Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI


KEHIDUPAN

A. Pengertian litosfer dan manfaatnya bagi kehidupan


1. Pengertian litosfer
Litosfer berasal dari kata lithos yang artinya batuan dan
sphere yang artinya lapisan. Litosfer adalah lapisan kerak bumi
yang paling atas yang terdiri batuan, umumnya lapisan ini terjadi
dari senyawa kimia yang kaya SO².Oleh karna itu, lapisan litosfer
sering dinamakan lapisan silikat. Unsur penyusun litosfer adalah
oksigen (46,6%), silikon (27,7%), alumunium (8,1%), besi (5%),
kalsium (3,6%), natrium (2,8%), kalium (2,6%), dan magnesium
(2,1%). Penyusun utama lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri
dari campuran antarmineral sejenis atau tidak sejenis yang saling
terikat secara gembur atau padat.Induk batuan pembentukan
litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat
tinggi yang terdapat dibawah kerak bumi. Magma akan mengalami
beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan
sedimen, atau batuan metamorf.
Litosfer disebut juga sebagai lapisan kulit bumi, relief ini
banyak mengalami perubahan bentuk, baik dalam waktu yang
sangat cerah maupun lambat.
Bumi terdiri dari tiga lapisan yaitu inti, mantel, dan kerak.
A. Inti bumi (terdiri dari besi dan nikel)
Inti bumi mempunyai jari-jari ±3.450 KM, dengan volume kurang
dari 20% volume bumi. Inti bumi ada dua yaitu inti dalam dan inti
luar

1
1. inti dalam, bersifat padat, jari-jari ±1.200 KM, dan suhu
±4.800°C. Tersusun dari kristal besi atau kristal besi nikel.
2. inti luar, berupa zat cair yang sangat kental, ketebalan
±2.250 KM, dan suhu ±3.900°C.

B. Mantel
Mantel dalam lapisan bumi mempunyai ketebalan ±2.900 KM,
suhu ±1.500°C - 3.000°C, serta tersusun oleh batuan yang
mengandung silikat dan magnesium.
C. Kerak Bumi
Ada dua macam kerak bumi, yaitu kerak benua dan kerak
samudra.Kurang lebih 65% kerak bumi merupakan kerak samudra.
1. Kerak benua, kerak pembentukan benua disebut juga lapisan
sial (karena tersusun dari material silisium dan alumunium),
ketebalannya ±30 KM, dan didaerah pegunungan ±70 KM.
2. Kerak samudra, dibawah lapisan sial terdapat kerak samudra
atau lapisan sima (tersusun dari material silisium dan
magnesium). Lapisan sima membentuk kerak bawah laut
dengan ketebalan ±6 KM.

2. Manfaat litosfer dalam kehidupan.


Manfaat antara lain sebagai berikut.
A. Untuk kebutuhan industri, seperti industri elektronik.
B. Dalam litosfer banyak terkandung berbagai mineral, seperti
intan, emas, perak, dan dll.
C. Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sedikit dan
terbatas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan
pembuatan bahan peledak.

2
B. Batuan pembentuk permukaan bumi
Batuan merupakan benda alam yang menjadi penyusun
utama lapisan litosfer.Litosfer tersusun dari tiga macam batuan,
yaitu batuan beku, batu sedimen, dan batuan metamorf.Batuan
beku dimuka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur
terurai selama terkena panas, hujan, serta aktivitas tumbuhan dan
hewan.Selanjutnya, hancuran batuan yang diendapkan disebut
batuan endapan atau batuan sedimen.Baik batuan sedimen dan
batuan beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama
karna adanya perubahan temperatur dan tekanan.Batuan yang
berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.
a) Batuan beku (igneous rock)
Batuan beku atau igneous rock adalah batuan hasil
pembentukan cairan magma.
 Batuan beku dalam (plutonik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang
berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh didalam
kulit bumi, ukuran mineral besar dan berbutir kasar, contohnya
granit, diorit, dan gabro.
 Batuan beku korok (gang)
Batuan beku korok yaitu batuan beku yang berbentuk didaerah
korok atau celah kerak bumi sebelum magma sampai
kepermukaan bumi. Contoh batuan jenis ini adalah porfiri granit
yang bersal dari magma yang mempunyai susunan granit dan
membeku dalam sebuah gang.
 Batuan beku luar (vulkanik)
Batuan beku luar/leleran terjadi dari pembekuan magma
dipermukaan bumi.Berlangsung sangat cepat, mempunyai ciri

