100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
3K tayangan60 halaman
Teks tersebut membahas tentang kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh manusia. Cairan tubuh terdiri atas air dan zat terlarut seperti elektrolit, non-elektrolit, dan koloid. Keseimbangan cairan dan elektrolit dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan berat badan seseorang. Sistem ginjal, kulit, paru-paru, dan saluran pencernaan berperan dalam mengatur kebutuhan cairan dan elekt
Teks tersebut membahas tentang kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh manusia. Cairan tubuh terdiri atas air dan zat terlarut seperti elektrolit, non-elektrolit, dan koloid. Keseimbangan cairan dan elektrolit dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan berat badan seseorang. Sistem ginjal, kulit, paru-paru, dan saluran pencernaan berperan dalam mengatur kebutuhan cairan dan elekt
Teks tersebut membahas tentang kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh manusia. Cairan tubuh terdiri atas air dan zat terlarut seperti elektrolit, non-elektrolit, dan koloid. Keseimbangan cairan dan elektrolit dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan berat badan seseorang. Sistem ginjal, kulit, paru-paru, dan saluran pencernaan berperan dalam mengatur kebutuhan cairan dan elekt
Diperkirakan 45-80% dari berat badan pada individu yang sehat terdiri dari cairan. Volume cairan ini bervariasi tergantung dari berbagai factor yaitu usia, jenis kelamin, dan lemak tubuh. Bayi mempunyai volume cairan lebih banyak dari orang dewasa, dan makin tua usia seseorang jumlah cairan ini makin berkurang. Begitu pula wanita mempunyai volume cairan lebih sedikit dari pria karena tubuh wanita mempunyai banyak lemak disbanding pria. Cairan tubuh ini terutama terdiri dari air dan zat terlarut, yaitu elektrolit, non elektrolit dan koloid. Air merupakan zat makanan terpenting bagi kehidupan, karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Seseorang dapat bertahan hidup tanpa makanan dalam waktu beberapa hari, tetapi tanpa air hanya mampu bertahan 3 hari saja. Begitu pula dengan elektrolit yang mempunyai peranan sangat penting dalam aktivitas semua sel. Elektrolit yang terdapat dalam cairan tubuh adalah natrium, kalium, kalsium, chloride, bikarbonat, magnesium, sulfat, fosfat dan asam organic. Begitu pentingnya air dan elektrolit ini di dalam tubuh sehingga keberadaannya perlu dipertahankan dalam jumlah tertentu dan konsentrasi yang seimbang agar sel-sel dalam tubuh berfungsi secara optimal. Perubahan dalam jumlah cairan dan konsentrasi elektrolit yang terkandung didalamnya dapat menimbulkan berbagai masalah yang jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat menyebabkan kerusakan organ bahkan kematian mendadak. kebutuhan cairan dan elektrolit ini termasuk kebutuhan dasar manusia yang utama yang sama pentingnya dengan keberadaan oksigen. Seorang perawat minimal harus dapat mengidentifikasi tingkat pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, mampu mengidentifikasi tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, mampu mengantisipasi faktor risiko yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga dapat melakukan intervensi baik mandiri ataupun kolaborasi untuk mengatasi masalah tersebut. AIR Di dalam tubuh air mempunyai fungsi yang penting, yaitu : Sebagai media transportasi bagi zat makanan dan oksigen menuju sel dan sisa metabolism sel ke organ eliminasi, Mengantarkan hormone dari organ penghasil menuju sel/organ target, Memudahkan proses metabolism di dalam sel Sebagai pelarut elektrolit dan nonelektrolit, Membantu dalam mempertahankan suhutubuh, Memudahkan pencernaan dan eliminasi, Sebagai pelumas jaringan,dan Sebagai pembentuk struktur tubuh. ELEKTROLIT Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik yang terdapat di dalam sel, jaringan, dan cairan tubuh, termasuk darah, urine, dan keringat. Ada banyak jenis elektrolit dengan fungsinya masing-masing. Elektrolit Setelah bergabung dengan air, elektrolit ini ada yang menjadi bermuatan listrik positif disebut kation, yaitu: Na, K, Ca, Mg, dan bermuatan listrik negative disebut anion, yaitu: Cl dan HCO3. Untuk mempertahankan keadaan fisiologis yang stabil rasio anion dengan kation serta konsentrasinya disetiap kompartemen harus seimbang dan relative menetap. Selain itu, Agar semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik, diperlukan asupan elektrolit yang cukup. Fungsi elektrolit Elektrolit berfungsi untuk mendukung aktivitas sel dan jaringan tubuh, seperti