Anda di halaman 1dari 6

EM 6 (2) (2017) 109 - 114

Educational Management

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman

Pengaruh Keefektifan Pembelajaran Pelatihan dan Kualitas Layanan


Terhadap Citra Balai Diklat Keagamaan Semarang

Luluk Masruroh1, Achmad Slamet2, Muhammad Khafid2


1.
Balai Diklat Keagamaan Semarang, Indonesia
2.
Universitas Negeri Semarang, Indonesia.

Info Artikel Abstrak


________________
Sejarah Artikel: Citra merupakan salah satu harta yang bernilai tinggi bagi suatu lembaga, sehingga penting untuk mengetahui
Diterima 15 Juli faktor yang mempengaruhi citra lembaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keefektifan
pembelajaran selama pelatihan, kualitas layanan, dan kepuasan peserta terhadap citra Balai Diklat Keagamaan
2017 Semarang baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
Disetujui 10 dengan desain kausal. Hasil penelitian menunjukkan (1) secara langsung kepuasan peserta tidak dipengaruhi
Oktober 2017 oleh keefektifan pembelajaran selama pelatihan, (2) terdapat pengaruh langsung kualitas layanan terhadap
kepuasan peserta, (3) terdapat pengaruh langsung keefektifan pembelajaran selama pelatihan terhadap citra, (4)
Dipublikasikan 20 terdapat pengaruh langsung kualitas layanan terhadap citra, (5) terdapat pengaruh langsung kepuasan peserta
Desember 2017 terhadap citra, (6) tidak terdapat pengaruh secara tidak langsung keefektifan pembelajaran selama pelatihan
terhadap citra melalui kepuasan peserta dikarenakan hasil direct effect lebih besar daripada indirect effect, dan
______________ (7) tidak terdapat pengaruh secara tidak langsung kualitas layanan terhadap citra melalui kepuasan peserta
Keywords: dikarenakan hasil direct effect lebih besar daripada indirect effect. Semakin tinggi keefektifan pembelajaran
selama pelatihan dan kualitas layanan yang diberikan maka kepuasan yang dirasakan juga akan tinggi dan
Institution Image, membentuk citra yang tinggi.
Satisfaction, Service
Quality. Abstract
____________________

Image is one of the high value treasures for an institution, so it is important to know the factors that affect the
image of the institution. This study aims to determine the effect of learning effectiveness during training,
service quality, and participants' satisfaction on the image of Balai Diklat Keagamaan Semarang either
directly or indirectly. This research uses a quantitative approach with causal design. The result of the research
shows that (1) the participant's satisfaction is not directly influenced by the effectiveness of the learning during
the training, (2) there is direct influence of the service quality to the participant's satisfaction, (3) there is a
direct effect of learning effectiveness during the training on image, (6) there is no indirect influence of learning
effectiveness during training on image through participant's satisfaction because result direct effect is greater
than indirect effect, and (7) there is no indirect influence of service quality to image through participant's
satisfaction because result of direct effect is bigger than indirect effect. The higher the effectiveness of learning
during the training and the quality of service provided, the higher the perceived satisfaction and image form a
high.

© 2017 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-7001
Balai Diklat Keagamaan Semarang,
Jl. Temugiring Banyumanik, Semarang 50264, Indonesia
e-ISSN 2502-454X
E-mail: lulukmasruroh84@gmail.com
Luluk Masruroh, Achmad Slamet, Muhammad Khafid./ Educational Management
6 (2) (2017) 109 - 114