3
berbutir halus, contohnya basalt, riolit, andesit, obsidian, dan
scoria. Ciri-ciri batuan beku luar (vulkanik) antara lain sebagai
berikut.
 pada umumnya mempunyai tekstur aphanitis (kristal yang
halus dan bahkan tidak berbentuk)
 sebagian memperlihatkan struktur visikular, artinya sebagian
dari batuan beku luar memperlihatkan adanya lubang-lubang
bekas materi gas yang terperangkap.
b) Batuan sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang berbentuk karena
adanya proses sedimentasi (pengendapan). Proses terbentuknya
batuan disebut diagnesis. Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga
kelompok yaitu sebagai berikut.
 Berdasarkan tempat terbentuknya
 Berdasrkan tenaga yang mengendapkan
 Berdasarkan proses pengendapanya

Batuan sedimen mekanis


Batuan sedimen mekanis adalah batuan sedimen yang
susunannya kimianya sama dengan susunan kimia batual
asal.
Batuan sedimen kimiawi
Batuan sedimen kimiawi terbentuk dari hasil pengendapan
yang didalamnya terjadi proses kimia seperti pelarutan,
penguapan, dan oksidasi. Contoh peristiwa terbentuknya
batuan sedimen kimiawi adalah adanya hujan digunung
kapur.
Batuan sedimen organik

4
Batuan sedimen organik adalah batuan sedimen yang
diendapkan melalui kegiatan organik, contohnya terumbu
karang.

c) Batuan metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami
perubahan, baik secara fisik maupun secara kimiawi sehingga
menjadi berbeda dari batuan induknya,
Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Batuan metamorf kontak adalah batuan yang mengalami
perubahan sebagai akibat dari adanya suhun yang sangat
tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Contoh: batu
kapur (gamping) menjadi marmer.
b. Batuan metamorf dinamo adalah batuan yang mengalami
perubahan sebagai akibat dari adanya tekanan yang tinggi
(berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama,
contonya batu lumpur (mudstone) menjadi batu tulis (slate).
c. Batuan metamorf kontak pneumatolitis adalah batuan yang
mengalami perubahan sebagai akibat dari adanya pengaruh
gas-gas yang ada pada magma, contohnya kuarsa dengan
gas fluorium berubah menjadi topas.

C. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen


Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga endogen.
Tenaga endogen meliputi:

5
1. Vulkanisme
Adalah peristiwa naiknya magma dari bagian dalam bumi
sehingga sebagian magma muncul ke permukaan bumi, dan
sebagian lagi menyusup ke dalam lapisan kerak bumi..
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat,
serta sangat panas yang berada dalam perut bumi.
a. Terbentuknya dapur magma di lapisan dalam kulit bumi
Dapur magma atau kantong magma adalah ruang di lapisan
dalam kulit bumi tempat magma berada

b. Intrusi magma
Adalah naiknya magma di dalam lapisan litosfer yang
memotong/menyusup ke dalam lapisan-lapisan litosfer, tetapi
tidak mencapai permukaan bumi.
Intrusi magma sebelum mencapai permukaan bumi
menghasilkan bentukan :
1) Batolit : batuan di dalam dapur magma yang membeku
2) Lakolit : batuan beku sebagai hasil magma yang menyusup
antara dua lapisan litosfer yang berbentuk lensa cembung.
3) Sill atau kepingna intrusi, berbentuk tipis mendatar, menyusup
anatara dua lapisan litosfer.
4) Korok atau gang, abtuan beku hasil intrusi magma yang
berbentuk tipis, memanjang, memotong litosfer dengan arah
vertical atau miring.

c. Ekstrusi magma
Adalah proses keluarnya magma sampai permukaan bumi.
Berdasarkan kekuatan letusannya, ekstrusi magma dibedakan
menjadi sebagai berikut :

