1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rizka Wahyu S
Endang Lestari
Lutfi Mukholifah
Novia Puspitaningsih
Ahmad Kharisul Umam
Lathifah
B0A013007
B0A013020
B0A013023
B0A013031
B0A013034
B0A013042
Kelompok V
I.PENDAHULUAN
utama
di
perairan
adalah fitoplankton,
sedangkan
organisme
Djarijah
(1995),
produsen
adalah
organisme
yang
karena plankton
dapat
melakukan
proses fotosintesis
yang
Unsure nutrisi berupa nitrogen dan fosfor yang terakumulasi dalam satu perairan
akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi fitoplankton dan proses ini akan
menyebabkan terjadinya eutrofikasi yang dapat menurunkan kualitas suatu
perairan (Uun, 2006). Plankton mempunyai massa aktif yang mirip dengan
organisme tingkat tinggi, dimana untuk fitoplankton akan terdapat dalam jumlah
besar pada siang hari dan zooplankton pada mlam hari (Fajri, 2013).
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu mengenal beberapa jenis plankton yang dapat digunakan
sebagai pakan alami ikan yang terdapat dikolam budidaya, sawah dan sungai.
menggunakan mikroskop .
f. Dicocokkan bentuk dan warna plankton yang terlihat dengan buku
identitas.
g. Dimasukan ke dalam tabung ukur masing-masing 1 spesimen ke media
zahrock maupun Conway ditutup dengan kertas alumuniun foil.
h. Di isolasi.
i. Ditulis semua nama plankton yang terlihat dalam lembar kerja.
3.1 Hasil
Tabel 3.1 identifikasi jenis jenis plankton
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kelas
Chlorophyceae
Chlorophyceae
Chlorophyceae
Cyanobacteria
Chlorophycae
Chlorophyceae
Chlorophyceae
Hulea
Zgynemophyceae
Bacillariophyceae
Genera
Pediastrum
Chlorococcum
Closterium
Plectonema
Golenkina
Coelastrum
Coelastrum
Arcella
Penium
Gomphonema
Spesies
Pediastrum sp.
Chlorococcum sp.
Closterium sp.
Plectonema sp.
Golenkinia sp.
Coelastrum sp.
Coelastrum microporum
Arcella discoides
Penium spirostriolatum
Gomphonema sp.
3.2 Pembahasan
Fitoplankton adalah sekelompok dari biota tumbuh-tumbuhan autotrof,
mempunyai klorofil dan pigmen lainnya di dalam selnya dan mampu untuk
menyerap energi radiasi dan CO2 untuk melakukan fotosintesis. Biota tersebut
mampu mensintesis bahan-bahan anorganik untuk dirubah menjadi bahan organik
(yang terpenting yaitu karbohidrat) (Zhong, 1989).
Seluruh plankton dari golongan fitoplankton memiliki warna, dimana sebagian
berwarna hijau karena mengandung berbagai jenis pigmen klorofil, yaitu klorofil
a sampai klorofil d. Meskipun demikian, penamaan atau penggolongan algae
berdasarkan kepada dasar warna, meskipun kandungan pigmen terdiri dari
beberapa pigmen (Sachlan, 1982).
Dalam perairan laut fitoplankton merupakan produsen primer (produsen utama
dan pertama) sehingga keberadaan fitoplankton dalam perairan mutlak adanya.
Pendapat ini dikuatkan oleh Sachlan (1982) bahwa fitoplankton merupakan
organisme berklorofil yang pertama ada di dunia dan merupakan sumber makanan
bagi zooplankton sebagai konsumen primer, maupun organisme aquatik lainnya,
sehingga populasi zooplankton maupun populasi konsumer dengan tingkat tropik
yang lebih tinggi secara umum mengikuti dinamika populasi fitoplankton.
Fitoplankton adalah tumbu-tumbuhan air yang mempunyai ukuran sangat kecil
dan hidup melayang dalam air. Fitoplankton mempunyai peranan sangat penting
dalam ekosistem perairan, sama pentingnya dengan peran tumbuh-tumbuhan hijau
yang lebih tinggi tingkatannya di ekosistem daratan. Fitoplankton adalah produsen
utama (Primary producer) zat-zat organik dalam ekosistem perairan. Seperti
tumbuh-tumbuhan hijau yang lain, fitoplankton membuat ikatan-ikatan organik
kompleks dari bahan organik sederhana melalui proses fotosintesa (Hutabarat dan
Evans, 1986).
