Anda di halaman 1dari 50

HUBUNGAN PROSES PRAKTIKUM MATA KULIAH

PEMESINAN 1 TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA


PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Proposal Penelitian

Oleh :

Yoga Sureza

Nomor Induk Mahasiswa 06121181520014

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018
Universitas Sriwijaya

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada perguruan tinggi di era globalisasi saat ini banyak perguruan tinggi
di Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dari segi pelayanan.
Maka dari itu pendidikan tinggi dianggap sebagai wadah penghasil sumber daya
manusia yang bermutu. Sejalan dengan pertumbuhan kebutuhan pendidikan
tinggi, maka perkembangan perguruan tinggi menjadi pusat perhatian masyarakat.
Pada perkembangannya perguruan tinggi tidak hanya dilihat sebagai pusat ilmu
pengetahuan, pusat penelitian, dan pusat pengabdian kepada masyarakat, tetapi
juga suatu entitas korporat “penghasil ilmu pengetahuan” yang perlu bersaing
untuk menjamin kelangsungan hidup. Perubahan ini dapat dilihat dari ketatnya
persaingan kualitas layanan, harga, dan promosi perguruan tinggi.
Di Indonesia salah satu perguruan tinggi yang juga selalu mempertahankan
kualitas pelayanan salah satu nya yaitu adalah Universitas Sriwijaya, dimana
Universitas ini memiliki beberapa fakultas dengan berbagai bidang jurusan.
Dengan adanya berbagai fakultas yang ada, pastinya masing-masing fakultas
mempunyai pelayanan yang bermacam-macam tergantung bidangnya masing-
masing. Dilihat dari banyaknya fakultas dan macam-macam bidang jurusanya,
Universitas Sriwijaya memiliki jurusan yang dalam pembelajaranya dilakukan
secara praktik bengkel dan berupa materi yang disampaikan oleh dosen didalam
kelas. Salah satu dari fakultas tersebut ialah Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan dengan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. Dimana dalam
proses pembelajaranya balance dengan artian saling berkaitan antara pembelajaran
secara praktik dan penyampaian materi.
Pembelajaran secara praktik juga harus didasari dengan proses
penyampaian materi agar dalam kegiatanya saling berkaitan dan berjalan dengan
baik. Proses praktik yang dilakukan di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
itu dilakukan di salah satu Badan Pelatihan Pendidikan Teknik (BLPT),

1
Universitas Sriwijaya

dikarenakan bengkel yang ada di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin belum
dapat dipakai sepenuhnya untuk kegiatan proses praktikum, dengan masalah
mesin-mesin penunjang pembelajaran belum tersedia.
Tetapi bukan berarti proses praktikum begitu saja tidak dilaksanakan,
ketua program studi selalu berusaha untuk bagaimana agar mahasiswa bukan
hanya diberi pemahaman materi tetapi harus juga diberi pemahaman dengan cara
praktikum. Didalam proses praktikum juga terdapat beberapa kendala dalam
proses pelaksanaanya dan faktor-faktor yang lain juga berpengaruh diantaranya
yaitu input yang di berikan oleh mahasiswa kelas Palembang dan indralaya
kepada perguruan tinggi ada perbedaan antara keduanya, dengan input kelas
Palembang yang lebih tinggi daripada kelas Indralaya ada rasa ketidak puasan
dalam menerima pelayanan, maka dari itu ada sebagian mahasiswa yang masih
belum merasakan kepuasan dalam prosesnya.
Mahasiswa merupakan bibit terpenting dalam kemajuan Bangsa, dengan
adanya mahasiswa yang berkualitas maka akan dapat memberikan kemajuan
dalam perkembangan Bangsa menjadi lebih baik. Mahasiswa adalah generasi
penerus Bangsa sehingga tolak ukur kemajuan Bangsa pun khususnya terletak
pada pendidikan yang diperoleh, kualitas pendidikan yang baik sangat menunjang
perkembangan kemajuan yang baik.
Mengenai mutu pendidikan ini dijelaskan pada pasal 1ayat 17 UU RI
Nomor 20 Tahun 2003. bahwa : “Standar nasional pendidikan adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia”. Badan standarisasi, penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan inilah yang harus disiapkan oleh pemerintah sehingga mutu
pendidikan itu memiliki kriteria minimal yang senantiasa harus dipenuhi oleh
pengelola pendidikan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Strategi itu
lazimnya dikaitkan dengan perubahan, sehingga menjadi strategi perubahan.
Sistem manajemen pengendalian mutu layanan perguruan tinggi terbagi
dua, yaitu internal dan eksternal. Pada lingkup internal mencakup pengawasan
penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi guna mewujudkan visi
misi serta untuk memenuhi kebutuhan pemegang kepentingan (pelanggan) melalui

2
Universitas Sriwijaya

penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Lingkup eksternal saat ini lazim


dilakukan melalui penilaian standar mutu oleh BAN PT (Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi) dan ISO (International Organization For
Standardization).

Untuk mengetahui kualitas pendidikan seharusnya diukur dengan


mengukur pelayananannya . Dan itu artinya kualitas pendidikan ditentukan
oleh pelanggan, bukan pihak penjual status. Kualitas suatu perguruan tinggi
bukan diukur dari luasnya area, megahnya bangunan perguruan tinggi.
Kualitas perguruan tinggi lebih ditentukan oleh kualitas pelayanan yang
diberikan yang salah satu proses identifikasinya dapat dilakukan melalui
pengukuran kepuasan pelanggan, dalam hal ini para peserta didik (mahasiswa).

Disebutkan pada salah satu prinsip ISO bahwa pengukuran kepuasan


pelanggan wajib dilakukan sebagai umpan balik dari pelanggan terhadap sistem
yang diterapkan. Ini berarti bahwa keberhasilan sebuah lembaga sangat ditentukan
oleh mutu layanan yang diberikan. Pelayanan yang bermutu dapat
diidentifikasikan melalui kepuasan pelanggan. Sebagai lembaga pendidikan maka
proses akademik merupakan proses inti, oleh karena itu pengukuran kepuasan
pelanggan pada proses ini wajib dilakukan secara periodik. Menurut susatyo
(2018 :105) kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapanya. Jadi tingkat kepuasan
adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan
seseorang. Ini berarti menunjukan bahwa kualitas pelayanan ada pengaruhnya
dengan kepuasan pelanggan.

Untuk mengetahui keberhasilan pelayanan maka perlu adanya pengukuran.


Secara lebih lanjut pengukuran kepuasan menurut Philip Kotler didasarkan pada
determinan kualitas yang dapat dirincikan sebagai berikut: 1. Berwujud
(Tangibles): penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media komunikasi.
2. Daya tanggap (Responsiveness): kemampuan untuk membantu pelanggan dan
memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan. 3. Kepercayaan atau kehandalan

3
Universitas Sriwijaya

(Reliability): kemampuan untuk melaksanakan pelayanan yang dijanjikan dengan


tepat dan terpercaya. 4. Empati (Emphaty): syarat untuk peduli, memberi
perhatian pribadi bagi pelanggan. 5. Keyakinan (Assurance): pengetahuan dan
kesopanan Petugas serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan
dan keyakinan kepada mahasiswa.

Menurut teori Maslow Content factor dalam teori Herzberg adalah


faktor yang dapat mendorong orang untuk dapat memenuhi kebutuhan
tingkat atasnya dan merupakan penyebab orang menjadi puas atas
pekerjaannya. Bila kontent faktor ini tidak ada, maka akan dapat
menyebabkan seseorang tidak lagi puas atas pekerjaannya atau orang tersebut
dalam keadaan netral, merasa tidak ”puas” tetapi juga tidak merasa ”tidak puas”.
Karena itu kepuasan mahasiswa didapat dari harapan yang sesuai atau Namun
sebaliknya ketika pencaiapan “tidak sesuai sesuai harapan “ maka pecapaian
Mahasiswa di nilai”tidak puas‟ dan ketika”lebih dari ketidak sesuaian yang
didapatkan maka Mahasiswa pun akan merasa “sangat tidak puas‟. Setiap
mahasiswa ingin mendapatkan kepuasan yang maksimal dari setiap layanan
yang terdapat dilingkungan kampus. Tentunya dengan kepuasan maksimal
yang didapat mahasiswa akan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi yang
bersangkutan.

