Anda di halaman 1dari 2

Nama : Auliza Satifa

Npm : 2004020031
MK : Hukum Bisnis
Dospem : Taufiq Jahidin, SH., MH

ORGANISASI BISNIS DIPENGARUHI OLEH ETIKA

PENDAHULUAN

Etika bisnis memiliki definisi yang hampir sama dengan etika profesi, namun secara
lebih rinci. Etika bisnis adalah perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh pimpinan,
manajer, karyawan, agen, atau perwakilan suatu perusahaan. Dalam menciptakan etika bisnis
ada beberapa hal yang diperhatikan antara lain: pengendalian diri, pengembangan tanggung
jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan
konsep pembangunan yang berkelanjutan, dan menghindari 5K (Katabelece, Kongkalikong,
Koneksi, Kolusi dan Komisi), mampu mengatakan yang benar itu benar. Dengan adanya
moral dan etika dalam dunia bisnis, serta kesaran semua pihak untuk melaksanakannya, hal
tersebut dapat dikurangi serta mampu menghadapi era globalisasi.

PEMBAHASAN
Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam
suatu lembanga organisasi atau perubahan. Faktor – faktor yang mempengaruhi lingkungan
bisnis adalah:
a) Lingkungan internal: Segala sesuatu didalam organisasi atau perusahaan yang akan
mempengaruhi organisasi atau perusahaan tersebut.
b) Lingkungan Eksternal: Segala sesuatu di luar batas-batas organisasi atau perusahaan
yang mempengaruhi organisasi atau perusahaan.
Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang
semakin komperatif menimbulkan pesaingan yang semakin tajam, ini di tandai dengan
semakin banyaknya perusahaan milik pemerintah atau swasta yang didirikan baik itu
perusahaan berskala besar, perusahaan menengah, maupun perusahaan berskala kecil. Tujuan
dari sebuah bisnis kecil adalah untuk tumbuh dan menghasilkan uang.Untuk melakukan itu,
penting bahwa semua karyawan di papan dan bahwa kinerja mereka dan perilaku
berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.Perilaku karyawan, bagaimanapun, dapat
dipengaruhi oleh faktor eksternal di luar bisnis.Pemilik usaha kecil perlu menyadari faktor-
faktor dan untuk melihat perubahan perilaku karyawan yang dapat sinyal masalah, antara
lain:
 Budaya Organisasi: Keseluruhan budaya perusahaan dampak bagaimana karyawan
melakukan diri dengan rekan kerja, pelanggan dan pemasok. Lebih dari sekedar
lingkungan kerja, budaya organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan,
rencana pertumbuhan perusahaan dan otonomi / pemberdayaan yang diberikan kepada
karyawan. “Nada di atas” sering digunakan untuk menggambarkan budaya organisasi
perusahaan. Nada positif dapat membantu karyawan menjadi lebih produktif dan
bahagia. Sebuah nada negatif dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan, absen dan
bahkan pencurian atau vandalisme.
 Ekonomi Lokal: Melihat seorang karyawan dari pekerjaannya dipengaruhi oleh
keadaan perekonomian setempat. Jika pekerjaan yang banyak dan ekonomi booming,
karyawan secara keseluruhan lebih bahagia dan perilaku mereka dan kinerja cermin itu.
Di sisi lain, saat-saat yang sulit dan pengangguran yang tinggi, karyawan dapat menjadi
takut dan cemas tentang memegang pekerjaan mereka.Kecemasan ini mengarah pada
kinerja yang lebih rendah dan penyimpangan dalam penilaian. Dalam beberapa
karyawan, bagaimanapun, rasa takut kehilangan pekerjaan dapat menjadi faktor
pendorong untuk melakukan yang lebih baik.
 Reputasi Perusahaan dalam Komunitas: Persepsi karyawan tentang bagaimana
perusahaan mereka dilihat oleh masyarakat lokal dapat mempengaruhi perilaku. Jika
seorang karyawan menyadari bahwa perusahaannya dianggap curang atau murah,
tindakannya mungkin juga seperti itu. Ini adalah kasus hidup sampai harapan. Namun,
jika perusahaan dipandang sebagai pilar masyarakat dengan banyak goodwill,
karyawan lebih cenderung untuk menunjukkan perilaku serupa karena pelanggan dan
pemasok berharap bahwa dari mereka.

KESIMPULAN
Suatu perusahaan dalam berbisnis tidak hanya bermaksud memenuhi kebutuhan
masyarakat konsumen. Namun mampu menyediakan sarana-sarana yang dapat menarik minat
dan perilaku membeli konsumen. Para pelaku bisnis secara umum memiliki kepedulian
terhadap masyarakat selain itu juga harus memperhatikan karyawannya agar terjalin
hubungan yang berkesinambungan antara pelaku bisnis, karyawan dan masyarakat. Dengan
begitu sebuah usaha dapat mencapai tujuannya dan tentunya berkembang pesat. Misalnya
seorang pengusaha harus memperhatikan kesejahteraan karyawan ataupun golongan rendah
dan saat hari raya iba, konsumen diberikan hadiah atau bingkisan sehingga akan terus
berlangganan dengan kita.

Anda mungkin juga menyukai