Anda di halaman 1dari 11

CIGUATERA FISH POISONING

CIGUATERA FISH POISONING


• Ciguatera merupakan keracunan yang disebabkan oleh konsumsi ikan
yang mengandung ciguatoxin  Fish-borne disease
• Ikan yang mengandung ciguatoxin umumnya merupakan ikan-ikan yang
hidup pada ekosistem terumbu karang (coral reef), terutama tropical reef.
• Ciguatoxin akan mengalami akumulasi dari ikan kecil (pemakan plankton)
 ikan dengan tingkatan trofik tinggi.
• Ciguatoxin dihasilkan oleh mikroba yang dikonsumsi ikan  dinoflagellata
terutama dari jenis Gambierdiscus toxicus.
• Jenis ikan karang yang biasanya tidak beracun, bisa menjadi beracun
setelah terjadinya peledakan populasi alga dinoflagelata.
• Penghasil ciguatera toxin merupakan bakteri/mikroba lain yang berasosiasi
dengan dinoflagellata (fitoplankton). Spesies ikan yang umum diketahui
sebagai sumber ciguatera poisoning antara lain: sea bass, belut laut, barakuda,
ikan makcarel, dll. Ciguatoxin bersifat heat stable dan lipid soluble; ciguatoxin
tidak terpengaruh oleh suhu, asam lambung, dan proses pemasakan.

Struktur ciguatoxin:

Keberadaan toksin pada ikan tidak mempengaruhi rasa, bau, dan warna ikan.
Toksin dapat masuk ke dalam ikan apabila ikan tersebut memakan
ganggang yang beracun "Gambierdiscus toxicus",atau dapat juga
predator besar yang memakan ikan yang telah mengkonsumsi
ganggang tadi. Racun ini dapat di deteksi dari dalam usus,hati dan
jaringan serabut otot dengan menggunakan alat "mouse-essay"
dan "Chromatography". Beberapa ikan mungkin tidak dapat
menghilangkan racun ini dari sistem tubuh mereka

Contoh : horse eyed jack, Black grouper, Parrotfish, King mackerel,


Yellowtail snapper, Hogfish,Giant baracuda, amberjack,
dogsnapper, moray eel,
Gambierdiscus toxicus adalah spesies dinoflagellata yang dapat menyebabkan
ciguatera dan diketahui memproduksi beberapa racun laut polyether, termasuk
ciguatoxin, maitotoxin, asam gambieric, dan gambierol. Spesies ini ditemukan
melekat pada permukaan makroalga coklat di kepulauan gambier
alga itu
Ciguatera berasal dari alga
mikroskopik yang hidup
selanjutnya
dibawah permukaan dimakan oleh ikan
bebatuan karang dan alga herbivora dan
besar lainnya. Salah satu berlanjut
alga tersebut adalah mengikuti rantai
Gambierdiscus toxicus yang makanannya
mana salah satu spesies
dinoflagellata yang dapat
menyebabkan ciguatera

kemudian ikan tersebut


di konsumsi oleh
manusia baik ikan
herbivora ataupun
Racunnya berkumpul
karnivora dan racun
di dalam daging ikan
tersebut terurai pada yang lebih besar
tubuh manusia yang seperti ikan Karnivora
memakan ikan tersebut,
PENYEBAB PRODUKSI CIGUATOXIN
• Pemutihn dan kematian karang. Sejumlah bukti menunjukkan bahwa
permukaan karang yang ditutupi oleh alga flamentous dan makroalga
berkapur merupakan lingkungan beracun Gambierdiscus toxicus.
Pemutih dan kematian karang sekarng sering terjadi dimana-mana,
dan kejadian ciguatera banyak terjadi di terumbu karang yang rusak.
• Asosiasi dengan alga merah dan bakteri. Adanya hubungan antara
populasi mikroalga G.toxicus dengan mikroalga dan bakteri. Bakteri
mempengaruhi jenis toxin yang dihasilkan. diduga bahwa bakteri
menghasilkan nutrien yang diasimilasikan oleh dinoflagellata untuk
memproduksi ciguatoxin
Ciri-ciri ikan Ciguatoxin
• Ciguatoxin tidak berbau, tidak berasa dan umumnya tidak terdeteksi
oleh tes sederhana. oleh karena itu bioassay secara tradisional telah
digunakan untuk memantau ikan ini. Tetapi jika konsentrasi racun
didalam ikan terlalu tinggi dapat menyebabkan ikan berperilaku aneh
sehingga mudah ditangkap. Bahkan ciguatoxin ditubuh ikan dapat
menyebabkan kematian ikan itu sendiri. Oleh karean itu ikan yang
mudah ditangkap nelayan, yang tidak seperti biasanya, bisa dicurigai
ikan tersebut terdapat racun ciguatoxin
• tidak ada indikator seperti fenomena permukaan sangat terlihat yang
disebut red tide seperti yang terlihat oleh keracunan kerang yang
pernah dikaitkan dengan Ciguatera. ini adalah kurangnya sinyal
peringatan yang telah memberikankontribusi terhadap ketakutan
keracunan ciguatera.
GEJALA KERACUNAN CIGUATOXIN
• Keracunan akibat ciguatoxin pada umumnya tidak bersifat mematikan. Tingkat kematian
akibat keracunan ciguatoxin hanya sebesar 0,1%.
• Gejala keracunan ciguatera timbul 15 menit – 24 jam pasca mengkonsumsi ikan yang
tercemar ciguatoxin.
• Gejala dapat bervariasi, namun gejala paling umum berkisar pada 3 sistem organ:
pencernaan, kardiovaskular, dan saraf.
• Gejala pada sistem pencernaan merupakan gejala pertama yang muncul, meliputi diare,
muntah-muntah, mual, nyeri pada bagian abdominal.
• Gejala pada sistem saraf meliputi panas dingin, vertigo, mata berkunang, dental pain, dll.
• Gejala pada sistem kardiovaskular meliputi letih (weakness) dan pening (dizziness) akibat
dari Bradycardia dan hipotensi
• Gejala pada suhu tubuh. Apabila menyentuh sesuatu yang bersuhu dingin, maka penderita
akan mersa panas, dan sebaliknya.
PENGOBATAN
Pengobatan bagi keracunan ciguatoxin meliputi :
(1) agen neurologi : pengobatan spesialis yang berfokus pada otak
dan sistem saraf
(2) Antihistamin : sejenis obat-obatan yang digunakan untuk
mengobati reaksi alergi seperti rinitis alergi, alergi makanan
(3) analgesik : sejenis obat-obatan yang digunakan sebagai penahan
sakit
(4) Antipireutik : sejenis obat-obatan yang digunakan untuk menekan
gejala-gejala yang biasanya menyertai demam seperti mialgia,
kedinginan, nyeri kepala, dll.
(5) Vitex trifolia : tanaman tropis yang banyak digunakan sebagai
bahan baku obat tradisional
(6) Heliotropium foertherianum : tanaman tropis yang banyak
dimanfaatkan untuk mengurangi ketegangan ota dan saraf

Anda mungkin juga menyukai