Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Bimbingan Konseling 4 (1) (2015)

Jurnal Bimbingan Konseling

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk

PENGEMBANGAN MODEL LAYANAN INFORMASI KARIR BERBASIS


LIFE SKILLS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DALAM
PERENCANAAN KARIR SISWA SMA

Galuh Hartinah, Mungin Eddy Wibowo, Imam Tadjri

Prodi Bimbingan dan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model layanan informasi karir berbasis life skill untuk
Diterima Juni 2015 meningkatkan pemahaman dalam perencanaan karir siswa SMA. Desain penelitian yang dikembangkan adalah
Disetujui Juli 2015 Research and Development, desain model di uji kelayakannya sebelum dilaksanakan uji lapangan melalui
validasi oleh pakar/ahli dan praktisi bimbingan dan konseling serta dianggap sudah layak untuk
Dipublikasikan Agustus
diimplementasikan, adapun komponen model, meliputi: (1) Rasional, (2) Visi dan misi, (3) Tujuan, (4) Isi
2015
layanan informasi karir berbasis life skills, (5) Pendukung sistem, dan (6) Prosedur pelaksanaan informasi karir.
________________ Simpulan penelitian ini bahwa layanan informasi karir berbasis life skills efektif meningkatkan pemahaman
Keywords: dalam perencanaan karir siswa
career information services,
Life skills, Understanding Abstract
of the career planning
____________________ ___________________________________________________________________
This study uses a Research and Development (R & D), design models tested for feasibility before field trials conducted through
validation by experts / specialists and practitioners of guidance and counseling as well as considered feasible to implement,
while the components of career information service model based on life skills to enhance the students' understanding of the
career planning, include: (1) Rational, (2) The vision and mission, (3) Destination, (4) Content-based career information
service life skills, (5) Support systems, and (6) The procedure for the implementation of career information.
The results of field trials to demonstrate understanding in students' career planning increased after following career information
activity based on life skills. Therefore concluded that the service life skills-based career information effectively to improve the
understanding of the students' career planning.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6889
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id

43
Galuh Hartinah dkk / Jurnal Bimbingan Konseling 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN diperguruan tinggi maupun memiliki pandangan


dalam memilih pekerjaan setelah lulus SMA.
Pendidikan nasional berfungsi Pelaksanaan layanan informasi karir secara efektif
mengembangkan kemampuan dan membentuk dengan materi yang tepat, strategi dan metode
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat yang bervariasi secara signifikan dapat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan pemahaman dalam perencanaan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta karir siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
didik agar menjadi manusia yang beriman dan Glaize dan Myrick (Sharf 1992) menyimpulkan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa siswa yang diberi informasi pekerjaan yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, lengkap, melihat dunia kerja lebih realistik dan
mandiri, dan menjadi warga negara yang makin berusaha mengembangkan karirnya.
demokratis serta bertanggung jawab. Secara Selanjutnya hasil penelitian Bandura dan Schunk
filosofis, pendidikan diartikan sebagai proses (Sharf 1992) membuktikan dengan sangat
perolehan pengalaman belajar yang berguna bagi meyakinkan adanya hubungan antara peningkatan
peserta didik, sehingga mampu mengembangkan pemecahan masalah dengan sistem pemberian
potensi yang dimiliki dan siap digunakan untuk informasi pekerjaan bagi sekelompok siswa. Dasar
menyelesaikan problema kehidupan yang pertimbangan dari teori dan hasil penelitian
dihadapinya. terdahulu menjadi pertimbangan penulis dalam
Sekolah menengah atas (SMA) merupakan melakukan penelitian ini dengan fokus
jenjang pendidikan yang memiliki visi dan misi pengembangan model layanan informasi karir
untuk membantu mengoptimalisasikan berbasis life skills untuk meningkatkan pemahaman
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, dalam perencanaan karir siswa. Nilai-nilai yang
berdasarkan tugas perkembangannya peserta didik terkandung dalam kecakapan hidup (kecakapan
pada satuan pendidikan menengah atas personal, sosial, akademik dan vokasional) jika
merupakan remaja yang memiliki rentangan usia diintegrasikan ke dalam layanan informasi karir
15 hingga 24 tahun, yang ditandai dengan dimungkinkan bisa mengakomodasi siswa dalam
perubahan dalam aspek biologis, kognitif dan memberikan pemahaman dalam perencanaan
sosial, dan yang menjadi tugas kunci remaja karir yang meliputi: (1) Pemahaman tentang
adalah persiapan menghadapi masa dewasa. potensi diri, bakat, minat dan keterampilan diri,
Havighurst menjelaskan bahwa “pada masa (2) pemahaman dalam berkomunikasi dan
remaja terdapat beberapa tugas perkembangan bekerjasama dengan orang lain (3) pemahaman
yang harus diselesaikan, salah satu tugas tentang informasi pendidikan atau studi lanjut,
perkembangan yang harus dicapai siswa SMA dan (4) pemahaman tentang informasi pekerjaan
yaitu memilih dan mempersiapkan karir” (Yusuf dan keterampilan dalam bekerja.
S, 2012) Permasalahan yang diajukan dalam
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lathifah penelitian ini meliputi: (1) Bagaimana kondisi
(2011) di SMA Negeri Malang, ia menyimpulkan objektif pelaksanaan layanan informasi karir yang
bahwa “kurangnya informasi atau pengetahuan selama ini dilaksanakan oleh guru bimbingan dan
tentang karir ini salah satunya disebabkan oleh konseling di SMA Negeri Kota Pontianak, (2)
kurangnya pengenalan bimbingan atau layanan Bagaimana desain model layanan informasi karir
karir dan penilaian karir sehingga berdampak pada berbasis life skills dapat meningkatkan pemahaman
ketidakmandirian siswa dalam menentukan dalam perencanaan karir siswa SMA, (3)
pilihan karir mereka”. Apabila informasi dan Bagaimana efektifitas model layanan informasi
pemahaman tentang karir sudah dipahami sejak karir berbasis life skills untuk meningkatkan
dini, maka diharapkan siswa memiliki kenyakinan pemahaman dalam perencanaan karir siswa SMA.
dalam memilih penjurusan, program studi

44
Galuh Hartinah dkk / Jurnal Bimbingan Konseling 4 (1) (2015)

Tujuan Penelitian ini untuk (1) mengetahui konseling yang sudah berpengalaman
kondisi objektif pelaksanaan layanan informasi melaksanakan layanan bimbingan dan konseling
karir yang selama ini dilaksanakan oleh guru di sekolah. Uji coba terbatas atau uji lapangan
bimbingan dan konseling di SMA Negeri Kota dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas
Pontianak, (2) menghasilkan model layanan dari model yang dikembangkan, uji coba terbatas
informasi karir berbasis life skills untuk dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 8
meningkatkan pemahaman dalam perencanaan Pontianak. Peneliti ini menggunakan sampel
karir siswa SMA, (3) mengetahui efektifitas teknik sampling purposive, yaitu pertimbangan
pelaksanaan model layanan informasi karir sampel dengan tujuan untuk menilai tingkat
berbasis life skills untuk meningkatkan pemahaman karir siswa.
pemahaman dalam perencanaan karir siswa Pengumpulan data dalam penelitian ini
SMA. menggunakan panduan observasi, panduan
wawancara dan skala pemahaman karir. Panduan
METODE PENELITIAN observasi dan panduan wawancara digunakan
untuk menggali informasi dari guru bimbingan
Metode yang digunakan dalam penelitian dan konseling mengenai kondisi aktual layanan
ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan bimbingan dan konseling khususnya layanan
(Research and Development), yaitu metode informasi karir di sekolah, sedangkan skala
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan pemahaman karir diperoleh dari siswa untuk
produk tertentu dan menguji keefektifan produk mengetahui gambaran tingkat pemahaman karir
tersebut (Sugiyono, 2011), kemudian Borg & Gall siswa
(Samsudi, 2009) menyatakan bahwa metode Teknik analisis data diawali dengan
penelitian dan pengembangan merupakan metode menguji validitas instrumen dengan
melakukan penelitian, mengembangkan dan menggunakan expert judgment, dan uji coba
menguji suatu produk. terbatas kepada responden.
Melalui penelitian dan pengembangan Langkah selanjutnya, dilakukan uji
(R&D) ini, peneliti berupaya untuk menghasilkan validitas item instrumen tingkat pemahaman karir
dan mengembangkan sebuah model layanan siswa menggunakan teknik korelasi item total
informasi karir berbasis life skills untuk product moment dari Karl Pearson dengan taraf
meningkatkan pemahaman dalam perencanaan kesalahan 5% dan jumlah item menggunakan
karir siswa SMA, kerangka dan komponen model teknik korelasi item total product moment bantuan
dirancang berdasarkan keadaan atau kondisi riil software SPSS seri 17, kemudian jumlah item yang
pelaksanaan layanan informasi karir yang ada di sahih adalah 50 item yang digunakan untuk
SMA Negeri 8 Pontianak. mengukur taraf pemahaman karir siswa.
Penelitian pengembangan model layanan Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan
informasi karir dilakukan hanya pada tujuh menggunakan Koefisien Alfa (α) dari Cronbach,
langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) peneliti juga menggunakan bantuan software SPSS
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi seri 17, selanjutnya menentukan nilai tabel
desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2
(7) revisi produk. dan α=5%, membuat kesimpulan, dengan cara
Sedangkan Uji kelayakan model hipotetik, membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel,
peneliti melaksanakan uji pakar atau ahli dan uji dengan kriterianya jika nilai hitung r lebih besar
praktisi. Uji pakar atau ahli dilakukan oleh dua (>) daripada nilai tabel r, item instrument
orang pakar atau ahli profesional dibidang dinyatakan reliabel.
bimbingan dan konseling, sedangkan uji praktisi Analisis kelayakan model yang digunakan
dilakukan oleh sepuluh guru bimbingan dan dalam penelitian ini adalah melalui uji validitas,
45
Galuh Hartinah dkk / Jurnal Bimbingan Konseling 4 (1) (2015)