saraf dan otot. Elektrolit juga berperan penting dalam memelihara fungsi jantung dan menjaga kadar cairan tubuh tetap seimbang. Elektrolit bisa diperoleh dari makanan dan minuman, seperti buah, sayuran, minuman elektrolit atau minuman isotonik, infused water, air mineral, atau suplemen tertentu. Selain dari makanan dan minuman, elektrolit juga bisa diberikan secara parenteral atau lewat pembuluh darah, yaitu melalui infus Jenis elektrolit yang berada ditiap kompartemen adalah sama tetapi konsentrasinya berbeda. Elektrolit utama di ekstrasel adalah natrium dan chloride, sedangkan elektrolit utama intrasel adalah kalium dan fosfat. Adanya perubahan konsentrasi elektrolit dan atau rasio anion dan kation akan menimbulkan perubahan aktivitas sel yang dapat membahayakan kehidupan Non Elektrolit dalam cairan tubuh terdapat beberapa partikel yang tidak termasuk ke dalam golongan elektrolit dan tidak bisa menjadi partikel bermuatan listrik, tetapi partikel-partikel ini juga merupakan komponen yang penting dalam tubuh dan memengaruhi pergerakan cairan di antara kompartemen. Partikel non elektrolit utama adalah glukosa Glukosa merupakan sumber utama metabolism sel. Jika konsentrasi glukosa dalam cairan ekstrasel (CES) berlebihan, cairan intrasel CIS) akan berpindah ke CES dan menyebabkan pembentukan urine yang banyak, sehingga tubuh akan mengalami kekurangan cairan. Cairan berada dalam dua kompartemen utama, yaitu di dalam sel (cairan intrasel/ CIS) yang pada orang dewasa sekitar 40% dari berat badan atau 70% dari jumlah keseluruhan cairan tubuh, dan cairan di luar sel (cairan ekstra sel/ CES) sekitar 20% dari berat badan atau 30% dari seluruh cairan tubuh. Cairan ekstrasel termasuk didalamnya cairan intravaskuler (plasma) sekitar 4-5% dari berat badan, dan cairan interstitial atau cairan yang berada di antara sel termasuk cairan limfe sekitar 15% dari berat badan. Sistem yang berperan dalam kebutuhan cairan dan elektrolit: Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh: Ginjal Kulit Paru Gastrointestinal Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui sistem endokrin, seperti sistem hormonal: Anti Diuretik Hormon (ADH) Aldosteron Prostaglandin Glukokortikoid Mekanisme Rasa Haus Cara Perpindahan Cairan Tubuh Difusi Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membran. Dalam tubuh,proses difusi air,elektrolit dan zal lain terjadi melalui membran kapiler yang permeabel. Osmosis Proses perpindahan zat/larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel. Solut adalah zat pelarut, sedang solven adalah larutannya. Air merupakan solven, garam adalah solut. Transpor Aktif Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses ini terutama untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel. Contoh difusi Menempatkan batang seledri yang layu di dalam air, air akan berdifusi ke dalam tanaman, membuatnya menjadi kuat kembali Air berdifusi pada mie yang sedang dimasak, membuatnya lebih besar dan lebih lembut Setetes tinta akan menyebar ke seluruh air di dalam gelas Bau wangi setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan Satu sendok garam/gula akan menyebar ke seluruh air di dalam gelas Contoh osmosis Proses pemasangan infus pada pasien Pemberian garam pada sayur dan buah sehingga sayur dan buah menjadi lemas atau layu Mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan ke dalam larutan hipertonis Proses pengaturan cairan dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: Tekanan cairan Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Proses osmotik juga menggunakan tekanan osmotik,yang merupakan kemampuan partikel pelarut untuk menarik larutan melalui membran. Membran Semipermiabel Merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung. Membran semipermiabel terdapat pada dinding kapiler pembuluh darah, yang terdapat di seluruh tubuh sehingga melokul atau zat lain tidak berpindah ke jaringan. Kebutuhan Cairan Tubuh Bagi Manusia Katagori persentase cairan tubuh berdasakan umur: Bayi baru lahir 75% dari total bb. Pria dewasa 57% dari total bb. Wanita dewasa 55% dari total bb. Dewasa tua 45% dari total bb. Kebutuhan Air Berdasarkan Umur dan Berat Badan: UMUR Jlh air dalam 24 jam Ml/kg berat badan 3 hari 250-300 80-100 1 tahun 1150-1300 120-135 2 tahun 1350-1500 115-125 4 tahun 1600-1800 100-110 10 tahun 2000-2500 70-85 14 tahun 2200-2700 50-60 18 tahun 2200-2700 40-50 Dewasa 2400-2600 20-30 Pengaturan Volume Cairan Tubuh Asupan Cairan Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah ± 2500 