Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

METABOLISME KARBOHIDRAT
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia
Dosen : Bapak Drs. Muhamad Anwar., M.Pd

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

ALYA PUTRI ANGGRAENI (C.0105.21.015)


TEGAR ADIA PUTRA (C.0105.21.016)
SITI NURSA’ADAH (C.0105.21.017)
MAULIDA AZIZAH (C.0105.21.018)
VANNISA AULIA RAHMA (C.0105.21.019)
ROSHINTA FEBRIANA ABIDIN (C.0105.21.020)
ADELIA DINDA JALIYANTI (C.0105.21.021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
karena atas ridho dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah
“ Metabolisme Karbohidrat “ ini dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini mungkin kami mengalami


kesulitan dan kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan,
pengetahuan, dan wawasan serta pola pikir kami. Namun berkat
keyakinan, keinginan, dan usaha dengan sungguh – sungguh akhirnya
semua hambatan itu dapat kami atasi.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada


pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa kami tidaklah sempurna dalam pembuatan makalah ini.
Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat
memenuhi persyaratan dalam Mata Kuliah Biokimia ini dan dapat
bermanfaat bagi kami serta para pembaca lainnya.

Cimahi, September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Pengertian Karbohidrat..........................................................................3

2.2 Fungsi Karbohidrat.................................................................................3

2.3 Klasifikasi Karbohidrat..........................................................................4

2.4 Metabolisme Karbohidrat.......................................................................4

2.5 Proses Metabolisme Karbohidrat...........................................................5

2.6 Jenis Karbohidrat...................................................................................6

2.7 Pembatasan Metabolisme Karbohidrat..................................................8

2.8 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Metabolisme Karbohidrat........15

2.9 Fungsi Karbohidrat...............................................................................15

BAB III PENUTUP..............................................................................................17

3.1 Kesimpulan..........................................................................................17

3.2 Saran.....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menemui berbagai zat-


zat kimia yang berhubungan dengan kita, bahkan kita sebagai manusia
banyak menggunakan zat kimia dalam berbagai kebutuhan, hal tersebut
tidak lepas dari bahwa kita sendiripun merupakan organisme yang
terbangun dari asam senyawa-senyawa kimia yang terbentuk menjadi
sebuah kesatuan sehingga dapat bekerja.

Dalam tubuh kita banyak terkandung senyawa-senyawa kimia yang


merupakan salah satu faktor dalam mendukung keberlangsungan
kehidupan. Salah satu senyawa penting dalam tubuh kita adalah
Karbohidrat, karbohidrat merupakan salah satu senyawa penting dalam
tubuh, dan salah satu fungsinya yaitu menghasilkan tenaga bagi tubuh /
organisme untuk mendukung keberlangsungan hidup. Untuk itu makalah
ini dibuat untuk mempelajari lebih mendalam lagi tentang Karbohidrat,
sehingga dapat berorientasi dalam penambahan ilmu pengetahuan.

Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul


karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi
utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram
karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal
dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian
akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi –
fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk
menjalankan berbagai aktivitas sehari – hari.
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat yang paling
sederhana adalah aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau
berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Karbohidrat terdiri
atas atom C, H, dan O.

1
2

Metabolisme mempunyai pengertian yang amat luas, yang pada


prinsipnya dapat diartikan sebagai semua reaksi kimia atau perubahan
kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme yang
terjadi dalam tubuh makhluk hidup melibatkan berbagai reaksi kimia
yang saling berkaitan satu dengan yang lain yang saling menunjang.
Metabolisme karbohidrat yaitu metabolisme yang mencakup
sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik
kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang
melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme.
Metabolisme total merupakan semua proses biokimia didalam organisme.
Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa
metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan karbohidrat?
2) Apa yang dimaksud metabolisme?
3) Bagaimana metabolisme karbohidrat?

1.3 Tujuan Penulisan

 Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia.


 Untuk mengetahui pengertian Karbohidrat.
 Untuk mengetahui lebih mendalam tentang apa yang dimaksud
dengan Metabolisme.
 Untuk mempelajari tentang mekanisme Metabolisme Karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karbohidrat

Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah
senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil.
Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut
polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut
polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian di atas berarti
diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus
umum dari karbohidrat adalah: Cn(H2O)n atau CnH2nOn
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan oleh tubuh
manusia, hewan, dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa
ini dalam jaringan merupakan cadangan makanan atau energi yang
disimpan dalam sel. Sebagian besar karbohidrat yang ditemukan di alam
terdapat sebagai penyimpan bagi monosakarida, sedangkan yang lain
sebagai penyusun struktur di dalam dinding sel dan jaringan pengikat.
Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber
energi utama dan sumber serat makanan. Komponen ini disusun oleh 3
unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Atau
dengan kata lain, karbohidrat merupakan suatu senyawa yang terdiri dari
molekul – molekul karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) atau karbon
dan hidrat (H2O) sehingga dinamakan karbo – hidrat.

