“LEUKOSIT”
DISUSUN OLEH:
NIM : AK816019
BANJARBARU
2018
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat dan karunia-Nya kami sudah dapat memenuhi tugas Praktikum Hematologi
yang berjudul “Leukosit”, Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi
Muhammad S.A.W beserta keluarga dan sahabatnya sekalian.
Disini kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini memang masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa,
penulisan dan pengolahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan, saran dan
masukan yang sifatnya membangun. Atas saran dan kritikan penulis ucapkan terima
kasih.
1.1Latar Belakang
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang
sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi
punya sistem transportasi dengan darah. Darah merupakan suatu cairan yang
sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta
plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah
darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang
dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Jenis sel darah manusia terdiri dari sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan trombosit (keping darah). Sel
darah putih (leukosit) merupakan unit yang aktif dari system pertahanan
terhadap setiap agen infeksi yang ada. Terdapat beberapa jenis leukosit, yaitu
dewasa terdapat kira-kira 7000 sel darah putih per millimeter kubik. Peran sel
darah putih (leukosit) yang begitu penting, sehingga seorang manusia perlu
1.2Tujuan
1.3Manfaat
2.1Definisi
Sel darah putih atau leukosit adalah sel lain yang terdapat dalam darah
dengan fungsinya yang berbeda dari eritrosit. Sel darah putih atau leukosit ini
umumnya berperan dalam mempertahankan tubuh terhadap penyusupan benda
asing yang dipandang mempunyai kemungkinan untuk mendatangkan bahaya
bagi kelangsungan hidup individu. (Sadikin Muhammad,2002).
Leukosit adalah bagian dari darah yang berwarna putih dan merupakan
unit mobildari sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi yang terdiri dari
granuler dan agranuler. Dimana granuler meliputi basofil, eosinofol, neutrofil
batang dan neutrofil segmen. Sedangkan agranuler meliputi limfosit, monosit
dan sel plasma (Junqueira dan Carneiro, 2007)
Sel darah putih ( lekosit ) rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya
lebih besardari sel darah merah, tetapi jumlah sel darah putih lebih sedikit.
Diameter lekosit sekitar10 μm. Batas normal jumlah lekosit berkisar 4.000 –
10.000 / mm³ darah.Lekosit di dalam tubuh berfungsi untuk mempertahankan
tubuh terhadap benda –benda asing ( foreign agents) termasuk kuman –
kuman penyebab penyakit infeksi. Leukosit yang berperan adalah monosit,
netrofil, limfosit. Leukosit juga memperbaiki kerusakan vaskuler. Leukosit
yang memegang peranan adalah eosinofil sedangkan basofil belum di ketahui
pasti ( Depkes,1989 )
2.2Fungsi Leukosit
terserang penyakit.
2.3Pembentukan Leukosit
Sel – sel polimorfonuklear dan monosit dalam keadaan normal
hanya di
bentuk didalam sumsum tulang, sedangkan sel – sel limfosit dan sel – sel
plasma diproduksi dalam bermacam – macam organ limfoid termasuk limfe,
limpa, tonsil, dan bermacam–macamsel – sel limfoid yang lain di dalam
sumsum tulang, usus dan sebagainya.Sel – sel darah putih yang di bentuk di
dalam sumsum tulang, terutama granulosit akan di simpan di dalam
sumsum
sampai mereka diperlukan di dalam sistem sirkulasi,kemudian bila
kebutuhannya meningkat maka akan menyebabkan granulosit tersebut
dilepaskan. Dalam keadaan normal granulosit yang bersirkulasi di dalam
seluruh aliran darah kira –kira tiga kali daripada jumlah granulosit yang di
simpan dalam sumsum, jumlah ini sesuai dengan persediaan granulosit selama
enam hari (A.C Guyton,1995 ).
Ada beberapa jenis sel darah putih yang disebut granulosit atau sel
polimorfonuklear yaitu:
a. Basofil
peradangan,jumlahnya < 1%
b. Eosinofil
c. Neutrofil
d. Limfosit
Lebih umum dalam sistem limfa. Jumlahnya 25%. Darah mempunyai tiga
jenis limfosit:
c. Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat
membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak
boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.
e. Monosit
∙ Kadar sel darah putih atau leukosit yang terlalu tinggi atau
leukositosis, bisa mengindikasikan:
a. Naiknya produksi leukosit guna melawan infeksi.
b. Reaksi obat-obatan.
c. Penyakit pada sumsum tulang, sehingga produksi leukosit
menjadi abnormal.
d. Gangguan sistem imun.
∙ Pemicu spesifik yang meningkatkan kadar sel darah putih, yaitu:
Alergi berat.
Anemia aplastis.
Kemoterapi.
Obat-obatan antibiotik, diuretik, dan prednison.
HIV/AIDS.
Hipertiroid. Penyakit
infeksi. Penyakit
lupus Terapi radiasi.
Rematoid artritis.
Kekurangan vitamin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1Leukosit ( sel darah putih ) berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
3.1.2Harga normal leukosit yaitu 4000 – 10.000 µl.
3.1.3Terdapat 5 macam leukosit yang terbagi dalam 2 golongan yakni
∙ Granula : basofil, eusinofil, dan neutrofil
∙ Agranula : limfosit dan monosit.
3.1.4Penyebab keabnormalan leukosit dapat dikarenakan faktor spesifik baik dari
3.2Saran
3.2.1Pembaca harus dapat mengerti tentang Darah dan eukosit pada
khususnya, serta jenis dan fungsinya.
3.2.2Agar pembaca atau mahasiswa dapat lebih menggali lagi dan lebih
mengenal tentang Leukosit diberbagai media, baik media cetak atau media