Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Konservasi Flora dan Fauna”.
Tugas ini berisikan tentang informasi tentang Pelestarian flora dan fauna. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pelestarian flora dan fauna dan informasi-informasi
penting tentang pelestarian tersebut.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
A. Kesimpulan ………………………………………………….............. 13
B. Saran ………………………………………………………................ 13
C. Kata penutup ………….…………………………............................... 14
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah
itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan
dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan
merupakan makhluk hidup yng menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan
makanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil dalam cahaya matahari. Dukungan kondisi suatu wilayah
terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik).Yang
termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian,
dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Dengan adanya saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia, kita harus memelihara
keberadaan flora dan fauna tersebut agar tidak terjadi kepunahan. Salah satu caranya adalah dengan
konservasi.
Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa
Inggris, (Inggris)Conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan.
Menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah :
Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada
pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam
(fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik.
Sedangkan menurut UU No.5 Tahun 1990 dalam pasal 1, Konservasi adalah pengelolaan sumber
daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan
persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
Konservasi mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:
• melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan.
• menjaga kesuburan tanah.
• mengatur tata air.
• menjadi tempat/obyek wisata.
• menambah sumber devisa negara.
• menjadi tempat belajar di lapangan (praktek).
• menjadi tempat penelitian.
Sedangkan menurut UU No.5 Tahun 1990 Pasal 3 disebutkan bahwa “Konservasi sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati
serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
Di dunia internasional terdapat lembaga konservasi tertua yaitu Flora and Fauna International(FFI).
2.2. PENGERTIAN PELESTARIAN FLORA dan FAUNA
A. PENGERTIAN FLORA
Flora, dari bahasa Latin, diambil dari kata “Flora”, nama seorang dewi pelindung bunga dan taman
serta dewi kesuburan dalam Mitologi Romawi.
Flora berarti alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala macam jenis tanaman atau
tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis. Misalnya, nabatah Jawa, nabatah Asia atau nabatah
Australia. Flora dapat merujuk kepada sekelompok tanaman, sebuah penyelidikan dari kelompok tanaman,
serta bakteri. Flora adalah akar kata bunga, yang berarti menyangkut bunga. Flora berbeda dengan vegetasi,
namun masih sering disamakan dengan vegetasi; di mana flora secara ringkas berisi (daftar) kekayaan jenis
tetumbuhan, sedangkan vegetasi berarti kelompok-kelompok tetumbuhan yang berinteraksi membentuk
suatu komunitas tertentu (misalnya hutan, sabana, padang rumput, dan lain-lain).
Pengklasifikasian Flora Adalah Sebagai Berikut :
Bentuk fosil dari kurun waktu sejarah pada masa tertentu. Flora yang lain, didefinisikan berdasarkan
lingkungan, keadaan atau sifat yang khusus. Misalnya:
· Flora asli; ialah (daftar) tumbuhan yang asli, yang hidup di suatu wilayah tertentu.
· Flora tanaman (pertanian dan hortikultura); mencakup tumbuhan yang ditanam atau dibudidayakan
manusia.
· Flora gulma; yakni (daftar) jenis-jenis tumbuhan yang tidak diinginkan tumbuh di lahan pertanian atau
tempat lain, yang disusun dan dipelajari dalam kaitannya dengan upaya memberantas atau mengendalikan
tumbuhan tersebut. Kini, flora serupa ini bisa dibedakan lebih lanjut atas jenis-jenis tumbuhan pengganggu
(gulma); jenis-jenis invasif; serta jenis-jenis asing (eksotik).
Jadi dapat disimpulkan bahwa flora adalah Keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu
habitat atau daerah, atau disebut juga alam tumbuh-tumbuhan. Sehingga apapun yang menyangkut dengan
tumbuhan atau tanaman maka disebut flora.
B. PENGERTIAN FAUNA
Fauna, dari bahasa Latin, atau alam hewan artinya adalah khazanah segala macam
jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau periode tertentu. Menurut kamus besar bahasa Indonesia
definisi Pengertian fauna adalah keseluruhan kehidupan hewan, suatu habitat, daerah, atau strata geologi
tertentu atau juga dapat berarti dunia hewan. Fauna dapat tumbuh di daratan dan perairan. Fauna memiliki
ukuran tubuh, bentuk tubuh, cara hidup, cara berkembangbiak, jenis makanan dan tempat hidup (habitat)
yang berbeda sesuai dengan jenisnya dan cara hewan beradabtasi dengan lingkungannya.
