Anda di halaman 1dari 11

Makalah

BIMBINGAN KARIR

Mata Kuliah: Bimbingan dan Konseling


Dosen Pengampu: Drs. Amsari Djapen, S.Pd. M.Pd.

Disusun Oleh:

Ahmad Nur Sajidin Al-Fikri (2001030)


Hunafa Muslich (2001036)
Rana Octavia (2001056)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAIS ASY-SYUKRIYYAH TANGERANG
Jl. KH Hasyim Ashari KM 3 No.60, Tangerang 15141

2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan karir secara keseluruhan merupakan salah satu bagian dari


bimbingan konseling. Untuk itu rasanya kurang bijaksana apabila melakukan
bimbingan karir ini terlepas dari bimbingan secara menyeluruh, dan menyebabkan
bimbingan-bimbingan yang lain menjadi terabaikan. Walaupun demikian saat ini
bimbingan karir memang sedang mendapatkan tempat tersendiri sehingga lebih sering
dilakukan.
Pada hakikatnya bimbingan karir sangat penting, karena bimbingan karir
dijadikan sebagai salah satu sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan individu
harus dinilai sebagai bagian integral dari program Bimbingan dan Konseling khususnya
dan program pendidikan pada umumnya. Bimbingan karir merupakan upaya untuk
membantu individu memecahkan berbagai masalah karir dalam memperoleh
penyesuaian diri yang baik untuk menghadapi dan merencanakan masa depannya.
Bimbingan karir pada dasarnya membantu siswa memahami diri, mengarahkan dan
perencanaan diri dalam proses memasuki dunia kerja.
Bimbingan karir ini diberikan secara berkelanjutan mulai dari Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum, dan sampai ke jenjang
Perguruan Tinggi. Dari penjelasan di atas penulis menambahkan bahwa pelaksanaan
bimbingan karir haruslah dimulai sejak dini dengan cara bertahap supaya individu
mampu mencapai kesuksesan dimasa depan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bimbingan karir?
2. Bagaimana dasar-dasar bimbingan karir?
3. Apa tujuan dari bimbingan karir?
4. Apa fungsi dari bimbingan karir?
5. Apa prinsip bimbingan karir?
6. Bagaimanakah peran konselor dalam bimbingan karir?
7. Bagaimanaah peran bimbingan karir dalam arah pilihan karir?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Karir


Secara umum bimbingan adalah istilah yang mencakup pengertian umum proses
layanan bantuan kemanusiaan. Di latar sekolah, layanan bimbingan karir diberikan dengan
tujuan untuk membantu siswa yang mengalami masalah, khususnya yang berkenaan dengan
penyusunan rencana untuk masa depannya. Mengingat usia perkembangannya, kerisauan
umum para siswa tersebut adalah mengenai pendidikannya (keberhasilan belajar dan
kelanjutan studi) dan pekerjaan apabila nanti tamat dari sekolah.1

Beberapa Pendapat para ahli mengenai Bimbingan Karir:

1. Menurut Winkel (2005: 114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan
diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan (profesi)
tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, serta dalam
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki.
2. Pengertian diatas senada dengan pengertian Rahman (2002: 43) bahwa bimbingan karir
adalah layanan yang diberikan kepada siswa untuk dapat merencanakan dan
mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan maupun dunia
karir.

B. Dasar-Dasar Bimbingan Karir

Dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir di sekolah kepada setiap pendidik di tuntut
untuk memahami dengan mendalam dan seksama mengenai dasar-dasar, atau pokok-pokok
pikiran yang melandasi pelaksanaan layanan bimbingan karir di sekolah.

Dasar-dasar, atau pokok pikiran yang melandasi bimbingan karir di sekolah, di


antaranya:2

1. Perkembangan anak didik menuntut kemampuan melaksanakan tugas-tugas


perkembangan.
2. Sebagian besar hidup manusia berlangsung dalam dunia kerja

1
“Bimbingan Karir dalam Bimbingan dan Konseling,” Materi Konseling (blog), accessed December 4, 2022,
https://www.materikonseling.com/2021/01/bimbingan-karir-dalam-bimbingan-dan-konseling.html.
2
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah (Denpasar, GI 1984), hal 27-29.
3. Bimbingan karir diperlukan agar menghasilkan tenaga pembangunan yang cukup dan
terampil dalam melakukan pekerjaan untuk pembangunan.
4. Bimbingan karir diperlukan didasarkan bahwa setiap pekerjaan atau jabatan menuntut
persyaratan tertentu untuk melaksanakannya. Pekerjaan atau jabatan itu pun menuntut
persyaratan-persyaratan tertentu dari individu-individu yang melaksanakannya.
5. Bimbingan karir di laksanakan di sekolah atas dasar kompleksitas masyarakat dan dunia
kerja
6. Manusia mampu berfikir secara rasional.
7. Bimbingan karir di landaskan pada nilai-nilai dan norma-norma yang tercakup dalam
falsafah pancasila.
8. Bimbingan karir menjunjung tinggi nilai-nilai martabat manusia baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat.

C. Tujuan Bimbingan Karir


Sukardi menjelaskan bahwa secara umum bimbingan karir di sekolah khususnya
Sekolah Menengah Kejuruan, bertujuan untuk membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan
lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan dan pengarahan kegiatan-kegiatan
yang menuju pada karir dan cara hidup yang akan memberikan kepuasan karena sesuai, serasi
dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.

Menurut Abu Ahmadi tujuan Umum Bimbingan karir di sekolah adalah membantu
peserta didik agar memperoleh pemahaman dan penyesuaian diri dalam hubungannya dengan
masalah-masalah pekerjaan.3 Adapun tujuan khusus dari bimbingan karir untuk Sekolah
Menengah adalah :

1. Siswa dapat membedakan lebih terinci sifat-sifat kepribadiannya (kemampuan, bakat


khusus, minat, nilai, dan sifat-sifat kepribadiannya) dan mampu melihat perbedaannya
dengan orang lain. Selanjutnya ia dapat mengidentifikasikan daerah dan tingkatan
pekerjaan yang luas yang mungkin sesuai dengan dirinya.
2. Siswa dapat membedakan bermacam-macam dunia pendidikan yang tersedia, yang
dapat memberikan latihan persiapan untuk pekerjaan mendatang. Informasi ini dapat
meliputi sifat serta tujuan setiap pendidikan yang tersedia, kesempatan

3
Abu Ahmadi, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 175.
mendapatkannya, dan perkiraan tentatif mengenai apa yang tersedia baginya sebagai
kemungkinan pilihan pekerjaannya di kemudian hari.
3. Siswa mampu mengidentifikasikan keputusan mendatang yang harus ia putuskan
dengan maksud untuk mencapi tujuan-tujuan tertentu yang berbeda
4. Siswa dapat membedakan di antara banyak pekerjaan dalam pengertian:
a) Sejumlah jenis pendidikan yang di butuhkan untuk persiapan memasuki dunia
pekerjaan.
b) Isi, alat, letak, produksi atau pelayanan pekerjaan – pekerjaan itu.
c) Nilai pekerjaan itu bagi masyarakat.
5. Siswa dapat memilih atau menyelesaikan pendidikan atau latihan dengan dasar pilihan
karirnya

Secara khusus Sukardi (2000: 42) bimbingan karir dilaksanakan di sekolah bertujuan
antara lain:

1. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dirinya sendiri.


2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.
3. Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihan
lapangan kerja serta dalam persiapan memasukinya.
4. Siswa meningkatkan keterampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan tentang
jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja.
5. Siswa menguasai ketrampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, berpraksa dan sebagainya.

Kemudian menurut Depdikbub (dalam Walgito, 2004: 195), tujuan bimbingan karir
adalah membantu siswa antara lain:

1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya.
2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam
masyarakat.
3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam
dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu
bidang tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa
depannya.
4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya
sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-
hambatan tersebut.
5. Dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan kehidupannya yang
serasi dan sesuai.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa bimbingan karir


bertujuan untuk membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam
pengambilan keputusan, perencanaan dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada
karir dan cara hidup.4

D. Fungsi Bimbingan Karir


Bimbingan karier di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan mengembangkan
potensi karier yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karier sebagai satu kesatuan proses
bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh kliennya dalam mengarahkan diri dan
menciptakan kemandirian dalam memilih karier yang sesuai dengan kemampuannya.