2.2 Fungsi Karbohidrat

Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi


jangka pendek (gula merupakan sumber energi). Fungsi sekunder dari
karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka menengah (pati untuk
tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia). Fungsi lainnya
adalah sebagai komponen struktural sel.

3
4

2.3 Klasifikasi Karbohidrat

Karbohidrat dapat dikelompokkan menurut jumlah unit gula, ukuran dari


rantai karbon, lokasi gugus karbonil (-C=O), serta stereokimia.

Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat digolongkan


menjadi 4 golongan utama yaitu:

1) Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)


2) Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)
3) Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)
4) Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula)
Berdasarkan lokasi gugus –C=O, monosakarida digolongkan menjadi 2
yaitu :
1) Aldosa (berupa aldehid)
2) Ketosa (berupa keton)
Berdasarkan jumlah atom C pada rantai, monosakarida digolongkan
menjadi:
1) Triosa (tersusun atas 3 atom C)
2) Tetrosa (tersusun atas 4 atom C)
3) Pentosa (tersusun atas 5 atom C)
4) Heksosa (tersusun atas 6 atom C)
5) Heptosa (tersusun atas 7 atom C)
6) Oktosa (tersusun atas 8 atom C)

2.4 Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara


biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks.
Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan – tahapan yang melibatkan
enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme. Metabolisme total
merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel
mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme,
makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
5

Karbohidrat setelah dicerna di usus, akan diserap oleh dinding usus


halus dalam bentuk monosakarida. Monosakarida dibawa oleh aliran
darah sebagian besar menuju hati, dan sebagian lainnya dibawa ke sel
jaringan tertentu, dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Di
dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis dan menghasilkan
glikogen, di oksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa
oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan. Hati dapat mengatur
kadar glukosa dalam darah atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan
oleh kelenjar pankreas. Kenaikan proses pencernaan dan penyerapan
karbohidrat menyebabkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga
sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya, jika
banyak kegiatan maka banyak energi untuk kontraksi otot sehingga kadar
glukosa dalam darah menurun. Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan
menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan
energi (dalam bentuk energi kimia, ATP).

Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Dalam bentuk


glukosalah massa karbohidrat makanan diserap ke dalam aliran darah,
atau ke dalam bentuk glukosalah karbohidrat dikonversi di dalam hati,
serta dari glukosalah semua bentuk karbohidrat lain dalam tubuh dapat
dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar metabolik utama bagi
jaringan mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan bakar
universal bagi janin. Unsur ini diubah menjadi karbohidrat lain dengan
fungsi sangat spesifik, misalnya glikogen untuk simpanan, ribose dalam
bentuk asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam senyawa lipid
kompleks tertentu dan dalam bentuk gabungan dengan protein, yaitu
glikoprotein serta proteoglikan.

2.5 Proses Metabolisme Karbohidrat


Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan
glukosa bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi energi.
Glukosa memegang peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat.
Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel
darah merah serta sebagian besar otak dan sistem saraf.
6

Glukosa yang diserap dari pencernaan makanan dibawa darah


menuju keseluruh sel tubuh. Dalam sitoplasma glukosa akan mengalami
glikolisis, yaitu peristiwa pemecahan gula hingga menjadi ATP. Ada dua
jalur gikolisis yaitu jalur biasa untuk aktifitas atau kegiatan hidup yang
biasa (normal) dengan hasil ATP terbatas dan glikolisis jalur cepat yang
dikenal dengan jalur Embden Meyerhoff untuk menyediakan ATP cepat
pada aktifitas kerja keras, misalnya lari cepat. Jalur ini memberi hasil
asam laktat yang bila terus bertambah dapat menyebabkan terjadinya
asidosis laktat. Asidosis ini dapat berakibat fatal terutama bagi yang tidak
terbisa beraktitas keras. Hasil oksidasi glukosa melalu glikolisis akan
dilanjutkan dalam siklus kreb yang terjadi di bagian matriks mitokondria.
Selanjutnya, hasil siklus kreb akan digunakan dalam dalam sistem couple
dengan menggunakan sitokrom dan berakhir dengan pemanfaatan
oksigen sebagai penangkapan ion H. Kejadian tubuh kemasukan racun
menyebabkan sistem sitokrom diblokir oleh senyawa racun sehingga
reaksi reduksi oksidasi dalam sistem couple, terutama oleh oksigen tidak
dapat berjalan (Anonim,2009).