Fauna atau hewan memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda-beda. Umumnya, kemampuan
adaptasi tersebut akan menentukan wilayah hidup atau habitat mereka. Pengertian habitat yaitu lingkungan
fisik yang terdapat di sekitar populasi spesies tertentu yang mendukung kehidupan mereka. Habitat dapat
tersusun dari faktor kesuburan tanah, kelembaban udara, ketersediaan dan kualitas air, cahaya matahari,
suhu, tidak adanya predator serta makanan yang tersedia. Habitat sangat diperlukan untuk keberlangsungan
hidup suatu hewan.
Jadi fauna adalah Keseluruhan kehidupan jenis hewan di suatu habitat atau daerah, atau disebut
juga alam hewan atau binatang. Sehingga apapun yang berhubungan dengan hewan, baik kehidupannya
ataupuncara hidupnya maka disebut fauna.
C. PENGERTIAN PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA
Pengertian Pelestarian Flora dan Fauna adalah menjaga secara utuh Flora dan Fauna agar tidak
punah. Melestarikan Ekosistem Flora dan Fauna dengan cara upaya- upaya tertentu yang bisa melakukan
pencegahan punah nya flora dan fauna. Pelestarian flora dan fauna adalah upaya yang dilakukan, baik dari
pemerintah, masyarakat dan negara dalam menjaga dan mempertahankan suatu ekosistem berupa
kehidupan hewan dan tumbuhan agar tidak mengalami kepunahan.
Pasalnya flora dan fauna sangatlah besar peranannya bagi manusia.Dengan adannya flora dan
fauna,manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologinnya misalnya :
tumbuhan yang dapat berguna bagi kesehatan, tentunnya dengan ditemukannya penemuan-penemuan
tersebut kehidupan manusia akan semakin sejahtera dan ilmu pengetahuan mereka mulai berkembang yaitu
dengan melakukan penelitian yang lebih lanjut tentang kegunaan flora dan fauna tersebut.
Pelestarian alam di Indonesia sudah diatur dalam UU No. 5 Tahun 1990 yang membahas tentang
Konservasi Sumber Daya dan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup berdasarkan
tiga asas yaitu tanggung jawab, berkelanjutan, hingga bermanfaat. Pengertian pelestarian alam secara
umum adalah upaya untuk melindungi suatu wilayah beserta isinya yang berupa tumbuhan dan hewan. Di
Indonesia terdapat dua macam pelestarian alam yaitu pelestarian alam secara in situ dan pelestarian alam
secara ex situ.
a. Konservasi Insitu
Konservasi insitu merupakan konservasi tempat atau konservasi sumber daya genetik dalam populasi alami
tumbuhan atau satwa, misalnya sumber daya genetik hutan dalam populasi alami spesies pohon. Hal ini
merupakan proses dalam melindungi spesies tanaman atau hewan yang terancam punah di habitat aslinya,
atau predator. Cara konservasi In situ adalah dengan mendirikan cagar alam, taman nasional, dan suaka
marga satwa.
Contoh Daerah Konservasi Insitu
b. Konservasi Eksitu
Konservasi Eksitu merupakan konservasi ynag melindungi spesies tumbuhan dan hewan langka dengan
mengambil dari habitat yang tidak aman atau terancam dengan ditempatkan ke perlindungan manusia. Cara
konservasi Eksitu adalah dengan mendirikan taman safari, kebun binatang, kebun raya, dan kebun koleksi.
Contoh Daerah Konservasi Eksitu
Adanya sosialisai tentang menjaga alam, terutama melestarikan flora dan fauna bagi masyarakat
itu sendidri memeiliki banyak sekali manfaat. Misalnya saja Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan
yang berkaitan dengan pembalakan liar, dan pembatasan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan.
Semuanya berkiblat pada pelestarian lingkungan dan pencegahan bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan
yang mengganggu ekosistem lingkungan, terutama untuk mencegah punahnya flora dan fauna yang ada di
alam.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah bekerjasama dengan instansi-instansi terkait dan semua sector
yang peduli dengan masalah linkungan dalam hal untuk melestarikan flora dan fauna. Upaya-upaya
pembersihan sungai, pantai, penanaman kembali pohon-pohon di tepi pantai, gerakan menanam seribu
pohon, usaha mendaur ulang sampah, pencegahan pembalakan liar, memcegah perburuan liar, dan upaya
lainnya yang dilakukan secara berkesinambungan.
Sama halnya manfaat yang di dapat masyarakat, lingkunganpun akan mendapat manfaat yang besar
dari adanya upaya-upaya pelestarian flora dan fauna, antara lain:
Akan terjadi keseimbangan alam. Maksutnya adalah jika flora dan fauna yang ada di alam tidak
mengalami kepunahan, otomatis flofa dan fauna itu sendiri yang akan menata dan menjaga alam agar
tetap seimbang. Misalya: Pada flora, jika tumbuhan atau pohon yang ada di alam meninggkat maka polusi
udara pun dapat ditekan, Pohon-pohon tertentu yang ada di dalam dapat menyerap kebisingan, dan dapat
memberikan oksigen bersih pada kehidupan. Sedangkan pada fauna, adanya hewan- hewan tententu
seperti ular, tikus akan terjadi timbale balik antara keduanya, ular memakan tikus agar tumbuhan tetap
stabil, contohnya saja tumbuhan padi, hewan tententu yang ada di alam dapat dimanfaatkan untuk
membajak sawah seperti kerbau, sapi, dll.
Dalam suatu lingkungan yang memiliki flora dan fauna yang melimpah, dapat dijadikan sentra untuk
lingkungan itu sendiri dalam mencari sumber kehidupan, dengan adanya flora dan fauna otomatis banyak
sekali ketersediaan makanan yang ada di alam.
Adanya keseimbangan flora dan fauna yang ada di alam, akan menjadikan lingkungan dalam seadaan
serasi dan selaras. Misalnya saja tumbuhan yang berlimpah dapat menekan efek rumah kaca dan
pemanasan global.
Dll.
A. SWAKA MARGASATWA
Suaka margasatwa (Suaka: perlindungan; Marga: turunan; satwa: hewan) adalah kawasan hutan
suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan/ atau memiliki keunikan jenis satwa
yang membutuhkan perlindungan/ pembinaan bagi kelangsungan hidupnya terhadap habitatnya. Daerah
suaka margasatwa biasanya ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas
bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional. Pelestarian
dapat dilakukan secara sengaja atau alami untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan tersebut.
Adanya taman nasional dan cagar alam menjadi media dan sarana bagi pelestarian serta
perlindungan jenis flora dan fauna khas di Indonesia. Melalui adanya upaya konservasi diharapkan
keberadaan flora dan fauna tersebut tetap terjaga dari ambang kepunahan sehingga kelestarian
keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap terjaga pada masa yang akan datang.
Perlindungan suaka alam ini sangat menjaga dan menghindari adanya campur tangan manusia dan
teknologi yang tak ramah lingkungan, hal tersebut sebagai jalan antisipasi agar kerusakan ekosistem sekitar
lebih berkurang dan keadaan alam atau ekosistemnya kembali lebih alami lagi. Suaka margasatwa sangat
tergantung pada fungsi dan pemanfaatannya.
Beberapa kriteria penetapan dan penunjukan kawasan suaka margasatwa yaitu:
1. Memiliki jenis keanekaragaman biota – biota dan memliki tipe ekosistem yang sangat mendukung
2. Bisa mewakili formasi biota tertentu beserta unit penyusunnya
3. Memiliki kondisi alam yang masih snagat alami, dengan kata lain belum terjamah oleh tangan atau
gangguan manusia dan masih asli baik biota maupun fisiknya
4. Memiliki luas wilayah yang cukup dan juga bisa menunjang pengelolaan lingkungan yang lebih efektif,
menjaga dan mengawasi agar keberlangsungan dari proses ekologi lebih alami
5. Memiliki khas yang sangat baik dan bisa menjadi alasan kuat bahwa biota atau organisme tersebut snagat
layak untuk dikonservasi. Seperti tumbuhan atau hewan langka dan lain sebgaianya
6. Pengelolaan suaka margasatawa ini diklola oleh para petugas yang dikelola berdasarkan rencana pengolaan
yang telah ditetapkan sebagai salah satu bentuk dari konservasi ekologis.
B. HUTAN LINDUNG
Definisi Hutan Lindung menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan adalah
“Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi tanah, mencegah intrusi air laut, dan menjaga
kesuburan tanah”. Sementara itu pengertian hutan lindung yang tercantum dalam Lampiran Surat
Keputusan Menteri Pertanian No. 837/Kpts/Um/11/1980 mengenai Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan
Lindung adalah “Kawasan yang karena keadaan dan sifat fisik wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan
sebagai hutan dengan penutupan vegetasi secara tetap guna kepentingan hidrologi, yaitu tata air, mencegah
banjir dan erosi serta memelihara keawetan dan kesuburan tanah, baik dalam kawasan hutan yang
bersangkutan maupun kawasan yang dipengaruhi sekitarnya”.
Kawasan lindung ini terdiri dari kawasan pemberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya
seperti kawasan hutan lindung dan kawasan bergambut, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka
alam, kawasan pelestarian alam, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana alam banjir, kawasan
cagar alam geologi, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air lapisan tanah, kawasan rawan
bencana alam geologi, dan kawasan lindung lainnya. Sehingga kawasan lindung ini meliputi banyak
kawasan termasuk hutan lindung.
Menurut PP No. 44 Tahun 2004, sebuah hutan bisa dikatakan sebagai hutan lindung jika memenuhi salah
satu kriteria sebagai berikut:
1. Kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing
dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah skor seratus tujuh puluh lima atau lebih.
2. Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan sebesar 40% atau lebih.
3. Kawasan hutan yang berada pada ketinggian 2000 meter atau lebih di atas permukaan air laut.
4. Kawasan hutan yang mempunyai tanah sangat peka terhadap erosi dan mempunyai lereng lapangan lebih
dari 15%.
5. Kawasan hutan yang merupakan daerah resapan air.
6. Kawasan hutan yang merupakan daerah perlindungan pantai.
Setiap tempat pasti mempunyai fungsi tertentu, baik yang diketahui secara langsung baik yang
tidak. Fungsi hutan telah disebutkan sebelumnya. Dan hutan lindung mempunyai fungsi khusus yang
mungkin saja tidak dimiliki oleh hutan lain. Menurut PP No. 44 Tahun 2004 perihal Pemanfaatan Hutan
pada Hutan Lindung Paragraf 1 Umum Pasal 18. Pemanfaatan hutan lindung dapat berupa tuga macam,
yaitu pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan, dan pemungutan hasil bukan kayu.
Hutan lindung mempunyai banyak sekali manfaat, baik untuk manusia, hewan, maupun tumbuh-
tumbuhan. Fungsi utama atau fungsi hutan lindung adalah sebagai penjaga kualitas lingkungan serta
ekosistem di dalamnya. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya:
Mencegah datangnya banjir. Hutan yang lestari, hutan yang lebat, mempunyai fungsi maksimal sebagai
penyerap air hujan agar tidak meluap dan mengaliri bawahnya. Kemampuan untuk menampung air hujan
dalam jumlah banyak, merupakan suatu pengendalian banjir yang efektif.
Sebagai penyimpan cadangan air tanah, resapan air hujan yang disimpan di dalam akar pohon oleh
pepohonan di hutan lindung, selain mencegah timbulnya banjir, ternyata juga bisa menjadi daerah
penyimpan cadangan air yang sangat penting. Sehingga ketika musim kemarau akan terhindar dari
kekeringan yang biasa melanda di daerah-daerah tertentu.
Sebagai pencegah erosi dan penyebab tanah longsor. Lahan terbuka yang tidak ditutup oleh hutan akan
mudah tergerus erosi. Akibat erosi ini maka sungai-sungai yang dibawahnya akan mengalami
pendangkalan. Selain itu untuk hutan-hutan yang berada di tanah lereng dan curam, erosi dapat
menyebabkan bencana alam berupa tanah longsor, yang pada akhirnya akan membahayakan kehidupan
sekitarnya.
Memelihara kesuburan tanah. Hutan ini ibarat tempat pembuatankompos raksasa. Berbagi macam
material organik yang akan menjadi pupuk yang meningkatkan kesuburan tanah.
Sebagai tempat menyimpan sumber daya genetika. Hutan adalah tempat yang mempunyai kandungan
plasma nutfah yang sangat tinggi, dan keanekaragaman hayati hutan merupakan sumber kehidupan.
Itulah beberapa fungsi pokok maupun tambahan dari hutan lindung. Masih ada banyak manfaat
yang dimiliki oleh hutan lindung yang tersimpan didalamnya, baik yang disadari maupun tidak. Manfaat
hutan lindung yang begitu banyak ini membuat hutan lindung harus terus dijaga kelestariannya guna
meningkatnya fungsi-fungsi hutan sehingga meningkatkan kesejahteraan makhluk hidup, baik itu manuasi,
hewan, maupun tumbuhan.
C. CAGAR ALAM
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan akan tumbuhan dan ekosistem
tertentu yang harus dilindungi atau dilestarikan dan perkembangannya berlangsung secara alami sesuai
dengan kondisi aslinya, flora dan fauna yang terdapat di dalamnya dapat digunakan untuk keperluan di
masa sekarang dan yang akan datang. Cagar alam memiliki nilai yang sangat penting untuk pengembangan
penelitian, pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan kepentingan lainnya. Beberapa contoh cagar alam yang ada
di Indonesia misalnya seperti: Cagar alam arjuno lalijiwo, cagar alam bukit kelam sintang, cagar alam pulau
kaget, cagar alam kepulauan karakatau, cagar alam kebun raya cibodas, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Adapun karakteristik yang menjadi penentuan kawasan cagar alam diantaranya seperti di bawah ini:
Jadi dapat diambil kesimpulan yang dimaksud dengan cagar alam yaitu suaka alam yang dimana
didalamnya terdapat flora dan fauna yang harus dilindungi dan dilestarikan supaya tidak punah dan
keberlangsungannya secara alami.
D. TAMAN NASIONAL
Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerahyang luas yang meliputi sarana dan prasarana
pariwisata di dalamnya. Tamannasional lorentz, taman nasional komodo, taman nasional gunung leuser, dll.
E. TAMAN LAUT
Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagaiteknik upaya untuk melindungi
kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suakamargasatwa, taman wisata, dsb. Contoh : Taman laut
bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh
lainnya.
Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai
tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksiflora dan atau fauna yang masih hidup.
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami
tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis.Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan
produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dankonsumennya
serta tidak merusak lingkungan. Menjaga sifat fisik, kimia dan biologitanah yang baik merupakan hal yang
penting dalam pertanian organic.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Flora adalah keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat atau daerah, atau
disebut juga alam tumbuh-tumbuhan. Fauna adalah Keseluruhan kehidupan jenis hewan di suatu habitat
atau daerah, atau disebut juga alam hewan atau binatang.Pelestarian atau perlindungan atau konservasi.
Konservasi itu sendiri secara harfiah, berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation yang artinya
pelestarian atau perlindungan. Pelestarian flora dan fauna adalah upaya yang dilakukan, baik dari
pemerintah, masyarakat dan negara dalam menjaga dan mempertahankan suatu ekosistem berupa
kehidupan hewan dan tumbuhan agar tidak mengalami kepunahan.
Manfaat bagi masyarakat macam-macam flora digunakan untuk mengibati penyakit, seperti
(kunyit) bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan
menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah, (temulawak) mengobati sakit
kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak
darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan
meningkatkan daya kekebalan tubuh, dll.
Manfaat bagi lingkungan Akan terjadi keseimbangan alam. Maksutnya adalah jika flora dan
fauna yang ada di alam tidak mengalami kepunahan, otomatis flofa dan fauna itu sendiri yang akan menata
dan menjaga alam agar tetap seimbang. Misalya: Pada flora, jika tumbuhan atau pohon yang ada di alam
meninggkat maka polusi udara pun dapat ditekan, Pohon-pohon tertentu yang ada di dalam dapat menyerap
kebisingan, dan dapat memberikan oksigen bersih pada kehidupan. Sedangkan pada fauna, adanya hewan-
hewan tententu seperti ular, tikus akan terjadi timbale balik antara keduanya, ular memakan tikus agar
tumbuhan tetap stabil, contohnya saja tumbuhan padi, hewan tententu yang ada di alam dapat dimanfaatkan
untuk membajak sawah seperti kerbau, sapi, dll.
Pengertian swaka margasatwa kawasan hutan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan/ atau memiliki keunikan jenis satwa yang membutuhkan perlindungan/ pembinaan
bagi kelangsungan hidupnya terhadap habitatnya. Hutan lindung Kawasan hutan yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi tanah, mencegah intrusi air laut, dan menjaga kesuburan tanah. Cagar alam kawasan
suaka alam yang memiliki kekhasan akan tumbuhan dan ekosistem tertentu yang harus dilindungi atau
dilestarikan dan perkembangannya berlangsung secara alami sesuai dengan kondisi aslinya, flora dan fauna
yang terdapat di dalamnya dapat digunakan untuk keperluan di masa sekarang dan yang akan datang. Taman
nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerahyang luas yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata di
dalamnya. Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagaiteknik upaya untuk
melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suakamargasatwa, taman wisata, dan sebagainya. Kebun raya
atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai tempat obyek penelitian
atau objek wisata yang memiliki koleksiflora dan atau fauna yang masih hidup. Pertanian organik adalah
teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia
sintetis.
B. SARAN
Kita manusia yang diciptakan sebagai makhluk sosial perlu ikut serta dalam manjaga dan
memelihara alam sekitar agar mengurangi kepunahan dalam suatu ekosistem dalam kehidupan.
C. Kata Penutup
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami senantiasa
dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan karya-karya berikutnya.
Untuk lebih dan kurangnya, saya atas nama penyusun meminta maaf. Dan atas perhatiannya saya
ucapakan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA