhana

ml
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c merupakan

t
2.h
dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran.

02
n-2
Pasal 4

hu
Dokumen perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud

-ta
dalam Pasal 3 ayat (3) paling sedikit memuat:

16
a. tujuan pembelajaran;

or-
b. langkah atau kegiatan pembelajaran; dan

om
c. penilaian atau asesmen pembelajaran.

k-n
ste
Bagian Kedua
Capaian Pembelajaran yang Menjadi Tujuan Belajar dari
dri
Suatu Unit Pembelajaran
bu
dik

Pasal 5
en

(1) Capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari


rm

suatu unit pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam


/pe

Pasal 3 ayat (1) huruf a merupakan sekumpulan


/04

kompetensi dan lingkup materi pembelajaran yang sesuai


22

dengan kurikulum Satuan Pendidikan.


20

(2) Kurikulum Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud


/
om

pada ayat (1) disusun berdasarkan:


a. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang
t.c

ditetapkan secara nasional; dan


spo

b. visi, misi, dan karakteristik Satuan Pendidikan.


og

(3) Kurikulum Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud


.bl

pada ayat (1) disusun dengan melibatkan Peserta Didik


na

dan/atau orang tua/wali Peserta Didik.


lya

(4) Selain melibatkan Peserta Didik dan/atau orang tua/wali


mu

Peserta Didik sebagaimana dimaksud pada ayat (3),


na

penyusunan kurikulum Satuan Pendidikan pada:


/ai

a. pendidikan menengah kejuruan, juga melibatkan


/
ps:

dunia kerja; dan


b. pendidikan khusus, juga melibatkan ahli yang
htt

relevan.

jdih.kemdikbud.go.id
-6-

Pasal 6

ml
(1) Capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari

t
2.h
suatu unit pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) huruf a, dirumuskan dengan

02
mempertimbangkan karakteristik Peserta Didik dan

n-2
sumber daya Satuan Pendidikan.

hu
(2) Selain mempertimbangkan karakteristik Peserta Didik dan

-ta
sumber daya Satuan Pendidikan, perumusan capaian

16
pembelajaran pada pendidikan menengah kejuruan juga

or-
mempertimbangkan kompetensi yang dibutuhkan oleh

om
dunia kerja.

k-n
(3) Perumusan capaian pembelajaran yang menjadi tujuan

ste
belajar pada pendidikan menengah kejuruan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam bentuk
dri
kompetensi yang mengacu pada jenjang kualifikasi
bu

keahlian tertentu atau sesuai kebutuhan hidup mandiri.


dik

(4) Perumusan capaian pembelajaran yang menjadi tujuan


en

belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada


rm

pendidikan khusus ditujukan untuk:


/pe

a. optimalisasi potensi, bakat, minat, dan kesiapan


/04

kerja;
22

b. pembentukan kemandirian; dan/atau


20

c. penguasaan keterampilan hidup,


/
om

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Peserta Didik.


t.c

Bagian Ketiga
spo

Cara untuk Mencapai Tujuan Belajar


og
.bl

Pasal 7
na

(1) Cara untuk mencapai tujuan belajar sebagaimana


lya

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b dilakukan


mu

melalui strategi pembelajaran yang dirancang untuk


na

memberi pengalaman belajar yang berkualitas.


/ai

(2) Strategi pembelajaran yang dirancang untuk memberi


/
ps:

pengalaman belajar yang berkualitas sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-7-

a. memberi kesempatan untuk menerapkan materi pada

ml
problem atau konteks nyata;

t
2.h
b. mendorong interaksi dan partisipasi aktif Peserta
Didik;

02
c. mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang

n-2
tersedia di lingkungan Satuan Pendidikan dan/atau

hu
di lingkungan masyarakat; dan/atau

-ta
d. menggunakan perangkat teknologi informasi dan

16
komunikasi.

or-
(3) Strategi pembelajaran yang dirancang untuk memberi

om
pengalaman belajar yang berkualitas sebagaimana

k-n
dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dengan

ste
memperhatikan karakteristik Peserta Didik, yang
mencakup: dri
a. usia dan tingkat perkembangan;
bu

b. tingkat kemampuan sebelumnya;


dik

c. kondisi fisik dan psikologis; dan


en

d. latar belakang keluarga Peserta Didik.


rm

(4) Pelaksanaan strategi pembelajaran sebagaimana


/pe

dimaksud pada ayat (2) dapat bersifat lintas mata


/04

pelajaran dan/atau lintas tingkatan kelas.