Fungsi bimbingan karier di sekolah adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena penjurusan akan


mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.
2. Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat siap kerja
sesuai dengan keinginannya.
3. Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil bekerja.5

E. Prinsip Bimbingan Karir


Secara umum prinsip-prinsip bimbingan karir di sekolah adalah:6
1. Seluruh siswa hendaknya mendapat kesempatan yang sama untuk mengembangkan
dirinya dalam pencapaian karirnya secara tepat.
2. Setiap siswa hendaknya memahami bahwa karir itu adalah sebagai suatu jalan hidup,
dan pendidikan adalah sebagai persiapan untuk hidup.

4
“Bimbingan Karir dalam Bimbingan dan Konseling.”
5
“Bimbingan Karir,” Konselor Konseli, accessed December 4, 2022,
http://konselorkonseli.weebly.com/bimbingan-karir.html.
6
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah (Denpasar, GI 1984), hal 42.
3. Siswa hendaknya di bantu dalam mengembangkan pemahaman-pemahaman yang
cukup memadai terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial
pribadi dan perencanaan pendidikan karir.
4. Siswa di berikan pemahaman tentang dimana dan mengapa mereka berada dalam
suatu alur pendidikan.
5. Siswa secara keseluruhan hendaknya di bantu untuk memperoleh pemahaman tentang
hubungan antara pendidikannya dan karirnya.
6. Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman
yang berorientasi opada karir secara berarti dan realistik.

F. Peran Konselor dalam Bimbingan Karir

Konselor adalah sebagai petugas, artinya secara formal mereka telah disiapkan oleh
lembaga atau institusi pendidikan yang berwenang, mereka di didik secara khusus untuk
menguasai seperangkat kompetensi yang di perlukan bagi pekerjaan bimbingan dan
konseling.7 Tugas-tugas konselor sekolah secara khusus adalah:
1. Bertanggung jawab tentang keseluruhan pelaksanaan layanan konseling di sekolah.
2. Mengumpulkan, menyusun, mengelola, serta menafsirkan yang kemudian dapat di
pergunakan oleh staf bimbingan sekolah.
3. Memilih dan mempergunakan sebagai instrumen teks psikologi untuk memperoleh
berbagai informasi mengenai bakat khusus, minat dan intelegensi untuk masing-
masing peserta didik.
4. Melaksanakan bimbingan kelompok maupun bimbingan individu.
5. Membantu petugas bimbingan untuk mengumpulkan, menyusun dan mempergunakan
informasi tentang berbagai permasalahan pendidikan,pekerjaan, jabatan atau karir
yang di butuhkan oleh guru bidang studi dalam proses belajar mengajar.
6. Melayani orang tua atau wali peserta didik yang ingin mengadakan konsultasi tentang
anak-anak mereka.
Beberapa peran konselor dalam bimbingan karir sebagai upaya mengembangkan karir
siswa antara lain:

7
Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal.
50.
1. Sebagai penemu masalah pendidikan karir atau penemu kebutuhan siswa, konselor
berusaha mengidentifikasi permasalahan pada siswa dengan mengumpulkan data
secara seksama yang melibatkan semua unsur sekolah dan orang tua
2. Sebagai agen referal dan penerima, setiap masalah yang di hadapi siswa yang sudah di
tangani oleh guru, kepala sekolah dan orang tua dimana mereka tidak mampu
menanganinya.
3. Sebagai penemu potensi manusiawi, dengan berbagai teknik untuk memperoleh data
tentang siswa mengenai kemampuan psikologis dengan teknik tes dan non tes, maka
konselor dapa mengidentifikasi kebutuhan dan potens yang di miliki oleh siswa secara
optimal.
4. Sebagai informan dan pendidik karir, konselor di anggap sebagai orang yang mampu
dan memiliki wawasan yang luas dalam bidang karir, maka konselor dapat
memberikan informasi yang di butuhkan siswa
5. Sebagai penolong pengenalan diri, bimbingan karir bertolak dengan dasar pemahaman
diri siswa dharapkan dapat mngenal dirinya sendiri (dengan bantuan konselor) baik
mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya.
6. Sebagai fasilitator hubungan manusiawi maka, konselor dapat mngembangkan sikap
dan cara yang baik dalam sesema teman bekerja.
7. Sebagai penentu dan pelaksanan program bimbingan karir, konselor dengan
pengetahuan dan pengalamannya di harapkan mampu menyusun dan melaksanakan
program bimbingan karir.

G. Peran Bimbingan Karir dalam Arah Pilihan Karir


Menurut Sukardi (1984:15) peranan bimbingan karir disekolah dalam era
pembangunan kita dewasa ini memiliki peranan penting terutama bertujuan penting: a).
Memberikan berbagai kemampuan,ketrampilan dan sikap yang sesuai dengan perubahan
masysrakat,dan b). memberikan berbagai kemampuan dan ketrampilan khusus yang sesuia
denga potensi-potensi siswa dalam berbagai jenis pekerjaan tertentu yang secara langsung
dapat diterapkan”

Menurut Thayep (1992:160-161), mengatakan “aktivitas bimbingan karir haruslah


menekankan pada iga hal yaitu: menstimulasi perkembangan karir, menyediakan
perlakuan,dan membantu penempatan (yang terakhir menunjuk pada kepindahan siswa
kepada tingkat pendidikan selanjutnya atau kepada kehidupan pekerjaan). Perlakuan
(pemberian bantuan) perlu diberikan bagi siswa –siswi,walaupun telah diberikan informasi dan
pengalaman – pengalaman aksploratasis lainnya,masih belum mampu membuat pilihan aau
komimen terhadap suatu rencana tindakan”

Bimbingan karir itu perlu diberikan kepada para siswa untuk menyaring serta
menyeleksi potensi – potensi yang sesuai yang dimiliki oleh para siswa dalam menentukan
pilihannya untuk mewujudkan dirinya pada pekerjaan, jabatan atau karir yang
tersedia(sukardi,1984:16).

Menurut Satori,dkk (2004), mengatakan bahwa “bimbingan karier membantu perserta


didik agar memahami :dunia kerja ,memiliki sifat yang positif terhadap pekerjaan,mampu
mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja,mampu memilih pekerjaan untuk profesi
tertentu dan membekali diri agar siap memangku jabatan itu,serta dapat menyesuiakan diri
dengan tututan – tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki”.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Bimbingan karir adalah layanan yang diberikan kepada siswa untuk dapat
merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan
maupun dunia karir. Bimbingan karir menjunjung tinggi nilai-nilai martabat manusia baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Tujuan khusus dari bimbingan karir
untuk Sekolah Menengah adalah agar siswa dapat membedakan lebih terinci sifat-sifat
kepribadiannya (kemampuan, bakat khusus, minat, nilai, dan sifat-sifat kepribadiannya) dan
mampu melihat perbedaannya dengan orang lain. Selanjutnya ia dapat mengidentifikasikan
daerah dan tingkatan pekerjaan yang luas yang mungkin sesuai dengan dirinya.
Tugas-tugas konselor sekolah secara khusus ialah bertanggung jawab tentang
keseluruhan pelaksanaan layanan konseling di sekolah. Dengan demikian Bimbingan karir itu
perlu diberikan kepada para siswa untuk menyaring serta menyeleksi potensi – potensi yang
sesuai yang dimiliki oleh para siswa dalam menentukan pilihannya untuk mewujudkan dirinya
pada pekerjaan, jabatan atau karir yang tersedia.
Daftar Pustaka

“Bimbingan Karir dalam Bimbingan dan Konseling,” Materi Konseling (blog), accessed
December 4, 2022, https://www.materikonseling.com/2021/01/bimbingan-karir-
dalam-bimbingan-dan-konseling.html.
Ahmadi, Abu dan Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta,
1991), hal. 50.
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah (Denpasar, GI 1984), hal 42.
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah (Denpasar, GI 1984), hal 27-29.
Abu Ahmadi, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 175.
“Bimbingan Karir,” Konselor Konseli, accessed December 4, 2022,
http://konselorkonseli.weebly.com/bimbingan-karir.html.

Anda mungkin juga menyukai