PENDAHULUAN

Citra sebuah lembaga merupakan salah konsumen, maka kualitas jasa dipersepsikan
satu harta yang bernilai tinggi bagi suatu sebagai kualitas yang ideal. Dengan demikian
lembaga manapun. Karena citra merupakan baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada
cara pandang atau presepsi masyarakat terhadap kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi
lembaga tersebut. Baik buruknya suatu lembaga harapan konsumennya secara konsisten.
ditentukan oleh lembaga itu sendiri. Lembaga Kepuasan peserta pelatihan merupakan
harus membangun citra yang baik sebab citra sebuah misi yang harus diwujudkan oleh sebuah
lembaga merupakan cikal bakal harta yang lembaga diklat agar dapat terus eksis,
harus dipertahankan dan dikembangkan. Citra berkembang, dan dipercaya oleh masyarakat
lembaga yang baik dapat memberikan maupun pemerintah. Kepuasan peserta
keuntungan atau manfaat bagi lembaga untuk pelatihan terhadap sebuah lembaga diklat sangat
mengambil keputusan penting dan penting karena dapat meningkatkan animo
mempertahankan eksistensinya. masyarakat untuk menggunakan jasa dari
Menurut Andreassen (1994) dalam lembaga diklat tersebut dan meningkatkan citra
penelitiannya mengenai orientasi pelanggan dari lembaga tersebut.
mengemukakan bahwa citra adalah sebuah Hal yang termasuk dalam kepuasan
faktor penting yang saling berhubungan dengan peserta diklat antara lain metode pengajar/
kepuasan pelanggan dan loyalitas. Pengalaman trainer dalam memberikan pelatihan yang sesuai
langsung mempunyai pengaruh yang kuat dengan harapan peserta, rancangan pelatihan
terhadap citra (Selnes, 1993). Pelanggan yang yang sesuai dengan harapan peserta, penyajian
memperoleh pengalaman yang memenuhi materi pelatihan yang sesuai dengan harapan
harapannya dan merasa puas atas pelayanan peserta, evaluasi pelatihan yang sesuai dengan
yang diterimanya akan memiliki sikap positif harapan peserta, sarana dan prasarana pelatihan
terhadap sebuah produk. Sikap pelanggan ini yang sesuai dengan harapan peserta, dan
akan menunjukkan proses pembelian di masa layanan administrasi yang sesuai dengan
yang akan datang yaitu dengan melakukan harapan peserta.
konsumsi ulang atau menceritakan kepada Pada kenyataannya, upaya memenuhi
orang lain. kepuasan pelanggan tidaklah mudah karena
Kepuasan menjadi salah satu faktor masing-masing individu memiliki kriteria
yang mempengaruhi karena kepuasan kepuasannya masing-masing. Balai Diklat
merupakan ungkapan perasaan pelanggan Keagamaan Semarang sebagai sebuah balai
setelah melakukan perbandingan antara pendidikan pelayanan pendidikan dan pelatihan
penampilan kinerja produk atau jasa yang baik seluruh PNS dan non PNS di Kantor
didapat dengan yang diharapkan pelanggan atas Kementerian Agama Kab./Kota se-Provinsi
produk atau jasa tersebut. Kepuasan dan Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, tidak luput
ketidakpuasan pelanggan merupakan dampak dari masalah dalam hal memuaskan para
dari perbandingan antara harapan pelanggan pelanggannya. Hal ini ditandai dengan adanya
sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya beberapa keluhan yang disampaikan oleh
diperoleh pelanggan dari produk/jasa yang peserta diklat kepada pegawai/ penyelenggara
dibeli tersebut. Menurut Kotler (2009: 410) dalam setiap periode diklat meskipun Balai
kepuasan adalah perasaan seseorang tentang Diklat Keagamaan Semarang sudah berusaha
rasa senang atau kecewa karena untuk memberikan pelayanan yang terbaik
membandingkan antara kinerja anggapan kepada peserta diklat.
produk atau hasil dalam hubungannya dengan Implikasi dari keluhan-keluhan peserta
ekspektasinya. dapat dilihat dari rekapitulasi kritik dan saran
Oleh karena itu, untuk membentuk citra peserta pelatihan terhadap penyelenggaraan
baik terhadap lembaga atau perusahaan, maka pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Semarang
lembaga diklat selain memperhatikan kepuasan pada tahun 2016, berikut diagramnya :
peserta juga harus terus meningkatkan kualitas
layanannya. Menurut Bowen & Booms (1983)
dalam Fandy Tjiptono (2008: 85), kualitas
layanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat
layanan yang diberikan mampu sesuai dengan
ekspekstasi pelanggan. Apabila jasa yang
diterima atau dirasakan sesuai dengan yang
diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan
baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima
lebih rendah daripada yang diharapkan, maka
kualitas jasa dipersepsikan buruk. Sebaliknya
jika jasa yang diterima melampaui harapan