cc/hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau di tanbah dari makanan lain. Pengaturan mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme haus --- hipotalamus. Pengeluaran Cairan Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah ± 2300 cc. jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine), sebanyak ± 1500 cc/hari. Bila volume urine yang dikeluarkan ≤ 500 cc/hari, perlu ada perhatian khusus. Hasil-hasil pengeluaran cairan adalah: Urine (± 1500 cc) Keringat (100 cc) Feses (±100 cc) Bernafas (10-15 cc/kgBB) kecukupan kebutuhan cairan sangat penting. Jika kebutuhan cairan tidak tercukupi, orang akan rentan dehidrasi. Dehidrasi tidak hanya menyebabkan orang merasa haus saja. Dalam jangka pendek, dehidrasi bisa menyebabkan berkurangnya konsentrasi, rasa lelah berkepanjangan, hingga mual dan sakit kepala. Dalam jangka panjang, dehidrasi juga bisa mengakibatkan tekanan darah meningkat dan pembekuan darah. dehidrasi kronik atau berkepanjangan dapat berakibat fatal : Efeknya bisa gangguan penglihatan, kesadaran menurun, hingga meninggal dunia JENIS CAIRAN Cairan Nutrien Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan 450 kalori setiap harinya. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori per liter. Cairan nutrien terdiri atas: 1. Karbohidrat dan air, (dextrose/glukosa), levulose. 2. Asam amino, contoh: amigen, aminosol, travamin. 3. Lemak, contoh: lipomul dan liposyn. Blood Volume Expanders Blood Volume Expanders merupakan bagian dari jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume pembuluh darah setelah kehilangan darah atau plasma. Jenis Blood Volume Expanders antara lain: human serum albumin dan dextran dengan konsentrasi yang berbeda. MASALAH KEBUTUHAN CAIRAN Hipovolume atau Dehidrasi. Ada tiga macam kekurangan volume cairan eksternal: 1. Dehidrasi isotonik, terjadi jika tubuh kehilangan sejumlah cairan dan elektrolit secara seimbang. 2. Dehidrasi hipertonik, terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak air dari pada elektrolit. 3. Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak elektrolit daripada air. Macam dehidrasi berdasarkan derajatnya: • Dehidrasi Berat, dengan ciri-ciri : a. Pengeluaran/kehilangan cairan sebanyak 4-6 lt. b. Serum natrium mencapai 259-166 mEq/lt. c. Hipotensi. d. Turgor kulit buruk. e. Oliguria. f. Nadi dan pernapasan meningkat. g. Kehilangan cairan mencapai lebih 10% BB. • Dehidrasi Sedang, dengan ciri-ciri : a. Kehilangan cairan 2-4 lt atau antara 5-10% BB. b. Serum natrium mencapai 152-158 mEq/lt. c. Mata cekung.
• Dehidrasi Ringan, dengan ciri-ciri, kehilangan
cairan mencapai 5% BB atau 1,5-2 lt. Hipervolume atau Overhidrasi Terdapat dua manifestasi yang ditimbukan akibat kelebihan cairan, yaitu hipervolume (peningkatan volume tekanan darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstisial). Beberapa jenis edema: Pitting edema = edema perifer Nonpitting edema Edema anasarka edema paru Kebutuhan Elektrolit Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen,nutrien,dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam bentuk ion elektrolit, contohnya, NaCl. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menhhantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation. Contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, & fosfat. Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium & magnesium. Komposisi elektrolit dalam plasma adalah sbb: 1. Natrium : 135-145 mEq/lt 2. Kalium : 3,5-5,3 mEq/lt 3. Kalsium : 4-5 mEq/lt 4. Magnesium : 1,5-2,5 mEq/lt 5. Klorida : 100-106 mEq/lt 6. Bikarbonat : 22-26 mEq/lt 7. Posfat : 2,5-4,5 mg/100ml. Pengaturan Elektrolit Pengaturan keseimbangan Natrium Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi mengatur osmolaritas dan volume cairan tubuh. Natrium paling banyak terdapat pada cairan ekstrasel. Natrium mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ekskresi dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal atau sebagian kecil melalui feses,keringat dan air mata. Pengaturan keseimbangan Kalium. Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit. Sistem pengaturan keseimbangan kalium melalui 3 langkah: 1) Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan Peningkatan produksi aldosteron. 2) Peningkatan jumlah aldosteron akan mempengaruhi jumlah kalium yang dikelurkan melalui ginjal. 