BIMBINGAN KARIR
Disusun Oleh:
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bimbingan karir?
2. Bagaimana dasar-dasar bimbingan karir?
3. Apa tujuan dari bimbingan karir?
4. Apa fungsi dari bimbingan karir?
5. Apa prinsip bimbingan karir?
6. Bagaimanakah peran konselor dalam bimbingan karir?
7. Bagaimanaah peran bimbingan karir dalam arah pilihan karir?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menurut Winkel (2005: 114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan
diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan (profesi)
tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, serta dalam
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki.
2. Pengertian diatas senada dengan pengertian Rahman (2002: 43) bahwa bimbingan karir
adalah layanan yang diberikan kepada siswa untuk dapat merencanakan dan
mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan maupun dunia
karir.
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir di sekolah kepada setiap pendidik di tuntut
untuk memahami dengan mendalam dan seksama mengenai dasar-dasar, atau pokok-pokok
pikiran yang melandasi pelaksanaan layanan bimbingan karir di sekolah.
1
“Bimbingan Karir dalam Bimbingan dan Konseling,” Materi Konseling (blog), accessed December 4, 2022,
https://www.materikonseling.com/2021/01/bimbingan-karir-dalam-bimbingan-dan-konseling.html.
2
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah (Denpasar, GI 1984), hal 27-29.
3. Bimbingan karir diperlukan agar menghasilkan tenaga pembangunan yang cukup dan
terampil dalam melakukan pekerjaan untuk pembangunan.
4. Bimbingan karir diperlukan didasarkan bahwa setiap pekerjaan atau jabatan menuntut
persyaratan tertentu untuk melaksanakannya. Pekerjaan atau jabatan itu pun menuntut
persyaratan-persyaratan tertentu dari individu-individu yang melaksanakannya.
5. Bimbingan karir di laksanakan di sekolah atas dasar kompleksitas masyarakat dan dunia
kerja
6. Manusia mampu berfikir secara rasional.
7. Bimbingan karir di landaskan pada nilai-nilai dan norma-norma yang tercakup dalam
falsafah pancasila.
8. Bimbingan karir menjunjung tinggi nilai-nilai martabat manusia baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat.
Menurut Abu Ahmadi tujuan Umum Bimbingan karir di sekolah adalah membantu
peserta didik agar memperoleh pemahaman dan penyesuaian diri dalam hubungannya dengan
masalah-masalah pekerjaan.3 Adapun tujuan khusus dari bimbingan karir untuk Sekolah
Menengah adalah :
3
Abu Ahmadi, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 175.
mendapatkannya, dan perkiraan tentatif mengenai apa yang tersedia baginya sebagai
kemungkinan pilihan pekerjaannya di kemudian hari.
3. Siswa mampu mengidentifikasikan keputusan mendatang yang harus ia putuskan
dengan maksud untuk mencapi tujuan-tujuan tertentu yang berbeda
4. Siswa dapat membedakan di antara banyak pekerjaan dalam pengertian:
a) Sejumlah jenis pendidikan yang di butuhkan untuk persiapan memasuki dunia
pekerjaan.
b) Isi, alat, letak, produksi atau pelayanan pekerjaan – pekerjaan itu.
c) Nilai pekerjaan itu bagi masyarakat.
5. Siswa dapat memilih atau menyelesaikan pendidikan atau latihan dengan dasar pilihan
karirnya
Secara khusus Sukardi (2000: 42) bimbingan karir dilaksanakan di sekolah bertujuan
antara lain:
Kemudian menurut Depdikbub (dalam Walgito, 2004: 195), tujuan bimbingan karir
adalah membantu siswa antara lain:
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya.
2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam
masyarakat.
3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam
dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu
bidang tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa
depannya.
4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya
sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-
hambatan tersebut.
5. Dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan kehidupannya yang
serasi dan sesuai.
4
“Bimbingan Karir dalam Bimbingan dan Konseling.”
5
“Bimbingan Karir,” Konselor Konseli, accessed December 4, 2022,
http://konselorkonseli.weebly.com/bimbingan-karir.html.
6
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah (Denpasar, GI 1984), hal 42.
3. Siswa hendaknya di bantu dalam mengembangkan pemahaman-pemahaman yang
cukup memadai terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial
pribadi dan perencanaan pendidikan karir.
4. Siswa di berikan pemahaman tentang dimana dan mengapa mereka berada dalam
suatu alur pendidikan.
5. Siswa secara keseluruhan hendaknya di bantu untuk memperoleh pemahaman tentang
hubungan antara pendidikannya dan karirnya.
6. Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman
yang berorientasi opada karir secara berarti dan realistik.
Konselor adalah sebagai petugas, artinya secara formal mereka telah disiapkan oleh
lembaga atau institusi pendidikan yang berwenang, mereka di didik secara khusus untuk
menguasai seperangkat kompetensi yang di perlukan bagi pekerjaan bimbingan dan
konseling.7 Tugas-tugas konselor sekolah secara khusus adalah:
1. Bertanggung jawab tentang keseluruhan pelaksanaan layanan konseling di sekolah.
2. Mengumpulkan, menyusun, mengelola, serta menafsirkan yang kemudian dapat di
pergunakan oleh staf bimbingan sekolah.
3. Memilih dan mempergunakan sebagai instrumen teks psikologi untuk memperoleh
berbagai informasi mengenai bakat khusus, minat dan intelegensi untuk masing-
masing peserta didik.
4. Melaksanakan bimbingan kelompok maupun bimbingan individu.
5. Membantu petugas bimbingan untuk mengumpulkan, menyusun dan mempergunakan
informasi tentang berbagai permasalahan pendidikan,pekerjaan, jabatan atau karir
yang di butuhkan oleh guru bidang studi dalam proses belajar mengajar.
6. Melayani orang tua atau wali peserta didik yang ingin mengadakan konsultasi tentang
anak-anak mereka.
Beberapa peran konselor dalam bimbingan karir sebagai upaya mengembangkan karir
siswa antara lain:
7
Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal.
50.
1. Sebagai penemu masalah pendidikan karir atau penemu kebutuhan siswa, konselor
berusaha mengidentifikasi permasalahan pada siswa dengan mengumpulkan data
secara seksama yang melibatkan semua unsur sekolah dan orang tua
2. Sebagai agen referal dan penerima, setiap masalah yang di hadapi siswa yang sudah di
tangani oleh guru, kepala sekolah dan orang tua dimana mereka tidak mampu
menanganinya.
3. Sebagai penemu potensi manusiawi, dengan berbagai teknik untuk memperoleh data
tentang siswa mengenai kemampuan psikologis dengan teknik tes dan non tes, maka
konselor dapa mengidentifikasi kebutuhan dan potens yang di miliki oleh siswa secara
optimal.
4. Sebagai informan dan pendidik karir, konselor di anggap sebagai orang yang mampu
dan memiliki wawasan yang luas dalam bidang karir, maka konselor dapat
memberikan informasi yang di butuhkan siswa
5. Sebagai penolong pengenalan diri, bimbingan karir bertolak dengan dasar pemahaman
diri siswa dharapkan dapat mngenal dirinya sendiri (dengan bantuan konselor) baik
mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya.
6. Sebagai fasilitator hubungan manusiawi maka, konselor dapat mngembangkan sikap
dan cara yang baik dalam sesema teman bekerja.
7. Sebagai penentu dan pelaksanan program bimbingan karir, konselor dengan
pengetahuan dan pengalamannya di harapkan mampu menyusun dan melaksanakan
program bimbingan karir.
Bimbingan karir itu perlu diberikan kepada para siswa untuk menyaring serta
menyeleksi potensi – potensi yang sesuai yang dimiliki oleh para siswa dalam menentukan
pilihannya untuk mewujudkan dirinya pada pekerjaan, jabatan atau karir yang
tersedia(sukardi,1984:16).
KESIMPULAN
Bimbingan karir adalah layanan yang diberikan kepada siswa untuk dapat
merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan
maupun dunia karir. Bimbingan karir menjunjung tinggi nilai-nilai martabat manusia baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Tujuan khusus dari bimbingan karir
untuk Sekolah Menengah adalah agar siswa dapat membedakan lebih terinci sifat-sifat
kepribadiannya (kemampuan, bakat khusus, minat, nilai, dan sifat-sifat kepribadiannya) dan
mampu melihat perbedaannya dengan orang lain. Selanjutnya ia dapat mengidentifikasikan
daerah dan tingkatan pekerjaan yang luas yang mungkin sesuai dengan dirinya.
Tugas-tugas konselor sekolah secara khusus ialah bertanggung jawab tentang
keseluruhan pelaksanaan layanan konseling di sekolah. Dengan demikian Bimbingan karir itu
perlu diberikan kepada para siswa untuk menyaring serta menyeleksi potensi – potensi yang
sesuai yang dimiliki oleh para siswa dalam menentukan pilihannya untuk mewujudkan dirinya
pada pekerjaan, jabatan atau karir yang tersedia.
Daftar Pustaka
“Bimbingan Karir dalam Bimbingan dan Konseling,” Materi Konseling (blog), accessed
December 4, 2022, https://www.materikonseling.com/2021/01/bimbingan-karir-
dalam-bimbingan-dan-konseling.html.
Ahmadi, Abu dan Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta,
1991), hal. 50.
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah (Denpasar, GI 1984), hal 42.
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah (Denpasar, GI 1984), hal 27-29.
Abu Ahmadi, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 175.
“Bimbingan Karir,” Konselor Konseli, accessed December 4, 2022,
http://konselorkonseli.weebly.com/bimbingan-karir.html.