2.6 Jenis Karbohidrat


Jenis - jenis karbohidrat dibagi menjadi 2, yaitu : (Campbell,2002)
a. Karbohidrat Sederhana
1) Monosakarida (C6H12O6)
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdiri
dari 1 gugus cincin. Selain sebagai molekul tunggal, monosakarida
juga berfungsi sebagai molekul dasar bagi pembentukan senyawa
akrbohidrat kompleks pati (strach) atau selulosa. Contoh dari
monosakarida adalah heksosa. Glukosa, fruktosa, galaktosa,
monosa, ribosa (penyusun RNA) dan deoksiribosa (penyusun
DNA).
7

2) Disakarida (C12H22O11)
Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling
banyak dikonsumsi oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap molekul disakarida akan terbentuk dari gabungan 2 molekul
monosakarida. Disakarida mempunyai rasa manis dan sifatnya
mudah larut dalam air. Contoh pati disakarida adalah laktosa
(gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan maltosa (gabungan
antara dua glukosa).
3) Polisakarida (C6H11O5)
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terdiri dari
banyak gugus gula, rata-rata terdiri dari 10 gugus gula. Pada
umumnya polisakarida tidak berasa atau pahit dan sifatnya sukar
larut dalam air.
Contoh dari polisakarida adalah amilum yang terdiri dari 60-300
gugus gula berupa glukosa, glikogen, atau gual otot yang tersusun
dari 12-16 gugus gula dan selulosa, pektin, lignin, dan kitin yang
tersusun dari ratusan bahkan ribuan gugus gula tambahan senyawa
lainnya.
4) Oligosakarida
Merupakan bentuk karbohidrat yang bila dihidrolisis
menjadi dua sampai sepuluh unit monosakarida. Contoh dari
oligosakarida adalah maltosa.
b. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk
hampir lebih dari 20.000 unit molekul monosakarida terutama
glukosa. Di dalam ilmu gizi, jenis karbihodrat kompleks yang
merupakan sumber utama bahan makanan yang umumnya di
konsumsi oleh manusia adalah pati (strach).
8

2.7 Pembatasan Metabolisme Karbohidrat


Untuk mempermudah mempelajari metabolisme karbohidrat, maka
dibagi menjadi beberapa jalur metabolisme. Namun hendaknya diingat
bahwa dalam tubuh, jalur-jalur ini merupakan kesatuan, dimana jalur
yang paling banyak dilalui tergantung pada keadaan (status nutrisi) waktu
itu.
 Glikolisis
Glikolisis adalah pemecahan glukosa menjadi asam piruvat atau.
asam laktat. Apabila glikolisis terjadi dalam suasana anaerobik maka
akan berakhir dengan asam laktat dan menghasilkan 2 ATP, apabila
dalam keadaan aerobik berakhir menjadi asam piruvat dengan 8
ATP.
9

Reaksi Glikolisis

Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa agar


terbentuk asam piruvat, dan selanjutnya asetil-KoA untuk dioksidasi
dalam siklus asam sitrat (Siklus Krebs). Selain itu glikolisis juga
menjadi lintasan utama metabolisme fruktosa dan galaktosa.
Keseluruhan persamaan reaksi untuk glikolisis yang menghasilkan
laktat adalah:
Glukosa + 2ADP + 2Pi → 2I (+)-Laktat + 2ATP + 2H2O

 Oksidasi Piruvat
Dalam jalur ini, piruvat oksidasi (dekarboksilasi oksidatif)
menjadi Asetil-KoA, yang terjadi di dalam mitokondria sel. Reaksi
ini dikatalisir oleh berbagai enzim yang berbeda yang bekerja secara
berurutan di dalam suatu kompleks multienzim yang berkaitan
dengan membran interna mitokondria. Secara kolektif, enzim
tersebut diberi nama kompleks piruvat dehidrogenase dan analog
dengan komplek keto glutarat dehidrogenase pada siklus asam sitrat.
10

Jalur ini merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus


krebs. Jalur ini juga merupakan konversi glukosa menjadi asam
lemak dan lemak dan sebaliknya dari senyawa non karbohidrat
menjadi karbohidrat.

Rangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam lintasan oksidasi piruvat


adalah sebagai berikut:
1) Dengan adanya TDP (Thiamine Diphosphate), piruvat
didekarboksilasi menjadi derivat hidroksietil tiamin difosfat
terikat enzim oleh komponen kompleks enzim piruvat
dehidrogenase. Produk sisa yang dihasilkan oleh CO2.
2) Hidroksietil tiamin difosfat akan bertemu dengan lipoamid
teroksidasi, suatu kelompok prostetik dihidroksilipoil
transasetilase untuk membentuk asetil lipoamid, selanjutnya
TDP lepas.
3) Selanjutnya dengan adanya KoA-SH, asetil lipoamid akan
diubah menjadi asetil KoA, dengan hasil sampingan berupa
lipoamid tereduksi.
4) Siklus ini selesai jika lipoamid tereduksi direoksidasi oleh
flavoprotein, yang mengandung FAD, pada kehadiran
dihidrolipoil dehidrogenase. Akhirnya flavoprotein tereduksi
ini dioksidasi oleh NAD+, yang akhirnya memindahkan
ekuivalen pereduksi kepada rantai respirasi.

Piruvat + NAD+ + KoA →Asetil KoA + NADH + H+ + CO2

 Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler.
Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam
oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat.

Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat, karena


menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu
11

penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk


asam sitrat.
1. Fungsi siklus Krebs
Merupakan jalur akhir oksidasi karbohidrat, lipid dan
protein. Karbohidrat, lemak dan protein semua akan
dimetabolisme menjadi asetyl-KoA.
2. Tujuan Siklus Krebs

 Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum


terdapat pada jalur biokimia utama katabolisme tenaga
 Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya merupakan hasil
akhir metabolisme, namun dapat berperan sebagai zat antara,
misalnya untuk proses lipogenesis.
 Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan
pengendalian jalur-jalur metabolik tertentu, mitokondria
berfungsi sebagai penghasil energi.
12

Gambar Siklus Krebs

Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi


oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam
oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah "mengantar" asetil
masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan
keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan
dan penambahan satu molekul air sehingga terbentuk asam isositrat.
Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H +,
yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan
satu molekul CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat. Setelah itu,
asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu molekul CO2, dan
teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi
NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat mendapatkan
tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A. Setelah
terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus,
sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan
suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi
untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat
anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat
13

mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian


diterima oleh FAD dan membentuk FADH2, dan terbentuklah asam
fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat
dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam
fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi asam malat.
Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan
satu ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk
NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat
ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali
menjalani siklus Krebs.

Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan


dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya,
molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani
rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor electron.

 Glikogenesis
Glikogenesis adalah reaksi pemecahan molekul glikogen menjadi
molekul glukosa. Gikogenesis juga dapat berarti lintasan
metabolisme yang digunakan oleh tubuh. Glikogenesis merupakan
bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan analog
dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat di
dalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Glkogen
dalam sel binatang fungsinya mirip dengan amilum dalam tumbuhan,
yaitu sebagai cadanagan energi. Pembentukan glikogen
(glikogenesis) terjadi hampir dalam semua jaringan, tapi yang paling
banyak adalah dalam hepar dan dalam otot.

Tahap-tahap glikogenesis :
14

1) Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan


glukosa 1-fosfat. Berbeda dengan reaksi pembentukan glikogen,
reaksi ini tidak melibatkan UDP-glukosa, dan enzimnya adalah
glikogen fosforilase. Selanjutnya glukosa 1-fosfat diubah
menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim yang sama seperti pada
reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu fosfoglukomutase.
2) Tahap reaksi berikutnya adalah pembentukan glukosa dari
glukosa 6-fosfat. Berbeda dengan reaksi kebalikannya dengan
glukokinase, dalam reaksi ini enzim lain, glukosa 6-fosfatase,
melepaskan gugus fosfat sehingga terbentuk glukosa. Reaksi ini
tidak menghasilkan ATP dari ADP dan fosfat.
3) Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel
untuk respirasi sehingga menghasilkan energi, yang energi itu
terekam atau tersimpan dalam bentuk ATP.

 Glikogenolisis
Pemecahan glikogen dalam hepar dan oto berbeda dengan enzim
yang terdapat dalam pencernaan. Enzim glikogen fosforilase akan
melepaskan unit glukosa dari rantai cabang glikogen yang tidak
dapat di reduksi. Reaksinya :
(Glukosa)n + H2PO4  Glukosa I-fosfat + (Glukosa) n-1
Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam hati dan otot
dipecah menjadi glukosa I-fosfat kemudian diubah menjadi glukosa
6-fosfat. Glukogenisis diatoleh hormon glukogen yang di
sekresiakan pankreas dan epinerfin yang dieksresikan kelenjar
adrenal. Kedua hormon tersebut akan menstimulasi enzim glikogen
fosforilase untuk memulai glikogenolisis dan menghambat kerja
enzim glikogen sintase (menghentikan glikogenesis).
Glukosa-6-fosfat masuk ke dalam poses glikolisis untuk
menghasilkan energi. Glukosa-6-fosfat juga dapat diubah menjadi
glukosa untuk didistribusikan oleh darah menuju sel-sel yang
membutuhkan glukosa.
15