yaitu validasi ahli oleh dua dosen (pakar/ahli Berdasarkan grafik di atas, dapat dijelaskan
dibidang bimbingan dan konseling) dan validasi bahwa secara umum tingkat pemahaman dalam
praktisi oleh sepuluh guru bimbingan dan perencanaan karir siswa mengalami peningkatan
konseling SMA Negeri di Kota Pontianak, hasil skor rata-rata 28,273 poin. Skor rata-rata pada
dari analisis model digunakan untuk melakukan evaluasi akhir lebih tinggi dari skor rata-rata
perbaikan pada model hipotetik yang kemudian evaluasi awal.
dikembangkan. Kemudian di tabel 1 di bawah ini
Selanjutnya akan dilakukan uji efektifitas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
model layanan informasi karir berbasis life skills pemahaman diri siswa terhadap perencanaan
untuk meningkatkan pemahaman dalam karir.
perencanaan karir siswa. Desain uji efektifitas
model menggunakan desain penelitian jenis Tabel 1 Pemahaman Diri
eksperimen-kuasi, desain yang digunakan adalah
Rata-rata (n: 33)
menggunakan desain pre eksperimental: one group
Evaluas Kategor Evaluasi Peningk
Pretest-Posttest Design. Dalam uji efektifitas dengan Kategori
i Awal i Akhir atan
desain ini subjek penelitian diberikan evaluasi
27,87 K 41,57 T 13,7
awal untuk mengetahui kemampuan awal (tingkat
pemahaman karir) siswa sebelum dilakukan
penelitian, kemudian diberikan model layanan Lebih lanjut adanya peningkatan
informasi karir berbasis life skills untuk pemahaman diri mempunyai dampak pula pada
peningkatan siswa dalam berkomunikasi dan
meningkatkan pemahaman dalam perencanaan
bekerjasama dapat disimak pada tabel berikut.
karir, kemudian untuk mengetahui hasil akhir
dari uji efektifitas model dilakukan evaluasi akhir
Tabel 2 Berkomunikasi dan Bekerjasama
kepada subjek penelitian, untuk mengetahui
Rata-rata (n: 33)
apakah ada perbedaan hasil antara evaluasi awal Pretest Posttest Pening
sebelum dan sesudah diberikan model layanan Kategori Kategori
Skor Skor katan
informasi karir. 22,78 K 33,60 T 10,82

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3 Peningkatan Prestasi Diri


Rata-rata (n: 33)
Pretest Posttest Penin
Secara kuatitatif peningkatan pemahaman Kategori Kategori
Skor Skor gkatan
karir siswa dapat dilihat dari perbandingan nilai 23,72 R 50,24 T 26,52
skor evaluasi awal dan evaluasi akhir yang
diperoleh dari subyek penelitian,menunjukkan Berdasarkan tabel dan grafik di atas, skor
peningkatan sebesar 28,273. Hasil evaluasi dapat evaluasi awal dan evaluasi akhir indikator
disimak pada grafik hasil skor total evaluasi awal meningkatkan prestasi diri mengalami
dan evaluasi akhir uji efektifitas model peningkatan rata-rata skor 23,72 poin dengan
digambarkan sebagai berikut: kategori “rendah” menjadi 50,24 poin dengan
150 kategori “tinggi”, yang berarti terjadi peningkatan
100 sebesar 26,52 poin atau 15,22%.
Evaluasi Akhir
50 Tabel 4 Peningkatan dalam Pengenalan Dunia
Evaluasi Awal Kerja
0 Rata-rata (n: 33)
110,91 139,18 Pretest Posttest Pening
Kategori Kategori
Gambar 1 Hasil skor total evaluasi Skor Skor katan
21,36 R 46,30 T 22,94
46
Galuh Hartinah dkk / Jurnal Bimbingan Konseling 4 (1) (2015)

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, skor bentuk keterampilan-keterampilan hidup. Padahal
evaluasi awal (pretest) dan evaluasi akhir standar kompetensi lulusan pada satuan
(posttest) indikator mengenal dunia kerja pendidikan menengah umum adalah bertujuan
mengalami peningkatan rata-rata skor 21,36 poin untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
dengan kategori “rendah” menjadi 46,30 poin kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
dengan kategori “tinggi”, yang berarti terjadi untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
peningkatan sebesar 22,94 poin atau 14,03%. lebih, oleh karena itu perlu adanya suatu inovasi
Uji keefektifan model layanan informasi dalam memberikan layanan informasi karir
karir berbasis life skills untuk meningkatkan kepada siswa, melalui pengembangan model,
pemahaman dalam perencanaan karir siswa SMA strategi layanan, metode, dan media bimbingan
dianalisis dengan statistik non-parametrik melalui dan konseling.
uji Independent Sampel T Test, uji ini digunakan Model layanan informasi karir berbasis life
untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat skills efektif dapat meningkatkan pemahaman
pemberian layanan informasi karir berbasis life dalam perencanaan karir siswa berdasarkan pada
skills terhadap subjek penelitian dan hasil penelitian yang dilakukan melalui
membandingkan skor evaluasi awal dengan skor pelaksanaan evaluasi awal selanjutnya diberikan
evaluasi akhir, dalam perhitungan Independent perlakuan dan mengalami peningkatan
Sample T-Test peneliti menggunakan bantuan pemahaman karir pada hasil evaluasi akhir.
software SPSS seri 17.00, yang diuraikan sebagai
berikut SIMPULAN
Hasil evaluasi awal dan evaluasi akhir hasil
uji efektifitas model yang dilakukan dengan Penelitian ini dapat menghasilkan
menggunakan uji t, dapat dideskripsikan bahwa simpulan sebagai berikut: Pelaksanaan layanan
nilai t diperoleh angka t hitung sebesar 11,395 informasi karir di sekolah sudah dilaksanakan
pada peluang kesalahan 0,000 lebih kecil daripada seperti tahapan yang seharusnya, yaitu tahapan
peluang kesalahan (α) = 0,05 pada tabel sebesar pendahuluan, kegiatan dan akhir, namun belum
2,042, dan itu artinya nilai t hitung > t tabel yakni mempertimbangkan kepada pelaksanaan layanan
11,395 > 2,042. informasi karir yang meningkatkan pemahaman
Selanjutnya uji beda pada tabel paired dalam perencanaan karir siswa, belum
samples statistics menunjukkan bahwa rerata menyentuh pada pemahaman dalam
evaluasi awal lebih tinggi dengan nilai 139,18 merencanakan karir yang terintegrasi ke dalam
dibandingkan dengan nilai pada evaluasi awal bentuk keterampilan-keterampilan hidup.
sebesar 110,91 atau dengan perbandingan 28,273 Desain model yang dikembangkan adalah
poin. layanan informasi karir berbasis life skills terdiri
Pelaksanaan layanan informasi karir di atas enam komponen, yaitu: (1) rasional, (2) visi
sekolah tempat penelitian sudah dilaksanakan dan misi layanan informasi karir (3) tujuan
seperti pada umumnya, yaitu melewati tahapan layanan informasi karir, (4) isi layanan informasi
pendahuluan, kegiatan dan akhir, namun belum karir, (5) pendukung system layanan informasi
mempertimbangkan kepada pelaksanaan layanan karir, dan (6) tahapan layanan informasi karir
informasi karir yang meningkatkan pemahaman berbasis life skills. Kelayakan model divalidasi
dalam perencanaan karir siswa, isi layanan oleh pakar/ahli di bidang bimbingan dan
informasi karir berfokus pada informasi konseling serta praktisi yaitu guru bimbingan dan
pendidkan tinggi dan informasi mengenai jenis- konseling di sekolah. Hasil uji kelayakan model
jenis pekerjaan pada umumnya, belum menunjukkan bahwa model yang dirancang layak
menyentuh pada pemahaman dalam untuk diimplementasikan di lapangan.
merencanakan karir yang terintegrasi ke dalam
47
Galuh Hartinah dkk / Jurnal Bimbingan Konseling 4 (1) (2015)

Model layanan informasi karir berbasis life DAFTAR PUSTAKA


skills efektif dapat meningkatkan pemahaman
dalam perencanaan karir siswa. Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills
Education) Konsep dan Aplikasi. Bandung:
UCAPAN TERIMAKASIH Alfabeta.
Brown, D., & Brooks, L 1994. Career Choice And
Development, Aplliying Contempory Theories
Untuk itu pada kesempatan ini penulis
To Practice. San Francisco, California: Jossey-
ingin menyampaikan terima kasih dan Bass.
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: Gibson, R.L. dan M.H. Mitchell. 2011. Bimbingan dan
1. Prof. Dr. Rustono, M.Hum, Direktur Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Program Pascasarjana Unnes, yang telah Diterjemahkan dari; Introduction to Counseling
memberikan kesempatan serta arahan selama and Guidance. First publisher 2008 by Pearson
pendidikan, penelitian dan penulisan tesis ini. Prentice Hall. Pearson education, inc, Upper
2. Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd, saddle River, New jersey.
Gladding, S.T. 2012. Konseling: Profesi yang
Kons, pembimbing I, yang telah memberikan
Menyeluruh. (Alih bahasa P.M. Winarno dan
kesempatan dan sabar memberikan
Lilian Yuwono). Jakarta: PT Indeks.
bimbingan, arahan sejak permulaan sampai Manrihu, M.T. 1992. Pengantar Bimbingan dan
dengan selesainya tesis ini. Konseling Karir. Jakarta: Bumi Aksara.
3. Dr. Imam Tadjri, M.Pd., pembimbing II Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier Di
dalam penulisan tesis ini dan dosen yang Sekolah. Jakarta. Depdiknas.
dengan yang ditengah-tengah kesibukannya Muro, J.J & Kottman, T. 1995. Guidance and
telah memberikan bimbingan yang mendalam Counseling in the Elementary and Middle
dengan sabar dan kritis terhadap Schools:A Practical Approach. Lowa: C. Brown
Communication, Inc.
permasalahan, selalu memberikan motivasi
Sharf, R.S. 1992. Applaying Carrer Development
mulai dari awal sampai akhir.
Theory to Counseling. California: Brooks and
4. Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana Unnes, Cole Publishing.
yang telah banyak memberikan bimbingan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
dan ilmu kepada penulis selama menempuh Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
pendidikan . Suherman, U. 2011. Konseling Karir Sepanjang
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan Rentang Kehidupan. Bandung: Jurusan
namanya satu persatu. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Universitas Pendidikan Indonesia.

48

Anda mungkin juga menyukai