Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PEMAHAMAN INFORMASI KARIER PADA PESERTA DIDIK

KELAS XI SMA NEGERI 4 PONTIANAK

Merry Ardhini, Yuline, Luhur Wicaksono


Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Untan Pontianak
Merry.ardhini05@gmail.com

Abstract
Career information is a service specifically aimed at helping students, regarding
further education after graduating from school, as well as helping make appropriate
career choices and decisions. This study aims to analyze the understanding of career
information in class XI students of SMA Negeri 4 Pontianak. The method used is
descriptive method with survey research. Data collection techniques in this study are
indirect techniques, data collection tools in this study are questionnaires. Data
analysis using percentage analysis techniques, the population in this study amounted
to 326 students, the sample in this study amounted to 25% or 87 students and was
randomly selected. Based on the results of data analysis, it can be said that the
understanding of students of class XI of SMA Negeri 4 Pontianak achieved an actual
score of 2296 and an ideal score of 2610, meaning that reaching 87.96% was in the
"Very Good" category which meant students could understand themselves, understand
their environment, understand the obstacles, and can plan the future well.

Keywords: Career, Career Information, Career Understanding

PENDAHULUAN Lingkungan, c) Hambatan, d) Merencanakan


Lembaga pendidikan yaitu sekolah Masa Depan, e) Pemahaman Nilai-Nilai.
merupakan wadah bagi setiap individu untuk Informasi yaitu berbagai keterangan,
menggali ilmu dan mengembangkan potensi fakta dan ide mengenai karir yang disajikan
yang dimilikinya, dengan bekal ilmu dalam bentuk kuantitatif, kualitatif atau
pengetahuan dan keterampilan yang gabungan keduannya. Berbagai informasi
diperoleh peserta didik, peserta didik akan karir mencakup informasi tentang kesuksesan
siap menjalani kehidupan yang akan datang. kerja seseorang dalam berbagai bidang,
Kenyataan menunjukkan bahwa peserta didik macam-macam kerja, kondisi aktivitas kerja
yang telah lulus dari SMA kemudian (aktivitas kerja yang memberikan pelayanan
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi kepada manusia, aktivitas kerja yang
ataupun langsung masuk dalam dunia kerja, menggunakan peralatan atau teknologi, dan
belum tentu dapat memilih jurusan dan tipe aktivitas kerja yang berada diruang terbuka),
pekerjaan yang tepat. Untuk itu, peserta didik kompensasi kerja seperti gaji, jaminan
membutuhkan bimbingan dan arahan dari kesehatan dan hati tua atau pensiun, syarat
Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah pekerjaan yaitu kompetensi yang dimiliki,
agar dapat menentukan pilihan karier yang jenjang pendidikan, pengalaman kerja dan
sesuai dalam dunia kerja maupun jurusan di informasi berbagai perguruan tinggi yang
perguruan tinggi. Menurut Walgito (2010:63) terkait dengan jenis pekerjaan (Munandir,
menyebutkan bahwa paket bimbingan karir 2006: 24).
dapat dibedakan menjadi lima yaitu: a) Karier adalah medium dimana kita
Pemahaman Diri, b) Pemahaman memperoleh syarat-syarat kehidupan pokok,