110
Luluk Masruroh, Achmad Slamet, Muhammad Khafid./ Educational Management
6 (2) (2017) 109 - 114

diberikan. Waktu disini bermakna pembelajaran


akan efektif jika peserta dapat menyelesaikan
pelajaran dengan waktu yang ditentukan.
Wotruba dan Wright menyebutkan bahwa
efektifitas suatu pembelajaran atau pelatihan dapat
ditentukan melalui pengorganisasian materi yang
baik, komunikasi yang efektif, penguasaan dan
antusiasme terhadap materi pelajaran, sikap positif
terhadap peserta, pemberian nilai yang adil,
keluwesan dalam pendekatan pembelajaran, dan
hasil belajar peserta yang baik (Miarso,
Gambar 1. Rekapitulasi Saran dan Kritik Peserta 2004).Masalah yang dipilih dipandang layak untuk
Pelatihan diteliti karena beberapa alasan antara lain : (1)
Sumber : Catatan Administrasi Balai Diklat masih rendahnya kepercayaan pengguna jasa
Keagamaan Semarang, 2016 (stakeholders) menandakan bahwa citra baik Balai
Diklat Keagamaan Semarang masih kurang, (2)
Lupiyoadi (2001: 158) menyatakan bahwa keefektifan pembelajaran selama pelatihan, kualitas
terdapat lima faktor yang harus diperhatikan oleh layanan, dan kepuasan peserta merupakan faktor
perusahaan dalam rangka menentukan tingkat yang membuat citra lembaga menjadi rendah.
kepuasan yang meliputi kualitas produk, kualitas Berdasarkan latar belakang diatas, dapat
pelayanan, emosi pelanggan, harga, dan biaya. diambil pokok permasalahan sebagai berikut : 1)
Kelima faktor tersebut juga dapat digunakan oleh Bagaimana pengaruh keefektifan pembelajaran
penyedia jasa pendidikan dalam menentukan selama pelatihan terhadap kepuasan peserta yang
tingkat kepuasan peserta didik atau pelanggan mengikuti pelatihan di Balai Diklat Keagamaan
pendidikan yang dimiliki. Semarang? 2) Bagaimana pengaruh kualitas
Kualitas pelayanan yang diperoleh pada layanan terhadap kepuasan peserta yang mengikuti
tahap awal pelayanan menimbulkan persepsi atas pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Semarang? 3)
citra perusahaan untuk tahap pelayanan Bagaimana pengaruh keefektifan pembelajaran
selanjutnya, sehingga konsumen merasa puas selama pelatihan terhadap citra Balai Diklat
dengan pelayanan secara keseluruhan. Dari Keagamaan Semarang? 4) Bagaimana pengaruh
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa citra kualitas layanan terhadap citra Balai Diklat
lembaga atau perusahaan merupakan hasil yang Keagamaan Semarang? 5) Bagaimana pengaruh
diperoleh dari kualitas pelayanan yang maksimal, kepuasan peserta terhadap citra Balai Diklat
agar citra lembaga atau perusahaan menjadi lebih Keagamaan Semarang? 6) Bagaimana pengaruh
baik dimata publik sehingga dapat lebih keefektifan pembelajaran selama pelatihan terhadap
meningkatkan kepuasan pelanggan. Berdasarkan citra Balai Diklat Keagamaan Semarang dengan
hasil observasi di lapangan, ketidakpuasan peserta kepuasan peserta sebagai variabel intervening? 7)
diklat saat mengikuti pendidikan dan pelatihan Bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap
salah satunya dipengaruhi oleh kualitas layanan citra Balai Diklat Keagamaan Semarang dengan
jasa yang diberikan. kepuasan peserta sebagai variabel intervening?
Keefektifan pembelajaran selama pelatihan Tujuan penulisan artikel ini adalah 1)
juga diduga menjadi salah satu faktor Menganalisis pengaruh keefektifan pembelajaran
ketidakpuasan peserta diklat selama mengikuti selama pelatihan terhadap kepuasan peserta yang
pelatihan, seperti materi diklat yang tidak up to date, mengikuti pelatihan di Balai Diklat Keagamaan
pengajar/trainer yang menyampaikan materi Semarang. 2) Menganalisis pengaruh kualitas
dengan terlalu cepat, dan waktu atau durasi layanan terhadap kepuasan peserta yang mengikuti
pelatihan yang dirasa terlalu pendek sehingga tidak pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Semarang. 3)
dapat mencangkup semua bahan ajar yang Menganalisis pengaruh keefektifan pembelajaran
direncanakan, materi diklat yang sampaikan dirasa selama pelatihan terhadap citra Balai Diklat
kurang bermanfaat dan tidak sesuai dengan Keagamaan Semarang. 4) Menganalisis pengaruh
kebutuhan pekerjaan peserta diklat. kualitas layanan terhadap citra Balai Diklat
Slavin (1997: 301) menyatakan bahwa Keagamaan Semarang. 5) Menganalisis pengaruh
keefektifan suatu pembelajaran atau pelatihan kepuasan peserta terhadap citra Balai Diklat
ditentukan oleh empat indikator, yaitu kualitas Keagamaan Semarang. 6) Menganalisis pengaruh
pembelajaran, kesesuaian tingkat pembelajaran, keefektifan pembelajaran selama pelatihan terhadap
insentif, dan waktu. Kualitas pembelajaran yaitu citra Balai Diklat Keagamaan Semarang dengan
banyaknya informasi atau keterampilan yang kepuasan peserta sebagai variabel intervening. 7)
disajikan. Kesesuaian tingkat pembelajaran yaitu Menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap
sejauh mana pengajar/trainer memastikan tingkat citra Balai Diklat Keagamaan Semarang dengan
kesiapan peserta diklat untuk mempelajari materi kepuasan peserta sebagai variabel intervening.
baru. Insentif yaitu seberapa besar usaha
pengajar/trainer memotivasi peserta untuk
mengerjakan tugas belajar dan materi belajar yang

111
Luluk Masruroh, Achmad Slamet, Muhammad Khafid./ Educational Management
6 (2) (2017) 109 - 114

METODE membuat peserta puas dengan pelatihan yang


diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan.
Penelitian ini mengguakan metode Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
kuantitatif dengan desain kausal. Teknik milik Kelsey dan Bond (2001) juga menemukan
pengumpulan data dengan kuesioner angket. bahwa kepuasan berhubungan dengan keefektifan
Teknik analisis data yang digunakan path analisis. dan hal paling penting dalam keefektifan yang
mempengaruhi kepuasan adalah jika permasalahan
HASIL DAN PEMBAHASAN atau kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi dengan
baik dan tepat waktu oleh para ahli pendidikan
Pengaruh Keefektifan Pembelajaran Selama tersebut. Peran pengajar tidak hanya penting dalam
Pelatihan Terhadap Kepuasan Peserta keefektifan organisasi, tetapi juga dalam
Hasil analisis penelitian ini didapatkan meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap
bahwa secara parsial keefektifan pembelajaran kualitas pusat pendidikan. Pelanggan di pusat
selama pelatihan berpengaruh negatif dan tidak pendidikan salah satunya akan merasa puas saat
signifikan terhadap kepuasan peserta yang mereka mendapatkan hubungan yang positif
mengikuti pelatihan di Balai Diklat Keagamaan dengan para pengajar yang merupakan ahli dalam
Semarang. Hasil analisis tersebut juga dapat bidang pendidikan tersebut, dimana para pengajar
diartikan bahwa semakin efektif pembelajaran menunjukkan komitmen tinggi terhadap
selama pelatihan, secara tidak signifikan dapat permasalahan
mereka. Sebaliknya, pelanggan akan merasa tidak Besaran pengaruh parsial dan langsung keefektifan
puas jika para pengajar tidak dapat memfasilitasi pembelajaran selama pelatihan terhadap citra Balai
permasalahan mereka. Diklat Keagamaan Semarang adalah sebesar 0,143
atau dibulatkan menjadi 14%. Dengan demikian,
Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan baik dan buruknya citra Balai Diklat Keagamaan
Peserta Semarang dipengaruhi oleh keefektifan
Berdasarkan hasil analisis didapatkan pembelajaran selama pelatihan diberikan sebesar
bahwa secara parsial kualitas layanan yang 14%, sedangkan sisanya 86% dipengaruhi oleh
diberikan kepada peserta berpengaruh positif dan faktor lain keefektifan pembelajaran selama
signifikan terhadap kepuasan peserta yang pelatihan.
mengikuti pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Keefektifan pembelajaran selama
Semarang. Besaran pengaruh parsial dan langsung pelatihan merupakan produk atau jasa dari suatu
kualitas layanan terhadap kepuasan peserta yang program pelatihan. Menurut Smith (Roslina, 2009)
mengikuti pelatihan di Balai Diklat Keagamaan salah satu faktor yang mempengaruhi citra
Semarang adalah sebesar 0,832 atau dibulatkan perusahaan (corporate image) adalah produk atau
menjadi 83%. Dengan demikian, puas dan tidak jasa, termasuk kualitas produk dan kepedulian
puasnya peserta yang mengikuti pelatihan di Balai terhadap konsumen. Pembelajaran dikatakan
Diklat Keagamaan Semarang dipengaruhi oleh efektif apabila dalam proses pembelajaran setiap
kualitas layanan yang diberikan sebesar 83%, elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta
sedangkan sisanya 17% dipengaruhi oleh faktor merasa senang, puas dengan hasil pembelajaran,
lain selain kualitas layanan. membawa kesan, sarana/fasilitas memadai, materi
Secara empiris hasil penelitian ini dan metode affordable, pengajar/trainer
mendukung teori yang dikemukakan oleh Bowen profesional. Tinjauan utama efektivitas
& Booms (1983) dalam Fandy Tjiptono (2008: 85), pembelajaran adalah outputnya, yaitu kompetensi
kualitas layanan adalah ukuran seberapa bagus peserta.
tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai
dengan ekspekstasi pelanggan. Apabila jasa yang Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Citra
diterima atau dirasakan sesuai dengan yang Berdasarkan hasil analisis didapatkan
diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik bahwa secara parsial kualitas layanan yang
dan memuaskan. Jika jasa yang diterima lebih diberikan kepada peserta berpengaruh positif dan
rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas signifikan terhadap citra Balai Diklat Keagamaan
jasa dipersepsikan buruk. Sebaliknya jika jasa yang Semarang. Besaran pengaruh parsial dan langsung
diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas layanan terhadap citra Balai Diklat
kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang Keagamaan Semarang adalah sebesar 0,516 atau
ideal. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa dibulatkan menjadi 52%. Dengan demikian, baik
tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam dan buruknya citra Balai Diklat Keagamaan
memenuhi harapan konsumennya secara konsisten. Semarang dipengaruhi oleh kualitas layanan yang
diberikan sebesar 52%, sedangkan sisanya 48%
Pengaruh Keefektifan Pembelajaran Selama dipengaruhi oleh faktor lain selain kualitas layanan.
Pelatihan Terhadap Citra Hasil penelitian ini mendukung teori yang
Berdasarkan hasil analisis didapatkan dikemukakan oleh Kristen et al., (2000) bahwa
bahwa secara parsial keefektifan pembelajaran citra perusahaan dapat menjadi akar untuk semua
selama pelatihan berpengaruh positif dan signifikan pengalaman yang akan dikonsumsi konsumen, dan
terhadap citra Balai Diklat Keagamaan Semarang. kualitas pelayanan adalah fungsi dari pengalaman