3) Peningkatan pengeluaran kalium;kosentrasi kalium dalam cairan ekstrasel menurun. Pengaturan Keseimbangan Kalsium. Kalsium dalam tubuh berfungsi membentuk tulang, menghantarkan impuls kontraksi otot, koagulasi darah, dan membantu beberapa enzim pangkreas. Kalsium di ekskresi melalui urine dan keringat. Konsentrasi kalsium dalam tubuh diatur langsung oleh hormon paratiroid dalam reabsorbsi tulang. Jika kadar kalsium darah menurun, kelenjar paratiroid akan merangsang pembentukan hormon paratiroid yang langsung mengkatkan jumlah kalsium dalam darah. Pengaturan keseimbangan klorida Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel. Fungsi klorida biasanya bersatu dengan natrium, yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik dalam darah, Hipokloremia kekurangan kadar klorida dalam darah. Hiperkloremia kelebihan klor dalam darah. Normalnya pada orang dewasa adalah 95-108 mEq/lt Pengaturan keseimbangan magnesium Magnesium merupakan kation dalam tubuh, merupakan yang terpenting kedua dalam cairan intrasel. Keseimbangannya diatur oleh kelenjar paratiroid. Magnesium dalam tubuh di pengaruhi oleh konsentrasi kalsium. Pengaturan keseimbangan bikarbonat. Bikarbonat merupakan elektrolit utama larutan bufter (penyangga) dalam tubuh. Jenis Cairan Elektrolit Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap dengan bermacam- macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan isotonik, hipotonik dan hipertonik. Contoh Cairan elektrolit adalah: 1. Cairan Ringer’s 2. Cairan Ringer’s Laktat 3. Cairan Buffer’s Volume cairan tubuh harus dipertahankan dalam batas-batas normal, oleh karena itu jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh harus seimbang dengan jumlah cairan yang keluar dari tubuh Masalah Kebutuhan Elektrolit Hiponatremia disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan misalnya diare yang berkepanjangan. Ditandai dengan rasa haus berlebihan, denyut nadi yang cepat, hipotensi, konvulsi, dan membran mukosa kering. Hipernatremia Merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi, ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguri,turgor kulit buruk dan permukaan kulit bengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi, suhu badan naik. Kondisi demikian dapat disebabkan karena dehidrasi, diare, pemasukan air yang berlebihan sementara asupan garam sedikit. Hipokalemia Tanda-tandanya: denyut nadi lemah, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah, perut kembung, lemah dan lunaknya otot tubuh, aritmia, penurunan bising usus, Hiperkalemia Sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pemberian kalium yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan, sedikitnya jumlah urine dan diare, adanya kecemasan dan iritabilitas. Hipokalsemia? Hiperkalsemia? Hipomagnesia? Hipermagnesia? Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit Usia Temperatur Diet Stress Sakit Asuhan Keperawatan pada Masalah Kebutuhan Cairan dan Elektrolit A. Pengkajian 1. Riwayat Keperawatan 2. Faktor yang berhubungan 3. Pengkajian Fisik 4. Pemeriksaan Lab atau diagnostik lainnya. B. Diagnosis Keperawatan 1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan: Pengeluaran urine secara berlebihan akibat penyakit diabetes mellitus atau lainnya Peningkatan permeabilitas kapiler dan hilangnya evaporasi pada pasien luka bakar atau meningkatnya kecepatan metabolisme Pengeluaran cairan secara berlebihan. Asupan cairan yang tidak adekuat. perdarahan 2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan: Penurunan mekanisme regulator akibat kelainan pada ginjal. Penurunan curah jantung akibat penyakit jantung Gangguan aliran balik vena akibat penyakit vaskuler perifer atau trombus. Retensi natrium dan air akibat terapi kortikosteroid. Tekanan osmotik koloid yang rendah. C. Perencanaan Keperawatan Tujuan: Mempertahankan volume cairan dalam keadaan seimbang. Rencana Tindakan: 1. Monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan status keseimbangan cairan. 2. Pertahankan keseimbangan cairan: (bila kekurangan cairan, lakukan…? Bila. kelebihan cairan, lakukan…?) 3. Lakukan mobilisasi melalui pengaturan posisi 4. Anjurkan cara mempertahankan keseimbangan cairan. D. Pelaksanaan (tindakan) Keperawatan 1. Pemberian cairan melalui infus (alat dan bahan, prosedur kerja, serta cara menghitung jumlah tetesan infus). 2. Tranfusi darah (alat dan bahan, prosedur kerja). E. Evaluasi Keperawatan Evaluasi terhadap gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan ditunjukkan oleh adanya keseimbangan antara jumlah asupan dan pengeluaran, nilai elektrolit dalam batas normal, berat badan sesuai dengan tinggi badan atau tidak ada penurunan, turgor kulit baik, tidak terjadi edema, dan lain sebagainya. Terima Kasih Semoga Bermanfaat