Anda di halaman 1dari 8

Metabolisme Lipid yang Terjadi Pada Manusia dan Beberapa

Kelainannya

Wiliam

102013227

E6

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

2016

Jl.Arjuna Utara No.6

Jakarta 11510

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan
manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Lipid adalah
senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik nonpolar seperti hidrokarbon atau dietil eter.
Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan
minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung,
dan insulator organ-organ tubuh. Beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia,
pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon .
Senyawa yang termasuk lipid tidak memiliki rumus struktur yang serupaatau
mirip, selain itu sifat kimia dan fisikanya pun berbeda-beda. Karena itu, senyawa yang
memiliki sifat fisika seperti lemak dimasukkan ke dalam kelompok lipid. Lipid dibagi
menjadi 8 golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu asam lemak, lemak,
lilin, fosfolipid, sfingolipid, terpen, steroid, dan lipid kompleks. Oleh kerena itu, penulis
membuat makalah dengan judul METABOLISME LIPID.

PEMBAHASAN

Definisi Metabolisme Lipid


Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi,
penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh
sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara
gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam
lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut
dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak
dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida
sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi
dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika
harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini
dinamakan lipolisis.

Proses Transport Lipid dalam Plasma


Pencernaan lemak terjadi didalam usus halus dengan bantuan enzim hidrolitik,
yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosforilase yang mencerna fosfolipid.
Triasilgliserol diperoleh dari makanan, kerja enzim lipase yang dihasilkan pankreas pada
triasilgliserol akan menghasilkan 2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak.
Kadar lemak dalam darah akan kembali normal setelah 2,5 hingga 3 jam setelah
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak. Dalam darah lemak diangkut
melalui tiga bentuk yaitu kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat kecil dan bentuk
asam lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron yang menyebabkan darah tampak
keruh, terdiri atas 81-82% lemak, 2% protein, 7% fosfolipid dan 9% kolesterol.
Kekeruhan akan hilang dan darah akan kembali jernih kembali apabila darah telah
mengalir melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-jaringan karena terjadinya proses
hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein lipaseKilomikron ditransportasikan melalui
pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah.
Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi
asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut,
dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Trigliserida dipecah menjadi asam
lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi
energi. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang
memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). Kilomikron
yang telah melewati pembuluh limfe di dada selanjutnya akan masuk kedalam darah dan
membantu pengangkutan bahan bakar lipid keberbagai jaringan tubuh

Biosintesis Lipid
Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid tertentu
misalnya asam lemak esensial.
Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :
1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan
lipid.banyak terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak,
paru,kelenjar payudara dan adiposa.
2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk mengubah asam
lemak yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih panjang.
3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidrokarbon ( gugus alkil)
asam lemak.
Biosintesis asam lemak sangat penting, khususnya dalam jaringan hewan, karena
mempunyai kemampuan terbatas untuk menyimpan energi dalam bentuk karbohidrat.
Proses ini dikatalisis oleh asam lemak synthase, suatu multienzim yang berlokasi di
sitoplasma.

a. Biosintesis Asam Lemak Jenuh


Biosintesis asam lemak jenuh dimulai dari acetyl-CoA sebagai starter.Acetyl-CoA
ini dapat berasal dari oksidasi asam lemak maupun dari piruvate hasil glikolisis atau
degradasi asam amino melalui reaksi pyruvate dehydrogenase.Acetyl-CoA tersebut
kemudian ditransport dari mitokondria ke sitoplasma melalui sistem citrate shuttle untuk
disintesis menjadi asam lemak.Reduktan NADPH + H+ disuplai dari jalur hexose
monophosphate (fosfoglukonat).
Pyruvate hasil katabolisme asam amino atau dari glikolisis glukosa diubah
menjadi aecetyl-CoA oleh sistem pyruvate dehydogenase.Gugus acetyl tersebut keluar
matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol untuk sintesis asam
lemak.Oxaloacetate direduksi menjadi malate kembali ke matriks mitokondrion dan
diubah kembali menjadi malate.Malat di sitosol dioksidasi oleh enzim malat
menghasilkan NADPH dan pyruvate.NADPH digunakan untuk reaksi reduksi dalam
biosintesis asam lemak sedangkan pyrivate kembali ke matriks mitokondrion.
Keuntungan tersebut antara lain:
1. Reaksi-reaksi kompetitif dapat dicegah,
2. Reaksi terjadi dalam satu garis koordinasi, dan
3. Lebih efisien karena konsentrasi substrat lokal yang tinggi, kehilangan karena difusi
rendah.
Enzim kompleks asam lemak synthase bekerja dalam bentuk dimer. Tiap
monomernya secara kovalen dapat mengikat substrat sebagai tioester pada bagian gugus
SH.

b. Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh (Asam monoenoat)


Biosintesis asam lemak tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap tunggal (asam
monoenoat) dalam jaringan hewan dan tumbuhan berbeda. Dalam jaringan hewan asam
palmitat dan asam stearat digunakan sebagau precursor untuk biosintesis asam lemak tak
jenuh terutama, asam palmitoleat.

Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak


Mobilisasi lemak dari jaringan adiposa dikontrol oleh katekolamin dan insulin.
Katekolamin menstimulasi penguraian lemak melalui jalur B-adrenergik dan
menghambat penguraian lemak melalui jalur a2- adrenergik. Insulin bersifat menghambat
penguraian lemak dari jaringan adiposa. Meningkatnya jumlah hormon pertumbuhan
(GH) menginduksi kenaikan konsentrasi asam lemak bebas dan gliserol. Mobilisasi
lemak dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif lipase (HSL) dan lipoprotein
lipase( LPL).
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas,
hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal
(vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air,
maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke
dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida
segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang
disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe
dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini
kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi
asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut,
dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini
dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid,
trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju
sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini
dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan
yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam
lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam
lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia
sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari
diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan
trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan
protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga
dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA
dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan
sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi
menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat
menyebabkan kematian.

Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup


Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang di konsumsi setiap
hari.Kalori yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makan dalam tubuh, tidak
langsung digunakan tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang kaya energi
seperti ATP. Cadangan energi utama dalam tubuh adalah Glikogen dan lemak (
Trigliserida).
Lemak merupakan bentuk cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak
tersimpan dalam jaringan Adiposa dan jaringan lain(otot). Lemak memiliki kerapatan
energi lebih besar dari Glikogen.Jumlah energi yang dapat disimpan dalam bentuk lemak
setiap unit sebesar 2,5x > dari dalam bentuk glikogen.Asam lemak dioksidasi
menghasilkan ATP lebih besar daripada Glukosa.

Fungsi Lemak Tak Jenuh


Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal gangguan
jantung, tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi. Fungsi lemak tak
jenuh ialah :

1. Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah kembali lancar .
2. Mencegah penyakit kardiovaskuler.
3. Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat menjadi
padat.
4. Bahan baku hormon.
5. Membantu transport vit.larut lemak.
6. Sebagai bahan insulasi perubahan suhu.
7. Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
Cara kerja lemak tak jenuh yaitu lemak jenuh (kolesterol jahat) LDL yang berasal
dari hasil disalurkan ke bagian tubuh lain dan lama-lama menumpuk dan berkontribusi
membentuk plak. Timbunan lemak (LDL) pada dinding arteri membentuk plak (kotoran
menempel). Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL) sifatnya stabil dan membawa sifat
lemak jenuh menjauh arteri dan membawa kembali ke hati.

Peranan Hati pada Metabolisme Lipid


Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati.
Jaringan mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas.
Jaringan adiposa memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap
peranan hati yang bersifat sentral dan unit di dalam metabolisme lipid merupakan konsep
yang penting.
Fungsi Utama Peran Hati Pada Metabolisme Lipid:
Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme lipid:
1. Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi empedu yang
mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang disintesis didalam hati secara de
novo atau ambilan kolesterol lipid.
2. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam lemak dan
untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.
3. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (ketogenesis)
4. Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolism lipoprotein plasma.

Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid


1. Wolman. Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik pada
kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini disebabkan pembesaran
limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada kelenjar adrenalin membuat mereka lebih
keras, dan diare lemak (steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya
meninggal dalam usia 6 bulan.
2. Cerebrotendinous xanthomatosis. Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika
cholestanol, produk pada metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan.
3. Sitosterolemia. Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di
darah dan jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah
yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon (xanthom).
4. Gauchers. Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan metabolisme
lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis yang paling sering
terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa
timur). Penyakit gaucher menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan coklat
pada kulit. Penumpukan glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak kuning yang
disebut pingueculae akan terlihat. Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan
nyeri dan menghancurkan tulang.
5. Refsun. Pada penyakit Refsun, asam phytanic, yang menghasilkan metabolisme lemak,
menumpuk di jaringan. Pembentukan asam phytanic menyebabkan kerusakan syaraf dan
retina, gerakan kejang, dan perubahan pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi
menghindari makan buah-buahan hijau dan sayuran yang mengandung klorofil.
Plasmapheresis, dimana asam phytanic diangkat dari darah, kemungkinan sangat
membantu.
6. Tay-Sachs. Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan metabolisme lemak,
menumpuk pada jaringan. Penyakit tersebut paling sering terjadi pada yahudi di eropa
timur. Pada usia yang sangat dini, anak dengan penyakit ini menjadi semakin lambat dan
tampak mengalami sifat otot yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan,
dementia, dan kebutaan.
7. Niemann-Pick. Pada penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus mengakibatkan
penumpukan sphingomyelin (produk metabolisme lemak) atau kolesterol. Penyakit
Niemann-Pick mempunyai beberapa bentuk, tergantung pada beratnya enzim yang
berkurang dan dengan demikian penumpukan sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk
yang paling berat cenderung terjadi pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi
pada semua kelompok etnis.
8. Fabry. Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme lemak,
menumpuk pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk gangguan langka ini dibawa
pada kromosom X, penyakit full-blown terjadi hanya pada pria. Penumpukan glycolipid
menyebabkan pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas) untuk
terbentuk di sepanjang bagian bawah tubuh.

Kesimpulan
Jadi, metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi,
penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh
sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara
gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam
lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut
dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gilvery Mc. Biokimia suatu pendekatan fungsional. Edisi ketiga. Airlangga.
Surabaya. 1995.
2. Philip W.K. and Gregory B. Schaums easy outlines biokimia. Erlangga. Jakarta.
2006.
3. Rusdiana. Metabolisme asam lemak. Program studi biokimia fakultas kedokteran
universitas sumatera utara. USU digital library. 2004.
4. Smith and Wood. Biosynthesis. Molecular and cell biochemistry. Chapman &
Hall. Hongkong. 1994.
5. Stryer L. Biokimia Vol 2 Edisi 4. EGC. Jakarta. 2000.
6. Wohlgemuth R. Lipid metabolism. Biofilesonline sigma life science. Vol 5. 2010.

Anda mungkin juga menyukai