Fakta melalui wawancara terhadap Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya dan pembimbing di BLPT membuktikan bahwa ada
sebagian mahasiswa yang belum mendapatkan kepuasan pelayanan. Terdapat
kendala pada mesin bagian chuck, dikarnakan mesin yang sudah berusia,
membuat pekerjaan membubut lebih tidak sesuai yang diinginkan. Fasilitas
kegiatan praktikum masih ada yang belum lengkap, seperti mata bor, sehingga
pemakaian harus bergantian. Waktu yang masih kurang dalam kegiatan praktikum
sehingga membuat pekerjaan langsung melompat ke akhir dan membuat produk
yang akan dikerjakan tidak terselesaikan oleh mahasiswa. Dari hasil yang didapat
selama praktek ada mahasiswa yang belum puas atas kemampuan yang didapat
dengan waktu yang sedikit. Saat kegiatan praktikum berlangsung ada kendala di

4
Universitas Sriwijaya

arus yang padam sehingga kegiatan praktikum berhenti, yang menyebabkan


proses praktikum terhambat dan benda kerja tak sepenuhnya terselesaikan, Dalam
proses praktikum masih belum bisa melakukan penempatan ukuran. Dan
pernyataan dari guru pembimbing masih ada beberapa alat –alat di praktek
pemesinan 1 yang belum lengkap seperti pernyataan mahasiswa diatas, dan jika
dibilang proses praktikum dengan waktu yang singkat masih belum begitu
memuaskan tetapi sudah lumayan cukup untuk awal/dasar pengenalan mesin.

Dari semua hal tersebut, mereka lebih memilih diam dan berusaha
mencari jalan keluar sendiri seperti sharing dengan teman atau dosen bahkan
dengan orang tua mereka masing masing lain yang dianggap dapat memahami
keadaan mahasiswa pada saat itu. Mahasiswa sebagai bagian dari perguruan
tinggi selayaknya juga mengharap dapat menikmati pelayanan para pengajar
dengan baik sehingga akan bisa berpengaruh dalam menunjang peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Harapan dari mahasiswa sebagai pelanggan dari suatu perguruan tinggi


adalah agar dapat memiliki bengkel sendiri dengan fasilitas yang sesuai dengan
input yang telah diberikan kepada perguruan tinggi, dan ini adalah salah satu
bagian dari penilaian kepuasan pelanggan dalam hal penggunaan. Menurut Fandy
(278: 2017) situasi ketidakpuasan terjadi manakala konsumen telah menggunakan
produk atau mengalami jasa yang dibeli dan merasakan bahwa kinerja produk
ternyata tidak memenuhi harapan. Ketidakpuasan juga bisa menimbulkan sikap
negatif terhadap merek maupun produsen/penyedia jasanya, berkurangnya
kemungkinan pembelian ulang, peralihan merek dan berbagai macam perilaku
komplain. Nah dari pernyataan diatas bahwa menunjukan adanya pengaruh dalam
suatu proses terhadap kepuasan yang terjadi, dan semakin membuktikan bahwa
disuatu produk yang djual akan menentukan hasil dari pemakaianya yang
menimbulkan puas dan ketidakpuasan.

5
Universitas Sriwijaya

Pembahasan tersebut menjadi penting dalam penelitian ini. Maka dari itu
penulis tertarik untuk meneliti tentang Hubungan Proses Praktikum Mata
Kuliah Pemesinan 1 Terhadap Kepuasan Mahasiswa Pendidikan Teknik
Mesin Universitas Sriwijaya. Sehingga dapat memberikan kontribusi dalam
menjawab problem kepuasan Mahasiswa dilihat dari aspek kepuasan dalam
kualitas Pengajaran.

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Terdapat kendala pada mesin bagian chuck, dikarnakan mesin yang sudah
berusia membuat pekerjaan membubut lebih tidak sesuai yang diinginkan.

1.2.2 fasilitas kegiatan praktikum masih ada yang belum memadai, seperti mata
bor dan air coolant sehingga pemakaian harus bergantian dan dilakukan secara
manual.

1.2.3 Dalam proses praktikum masih belum bisa melakukan penempatan


ukuran.

1.2.4 Waktu yang masih kurang dalam kegiatan praktikum, sehingga membuat
pekerjaan langsung melompat ke akhir, dan membuat produk yang akan
dikerjakan tidak terselesaikan oleh mahasiswa.

1.2.5 Dari hasil yang didapat selama praktek ada mahasiswa yang belum puas
atas kemampuan yang didapat dengan waktu yang sedikit.

1.2.6 Saat kegiatan praktikum berlangsung ada kendala di arus yang padam
sehingga kegiatan praktikum berhenti, yang menyebabkan proses praktikum
terhambat dan benda kerja tak sepenuhnya terselesaikan.

1.3 Pembatasan Masalah


Batasan masalah yang akan peneliti lakukan berfokus kepada :

1.3.1 Mata kuliah pemesinan 1 khususnya mesin bubut dengan job kunci chuck
dan subjek yang akan diteliti ialah mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Sriwijaya angkatan 2017.

6
Universitas Sriwijaya

1.3.2 Penelitian ini akan dilakukan pada pertemuan 5, 6 ,7 dikarnakan


keterbatasan waktu.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas tersebut maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :

Apakah ada hubungan proses praktikum mata kuliah pemesinan 1


terhadap kepuasan mahasiswa pendidikan teknik mesin universitas sriwijaya ?

1.5 Tujuan Penelitian


Ada pun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu :

Untuk mengetahui hubungan proses praktikum mata kuliah pemesinan 1


terhadap kepuasaan mahasiswa pendidikan teknik mesin universitas sriwijaya.

1.6 Manfaat Penelitian


Dalam penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak, khususnya
bagi para peneliti dan khalayak intelektual pada umumnya, bagi pengembangan
keilmuan baik dari aspek teoritis maupun praktis diantaranya:

1.6.1 Manfaat teoritis


a. Sumbangsih bagi keilmuan pendidikan , khususnya dibidang pendidikan
teknik mesin.
b. Menambah khazanah mengenai pengaruh kepemimpinan efektif terhadap
kepuasan mahasiswa.
c. Meningkatkan penelitian baru dibidang pendidikan teknik mesin.

1.6.2 Manfaat praktis


a. Bagi lembaga, hasil dari penelitian ini bisa dijadikan sebagai acuhan atau
rujukan dalam pembenahan sistem pengajaran terhadap kepuasan
mahasiswa.
b. Mahasiswa, penelitian ini membentuk motivasi dalam kegiatanya dan
mengetahui tingkat kepuasan Mahasiswa terhadap kualitas belajar

7
Universitas Sriwijaya

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Proses Praktikum


2.1.1 Pengertian praktikum
Praktikum ialah bagian dari suatu subsistem dari sebuah pembelajaran
yang merupakan kegiatan yang terstruktur dan terjadwal dimana siswa diberi
kesemppatan untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dalam rangka
meningkatkan pemahaman dari teori yang telah dipelajari yang nantinya siswa
dapat menguasai keterampilan tertentu yang berkaitan dengan suatu pengetahuan
atau suatu mata pelajaran. Menurut suharso (2011: 389) praktikum adalah bagian
dari pengajaran yang bertujuan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan
yang sebenarnya sesuai yang didapat dari teori.

Praktikum adalah suatu pengalaman belajar yang dimana berinteraksi


langsung dengan materi atau sumber data sekunder untuk memahami dan
mengamati dunia alam (Lunetta. Dkk dalam score, 2008:5).

Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa praktikum adalah suatu
kegiatan belajar yang dilakukan secara tersusun dan tertata dimana siswa akan
diberikan suatu pengalaman yang nyata dengan materi yang telah dipelajari
dengan tujuan siswa tersebut dapat menguasai keterampilan tertentu. Jadi dalam
penelitian ini lebih ke pada keterampilan siswa dalam melakukan proses
praktikum dimana nantinya akan menimbulkan kepuasan terhadap mahasiswa.

2.1.2 Proses pembelajaran


Menurut syaiful sagala (61: 2009) pembelajaran adalah membelajarkan
siswa menggunakan asa pendidikan maupun teori belajar yang merupakan
penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses
komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik.

8
Universitas Sriwijaya

Menurut oemar hamalik (239: 2006) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran

Menurut syah (10: 2010) pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan


seseorang agar orang lain belajar. Dari teori-teori menurut para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu upaya membelajarkan siswa
dengan suatu kombinasi belajar yang menggunakan asa pendidikan melalui proses
komunikasi dua arah yang dilakukan guru sebagai tenaga pendidik agar
tercapainya suatu keberhasilan dalam belajar.

