Anda di halaman 1dari 19

Teripang

(Holothurioidea)
Holothuriidae Aspidochirotida
Cucumaria Synallactida
Dendrochirotida
KELOMPOK 3 :
 NIA AGUSTINA GIAWA
 CYNTIA CLARA SILITIONGA
FADILAH AHMAD
 GRACE MARGARETH
CIRI CIRI UMUM
 Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis
Echinodermata.
 Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang.
 Bentuk tubuh teripang secara umum adalah silindris memanjang dari ujung mulut
kea rah anus(orally-aborally).
 Bentuk tubuh teripang secara umum adalah silindris memanjang dari ujung mulut
kea rah anus(orally-aborally).
 Teripang bergerak dengan kaki tabung (podia), yaitu bagian dari sistem saluran air
ambulakra yang bekerja secara hidrolik.
 Pusat sistem saluran air tersebut adalah saluran cincin (water ring canal) yang
terletak disekeliling faring. Saluran cincin bercabang ke lima saluran radial, yang
masing-masing dihubungkan dengan kaki tabung melalui cabang-cabang saluran
lateral.
 Pada kelompok teripang dikenal dua cara makan, yaitu menangkap plankton dengan tentakel
(pada Dendrochirotida) dan dengan menelan pasir kemudian mengambil detritus yang
terkandung (pada Aspidochirotida).
 Teripang mempunyai endoskeleton kalkarius berukuran mikroskopis sebagai "spikula".
 Teripang pada umumnya berkelamin terpisah (dioecious), tetapi tidak jelas adanya
dimorfisma kelamin. Pembuahan umumnya terjadi secara eksternal dikolom air laut tempat
hidupnya. Gonad berkembang membentuk filamen dengan bentuk percabangan tunggal
(pada Holothuriidae) atau dobel (berpasangan) (pada Stichopodidae).
 Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai
 Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan.
 Tiga baris kaki tabung di bagian ventral digunakan untuk bergerak dan dua baris di bagian
dorsal berguna untuk melakukan pernafasan.
 Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru air.
 Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam
lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan.
Klasifikasi
Filum : Echinodermata
Sub filum : Echinozoa
Kelas : Holothuroidea
Ordo : Aspidochirota
Famili : Holothuroidae
Genus : Holothuria, Muelleria, dan
Stichopus
Morfologi dan Anatomi

 Teripang memiliki tubuh yang lunak dan elastis dengan bentuk


bervariasi, seperti membulat, silindris, segi empat, atau bulat
memanjang seperti ular.
 Mulut terletak di ujung anterior, sedang anus diujung posterior.
Panjang tubuh bervariasi menurut jenis dan umur, berkisar antara 3 cm
sampai 150 cm.
 Teripang pada umumnya mempunyai warna kulit yang kusam, seperti
abu-abu. coklat, hijau lurnut, atau hitam.
 Sisi ventralnya biasanya berwarna lebih cerah dari pada sisi dorsal,
seperti putih, kuning, merah muda atau merah. Beberapa jenis teripang
memiliki kulit dengan pola bercak-bercak atau garis-garis.
 Teripang memiliki lima daerah "ambulakra" yang
memanjang secara oral-aboral. Tiga daerah ambulakra
berada disisi ventral, sedangkan dua lainnya disisi dorsal.
 Jumlah tentakel bervariasi dari 10 sampai 30, biasanya
merupakan kelipatan lima.
 Permukaan tubuh teripang pada umumnya kasar karena
adanya "spikula” pada dinding tubuh hewan tersebut.
 Variasi bentuk spikula teripang bermacam-macam, mulai
bentuk yang sederhana seperti batang (rod), batang
bercabang (branched rod), lempengan (plate), roset
(rosette), kancing (button), dan jangkar (anchor) sampai
kebentuk-bentuk yang lebih kompleks, seperti bentuk meja
(table).
SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan teripang berbentuk tabung memanjang, terdiri
dari tentakel, mulut, kerongkongan, perut besar, usus kecil, kloaka
dan anus. Saluran pencernaan teripang bulat panjang merentang di
atas tubuh dalam rongga coelum. Oesophagus yang pendek
merupakan sambungan dari mulut ke lambung, selanjutnya
intestinum yang poanjang ditopang oleh mesentris dan dihubungkan
dengan kloaka yang berotot dan berakhir pada anus yang terletak di
bagian posterior. Secara umum saluran pencernaan dibangun oleh 5
lapisan, yaitu : lapisan epitel, lapisan jaringan penyokong dalam,
lapisan otot polos dan otot bergaris, lapisan jaringan penyokong luar,
dan lapisan peritoneum bersilia.
Macam Makanan

Ada tiga macam sumber makanan bagi teripang, yaitu :


kandungan zat organik dalam lumpur, detritus, dan plankton.
Teripang primitif dan teripang yang hidup di laut jeluk, lebih
tergantung kepada detritus dan kandungan zat organik dalam
lumpur.
Enzim
Teripang jenis, Leptosynapta gallinnei, Leptosynapta inhaerens, dan
Holothuria forskali melaporkan adanya 25 macam enzim pada teripang
tersebut. Lima macam enzim mampu menguraikan rantai senyawa ester, 12
macam enzim mampu menguraikan rantai glikosida, dan 8 macam enzim
lainnya mampu menguraikan rantai senyawa peptida. Keduapuluh lima
macam enzim tersebut dapat dikelompokkan kedalam Disacchari-dase,
Polysaccharidase, amylase, maltase, pro-tease, esterease, dan chitinase.
Aktifitas enzimatik dapat berlangsung sepanjang saluran pencernaan, tetapi
aktifitas yang paling menonjol adalah pada usus depan (anterior intestine).
Tingkat asam-basa atau pH level dalam cairan lambung selama proses reaksi
enzimatik bervariasi antara 5,0 sampai dengan 7,9 tetapi biasanya suasana pH
adalah sedikit asam pada kebanyak teripang
Cara Makan

Selain mengandalkan kemampuan tentakel bukal untuk


mengumpulkan partikel makanan, teripang pemakan endapan juga
mempunyai kemampuan untuk menelan lumpur dan pasir di
sekitarnya secara langsung. Tetapi berbeda dengan anggota
kelompok Aspidochirotida lainnya, partikel makanan tidak langsung
diambil dari substrat di sekitarnya, tetapi diperoleh dari sedimen
yang menempel di daun algae, lamun ataupun pada koloni sessil
bentik (spons, karang lunak, tunikata dan seterusnya).
Pengaruh Aktifitas Makan
Terhadap Lingkungan

Adanya dua macam pengaruh dari aktifitas makan


teripang terhadap lingkungannya. Pertama adalah
merubah komposisi ukuran partikel pasir (sedimen)
melalui proses pencernaan. Hal ini terutama dilakukan
oleh kelompok teripang pemakan endapan. Efek kedua
adalah pengadukan partikel sedimen (bioturbation).
SISTEM REPRODUKSI
Secara umum Teripang adalah Dioecius, yaitu alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu
yang berbeda. Organ kelamin betina berwarna kekuning-kuningan dan bila kelaminnya sudah
matang berubah menjadi kecoklat-coklatan, sedangkan organ jantan berwarna bening keputihan.
Teripang pada umunya memijah pada perairan di sekitar lingkungan hidupnya. Proses pemijahan
berlangsung sebagai berikut: teripang jantan mengeluarkan spermanya ke air, lalu teripang betina
mengeluarkan telur dibantu oleh rangsangan pheromone. Sperma teripang jantan akan membuahi
sel telur di luar tubuh (di dalam air), kemudian telur yang sudah dibuahi akan tenggelam dan
diangkat kembali oleh teripang betina dengan tentakelnya lalu dimasukkan ke dalam kantung
pengeraman. Rata-rata pemijahan teripang berlangsung selama 30 menit, walaupun ada juga yang
berlangsung antara 15 menit hingga 4 jam dan pembuahan terjadi di dalam air, setelah pembuahan
telur akan tenggelam di dasar perairan atau melayang di permukaan air.Secara umum telur yang
telah dibuahi setelah kira-kira 18 jam akan menjadi gastrula. Selanjutnya selama 3 atau 4 hari larva
ini akan menjadi larva auricularia akan menjadi larva doriolaria yang berbentuk tabung. Setelah
mengalami proses metamorfosa, larva ini akan berkembang menjadi larva pentacula. Pada tahap ini
mulai tampak sejumlah tentakel pada bagian anterior dan sepasang podia pada bagian posterior
yang pada akhirnya menjadi teripang muda yang menetap pada dasar laut.
SISTEM PERNAPASAN

Kebanyakan Holothuroidea mempunyai alat


pernafasan berupa system pembuluh yang disebut
pohon pernafasan atau respiratory tree yang
berfungsi menghisap oksigen dan menyalurkan ke
darah dan pernafasan berbentuk kaki tabung
berfungsi menghisap oksigen yang larut dalam air.
HABITAT DAN PENYEBARANNYA

Teripang dapat ditemukan hampir di seluruh perairan pantai, mulai daerah


pasang surut yang dangkal sampai perairan yang lebih dalam. Pada umumnya,
masing-masing jenis memiliki habitat dan yang spesifik, seperti teripang pasir
yang hidup di daerah yang berpasir di kedalaman 1-40 meter ataupun ditemukan
di perairan yang dangkal dan banyak ditumbuhi rumput laut jenis Enhalus sp.
Teripang selalu menempati daerah yang digenangi air di rataan pasir, tetapi akan
bergerak pindah bila mengalami kekeringan pada waktu air surut ke tempat
yang masih digenangi air terutama ke tempat pertumbuhan algae. Pada
habitatnya ada teripang yang hidup berkelompok dan ada pula yang hidup
soliter.

Anda mungkin juga menyukai