6
1) Erupsi efusif : erupsi atau letusan yang tidak menimbulkan
ledakan karena tekanan gas kurang kuat. Contoh : gunung
maunaloa di Hawaii.
2) Erupsi eksplosif : erupsi atau letusan yang menyebabkan ledakan
besar akibat tekanan gas magmatis yang sangat kuat. Contohnya
danau batur di Bali.
Berdasarkan celah/lubang keluar, ekstrusi magma dibedakan
menjadi sebagai berikut:
1) Erupsi sentral : magma keluar melalui sebuah saluran magma
(pipa kawah) dan membentuk gunung-gunung dan letaknya
tersendiri, misalnya gunung Krakatau dan gunung Vesuvius.
2) Erupsi linier: magma keluar melalui retakan atau celahan yang
memanjang sehingga mengakibatkan terbentuknya deretan
gunung api yang kecil-kecil di sepanjang retakan itu, misalnya
gunung api laki di Pulau Eslandia serta deretan gunung api di
JAwa Barat dan Jawa Timur.
3) Erupsi areal: magma keluar melalui lubang yang besar karena
magma terletak sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga
magma menghancurkan dapur magma yang menyebabkan
magma meleleh keluar ke permukaan bumi, misalnya Yellow
Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya 10.000 km2
Bentuk-bentuk gunung berapi antara lain sebagai berikut :
1) Gunung api perisai
Cirinya: sangat landai seperti perisai, lava yang dikeluarkan
sangat cair, tekanan gas rendah, dapur magma dangkal, dan
magma keluar secara efusif/meleleh. Contoh : gunung Kilauea.
2) Gunung api maar

7
Cirinya: letusan hanya sekali, material letusan membentuk
tanggul di sekitar kepundan sehingga terbentuk danau, bersifat
eksplosif. Contoh: Ranu Klakah (lereng gunung Lamongan).
3) Gunung api strato/kerucut
Cirinya:
- berbentuk kerucut, badannya berlapis
- letusan dan leleran silih berganti
- material hasil erupsi tertimbun di sekitar kepundan.
- Paling banyak di dunia dan di Indonesia.
Tipe letusan gunung api ditentukan berdasarkan kedalaman
dapur magma, volume dapur magma, dan kekentalan/viskositas
magma. Menurut tipe letusan, gunung api dibedakan menjadi
sebagai berikut :
1) Hawaii
cirinya: lavanya encer, tekanan gasnya rendah, kedalaman
dapur magmanya sangat dangkal, contoh: gunung api Maunaloa
2) Stromboli
Cirinya: lavanya encer, tekanan gasnya sedang, dapur magma
dangkal, hasil letusan berupa efflata. Contoh: gunung batur (Bali)
3) Vulkano
Tipe vulkano dibedakan menjadi dua:
- Vulkano kuat
cirinya : lavanya encer agak kental, tekanan gas tinggi, dapur
magma dalam, dan hasil letusan berupa bom, lapili, abu vulkanik,
leleran lava. Contoh: gunung Bromo dan gunung etna.
- Vulkano lemah
Cirinya: lavanya encer, tekanan gas sedang, dapur magma
dangkal,dan hasil letusan berupa bom, lapili, abu vulkanik.
Contoh: gunung semeru di Jawa Timur

8
4) Merapi
Cirinya: lavanya kental, tekanan gas rendah, dapur magma
sangat dangkal, dan hasil letusan lava pijar, awan panas, lahar
dingin. Contoh : gunung merapi di Jawa Tengah.
5) Perret atau Plinian
Cirinya: lavanya encer sampai dengan kental, tekanan gas tinggi,
dapur magma sangat dalam, hasil letusan berupa agas sangat
tinggi dan dihiasi awan berbentuk bunga kol. Contoh: gunung
Krakatau.
6) Pelee
Cirinya: lavanya kental, tekanan gas tinggi, dapur magma dalam,
hasil letusan berupa awan pijar dengan suhu ±200 0C. contoh:
gunung pelee di Amerika Tengah.

7) Sint Vincent
Cirinya: lavanya kental, tekanan gas sedang, dapur magma
dangkal, hasil letusan berupa lahar panas. Contoh: gunung kelud
di Jawa Timur.

d. Material letusan gunung api


Material/benda vulkanis ini dapat berbentuk padat, air ataupun
gas.
1) Benda padat/efflata terdiri dari sebagai berikut:
a) Bom yaitu batu-batu sebesar kepalan tangan manusia yang
keluar dari gunung api saat terjadi letusan
b) Kerikil : batu kerikil yang keluar saat terjadi letusan.
c) Lapili: batu-batu sebesar biji kacang hijau yang keluar saat
terjadi letusan
d) Pasir vulkanik: abu yang dikeluarkan dari gunung api