2.1.3 Pengertian Belajar


Belajar dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai kegiatan
psikofisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti
sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan meteri ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya (Sardiman, 2011: 22).
Menurut Sudjana, belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap
semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses
yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.
Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu
(Rusman, 2013:1).
Menurut Dimyati dan Mudjiono(2013: 7) “belajar merupakan tindakan
dan perilaku yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami
oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses
belajar”. Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses interaksi terhadap kegiatan yang menuju perkembangan pribadi dari
yang tidak tau menjadi tau.

9
Universitas Sriwijaya

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar


Slameto (2010: 54) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar adalah sebagai berikut:
1.Faktor internal
Yaitu faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar.
Faktor intern terdiri dari:
1. Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).
2. Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan).
3. Faktor kelelahan.

2.Faktor ekstern
Yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern terdiri dari:
1. Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, penegrtian orang
tua, dan latar belakang kebudayaan).
2. Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
metode belajar, dan tugas rumah).
3. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,mass media,
teman bergaul, dan betuk kehidupan masyarakat).

2.1.5 Motivasi Belajar


Perubahan perilaku pada diri siswa kearah yang lebih baik dapat
dijadikan indikator bahwa siswa memiliki motivasi belajar.Keberhasilan guru
dalam memotivasi siswanya mengikuti proses pembelajaran dapat dilihat dari
perubahan perilaku siswa dan rasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran
yang disampaikan oleh guru. Motivasi belajar merupakanfaktor pendukung
yang dapat mengoptimalkan kecerdasan anak dan membawanya meraih
prestasi. Sardiman, AM, (2014:75) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan

10
Universitas Sriwijaya

motivasi belajar adalah: Keseluruhan daya gerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu tercapai. Dikatakan keseluruhan
karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakan
siswa untuk belajar. Hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.

Motivasi yang ada dalam diri siswa dapat berpengaruh terhadap


proses belajar dan hasil belajar siswa. Seseorang akan berhasil dalam belajar,
bila mempunyai keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan
tersebut merupakan motivasi yang dapat berfungsi sebagai pendorong usaha
untuk pencapaian prestasi. Motivasi yang baik dengan suatu usaha yang tekun
dalam belajar akan menunjukkan hasil yang menentukan prestasi yang baik
pula.
Menurut Fathurrohman (2010: 19) motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.

2.1.6 Fungsi Motivasi Belajar


Motivasi merupakan salah satu aspek utama bagi keberhasilan dalam
belajar. Motivasi belajar dianggap penting dalam upaya belajar dan pembel
ajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Menurut Djamarah
(2011: 157) ada 3 fungsi motivasi dalam belajar, yaitu sebagai berikut :
1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan.
2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan.
3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan.

2.1.7 Prinsip Motivasi Belajar


Motivasi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh di dalam proses
pembelajaran. Motivasi belajar pada dasarnya memiliki prinsip-prinsip di dalam

11
Universitas Sriwijaya

penerapannya.Menurut Djamarah (2011: 153) ada beberapa prinsip-prinsip


motivasi belajar, yaitu sebagai berikut:
1. Motivasi sebagai daya penggerak yang mendorong aktivitas belajar.
2. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam
belajar.
3. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.
4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.
6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar Sementara menurut Hanafiah
(2010: 27) “prinsip-prinsip motivasi belajar, yaitu: (1) peserta didik
memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda, (2) motivasi belajar
peserta didik yang satu dapat merambat kepada peserta didik yang
lain, (3) motivasi belajar peserta didik akan berkembang jika disertai
dengan implementasi keberagaman metode”.Berdasarkan beberapa
pendapat para ahlidi atas, dapat penulis simpulkan bahwa prinsip-prinsip
motivasi belajar, yaitu:
a. motivasi intrinsik siswa dalam belajar akan lebih baik daripada
motivasi ekstrinsik.
b. metode pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.

2.1.8 Perencanaan Pengajaran


Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan
digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran
sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi
pembelajaran yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di
akhir kegiatan belajar. Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan
tentang metode/prosedur dan teknik yang digunakan selama proses pembelajaran
berlangsung (Hamzah, 2009: 2). Komponen strategi pembelajaran menurut
Hamzah (2009: 96) terdiri dari:

12
Universitas Sriwijaya

1. Kegiatan Pra pembelajaran Kegiatan pra pembelajaran dianggap penting


karena dapat memotivasi anak didik, mereka juga akan mendapat petunjuk
yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Penyajian InformasiPenyajian informasi harus dilakukan karena
dengan adanya penyajian informasi, anak didik akan tahu seberapa
jauh materi pembelajaran yang harus mereka pelajari.
3. Peran Serta Anak DidikAnak didik harus diberi kesempatan berlatih
(terlibat) dalam setiap langkah pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
4. Pengetesan Ada empat macam tes acuan patokan yang dapat digunakan,
yaitu: tes tingkah laku masukan, prates, tes sisipan, dan pascates.
Pengetesan perlu dilakukan untuk memberikan umpan balik bagi
pengajar untuk memperbaiki, merevisi, baik materi pembelajaran,
strategi pembelajaran, maupun strategi pengetesan.
5. Kegiatan Tindak Lanjut Kegiatan tindak lanjut harus dilakukan
karena rancangan pembelajaran dalam mata pelajaran tertentu
dapat dikuasai seluruhnya oleh anak didik diukur dari penguasaan
pascates.
Menurut oemar hamalik (2010: 135) perencanaan pengajaran adalah
membantu seorang pengajar agar lebih memahami lebih jelas tentang tujuan
pendidikan sekolah dan hubunganya dengan pengajaran yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tertentu.

2.1.9 Evaluasi pengajaran


Definisi evaluasi diperkuat oleh Sukardi (2008: 1) yang menyatakan
bahwa evaluasi merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan,
dan mengomunikasikan suatu informasi bagi keperluan pengambil
keputusan. Evaluasi selalu mengandung proses. Proses evaluasi harus tepat
tehadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam bahasa perilaku.
Beberapa tingkah laku yang sering muncul serta menjadi perhatian para guru
adalah tingkah laku yang dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu

13
Universitas Sriwijaya

pengetahuan intelektual (cognitives),keterampilan (skills),dan values atau


attitudesatau yang dikategorikan ke dalam affective domain.

2.1.10 Tenaga Pengajar


Menurut Undang-undang RI No. 14 tahun 2005, Dosen adalah
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Pasal 3 ayat (1) dalam (UU RI No. 14 tahun 2005) berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) dalam (UU RI No. 14 tahun 2005), profesi
guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut:

1. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism.


2. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia.
3. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas.
4. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
5. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
6. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
7. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.
8. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
9. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur
hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

14
Universitas Sriwijaya

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Dosen adalah pendidik professional yang


ditugaskan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi melalui
pendidikan sehingga dimana nantinya akan berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional.

2.1.11 Fasilitas

Pengertian fasilitas menurut Yazid (2005:136) adalah merupakan bagian


dari bukti fisik jasa. Disini disebutkan bahwa bukti fisik jasa mencakup seluruh
aspek fasilitas fisik organisaisi atau the servicescape (mencakup : lingkungan
yang diciptakan, buatan manusia, lingkungan fisik jasa). Servicescape berperan
sebagai paket dari jasa yang ditawarkan dalam suatu cara yang berbeda dengan
cara menawarkan barang. Dengan demikian, servicescapeitu merupakan
penampilan tangible organisasi dan karena menjadi sangat penting dalam
membentuk harapan konsumen. Jasa bersifat intangible, karenanya pelanggan
seringkali mengandalkan physical evidence dalam mengevaluasi sebuah jasa
sebelum membelinya dan menilai kepuasannya selama dan setelah konsumsi.

Menurut Tjiptono (144:2006) fasilitas merupakan bagian dari physical


evidence, didalam buku ini dijelaskan secara garis besar, physical evidence
meliputi fasilitas fisik organisasi (servicescape) dan bentuk – bentuk komunikasi
fisik lainnya. Dari menurut beberapa ahli diatas disebutkan bahwa fasilatas adalah
bentuk fisik yang berperan sebagai penunjang media komunikasi yang memiliki
nilai kepuasan.

2.1.12 Media
Menurut Djamarah (2014: 121) media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.

Menurut Criticos yang dikutip oleh Daryanto (2011:4) media merupakan


alat komunikasi yang berfungsi sebagai pembawa pesan dari penyampai ke
penerima.

15
Universitas Sriwijaya

Menurut Azhar Arsyhad (2011:3) media merupakan perantara pesan yang


dikirim ke penerima pesan, yang dalam bahasa latinya media yaitu medius. Dari
pendapat beberapa ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa media adalah suatu alat
perantara komunikasi pembawa pesan baik dalam segi pengetahuan maupun hal
lain yang dikirim kepada penerima pesan .

Menurut Djamarah (2014: 124) adapun macam-macam media menurut jenisnya


diantaranya:

1. Media auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti radio cassette recorde, piringan hitam.
2. Media visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
Media menampilkan slide, gambar atau lukisan dan foto.
3. Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, Karena
meliputi kedua jenis media pertama dan kedua. Media ini dibagi kedalam :
a. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam seperti fillm bingkai suara, film dan cetak suara.
b. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur
suara dan gambara yang bergerak seperti film suara dan video
cassette.

2.2 Kepuasan Mahasiswa


2.2.1 Pengertian Mahasiswa

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008), Definisi mahasiswa adalah


orang yang belajar di perguruan tinggi.

Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba


ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah

16
Universitas Sriwijaya

satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik,


politeknik,sekolah tinggi, institut dan universitas (Hartaji, 2012: 5).
Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang
usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan padamasa remaja
akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas
perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup
(Yusuf, 2012: 27).
Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah
seseorang yang menimba ilmu diperguruan tinggi dengan perkembangan usia
untuk memantapkan diri menjalankan pendidikan yang lebih tinggi.

2.2.2 Peran dan Fungsi Mahasiswa


Sebagai mahasiswa berbagai macam lebel pun disandang, ada beberapa
macam label yang melekat pada diri mahasiswa (dalam Novita, 2014) misalnya:
1. Direct of change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena
sumber daya manusianya yang banyak.
2. Agen Of Change, mahasiswa agen perubahan, maksudnya SDM
untuk melakukan perubahan.
3. Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu tidak akan pernah
habis.
4. Moral Force, mahasiswa merupakan kumpulan orang yang baik.
5. Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial, contohnya
mengontrol kehidupan sosial yang dilakukan masyarakat.

2.2.3 Kepuasan Mahasiswa


Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin “satis” (artinya
cukup baik,memadai) dan “factiion” (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa
diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu
memadai”(Tjiptono dalam Sarjono, 2007). Kepuasan asal katanya adalah
puas yang berarti merasa senang, lega, kenyang, dan sebagainya karena sudah

17
Universitas Sriwijaya

merasai secukup-cukupnya atau sudah terpenuhi hasrat hatinya (Suharno dan


Retnoningsih, 2012:393).
Menurut Parasuuraman Zeithaml, dan Berry (1990) dalam Londong
(2012) mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan terhadap satu jenis pelayanan
yang didapatkannya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diartikan bahwa
kepuasan mahasiswa adalah perasaan mahasiswa terhadap jenis pelayanan yang
didapatkan dari perguruan tinggi. jenis pelayanan yang diukur dalam penelitian ini
adalah kompetensi Dosen dan kepuasan mahasiswa. Berdasarkan pengertian
kepuasan menurut pendapat kotler (2003), maka indicator kepuasan terdiri dari:
1. Harapan adalah perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang
akan diterimanya bila membeli suatu produk.
2. Kinerja adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang diterima setellah
mengkonsumsi produk yang dibeli.
Kepuasan mahasiswa adalah sikap positif mahasiswa terhadap
pelayanan lembaga pendidikan tinggi karena adanya kesesuaian antara harapan
dari pelayanan dibandingkan dengan kenyataan yang diterimanya
(Sopiatin, 2010: 33) berdasarkan pernyataan para ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa adalah sesuatu yang memberikan suatu
pelayanan terhadap apa yang dirasakan mahasiswa sehingga mahasiswa tersebut
merasa senang, lega, cukup, nyaman serta sebanding dengan apa yang mereka
inginkan.

2.2.4 Langkah-Langkah Memuaskan Pelanggan


Menurut Susatyo (2018: 119) ada beberapa langkah cara memuaskan
pelanggan diantaranya :
1. Buatlah segala sesuatau mudah bagi pelanggan
2. Jangan biarkan pelanggan sebagai kelinci percobaan
3. Kenali jenis pelayanan secara keseluruhan
4. Hindari kebijakan yang terlalu kaku
5. Informasikan peraturan yang terbaru
6. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar

18
Universitas Sriwijaya

7. Jangan menganggap pelanggan anda serba tahu, berikan informasi yang


jelas mengenai perusahaan anda secara jelas
8. Memberikan sesuatu yang lebih dari harapan pelanggan
9. Selalu senang dan tanggap terhadap saran dari pelanggan
10. Perhatian terhadap ide-ide pelanggan

2.2.5 Penunjang Kepuasan Mahasiswa


Menurut Susatyo (2018: 109) ada beberapa penunjang yang dapat
dilakukan, dalam rangka memberikan pelayanan yang sehat kepada pelanggan :
1. Sikap
Adalah factor penunjang yang berasal dari seoseorang, sikap merupakan
respon seseorang terhadap sesuatu keadaan. Sikap positif dapat
mendukung keberhasilan dalam pelayanan pelanggan yang bermutu.
2. Etika dan etiket
Dengan memperhatikan etiket pergaulan akan menunjang keberhasilan
dalam pelayanan pelanggan yang bermutu, efektif tersebut adalah sebagai
berikut : a. kesan pertama dan kesan terakhir yang baik. b. memberikan
kesan positif terhadap diri dan perusahaan. c. sopan dalam menerima tamu
dan bertamu. d. sikap tubuh yang baik. e. etika berbicara yang baik.
3. Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian pesan yang dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung.
4. Penampilan diri
Penampilan yang baik hendaknya selalu dalam keadaan rapi dan bersih.
Menghadirkan kepribadian yang sesuai dengan waktu, situasi, tujuan, serta
tempat.

19
Universitas Sriwijaya

2.2.6 Pengukuran Kepuasan Mahasiswa


Kepuasan pelanggan merupakan fokus utama bagi penilaian produk
maupun jasa suatu lembaga guna mengukur ketercapaian tujuannya. Meskipun
belum ada konsesus mengenai cara mengukur kepuasan pelanggan sejumlah studi
menunjukkan bahwa ada 3 aspek penting yang perlu ditelaah dalam rangka
pengukuran kepuasan pelanggan yaitu: kepuasan general, konfirmasi harapan,
yakni tingkat kesesuaian antara kinerja dengan ekspektasi, dan perbandingan
dengan situasi ideal, yaitu kinerja produk dibandingkan dengan produk ideal
menurut persepsi konsumen Fornell (Fandy Tjiptono, 2014:368). Implementasi
mengenai pengukuran kepuasan pelanggan memiliki aspek yang saling terkait
yaitu apa yang diukur (obyek pengukuran), metode pengukuran, dan skala
pengukuran. Kepuasan pelanggan merupakan ukuran yang relatif maka
pengukurannya tidak boleh hanya bersifat one time, single-shot studies melainkan
harus secara reguler (longitudinal) agar dapat menilai perubahan yang terjadi pada
setiap pelanggan. Hasil ini nantinya sebagai patok duga perusahaan dengan
kinerja masa lalu dan kinerja para pesaingnya. Pengukuran kepuasan pelanggan
menurut Kotler & Keller yang dikutip Fandy Tjiptono (2014:369) paling tidak ada
empat metode, antara lain:
1. Sistem Keluhan dan Saran
Setiap organisasi jasa yang berorientasi pada pelanggan wajib akan
memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk
menyampaikan saran, kritik, pendapat dan keluhan.

2. Ghost / Mystery Shopping


Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan
adalah dengan mempekerjakan beberapa orang ghost shopers untuk berperan
sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan dan pesaing. Mereka diminta
melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan dari produk
perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam mengobservasi
perusahaan dan pesaing dalam memberikan layanan dan menangani keluhan
pelanggan.

20
Universitas Sriwijaya

3. Lost Customer Analysis


Perusahaan akan menghubungi para pelanggannya atau setidaknya
mencari tahu pelanggannya yang telah berhenti membeli produk atau yang telah
pindah pemasok, agar dapat memahami penyebab mengapa pelanggan tersebut
berpindah ke tempat lain. Dengan adanya peningkatan customer lost rate, di mana
peningkatan customer lost rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam
memuskan pelanggannya.

