itu sendiri. Mengapa daun kebanyakan memiliki warna hijau? Warna hijau yang
dihasilkan dari daun ini berasalal dari zat hijau daun yang biasa dikenal dengan nama
klorofil. Warna hijau ini mempunyai peran penting dalam menangkap energi yang
dihasilkan oleh matahari untuk mendukung proses fotosintesis (proses memasak
makanan).
Baca juga :
Anatomi Daun
Daun merupakan salah satu bagian dari tumbuhan yang bisa dikatakan sebagai
organ penting untuk mendukung kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri. Mengapa
demikian?
Sama halnya dengan tumbuhan dikotil, tumbuhan monokotil juga membutuhkan daun
untuk kelangsungan hidupnya. Karena memang daun sangat berperan aktif dalam
membantu mengubah unsur – unsur hara sehingga bias menjadi makanan. Namun
taukah anda apa yang menjadi perbedaan mendasar antara daun dikotil dan juga daun
monokotil?
Pada artikel kali ini akan membahas mengenai anatomi daun, yuk kita simak bersama –
sama penjelasannya!
Struktur anatomi secara umum bisa dilihat dari bagian luar dan bagian dalam dari daun.
Dalam kehidupan sehari-hari anatomi daun bisa dibedakan menjadi 2, yakni anatomi
daun monokotil dan juga anatomi daun monokotil.
Pada daun pun terdapat kategori daun sempurna. Daun dikatakan sempurna apabila
terbentuk dari 3 bagian berikut ini yakni, bagian pelepah daun yang digunakan untuk
menempelnya daun pada batang, bagian tangkai daun yang digunakan untuk
penghubung antara pelepah dengan bagian daun, dan yang terakhir adalah helaian daun
itu sendiri.
Pada dasarnya daun mempunyai bentuk membulat dilengkapi dengan suatu variasi
menjari dan juga memanjang, kemudian bentuk ekstremnya sendiri panjang meruncing.
Bagian permukaan daun bisa saja ditumbuhi oleh rambut yang halus dan kecil.
Di antara bagian tangkai daun dan juga pangkal daun kadang ditemukan hiasan daun
penumpu. Adalagi ditemukan hiasan lidah – lidah ligula di bagian pelepah dan juga
perbatasan helai pada daun tumbuhan rumput – rumputan. Daun pada tumbuhan sukulen
bisa digunakan juga untuk melakukan penyimpanan air.
Klorofil membuat warna daun menjadi hijau. Klorofil merupakan senyawa pigmen yang
mempunyai peran dalam melakukan seleksi terhadap panjang gelombang cahaya,
selanjutnya energi yang digunakan diperoleh dari proses fotosintesis.
Selain itu daun juga mempunyai jenis senyawa pigmen lainnya seperti contohnya zat
karoten yang menimbulkan warna jingga, zat xantofil yang menimbulkan warna kuning,
zat antosianin yang menimbulkan warna merah, biru dan juga ungu (dipengaruhi oleh
derajat keasaman).
Baca juga :
Berikut ini penjelasan mengenai struktur anatomi daun yang terdapat di bagian dalam
serta fungsi yang dimiliki :
Epidermis
Bagian ini pada daun merupakan bagian sel yang hidup di area palin luar dari daun.
Jaringan ini dibedakan menjadi 2 bagian yakni bagian epidermis atas dan juga bagian
epidermis bawah.
Jaringan Mesofil
Jaringan ini dibedakan menjadi dua bagian meliputi jaringan tiang (sering disebut
sebagai jaringan palisade) dan jaringan bunga karang (sering disebut sebagai jaringan
spons). Jaringan tiang mempunyai banyak kandungan kloroplas yang digunakan untuk
membantu dalam proses memasak makanan.
Ciri – ciri yang bisa dilihat dari jaringan tiang ialah terdapat sel – sel yang mempunyai
bentuk silinder dan juga susunannya terlihat sangat rapat. Sedangkan jaringan bunga
karang terlihat lebih berongga jika dibandingkan dengan jaringan tiang. Peran utamanya
ialah digunakan untuk tempat penyimpanan semua cadangan makanan yang ada.
Berkas pembuluh angkut dibedakan menjadi dua bagian meliputi pembuluh kayu dan
juga pembuluh tapis. Pembuluh kayu dikenal sebagai xilem yang mempunyai peran
dalam mengangkut air dan juga mineral untuk dibawa ke bagian daun. Sedangkan
pembuluh tapis dikenal sebagai floem yang mempunyai peran dalam menyebarkan hasil
dari proses fotosintesis dari bagian daun ke seluruh bagian dari tubuh tumbuhan untuk
menunjang pertumbuhan.