112
Luluk Masruroh, Achmad Slamet, Muhammad Khafid./ Educational Management
6 (2) (2017) 109 - 114

konsumen tersebut. Lebih jauh, persepsi konsumen peserta dalam penelitian ini bukan sebagai variabel
mengenai kualitas pelayanan secara langsung intervening. Sehingga kualitas layanan yang
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap citra diberikan berpengaruh langsung terhadap citra
perusahaan. Kualitas layanan yang baik dapat Balai Diklat Keagamaan Semarang tanpa melalui
mempengaruhi citra lembaga/perusahaan. kepuasan peserta.
Lembaga atau perusahaan akan memperoleh citra
yang baik dari pelanggannya, jika dapat SIMPULAN
memberikan kualitas layanan yang memuaskan.
Keefektifan pembelajaran selama
Pengaruh Kepuasan Peserta Terhadap Citra pelatihan secara tidak signifikan dapat membuat
Berdasarkan hasil analisis didapatkan peserta puas dengan pelatihan yang
bahwa secara parsial kepuasan peserta berpengaruh diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan
positif dan signifikan terhadap citra Balai Diklat Semarang. Kualitas layanan menjadi bagian
Keagamaan Semarang. Besaran pengaruh parsial terpenting dalam peningkatan kepuasan peserta.
dan langsung kepuasan peserta terhadap citra Balai Keefektifan pembelajaran selama pelatihan sangat
Diklat Keagamaan Semarang adalah sebesar 0,322 penting untuk mempertahankan citra Balai Diklat
atau dibulatkan menjadi 32%. Dengan demikian, Keagamaan Semarang sebagai lembaga pelatihan
baik dan buruknya citra Balai Diklat Keagamaan yang akuntabel. Balai Diklat Keagamaan
Semarang dipengaruhi oleh kepuasan peserta Semarang akan memperoleh citra yang baik dari
sebesar 32%, sedangkan sisanya 68% dipengaruhi stakeholdersnya, jika dapat memberikan kualitas
oleh faktor lain selain kepuasan peserta. layanan yang memuaskan. Kepuasan peserta
Temuan penelitian ini mendukung pelatihan terhadap sebuah lembaga diklat sangat
penelitian yang dilakukan Andreassen (1994) penting karena dapat meningkatkan citra dari
mengenai orientasi pelanggan mengemukakan lembaga tersebut. Untuk membentuk citra baik
bahwa citra adalah sebuah faktor penting yang suatu lembaga atau perusahaan, Balai Diklat
saling berhubungan dengan kepuasan pelanggan Keagamaan Semarang selain memperhatikan
dan loyalitas. Kepuasan peserta pelatihan kepuasan peserta juga harus terus meningkatkan
merupakan sebuah misi yang harus diwujudkan keefektifan pembelajaran selama pelatihan yang
oleh sebuah lembaga diklat agar dapat terus eksis, merupakan produk atau jasa dari suatu program
berkembang, dan dipercaya oleh masyarakat pelatihan. Balai Diklat Keagamaan Semarang akan
maupun pemerintah. Kepuasan peserta pelatihan memperoleh citra yang baik dari stakeholdersnya,