Daerah pesisir merupakan ekosistem yang paling produktif di dunia,
dicontohkan oleh fakta bahwa habitat pesisir menyediakan makan dan reproduksi
tanah sekitar 90% dari laut fitoplankton tangkapan ikan dunia adalah salah satu
komponen biologis awal dari mana energi yang ditransfer ke organisme yang
lebih tinggi melalui makanan rantai fitoplankton kelimpahan dan komposisi dalam
suatu ekosistem perairan diatur oleh berbagai faktor abiotik atau fisikokimia
seperti pH, cahaya, suhu, salinitas, kekeruhan dan nutrisi (Panda, 2012).
Selain itu, pentingnya peranan mereka sebagai produsen utama dalam jaring
makanan dan berikutnya keseimbangan ekologis, fitoplankton merupakan
indikator yang berguna dari kualitas air. Komunitas fitoplankton laut biasanya
terdiri dari beberapa kelompok taksonomi dan berkontribusi terhadap produksi
primer dan interaksi antara tingkat trofik. Populasi fitoplankton merupakan
kekayaan hayati dari badan air, yang merupakan link penting dalam rantai
makanan (Panda, 2012).
Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan hewan, tumbuhan
ataupun hal lainnya. Bergantung pada tujuannya, umumnya analisis plankton yang
mudah dilakukan adalah pengukuran biomassa (berat kering, berat basa, atau
volume plankton) dan pencacahan plankter. Masing-masing cara tersebut
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pengukuran biomassa bertujuan untuk
mengetahui banyaknya plankton secara kuantitatif tanpa mengidentifikasi. Ini
merupakan cara yang praktis dan sederhana namun kurang teliti karena sering
terbawa materi lain di luar plankton.
Pengukuran volume plankton kurang memberikan informasi yang tepat, oleh
karena rongga antara plankton sering ikut terukur. Pencacahan plankton dengan
cara menghitung jumlah plankter per satuan volume akan merupakan informasi
yang lebih teliti, karena dapat memberikan gambaran yang lebih pasti mengenai
kepadatan plankton di suatu tempat. Kepadatan plankton dapat digunakan untuk
mengetahui penyebaran atau distribusi plankton dalam suatu area. Perlu
ditekankan di sini bahwa setiap organisme berukuran besar yang secara nyata
bukan merupakan bagian dari plankton harus disingkirkan sebelum pengukuran
apapun dilakukan (Wardhana, 1997).
Pengambilan sempel air dilakukan di Balai Benih Ikan Tambaksogra, tepatnya
pada kolam pembenihan, pengambilan sempel dilakukan pada hari Senin, 3
November 2014 pukul 10.00 WIB. Secara fisik peraiaran pada kolam pembenihan
terlihat hijau dengan sumber cahaya yang masuk kedalam air dan adanya saluran
pemasukan dan pengeluaran air. Ikan yang terdapat pada kolam pembenihan ini
terdapat berbagai jenis ikan antara lain ikan nila, ikan bawal, ikan mas, dan ikan
gurame. Plankton yang didapat pada perairan tersebut adalah jenis fitoplanton.
Jenis-jenis fitoplankton yang didapat adalah Pediastrum sp., Chlorococcum sp.,
Closterium sp., Plectonema sp., Golenkinia sp., Coelastrum sp., Coelastrum
microporum, Arcella discoides, Penium spirostriolatum, Gomphonema sp.
Klasifikasi Pediastrum sp. :
Division
Chlorophyta
Class
Chlorophyceae
Ordo
Chlorococcales
Famili
Hidrodictyaceae
Genus
Pediastrum
Species
Pediastrum sp.
Ciri-ciri sel dan koloni tanpa selabung gelatin yang mencolok, sel membentuk
seperti piring datar melingkar, sel tubuh dalam bentuk poligonal, dengan tanduk
menyerupai tonjolan.
Klasifikasi Chlorococcum sp. :
Domain
Eukaryota
Kerajaan
Plantae
Divisi
Chlorophyta
Kelas
Chlorophyceae
Ordo
Chlorococcales
Famili
Chlorococcaceae
Genus
Chlorococcum
Spesies
Chlorococcum sp.