Stomata
Stomata mempunyai peran sebagai alat respirasi yang nantinya akan membantu
mengambil gas CO2 yang ada di udara bebas dan selanjutnya akan digunakan untuk
membantu proses fotosintesis yang menghasilkan gas O2. Letak dari stomata sendiri
berada pada bagian epidermis bawah.
Baca juga :
Pada daun dikotil secara umum memiliki suatu jaringan kutikula yang mempunyai
fungsi untuk meminimalisir proses terjadinya penguapan terhadap air melewati
permukaan dari daun. Jaringan kutikula adalah hasil dari proses penebalan yang terjadi
dari zat kutin yang letaknya pada bagian atas dan juga bawah permukaan daun.
Stomata yang ada pada bagian daun dikotil melapisi pemukaan daun bawah dan juga
permukaan daun atas. Kelenjar daun dan juga rambut yang ada pada tumbuhan dikotil
mempunyai fungsi sebagai media untuk pengeluaran. Urat daun mempunyai fungsi
sebagai alat yang digunakan untuk transportaso zat – zat yang letaknya di bagian helai
daun.
Mesofil merupakan salah satu bagian dari daun yang bisa ditemukan pada bagian lapisan
epidermis bawah dan juga lapisan epidermis atas, dimana mesofil digunakan sebagai
tempat untuk melakukan proses fotosintesis.
Secara umum daun monokotil dapat diketahui karena bentuk daunnya yang mirip
dengan bentuk pita. Di bagian pangkal mempunyai lembaran yang digunakan untuk
membungkus bagian batangnya. Kemudian posisi pada urat daunnya juga terlihat saling
sejajar.
Jaringan epidermis dan juga kutikula letaknya terdapat pada bagian lapisan permukaan
atas serta bagian lapisan permukaan bawah daun. Stomatanya bisa dilihat terletak secara
berderet. Sedangkan bagian mesofil yang mempunyai fungsi dalam membantu membuat
suatu zat makanan melewati proses fotosintesis terletak pada bagian cekungan antara
urat dari daun.
Baca juga :
Berikut perbedaan secara umum yang mendasar antara anatomi daun dikotil dengan
anatomi daun monokotil :
Pada daun dikotil ditemukan bagian mesofil yang letaknya di bagian antara lapisan epidermis
atas dengan lapisan epidermis bawah. Sedangkan pada daun monokotil ditemukan bagian
mesofil letaknya pada bagian cekungan antara urat pada daun.
Pada daun monokotil letak stomata bisa ditemukan secara berderet di antara bagian dari
urat pada daun. Sedangkan pada daun dikotil, stomata ditemukan pada bagian permukaan
atas dan juga permukaan bawah dari daun.
Mempunyai dua lapisan jaringan epidermis pada daun monokotil yang letaknya pada bagian
permukaan bawah dan juga permukaan atas dari daun. Sedangkan satu lapis jaringan
epidermis ditemukan pada daun dikotil, terdapat pengecualian pada tanaman karet.
Secara umum daun memiliki peran dan ikut andil sebagai bagian dari tumbuhan yakni
sebagai berikut :
Bisa dikatakan sebagai alat reproduksi yang bersifat vegetatif. Seperti contohnya ditemukan
pada tanaman cocor bebek yang berkembang biak melalui tunas daun.
Daun digunakan sebagai tempat gutasi.
Daun digunakan dalam mendukung terjadinya proses transpirasi.
Daun mempunyai bagian yang disebut dengan stomata untuk digunakan sebagai organ
respirasi.
Daun digunakan sebagai tempat aktivitas memasak makanan (fotosintesis). Pada jaringan
parenkim palisade biasanya digunakan untuk proses fotosintesis tumbuhan dikotil.
Sedangkan pada jaringan spons digunakan sebagai tempat fotosintesis tumbuhan monokotil.
Baca juga :
Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai anatomi daun di atas yang diulas
secara detail dan dikemas dengan menarik, diharapkan bisa membantu memudahkan
anda dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi.
Sehingga nantinya mungkin bias dijadikan referensi saat pembelajaran dan juga
untuk menambah wawasan baru bagi anda. Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang
membahas mengenai anatomi daun. Semoga bermanfaat bagi sobat sekalian dan terima
kasih sudah meluangkan sedikit waktunya untuk membaca artikel saya ini.
Categories:Tumbuhan
suharyanto
2 years ago
Related Post
1. Jenis Daun Sejajar : Penjelasan dan Contohnya
DOSEN TALKS
Home
Tentang Kami
Hubungi Kami
Adchoices
Disclaimer
Kebijakan Privasi
Ketentuan Layanan
DosenBiologi.com