4. Survei Kepuasan Pelanggan


Sebagian besar riset kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan
metode survei, baik survei melalui pos, telepon, e-mail, website, maupun
wawancara langsung. Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan
umpan balik langsung dari pelanggan dan juga akan memberikan kesan positif
terhadap para pelanggannya. Beragamnya cara mengukur kepuasan pelanggan
tersebut masih menunjukkan adanya kesamaan dalam enam konsep inti mengenai
obyek pengukuran, diantaranya:
1. Kepuasan pelanggan keseluruhan (Overall Costumer Satisfaction),
dilakukan dengan cara menanyai langsung para pelanggan. Pengukuran dilakukan
terhadap produk/jasa perusahaan dan membandingkannya dengan tingkat
kepuasan pelanggan terhadap produk/jasa pesaing.
2. Dimensi kepuasan pelanggan, dilakukan melalui identifikasi kunci
kepuasan pelanggan, penilaian spesifik produk dan layanan oleh pelanggan,
meminta pelanggan membandingkan produk sejenis perusahaan dengan produk
pesaing, dan meminta pelanggan menentukan dimensi yang palin penting bagi
kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
3. Konfirmasi harapan (Confirmation Of Expectation), buukan merupakan
pengukuran langsung tetapi hasil kesimpulan untuk perbaikan produk dari harapan
pelanggan secara keseluruhan.
4. Niat beli ulang (Repurchase Intention), pengukuran melalui seberapa
sering/kesediaan pelanggan untuk membeli produk atau menggunakan jasa
perusahaan kembali.

21
Universitas Sriwijaya

5. Kesediaan untuk merekomendasi (Willingness to Recomended), biasa


dimanfaatkan pada produk yang niali beli kembalinya relatif lama.
6. Ketidakpuasan Pelanggan (Costumer Dissatisfaction), jaminan kepuasan
pelanggan berupa komplain, return atau pengembalian produk, biaya garansi,
product recall, gethok tular negatif, dan defections (pelanggan beralih ke pesaing).

2.2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan dan Harapan Mahasiswa


Faktor-faktor yang menentukan harapan pelanggan meliputi kebutuhan
pribadi, pengalaman masa lampau, rekomendasi dari mulut ke mulut, dan iklan
(Fandy tjiptono, 2001). Kepuasan terhadap layanan diwujudkan oleh faktor-faktor
sebagai berikut :
a. Komunikasi dari mulut ke mulut, Informasi yang diperoleh dari
masyarakat yang memperoleh pelayanan yang memuaskan ataupun tidak,
akan menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai referensi untuk
menggunakan atau memilih jasa pelayanan.
b. Kebutuhan pribadi, masyarakat selalu membutuhkan pelayanan yang
tersedia sebagai kebutuhan pribadi yang tersedia pada waktu dan tempat
sesuai dengan kebutuhan.
c. Pengalaman masa lalu, masyarakat yang pernah mendapatkan pelayanan
yang memuaskan akan kembali untuk memperoleh layanan yang
memuaskan sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan pengalamannya.
d. Komunikasi eksternal, sosialisasi yang luas dari sistem pelayanan
mengenai fasilitas, sumber daya manusia, serta kelebihan-kelebihan yang
dimiliki suatu institusi akan mempengaruhi pemakaian jasa pelayanan
oleh masyarakat. (Fais dan Sitti Saleha, 2009 : 141).

2.2.8 Biaya Pendidikan


Didalam suatu pendidikan tentu pasti juga ada biaya, tentunya biaya ini
juga dapat mempengaruhi kepuasan mahasiswa, apabila biaya terlalu mahal
sedangkan fasilitas yang kurang akan menimbulkan ketidak puasan dari
mahasiswa itu tersebut. Pengertian biaya menurut Mulyadi (2015:8) “Biaya

22
Universitas Sriwijaya

adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu.
Pengertian biaya menurut Dunia dan Abdullah (2012:22) yaitu “Biaya
adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh
barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang, atau
mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi”.
Sedangkan pengertian biaya menurut Siregar dkk (2014:23) yaitu
“Cost adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau
jasa yang diharapkan memberikan manfaat sekarang atau masa yang
akan datang.” Daridefinisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya dapat
diartikan sebagai nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang
berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi
satu periode akuntansi yang diukur dalam satuan uang.

2.3 Kerangka Berpikir


Pelayanan secara umum adalah kegiatan yang ditawarkan kepada
konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak
dapat dimiliki. Perguruan tinggi merupakan salah satu penyedia jasa pendidikan.
Secara umum, tujuan penyelenggaraan pendidikan termasuk di perguruan tinggi
adalah terciptanya sumberdaya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Semua tujuan tersebut akan terakumulasi melalui proses belajar. Produknya
adalah kemampuan dan prestasi peserta didik. Didalam sebuah kegiatan yang
dilakukan didalam proses pembelajaran khususnya kegiatan proses praktikum
mempunyai beberapa indikator diantaranya yaitu peserta didik, tenaga pengajar,
fasilitas, materi yang diberikan, motivasi, respon, sedangkan mata kuliah itu
sendiri sebagai komponen dari proses praktikum dimana beberapa indikator
tersebut berhubungan dengan kepuasan peserta didik itu sendiri. Dari penjelasan
diatas dapat dibuat alur pemikiran sebagai berikut.

23
Universitas Sriwijaya

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.4 Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar telah


banyak dilakukan di Indonesia, beberapa diantarnya yaitu:

l. Penelitian yang dilakukan Andita (2018: 10) dalam skripsinya yang berjudul
“ Pengaruh Proses Pembelajaran Terhadap Kepuasan Mahasiswa Prodi
Keperawatan Di laboratorium Mini Hospital Universitas Muhammadiyah
Surakarta”. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat pengaruh-pengaruh
proses pembelajaran terhadap kepuasan di laboratorium mini hospital
Universitas Muhammadiyah Surakarta den gan nmlai p- 0,010(p0.05).
2. Penelitian yang dilakukan Warastri (2016: 83) dalam skripsinya yang
berjudul “ Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Fasilitas dan Pelayanan
Perpustakaan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Penggunaan Pelayanan
Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Yogyakarta”. Hasil penelitian
didapatkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi
mahasiswa tentang fasilitas perpustakaan mahasiswa pengguna layanan
perpustakaan terhadap kepuasan mahasiswa pengguna layanan perpustakaan
pusat UNY. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi
(b1) sebesar 0,182 pada taraf signifikansi sebesar 594 Juga diketahui tnitung
Sebesar 3,448 dan nilai signifikasi sebesar 0.001.

3. Penelitian yang dilakukan Indah (2009: ) dalam Skripsinya yang berjudul


Analisis Pengaruh Pembelajaran Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Mahasiswa Dan Loyalitas Mahasiswa (Studi Kasus Pada Undaris Ungaran).

24
Universitas Sriwijaya

Hasil penelitian didapatkan bahwah : Terdapat pengaruh positif antara


variable pembelajaran terhadap variable kepuasan mahasiswa dengan nilai
CR — 2,933 : CR »1.96 dengan taraf signifikan sebesar 0,05 (596). hz :
Terdapat pengaruh positif antara variable kualitas pelayanan terhadap
variable kepuasan mahasiswa dengan nilai CR- 4.492: CR 2 1,96 dengan
taraf signifikan sebesar 0.05 (2 wo). h3 . Terdapat pengaruh positif anatar
variable kepuasan mahasiswa terhadap variable.

2.5 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir diatas, dapat dijukan
hipotesis penilian dengan rumusan bahwa :
Ha = Terdapat hubungan proses praktikum mata kuliah pemesinan 1
terhadap kepuasan mahasiswa pendidikan teknik mesin universitas sriwijaya.
Ho= Tidak terdapat hubungan proses praktikum mata kuliah pemesinan 1
terhadap kepuasan mahasiswa dalam pendidikan teknik mesin universitas
sriwijaya.

25
Universitas Sriwijaya

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Jenis Penelitian


Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
korelasional dimana Menurut Arikunto (2010: 4) penelitian korelasional adalah
penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara
dua variabel atau lebih tanpa melakukan perubahan ,tambahan, atau manipulasi
terhadap data yang sudah ada.
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2015:2) metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Nino
Yudhistira (2013: 20) penelitian deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan
untuk mengungkapkan fakta hubungan antara fenomena yang diteliti melalui
pendeskripsian, pengembangan secara sistematis faktual dan akurat. Menurut
Sugiyono (2015: 8) metode kuantitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, diimana penelitian ini digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Jadi penelitian ini adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan
suatu penelitian yang berupa data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian
yang dianalisi sesuai dengan metode statistik yang digunakan. Sedangkan
Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan
gambaran dan keterangan-keterangan mengenai proses praktikum yang ada di
tempat praktikum.

3.2 Tempat Pelakasanaan dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian yang berjudul “Hubungan Proses Praktikum Mata Kuliah
Pemesinan 1 Terhadap Kepuasan Mahasiswa Universitas Sriwijaya” tempat
penelitian akan dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

26
Universitas Sriwijaya

Universitas Sriwijaya angkatan 2017. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada


semester ganjil tangaal 8 sampai 19 November 2018

3.3 Variabel Penelitian


Menurut Sugiyono (2015: 38) variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya. Variabel
yang terdapat pada penelitian ini terdapat dua variabel yakni proses prktikum dan
kepuasan mahasiswa.

3.4 Definisi Operasional


3.4.1 Proses Paktikum
Proses praktikum itu berupa proses pembelajaran yang dilakukan selama
praktik dengan materi-materi yang diajarkan untuk menunjang dari proses
pembelajaran tersebut. Dimana proses praktikum pembelajaran nyata dari materi
yang telah diajarkan. Dengan indikator : Proses pembelajaran dengan
mengutakmakan keterampilan.

3.4.2 Kepuasan Mahasiswa


Dari pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
kepuasan adalah tingkat dimana seseorang telah membandingkan suatu hasil yang
dirasakan dibandingkan dengan harapanya. Dengan indikator, 1. Berwujud
(Tangibles), 2. Daya tanggap (Responsiveness), 3. Kepercayaan atau Kehandalan
(Reability), 4. Empati (Empaty), 5. Keyakinan (Assurance).

3.5 Populasi dan Sampel


3.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2015: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2017 PTM FKIP Unsri.

27
Universitas Sriwijaya

Tabel 3.1 Jumlah Populasi


No. Kelas Jumlah Mahasiswa
1 Palembang 21 orang
2 Indralaya 43 orang
Jumlah Populasi 64 orang

3.5.2 Sampel
Menurut Riduwan dan Engkos (2011: 40) menyatakan bahwa sampel
adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang
akan diteliti. Sampel dalam penelitian adalah mahasiswa PTM FKIP Unsri
angkatan 2017 kelas Palembang dan kelas Indralaya dimana masing masing
jumlahnya yaitu 21 orang untuk kelas Palembang dan Indralaya 43 orang. Dalam
penentuan sampling ini apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil
seluruhnya untuk dijadikan sampel dan disebut dalam penelitian populasi
(Riduwan dan Engkos, 2011:48). Dikarenakan subjek yang diteliti hanya 64 orang
maka pada penelitian ini menurut pernyataan riduwan dan engkos diambil semua
dan merupakan penelitian populasi.

Tabel 3.2 Jumlah Sampel


No. Kelas Jumlah Mahasiswa
1 Palembang 21 orang
2 Indralaya 43 orang
Jumlah Populasi 64 orang

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2015: 102) instrument penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur penelitiaan yang diamati, baik penelitian tentang
alam maupun sosial. Instrumen pada penelitian ini berupa angket dan observasi.

28
Universitas Sriwijaya

3.6.1 Angket
Menurut Sugiyono (2015: 142) angket adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis untuk dijawab responden. Menurut Suroyo Anwar (2009: 168) angket atau
kuisioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual
atau opini yang berkaitan dengan diri responden, yang dianggap fakta atau
kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh responden. Pada penelitian ini
peneliti menggunakan angket tertutup (kuisioner). Pada angket yang akan
digunakan menggunakan skala likert yang terdiri terdiri dari 4 dan 5 alternatif
jawaban. Pada setiap pertanyaan terdiri dari 4 untuk variabel kepuasan mahasiswa
dan 5 pilihan untuk proses praktikum yang akan diberi jawaban menggunakan
ceklist dan tidak terdapat jawaban salah namun memiliki skor yang berbeda-beda.

Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Angket Proses Praktikum

Kategori Skor Jawaban

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Sedang 3

Tidak Setuju 2

Sangat tidak Setuju 1

Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Angket Kepuasan Mahasiswa

Kategori Skor Jawaban

Sangat puas 5

Puas 4

29
Universitas Sriwijaya

Netral 3

Tidak puas 2

Sangat tidak puas 1

Adapun kisi-kisi penyusunan instrumen angket penelitian ini dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel indikator Sub Nomor item Jumlah


indikator

Persiapan 1,2,3,4,5,6,7 8

Proses Proses Proses 8,9,10,11,12,13,14, 16


praktikum Pembelajaran 15,16,17,18,19,20,
21,22,23

Akhir 24,25,26,27,28,29, 7
kegiatan 30

Fasilitas 3, 4, 10 3

Tangibles Perlengkapan 1, 2, 5, 7, 9 5

Penampilan 6 dan 8 2

Responsiveness Respon 14, 12, 11,16 4

Pelayanan 13, dan 15 2


Kepuasan
mahasiswa Input 18, 19, 22, 24, 6
(masukan) 25,26
Realibility
Output 17, 20, 21, 23 4
(pelaksanaan)

Emphaty Keinginan 27, 28, 29, 30,31 5


memberikan
kepuasan

30
Universitas Sriwijaya

Assurance Motivasi 32, 33,33,34 4

3.6.1.1 Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2015: 121) hasil penelitian yang valid bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada objek dalam penelitian. Uji validitas paada penelitian ini akan dinilai oleh
penilai yang kompeten dan ahli dosen. Kemudian diujicobakan pada mahasiswa
PTM angkatan 2016 dengan jumlah sampel sebanyak 30 mahasiswa.
Untuk menilai tingkat kevalidan instrumen penelitian ini diketahui melalui uji
validitas dengan menggunakan program SPSS. Valid tidaknya instrumen
ditentukan dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan korelasi dengan r
pada taraf kepercayaan 5%. Apabila rhitung lebih besar dari rtabel maka instrumen
dinyatakan valid.

2. Uji Realibilitas
Menurut Sugiyono (2009: 268) reliabilitas berkenaan dengan derajat
konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Reabilitas adalah suatu indeks yang
menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Apabila suatu alata pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala yang sama.

Untuk memperoleh data yang dipercaya, instrumen penelitian yang


digunakan harus reliabel. Uji reliabilitas ini dilakukan menggunakan bantuan
program SPSS dengan ketetuan menurut table berikut:

31
Universitas Sriwijaya

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r


Interval Korelasi Tingkat Hubungan

0,000-0,199 Sangat Rendah

0,200-0,399 Rendah

0,400-0,599 Sedang

0,600-0,799 Kuat

0,800-1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, 2013:231

3.7 Teknik Observasi


Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013: 145) observasi adalah suatu proses
yang kompleks, yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data pengamatan
siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Observasi akan dilakukan per
mahasiswa dengan proses pengambilan data secara bertahap dalam tiga kali
pertemuan.

3.8 Teknik Analisis Data


Sugiyono (2016:244) menyatakan bahwa analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.

3.8.1 Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif dilakukan untuk membuat data memiliki makna dan arti
dengan cara mengolah data yang diperoleh kemudian disusun secara teratur agar

32
Universitas Sriwijaya

lebih mudah dipahami dan dimengerti. Statistik deskriptif digunakan untuk


memberikan gambaran terhadap data yang diperoleh yaitu dari mean, median,
modus dan simpangan baku.
1. Nilai Rata-rata atau Mean (X) menurut Sudjana (2013:67)
⅀𝑓𝑖𝑥𝑖
𝑋=
⅀𝑓𝑖
Keterangan:
X = nilai rata-rata
fi = frekuensi kelas data
xi = kelas data
2. Modus menurut Sudjana (2013:77)
𝑏1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2

Keterangan:
b = batas bawah kelas modal, ialah interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas modal
b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas yang lebih kecil
sebelum kelas interval
b2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas yang lebih besar
sesudah kelas modal.
3. Simpangan baku menurut Sudjana (2013:95)
𝑛⅀𝑓𝑖 𝑥𝑖2 − (⅀𝑓𝑖 𝑥𝑖 )2
𝑆2 =
𝑛(𝑛 − 1)
Keterangan:
S2 = simpangan baku
fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas interval
x = nilai rata-rata hasil tes kelas
xi = tanda kelas intervaln n = banyaknya rata-rata

33
Universitas Sriwijaya

3.8.2 Uji Persyaratan Analisis

3.8.2.1 Uji Normalitas


Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang akan digunakan yaitu uji
normalitas Kolmogorov smirnov, pada penelitian ini akan dibantu dengan aplikasi
SPSS versi 22 . Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, kita bandingkan Lo
ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar. Untuk taraf nyata yang dipilih
(α) = 0,05. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol bahwa populalsi berdistrbusi
normal jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar.
Dalam hal lainnya hipotesis diterima. (Sudjana, 2013: 467)

3.8.2.2 Uji Indepedensi


Uji indepedensi ini dilakukan untuk mengetahui adanya kaitan diantara
kedua variabel. Menurut Sudjana (278: 2015) uji independen adalah untuk
mengetahui apakah ada kaitan antara dua faktor –faktor, jika kedua factor tersebut
tidak ada kaitanya itu disebut independen, sebaliknya jika ada kaitanya maka
faktor-fakto tersebut dependen. Pengujian ini akan dihitung dengan menggunakan
bantuan aplikasi SPSS.

3.8.2.3 Uji Liniearitas


Uji liniearitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana keterikatan
pengaruh linier antar variabel-variabelnya dan dianalisis menggunakan acuan
Fhitung. Pada pengujuan ini akan menggunakan bantuan SPSS. Dengan ketentuan
harga F yang dikonsultasikan dengan harga Ftabel pada taraf signifikan 5%.
Kriterinaya apabila Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel (Fhitung ≤ Ftabel) pada
taraf signifikan 5% maka pengaruh antar variabel dikatakan linier. Sebaliknya
apabila Fhitung lebih besar dari pada Ftabel (Fhitung > Ftabel), maka pengaruh antara
variabel tersebut tidak linier.

3.9 Uji Hipotesis


Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
variabel independen kepada variabel dependen. Untuk melakukan uji hipotesis ini,

34
Universitas Sriwijaya

penulis menggunkan bantuan SPSS. Ho adalah hipotesis yang menyatakan bahwa


tidak ada hubungan antara variabel independen kepada variabel dependen.
Sedangkan Ha adalah hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
variabel independen kepada variabel dependen.
Perhitungan korelasi ini menggunakan perhitungan uji chi square, dimana
perhitungan ini untuk menguji korelasi antara dua variabel yang berskala data
nominal.

35
Universitas Sriwijaya

BAB IV

4.1 Metode Penelitian dan Jenis Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kuantitatif. ) penelitian deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan
untuk mengungkapkan fakta hubungan antara fenomena yang diteliti melalui
pendeskripsian, pengembangan secara sistematis faktual dan akurat. Metode
kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
diimana penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan
oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih
tanpa melakukan perubahan ,tambahan, atau manipulasi terhadap data yang sudah
ada. Semua perhitungan atau pengolahan data diolah menggunakan SPSS Versi
22.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian yang berjudul “ Hubungan Proses Praktikum Mata Kuliah
Pemesinan 1 Terhadap Kepuasan Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Sriwijaya” telah dilaksanakan di PTM FKIP Unsri semester ganjil
tahun ajaran 2018/2019 pada mahasiswa angkatan 2017 baik Palembang maupun
Indralaya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2018 sampai
dengan 19 November 2018.

4.3 Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

36
Universitas Sriwijaya

tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya. Variabel yang terdapat pada penelitian


ini terdapat dua variabel yakni proses prktikum dan kepuasan mahasiswa.

4.4 Definisi Operasional


4.4.1 Proses Paktikum
Proses praktikum itu berupa proses pembelajaran yang dilakukan selama
praktik dengan materi-materi yang diajarkan untuk menunjang dari proses
pembelajaran tersebut. Dimana proses praktikum pembelajaran nyata dari materi
yang telah diajarkan. Dengan indikator : Proses pembelajaran dengan
mengutakmakan keterampilan.

4.4.2 Kepuasan Mahasiswa


Dari pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
kepuasan adalah tingkat dimana seseorang telah membandingkan suatu hasil yang
dirasakan dibandingkan dengan harapanya. Dengan indikator, 1. Berwujud
(Tangibles), 2. Daya tanggap (Responsiveness), 3. Kepercayaan atau Kehandalan
(Reability), 4. Empati (Empaty), 5. Keyakinan (Assurance).

4.5 Populasi dan Sampel


4.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa angkatan 2017 PTM FKIP Unsri.

Tabel 4.1 Jumlah Populasi


No. Kelas Jumlah Mahasiswa
1 Palembang 21 orang
2 Indralaya 43 orang
Jumlah Populasi 64 orang

37
Universitas Sriwijaya

4.5.2 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 64 orang, sesuai
dari pernyataan Ridwan dan Engkos maka pada penelitian ini subjek akan diambil
seluruhnya dan merupakan penelitian populasi

Tabel 4.2 Jumlah Sampel


No. Kelas Jumlah Mahasiswa
1 Palembang 21 orang
2 Indralaya 43 orang
Jumlah Populasi 64 orang

4.6 Uji Coba Instrumen


4.6.1 Uji Validitas
Sebelum peneliti menyebarkan angket kepada sampel, angket terlebih
dahulu di validasi dengan dosen ahli yang tentunya memahami materi mata kuliah
tentang pemesinan yaitu Bapak Elfahmi Dwi Kurniawan, S.Pd.,M.Pd.T. yang
dilaksanakan pada tanggal 7 November 2018. Hasil uji angket tersebut dinyatakan
valid dalam bentuk angket dan siap diuji cobakan kepada mahasiswa angkatan
2015 terlebih dahulu untuk mengetahui valid dan tidak valid soal butir angket
tersebut, selanjutnya setelah angket sudah ditetatpkan mana yang valid dan yang
tidak valid, angket tersebut akan disebarkan kepada mahasiswa 2017. Dengan
langkah perhitungan Analiza- Corelate- Bivariate- output.
Setelah angket diujicobakan kepada mahasiswa PTM angkatan 2015
didapatkan data yang sudah diolah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Validasi Variabel Proses Praktikum


No butir rxy Rtabel 5% (30) Keterangan
item
1 0,765 0,361 Valid
2 0,302 0,361 Tidak Valid

38
Universitas Sriwijaya

3 0,257 0,361 Tidak Valid

4 0,769 0,361 Valid

5 0,845 0,361 Valid

6 0,695 0,361 Valid

7 0,394 0,361 Valid

8 0,458 0,361 Valid

9 0,702 0,361 Valid

10 0,562 0,361 Valid

11 0,168 0,361 Tidak Valid

12 0,226 0,361 Tidak Valid

13 0,700 0,361 Valid

14 0,672 0,361 Valid

15 0,671 0,361 Valid

16 0,261 0,361 Tidak Valid

17 0,741 0,361 Valid

18 0,430 0,361 Valid

19 0,676 0,361 Valid

20 0,583 0,361 Valid

21 0,240 0,361 Tidak Valid

22 0,841 0,361 Valid

23 0,693 0,361 Valid

24 0,704 0,361 Valid

25 0,605 0,361 Valid

26 0,741 0,361 Valid

39
Universitas Sriwijaya

27 0,302 0,361 Tidak Valid

28 0,757 0,361 Valid

29 0,694 0,361 Valid

30 0,835 0,361 Valid

Sumber Hasil Pengolahan Data, 2018


Dapat dilihat dari tabel validitas proses praktikum diatas terlihat bahwa
ada butir item soal yang tidak valid, maka kita eliminasi butir item yang tidak
valid dan kita ambil yang validnya dengan begitu didapatkan butir item yang valid
pada angket proses praktikum berjumlah 23 butir item.

Tabel 4.4 Validasi Kepuasan Mahasiswa


No butir item rxy Rtabel 5% (30) Keterangan

1 0,693 0,361 Valid


2 0,349 0,361 Tidak Valid

3 0,667 0,361 Valid

4 0,693 0,361 Valid

5 0,632 0,361 Valid

6 0,596 0,361 Valid

7 0,528 0,361 Valid

8 0,103 0,361 Tidak Valid

9 0,730 0,361 Valid

10 -0,42 0,361 Tidak Valid

11 0,590 0,361 Valid

12 0,693 0,361 Valid

13 0,177 0,361 Tidak Valid

40
Universitas Sriwijaya

14 0,410 0,361 Valid

15 0,693 0,361 Valid

16 0,865 0,361 Valid

17 0,613 0,361 Valid

18 0,865 0,361 Valid

19 0,014 0,361 Tidak Valid

20 0,528 0,361 Valid

21 0,693 0,361 Valid

22 0,638 0,361 Valid

23 -0,035 0,361 Tidak Valid

24 0,865 0,361 Valid

25 0,534 0,361 Valid

26 0,703 0,361 Valid

27 0,822 0,361 Valid

28 0,822 0,361 Valid

29 0,088 0,361 Tidak Valid

30 0,693 0,361 Valid

31 0,743 0,361 Valid

32 0,787 0,361 Valid

33 0,584 0,361 Valid

34 0,645 0,361 Valid

35 0,799 0,361 Valid

Hasil Pengolahan Data, 2018


Dapat dilihat dari tabel validitas kepuasan mahasiswa diatas terlihat bahwa ada
butir item soal yang tidak valid, maka kita eliminasi butir item yang tidak valid

41
Universitas Sriwijaya

dan kita ambil yang validnya dengan begitu didapatkan butir item yang valid pada
angket kepuasan mahasiswa berjumlah 28 butir item.

4.6.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas akan diterima jika nilai Cronbrach’s Alpha ≥ 0,70 maka
data dinyatakan reliable, perhitungan dilakukan dengan langkah Analize- Scale-
Reanility Analysis- copy data dari exel tanpa skor total- statistic- centang- scale if
item deleted- output. Hasil dari pengujian relibilitas terhadap semua variabel
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Uji reliabilitas
Varibel Cronbach’s rtabel 5% (30) Keterangan
Alpha
Proses Praktikum 0,924 0,70 Reliable
Kepuasan Mahasiswa 0,932 0,70 Reliable
Sumber : Pengolahan Data 2019

Dapat kita lihat tabel uji realibilitas diatas bahwa nilai cronbrach alpha
proses praktikum r hitung 0,924 ≥ r tabel 0,70 , dan yang kepuasan mahasiswa
cronbrach nilai r hitung 0,932 ≥ r tabel 0,70 yang artinya bahwa angket yang
diujikan tersebut diatas dinyatakan reliable.

4.7 Teknik Observasi


Observasi adalah suatu proses yang kompleks, yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Observasi dalam penelitian ini dilakukan pada
tanggal 8,10 dan 12 oktober untuk mengumpulkan data pengamatan siswa ketika
proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan per mahasiswa
dengan proses pengambilan data secara bertahap dalam tiga kali pertemuan.
Teknik ini hanya digunakan sebagai data pendukung dalam perhitungan penelitian
ini.

42
Universitas Sriwijaya

4.8 Teknik Analisis Data


4.8.1 Analisis Data Deskriptif
Dari hasil perhitungan yang dilakukan pada variabel proses praktikum
pada deskripsi data kelas Palembang maupun Indralaya nilai mean yaitu 1796,50,
median 1800,00, mode 1800, std deviation 96,073, variance 9230,095, range 560,
minimum 1560, maximum 2120, dan sum 114976.
Selanjutnya perhitungan dari variabel kepuasan mahasiswa pada deskripsi
data kelas Palembang dan indralaya nilai mean 2364,36, median 2360,00, mode
2360, std deviation 78,521, variance 6165,472, range 320, minimum 2220,
maximum 2540, dan sum 151319.

Tabel 4.6 Data Hasil Analisis Deskriptif


Statistics
proses_prakti kepuasan_ma
kum hasiswa
N Valid 64 64
Missing 0 0
Mean 1796,50 2364,36
Median 1800,00 2360,00
Mode 1800 2360
Std. Deviation 96,073 78,521
Variance 9230,095 6165,472
Range 560 320
Minimum 1560 2220
Maximum 2120 2540
Sum 114976 151319
Sumber : Pengolahan Data 2019

43
Universitas Sriwijaya

4.8.1.1 Proses Praktikum


Berikut disajikan tabel distribusi frekuensi dari variabel proses praktikum :

No Interval Frekuensi
1. 1560 – 1639 2
2. 1640 – 1719 9
3. 1720 – 1799 18
4. 1800 – 1879 24
5. 1880 – 1959 9
6. 1960 – 2039 1
7. 2040 – 2119 1

4.8.1.2 Kepuasan Mahasiswa


Berikut disajikan tabel distribusi frekuensi dari variabel proses praktikum :

No Interval Frekuensi
1. 2220 – 2265 9
2. 2266 – 2311 7
3. 2312 – 2357 10
4. 2358 – 2403 14
5. 2404 – 2449 16
6. 2450 – 2495 6
7. 2496 – 2541 2

44
Universitas Sriwijaya

4.8.2 Uji Persyaratan Analisis


Semua uji persyaratan analisis ini dilakukan menggunakan bantuan SPSS
versi 22.
4.8.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang akan digunakan pada
penelitian ini dengan bantuan SPSS Versi 22. Hasil dari uji normalitas variabel
proses praktikum dan kepuasan mahasiswa berdasarkan uji kolmogrof smirnov
sebagai berikut:

Tabel 4.7 Uji Normalitas proses praktikum dan kepuasan mahasiswa

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


proses_prakti kepuasan_mah
kum asiswa
N 64 64
a,b
Normal Parameters Mean 1795,41 2364,36
Std.
92,670 78,521
Deviation
Most Extreme Differences Absolute ,081 ,097
Positive ,067 ,096
Negative -,081 -,097
Test Statistic ,081 ,097
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200 ,200c,d
Sumber : Pengolahan Data 2019

Pada uji normalitas Kolmogorov-Smirnov diatas, menunjukan nilai sig


pada kedua variabel, pada variabel proses praktikum menunjukan nilai sig 0,200 >
0,05 maka, data variabel proses praktikum dinyatakan berditribusi normal.
Selanjutnya pada variabel kedua yaitu kepuasan mahasiswa menunjukan
bahwa nilai sig 0,200 > 0,05 maka, data variabel kepuasan mahasiswa juga
berdistribusi normal.

45
Universitas Sriwijaya

4.8.2.2 Uji Indepedensi


Uji indepedensi ini dilakukan untuk mengetahui adanya kaitan diantara
kedua variabel. Dari hasil yang didapatkan pada perhitungan di aplikasi SPSS
versi 22, variabel proses praktikum kelas Palembang dan Indralaya menunjukan
nilai sig 0,548 > 0.05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan variabel
proses praktikum kelas Palembang dan Indralaya. Berikut tabel uji indepedensi
prose praktikum :

Tabel 4.8 Uji Indepedensi Variabel Proses Praktikum

Sumber : Pengolahan Data 2019

Selanjutnya hasil dari variabel kepuasan mahasiswa kelas Palembang dan


Indralaya menunjukan nilai sig 0,819 > 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang
signifikan variabel kepuasan kelas Palembang dan indralaya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel proses praktikum dan kepuasan mahasiswa terdapat
hubungan yang signifikan. Berikut tabel uji indepedensi kepuasan mahasiswa :

Tabel 4.9 Uji Indepedensi Kepuasan Mahasiswa

Sumber : Pengolahan Data 2019

46
Universitas Sriwijaya

4.8.2.3 Uji Linearitas


Uji liniearitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana keterikatan
pengaruh linier antar variabel-variabelnya dan dianalisis menggunakan acuan
Fhitung. Pada pengujuan ini akan menggunakan bantuan SPSS versi 22. Hasil uji
linearitas variabel proses praktikum dan kepuasan mahasiswa kelas Palembang
dan Indralaya sebagai berikut :

Tabel 4.10 Uji lineritas variabel proses praktikum dan kepuasan mahasiswa

Sumber : Pengolahan Data 2019


Berdasarkan hasil uji lineritas diatas diketahui nilai sig. Deviation from
linearity sebesar 0,925 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang linier antara variabel proses praktikum dan kepuasan mahasiswa.

4.9 Uji Hipotesis


Uji hipotesis ini dilakukan menggunakan uji chi square dimana uji ini
digunakan untuk menguji data bentuk nominal dengan bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel. Berikut tabel uji chi square yang telah
dilakukan perhitungan :
Tabel 4.11 Uji Chi Square
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 52,599a 36 ,036
Likelihood Ratio 53,706 36 ,029
Linear-by-Linear
1,207 1 ,272
Association
N of Valid Cases 64
Sumber : Pengolahan Data 2019

47
Universitas Sriwijaya

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta.

Bahri Djamah Syaiful, Aswan Zain. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakata: PT.
Rineka Cipta.

Engkos Ridwan. 2011. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur.


Bandung: Alfabeta

Fandytjiptono. 2006. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.

Fandytjiptono. 2017. Service Management. Yogyakarta: Andi.

Hamalik Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Herlambang Susatyo. 2018. Customer Service. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Salemba Empat.

Sagala Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.


Rajagrafindo.

Slamoto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka.

Sudjana. 2013. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Tarsito Bandung

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suharso. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.

Sukardi. 2008. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

48
Universitas Sriwijaya

49

Anda mungkin juga menyukai