Puji syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah
Biogeografi ini dengan baik.
Adapun dalam penyusunan makalah ini, kami tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen Pengampu, teman-
teman yang membantu kami dalam penyusunan makalah ini dan tidak lupa kepada
google yang menyediakan informasi dan bahan topik makalah kami.
Tiada gading yang tak retak, demikianlah dalam penyusunan makalah ini,
kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan, bahasa, isi maupun segi lainnya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
kami dapat memperbaiki kedepannya diperoleh penyusunan makalah yang lebih
baik lagi.
Kami berharap, semoga makalah dapat membantu dan menambah
wawasan pembaca tentang Pembagian Wilayah Persebaran Makhluk Hidup di
Indonesia dan Dunia, Faktor-faktor yang Menyebabkan Persebaran Tumbuhan
dan Hewan serta Faktor Pembatasnya. Akhir kata kami ucapkan sekian dan terima
kasih.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5
A. Persebaran Flora dan Fauna di Wilayah Indonesia.................................................5
B. Persebaran Flora Dan Fauna di Dunia....................................................................7
C. Faktor Persebaran Tumbuhan dan Hewan............................................................13
D. Macam - Macam Faktor Pembatas.......................................................................21
BAB III PENUTUP..............................................................................................................24
E. Kesimpulan..........................................................................................................24
F. Saran....................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari
dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di
daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan
ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan
merupakan makhluk hidup yng menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas
selulosa dan sumber bahan mkanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil
dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi sebaagaai obyek kajian bagi ahli
geogrfi tumbuhan.
Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan
species lainya senantiasa terjdi suatu interksi baik secaara langsung maaupun
tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau
kelompok suatu kehidupan. Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya
oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh
iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau bioma, tergantung pada
kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah tersebut untuk memberi
makan. Iklim berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap
penyebaran fauna. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan
fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik).Yang
termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air,
tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia,
hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut :
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, ialah untuk:
Flora Indonesia bagian barat meliputi berbagai jenis tanaman yang tumbuh
di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimatan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis
flora Indonesia bagian barat memiliki persamaan dengan tumbuhan yang terdapat
di Asia. Jenis-jenis tumbuhan yang ada di Indonesia bagian barat sebagai berikut :
pinus, kamper, meranti, kayu besi, kayu manis, beringin, dan raflesia jati meranti,
mahoni, beringin, pinang, bunga anggrek, dan bugenvil ramin, kamper, meranti,
besi, jelutung, bakau, pinus, dan rotan markisa, rambutan, duku, durian, manggis,
kemenyan, salak, bambu, karet, kelapa sawit, dan rotan nangka, tumbuhan jamu,
jarak, kina, jambu, durian, salak, dan cempedak langsat, rambutan, dan durian
Flora Indonesia bagian timur adalah tumbuhan yang hidup di pulau Papua
dan pulau-pulau sekitarnya. Jenis tanaman yang sering dijumpai di Papua adalah
jenis conifera seperti agatis alba dan obi. Di daerah dataran rendahnya terdapat
pohon sagu, nipah, dan bakau.
Fauna Indonesia barat adalah berbagai jenis hewan yang terdapat di Pulau
Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
a) Hutan tropis
b) Hutan gurun
Curah hujan merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm per tahun serta
adanya musim dingin dan musim panas sehingga tumbuhan mengadakan
penyesuaian yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang musim
dingin.
Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak
musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun
pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim matipada musim dingin.
Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat
berkecambah menjelang musim panas.
Perbedaan hutan gugur dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan
jaraknya. Di hutan gugur, jarak antara pohon-pohonya tidak terlalu padat dan
jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10-20 spesies.
c) Taiga
Taiga adalah huatan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Pohon-
pohon yang terdapat di hutan taiga misalnya konifera, terutam pohon picia, alder
(alnus), birch(betula), dan juniper (juniperus). Daerah ini merupakan bioma yang
hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi
utara ( Siberia Utara, Rusia, Ameriaka Tengah dan Utara), dengan masa
pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan
d) Padang Rumput
e) Gurun
f) Tundra
a) Wilayah Ethiopian
b) Wilayah Paleartik
c) Wilayah nearktik
d) Wilayah Neotropikal
e) Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan
Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia
bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon,
rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua,
gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang
hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah,
badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah
menjadi satu daratan dengan Afrika.
