Kelas : IV.D
Prodi : Manajemen
UTS : Metode Penelitian
NIM : 062210172
abStrak
Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan yang dituntut untuk memberikan
pelayanan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para mahasiswa. Salah satu
mutu pendidikan terlihat dari kualitas tenaga pendidik dan kependidikan dalam
memberikan pelayanan akademik. Dengan kualitas pendidikan dan layanan pendidikan
yang baik maka tercapailah kepuasan mahasiswa. Pada kenyataanya, perguruan tinggi
masih memiliki beberapa permasalahan yang menimbulkan ketidakpuasan bagi
mahasiswa. Masalah tersebut bertumpu pada aspek pelayanan administrasi akademik
serta sarana dan prasarana yang dinilai masih belum sepenuhnya memadai.
Masalah pelayanan akademik yang sering dihadapi oleh mahasiswa meliputi jadwal
perwalian yang kurang jelas, jadwal kuliah yang tidak konsisten, kesibukan dosen
pengajar, keterlambatan pengumuman nilai ujian, tidak transparannya nilai
perkuliahan, dan sulitnya menguhubungi dosen tertentu dalam melakukan bimbingan
penyusunan skripsi. Atas dasar uraian di atas, perlu untuk melakukan penelitian tentang
kualitas pelayanan pendidikan dalam upaya meningkatkan kepuasan mahasiswa di
perguruan tinggi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan lokus
penelitian pada Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia Fakultas Manajemen
Pemerintahan, IPDN Kampus Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
metode survei dengan populasi responden adalah mahasiswa (Wasana Praja) angkatan
XXV berjumlah 36 orang. Teknik yang digunakan merupakan teknik sampel
nonprobability sampling dengan pengambilan sample secara purposive sampling.
teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Hasil penelitian
bahwa dimensi Reliability dan Responsiveness memperoleh nilai persentase terendah
(71,35%), diikuti oleh dimensi Assurance sebesar 73,13%, dan Emphaty sebesar
73,74%, sementara skor tertinggi diperoleh dimensi Tangible sebesar 81,25%.
Kata kunci: pelayanan, kepuasan PENDAHULUAN
manusia. Namun, perhatian pada aspek Agar mahasiswa yang dalam hal ini
kualitas jasa pendidikan bisa dikatakan adalah praja IPDN memperoleh apa yang
baru berkembang dalam satu dekade diharapkan, maka pihak perguruan tinggi
terakhir. Keberhasilan jasa pendidikan harus dapat mensinergikan antara harapan
ditentukan dalam memberikan pelayanan mahasiswa dengan visi, misi dan tujuan
yang berkualitas kepada para pengguna organisasi. Sinergitas harapan mahasiswa
jasa pendidikan yakni peserta didik dan dan kepentingan perguruan tinggi akan
masyarakat. Rencana pembangunan tercapai apabila layanan akademik yang
pendidikan jangka panjang 20052025 dilakukan mengedepankan aspek kualitas,
telah dijabarkan ke dalam empat tema fasilitas yang memadai, dan manajemen
pembangunan pendidikan, yaitu yang profesional.
peningkatan kapasitas dan modernisasi Perguruan tinggi sesuai dengan visi dan
(2005-2009), penguatan pelayanan misinya merupakan institusi penggarap
(20102015), penguatan daya saing dan penghasil SDM unggul sebagai
regional (2015-2020) dan penguatan daya jembatan di dalam menghasilkan produk
saing internasional (2020-2025). Rencana berkualitas untuk mampu berkompetisi di
pembangunan ini berimplikasi kepada pasar global. Mahasiswa merupakan
stakeholders pendidikan, sehingga dalam elemen vital dan sentral dalam suatu
pembangunan pendidikan nasional perguruan tinggi. Perguruan tinggi
bertujuan untuk meningkatkan kualitas berkepentingan untuk memenuhi aneka
pelayanan pendidikan yang berdampak dimensi kepuasan, terutama bagi
pada peningkatan kepuasan akademik mahasiswa demi terwujudnya output yang
setiap pengguna jasa pendidikan, berkualitas agar dapat memberikan
utamanya adalah peserta didik. kontribusi terbaik dalam pengabdiannya
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi terhadap masyarakat. Pengelola perguruan
harus dilaksanakan oleh penyelenggara tinggi harus memiliki daya juang untuk
pendidikan tinggi, baik pendidikan tinggi membangun komitmen yang tinggi
yang diselenggarakan oleh pemerintah, terhadap peningkatan kualitas sesuai
swasta maupun masyarakat. Kualitas dengan biaya APBN yang telah
pendidikan yang dicapai selama ini terasa dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat untuk
kurang memberikan bekal kepada lulusan membiayai pendidikan tinggi di IPDN.
perguruan tinggi. Hal tersebut dapat Komitmen tersebut dibuktikan dengan
dibuktikan dari lemahnya daya saing pengajar atau dosen yang memenuhi
lulusan perguruan tinggi Indonesia di kualifikasi, dan fasilitas pembelajaran
kancah Internasional. Pemerintah Pusat yang memenuhi standar menjadi prasyarat
maupun Pemerintad Daerah sebagai utama untuk memberikan kepuasan
stakeholders utama alumni IPDN kepada praja.
perguruan tinggi sudah semestinya
Peran tenaga pendidik dan kependidikan
memperoleh apa yang diinginkan yaitu
dalam memberikan pelayanan akademik
ASN yang profesional sesuai dengan
kepada praja harus sepadan dengan biaya
keahliannya.
yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah
Pusat. Di sisi lain, ketersediaan dan
2
Analisis Kualitas Pelayanan Akademik dan ... (Marthalina)
Harga sebagai sesuatu yang harus 2011 dan berlokasi di kampus IPDN
diberikan pengguna jasa untuk Jakarta. Prodi S-1 Manajemen Sumber
memperoleh sejumlah jasa dan pelayanan Daya Manusia telah berperan aktif dalam
menjadi salah satu komponen dari mengembangkan ilmu pengetahuan terkait
pemasaran yang memengaruhi pilihan manajemen sumber daya manusia. Namun
pengguna jasa. Dalam beberapa kasus demikian, Prodi S-1 Manajemen Sumber
ditemukan bahwa pengguna jasa tidak Daya Manusia terus dituntut untuk selalu
segan-segan untuk mengeluarkan biaya memperbaiki kualitas proses
yang cukup tinggi untuk memperoleh pendidikannya disertai dengan upaya
produk yang berkualitas. Penentuan peningkatan relevansinya dalam rangka
produk jasa dapat dikaitkan dengan persaingan global.
konsep net value, semakin besar manfaat Upaya melakukan perbaikan baik
yang dirasakan disbanding biaya yang dibidang pelayanan, akademik,
dikeluarkan akan dinilai konsumen infrastruktur telah banyak dilakukan,
sebagai positf value. upaya ini dimaksudkan sebagai langkah
Menurut Kotler (2003: 52) Setiap untuk memperbaiki mutu praja yang
mahasiswa menghendaki kepuasan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan
maksimal dari setiap layanan yang teknologi sesuai dengan tuntutan
terdapat di lingkungan kampus. Tentunya perkembangan zaman. Praja Prodi S-1
dengan kepuasan maksimal yang didapat Manajemen Sumber Daya Manusia
mahasiswa akan dapat meningkatkan diharapkan memiliki kemampuan bersaing
kesejahteraan bagi yang bersangkutan. pada era global, kompeten dan profesional
Kepuasan adalah tingkat perasaan di bidang Manajemen Sumber Daya
seseorang setelah membandingkan kinerja Manusia sehingga mampu menjadi kader
yang dia rasakan dibandingkan dengan pimpinan bangsa di masa mendatang.
harapannya. Agar peserta didik maupun alumni
Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari memiliki kualifikasi tersebut di atas, maka
perbedaan antara kinerja yang dirasakan Prodi S-1 Manajemen Sumber Daya
dengan harapan. Begitu juga dengan Manusia IPDN melalui Rencana Strategis
mahasiswa yang merupakan pelanggan Prodi S-1 Manajemen Sumber Daya
dari perguruan tinggi. Mahasiswa akan Manusia telah menetapkan program
merasa puas apabila harapan mereka pengembangan kurikulum yang di
dipenuhi dan senang apabila harapan dalamnya terdapat visi dan misi Prodi
mereka dilebihi. Kepuasan mahasiswa Manajemen Sumber Daya Manusia.
akan tercermin dari loyalitasnya kepada Tujuannya adalah untuk mengembangkan
almamater dan tentunya akan kurikulum yang dinamis yang mengikuti
menghasilkan output yang baik kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan
almamaternya. teknologi serta kebutuhan stakeholders.
Prodi S-1 Manajemen Sumber Daya Untuk mencapai salah satu tujuan tersebut
Manusia merupakan salah satu program Prodi S-1 Manajemen Sumber Daya
studi yang ada pada Institut Pemerintahan Manusia telah melaksanakan pengukuran
Dalam Negeri (IPDN) yang didirikan pada penilaian kepuasan praja terhadap
4
Analisis Kualitas Pelayanan Akademik dan ... (Marthalina)
5
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 1 – 18
pelanggan
13
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 1 – 18
15
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 1 – 18
17
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 1/ Juni 2018: 1 – 18
18