9
e) Abu vulkanik: abu yang dikeluarkan dari gunung api.
f) Skoria (scoria): material magmatik berwarna kehitaman,
kecokelatan, hingga kemerahan, mempunyai struktur
berongga, agak berat, dan cenderung tenggelam di dalam air.
g) Batu apung: batuan berongga yang berasal dari buih magma
yang cepat membeku pada saat buih tersebut terlempar ke
atas pada waktu terjadi letusan gunung api
2) Benda cair terdiri dari sebagai berikut:
a) Lava: magma yang berada di kawah (lubang kepundan) dan
akan meleleh di lereng gunung apabila terjadi letusan/erupsi
b) Lahar panas: leleran lumpur panas yang berbentuk dari lava
bercampur air yang berasal dari lubang kepundan (kawah yang
terisi air sebagai danau kepundan)
c) Lahar dingin: leleran lumpur dingin yang dihanyutkan oleh air
hujan
3) Benda gas teriri dari solfator (gas belerang (H 2S)), mofet
(berbentuk CO2 yang berbahaya), dan fumarol (berupa uap air
(H2O))

e. Gejala pravulkanik atau cirri-ciri gunung api akan meletus:


1) Peningkatan temperature di area sekitar bawah
2) Banyaknya sumber mata air yang mongering
3) Seringnya terjadi gempa
4) Binatang-binatang dari puncak gunung yang turun ke daerah
lereng gunung
5) Adanya suara gemuruh dari dalam gunung
f. Gejala pascavulkanik

10
1) Munculnya sumber air panas
2) Munculnya sumber air mineral
3) Munculnya geiser
4) Munculnya sumber gas
g. Bencana dan manfaat keberadaan gunung api
Bencana yang ditimbulkan gunung api:
1) Bahaya langsung
2) Bahaya tidak langsung
3) Munculnya gas-gas yang berbahaya
4) Bahaya lanjutan seperti perubahan mutu lingkungan fisik
5) Menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan hilangnya harta benda
6) Menimbulkan banjir lahar.
Manfaat gunung api :
1) sebagai sumber energi
2) sebagai sumber mineral dan nahan galian
3) sebagai objek wisata dan olahraga
4) sebagai daerah pertanian yang subur
5) sebagai daerah hujan orografis
6) sebagai sumber plasma nutfah

2. Tektonisme
Adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah
vertikal ataupun lateral (mendatar) yang mengakibatkan perubahan
lokasi (dislokasi) lapisan batuan dan deformasi (perubahan bentuk
kulit bumi).

11
Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan lempeng tektonik
dapat dibedakan menjadi dua :
a. Orogenesis
Adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan
meliputi wilayah yang relatif sempit.Pada gerakan orogenesis ini
terjadi pembentukan lipatan dan patahan.
1) Pembentukan lipatan
Lipatan adalah gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu
besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga
menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut dan melipat.Contoh
daerah lipatan yang besar adalah Pegunungan Sirkum
Mediterania, Pegunungan Sirkum Pasifik dan Pegunungan Bukit
Barisan.
2) Pembentukan patahan (sesar)
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar
dan berlangsung dalam waktu yang sangat cepat sehingga
menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah.
Jenis patahan dapat dibedakan menjadi tiga tipe berdasarkan arah
gerakan lempeng yaitu:
a) Reserve fault, merupakan patahan dengan gerakan lempeng
batuannya ke atas bidang patahan dan berlawanan arah dengan
gaya berat.
b) Normal fault, merupakan patahan dengan gerakan lempeng
batuannya ke bawah menurut bidang miring mengikuti arah
gaya beratnya.
c) Strike slip fault, merupakan patahan dengan gerakan lempeng
batuan bergerak horizontal dengan arah berlawanan.
Dari ketiga tipe dasar patahan tersebut akan menghasilkan tiga
bentuk permukaan bumi seperti :

12
a) Graben atau slenk, adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan
mengalami penurunan.
b) Horst (tanah naik) adalah bagian di antara dua patahan yang
mengalami pengangkatan sehingga posisinya menjadi lebih
tinggi dibanding wilayah di sekitarnya.
c) Fault scrap (cliff) merupakan diding terjal yang dihasilkan oleh
patahan yang salah satu sisinya bergeser ke atas sehingga
posisinya terlihat lebih tinggi, tetapi kadang kala fault scrap
tidak tampak karena mengalami erosi.

b. Epirogenesis
epirogenesis disebut juga pengangkatan atau penurunan benua,
yaitu tenaga endogen yang bekerja pada daerah yang relative luas
dengan kecepatan yang relative lambat. Epirogenesis dibedakan
menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1) Epirogenesis negatif yaitu gerak naik permukaan bumi yang
mengakibatkan daratan naik dan air laut seolah-olah turun.
Dengan demikian, daratan menjadi semakin luas.
2) Epirogenesis positif adalah gerak turun permukaan bumi yang
mengakibatkan daratan turun dan permukaan air laut seolah-olah
naik. Akibatnya, sebagian besar daratan tergenang air sehingga
kelihatan semakin menyempit.
Fenomena epirogenesis positif pernah terjadi di Kepulauan
Maluku dan Banda, sedangkan fenomena epirogenesis negatif
pernah terjadi di Pulau Buton dan Timor.

c. Bentuk muka bumi akibat eksogen

13
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar perut bumi.
Perombakan muka bumi akibat tenaga eksogen dapat disebabkan
oleh proses:
1) Pelapukan
Adalah proses perusakan dan penghancuran masa batuan yang
disebabkan oleh pengaruh-pengaruh cuaca , angin, dan organism.

Ada 4 faktor yang mempengaruhi terjadinya pelapukan batuan


yaitu:
a. Keadaan struktur batuan
b. Keadaan topografi
c. Cuaca dan iklim
d. Keadaan vegetasi
Berdasarkan proses terjadinya, pelapukan dapat dibedakan menjadi
3:
a. Pelapukan mekanis merupakan proses pelapukan yang
berlangsung secara mekanis.
b. Pelapukan kimiawi merupakan proses pelapukan massa batuan
yang disertai dengan perubahan susunan kimiawi batuan yang
lapuk tersebut.
c. Pelapukan organik/pelapukan biologis merupakan pelapukan
yang disebabkan oleh makhluk hidup.

2) Erosi
adalah proses pelepasan partikel batuan secara alamiah oleh
tenaga pengangkut yang ada dipermukaan bumi.
a. Jenis erosi berdasarkan zat pelarutnya
1. Ablasi adalah erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir

14
2. Abrasi adalah erosi yang disebabkan oleh air laut
3. Eksarasi : erosi yang disebabkan oleh pengerjaan es.
4. Deflasi : erosi yang dilakukan oleh tenaga angin
b. Jenis erosi berdasarkan kecepatannya
1. Erosi geologi (erosi alami) : erosi yang berjalan sangat lambat
2. Erosi dipercepat (accelerated erosion) : erosi yang berjalan
lebih cepat.
Erosi dipengaruhi oleh beberapa faktor : curah hujan, sifat-sifat
tanah, lereng/topografi, vegetasi, manusia. Jenis pengikisan : bukit
sisa, paneplain, canyon, jembatan alam, monument alam.
3) Mass wasting/tanah bergerak
Adalah perpindahan massa batuan atau tanah karena pengaruh
gaya berat.

4) Sedimentasi/pengendapan
Adalah peristiwa pengendapan material batuan yang diangkut
oleh air, angin, atau cairan gletser.
Berdasarkan tempat pengendapan dan tenaga yang
mengendapkannya, proses sedimentasi dapat dibedakan menjadi 4:
a. Sedimentasi fluvial : proses pengendapan materi-materi yang
diangkut air sepanjang aliran sungai. Bentuk alam sedimentasi
fluvial : dataran banjir, kipas aluvial, tanggul alam, gosong
sungai.
b. Sedimentasi marine : proses pengendapan yang dilakukan oleh
gelombang laut yang terdapat di sepanjang pantai. Berikut
bentuk alam hasil sedimentasi marine : tombolo, spit.
c. Sedimentasi glasial: proses pengendapannya oleh gletser.
d. Sedimentasi Aeolis : proses pengendapan materi-materi yang di
bawa / diangkut angin.

15
BAB II
PEDOSFER

A. Pengertian tanah dan proses pembentukan tanah


1. Pengertian tanah
Pedosfer adalah lapisan paling atas dari permukaan bumi
tempat berlangsungnya proses pembentukan tanah. Secara
sederhana pedosfer diartikan sebagai lapisan tanah yang
menempati bagian atas dari litosfer. Tanah (soil) adalah suatu
wujud alam yang terbentuk dari campuran hasil pelapukan
batuan (anorganik), organik, air dan udara yang menempati
bagian paling atas dari litosfer
Beberapa peran penting tanah bagi kehidupan manusia :

16
a. Tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi
kehidupan manusia.
b. Sebagai tempat permukiman dan tempat untuk melakukan
kegiatan.
c. Kaya akan barang tambang atau bahan galian yang
berguna bagi manusia.
d. Tempat berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi
kepentingan hidup manusia.
2. Komposisi tanah
Bahan mineral dan organic adalah komposisi padat,
sedangkan air dan udara , mengisi pori-pori tanah.
3. Faktor pembentukan tanah
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses
pembentukan tanah. Faktor-faktor tersebut dirumuskan
sebagai berikut:

T=f(i,o,t,w)

Keterangan :
T = tanah o = organisme w = waktu
f = faktor b = bahan induk
i = iklim t = topografi
4. Sifat-sifat tanah
a. Tekstur tanah
Didefinisikan sebagai perbandingan relative berbagai golongan
besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama
perbandingan antara fraksi-fraksi pasir, debu dan liat.
b. Struktur tanah

17
Merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat
melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Struktur tanah
memilki bentuk yang berbeda-beda yaitu sebagai berikut:
1) Lempeng (platy), ditemukan di horizon A.
2) Prisma (prosmatic), ditemukan di horizon B pada daerah iklim
kering.
3) Tiang (columnar), ditemukan di horizon B pada daerah iklim
kering.
4) Gumpalan tersudut (angular blocky), ditemukan di horizon B pada
daerah iklim basah.
5) Gumpalan bulat (subangular blocky), ditemukan di horizon B
pada daerah iklim basah.
6) Granuler (granular), ditemukan di horizon A.
7) Remah (crumb), ditemukan di horizon A.
c. Warna tanah
Warna tanah merupakan petunjuk untuk menentukan sifat tanah
karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
terdapat dalam tanah. Perbedaan warna tanah sangat dipengaruhi
oleh kandungan bahan organik, bahan mineral, kadar kelembaban,
dan pengaruh drainase.
d. pH tanah
pH tanah adalah derajat keasaman tanah. Tinggi rendahnya
derajat pH dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk tanah dan
kepekatan ion-ion hydrogen (H+) dan hidroksil (OH-) yang ada di
dalam tanah.

B. Profil tanah dan jenis-jenis tanah di Indonesia

18
1. Profil tanah
Profil tanah diartika sebagai perlapisan dalam tanah yang
menunjukkan tingkat, ketebalan, warna, tekstur, dan kepadatan
yang berbeda-beda.
Lapisan-lapisan tanah juga dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Tanah lapisan atas, tanah lapisan ini berwarna gelap dan
kehitam-hitaman, mempunyai ketebalan antara 10-30 cm.
b. Tanah lapisan bawah, lapisan tanah ini berwarna lebih cerah dan
lebih padat daripada tanah lapisan atas.
c. Batuan induk tanah, batuan induk merupakan batuan asal dari
tanah.
2. Jenis-jenis tanah di Indonesia
Berdasarkan tingkat kesuburannya, tanah dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Tanah muda, merupakan tanah dengan zat makanan yang
terkandung di dalamnya masih sedikit sehingga belum subur.
Contoh: tanah aluvial, regosol, dan litosol.
b. Tanah dewasa merupakan tanah dengan zat makanan yang
terkandung didalamnya sangat banyak sehingga sangat subur.
c. Tanah tua merupakan tanah dengan zat makanan yang
terkandung di dalamnya sudah berkurang.
d. Tanah sangat tua merupakan tanah dengan zat makanan yang
terkandung di dalamnya sedikit sekali, bahkan hampir habis.
Berikut adalah jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia.
a. Organosol/tanah gambut/tanah organik
Berdasarkan penyebaran topografinya, tanah gambut dibedakan
menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut.
1) Gambut ombrogen : tanah yang terbentuk pada daerah dengan
curah hujan tinggi dan airnya tergenang.