f) Wilayah Australia
g) Wilayah oceanic
h) Wilayah Antartik
1. Faktor Iklim
a) Suhu
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari
secara langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan
secara merata, akan tetapi karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian
dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat. Sehubungan dengan
itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya,
sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja
yang tidak dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-
perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi
dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi dengan
lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.
b) Kelembaban Udara
c) Sinar Matahari
d) Curah hujan
e) Angin
2. Faktor tanah
a) Tekstur tanah.
b) Struktur tanah
c) Keasaman tanah
3. Faktor topografi
Flora yang tumbuh di dataran tinggi juga berbeda dengan flora yang hidup
di dataran rendah. Sebagai contoh kita tidak akan bisa menemukan pohon teh
yang tumbuh di tepi pantai karena teh hanya bisa tumbuh di dataran tinggi yang
sejuk. Begitupun pohon kelapa hanya bisa ditemui di tepi pantai dan dataran
rendah yang panas.
Faktor biotik terdiri dari tiga komponen yaitu manusia, hewan, dan
tumbuhan. Ketiganya memiliki peran tersendiri terhadap keberlangsungan flora
dan fauna.
a) Peran manusia
b) Peran hewan
c) Peran tumbuhan
Faktor pembatas fisik bagi suatu organisme kita kenal secara luas di
antaranya faktor :
a) cahaya matahari, intensitas cahaya bukan merupakan bagian terpenting
yang membatasi pertumbuhan tumbuhan dilingkungan darat, tetapi
penaungan oleh kanopi hutan membuat persaingan untuk mendapatkan
cahaya matahari dibawah kanopi tersebut menjadi sangat ketat.
b) suhu, suhu dapat dikatakan sebagai factor pembatas karena pengaruhnya
pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian besar organisme
untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. Dan sebagian organisme
tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya lebih tinggi beberapa derajat
diatas atau dibawah suhu lingkungan sekitar.
c) ketersediaan sejumlah air, air dapat dikatakan sebagai factor pembatas,
ketika ada organisme yang hidup terendam diair, tetapi ada masalah
keseimbangan air, jika tekanan osmosis intra seluler organisme tersebut
tidak sesuai dengan tekanan air disekitarnya. Serta factor yang lainnya.
Garam biogenik adalah garam-garam yang terlarut dalam air, seperti karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), posfor (P), kalium (K),
kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Zat kimia ini merupakan unsur vital bagi
keberlanjutan organisme tertentu.
Jika suatu organisme mempunyai batas toleransi yang lebar untuk suatu
faktor yang relatif mantap dan dalam jumlah yang cukup maka faktor tadi bukan
merupakan faktor pembatas. Sebaliknya apabila organisme diketahui hanya
mempunyai batas-batas toleransi tertentu untuk suatu faktor yang beragam maka
faktor tadi dapat dinyatakan sebagai faktor pembatas. Beberapa keadaan faktor
pembatas, termasuk di antaranya adalah temperatur, cahaya, air, gas atmosfer,
mineral, arus, dan tekanan, tanah, dan api. Masing-masing dari organisme
mempunyai kisaran kepekaan berbeda terhadap faktor pembatas.
Dengan adanya faktor pembatas, dapat dianggap faktor ini bertindak sebagai ikut
menyeleksi organisme yang mampu bertahan dan hidup pada suatu wilayah
sehingga sering kali didapati adanya organisme-organisme tertentu yang
mendiami suatu wilayah tertentu pula. Organisme ini disebut sebagai indikator
biologi (indikator ekologi) pada wilayah tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
persebaran sumber-sumber alam yang menyangkut air, tumbuh-tumbuhan serta
kesuburan tanah dan sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata di permukaan
bumi ini. sehingga, persebaran flora dan fauna pun juga tidak menyebar secara
merata di permukaan bumi ini.
B. Saran
Selaku penulis makalah ini kami menyadari masih banyaknya kesalahan
baik dalam hak isi maupun pada format penulisan makalah ini. Maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya dari
dosen pengampu mata kuliah Biogeografi ini agar kedepannya diperoleh Makalah
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA