Anda di halaman 1dari 12

A K P P T

(Kasus pada Prodi Magister Pendidikan Ekonomi Unnes)

Kardoyo dan Ahmad Nurkhin


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
email: kardoyo_unnes@yahoo.co.id

Abstrak: Fokus penelitian ini adalah pengukuran kepuasan pelayanan terhadap mahasiswa, penelusuran
lulusan, dan kepuasan pengguna lulusan. Populasi penelitian adalah mahasiswa Prodi Magister Pendidikan
Ekonomi PPs Unnes yang aktif pada semester gasal 2015/2016, lulusan, dan pengguna lulusan. Alat yang
digunakan adalah instrumen SERVQUAL yang dikembangkan dari Parasuraman et al. (1994) untuk
mengukur kepuasan mahasiswa. Instrumen pengukuran kesesuaian lulusan dan kepuasan pengguna lulusan
berdasarkan pedoman akreditasi BAN PT. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif
dan importance-performance analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis
kepuasan layanan terdapat dua dimensi layanan yang harus menjadi prioritas utama untuk segera diperbaiki,
yaitu dimensi acces dan reliability. Hasil lainnya menunjukkan bidang pekerjaan alumni telah sesuai
dengan visi misi prodi dan alumni berpendapat materi dan proses perkuliahan sangat relevan dengan
bidang pekerjaan yang digeluti sekarang sehingga sangat membantu menyelesaikan pekerjaan. Terakhir,
kepuasan pengguna terhadap kompetensi lulusan termasuk dalam kategori sangat bagus.

Kata kunci : mahasiswa, lulusan, pengguna lulusan, kualitas layanan, Importance-Performance Analysis

ANALYSIS TOWARDS UNIVERSITIES' SERVICES SATISFACTION

Abstract:The study focuses on the measurement of satisfaction withstudent services, tracer study and
stakeholder satisfaction. The study population is students of Economics Education Master Program of PPs
Unnes in the odd semester of 2015/2016, graduates and stakeholders. SERVQUAL instrument developed
by Parasuraman et al. (1994) is employed to measure student satisfaction. The compatibility between
the graduate and stakeholder satisfaction is measured based on BAN PT accreditation guidelines. Data
were analyzed using descriptive statistical analysis, and the Importance-Performance Analysis (IPA). The
results show that, in terms of service satisfaction analysis, two dimensions of service should be improved
immediately, i.e. access and reliability. It has also been revealed that the fields of alumni’s job have been
in accordance with the vision and mission of the study program and that the material and lecture have
been highly relevant to their field of work. Lastly, stakeholders are found to be highly satisfied with
graduate competencies.

Keywords: students, stakeholder, servicequality, Importance-Performance Analysis

PENDAHULUAN berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas


Penyelenggaraan pendidikan saat ini ditun- pendidikan tinggi telah, sedang, dan akan terus
tut dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dilaksanakan. Strategi pengembangannya antara
bagi pelanggannya. Kualitas pelayanan mencer- lain dilakukan dengan menerapkan paradigma
minkan kualitas manajemen pendidikan. Rifandi baru berupa peningkatan kualitas berkelanjutan
(2013:125) menyatakan bahwa Pendidikan Tinggi di masa mendatang yang dikenal Total Quality
merupakan salah satu pilar penting dalam pem- Management (TQM). Ramseook-Munhurrun et
bangunan suatu bangsa. Sebagai jenjang pen- al. (2010) dan Silva and Fernandes (2012) menge-
didikan paling tinggi dalam sistem pendidikan mukakan bahwa studi tentang kualitas pelayanan
nasional, pendidikan tinggi menjadi ujung tombak di dunia pendidikan telah meningkat perhatiannya
dalam mendorong perkembangan suatu bangsa. seiring dengan permintaan pasar atas pendidikan
Supriyanto (2011:17) mengemukakan bahwa yang berkualitas.

164
165

Jain et al. (2011) mengemukakan bahwa Jumlah mahasiswa mengalami peningkatan yang
institusi akademik membutuhkan inovasi berkelan- signifikan, khususnya pada tahun 2014. Jumlah
jutan, diversitas struktur, dan menemukan cara lulusan adalah 24 orang (baru 50% pada dua
baru untuk memberikan pelayanan kepada pe- angkatan pertama). Artinya, masih membutuhkan
langgannya secara lebih efektif. Hal ini ditujukan program khusus untuk memberikan dorongan
untuk memperoleh keuntungan kompetitif de- kepada mahasiswa untuk segera menyelesaikan
ngan institusi akademik lainnya. Caranya adalah studi.
dengan lebih memahami kepuasan pelanggan Kenyataan yang ada tersebut memberikan
dan persepsi pelanggan atas kualitas pelayanan arti bahwa Prodi harus melaksanakan kegiatan
yang diberikan dan yang telah dirasakan. Namun perbaikan dan pengembangan. Pertama, terkait
demikian, Sharabi (2013) berpendapat bahwa per- dengan mahasiswa sebagai pelanggan. Dalam
guruan tinggi masih belum memberikan perhatian hal ini, prodi harus bisa menangkap sejauh mana
dalam pelayanan kepada pelanggan. Perguruan tingkat kepuasan yang dirasakan. Hal ini penting
tinggi harus lebih efisien dan berpartisipasi dalam untuk menjadikan “pelanggan” sebagai sarana
persaingan global yang kompetitif dimana ekspek- promosi prodi ke calon mahasiswa baru. Jika ma-
tasi pelanggannya semakin meningkat. Trivellas hasiswa mengalami kepuasan yang positif, hal itu
and Dargenidou (2009) mengkaitkan kepemim- akan membuat informasi positif bagi masyarakat
pinan dengan kualitas pelayanan. Kepemimpinan secara umum khususnya calon mahasiswa. Hasil
di perguruan tinggi harus mampu menciptakan penelitian Dirwan (2014:389) menunjukkan
budaya pelayanan sehingga karyawan mempunyai bahwa terdapat pengaruh dari kualitas pelayanan
kinerja yang maksimal melalui komunikasi yang terhadap motivasi berprestasi mahasiswa.
baik, motivasi dan penyediaan kesempatan bagi Alat yang akan digunakan untuk mengukur
karaywan untuk berkembang. kepuasan pelanggan (khususnya layanan aka-
Konsep kualitas pelayanan yang diterapkan demik dan administratif) adalah Importance-
di perusahaan mulai digunakan dalam penyeleng- Performance Analysis (IPA) yang dikembangkan
garaan pendidikan tinggi seperti pelayanan prima, oleh Martilla & James (1977). Kualitas layanan
TQM, dan konsep lainnya. Namun demikian, dapat diukur dengan menggunakan instrumen
Primiani dan Ariani (2005:178) berpendapat SERVQUAL dikembangkan dari Parasuraman
bahwa kualitas pelayanan di dunia pendidikan et al. (1994), (Algifari, 2015). Ramseook-Mun-
memunyai karakter khusus dan lebih sulit dari- hurrun et al. (2010) mengembangkan EDUSERV
pada pelayanan pada produk yang berwujud. untuk mengukur kualitas pelayanan dalam setting
Organisasi pendidikan adalah penghasil jasa dunia pendidikan. Metode ini diharapkan mampu
yang diharapkan masyarakat untuk mewujudkan memberikan evaluasi secara komprehensif ter-
kualitas sumber daya manusia melalui sistem dan hadap kualitas layanan akademik dan adminis-
hasil pendidikan yang berkualitas. Lebih lanjut ia tratif di podi Magister Pendidikan Ekonomi PPs
mengungkapkan bahwa pelanggan pada organi- Unnes. Banyak penelitian yang telah membukti-
sasi pendidikan sangat berbeda dengan karakter kan kegunaan metode IPA ini di antaranya adalah
pelanggan pada produk korporasi. Pelanggan Angell et al. (2008), Brochado (2009), Muzakiyah
pada lembaga pendidikan mempunyai karakter (2011), Silva and Fernandes (2012), dan Ong
yang berbeda, yaitu mempunyai fungsi yang unik dkk. (2014).
dalam menentukan mutu dari apa yang mereka Kedua, terkait dengan lulusan dan peng-
terima dari dunia pendidikan. guna lulusan. Penelusuran alumni perlu dilakukan
Program studi Magister Pendidikan Ekono- lagi untuk memperoleh informasi tentang lulusan
mi PPs Unnes berdiri pada tahun 2011 dan dan pengguna lulusan. Informasi ini sangat pen-
memperoleh nilai akreditasi B pada tahun 2013. ting bagi prodi untuk memperoleh data kesesuaian
Prodi tersebut terus mengalami perkembangan kerja lulusan dan juga tingkat kepuasan pengguna
dalam kualitas pelayanan pendidikan yang di- lulusan. Penelusuran alumni atau tracer study da-
selenggarakan. Kegiatan pengembangan prodi pat menggunakan instrumen yang dikembangkan
terintegrasi dengan program pencapaian visi misi dari pedoman akreditas prodi S2 yang dikeluarkan
PPs Unnes. Perkembangan prodi dapat dilihat dari oleh Kemenristekdikti sehingga informasi yang
perkembangan jumlah mahasiswa yang diterima akan diperoleh menjadi relevan dengan kegiatan
dari tahun 2011-2015, yaitu 13 mahasiswa pada akreditasi prodi.
angkatan pertama dan 29 pada angkatan kelima.

Analisis Kepuasan Pelayanan Perguruan Tinggi (Kasus pada Prodi Magister Pendidikan Ekonomi Unnes)
166

Fokus penelitian ini adalah pengukuran pelanggan yang mendatangi lembaga pen-
kepuasan pelanggan (mahasiswa), penelusuran didikan tersebut untuk mendapatkan jasa yang
lulusan, dan pengukuran kepuasan pengguna diinginkan.
lulusan. Penelitian ini ditujukan untuk mem- c) Penerima jasanya adalah orang. Jadi merupa-
berikan informasi penting dalam menggambarkan kan jasa yang berbasis orang. Atau di dalam
kualitas pelayanan yang diharapkan dan kualtias jasa biasa disebut kontak tinggi yaitu hubun-
pelayanan yang diterima oleh mahasiswa. Dan gan antara pemberi jasa dengan pelanggan
digunakan untuk menelusur lulusan dan kepuasan tinggi.
pengguna lulusan. d) Hubungan dengan pelanggan berdasarkan
Supranto (2006:237) mengemukakan hubungan keanggotaan, dimana pelanggan
bahwa kualitas adalah sebuah kata yang bagi telah menjadi anggota lembaga pendidikan
penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus tertentu. Sistem pemberian jasanya dilakukan
dikerjakan dengan baik. Definisi dari pelayanan secara terus menerus dan teratur sesuai dengan
itu sendiri adalah upaya maksimal yang diberikan kurikulum yang telah ditetapkan.
oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan Teknik Importance-Performance Anaylisis
industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan (IPA) dikemukakan oleh Martilla & James (1977)
pelanggan sehingga tercapai kepuasan. Parasura- dalam artikel mereka “Importance-Performance
man et al. (1994) menyatakan bahwa layanan atau Analysis” yang dipublikasikan di Journal of Mar-
service didefinisikan sebagai aktifitas ekonomi keting (Algifari, 2015). Martilla dan James (1977)
yang memproduksi waktu, tempat, form atau memperkenalkan Importance-Performance Anal-
kegunaan psikologis. Selanjutnya, bahwa kuali- ysis (IPA) yang merupakan model multi-attribute
tas layanan adalah persepsi pelanggan terhadap dan dapat digunakan untuk menganalisis kinerja
keunggulan suatu layanan. Hanya pelanggan organisasi. Model IPA digunakan untuk mengu-
yang menilai kualitas layanan suatu perusahaan kur kinerja kepuasan yang dianggap penting oleh
berkualitas atau tidak. pelanggan dan kinerja kepuasan yang diterima
Dimensi kualitas layanan menurut Para- oleh pelanggan. Tujuan utama IPA adalah sebagai
suraman, et al. (1994) terdapat lima dimensi alat mendiagnostik untuk memudahkan mengi-
penting yang menentukan tingkat service qual- dentifikasi atribut-atribut yang didasarkan pada
ity yaitu: (a) dimensi Tangible (bukti langsung) kepentingannya masing-masing. Untuk tujuan
adalah penampilan fisik, peralatan, dan sarana tersebut, inteprestasi terhadap kinerja produk atau
komunikasi; (b) dimensi Reliability (keandalan) jasa ditampilkan pada sebuah grafik yang memi-
adalah kemampuan untuk melaksanakan jasa liki empat kuadran, yaitu Kuadran A, Kuadran
sesuai yang telah dijanjikan secara akurat dan B, Kuadaran C, dan Kuadran D. Masing-masing
dapat diandalkan; (c) dimensi Responsiveness kuadran menunjukkan kinerja produk atau jasa
(daya tanggap) yaitu kesediaan untuk membantu yang dinilai.
pelanggan dan memberikan layanan seketika; (d) Kuadran A menggambarkan bahwa pelang-
dimensi Assurance (jaminan) adalah pengetahuan, gan menganggap atribut tersebut penting sehingga
sopan santun, dan kemampuan karyawan untuk pelanggan memiliki harapan yang tinggi pada
menimbulkan rasa percaya dan keyakinan; dan atribut tersebut. Akan tetapi, perusahaan tidak
(e) dimensi Empathy (kepedulian) adalah rasa memberikan pelayanan yang baik terhadap atribut
peduli dan perhatian individual yang diberikan ini. Kuadran A mengisyaratkan perusahaan harus
perusahaan kepada pelanggan. berkonsentrasi untuk memperbaiki kinerjanya
Lupiyoadi dan Hamdani (Sudirman, 2010) pada atribut ini (concentrate here). Kuadran B
menyatakan bahwa karakteristik jasa pada per- menggambarkan atribut yang dianggap penting
guruan tinggi antara lain sebagai berikut. bagi pelanggan, sementara perusahaan sudah
a) Perguruan tinggi termasuk ke dalam kelom- memberikan pelayanan yang baik kepada pelang-
pok jasa murni, dimana pemberian jasa yang gan untuk atribut ini. Dengan demikian, pelayanan
dilakukan didukung alat kerja atau sarana yang diberikan pada atribut di kuadran B ini perlu
pendukung semata. Contoh ruangan kelas, dipertahankan (keep up the good work). Kuadran
kursi, meja, buku buku dan sebagainya. C pada model IPA menggambarkan atribut yang
b) Jasa yang diberikan membutuhkan kehadiran diangggap tidak penting oleh pelanggan dan
pengguna jasa (mahasiswa), dalam hal ini perusahaan memberikan pelayanan yang rendah

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2


167

kepada pelangan untuk atribut ini. Oleh karena Analisis data menggunakan analisis sta-
itu, perusahaan memberikan prioritas yang rendah tistik deskriptif dan analisis dengan metode
pada atribut tersebut (low priority). Kuadran D importance-performance analysis (IPA). Analisis
menggambarkan wilayah aribut yang memiliki statistik deskriptif ditujukan untuk mendeskripsi-
kepentingan rendah bagi pelanggan, akan tetapi kan kepuasan mahasiswa, kesesuaian lulusan, dan
perusahaan memberikan pelayanan yang baik kepuasan pengguna lulusan. Analisis dilakukan
kepada pelanggan. Oleh karena itu, daerah ini dis- dengan menggunakan software SPSS 16.
ebut daerah berlebih (possible overkill). Gambar
1 berikut ini merupakan bentuk asli dari diagram HASIL DAN PEMBAHASAN
derajat kartesius model IPA yang dikembangkan Deskripsi Kepuasan Mahasiswa dengan Me-
oleh Martilla dan James. tode IPA
Indeks kepuasan mahasiswa diukur untuk
mengetahui tingkat kepuasan yang diterima ma-
hasiswa Magister Pendidikan Ekonomi Unnes da-
lam hal layanan administratif. Kepuasan layanan
mahasiswa diukur dalam lima dimensi layanan,
yaitu tangible, reliability, responsiveness, assur-
ance, dan emphaty. Dimensi assurance dibagi
lagi menjadi tiga sub dimensi, yaitu competence,
Gambar 1. Kuadran Model credibility, courtesy, dan security. Dimensi em-
Importance-Performance Analysis phaty terbagi menjadi tiga subdimensi yaitu acces,
Sumber: Martilla, J and James, J. (1977). Importance- communication, dan understanding customer.
Performance Analysis. Journal of Marketing. Hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa sudah
menganggap memuaskan atas layanan yang mere-
METODE ka terima, walaupun nilainya mendekati kurang
Penelitian ini merupakan penelitian kuanti- memuaskan. Indeks kepuasan hanya sebesar 2,51
tatif dengan desain deskriptif dan uji komparasi. atau 62,67 secara rata-rata, sedang data yang lain
Penelitian ditujukan untuk mengukur kepuasan ditunjukkan pada Tabel 1.
mahasiswa prodi Magister Pendidikan Ekonomi Kepuasan mahasiswa juga dihitung melalui
PPs Unnes antara yang diharapkan (importance) persentase kualitas yang telah diterima mahasiswa.
dan yang diterima (perceived) oleh mahasiswa, Hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa
penelusuran lulusan, dan mengukur kepuasan persentase kepuasan mahasiswa sebesar 62,65%,
pengguna lulusan. Penelitian dilakukan selama ini masih tergolong rendah. Artinya, mahasiswa
lima bulan, yaitu pada bulan Juli-November 2015. masih menganggap kurang puas terhadap layanan
Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa, yang diterima. Walaupun demikian, secara rata-
lulusan, dan pengguna lulusan prodi Magister rata mahasiswa berpendapat bahwa layanan yang
Pendidikan Ekonomi PPs Unnes. mereka terima adalah memuaskan.
Data yang digunakan adalah data primer
yang diperoleh dengan menggunakan alat berupa
kuesioner. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur kepuasan mahasiswa adalah merujuk
pada konsep SERVQUAL yang dikembangkan
oleh Parasuraman et al. (1994), (Algifari (2015).
Kualitas pelayanan terdiri dari lima dimensi yaitu:
ketersediaan fisik (tangibles), ketepatan pelayanan
(reliability), kemauan dan kesiapan memberikan
pelayanan (responsiveness), pemahaman dan
sikap sopan (assurance), dan pemahaman ter-
hadap kebutuhan penerima layanan (emphaty).
Instrumen digunakan untuk mengukur kesesuaian
lulusan dan kepuasan pengguna lulusan adalah Gambar 2. Hasil Analisis Kepuasan Layanan
berdasarkan pedoman akreditasi dari BAN PT. dengan IPA

Analisis Kepuasan Pelayanan Perguruan Tinggi (Kasus pada Prodi Magister Pendidikan Ekonomi Unnes)
168

Tabel 1. Indeks Kepuasan Mahasiswa

Kepuasan layanan menggunakan Impor- tersebut kurang dianggap penting oleh ma-
tance-Performance Analysis tampak pada gambar hasiswa tetapi prodi Pendidikan Ekonomi S2
2 berikut ini. Hasil analisis IPA adalah sebagai telah memberikan layanan dengan kualitas
berikut. baik. Sehingga ketiga dimensi tersebut men-
1. Pada kuadran A terdapat dua dimensi, yaitu jadi berlebihan.
dimensi 8 (acces) dan dimensi 2 (reliability).
Artinya kedua dimensi tersebut dianggap pen- Deskripsi Kesesuaian Alumni
ting oleh mahasiswa namun prodi Pendidikan Jumlah alumni yang mengembalikan kue-
Ekonomi S2 Unnes memberikan layanan de- sioner dalam penelitian ini adalah sebanyak 11
ngan kualitas yang buruk. Dengan demikian, orang atau 46% dari 24 lulusan program Magister
kedua dimensi ini harus menjadi prioritas Pendidikan Ekonomi PPs Unnes. Berdasarkan
utama untuk diperbaiki. jenis pekerjaan, sebanyak 8 orang (73%) lulusan
2. Pada kuadran B terdapat tiga dimensi, yaitu bekerja sebagai guru, baik di sekolah swasta
dimensi 5 (courtesy), dimensi 6 (credibility), (25% atau 2 orang) maupun di sekolah negeri
dan dimensi 1 (tangible). Artinya, ketiga (75% atau 6 orang). Sebanyak 3 orang (18%)
dimensi tersebut dianggap penting oleh ma- berprofesi sebagai dosen di jurusan Pendidikan
hasiswa dan prodi Pendidikan Ekonomi S2 Ekonomi FE Unnes, yaitu Kardiyem, Inaya Sari
telah memberikan layanan dengan kualitas Melati, dan Kemal Budi Mulyono. Dari keterang-
yang baik sehingga ketiga dimensi ini harus an tersebut, maka dapat dikatakan bahwa banyak
dipertahankan prestasinya. alumni yang bekerja di bidang pendidikan, baik
3. Pada kuadran C terdapat dua dimensi, yaitu sebagai guru maupun dosen. Berdasarkan jumlah
dimensi 10 (understanding the customer) dan gaji yang diterima terakhir, sebanyak 55% atau 6
dimensi 3 (responsiveness). Artinya, kedua orang menerima gaji sekitar Rp 1.500.000,00 s.d.
dimensi ini dianggap kurang penting oleh Rp 3.500.000,00 dan sebanyak 45% atau 5 orang
mahasiswa tetapi prodi Pendidikan Ekonomi menerima gaji sebesar Rp 3.500.000,00 s.d. Rp
S2 telah memberikan layanan dengan kualitas 5.500.000,00.
rendah. Dengan demikian, kedua dimensi ini Alumni juga diminta memberikan jawaban
menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki. atas relevansi mata kuliah yang diterima saat
4. Pada kuadran D terdapat tiga dimensi, yaitu kuliah dan proses pembelajaran dengan peker-
dimensi 7 (security), 4 (competence), dan 9 jaan saat ini. Secara umum, alumni berpendapat
(communication). Artinya, ketiga dimensi sangat positif. Alumni menyatakan bahwa mata

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2


169

Tabel 2. Jawaban Responden terhadap Relevansi Mata Kuliah dan Proses Pembelajaran di Mag-
ister Pendidikan Ekonomi dengan Pekerjaan Saat ini

kuliah yang diterima saat kuliah beserta proses skor untuk masing-masing item kesesuaian yang
pembelajarannya sangat membantu pelaksanaan ditanyakan.
tugas sebagai guru atau dosen. Rangkuman jawab-
an alumni atas pertanyaan relevansi ini tampak Deskripsi Kepuasan Pengguna Lulusan
pada Tabel 2. Penelitian ini juga mengukur tingkat kepua-
Bagian berikutnya yang ditanyakan kepada san pengguna lulusan. Pengguna lulusan diminta
alumni adalah mengenai usulan mata kuliah. untuk memberikan tanggapan terhadap sembilan
Berdasarkan jawaban responden diketahui bahwa (9) item atau jenis kemampuan yang dimiliki
sebagian besar alumni mengusulkan mata kuliah oleh alumni Program Studi Magister Pendidikan
kewirausahaan (studi kelayakan bisnis) dan meto- Ekonomi PPs Unnes. Selain itu, pihak pengguna
dologi penelitian serta publikasi ilmiah. Alumni lulusan juga diminta masukan atas kompetensi
juga memberikan masukan atas keterampilan apa yang seharusnya dimiliki oleh lulusan yang
yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing sesuai dengan dunia kerja serta saran/masukan un-
lulusan program Magister Pendidikan Ekonomi tuk perbaikan penyelenggaraan pendidikan pada
PPs Unnes. Keterampilan berkomunikasi (public program studi Magister Pendidikan Ekonomi PPs
relation), keterampilan pengembangan teknologi Unnes (bisa terkait kurikulum, fasilitas, pengua-
pembelajaran, keterampilan berwirausaha, dan saan teknologi informasi, dan lain sebagainya).
keterampilan meneliti serta publikasi ilmiah Tabel 4 berikut ini menunjukkan hasil tanggapan
menjadi keterampilan yang banyak disarankan pengguna lulusan atas kompetensi yang dimiliki
oleh alumni. oleh lulusan prodi Magister Pendidikan Ekonomi
Kesesuaian kompetensi dengan pekerjaan PPs Unnes. Integritas menjadi kemampuan yang
yang digeluti sekarang alumni Program Studi paling tinggi dimiliki oleh alumni, yaitu menda-
Magister Pendidikan Ekonomi PPs Unnes men- patkan skor 3,63 atau sangat baik. Kemampuan
jadi bagian terakhir yang ditanyakan kepada res- bahasa asing menjadi kemampuan yang memper-
ponden (alumni). Dengan menggunakan rentang oleh skor paling rendah, yaitu hanya sebesar 2,50
skor 1-5, alumni secara rata-rata memberikan skor atau cukup baik. Rentang skor adalah 1-4.
4,13 artinya sangat sesuai. Tabel 3 menunjukkan
Analisis Kepuasan Pelayanan Perguruan Tinggi (Kasus pada Prodi Magister Pendidikan Ekonomi Unnes)
170

Tabel 3. Kesesuaian Kompetensi dengan Pekerjaan yang Digeluti Sekarang Alumni Program Studi
Magister Pendidikan Ekonomi PPs Unnes

Pengguna lulusan memberikan masukan understanding customer. Artinya, kedua dimensi


kepada pengelola prodi, diantaranya; perbaikan ini dianggap kurang memuaskan oleh mahasiswa,
fasilitas umum yang ada di kampus seperti MCK sedangkan dua dimensi yang memperoleh skor
dan parkir, perbaikan kurikulum, dan pening- tertinggi tangible dan courtesy merupakan dua
katan sosialisasi dan publikasi prodi melalui dimensi yang dianggap mahasiswa telah diberikan
website. Sosialisasi informasi peningkatan pro- layanan yang memuaskan. Berdasarkan perhitu-
gram pendidikan melalui website Unnes. Materi ngan persentase kualitas kepuasan yang diterima
perkuliahan dilengkapi dengan kompetensi yang mahasiswa menunjukkan bahwa layanan yang
dibutuhkan untuk pengembangan diri sebagai diberikan masih tergolong rendah, hanya sebe-
guru misalnya membuat penelitian tindakan kelas, sar 62,65%. Artinya, secara umum Prodi harus
artikel, modul, alat peraga. memperbaiki layanan secara menyeluruh untuk
semua dimensi.
Analisis Kepuasan Mahasiswa dengan Metode Hasil analisis Importance-Performance
IPA Analysis memberikan analisis yang lebih kompre-
Analisis kepuasan mahasiswa atas layanan hensif dan mendalam. Analisis IPA tidak hanya
yang diberikan dilakukan dengan menggunakan berpedoman pada skor layanan yang diberikan
perhitungan indeks kepuasan mahasiswa dan oleh mahasiswa, tetapi juga membandingkan apa
analisis Importance-Performance Analysis. yang seharusnya dengan apa yang telah diterima.
Hasil perhitungan indeks kepuasan mahasiswa Artinya, dengan analisis IPA dapat menentukan
menunjukkan bahwa layanan yang diberikan dimensi mana yang harus diperbaiki segera atau
sudah dianggap memuaskan walaupun nilainya diperbaiki tetapi dengan prioritas rendah. Skor
sangat mendekati “kurang memuaskan”. Ter- yang rendah bukan berarti dimensi layanan terse-
dapat dua dimensi layanan yang memperoleh but harus segera diperbaiki. Mahasiswa mungkin
skor terendah, yaitu dimensi acces dan dimensi tidak menganggap penting dimensi layanan terse-

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2


171

Tabel 4. Tanggapan Pihak Pengguna Lulusan

but, sehingga skor yang rendah tidak menjadi Upaya lainnya adalah dengan memberikan
masalah untuk segera diperbaiki. pelatihan intensif (in house training) dengan
Hasil analisis IPA menunjukkan bahwa menghadirkan pakar.
dimensi acces dan dimensi reliability berada Prodi telah menunjukkan layanan yang
pada kuadran A. Kuadran A menunjukkan di- berkualitas baik pada ketiga dimensi layanan lain-
mensi layanan yang sangat penting namun nya, yaitu dimensi courtesy, dimensi credibility,
belum diberikan layanan dengan kualitas yang dan dimensi tangible. Pengelola prodi diharapkan
terbaik artinya harus segera diperbaiki. Dimensi dapat mempertahankan prestasi ini atau mungkin
acces menunjukkan tingkat kemudahan pihak dapat meningkatkan lebih baik lagi. Dimensi
penyedia jasa untuk dihubungi atau ditemui oleh courtesy menunjukkan etika kesopanan, rasa
konsumen. Dengan demikian, mahasiswa meng- hormat, dan keramahan pihak penyedia jasa. Di-
anggap bahwa pegawai atau karyawan di bagian mensi credibility adalah kejujuran dan tanggung
administrasi tidak mudah untuk ditemui. Hal ini jawab pihak penyedia jasa. Dan dimensi tangible
bisa dikarenakan saat mahasiswa membutuhkan meliputi penampilan dan performansi dari fasilitas
layanan, pegawainya sedang keluar atau sedang fisik, peralatan, personel, dan material komu-
mengerjakan tugas di tempat lain atau memang nikasi yang digunakan dalam proses penyampaian
karena karyawannya yang sering tidak ada di layanan. Mahasiswa menganggap ketiga dimensi
ruang layanan. Pengelola harus mengambil kebi- ini dan telah memperoleh layanan dengan kualitas
jakan untuk segera memperbaiki dimensi layanan yang baik. Artinya, petugas layanan merupakan
ini dengan cara melakukan monitoring secara pe- petugas yang jujur dan penuh tanggung jawab,
riodik untuk memantau keberadaan petugas atau petugas yang ramah, sopan dan mempunyai rasa
karyawan di ruang layanan (administrasi). hormat yang baik. Di samping itu, sarana prasa-
Dimensi reliability meliputi kemampuan rana untuk memberikan layanan telah dianggap
pihak menyedia jasa dalam memberikan jasa memenuhi atau baik. Oleh karena itu, pengelola
atau layanan secara cepat dan akurat sehingga prodi harus mempertahankan prestasi ini.
konsumen dapat mempercayai dan mengandal- Perbaikan kualitas pelayanan akan berjalan
kannya. Mahasiswa menganggap bahwa petugas dengan baik jika ditunjang dengan kepemimpinan
atau admisi belum bisa memberikan layanan yang yang mendukung. Kepemimpinan dalam hal ini
baik, yaitu memberikan layanan dengan cepat dan adalah ketua prodi dan direksi PPs harus mampu
akurat. Mahasiswa menganggap bahwa admisi menciptakan budaya pelayanan yang baik dengan
tidak dapat dipercayai dan diandalkan. Hal ini memberikan contoh, motivasi, monitoring, dan
sangat tidak baik jika dibiarkan. Oleh karena itu, kesempatan berkembang bagi karyawan. Hal ini
pengelola prodi harus segera mengambil tindakan sesuai dengan pendapat Trivellas dan Dargenidou
perbaikan. Upaya yang dapat dilakukan adalah (2009). Ia membuktikan pemimpin yang inovatif
meningkatkan kemampuan dan kompetensi dan melaksanakan monitoring yang dapat mem-
petugas layanan untuk bisa mengerjakan layanan berikan jaminan pemberian kualitas pelayanan
dengan cepat dan akurat melalui pengiriman petu- oleh karyawan kepada mahasiswa.
gas ke pelatihan atau bimbingan teknis layanan.

Analisis Kepuasan Pelayanan Perguruan Tinggi (Kasus pada Prodi Magister Pendidikan Ekonomi Unnes)
172

Penggunaan konsep IPA telah mendukung yang menekankan proses perkuliahan berpusat
pendapat Angell et al. (2008) yang menyatakan pada aktivitas mahasiswa. Upaya lainnya adalah
bahwa IPA merupakan alat yang tepat untuk me- menelaah learning outcome lulusan terkait de-
ngukur kualitas pelayanan pada program magister. ngan kemampuan komunikasi dan meneliti serta
Instrumen kualitas pelayanan yang dikembangkan mempublikasikannya di forum ilmiah.
dalam penelitian ini mengacu pada Parasuraman Hal yang menarik adalah mengenai masu-
et al. (1994) yang lebih tepat untuk korporasi. Da- kan alumni terkait dengan usulan mata kuliah.
lam setting dunia pendidikan, pengukuran kualitas Paling tidak terdapat tiga pokok mata kuliah yang
pelayanan perlu mencoba untuk menggunakan diberikan tekanan oleh mahasiswa, yaitu mata
instrumen lain seperti yang disarankan oleh Bro- kuliah bisnis dan wirausaha, penelitian dan pub-
chado (2009) seperti SERVPERF, SERVQUAL, likasi ilmiah, dan materi bidang studi ekonomi/
importance-weighted SERVPERF, importance- akuntansi. Pengelola prodi dapat melakukan
weighted SERVQUAL and HEdPERF. Ram- kajian mengenai kurikulum yang selama ini ber-
seook-Munhurrun et al. (2010) mengembangkan laku termasuk kurikulum yang baru saja disusun
EDUSERV untuk mengukur kualitas pelayanan (Kurikulum 2015) untuk perbaikan sesuai masu-
dalam setting dunia pendidikan. Sementara itu, kan dari alumni. Mata kuliah bisnis dan wirausaha
Jain et al. (2011) menyodorkan model baru dalam mungkin tidak harus nampak pada satu mata
pengukuran kualitas pelayanan yang terdiri dari kuliah sendiri, namun bisa masuk ke dalam mata
dua dimensi utama yaitu program quality dan kuliah lainnya yang relevan. Kemampuan meneliti
quality of life. Program quality mencakup kuri- telah diasah pada mata kuliah metodologi peneli-
kulum, interaksi industri, kualitas input, fasilitas tian dan seminar rancangan tesis. Pengelola prodi
akademik. Quality of life mencakup proses non- bisa memberikan kemampuan publikasi ilmiah
akademik, fasilitas pendukung, kampus, dan melalui penugasan secara terstuktur dan bersifat
kualitas interaksi. individual. Atau, bisa menjadi syarat keluarnya
nilai jika mahasiswa mampu mempublikasikan
Analisis Kesesuaian Alumni karya tulis ilmiah pada forum ilmiah (seminar,
Berdasarkan hasil penelitian mengenai konferensi) nasional. Atau kebijakan lainnya,
kesesuaian alumni diperoleh informasi bahwa yaitu syarat ujian tesis, mahasiswa sudah melaku-
hampir semua alumni telah bekerja sesuai dengan kan publikasi karya tulisnya pada forum ilmiah
visi-misi prodi Magister Pendidikan Ekonomi PPs atau jurnal ilmiah nasional.
Unnes. Alumni telah bekerja di bidang pendidik- Kesesuaian kompetensi dengan pekerjaan
an, baik sebagai guru, dosen, atau lainnya dengan yang digeluti sekarang oleh alumni Program
variasi gaji berada pada kisaran Rp 1.500.000,00 Studi Magister Pendidikan Ekonomi PPs Unnes
– Rp 5.500.000,00. Alumni memang telah bekerja termasuk tinggi, bisa dilihat pada tabel 4.6. di
sebelum melanjutkan studi S2, namun terdapat atas. Artinya proses pembelajaran telah mem-
alumni yang sebelumnya masih fresh gradu- berikan bekal yang cukup bagi lulusan untuk
ate. Dengan demikian, hal ini wajar jika alumni meningkatkan kompetensi khususnya pada bidang
secara umum menyatakan bahwa materi yang pendidikan ekonomi. Alumni sangat bisa mengap-
diperoleh dan proses pembelajarannya relevan likasikan bidang keahlian masing-masing pada
dengan bidang pekerjaannya masing-masing. pekerjaannya. Hal ini mungkin juga dikarenakan
Alumni masih mengharapkan perbaikan kualitas alumni telah bekerja sebelumnya, artinya pada
proses pembelajaran yang mendidik mahasiswa saat kuliah, alumni tersebut tinggal meningkatkan
untuk mampu melatih kemampuan berkomu- kompetensi yang dimiliki sebelumnya. Prodi ber-
nikasi di depan umum dan juga kemampuan dalam hasil untuk menstimulus mahasiswa untuk mampu
melakukan penelitian dan publikasi. Oleh karena meningkatkan kompetensinya.
itu, pengelola prodi diharapkan dapat mengam- Namun demikian, terdapat dua hal yang
bil kebijakan untuk menekankan pentingnya perlu diperhatikan oleh pengelola yaitu kemam-
kemampuan berkomunikasi dan meneliti. Upaya puan menganalisis masalah dan kemmpuan
yang dapat diambil adalah menelaah kembali memberikan alternatif pemecahan masalah
pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh tersebut. Walaupun alumni telah menganggap
para dosen pengampu. Apalagi Unnes telah me- membantu, skornya terendah daripada item lain-
nyusun kurikulum baru, yaitu kurikulum 2015 nya. Artinya, alumni ingin memberikan masukan

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2


173

kepada pengelola prodi agar mampu meningkat- bahasa asing. Keberadaan mata kuliah bahasa
kan kualitas pembelajaran yang mampu menga- Inggris selama ini belum optimal dan tidak akan
jak mahasiswa mengasah kemampuan analisis mampu meningkatkan secara cepat. Mahasiswa
terhadap permasalahan di lingkungan sekitar diharapkan dapat meningkatkannya dengan
dan mampu memecahkannya. Kompetensi yang melakukan kegiatan otodidak atau mengambil
sangat penting untuk dimiliki agar alumni mampu kursus dan pelatihan.
berkontribusi lebih pada lingkungan pekerjaan Pengguna lulusan juga diminta masukan
dan lingkungan masyarakatnya masing-masing. untuk perbaikan kualitas penyelenggaraan pen-
Upaya yang dapat ditempuh oleh pengelola prodi didikan. Pengguna lulusan memberikan masukan
adalah memperbaiki proses pembelajaran dengan antara lain perbaikan fasilitas dan peningkatan
mengimplementasikan Kurikulum 2015. Proses kualitas kurikulum. Perbaikan kurikulum meru-
pembelajaran yang mengajak mahasiswa untuk pakan hal pokok karena akan berpengaruh pada
meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi proses perkuliahan. Kurikulum merupakan jan-
(Higher Order Thinking Levels) bukan hanya tung dalam proses belajar mengajar. Jadi, sangat
kemampuan berfikir tingkat rendah (Lower Order tepat jika pengguna lulusan memberikan masukan
Thinking). perbaikan kualitas kurikulum. Pengelola prodi da-
pat menempuh upaya pengembangan kurikulum
Analisis Kepuasan Pengguna Lulusan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pengelola
Terdapat dua hal penting yang ditanya- prodi telah melakukannya sebelum semester Gasal
kan kepada pengguna lulusan dalam penelitian 2015/2016 untuk menyusun kurikulum 2015.
ini, yaitu tanggapan pengguna alumni terhadap Pengembangan kurikulum di Unnes dilakukan
kompetensi lulusan dan masukan untuk pengelola secara periodik dengan melibatkan stakeholders
prodi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara prodi, yang meliputi dosen, mahasiswa, pengguna
rata-rata pengguna lulusan berpendapat bahwa lulusan, pakar kurikulum, dan masyarakat umum.
lulusan memunyai kemampuan yang sangat baik. Upaya perbaikan fasilitas, khususnya MCK dan
Jenis kemampuan yang dinilai adalah integritas parkir telah dilakukan oleh pengelola PPs secara
(etika dan moral), keahlian berdasarkan bidang keseluruhan. Namun dalam kenyataannya masih
ilmu (profesionalisme), keluasan wawawasan dianggap kurang maksimal. Pemeliharaan gedung
antar disiplin ilmu, kepemimpinan, kerjasama dan fasilitas MCK harus dilakukan dengan baik.
dalam tim, bahasa asing, komunikasi, penggu- Pengelola PPs telah menambah tenaga kebersihan
naan teknologi informasi, dan pengembangan (cleaning service) untuk menjamin kebersihan
diri. Terdapat dua kemampuan yang diberikan dan kelayakan fasilitas MCK.
skor rendah oleh pengguna lulusan, yaitu ke-
mampuan keluasan wawasan antar disiplin ilmu SIMPULAN
dan kemampuan bahasa asing. Pengguna lulusan Hasil analisis kepuasan layanan menggu-
masih “belum puas” terhadap dua kemampuan nakan Importance-Performance Analysis terdapat
tersebut. Keluasan wawasan antardisiplin ilmu dua dimensi layanan yang harus menjadi prioritas
memang kemampuan yang tidak mudah dikuasai utama untuk segera diperbaiki, yaitu dimensi
secara umum. Lulusan membutuhkan waktu dan acces dan reliability. Bidang pekerjaan alumni
penggemblengan yang kuat untuk bisa menguasai telah sesuai dengan visi misi prodi dan alumni
kemampuan ini. berpendapat bahwa materi dan proses perkuliahan
Demikian juga kemampuan bahasa asing sangat relevan dengan bidang pekerjaan yang
(dalam hal ini adalah bahasa Inggris) yang tidak digeluti sekarang sehingga sangat membantu
dapat dengan cepat untuk dikuasai. Upaya yang menyelesaikan pekerjaan. Kepuasan pengguna
dapat diambil oleh pengelola prodi adalah men- terhadap kompetensi lulusan termasuk dalam
desain proses perkuliahan yang mampu mengajak kategori sangat bagus dan pengguna lulusan mem-
mahasiswa untuk berpikir komprehensif dalam berikan masukan kepada pengelola prodi pada
menyelesaikan satu permasalahan. Mahasiswa aspek kualitas kurikulum dan fasilitas penunjang
tidak diminta hanya memandang satu kasus dari (MCK dan parkir).
perspekstif ekonomi saja, namun mengkaitkan Saran yang dapat diberikan berdasarkan
bidang ilmu lainnya. Prodi juga harus mendorong hasil dan pembahasan penelitian ini adalah Pe-
mahasiswa untuk mau dan mampu menguasai ngelola prodi dapat memberikan perhatian lebih

Analisis Kepuasan Pelayanan Perguruan Tinggi (Kasus pada Prodi Magister Pendidikan Ekonomi Unnes)
174

(prioritas utama) untuk meningkatan kualitas Higher Education.” Asian Journal on Qua-
layanan pada dimensi acces (kemudahan meng- lity, Vol. 12 Iss 3 pp. 296 – 314.
hubungi petugas layanan) dan dimensi reliability
(kemampuan petugas layanan untuk melaksanan Martila, J. A., dan James, J. C. 1977. “Importance-
dengan cepat dan akurat). Hal yang bisa dilakukan Performance Analysis.” Journal of Market-
adalah dengan kegiatan monitoring dan evaluasi ing, Vol. 2 No. 1 Hal. 77-79.
secara periodik (tiga pekanan) dan pelaksanaan
pelatihan bagi petugas layanan. Upaya perbaikan Muzakiyah, Siti Husna Ainu Syukri, dan Ira
kualitas fasilitas penunjang (MCK dan Parkir) Setyaningsih. 2011. “Analisis Kualitas
seperti yang telah diberikan masukan oleh peng- Pelayanan Pada Bagian Tata Usaha Ber-
guna alumni juga harus dilakukan. dasarkan Tingkat Kepuasan Mahasiswa.”
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10,
UCAPAN TERIMA KASIH No. 1, Juni 2011. Jurusan Teknik Industri,
Terima kasih kami ucapkan kepada Pro- Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
gram Pascasarjana Unnes yang telah memberikan Yogyakarta.
dana dalam pelaksanaan penelitian. Terimakasih
kepada mahasiswa, alumni, dan pengguna lulusan Ong, Johan Oscar dan Jati Pambudi. 2014.
yang telah berkenan menjadi narasumber. Terima “Analisis Kepuasan Pelanggan Dengan
kasih juga disampaikan kepada Dewan Redaksi Importance Performance Analysis Di SBU
Jurnal Cakrawala Pendidikan yang telah memberi Laboratory Cibitung PT Sucofindo (Per-
saran yang berharga bagi perbaikan artikel ini sero).” J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari
sehingga dapat dipublikasikan. 2014. Undip Semarang.

DAFTA PUSTAKA Parasuraman, A., Zeithaml V. A., dan Berry L.


Algifari. 2013. Statistika Induktif untuk Ekonomi L. 1994. “Servqual: Alternative Scales for
dan Bisnis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Measuring Service Quality? A Comparative
Assessment Based on Psychometric and
Algifari. 2015. Mengukur Kualitas Layanan Diagnostic Criteria.” Journal of Retailing,
dengan Indeks Kepuasan, Metode Impor- Vol. 70, No. 1, hal. 193-199.
tance-Performance Analysis (IPA) dan
Model Kano. Yogyakarta: Kurnia Kalam Primiani C. Novi dan D. Wahyu Ariani. 2005.
Semesta. “Total Quality Management dan Service
Quality dalam Organisasi Pendidikan
Angell, Robert J., Troy W. Heffernan and Phil Tinggi.” Cakrawala Pendidikan, Juni 2005,
Megicks. 2008. “Service Quality in Post- Th. XXIV, No. 2, Hal. 177-198.
graduate Education.” Quality Assurance in
Education, Vol. 16 Iss 3 pp. 236-254. Ramseook-Munhurrun, Prabha, Perunjodi Naidoo,
dan Pushpa Nundlall. 2010. “A Proposed
Brochado, Ana. 2009. “Comparing Alternative Model For Measuring Service Quality In
Instruments to Measure Service Quality in Secondary Education.” International Jour-
Higher Education.” Quality Assurance in nal of Quality and Service Sciences, Vol. 2
Education, Vol. 17 Iss 2 pp. 174-190. Iss 3 pp. 335 – 351.

Dirwan A. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan Rifandi, Ahmad. 2013. “Mutu Pembelajaran dan
dan Komitmen Mahasiswa terhadap Mo- Kompetensi Lulusan Diploma III Poli-
tivasi Berprestasi Mahasiswa Perguruan teknik.” Cakrawala Pendidikan, Februari
Tinggi Swasta. Cakrawala Pendidikan, 2013, Th. XXXII, No. 1, Hal. 125-138.
Oktober 2014, Th. XXXIII, No. 3, Hal.
379-391. Sharabi, Moshe. 2013. “Managing and Improving
Service Quality In Higher Education.” In-
Jain, Rajani, Gautam Sinha dan Sangeeta Sahney. ternational Journal of Quality and Service
2011. “Conceptualizing Service Quality In Sciences, Vol. 5 Iss 3 pp. 309 – 320.

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2


175

Silva, Fatima dan Paula Odete Fernandes. 2012. Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan
“Empirical Study on the Student Satisfac- Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar
tion in Higher Education: Importance-Sa- (Cet. III). Jakarta: Rineka Cipta.
tisfaction Analysis.” International Schol-
arly and Scientific Research & Innovation Supriyanto, Achmad. 2011. “Implementasi Total
Vol. 6 No. 6 pp 1075-1080. Quality Management dalam Sistem Mana-
jemen Mutu Pembelajaran.” Cakrawala
Sudirman, Rio. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Pendidikan, Februari 2011, Th. XXX, No.
Pelayanan terhadap Kepuasan Mahasiswa 1, Hal. 17-29.
dan Citra Perguruan Tinggi. Diperoleh
dari http://untag-banyuwangi.ac.id/attach- Trivellas, Panagiotis and Dimitra Dargenidou.
ments/article/347/ANALISIS%20%20 2009. “Leadership And Service Quality in
PENGARUH%20%20KUALITAS%20 Higher Education; The Case of the Tech-
PELAYANAN%20TERHADAP%20 nological Educational Institute of Larissa.”
KEPUASAN%20.pdf. (Diakses tanggal International Journal of Quality and Ser-
18 Maret 2015). vice Sciences, Vol. 1 Iss 3 pp. 294-310.

Analisis Kepuasan Pelayanan Perguruan Tinggi (Kasus pada Prodi Magister Pendidikan Ekonomi Unnes)

Anda mungkin juga menyukai