Educational Management
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman
Image is one of the high value treasures for an institution, so it is important to know the factors that affect the
image of the institution. This study aims to determine the effect of learning effectiveness during training,
service quality, and participants' satisfaction on the image of Balai Diklat Keagamaan Semarang either
directly or indirectly. This research uses a quantitative approach with causal design. The result of the research
shows that (1) the participant's satisfaction is not directly influenced by the effectiveness of the learning during
the training, (2) there is direct influence of the service quality to the participant's satisfaction, (3) there is a
direct effect of learning effectiveness during the training on image, (6) there is no indirect influence of learning
effectiveness during training on image through participant's satisfaction because result direct effect is greater
than indirect effect, and (7) there is no indirect influence of service quality to image through participant's
satisfaction because result of direct effect is bigger than indirect effect. The higher the effectiveness of learning
during the training and the quality of service provided, the higher the perceived satisfaction and image form a
high.
PENDAHULUAN
Citra sebuah lembaga merupakan salah konsumen, maka kualitas jasa dipersepsikan
satu harta yang bernilai tinggi bagi suatu sebagai kualitas yang ideal. Dengan demikian
lembaga manapun. Karena citra merupakan baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada
cara pandang atau presepsi masyarakat terhadap kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi
lembaga tersebut. Baik buruknya suatu lembaga harapan konsumennya secara konsisten.
ditentukan oleh lembaga itu sendiri. Lembaga Kepuasan peserta pelatihan merupakan
harus membangun citra yang baik sebab citra sebuah misi yang harus diwujudkan oleh sebuah
lembaga merupakan cikal bakal harta yang lembaga diklat agar dapat terus eksis,
harus dipertahankan dan dikembangkan. Citra berkembang, dan dipercaya oleh masyarakat
lembaga yang baik dapat memberikan maupun pemerintah. Kepuasan peserta
keuntungan atau manfaat bagi lembaga untuk pelatihan terhadap sebuah lembaga diklat sangat
mengambil keputusan penting dan penting karena dapat meningkatkan animo
mempertahankan eksistensinya. masyarakat untuk menggunakan jasa dari
Menurut Andreassen (1994) dalam lembaga diklat tersebut dan meningkatkan citra
penelitiannya mengenai orientasi pelanggan dari lembaga tersebut.
mengemukakan bahwa citra adalah sebuah Hal yang termasuk dalam kepuasan
faktor penting yang saling berhubungan dengan peserta diklat antara lain metode pengajar/
kepuasan pelanggan dan loyalitas. Pengalaman trainer dalam memberikan pelatihan yang sesuai
langsung mempunyai pengaruh yang kuat dengan harapan peserta, rancangan pelatihan
terhadap citra (Selnes, 1993). Pelanggan yang yang sesuai dengan harapan peserta, penyajian
memperoleh pengalaman yang memenuhi materi pelatihan yang sesuai dengan harapan
harapannya dan merasa puas atas pelayanan peserta, evaluasi pelatihan yang sesuai dengan
yang diterimanya akan memiliki sikap positif harapan peserta, sarana dan prasarana pelatihan
terhadap sebuah produk. Sikap pelanggan ini yang sesuai dengan harapan peserta, dan
akan menunjukkan proses pembelian di masa layanan administrasi yang sesuai dengan
yang akan datang yaitu dengan melakukan harapan peserta.
konsumsi ulang atau menceritakan kepada Pada kenyataannya, upaya memenuhi
orang lain. kepuasan pelanggan tidaklah mudah karena
Kepuasan menjadi salah satu faktor masing-masing individu memiliki kriteria
yang mempengaruhi karena kepuasan kepuasannya masing-masing. Balai Diklat
merupakan ungkapan perasaan pelanggan Keagamaan Semarang sebagai sebuah balai
setelah melakukan perbandingan antara pendidikan pelayanan pendidikan dan pelatihan
penampilan kinerja produk atau jasa yang baik seluruh PNS dan non PNS di Kantor
didapat dengan yang diharapkan pelanggan atas Kementerian Agama Kab./Kota se-Provinsi
produk atau jasa tersebut. Kepuasan dan Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, tidak luput
ketidakpuasan pelanggan merupakan dampak dari masalah dalam hal memuaskan para
dari perbandingan antara harapan pelanggan pelanggannya. Hal ini ditandai dengan adanya
sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya beberapa keluhan yang disampaikan oleh
diperoleh pelanggan dari produk/jasa yang peserta diklat kepada pegawai/ penyelenggara
dibeli tersebut. Menurut Kotler (2009: 410) dalam setiap periode diklat meskipun Balai
kepuasan adalah perasaan seseorang tentang Diklat Keagamaan Semarang sudah berusaha
rasa senang atau kecewa karena untuk memberikan pelayanan yang terbaik
membandingkan antara kinerja anggapan kepada peserta diklat.
produk atau hasil dalam hubungannya dengan Implikasi dari keluhan-keluhan peserta
ekspektasinya. dapat dilihat dari rekapitulasi kritik dan saran
Oleh karena itu, untuk membentuk citra peserta pelatihan terhadap penyelenggaraan
baik terhadap lembaga atau perusahaan, maka pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Semarang
lembaga diklat selain memperhatikan kepuasan pada tahun 2016, berikut diagramnya :
peserta juga harus terus meningkatkan kualitas
layanannya. Menurut Bowen & Booms (1983)
dalam Fandy Tjiptono (2008: 85), kualitas
layanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat
layanan yang diberikan mampu sesuai dengan
ekspekstasi pelanggan. Apabila jasa yang
diterima atau dirasakan sesuai dengan yang
diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan
baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima
lebih rendah daripada yang diharapkan, maka
kualitas jasa dipersepsikan buruk. Sebaliknya
jika jasa yang diterima melampaui harapan
110
Luluk Masruroh, Achmad Slamet, Muhammad Khafid./ Educational Management
6 (2) (2017) 109 - 114
111
Luluk Masruroh, Achmad Slamet, Muhammad Khafid./ Educational Management
6 (2) (2017) 109 - 114
112
Luluk Masruroh, Achmad Slamet, Muhammad Khafid./ Educational Management
6 (2) (2017) 109 - 114
konsumen tersebut. Lebih jauh, persepsi konsumen peserta dalam penelitian ini bukan sebagai variabel
mengenai kualitas pelayanan secara langsung intervening. Sehingga kualitas layanan yang
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap citra diberikan berpengaruh langsung terhadap citra
perusahaan. Kualitas layanan yang baik dapat Balai Diklat Keagamaan Semarang tanpa melalui
mempengaruhi citra lembaga/perusahaan. kepuasan peserta.
Lembaga atau perusahaan akan memperoleh citra
yang baik dari pelanggannya, jika dapat SIMPULAN
memberikan kualitas layanan yang memuaskan.
Keefektifan pembelajaran selama
Pengaruh Kepuasan Peserta Terhadap Citra pelatihan secara tidak signifikan dapat membuat
Berdasarkan hasil analisis didapatkan peserta puas dengan pelatihan yang
bahwa secara parsial kepuasan peserta berpengaruh diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan
positif dan signifikan terhadap citra Balai Diklat Semarang. Kualitas layanan menjadi bagian
Keagamaan Semarang. Besaran pengaruh parsial terpenting dalam peningkatan kepuasan peserta.
dan langsung kepuasan peserta terhadap citra Balai Keefektifan pembelajaran selama pelatihan sangat
Diklat Keagamaan Semarang adalah sebesar 0,322 penting untuk mempertahankan citra Balai Diklat
atau dibulatkan menjadi 32%. Dengan demikian, Keagamaan Semarang sebagai lembaga pelatihan
baik dan buruknya citra Balai Diklat Keagamaan yang akuntabel. Balai Diklat Keagamaan
Semarang dipengaruhi oleh kepuasan peserta Semarang akan memperoleh citra yang baik dari
sebesar 32%, sedangkan sisanya 68% dipengaruhi stakeholdersnya, jika dapat memberikan kualitas
oleh faktor lain selain kepuasan peserta. layanan yang memuaskan. Kepuasan peserta
Temuan penelitian ini mendukung pelatihan terhadap sebuah lembaga diklat sangat
penelitian yang dilakukan Andreassen (1994) penting karena dapat meningkatkan citra dari
mengenai orientasi pelanggan mengemukakan lembaga tersebut. Untuk membentuk citra baik
bahwa citra adalah sebuah faktor penting yang suatu lembaga atau perusahaan, Balai Diklat
saling berhubungan dengan kepuasan pelanggan Keagamaan Semarang selain memperhatikan
dan loyalitas. Kepuasan peserta pelatihan kepuasan peserta juga harus terus meningkatkan
merupakan sebuah misi yang harus diwujudkan keefektifan pembelajaran selama pelatihan yang
oleh sebuah lembaga diklat agar dapat terus eksis, merupakan produk atau jasa dari suatu program
berkembang, dan dipercaya oleh masyarakat pelatihan. Balai Diklat Keagamaan Semarang akan
maupun pemerintah. Kepuasan peserta pelatihan memperoleh citra yang baik dari stakeholdersnya,
terhadap sebuah lembaga diklat sangat penting jika dapat memberikan peserta pelatihan merasa
karena dapat meningkatkan animo masyarakat puas dengan kualitas layanan yang diberikan.
untuk menggunakan jasa dari lembaga diklat
tersebut dan meningkatkan citra dari lembaga
tersebut.
113
Luluk Masruroh, Achmad Slamet, Muhammad Khafid./ Educational Management
6 (2) (2017) 109 - 114
DAFTAR PUSTAKA
Andreassen, T. W. 1994, “Satisfaction, Roslina. 2009. “Pengaruh Pengetahuan Produk dan
Loyalty and Reputation as Indicators of Customer Citra Merek terhadap Pembelian Produk”.
Orientation in the Public Sector”, International Jurnal Bisnis & Manajemen, (Vol. X No. 2).
Journal of Public Sector Management, Vol. 7, No.2, Hlm 200-215.
p.16-34. Slavin, R. E. 1997. Educational Psychology Theory and
Kelsey, K. D. & Bond, J. A. 2001. “AModel Practice. Boston : Allyn and Baco.
for Measuring Customer Satisfaction within An Selnes, F. 1993. An Examination the Effect of
Academic Center of Excellence”. Managing Service Product Performance on Brabd Reputation,
Quality: An International Journal, 11(5): 359-368. Satisfaction and Loyalty. European Journal of
Kottler, P. & Keller, K. L. 2009. Manajemen Marketing, vol. 27, no. 9, p.19-35.
Pemasaran Jilid 2. Terjemahan Bob Sabran. Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta:
Jakarta: Penerbit Erlangga. PT. ANDI Offset
Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta: Salemba Empat.
Miarso, Y. 2004. Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
114