Chlorococcum sp. adalah ganggang hijau bersel tunggal yang hidup di air tawar,
berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan Chlorococcum
secara vegetatif adalah dengan membentuk zoospora. Tiap sel Chlorococcum
dewasa yang tidak berflagel, inti dan plasmanya dapat membelah dan
menghasilkan delapan sampai dengan enam belas zoospora. Tiap zoospora
berflagel sepasang. Perkembangbiakannya secara generatif terjadi dengan
konjugasi zoospora. Hasil konjugasi berupa zigospora. Setelah zigospora masak,
dindingnya akan pecah dan menghasilkan beberapa zoospora. Selanjutnya, setiap
yaitu
dapat
sebagai
penghasil
oksigen
dan
zat
organik
(Tjitrosoepomo,1989).
Klasifikasi Plectonema sp. :
Domain
Bakteri
Phylum
Cyanobacteria
Kelas
Cyanobacteria
Order
Oscillatoriales
Family
Oscillatoriaceae
Genus
Plectonema
Spesies
Plectonema sp.
Eukaryota
Kingdom
Plantae
Division
Chlorophyta
Class
Chlorophycae
Order
Chlorococcales
Family
Micractiniaceae
Genus
Golenkinia sp.
Plantae
Devisio
Chlorophyta
Classis
Chlorophyceae
Ordo
Chlorococcales
Familia
Coelastraceae
Genus
Coelastrum
Spesies
Coelastrum sp.
Plantae
Phylum
Chlorophyta
Class
Chlorophyceae
Order
Sphaeropleales
Family
Scenedesmaceae
Genus
Coelastrum
Species
Coelastrum microporum
membelah sebuah sel vegetatif menunjukkan disposisi perifer dan berisi satu
berlokasi nucleolus Ribosom yang umumnya terkait dengan membran luar
selubung nukleus (Olenina, 2006).
Klasifikasi Arcella sp. :
Kingdom : Protista
Phylum
: Protozoa
Kelas
: Hulea
Ordo
: Arcellenida
Family
: Arcellideae
Genus
: Arcella
Spesies
: Arcella sp
Chlorophyta
Kelas
Chlorophyceae
Bangsa
Zygnematales
Suku
Desmidiaceae
Marga
Penium
Jenis
Penium spirostriolatum
Diatomea
Phylum
Bacillariophytina
Kelas
Bacillariophyceae
Ordo
Cymbellales
Famili
Gomphonemataceae
Genus
Gomphonema
Spesies
Gomphonema sp.
Ghomphonema sp., merupakan jenis diatom epilitik yang mampu hidup pada
kondisi lingkungan dengan UVR (ultraviolet radiation) tinggi. Keberadaan
IV. KESIMPULAN
DAFTAR REFERENSI
Aprisanti, R., Mulyadi, A., dan Siregar, SH. 2013. Struktur Komunitas Diatom
Epilitik Perairan Sungai Senapelan Dan Sungai Sail, Kota Pekanbaru.
Universitas Riau. Pekanbaru.
Asriyana Yuliana. 2012. Produktivitas Perairan. Jakarta : Penerbit PT Bumi
Aksara. hlm 1-8.
Djarijah, A.S. 1995. Pakan Ikan Alami.
Fajri, Nur El dan Agustina. 2013. Penuntun Praktikum dan Lembar Kerja
Praktikum Ekologi Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UR.
Pekanbaru.
Hutabarat & Evans. 1986. Kunci Identifikasi Plankton. Jakarta: UI.
Meneghini, G. (1842). Monographia Nostochinearum italicarum addito specimine
de Rivulariis. Memorie della Reale Accademia delle Scienze di Torino, ser.
2 5(Cl. Sc. Fis. e Mat): 1-143, pls I-XVII.
Newell G.E. and R.C. Newell. 1977. Marine Plankton. Edisi ke-5. London :
Hutchinson Educational.
Olenina, I.et all. 2006 Biovolumes and size-classes of phytoplankton in the Baltic
Sea HELCOM Balt.Sea Environ. Proc. No. 106, 144pp.
Panda Swati S., N.K Dhal, C.R Panda. 2012. Phytoplankton diversity in response
to abiotic factors along Orissa coast, Bay of Benga. International journal
of environmental sciences volume 2, no 3.
Romimohtarto Kasijan dan Sri Juwana. 2001. Biologi Laut. Jakarta : Penerbit
Djambatan. hlm 36-39
Tjitrosoepomo Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan Rendah, Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Uun. 2006. Diktat Limnologi . UB. Malang.
Wardhana Wisnu. 1997. Teknik Sampling, Pengawetan dan Analisis Plankton.
[Jurnal] Jakarta : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Indonesia. 12 halaman