22
20

Bagian Keempat
/
om

Cara Menilai Ketercapaian Tujuan Belajar


t.c

Pasal 8
spo

(1) Cara menilai ketercapaian tujuan belajar sebagaimana


og

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c dilakukan oleh


.bl

Pendidik dengan menggunakan beragam teknik dan/atau


na

instrumen penilaian yang sesuai dengan tujuan belajar.


lya

(2) Cara menilai ketercapaian tujuan belajar sebagaimana


mu

dimaksud pada ayat (1) mengacu pada standar penilaian


na

pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan


/ai

perundang-undangan.
/
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
-8-

BAB III

ml
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

t
2.h
Bagian Kesatu

02
Umum

n-2
hu
Pasal 9

-ta
(1) Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam

16
Pasal 2 ayat (2) huruf b diselenggarakan dalam suasana

or-
belajar yang:

om
a. interaktif;

k-n
b. inspiratif;

ste
c. menyenangkan;
d. menantang; dri
e. memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif;
bu

dan
dik

f. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,


en

kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat,


rm

dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta


/pe

Didik.
/04

(2) Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada


22

ayat (1) dilakukan oleh Pendidik dengan memberikan:


20

a. keteladanan;
/
om

b. pendampingan; dan
c. fasilitasi.
t.c
spo

Bagian Kedua
og

Pelaksanaan Pembelajaran dalam Suasana Belajar yang


.bl

Interaktif
na
lya

Pasal 10
mu

(1) Pelaksanaan pembelajaran dalam suasana belajar yang


na

interaktif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)


/ai

huruf a dirancang untuk memfasilitasi interaksi yang


/
ps:

sistematis dan produktif antara Pendidik dengan Peserta


Didik, sesama Peserta Didik, dan antara Peserta Didik
htt

dengan materi belajar.

jdih.kemdikbud.go.id
-9-

(2) Pelaksanaan pembelajaran dalam suasana belajar yang

ml
interaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling

t
2.h
sedikit dilakukan dengan cara:
a. berinteraksi secara dialogis antara Pendidik dengan

02
Peserta Didik, serta sesama Peserta Didik;

n-2
b. berinteraksi secara aktif dengan lingkungan belajar;

hu
dan

-ta
c. berkolaborasi untuk menumbuhkan jiwa gotong

16
royong.

or-
(3) Dalam melaksanakan pembelajaran sebagaimana

om
dimaksud pada ayat (2), Pendidik berperan sebagai

k-n
fasilitator proses pembelajaran dan tidak menjadi satu-

ste
satunya sumber pembelajaran.
dri
Bagian Ketiga
bu

Pelaksanaan Pembelajaran dalam Suasana Belajar yang


dik

Inspiratif
en
rm

Pasal 11
/pe

(1) Pelaksanaan pembelajaran dalam suasana belajar yang


/04

inspiratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)


22

huruf b dirancang untuk memberi keteladanan dan


20

menjadi sumber inspirasi positif bagi Peserta Didik.


/
om

(2) Pelaksanaan pembelajaran dalam suasana belajar yang


inspiratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
t.c

sedikit dilakukan dengan cara:


spo

a. menciptakan suasana belajar yang dapat memantik


og

ide, mendorong daya imajinasi, dan mengeksplorasi


.bl

hal baru; dan


na

b. memfasilitasi Peserta Didik dengan berbagai sumber


lya

belajar untuk memperkaya wawasan dan pengalaman


mu

belajar.
na
//ai
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -

Bagian Keempat

ml
Pelaksanaan Pembelajaran dalam Suasana Belajar yang

t
2.h
Menyenangkan

02
Pasal 12

n-2
(1) Pelaksanaan pembelajaran dalam suasana belajar yang

hu
menyenangkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat

-ta
(1) huruf c dirancang agar Peserta Didik mengalami proses

16
belajar sebagai pengalaman yang menimbulkan emosi

or-
positif.

om
(2) Pelaksanaan pembelajaran dalam suasana belajar yang

k-n
menyenangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ste
paling sedikit dilakukan dengan cara:
a. menciptakan suasana belajar yang gembira, menarik,
dri
aman, dan bebas dari perundungan;
bu

b. menggunakan berbagai variasi metode dengan


dik

mempertimbangkan aspirasi dari Peserta Didik, serta


en

tidak terbatas hanya di dalam kelas; dan


rm

c. mengakomodasi keberagaman gender, budaya,


/pe

bahasa daerah setempat, agama atau kepercayaan,


/04

karakteristik, dan kebutuhan setiap Peserta Didik.


22
20

Bagian Kelima
/

Pelaksanaan Pembelajaran dalam Suasana Belajar yang


om

Menantang
t.c
spo

Pasal 13
og

(1) Pelaksanaan pembelajaran dalam suasana belajar yang


.bl

menantang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)


na

huruf d dirancang untuk mendorong Peserta Didik terus


lya

meningkatkan kompetensinya melalui tugas dan aktivitas


mu

dengan tingkat kesulitan yang tepat.


na

(2) Pelaksanaan pembelajaran dalam suasana belajar yang


/ai

menantang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling


/

sedikit dilakukan dengan cara:


ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -

a. menggunakan materi dan kegiatan belajar sesuai

ml
dengan kemampuan dan tahapan perkembangan

t
2.h
Peserta Didik; dan
b. memfasilitasi Peserta Didik untuk percaya potensi

02
yang dimilikinya dapat ditingkatkan.

n-2
hu
Bagian Keenam

-ta
Pelaksanaan Pembelajaran dalam Suasana Belajar yang

16
Memotivasi Peserta Didik untuk Berpartisipasi Aktif

or-
om
Pasal 14

k-n
Pelaksanaan pembelajaran dalam suasana belajar yang

ste
memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf e paling
dri
sedikit dilakukan dengan cara:
bu

a. membangun suasana belajar yang memberikan


dik

kesempatan kepada Peserta Didik untuk berani


en

mengemukakan pendapat dan bereksperimen; dan


rm

b. melibatkan Peserta Didik dalam menyusun rencana


/pe

belajar, menetapkan target individu dan/atau kelompok,


/04

dan turut memonitor pencapaian hasil belajar.


22
20

Bagian Ketujuh
/
om

Pelaksanaan Pembelajaran dalam Suasana Belajar yang


Memberikan Ruang yang Cukup bagi Prakarsa, Kreativitas,
t.c

Kemandirian sesuai dengan Bakat, Minat, dan Perkembangan


spo

Fisik, serta Psikologis Peserta Didik


og
.bl

Pasal 15
na

Pelaksanaan pembelajaran dalam suasana belajar yang


lya

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,


mu

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan


na

fisik, serta psikologis Peserta Didik sebagaimana dimaksud


/ai

dalam Pasal 9 ayat (1) huruf f paling sedikit dilakukan dengan


/
ps:

cara:
a. memberi kesempatan bagi Peserta Didik untuk
htt

mengembangkan dan mengomunikasikan gagasan baru;

jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -

b. membiasakan Peserta Didik untuk mampu mengatur

ml
dirinya dalam proses belajar;

t
2.h
c. menciptakan suasana pembelajaran yang memberikan
kesempatan bagi Peserta Didik untuk mengaktualisasikan

02
diri; dan

n-2
d. mengapresiasi bakat, minat, dan kemampuan yang

hu
dimiliki oleh Peserta Didik.

-ta
16
Bagian Kedelapan

or-
Pemberian Keteladanan, Pendampingan, dan Fasilitasi dalam

om
Pelaksanaan Pembelajaran

k-n
ste
Pasal 16
(1) Pelaksanaan pembelajaran
dri dengan memberikan
keteladanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2)
bu

huruf a dilakukan dengan berperilaku luhur pada


dik

kehidupan sehari-hari.
en

(2) Pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan


rm

pendampingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat


/pe

(2) huruf b dilakukan dengan memberi tantangan,


/04

dukungan, dan bimbingan bagi Peserta Didik dalam


22

proses belajar.
20

(3) Pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan fasilitasi


/
om

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf c


dilakukan dengan memberikan akses dan kesempatan
t.c

belajar bagi Peserta Didik sesuai dengan kebutuhan.


spo
og

Pasal 17
.bl

Selain pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud


na

dalam Pasal 16, pelaksanaan pembelajaran pada:


lya

a. pendidikan menengah kejuruan dilakukan dengan


mu

memberi pengalaman nyata melalui praktik kerja


na

lapangan; dan
/ai

b. pendidikan khusus untuk jenjang pendidikan menengah


/
ps:

dilakukan dengan memberi pengalaman nyata melalui


program magang.
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -

Pasal 18

ml
(1) Dalam pelaksanaan pembelajaran pada pendidikan anak

t
2.h
usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan khusus, beban belajar diatur dalam bentuk

02
satuan jam pelajaran.

n-2
(2) Dalam pelaksanaan pembelajaran pada pendidikan

hu
kesetaraan, beban belajar diatur dalam bentuk satuan

-ta
kredit kompetensi.

16
or-
BAB IV

om
PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN

k-n
ste
Bagian Kesatu
Umum
dri
bu

Pasal 19
dik

(1) Penilaian proses pembelajaran sebagaimana dimaksud


en

dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c merupakan asesmen


rm

terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.


/pe

(2) Penilaian proses pembelajaran sebagaimana dimaksud


/04

pada ayat (1) dilakukan oleh Pendidik yang bersangkutan.


22

(3) Asesmen terhadap perencanaan dan pelaksanaan


20

pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


/
om

dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran paling


sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester.
t.c

(4) Asesmen terhadap perencanaan dan pelaksanaan


spo

pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


og

dilakukan dengan cara:


.bl

a. refleksi diri terhadap pelaksanaan perencanaan dan


na

proses pembelajaran; dan


lya

b. refleksi diri terhadap hasil asesmen yang dilakukan


mu

oleh sesama Pendidik, kepala Satuan Pendidikan,


na

dan/atau Peserta Didik.


//ai
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -

Pasal 20

ml
Selain dilaksanakan oleh Pendidik yang bersangkutan

t
2.h
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2), penilaian
proses pembelajaran dapat dilaksanakan oleh:

02
a. sesama Pendidik;

n-2
b. kepala Satuan Pendidikan; dan/atau

hu
c. Peserta Didik.

-ta
16
Bagian Kedua

or-
Penilaian oleh Sesama Pendidik

om
k-n
Pasal 21

ste
(1) Penilaian oleh sesama Pendidik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 huruf a merupakan asesmen oleh sesama
dri
pendidik atas perencanaan dan pelaksanaan
bu

pembelajaran yang dilakukan oleh Pendidik yang


dik

bersangkutan.
en

(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan


rm

membangun budaya saling belajar, kerja sama, dan saling


/pe

mendukung.
/04

(3) Asesmen oleh sesama pendidik atas perencanaan dan


22

pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada


20

ayat (1) dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1


/
om

(satu) semester.
(4) Asesmen oleh sesama pendidik atas perencanaan dan
t.c

pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada


spo

ayat (3) paling sedikit dilakukan dengan cara:


og

a. berdiskusi mengenai proses perencanaan dan


.bl

pelaksanaan pembelajaran;
na

b. mengamati proses pelaksanaan pembelajaran;


lya

dan/atau
mu

c. melakukan refleksi terhadap perencanaan dan


na

pelaksanaan pembelajaran.
//ai
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -

Bagian Ketiga

ml
Penilaian oleh Kepala Satuan Pendidikan

t
2.h
Pasal 22

02
(1) Penilaian oleh kepala Satuan Pendidikan sebagaimana

n-2
dimaksud dalam Pasal 20 huruf b merupakan asesmen

hu
oleh kepala Satuan Pendidikan atas perencanaan dan

-ta
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

16
Pendidik.

or-
(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan

om
untuk:

k-n
a. membangun budaya reflektif; dan

ste
b. memberi umpan balik yang konstruktif.
(3) Membangun budaya reflektif sebagaimana dimaksud pada
dri
ayat (2) huruf a merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
bu

kepala Satuan Pendidikan untuk mendorong terjadinya


dik

refleksi atas proses pembelajaran secara terus-menerus


en

dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses


rm

pembelajaran itu sendiri.


/pe

(4) Memberi umpan balik yang konstruktif sebagaimana


/04

dimaksud pada ayat (2) huruf b merupakan kegiatan yang


22

dilakukan oleh kepala Satuan Pendidikan untuk


20

memberikan masukan, saran, dan keteladanan kepada


/
om

Pendidik untuk peningkatan kualitas pembelajaran.


(5) Pelaksanaan asesmen sebagaimana dimaksud dalam
t.c

Pasal 21 ayat (3) dan ayat (4) berlaku mutatis mutandis


spo

bagi kepala Satuan Pendidikan dalam melakukan


og

penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1).


.bl
na

Bagian Keempat
lya

Penilaian dilakukan oleh Peserta Didik


mu
na

Pasal 23
/ai

(1) Penilaian oleh Peserta Didik sebagaimana dimaksud dalam


/
ps:

Pasal 20 huruf c merupakan asesmen oleh Peserta Didik


yang diajar langsung oleh Pendidik yang bersangkutan
htt

atas pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya.

jdih.kemdikbud.go.id
- 16 -

(2) Penilaian oleh Peserta Didik sebagaimana dimaksud pada

ml
ayat (1) bertujuan untuk:

t
2.h
a. membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam
proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari;

02
b. membangun budaya transparansi, objektivitas,

n-2
saling menghargai, dan mengapresiasi keragaman

hu
pendapat dalam menilai proses pembelajaran;

-ta
c. membangun suasana pembelajaran yang partisipatif

16
dan untuk memberi umpan balik kepada Pendidik

or-
dan Peserta Didik; dan

om
d. melatih Peserta Didik untuk mampu berpikir kritis.

k-n
(3) Asesmen oleh peserta didik atas pelaksanaan

ste
pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester.
dri
(4) Asesmen oleh peserta didik atas pelaksanaan
bu

pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling


dik

sedikit dilakukan dengan cara melakukan refleksi


en

terhadap pelaksanaan pembelajaran.


rm
/pe

BAB V
/04

KETENTUAN PENUTUP
22
20

Pasal 24
/
om

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:


a. ketentuan mengenai Standar Proses yang diatur dalam
t.c

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


spo

137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan


og

Anak Usia Dini (Berita Negara Republik Indonesia Tahun


.bl

2014 Nomor 1668);


na

b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22


lya

Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar


mu

dan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun


na

2016 Nomor 955); dan


//ai
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 17 -

c. ketentuan mengenai Standar Proses yang diatur dalam

ml
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34

t
2.h
Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

02
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor

n-2
1689),

hu
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

-ta
16
Pasal 25

or-
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

om
k-n
ste
dri
bu
dik
en
rm
/pe
/04
22
/ 20
om
t.c
spo
og
.bl
na
lya
mu
na
//ai
ps:
htt

jdih.kemdikbud.go.id
- 18 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

ml
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

t
2.h
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

02
n-2
Ditetapkan di Jakarta

hu
pada tanggal 5 April 2022

-ta
16
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

or-
RISET, DAN TEKNOLOGI

om
REPUBLIK INDONESIA,

k-n
ste
ttd.
dri
NADIEM ANWAR MAKARIM
bu
dik

Diundangkan di Jakarta
en

pada tanggal 6 April 2022


rm
/pe

DIREKTUR JENDERAL
/04

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
22

REPUBLIK INDONESIA,
20
/
om

ttd.
t.c
spo

BENNY RIYANTO
og
.bl
na

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022 NOMOR 383.


lya
mu

Salinan sesuai dengan aslinya.


Kepala Biro Hukum
na

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,


//ai

ttd.
ps:
htt

Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001

jdih.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai