Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan kemudian
dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876). Ada beberapa faktor alam yang
mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang bersifat menghambat, yaitu faktor-faktor fisik
yang berhubungan dengan keadaan di bumi, misalnya perairan (sungai, danau, laut), daratan
(gunung, lembah, jurang, padang pasir, dll), iklim (suhu, tekanan udara, kelembaban, dll).
Perbedaan zona persebaran spesies nampak nyata ketika para penjelajah menemukan
negeri baru pada pertengahan abad delapan belas, George Leclerc, Compte de Buffon (1707-
1788) melakukan penelitian yang kemudian dikenal sebagai sebagai mamalia tropis Dunia
Lama (Afrika) dan Dunia Baru (Amerika Selatan). Hingga pertengahan abad kesembilan
belas, mulai disadari bahwa permukaan bumi dibagi kedalam zona-zona geografi hewan
tumbuhan, tiap zona memiliki kelompok binatang dan kelompok tumbuhan yang berbeda.
Ahli geografi hewan  tumbuhan dan peneliti alam yang terkenal dari Inggris ’’Alfred
Russel Wallace” memperkenalkan dua pembagian dasar zona fauna/mamalia yang ada di
dunia yaitu, Dunia lama (Creatio Palaeogea) dan Dunia Baru (Creatio Neogaena). Yang
termasuk kedalam Dunia Lama (Palaeogae) adalah : zona palaeartik, ethiopian, oriental, dan
australian. Sedangkan yang termasuk kedalam Dunia Baru (Creatio Neogaena) adalah : zona
neotropis dan neartik. Dunia lama dibagi kedalam Eropa dan Asia sebelah utara, Afrika
sebelah selatan Gurun Sahara, India dan Asia Tenggara, serta Australia dan Papua Nugini.
Dunia baru dibagi kedalam Amerika Utara dan Amerika Selatan. Wallace mengidentifikasi
tiap zona terdiri dari 4 sub-zona.
Dari enam zona fauna yang digambarkan oleh wallace, zona Palaeartik dan Eurasian
adalah yang paling luas. Hal itu termasuk Eropa, Afrika bagian utara, Timur dekat, dan
sebagian besar Asia (tidak termasuk sub benua India dan Asia Tenggara). Fauna mamaliana
cukup kaya dengan sekitar 40 famili.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa faktor persebaran fauna?
2. Bagaimana persebaran dan pembagian fauna di dunia dan indonsia?
3. Bagaimana Persebaran dan karakteristik fauna di zona paleartik?
1.3 Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi tentang persebaran
fauna di dunia terutama dizona paleartik.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persebaran dan pembagian zona fauna di dunia dan indonesia
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan
biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan
perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Ilmu yang mempelajari persebaran fauna di muka
bumi ini disebut Zoogeografi. Seperti diketahui setiap spesies hewan mempunyai kemampuan
yang berbeda dalam mengatasi hambatan-hambatan. Jika tidak ada hambatan-hambatan, maka
persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa hidup di pegunungan akan
sulit hidup di dataran rendah atau hewan yang biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di
daerah yang beriklim dingin atau kurang curah hujannya.
Di samping itu, faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan di wilayah
tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan
tumbuhan yang bersifat pasif, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok seringkali mereka
secara massal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu, pola persebaran fauna
tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di
wilayah lainnya.
Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas delapan
wilayah yaitu Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropikal dan Neartik, Oceanik
dan Antartik. Kedelapan wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut.
1. Wilayah Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara,
Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah Afrika,
badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra,
antilop, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling.
Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda Nil yang hanya terdapat di sungai Nil,
Mesir.Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil. Menurut sejarah
pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan
yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti golongan kucing, bajing, tikus, babi
hutan, kelelawar, dan anjing.
2. Wilayah Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Soviet,
daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa
Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara.
Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun
kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa

2
jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu panda di Cina, unta
di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub.
Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai
spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lainnya.
3. Wilayah Neartik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub
Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung
di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga
terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti kelinci, kelelawar,
anjing, kucing, dan bajing.
4. Wilayah Neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan sebagian besar
Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim
sedang. Hewan endemiknya adalah ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, lama
(sejenis unta) di padang pasir atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah
Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat
beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis
reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar
penghisap darah.
5. Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang
khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula
satu.  Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop, berbagai jenis
reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara
lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan
dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
6. Wilayah Australian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau
sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek
(sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti
burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara
lain buaya, kura-kura, ular piton.

3
7. Wilayah Oceanik
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini
merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna
tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah Australian.
8. Wilayah Antartik
Wilayahnya mencakup kawasan di Kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini
memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin, misalnya rusa kutub, burung pinguin,
anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub.

Tiga wilayah persebaran fauna di Kepulauan Indonesia, yaitu:


1. Sundaic
Pulau  yang termasuk kedalam wilayah ini adalah pulau  Kalimantan, pulau jawa, pulau
Sumatera, pulau Bali. Fauna sundaic memiliki kemiripan dengan fauna Asia. Fauna
sundaic antara lain adalah: gajah India di Sumatera, harimau terdapat di Jawa, Sumatera,
Bali, badak bercula dua di Sumatera dan Kalimantan, badak bercula satu di Jawa, raliahan
antara fauna Asia dengan fauna Australia. Orang utan di Sumatera dan Kalimantan, Kancil
di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, dan beruang madu di Sumatera dan Kalimantan. Di
Nusa Tenggara terdapat sejenis cecak terbang yang termasuk binatang Asia. Fauna
endemik di daerah ini adalah, badak bercula satu di Ujung kulon Jawa Barat, Beo Nias di
Kabupaten Nias, Bekantan/Kera Belanda dan Orang Utan di Kalimantan.
2. Wallacea
Fauna Wallacea ( peralihan) tersebar di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Daerah
fauna Peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang membatasi dengan fauna di dataran
Sunda dan garis Weber yang membatasi dengan fauna di dataran Sahul. Fauna pada
wilayah ini memiliki kemiripan peraliahan antara fauna Asia dengan fauna benua
Auatralia. Contoh faunanya antara lain: babi rusa, anoa, kuskus, biawak, katak terbang.
Katak terbang ini juga termasuk fauna Asiatis. Di daerah fauna peralihan juga terdapat

4
fauna endemik seperti: Komo di P.Komodo dan pulau-pulau sekitarnya, tapir (kerbau liar),
burung Kasuari di Pulau Morotai, Obi, Halmahera dan Bacan.
3. Australis
Fauna yang terdapat di wilayah ini terdapat di Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya.
Binatang-binatangnya mempunyai kesamaan dengan binatang-binatang di benua Australia.
Daerah ini juga disebut fauna dataran Sahul, contohnya antara lain: kanguru, kasuari,
kuskus, burung cendrawasih dan berbagai jenis burung lainnya, reptil, dan amphibi.
B. Persebaran dan karakteristik Fauna Di Zona  Paleartik
Ciri-ciri Wilayah paleatrik:
1. Mencakup Eropa dan Asia bagian utara
2. Memiliki 28 famili kondata dan yang 9 tersebar di mana-mana
3. Faunanya adalah beberapa reptile, domba, kambing, bison, ikan salmon, dan ikan forel.
Wilayah persebaran fauna Paleartik sangat luas meliputi hampir seluruh daratan hampir
seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya,
Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua
Afrika paling Utara.  Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah
hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi.
Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di
Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang
Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus,
berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lainnya.

5
C. Peta Persebaran Hewan Paleartik
Beberapa jenis fauna yang hidup jenis fauna yang hidup di wilayah Paleartik antara lain :
1. Fauna khas seperti tikus, bison, landak dan menjangan kutub.
  

2.  binatang kutub seperti rusa Kutub (Rangifer tarandus), kucing Kutub, dan beruang Kutub
(Ursus maritimus)
3.  Beberapa jenis reptil yang berhubungan dengan fauna Ethiopian dan Oriental
4. Fauna endemik yang hanya terdapat di daerah Cina, yaitu beruang Panda (Ailuropoda
melanoleuca).
5.  hewan khas berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus (Rattus norvegicus),
berbagai spesies anjing (Canis familiaris), kelelawar (Cyneptorus sp). Bajing
(Callosciurus notatus), dan kijang (Muntiacus muntjak) telah menyebar ke wilayah
lainnya.

Beruang Panda (Ailuropoda melanoleuca) Rusa Kutub (Rangifer tarandus)

Bison Tikus

6
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan
biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan
perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Ilmu yang mempelajari persebaran fauna di muka
bumi ini disebut Zoogeografi.. hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif, bila
habitatnya dirasakan sudah tidak cocok seringkali mereka secara massal mengadakan migrasi
ke tempat lainnya. Oleh karena itu, pola persebaran fauna tidak setegas persebaran flora.
Adakalanya hewan  khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya. Pada tahun 1876
Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas delapan wilayah yaitu
Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropikal dan Neartik, Oceanik dan Antartik.
Wilayah Palearktik Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua
Eropa, Uni Soviet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan
Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling
Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun
kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis
fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu panda di Cina, unta di Afrika
Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-
binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies
anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lainnya.
B. Saran
keberadaan fauna di zona paleartik harus dilestarikan. Karena ini termasuk keanekaragaman
hayati yang bisa saja punah. Cintai dan sayangi duni binatang.

Anda mungkin juga menyukai