1
sebagai alat ukur untuk menggambarkan, Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang
mengklasifikasi, dan mengevaluasi diri dan berhubungan dengan potensi yang ada dalam
orang lain, dan merupakan suatu mekanisme dirinya, mengetahui jenisjenis pendidikan
dimana kita mengubah diri kita dan orang- dan latihan yang diperlukan bagi suatu
orang sekitar kita (Manrihu, 2012: 39). bidang tertentu, memahami hubungan usaha
Berkaitan dengan sekolah, bimbingan karir dirinya yang sekarang dengan masa
dapatlah dipandang sebagai suatu proses depannya. d) Menemukan hambatan-
perkembangan yang berkesinambungan yang hambatan yang mungkin timbul yang
membantu peserta didik melalui perantara disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor
kurikuler yang dapat membantu terutama lingkungan serta mencari jalan untuk dapat
dalam hal perencanaan karir, pembuatan mengatasi hambatan-hambatan tersebut. e)
keputusan, perkembangan keterampilan atau Dapat merencanakan masa depannya serta
keahlian, informasi karir dan pemahaman diri menemukan karir dan kehidupannya yang
(Sukardi, 2013: 4). serasi dan yang sesuai.
Di dalam layanan informasi terdapat Jadi tujuan informasi karir dapat
jenis-jenis layanan yang dapat diberikan membantu siswa agar dapat memahami dan
kepada konseli. Salah satunya adalah layanan menilai dirinya dan masyarakatnya;
informasi karier. Lebih lanjut pengertian mengetahui jenis pendidikan, latihan, dan
informasi jabatan menurut pandangan jenis pekerjaan sesuai dengan potensi yang
Hoppock (dalam Sukardi, 2010: 142) dimilikinya; menemukan dan mengatasi
informasi jabatan diartikan sebagai faktafakta hambatan-hambatan dalam berkarir; serta
pekerjaan atau jabatan yang pemakaiannya dapat merencanakan dan menemukan karir
biasanya dipergunakan dalam bimbingan untuk masa depannya. Menurut Sukardi
jabatan. (2010:239) pemberian pemahaman informasi
Tujuan informasi karir akan tercapai karir kepada siswa memiliki fungsi yaitu
apabila kegiatan bimbingan karir tersebut sebagai berikut: a) Fungsi preventif adalah
dapat berjalan dengan baik. Tujuan informasi pemberian informasi yang akan dapat
karir adalah untuk memberi pemahaman membantu para siswa dalam pengambilan
kepada siswa tentang karir yang dapat dipilih keputusan dalam memasuki dunia kerja atau
sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri. karir, ini berarti layanan informasi karir
Seperti yang dikemukakan Popon Syarif berfungsi mencegah tindakan yang keliru
dalam Slameto (2010: 462). dalam mengambil suatu keputusan; b) Fungsi
Membedakan antara pekerjaan- distributif adalah pemberian informasi
pekerjaan pokok yang merupakan suatu kepada siswa dapat memperluas wawasan
bidang pekerjaan yang luas dan dapat dalam pekerjaan dan jabatan sehingga
membuat beberapa perbedaan pekerjaan, terbukalah untuk memiliki alternatif
jumlah dan tipe pendidikan yang diperlukan, pekerjaan yang cocok dengan potensi diri; c)
isi/bahan, alat-alat, setting, hasilhasil atau Fungsi rujukan adalah pemberian informasi
service dari pekerjaan-pekerjaan ini dan kepada siswa di sekolah dapat membantu
berfikir secara kritis mengenai bermacam- para siswa untuk melaah, bertanya, dan
macam tipe pekerjaan dan menurut menggali lebih dalam segala yang ingin
Depdikbud, Petunjuk pelaksanaan informasi diketahuinya.
karir dalam Walgito (2010:195) tujuan Informasi karier dibutuhkan suatu
informasi karir adalah membantu para siswa materi yang akan disampaikan yaitu berupa
agar: a) Dapat memahami dan menilai layanan informasi karir yang terdiri atas
dirinya sendiri, terutama yang berkaitan empat paket. Menurut Bimo Walgito
dengan potensi yang ada dalam dirinya, (2010:202) materi informasi karir tersebut
mengenai kemampuan, minat bakat, sikap, adalah sebagai berikut: 1) Pemahaman diri
cita-citanya. b) Menyadari dan memahami ini terdiri dari: Pengantar pemahaman diri,
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. c) Bakat, potensi dan kemampuannya, Cita-cita,

2
dan Sikap. 2) Pemahaman lingkungan dengan tujuan dari elaksanaan layanan
mencakup hal-hal yang berkaitan dengan: informasi itu sendiri. Kaitannya dengan
Informasi pendidikan, Kekayaan daerah dan penelitian ini maka materi layanan informasi
pengembangan, dan Informasi jabatan. 3) yang akan diberikan adalah informasi tentang
Hambatan dan mengatasi hambatan berbagaimacam jenis minat dan bakat sesuai
mencakup hal-hal yang berkaitan dengan: dengan jurusan yang dipilih oleh siswa yang
Faktor pribadi, Faktor lingkungan, Manusia sangat mungkin untuk dikembangkan guna
dan hambatan, dan Cara-cara mengatasi mencapai prestasi dan kualitas hidup yang
hambatan. 4) Merencanakan masa depan terbaik.
mencakup hal-hal yang berkaitan dengan: Tohirin (2007: 149-150),
Menyusun informasi diri, Mengelola berpendapat bahwa ada beberapa teknik yang
informasi diri, Mengembangkan alternative, biasa digunakan untuk layanan informasi
Keputusan dan rencana, dan Merencanakan diantaranya sebagai berikut: a) Ceramah,
masa depan. tanya jawab dan diskusi. Melalui teknik ini,
Materi umum yang dapat diangkat para peserta (klien) mendengar atau
melalui informasi ada berbagai macam, yaitu menerima ceramah dari guru bimbingan
meliputi: a) Informasi pengembangan konseling. Selanjutnya diikuti dengan tanya
pribadi; b) Informasi kurikulum dan proses jawab. Untuk tanya jawab diikuti tanya
belajar mengajar, baik di sekolah sendiri jawab. b) Melalui media. Penyampaian
maupun di tempat latihan kerja/magang/unit informasi isa dilakukan melalui media
produksi; c) Informasi pendidikan tinggi; d) tertentu seperti alat peraga, media tertulis,
Informasi jabatan; e) Informasi kehidupan media gambar, poster dan media elektronik
keluarga, sosial kemasyarakatan, lainnya. c) Acara khusus. Layanan informasi
keberagaman, sosial budaya dan lingkungan. melalui cara ini dilakukan dengan acara
Slameto, (2004: 147), diantaranya khusus di sekolah. Dalam acara hari tersebut,
sebagai berikut: a) Informasi tentang disampaikan dengan berbagai informasi
pekerjaan: Jenis-jenis pekerjaan dan Syarat- berkaitan dengan hari-hari tersebut dan
syarat suatu pekerjaan. b) Informasi tentang dilakukan berbagai kegiatan yang terkait
cara-cara belajar: Cara membagi waktu, Cara yang diikuti oleh seluruh siswa. d)
menyusun jadwal kegiatan, Cara belajar yang Narasumber. Layanan informasi juga bisa
efektif, Cara memilih teknik belajar, diberikan kepada peserta didik dengan
Informasi tentang lingkungan belajar, dan mengundang narasumber. Dengan perkataan
Informasi tentang tata tertib sekolah. lain tidak semua informasi diketahui oleh
Menurut Prayitno dan Amti (2004: 261-268) pembimbing, harus didatangkan atau
pada dasarnya jenis dan jumlah informasi diundang pihak lain yang mengetahui. Pihak
tidak terbatas. Namun, khusus dalam rangka yang diundang, tentu disesuaikan dengan
pelayanan bimbingan dan konseling, hanya jenis informasi yang akan diberikan.
akan dibicarakan tiga jenis informasi, yaitu a)
informasi pendidikan; b) informasi METODE PENELITIAN
pekerjaan; c) informasi sosial budaya. Metode yang digunakan dalam
Bisa disimpulkan bahwa macam- penelitian ini adalah metode deskriftif,
macam layanan informasi adalah materi Menurut Nawawi (2015:67) “metode
layanan informasi pada dasarnya tidak deskriptif merupakan langkah-langkah
terbatas. Khususnya dalam pelaksanaan melakukan representasi obyektif tentang
bimbingan konseling, layanan informasi yang gejala-gejala yang terdapat di dalam masalah
diberikan kepada siswa dibedakan menjadi yang diselidiki”. Sementara itu Arikunto
empat bagian yaitu, informasi dalam bidang (2015:234) berpendapat “penelitian deskriptif
pribadi, sosial, belajar dan karier. Namun merupakan penelitian yang dimaksudkan
demi mencapai tujuan dari layanan informasi untuk mengumpulkan informasi mengenai
maka materi informasi sebaiknya disesuaikan status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan

3
gejala menurut apa adanya pada saat adapun bentuk penelitian yang digunakan
penelitian dilakukan”. yaitu penelitian survey (Survey Studies).
Penelitian deskriptif digunakan Sebaran Populasi dalam penelitian
karena metode penelitian ini dapat ini adalah seluruh peserta didik kelas XI
menggambarkan atau menjelaskan tentang SMAN Negeri 4 Pontianak yang berjumlah
pelaksanaan bimbingan karier pada peserta 326 peserta didik, tertera di table 1:
didik kelas XI SMA Negeri 4 Pontianak.

Tabel 1
Sebaran Populasi Penelitian

No Kelas Populasi Peserta Didik Jumlah Peserta Didik


Laki-Laki Perempuan
1 Kelas XI MIPA 1 14 23 37
2 Kelas XI MIPA 2 14 26 40
3 Kelas XI MIPA 3 14 26 40
4 Kelas XI MIPA 4 14 26 40
5 Kelas XI MIPA 5 13 27 40
6 Kelas XI IPS 1 20 12 32
7 Kelas XI IPS 2 20 12 32
8 Kelas XI IPS 3 21 12 33
9 Kelas XI IPS 4 21 11 32
Jumlah Peserta Didik 151 175 326

Sumber: Data Guru Bimbingan Konseling SMA Negeri 4 Pontianak

Jumlah sample sebesar 25% dari 326 didik yang dilakukan dengan penarikan
peserta didik yaitu 25% x 326 = 87 peserta acak (Random Sampling). tertera di table 2:

Tabel 2
Distribusi Sample Penelitian

Populasi Peserta Didik Jumlah Peserta


No Kelas
Laki-Laki Perempuan Didik

1 Kelas XI MIPA 1 25:100x14=3,5=4 25:100x23=5,75=6 10

2 Kelas XI MIPA 2 25:100x14=3,5=4 25:100x26=6,5=7 11

Kelas XI MIPA
3 25:100x14=3,5=4 25:100x26=6,5=7 11
3

Kelas XI MIPA
4 25:100x14=3,5=4 25:100x26=6,5=7 11
4

Kelas XI MIPA
5 25:100x14=3,5=4 25:100x27=6,75=7 11
5

4
6 Kelas XI IPS 1 25:100x20=5 25:100x4=3,5=4 9

7 Kelas XI IPS 2 25:100x20=5 25:100x12=3 8

8 Kelas XI IPS 3 25:100x21=5,25=5 25:100x12=3 8

9 Kelas XI IPS 4 25:100x21=5,25=5 25:100x11=2,75=3 8

Jumlah Peserta
40 47 87
Didik
Sumber: Data Guru Bimbingan dan Konseling SMAN 4 Pontianak

Teknik pengumpulan data yang computer Statistical Product and Service


digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Solusion (SPSS). Sedangkan Uji Reabilitas
komunikasi tidak langsung (angket). Angket dalam penelitian ini menggunakan rumus
yang digunakan dalam penelitian ini adalah reabilitas dengan metode Alpha Cronbach’s
angket berstruktur dengan jawaban tertutup. Alpha If Item Deleted, yaitu instrument
Setiap angket disediakan untuk alternative dikatakan reliable jika memiliki keadaan atau
(YA dan TIDAK) yang ditujukan kepada alpha 0,6 atau lebih.
peserta didik kelas XI SMA Negeri 4 Analisis data secara kuantitatif
Pontianak yang menjadi sample penelitian. dilakukan untuk menghitung data hasil
Data angket yang dikumpulkan adalah angket. Analisis ini merupakan kegiatan
tentang pemahaman informasi karir. penafsiran data dengan menggunakan teknik
Alternative jawaban pada penelitian ini persentase, dapat dirumuskan sebagaimana
disediakan pada angket tertutup dikemukakan oleh Sudjana ( dalam
menggunakan skala Guttman yaitu “ YA” Zuldafrizal 2009:318), Yaitu :
𝑛
dan “TIDAK”. Jawaban “YA” diberikan X% = x 100
𝑁
bobot 1 (satu) dan Jawaban “TIDAK” diberi Keterangan:
bobot 0 (nol). X% = Persentase yang dicari,
Dalam Pengujian Validitas, langkah n = Hasil observasi,
awal yang dilakukan peneliti yaitu melalukan N = Jumlah sampel
konsultasi angket kepada dosen pembimbing
kemudian peneliti langsung menyebarkan Menurut Aritonang (2008:15) untuk
indtrumen angket tersebut kepada peserta menganalisis data digunakan perhitungan
didik (responden) yang berjumlah 87 peserta persentase, sebagaimana tertera pada table 3:
didik. setelah itu peneliti melakukan
perhitungan dengan bantuan program

Tabel 3
Tolok Ukur Kategori Penilaian Hasil Angket

Kategori Persentase (%)


Sangat Lemah 80% - 100%
Lemah 70% - 79%
Sedang 60% - 69%
Kuat 50% - 59%
Sangat Kuat 0,80 – 1,000

5
HASIL PENELITIAN DAN Didik Kelas XI SMA Negeri 4 Pontianak
PEMBAHASAN dapat dilihat pada table 4 berikut:
Hasil Penelitian
Adapun hasil analisis data angket
Pemahaman Informasi Karir Pada Peserta

Tabel 4
Persentase Pemahaman Informasi Karier

Skor Skor Kategori


Aspek Indikator %
Aktual Ideal
Variabel
Bakat, potensi,
dan 153 174 87,93% Sangat Baik
kemampuan.
Pemahaman Sangat Baik
diri. Cita-cita. 151 174 86,78%
Sikap. 154 174 88,50% Sangat Baik

458 522 87,73% Sangat Baik


Jumlah
Informasi Sangat Baik
154 174 88,50%
pendidikan.
Kekayaan
Pemahaman daerah dan 154 174 88,50% Sangat Baik
lingkungan pengembangan.
Informasi Sangat Baik
152 174 87,35%
jabatan.
460 522 88,12% Sangat Baik
Jumlah
Faktor Pribadi 156 174 89,65% Sangat Baik
Faktor Sangat Baik
155 174 89,08%
Lingkungan
Manusia dan Sangat Baik
Hambatan 151 174 86,78%
Hambatan
Cara-cara
mengatasi 156 174 89,65% Sangat Baik
hambatan.
618 696 88,79% Sangat Baik
Jumlah
Menyusun Sangat Baik
149 174 85,63%
informasi diri
Mengelola Sangat Baik
154 174 88,50%
informasi diri
Merencanaka
Mempertimbang Sangat Baik
n masa depan 152 174 87,35%
kan alternative
Keputusan dan Sangat Baik
151 174 86,78%
rencana

6
Perencanaan
masa 154 174 88,50% Sangat Baik
Depan
760 870 87,35% Sangat baik
Jumlah
2296 2610 87,96% Sangat Baik
Jumlah Keseluruhan

Pembahasan Hasil penelitian menyatakan bahwa


Untuk mengetahui secara lengkap, pemahaman informasi karir pada peserta
hasil perhitungan persentase kategori didik kelas XI SMA Negeri 4 Pontinak
penilaian setiap aspek dalam variable berada pada kategori “Sangat Baik” yang
Pemahaman Informasi Karier pada peserta berarti peserta didik dapat memahami diri,
didik kelas XI SMA Negeri 4 Pontianak memahami lingkungan, memahami
diinterpretasikan sebagai berikut: (1) Apek hambatan, dan merencanakan masa depan
Pemahaman Diri: bakat, potensi dan dengan sangat baik.
kemampuan dengan persentase 87,93%, cita- Berdasarkan hasil penelitian,
cita dengan persentase 86,78%, sikap dengan pemahaman diri yang paling banyak
persentase 88,50%. Secara keseluruhan dipahami oleh peserta didik ialah sikap.
mencapai skor actual dan skor ideal dengan Kemudian berdasarkan hasil penelitian,
persentase 87,73% termasuk dalam kategori pemahaman lingkungan yang paling banyak
“Sangat Baik”. (2) Aspek Pemahaman dipahami oleh peserta didik ialah informasi
lingkungan berupa: informasi pendidikan pendidikan dan kekayaan daerah serta
dengan persentase 88,50%, kekayaan daerah pengembangannya. Selanjutnya hambatan
dan pengembangannya dengan persentase yang dipahami oleh peserta didik factor
88,50%, informasi jabatan dengan persentase pribadi dan cara-cara mengatasi hambatan.
87,35%. Secara keseluruhan mencapai skor Selanjutnya, merencanaakan masa depan
aktual dan skor ideal dengan persentase yang dipahami oleh peserta didik adalah
88,12% termasuk dalam kategori “Sangat mengelola informasi diri dan perencanaan
Baik”. (3) Aspek Hambatan berupa: Faktor masa depan.
pribadi dengan persentase 89,65%, factor
lingkungan dengan persentase 89,08%, SIMPULAN DAN SARAN
manusia dan hambatan dengan persentase Simpulan
86,78%, cara-cara mengatasi hambatan Berdasarkan hasil dan pengolahan
dengan persentase 89,65%. Secar data dan angket, maka secara umum dapat
keseluruhan mencapai skor aktual dan skor disimpulkan bahwa penelitian ini
ideal dengan persentase 88,79% termasuk menunjukan pemahaman infromasi masi
dalam kategori “Sangat Baik”. (4) Aspek karier pada peserta didik kelas XI SMA
Merencanakan masa depan berupa: Negeri 4 Pontianak. Secara khusus dapat
menyusun informasi diri dengan persentase disimpulkan sebagai berikut: 1) Pemahaman
85,63%, mengelola informasi diri dengan diri pada peserta didik kelas XI SMA Negeri
persentase 88,50%, mempertimbangkan 4 Pontianak tergolong “Sangat Baik”.
alternative dengan persentase 87,35%, Artinya peserta didik dapat memahami bakat,
keputusan dan rencana dengan persentase potensi, dan kemampuan, serta cita-cita dan
86,78%, perencanaan masa depan dengan sikap. 2) Pemahaman lingkungan peserta
persentase 88,50%. Secara keseluruhan didik kelas XI SMA Negeri 4 Pontianak
mencapai skor aktual dan skor ideal dengan tergolong “Sangat Baik”. Artinya peserta
persentase 87,35% termasuk dalam kategori didik memahami informasi pendidikan,
“Sangat Baik”. kekayaan daerah dan pengembangannya serta
informasi jabatan. 3) Hambatan peserta didik

7
kelas XI SMA Negeri 4 Pontianak tergolong DAFTAR RUJUKAN
“Sangat Baik” artinya peserta didik dapat Ahmadi, Supriyono. 2013. Psikologi Belajar.
memahami hambatan dari faktor pribadi, Jakarta : PT Rineka Cipta
faktor lingkungan, manusia dan hambatan Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen
serta cara-cara mengatasi hambatan. 4) Penelitian. (Cetakan Ke-7). Jakarta:
Merencanakan masa depan peserta didik PT. Rineka Cipta.
kelas XI SMA Negeri 4 Pontianak tergolong Aritonang, Lerbin R. 2015. Kepuasan
“Sangat Baik” artinya peserta didik dapat Pelanggan. Pengukuran dan
menysuun informasi diri, mengelola Penganalisisan Dengan SPSS. Jakarta:
informasi diri, mempertimbangkan PT. Gramedia Pustaka Utama.
alternative, keputusan dan rencana, serta Gani. A. Ruslan. 1986. Bimbingan
perencanaan masa depan. Penjurusan. Bandung: Angkasa.
Gunawan. 2011. Remaja dan
Saran Permasalahannya. Yogyakarta : Hanggar
Mengacu dari hasil penelitian yang Kreator.
sudah dilakukan dikemukakan beberapa Hallen. 2002. Bimbingan dan Konseling
saran sebagai berikut: 1) Bagi Peserta Didik, dalam Islam. Jakarta: Ciputat Press.
Diharapkan peserta didik dapat menjadi Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi
pribadi yang siap untuk menyesuaikan diri Perkembangan, Edisi
dalam lingkungan dan dapat bersaing dalam Kelima.(Penterjemah: Istiwidayanti &
jenjang kariri yang akan mereka pilih di Soedjarwo). Jakarta: Penerbit
kemudian hari. 2) Bagi guru bimbingan dan Erlangga.
konseling, Diharapkan guru pembimbing Kartono. 2005. Pemimpin dan
senantiasa meningkatkan pemahaman Kepemimpinan. Jakarta. Rajawali Pers.
informasi karir agar peserta didik dapat Komalasari. 2011. Pembelajaran
memahami diri, lingkungan, hambatan, dan Kontekstual. Bandung: PT. Refika Aditama
merencanakan masa depan dengan baik. 3)
Bagi peneliti selanjutnya, Diharapkan dapat
meningkatan kualitas penelitian lebih lanjut
khususnya yang berkaitan dengan
pemahaman informasin karir yaitu dapat
menambahkan variabel lain yang secara
teoritis berkaitan dengan masalah yang
diteliti.

Anda mungkin juga menyukai