Abstract: This study aims to describe: the implementation of excellent service guidelines,
human resource implementation in support of excellent service, the implementation of
facilities and infrastructure to provide excellent service, the implementation of handling
complaints excellent service, and implementation of public satisfaction index in excellent
service in Public Vocational High School 4 Malang (SMK Negeri 4 Malang). The approach
used in this research is qualitative approach with case study type. Data collection techniques
used are interviews, observation, and documentation. The result of this research is the
implementation of excellent service through publication, promotion, standard operating
procedure (SOP), workshop, soft skill, morning apple, supporting infrastructure, complaint
handling, and customer satisfaction survey.
Penerapan konsep Manajemen Mutu Terpadu yaitu peserta didik, orang tua, masyarakat, dan
(MMT) di sekolah harus direncanakan dan dunia usaha dunia industri (DUDI).
dilaksanakan dengan matang. Dengan melihat SMKN 4 Malang merupakan sekolah
situasi dan kondisi sekarang ini, mutu suatu percontohan dengan pelayanan publik terbaik di
sekolah dapat terlihat dari kualitas peserta didik Kota Malang Tahun 2014. SMKN 4 Malang juga
dalam hal akademik dan non akademiknya serta mendapat Peringkat Baik pada Lomba Pelayanan
banyaknya daya tarik dari masyarakat. Mutu Publik dalam tingkat Provinsi dan mendapat
suatu sekolah dapat terlihat dari pelayanan yang Peringkat Baik ke 19 dari Top 99 dalam tingkat
diberikan kepada pelanggan. Pelanggan yang nasional pada tahun 2014. Tidak dapat dipungkiri
merasa puas akan pelayanan yang diberikan karena hal tersebut sesuai dengan Motto yang
menjadikan sekolah untuk terus berkembang digunakan oleh SMKN 4 Malang yaitu Layananku
dan memberikan kepuasan yang lebih dari yang Ibadahku. Motto inilah yang menjadikan SMKN
diharapkan para pelanggan. Sekolah Menengah 4 Malang untuk terus memberikan pelayanan
Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Malang ialah yang baik, karena memberikan pelayanan
sekolah vokasi atau kejuruan yang memberikan merupakan salah satu dari ibadah. Pelayanan
pelayanan secara maksimal kepada para prima merupakan bagian dari manajemen mutu
pelanggan pendidikan. Pelanggan dalam hal ini terpadu. Pelayanan yang diberikan kepada
67
68 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 2, Nomor 1 November 2017: 67-74
pelanggan dengan maksimal akan membuat mutu dan dibina. Selain sumber daya manusia, sarana
lembaga menjadi berkembang. dan prasarana merupakan pendukung terlaksa-
Suatu lembaga terus berusaha untuk nanya pelayanan di sekolah. Sarana dan prasa-
memperbaiki dan meningkatkan pelayanan yang rana digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan
diberikan kepada pelanggan sehingga pelanggan pemberi layanan dan pelanggan. Fasilitas-fasili-
akan merasa puas terhadap pelayanan yang tas layanan (service facilities) yaitu menyangkut
diberikan. Pelayanan yang maksimal kepada fasilitas utama dan pendukung, ada perlengkapan
pelanggan disebut sebagai pelayanan prima, yang pelayanan, serta akomodasi, tools, alat bantu,
artinya memberikan pelayanan sesuai dengan product knowledges, mesin, peralatan, teknologi,
harapan dan kebutuhan pelanggan. Aspek-aspek water closed (WC), ruang, dan gedung (Rahma-
pelayanan prima terdiri atas visi, misi dan motto, yanty, 2013). Sistem informasi dalam pelayanan
standar pelayanan dan maklumat pelayanan, perlu dikelola agar terkontrol dengan baik. Sistem
sistem, mekanisme dan prosedur, sumber daya informasi pelayanan ini adalah suatu alat yang
manusia, sarana dan prasarana pelayanan, sistem digunakan untuk menghimpun dan menampilkan
informasi pelayanan, penanganan pengaduan informasi-informasi yang ada di suatu lembaga.
dan indeks kepuasan masyarakat. Visi, misi dan Pelayanan yang baik di suatu sekolah, salah
motto yang ada di suatu lembaga merupakan satunya dengan memberikan wadah bagi pelang-
suatu target dan tujuan pencapaian yang akan gan untuk menyampaikan keluhannya dalam
diraih. Pesan yang terkandung dalam visi, misi bentuk pengaduan. Seperti yang dikemukakan
dan motto suatu lembaga mencerminkan arah oleh Moenir (2008) yang menyatakan perlu ke-
dan tujuan yang hendak dicapai. Visi, misi, dan terbukaan dengan cara misalnya di tempat-tem-
motto dijadikan landasan dan pedoman untuk pat penyelenggaraan pelayanan umum, juga di
mewujudkan sekolah yang berkualitas. tempat-tempat lain yang perlu manajemen me-
Sekolah sebagai lembaga pemberi layanan nyediakan kotak saran / pengaduan untuk me-
menetapkan dan membuat suatu standar yang nampung segala jenis keluhan atau saran dari
akan digunakan sebagai pedoman dalam masyarakat mengenai pelaksanaan pelayanan.
memberikan pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan prima bertujuan untuk memberikan
Selain standar pelayanan, suatu instansi juga rasa puas dan senang kepada pelanggan. Kepua-
menetapkan maklumat pelayanan. Peraturan san masyarakat adalah indikator keberhasilan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan pelayanan di lembaga. Setiap penyelenggara pe-
Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 layanan secara berkala melakukan survei indeks
Pedoman Standar Pelayanan menyatakan kepuasan masyarakat untuk dapat mengontrol
maklumat pelayanan adalah pernyataan tertulis dan memperbaiki pelayanan menjadi lebih baik.
yang berisi keseluruhan rincian kewajiban dan Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan im-
janji yang terdapat dalam standar pelayanan. plementasi pelayanan prima di SMKN 4 Malang.
Pelayanan prima akan berjalan dengan baik jika
dilakukan sesuai dengan standar yang ada. Dalam METODE
pelaksanaannya di sekolah, pelayanan prima
tersistem dalam mekanisme kerja dan mengacu Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
pada prosedur-prosedur yang ada. Standar untuk mendeskripsikan implementasi pelayanan
dalam prosedur disebut Standard Operational prima di SMKN 4 Malang dalam bentuk kalimat
Procedure (SOP). SOP adalah langkah-langkah yang tertulis dengan informasi yang diperoleh
yang sistematis yang digunakan untuk melakukan dari para narasumber serta hasil pengamatan
suatu kegiatan termasuk pelayanan prima di langsung ke sekolah dan dokumentasi dari
sekolah. sekolah. Deskripsi dipaparkan secara lebih
mendalam mengenai masalah-masalah yang
Pelayanan prima di suatu lembaga tidak ter-
terjadi pada fokus penelitian. Jenis penelitian
lepas dari peran kemampuan pemberi layanan
yang dipilih dalam penelitian ini adalah
tersebut. Pemberi layanan dalam hal ini merupa-
studi kasus. Studi kasus merupakan metode
kan sumber daya manusia di lembaga. Sumber
penyelidikan secara langsung dengan latar yang
daya manusia sebagai pelaku utama penentu pe-
alamiah dan memusatkan perhatian pada satu
layanan prima di sekolah harus selalu dibimbing
Cahyawati, Implementasi Pelayanan Prima di Sekolah Menengah Kejuruan 69
sekolah. Softskill dilakukan setiap hari senin pagi (2) sosialisasi dengan meletakkan banner alur
yang diikuti oleh semua guru dan pegawai kec- pengaduan pada beberapa sudut sekolah seperti
uali guru pembina peserta didik yang melakukan di ruang receptionist, di depan ruang guru dan
upacara di lapangan dan wali kelas yang mem- di dekat ruang kelas-kelas; (3) pengaduan yang
bina peserta didik di dalam kelas. Kelas X dan dilakukan secara langsung (ke tata usaha) dan
XII melakukan upacara dan pembinaan di kelas, tidak langsung (web, short message service / sms,
2 minggu secara bergantian. Pembinaan apel telepon, dan kotak pengaduan); (4) pengelolaan
pagi dilakukan pada hari selasa sampai kamis pengaduan dilakukan pada saat rapat manajemen
yang dipimpin oleh kepala sekolah atau Kepala dan softskill hari senin; dan (5) verifikasi
TU atau Kepala SDM secara bergantian setiap penanganan pengaduan dengan mencari sumber
harinya kepada pegawai tata usaha, admin, pus- permasalahan untuk kemudian diajukan ke
takawan, cleaning service, dan satpam yang di- kepala sekolah untuk ditindaklanjuti.
lakukan setiap pagi sebelum bekerja. Implementasi Indeks Kepuasan
Peraturan terbagi menjadi enam yaitu Masyarakat dalam Pelayanan Prima
pertama, pernyataan komitmen yang dibuat guru
sebagai landasan dalam memberikan pelayanan Implementasi indeks kepuasan masyarakat
prima. Kedua, kode etik pegawai dengan merujuk dalam pelayanan prima terbagi atas 6 aspek, yaitu:
pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun (1) kepuasan masyarakat diukur menggunakan
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil untuk survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); (2)
kemudian dimodifikasi dan diadaptasikan sesuai IKM dapat berupa angket atau kuesioner; (3)
dengan lingkungan sekolah. Ketiga, kehadiran sasaran dalam IKM adalah peserta didik, orang
guru dan pegawai yang diabsen setiap 2 jam tua dan DUDI; (4) pelaksanaan dilakukan setiap
sekali di ruangan dan direkap setiap minggu. 1 semester sekali kepada peserta didik serta orang
Keempat, program pemberian penghargaan atas tua dan setiap 2 tahun sekali kepada DUDI; dan
kinerja yang dilakukan oleh guru dan pegawai. (5) tim pengukur IKM terdiri atas kepala sekolah
Kelima, sanksi pelanggaran yang diberikan sebagai penanggung jawab, pelaksana yaitu
sesuai dengan ketentuan yang ada. Keenam, Wakasek Humas sebagai ketua, Wakasek SDM
uraian tugas pegawai yang tersusun dalam sebagai sekretaris, staf Wakasek SDM dan staf
rincian pelaksanaan tugas tenaga pendidik dan Wakasek Humas sebagai anggota.
kependidikan sesuai dengan kualifikasi guru dan
pegawai. PEMBAHASAN
Implementasi Pedoman Pelayanan Prima
Implementasi Sarana dan Prasarana
Visi, misi dan motto menjadi tujuan suatu
untuk Memberikan Pelayanan Prima
organisasi begitu juga organisasi pendidikan seperti
Implementasi sarana dan prasarana untuk SMK Negeri 4 Malang. Tujuan dan sasaran sekolah
memberikan pelayanan prima terbagi menjadi terlihat dari visi, misi dan motto yang dibuatnya.
tiga aspek yaitu sarana dan prasarana yang Isi yang terkandung dalam misi sekolah tersebut
ada mendukung pelayanan yang diberikan di sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh
sekolah, pemanfaatan oleh pihak dalam (warga Zulkarnain dan Sumarsono (2014) menyatakan
sekolah) dan luar sekolah (Dinas Pendidikan dan pelayanan prima adalah pelayanan yang sesuai
masyarakat sekitar) dan sistem informasi yang atau melebihi delapan standar pendidikan
digunakan berbasis Information Technology (IT). nasional yaitu standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana prasarana, standar
Implementasi Penanganan Pengaduan
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
Pelayanan Prima penilaian. Sekolah menggunakan 8 standar
Implementasi penanganan pengaduan, pendidikan dan memasukannya dalam misi
terbagi atas 5 aspek yaitu: (1) media pengaduan sekolah. Dengan demikian dapat terlihat bahwa
via web, via sms, via telepon dan secara tertulis SMK Negeri 4 Malang menjadikan pelayanan
melalui kotak pengaduan atau kotak saran; prima sebagai suatu tujuan dan pedoman sekolah.
Cahyawati, Implementasi Pelayanan Prima di Sekolah Menengah Kejuruan 71
Sekolah menggunakan standar ISO 9001:2008 Kerja Industri (Prakerin) di SMK Negeri 4
sebagai sistem manajemen penjaminan mutu. Hal Malang. Apel pagi dipimpin oleh Kepala Tata
tersebut sesuai dengan pendapat Rahmayanty Usaha (TU), Wakasek SDM dan Kepala Sekolah
(2013) yang mengemukakan perusahaan memiliki secara bergantian. Apel pagi dilaksanakan
jaminan mutu (quality assurance) dengan mengacu pada hari selasa, rabu, dan kamis. Hal tersebut
international organization for standardization. sejalan dengan pendapat Rahmayanty (2013)
Standar uji ISO ialah standar mutu internasional. yang menjelaskan aturan lainnya yang biasanya
ISO yang bersifat general dan banyak digunakan diterapkan oleh perusahaan yaitu melakukan
antara lain ISO 9001:2000 (Quality Management morning briefing selama maksimum 15 menit
System) sistem manajemen mutu (kualitas) dan sebelum pelayanan untuk memperhatikan
ISO 14001:2004 (Environment Management kesiapan customer service dalam melayani, dan
System) sistem manajemen lingkungan. untuk mengingatkan kembali standar pelayanan.
Sistem, mekanisme, dan prosedur di SMK
Negeri 4 malang saling berkesinambungan.
Mekanisme pelayanan sesuai dengan sistem yang Implementasi Sarana dan Prasarana
dibangun oleh sekolah yaitu untuk memberikan untuk Memberikan Pelayanan Prima
pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Sarana dan prasarana sebagai pendukung
Mekanisme yang ada sesuai dengan sistem yang dan pelengkap terlaksananya pelayanan
ada di sekolah, Hal tersebut sesuai dengan teori di sekolah digunakan untuk memfasilitasi
yang dikemukakan oleh Moenir (2008) yang kebutuhan pemberi layanan dan pelanggan.
menjelaskan sarana pendukung mekanisme kerja Sekolah membangun Masjid untuk melayani
di dalam organisasi ialah sistem, prosedur dan siswa yang sholat jumat. Sekolah membangun
metode yang berfungsi sebagai tata cara atau tata ruang receptionist pada bagian depan sekolah
kerja agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan agar peserta didik dan masyarakat lebih nyaman
dengan lancar dan berhasil dengan baik. dan mudah bila membutuhkan informasi atau
keperluan. Sekolah juga menyediakan taman
Implementasi Sumber Daya Manusia gazebo untuk peserta didik yang ingin beristirahat
di luar jam pelajaran sekolah. Sarana dan
dalam Mendukung Pelayanan Prima
prasarana yang ada di sekolah juga dimanfaatkan
Sekolah memberikan pembinaan dengan oleh pihak luar sekolah yaitu Diknas ataupun
mengadakan pelatihan kepada guru dan pegawai masyarakat sekitar. Penjelasan tersebut sesuai
di dalam sekolah dan mengikutkan pelatihan di dengan teori yang dijelaskan oleh Moenir (2008)
luar sekolah. Pelatihan yang diberikan bertujuan yang menyatakan fasilitas pelayanan meliputi:
untuk meningkatkan dan mengembangkan (1) fasilitas ruangan, terdiri dari ruang pelayanan
kemampuan guru dan pegawai SMK Negeri 4 yang cukup aman dan tertib, ruang informasi,
Malang. Hal tersebut sesuai dengan pendapat ruang tunggu, ruang ibadah, kamar kecil dan
Tjiptono (2012) yang menyatakan melalui kantin; (2) telepon umum; dan (3) alat panggil.
program pengembangan pekerjaan dengan Sistem informasi yang digunakan oleh
tuntutan keahlian dan tanggung jawab yang sekolah, menggunakan sistem berbasis
semakin besar, diharapkan setiap karyawan Information Technology (IT). Semua kegiatan
memiliki kesempatan untuk berkembang dalam yang dilakukan di SMK Negeri 4 Malang berbasis
perusahaan. teknologi. Sekolah juga membuat website sebagai
Selain mengadakan dan mengikutkan guru sarana bagi warga sekolah atau masyarakat yang
dan pegawai mengikuti pembinaan pelatihan, ingin mengetahui profil dan perkembangan
sekolah juga melakukan pembinaan hari senin sekolah. Pada website sekolah, masyarakat atau
dan apel pagi. Apel pagi dilaksanakan sebelum orang tua juga dapat memberikan saran, kritik dan
memulai aktivitas pekerjaan. Apel dilakukan pendapat kepada sekolah tanpa datang ke sekolah.
oleh semua pegawai Tata Usaha, admin sekolah, Dengan demikian, sekolah dapat mengetahui
pustakawan, petugas piket, cleaning service, masukan-masukan dari masyarakat darimanapun,
satpam, mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan yang telah memberikan pesan di website sekolah.
(PPL) dan peserta didik yang melakukan Praktik Masukan-masukan tersebut merupakan indikator
72 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 2, Nomor 1 November 2017: 67-74
tingkat kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan sarana dan prasarana untuk memberikan
penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan prima, yaitu sebagai pendukung
pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan pelayanan prima, pemanfaatan oleh pihak dalam
yang dibutuhkan dan diharapkan. Oleh karena itu, sekolah serta pihak luar sekolah seperti Diknas
setiap penyelenggara pelayanan secara berkala dan masyarakat sekitar dan sistem informasi yang
melakukan survei indeks kepuasan masyarakat. digunakan berbasis Information Technology (IT).
Melalui survei indeks kepuasan masyarakat Keempat, implementasi penanganan
sekolah dapat mengetahui seberapa tinggi pengaduan, terbagi atas 5 aspek yaitu: (1)
kepuasan yang diterima peserta didik, orang media pengaduan secara manual dan teknologi;
tua dan DUDI akan pelayanan yang diberikan (2) sosialisasi dengan meletakkan banner alur
oleh sekolah (Suraya, dkk., 2012; Gunawan, pengaduan pada beberapa sudut sekolah; (3)
2016a). Hasil temuan penelitian mengemukakan pengaduan yang dilakukan secara langsung (ke
bahwa tindak lanjut dengan adanya survei tata usaha) dan tidak langsung (web, sms, telepon
kepuasan masyarakat yaitu dengan melihat dan kotak pengaduan); (4) pengelolaan pengaduan
tingkat persentase kepuasan masyarakat. Jika dilakukan pada saat rapat manajemen dan softskill;
rasa kepuasan masyarakatnya tinggi maka akan dan (5) verifikasi penanganan pengaduan dengan
dipertahankan dan ditingkatkan. Tetapi, jika mencari sumber permasalahan untuk kemudian
rasa kepuasannya rendah maka sekolah akan diajukan ke kepala sekolah. Kelima, implementasi
memperbaikinya. Dengan survei yang dilakukan indeks kepuasan masyarakat dalam pelayanan
akan diketahui seberapa tinggi kepuasan prima terbagi atas 6 aspek, yaitu: (1) digunakan
masyarakat terhadap pelayanan di sekolah. Hal untuk mengukur kepuasan masyarakat; (2) dapat
tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan berupa angket atau kuesioner; (3) sasarannya
oleh Hensler dan Brunell yang menjelaskan adalah peserta didik, orang tua dan DUDI;
terdapat empat prinsip utama dalam TQM, yaitu: (4) pelaksanaan dilakukan setiap 1 semester
(1) kepuasan pelanggan; (2) respek terhadap sekali kepada peserta didik serta orangtua dan
setiap orang; (3) manajemen berdasarkan fakta; setiap 2 tahun sekali kepada DUDI; dan (5) tim
dan (4) perbaikan berkesinambungan (Nasution, pengukur IKM terdiri atas kepala sekolah sebagai
2001). penanggung jawab, pelaksana yaitu Wakasek
Humas sebagai ketua, Wakasek SDM sebagai
sekretaris, staf Wakasek SDM dan staf Wakasek
KESIMPULAN DAN SARAN
Humas sebagai anggota.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Saran
implementasi pelayanan prima di SMKN 4
Berdasarkan hasil penelitian, disampaikan
Malang dapat diambil kesimpulan. Pertama,
saran kepada Dinas Pendidikan Kota Malang,
implementasi pedoman pelayanan prima tertuang
diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan
dalam visi, misi, motto; standar pelayanan,
dan bahan informasi untuk meningkatkan dan
maklumat pelayanan, sistem, mekanisme dan
mengimplementasikan pelayanan prima yang
prosedur pelayanan prima sekolah. Kedua,
sesuai dengan standar pelayanan prima. Bagi
implementasi sumber daya manusia dalam
Kepala SMK Negeri 4 Malang, diharapkan untuk
mendukung pelayanan prima terbagi menjadi
meningkatkan kualitas dalam implementasi
dua yaitu dengan memberikan pembinaan dalam
pelayanan prima dengan lebih memperhatikan
bentuk pelatihan, softskill serta apel pagi; dan
kebutuhan dan harapan pelanggan serta mutu
melalui peraturan-peraturan yang dibuat oleh
sekolah, sehingga pelanggan merasa puas
sekolah berupa pernyataan komitmen guru, kode
terhadap pelayanan yang diberikan di SMK
etik pegawai dengan merujuk pada Peraturan
Negeri 4 Malang. Bagi Wakasek SDM SMK
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Negeri 4 Malang, diharapkan dapat membuat
Kedisiplinan Pegawai, kehadiran yang diabsen
program-program pengembangan kemampuan
setiap 2 jam sekali, program penghargaan
dan keterampilan pegawai lebih banyak lagi
pegawai, ketentuan sanksi pelanggaran pegawai,
sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan
dan uraian tugas pegawai. Ketiga, implementasi
74 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 2, Nomor 1 November 2017: 67-74
mutu sekolah menjadi lebih baik. Bagi Wakasek Moenir, H. A. S. 2008. Manajemen Pelayanan Umum
Humas SMK Negeri 4 Malang, sebaiknya angket di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
pelayanan sekolah disediakan di sekolah dan Nasution, M. N. 2001. Manajemen Mutu Terpadu
dimasukkan pada website sekolah, sehingga (Total Quality Management). Jakarta: Ghalia
semua masyarakat juga dapat memberikan Indonesia.
penilaian tentang pelayanan yang ada di sekolah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014
tidak hanya peserta didik, orang tua dan DUDI.
tentang Pedoman Standar Pelayanan. (Online),
Bagi peneliti lain, dapat menyempurnakan dan
(http://www.menpan.go.id/jdih/permen-kepmen/
atau mengembangkan hasil temuan penelitian permenpan-rb/file/4344-permenpan-2014-
tentang implementasi pelayanan prima pada tema no-015), diakses 21 Februari 2016.
penelitian yang sama di masa yang akan datang. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Kedisiplinan Pegawai. 2010. Jakarta: Citra
Umbara.
DAFTAR RUJUKAN
Rahmayanty, N. 2013. Manajemen Pelayanan Prima.
Bungin, B. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suraya, S. N., Hartini, dan Gunawan, I. 2012. Persepsi
Gunawan, I. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: Teori Mahasiswa terhadap Kualitas Pelayanan
dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Pendidikan FIP IKIP PGRI MADIUN. Jurnal
Gunawan, I. 2016a. Manajemen Kelas. Malang: Pendidikan, 18(1), 37-66.
Penerbit UM Press, Universitas Negeri Malang. Tjiptono, F. 2012. Service Manajemen Mewujudkan
Gunawan, I. 2016b. Metode Penelitian Kuantitatif, Layanan Prima. Yogyakarta: Andi.
(Online), (http://fip.um.ac.id/wp-content/ Ulfatin, N. 2013. Metode Penelitian Kualitatif di
uploads/2015/12/2_Metpen-Kuantitatif.pdf), Bidang Pendidikan: Teori dan Aplikasi. Malang:
diakses 2 Desember 2016. Bayumedia Publishing.
Gunawan, I., dan Benty, D. D. N. 2017. Manajemen Wiyono, B. B. 2007. Metodologi Penelitian:
Pendidikan: Suatu Pengantar Praktik. Bandung: Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan Action
Alfabeta. Research. Malang: Universitas Negeri Malang.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Zulkarnain, W., & Sumarsono, R. B. 2014.
Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Manajemen Kantor Sekolah: Konsep dan Strategi
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. (Online), Implementasi bagi Tenaga Administrasi Sekolah.
(http://www.menpan.go.id/jdih/permen-kepmen/ Malang: Universitas Negeri Malang.
kepmenpan-rb/file/216-kepmenpan-2003-
no-063), diakses 21 Februari 2016.
Kusumaningrum, D. E., Triwiyanto, T., dan Gunawan,
I. 2016. Educational Management of Natural
Disaster Response at Lapindo Mudsidoarjo East
Java. Journal of Basic and Applied Scientific
Research, 6(4), 1-8.