Anda di halaman 1dari 11

PERISTIWA

¨RED TIDE¨
PENGERTIAN RED TIDE
Red tide (Pasang Merah) adalah fenomena alam yang
disebabkan oleh fitoplankton jenis dari Pyrrophyta yang jumlahnya
meningkat atau terjadi ledakan populasi (blooming) akibat air yang
hangat dan kaya akan nutrisi . Disebut red tide karena dapat membuat
warna air laut menjadi merah, selain itu karena akibat yang
ditimbulkan itu fatal yang melambangkan merah darah. Namun, tidak
semua red tide berwarna merah, ada juga yang berwarna kecoklatan
tergantung jenis phytoplanktonnya.
FAKTOR PENYEBAB RED TIDE

• Pertama, pengayaan unsur hara dalam dasar laut atau eutrofikasi


• Kedua, perubahan hidro-meteorologi dalam sekala besar;
• Ketiga, adanya gejala upwelling yaitu pengangkatan massa air yang
kaya akan unsur hara ke permukaan,
• Keempat, akibat hujan dan masuknya air tawar ke laut dalam jumlah
besar.
Fitoplankton Penyebab Red Tide Dan Penyakit
Yang Dapat Mempengaruhi Manusia
1. Fitoplankton Ptrotogonyaulax dan Alexandrium
Mengakibatkan keracunan Paralytic Shellfish Poisoning (PSP).
Penyakit ini disebabkan oleh produksi saxitoxin atau mytilitoxin.
Keracunan terjadi ketika salah satu ingests kerang yang terkontaminasi
dengan racun PSP menyebabkan gangguan fungsi saraf dan
kelumpuhan. kasus ekstrim dapat mengakibatkan kematian oleh sesak
napas oleh kelumpuhan pernafasan. Fitoplankton jenis ini umumnya ada
di sepanjang pantai Atlantik dan Pasifik di Amerika Serikat dan Kanada.
2. Fitoplankton Dinophysis
Mengakibatkan Keracunan Diarrheic Shellfish Poisonig (DSP).
Penyakit ini disebabkan oleh spesies Dinophysis. Gejala DSP meliputi
diare, mual, muntah, sakit perut, dan kram. DSP umumnya tidak
mematikan. Hal ini biasanya terjadi di Jepang dan Eropa, tetapi juga
telah ditemukan di negara-negara lain seperti Kanada, Amerika Serikat,
Chile, Selandia Baru, dan Thailand.
3. Fitoplankton Pyrodinium
Mengakibatkan Keracunan Clupeoid Fish Poisoning (CFP) pada
orang-orang yang makan ikan pemakan plankton seperti Sardinella spp.
dan Rastrelingger spp. dilaporkan dari negara- negara ASEAN.
Penyebabnya adalah ledakan populasi Pyrodinium. Gejala dari CFP
antara lain mempengaruhi sistem gastrointestinal yaitu diare, mual,
muntah, dan nyeri perut; serta sistem syaraf yaitu inversi panas-dingin,
sakit otot dan sendi, sensasinya seperti tertusuk jarum, mati rasa pada
bibir dan lidah gatat-gatal, dan hipotensi.
4. Fitoplankton Prorocentrum sp dan Ostreopsis sp
Mengakibatkan Keracunan Amnesic shellfish poisoning (ASP), yang
disebabkan karena mengkonsumsi kerang-kerangan yang mengandung
asam domoik atau sering juga disebut sebagai domoic acid poisoning
(DAP). Keracunan yang disebabkan oleh ASP menyerang sistem
pencernaan dan saraf otak manusia. Pada kondisi akut ASP dapat
menyebabkan hilangnya ingatan (amnesia) bahkan kematian. ASP/DAP
pertama terjadi dan dilaporkan di Prince Edward Island, Canada pada
tahun 1987.
dampak
1. Ikan dan Kerang
 Oksigen berkurang sehingga air mengandung racun yang
menyebabkan kematian organisme yang ada dalam perairan seperti
ikan.
 Terjadinya kontaminasi
 Perubahan struktur komunitas ekosistem
2. Manusia
• Iritasi kulit dan mata
• Sistem saraf dan pencernaan terganggu
• Menimbulkan kematian karna telah mengkonsumsi makanan laut
yang terkontaminasi oleh alga beracun
dampak
3. Perikanan
o dapat membunuh organisme (kematian masal) yang ada di
dalam laut
Hilangnya ikan ikan dari lokasi penangkapan

4. Ekonomi
• hasil tangkapan nelayan menurun
• Hasil pendapatan penjualan ikan berkurang
Cara-cara Penanggulangannya
1. Surveillance, yaitu melakukan pengamatan toksisitas langsung pada
kerang-kerangan di lokasi yang pernah atau dicurigai mengalami red
tide. Negara-negara yang pernah mengalami ledakan PSP disarankan
untuk membentuk "Shellfish Sur-veillance Programs". Canada
merupakan negara yang telah melaksanakan program dengan sukses
sejak tahun 1943, yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain.
Setiap minggu sampel tiram dan kerang di Teluk Fundy dan sungai
St. Lawrence diteliti toksisitasnya melalui percobaan "bio-assay".
Jika toksin tersebut telah menunjukkan kadar yang membahayakan
maka kultur kerang-kerangan dari tempat tersebut tidak boleh
dipanen. Jika kemudian dinyatakan aman, maka tempat-tempat
tersebut dibuka kembali.
Cara-cara Penanggulangannya
2. Depuration, yaitu membebaskan kerang dari toksin agar dapat
diperdagangkan secepatnya untuk mengurangi jangka waktu
pembebasan kerang dari toksin yang telah sukses dilakukan program
"Exposing Shellfish to Ozone", yaitu dilakukan dengan penyediaan
oksigen yang cukup dengan ditambahkan harum-haruman yang
segar yang akan menetralkan toksin secara cepat. Cara sederhana
juga bisa dilakukan dengan cara merendam kerang yang terkena
racun ke dalam air yang bebas racun. Tetapi cara ini memakan waktu
yang lama sehingga terlambat dipasarkan.

Anda mungkin juga menyukai