 Glikoneogenesis
Glikoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa
yang bukan karbohidat. Glikoneogenesis penting sekali untuk
menyediakan glukosa apabila di dalam diet tidak mengandung cukup
karbohidrat. Pada dasanya glikoneogenesis adalah sintetis glukosa
dari senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa
asam amino. Proses glikoneogenesis berlangsung terutama dalam
hati. Glikoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal,
menyediakan suplai glukosa yang tepat. Kebanyakan karbon yang
digunakan untuk sintetis glukosa akhirnya berasal dari katabolisme
asam amino.

2.8 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Metabolisme Karbohidrat


Faktor-faktor yang mempengaruhi metbolime karbohhidrat adalah :
a. Pada keadaan kelaparan, enzim enzim-enzim utama dari glikolisis,
HMP shunt dan glikogenesisi aktifitasnya menurun, sebaliknya
aktifitas enziim-enzim utama dari glukogenesisi dan glikogenesis
meningkat.
b. Pada keadaan Diabetes Melitus, aktifitas enzim-enzim tersebut
mirip dengan keadaan kelaparan.
c. Pada pemberian makanan tinggi karbohidrat, aktifitas enzim-enzim
glikolisis, HMP shunt dan glikolisis meningkat, sedangkan aktifitas
utama glukoneogensis dan glikogenesis menurun (Yohanis,2009).

2.9 Fungsi Karbohidrat


 Fungsi utamanya sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi untuk
aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen
di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem
syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi yang berasal
dari karbohidrat saja.
16

 Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.


 Kebutuhan tubuh akan energi merupakan prioritas pertama; bila
karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan
energi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan
atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein
akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi.
Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya
 Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat
mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang
berlebihan.
 Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik
tertentu.
 Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam
tubuh.
 Laktosa rnisalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium.
 Ribosa merupakan merupakan komponen yang penting dalam asam
nukleat.
 Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna,
mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan,
memperlancar defekasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber
energi utama dan sumber serat makanan. Komponen ini disusun oleh
3 unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Atau
dengan kata lain, karbohidrat merupakan suatu senyawa yang terdiri
dari molekul – molekul karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O)
atau karbon dan hidrat (H2O) sehingga dinamakan karbo-hidrat.
 Proses metabolisme karbohidrat dimulai dari glukosa diserap di
dalam sitoplasma kemudian mengalami glikolisis menghasilkan
ATP, dilanjutkan di dalam siklus kreb yang digunakan dalam sistem
couple dan berakhir dengan pemanfaatan oksigen sebagai
penangkapan ion H.
 Karbohidrat terdiri dari karbohidrat sedehana dan karbohidrat
kompleks.
 Pembagian karbohidrat terdiri dari glikolisis, glikogenesis,
glikogenolisis, dan glikoneogenesis.
 Metabolisme karbohidrat pada manusia dimulai dari glukosa
diabsorbsi dari saluran pencernaan dan diserap dalam rumen, lalu
asam asetat dan asam propinat dibawa ke hati diubah menjadi
NADPH+ sebagai sumber energi.
 Metabolisme karbohidrat mencakup sintesis (anabolisme) dan
penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme
biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang
dikenal pula sebagai jalur metabolisme.

3.2 Saran
Saran dari para pembaca sangat diharapkan oleh penyusun makalah
sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi dan
dapat lebih bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2002. Biologi Edisi kelima-jilid 2.Jakarta: Erlangga


Heru, Santoso Wahito Nugroho, S.Kep., Ns., M.M.Kes., akses web 2008.
Metabolisme Karbohidrat Disajikan Sebagai bahan Kuliah Biokimia Bagi
Mahasiswa DIII Kebidanan.www.heruswn.weebly.com.
https://www.slideshare.net/HajarIrmawati/makalah-metabolisme-
karbohidrat
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia
Harper, Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Martoharsono, Soeharsono. 1978. Biokimia Jilid I. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
McKee, Trudy. McKee, James R. 2003. Biochemistry the Molecular
Basis of Life Third Edition. McGraw-Hill, Inc. New York.
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia
Harper, Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Poedjiani, Anna. Supriyanti, F. M. Titin. 2006. Dasar-Dasar Biokimia.
Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta
Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim
Penerjemah Bagian Biokimia FKUI),  Jakarta: EGC
Wirahadikusuma, M., 1988.Metabolisme Karbohidrat dan Lemak,  ITB,
Bandung

18

Anda mungkin juga menyukai