terhadap sebuah lembaga diklat sangat penting jika dapat memberikan peserta pelatihan merasa
karena dapat meningkatkan animo masyarakat puas dengan kualitas layanan yang diberikan.
untuk menggunakan jasa dari lembaga diklat
tersebut dan meningkatkan citra dari lembaga
tersebut.

Pengaruh Keefektifan Pembelajaran Selama


Pelatihan Terhadap Citra Dengan Kepuasan
Peserta Sebagai Variabel Intervening
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tidak terdapat pengaruh secara tidak langsung
keefektifan pembelajaran selama pelatihan
terhadap citra Balai Diklat Keagamaan Semarang
melalui kepuasan peserta. Hal ini disebabkan
karena pengaruh langsung lebih besar
dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung.
Maka kepuasan peserta dalam penelitian ini bukan
sebagai variabel intervening. Sehingga keefektifan
pembelajaran selama pelatihan berpengaruh
langsung terhadap citra Balai Diklat Keagamaan
Semarang tanpa melalui kepuasan peserta.

Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Citra


Dengan Kepuasan Peserta Sebagai Variabel
Intervening
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tidak terdapat pengaruh secara tidak langsung
kualitas layanan yang diberikan terhadap citra
Balai Diklat Keagamaan Semarang melalui
kepuasan peserta. Hal ini disebabkan karena
pengaruh langsung lebih besar dibandingkan
dengan pengaruh tidak langsung. Maka kepuasan

113
Luluk Masruroh, Achmad Slamet, Muhammad Khafid./ Educational Management
6 (2) (2017) 109 - 114

DAFTAR PUSTAKA
Andreassen, T. W. 1994, “Satisfaction, Roslina. 2009. “Pengaruh Pengetahuan Produk dan
Loyalty and Reputation as Indicators of Customer Citra Merek terhadap Pembelian Produk”.
Orientation in the Public Sector”, International Jurnal Bisnis & Manajemen, (Vol. X No. 2).
Journal of Public Sector Management, Vol. 7, No.2, Hlm 200-215.
p.16-34. Slavin, R. E. 1997. Educational Psychology Theory and
Kelsey, K. D. & Bond, J. A. 2001. “AModel Practice. Boston : Allyn and Baco.
for Measuring Customer Satisfaction within An Selnes, F. 1993. An Examination the Effect of
Academic Center of Excellence”. Managing Service Product Performance on Brabd Reputation,
Quality: An International Journal, 11(5): 359-368. Satisfaction and Loyalty. European Journal of
Kottler, P. & Keller, K. L. 2009. Manajemen Marketing, vol. 27, no. 9, p.19-35.
Pemasaran Jilid 2. Terjemahan Bob Sabran. Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta:
Jakarta: Penerbit Erlangga. PT. ANDI Offset
Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta: Salemba Empat.
Miarso, Y. 2004. Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

114

Anda mungkin juga menyukai