19
2) Gambut topogen : tanah yang terbentuk karena pengaruh
topografi.
3) Gambut pegunungan : tanah yang terbentuk di daerah yang
tinggi (depresi di pengunungan).
Tanah gambut juga dapat dibedakan berdasarkan susunan kimia
tanahnya yaitu sebagai berikut
1) Gambut eutrop, bersifat agak asam, kandungan O 2 serta unsur
haranya lebih tinggi.
2) Gambut oligotrop, sangat, miskin O2, miskin unsur hara, dan
biasanya selalu tergenang air.
3) Mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop.
b. Tanah aluvial
Tanah aluvial sering juga disebut tanah endapan karena berasal
dari material lumpur dan pasir halus yang terbawa arus sungai
dan mengendap di daerah dataran rendah.
c. Regosol
Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda, daerah beting
pantai, dan gumuk-gumuk pasir pantai.
d. Litosol
Merupakan tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan
profil, bahan induknya berasal dari batuan beku atau batuan
sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (<30cm), bahkan
kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop).
e. Latosol
Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon,
solum tanah tebal, tekstur lempung, struktur remah hingga
gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, dan warna
cokelat merah hingga kuning.
f. Grumusol

20
Jenis ini berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung, atau
tuff vulkanik bersifat basa.
g. Podsolit merah kuning
Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa dan tuff vulkanik
bersifat asam.
h. Podsol
Penyebaran di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari
2.000 mm/tahun tanpa bulan kering, dan topografi pegunungan.

i. Andosol
Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuff vulkanik.
j. Mediteran merah kuning
Penyebaran di daerah beriklim subhumid, bulan kering
nyata.Khusus tanah mediteran merah kuning di daerah topografi
karst disebut terra rossa.
k. Laterit
Cirri-ciri umum dari jenis tanah ini adalah ketebalan tanah
dangkal (kurang dari 1 m), tekstur tanah bervariasi, struktur juga
bervariasi, bahan induk andesit, iklim basah, serta tersebar di
Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
Perbedaan jenis tanah di Indonesia disebabkan oleh sebagai
berikut.
a. Perbedaan intensitas sinar matahari
b. Ada tidaknya vegetasi penutup tanah
c. Relief, hal ini menyebabkan terdapatnya perbedaan variasi iklim
meskipun di daerah ang sama
d. Curah hujan yang berbeda-beda

C. Kerusakan tanah dan uasaha konservasinya

21
1. Kerusakan tanah
Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh beberapa hal, anatra lain
sebagai beriukut
a. Perusakan hutan
b. Proses kimiawi air hujan
c. Proses mekanis air hujan
d. Tanah longsor
e. Erosi oleh air hujan
f. Kehilangan unsure hara dan bahan organik dari daerah perakaran
g. Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi)
h. Penjenuhan tanah oleh air (waterlogging) dan erosi
Sifat-sifat tanah yang berpengaruh terhadap kepekaan erosi
antara lain:
a. Daya infiltrasi tanah
b. Kandungan bahan organik
c. Tekstur tanah
d. Bentuk dan kemantapan struktur tanah
Erosi pada tanah yang disebabkan oleh air ada empat jenis :
a. Erosi percik: pengikisan tanah akibat adanya percikan air hujan
b. Erosi lembar: pengikisan lapisan tanah yang paling atas yang
menyebabkan berkurangnya ketebalan tanah
c. Erosi alur: pengikisan tanah akibat erosi lembar yang terjadi
terus-menerus yang menyebabkan terbentuknya alur-alur yang
searah dengan kemiringan lereng
d. Erosi parit, erosi ini sama dengan erosi alur, tetapi saluran yang
terbentuk akibat erosi ini lebih dalam.
Erosi tidak hanya menyebabkan kerusakan tanah ditempat erosi,
tetapi juga kerusakan ditempat lain yaitu : hasil-hasil erosi.

22
2. Konservasi tanah
Adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah secara
teratur guna mengurangi dan mencegah erosi tanah dengan cara
pelestarian.
Metode konservasi tanah dibagi menjadi tiga:
a. Metode vegetatif
Adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam
vegetasi (tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan.
b. Metode mekanik/teknik
Adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik
pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran permukaan
(run off).
c. Metode kimia
Metode kima dilakukan menggunakan bahan kimia untuk
memperbaiki struktur tanah.

D. Lahan potensial dan lahan kritis


1. Lahan potensial adalah sebidang lahan yang dapat memberikan
produk secara optimal per tahun per satuan luas.
2. Lahan kritis adalah sebidang lahan yang penggunaan atau
pemanfaatannya tidak sesuai dengan kemampuannya.

23

Anda mungkin juga menyukai