Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR

“Bimbingan Karir”

DOSEN PENGAMPU : Drs. Akhmad Mile, M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 7 (BK A 2018)

1. Siti Rahmatia (1805095006)


2. Iin Ashiilah Wahyuni (1805095008)
3. Sari putri Lestari (1805095017)
4. Isna Zakira (1805095027)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2020
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bimbingan karir secara keseluruhan merupakan salah satu bagian
dari bimbingan konseling. Untuk itu rasanya kurang bijaksana apabila
melakukan bimbingan karir ini terlepas dari bimbingan secara
menyeluruh,dan menyebabkan bimbingan-bimbingan yang lain menjadi
terabaikan. Walaupun demikian saat ini bimbingan karir memang sedang
mendapatkan tempat tersendiri sehingga lebih sering dilakukan. Pada
hakikatnya bimbingan karir sangat penting diberikan terlebih-lebih
kepada mahasiswa.
Maka dari itu kita perlu memahami penjabaran materi mengenai
bimbingan karir agar nantinya akan mempermudah kita dalam
menerapkan bimbingan karir kepada peserta didik.
2. Permasalahan
a. Apa pengertian bimbingan karir ?
b. Apa saja tujuan dari bimbingan karir ?
c. Bagaimana proses penyelenggaraan bimbingan karir ?
d. Bagaimana orientasi bimbingan karir di sekolah dasar ?
e. Apa sajakah teori-teori bimbingan karir ?

1
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Teori
a. Pengertian Bimbingan Karir
Bimbingan karir merupakan salah satu bentuk khusus
bimbingan yang semula lazim disebut bimbingan jabatan. Disamping
bimbingan karir, pada setting pendidikan di sekolah terdapat bentukan
bimbingan yanglain, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan belajar, dan
bimbingan sosial.
Bimbingan karir merupakan layanan yang diberikan untuk
membantu individu, pada semua usia dan sepanjang rentang kehidupan
mereka, untuk memilih pendidikan, pelatihan dan pilihan karir serta
mengella karir-karir mereka. Aktivitas bimbingan karir dalam bentuk
individual atau kelompok, baik secara tatap muka maupun jarak jauh.
Menurut Munandri (2001) bimbingan karir adalah proses
membantu siswa atau konseli dalam hal memahami dirinya,
memahami lingkungannya khususnya lingkungan berupa dunia kerja,
menentukan pilihan kerja dan akhirnya membantunya menyusun
rencana untuk mewujudkan keputusan yang diambilnya. Definis ini
menekankan bahwa bimbingan kariri merupakan proses bantuan yang
diberikan oleh konselor kepada siswa atau konseli atau sekelompok
siswa, agar mereka dapat memahami dirinya, memahami
lingkungannya berupa dunia kerja dalam upaya mengambil keputusan
untuk menentukan pilihan karir.
b. Tujuan Bimbingan Karir
Bimbingan Karir sebagai salah satu bidang pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah, menduduki posisi strategis dalam
kerangka persiapakan karir siswa atau konseli (Depdiknas, 2006).
Program ini dirancang diberikan kepada para peserta didik atau konseli

2
untuk mencapai tujuan memandirikan mereka dalam pengambilan
keputusan karir, meraih dan mempertahankan karirnya di masa depan.
Munandir (2005) merumuskan tujuan bimbingan karir di
sekolah, agar siswa atau konseli memperoleh pemahaman tentang
dunnia kerja, peluang-peluang kerja yang terbuka dan
mengembangkan sikap kerja yang positif serta keterampila menyusun
rencana dan pengambilan keputusan kerja. Tujuan ini lebih
memfokuskan pada kemampuan siswa atau konseli untuk memahami
situasi dan kondisi dunia kerja, kemampuan siswa atau konseli dalam
melihat peluang lowongan pekerjaan atau profesi yang ada disekitar
masyarakat dan mengembangkan sikap positif.
Berdasarakan beberapa rumusan tujuan bimbingan karir, dapat
disimpulkan bahwa tujuan bimbingan karir di sekolah adalah sebagai
berikut :
1.) Siswa atau konseli dapat memahami dirinya dalam hal,
minat, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, serta kelebihan
dan keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya.
2.) Siswa atau konseli dapat memahami dunia kerja seperti
berbagai jenis karir dan peluang untuk mencapainya.
3.) Siswa atau konseli dapat mempertemukan potensi diri
dengan kesempatan-kesempatan alternatif pilihan karir
yang sesuai dengan potensi dirinya
4.) Siswa atau konseli dapat memperoleh kemandirian dalam
membuat keputusan karir yang sesuai dengan potensi
dirinya dan mampu mengikuti pendidikan karir dengan
baik
5.) Siswa atau konseli dapat mengembangkan sikap positif
terhadap pilihan karirnya, meraih dan mempertahankan
karirnya dalam kehidupan di masyarakat mendatang.

3
Dengan demikian, para siswa atau konseli setelah
mendapatkan bimbingan karir, mereka mampu
mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri dan
peluang yang tersedia di masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan hidup.
c. Penyelenggaraan Bimbingan Karir
Cara pelaksanaan bimbingan karir di sekolah dapat ditempuh
melalui dua pendekatan, yakni : pendekatan individual yaitu dengan
penyuluhan karir dan pendekatan kelompok dengan kegiatan paket
belajar, pengajaran unit, papan bultein, hari karir, dan karya wisata
karir.
Pendapat diatas menekankan bahwa bimbingan karir
dilaksanakan melalui dua cara pendekatan, sebagai berikut :
1.) Pendekatan individual
Pendekatan individual yaitu dengan cara melalui penyuluhan karir.
Bantuan dengan penyuluhan karir meliputi dua cara yakni :
a. Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan
mengatasi masalah yang dihadapi siswa
b. Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat
memahami dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan
penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.
2.) Pendekatan kelompok
1. Paket belajar, yakni pelaksanakaan bimbingan karir
menggunakan lima pendekatan belajar, yaitu :
- Pemahaman diri
- Nilai-nilai
- Pemahaman lingkungan
- Hambatan dan cara mengatasinya
- Merencanakan masa depan

4
2. Pengajaran unit, yakni setiap bidang studi memiliki suatu
pokok bahasan yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama
proses belajar hendaknya memberikan informasi yang
berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar
memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan
sehubungan materi yang disampaikan. Jika hal tersebut yang
ditempuh maka kegiatan bimbingan karir direncanakan dan
diprogramkan oleh sekolah. Namun demikian, beban tidak
diberikan kepada guru-guru lain, akan tetapi diberikan pada
petugas yang akan memberikan bimbingan tersebut.
3. Papan buletin, yakni melalui papan buletin petugas BK
memasang informasi-informasi tentang berbagai jenis
pekerjaan yang bahannya diambil dari guntingan tentang
suatu pekerjaan dan lain-lain.
4. Hari karir, yakni kegiatan untuk mengisi hari-hari tertentu
yang diisi dengan ceramah dari sumber tentang suatu
pekerjaan. Melalui kegiatan ini diharapkan agar para siswa
memperoleh informasi dan pemahaman yang lebih terhadap
berbagai permasalahan karir dan juga memperoleh
pemahaman tentang dirinya sendiri. Contoh kegiatan yang
dapat diterapkan antara lain diskusi, demonstrasi, pemutaran
film, pameran dan sebagainya.
5. Karya wisata, yakni para siswa diajak untuk berkunjung
ketempat suatu pekerjaan untuk melihat dari dekat tentangs
uatu pekerjaan.

d. Orientasi Bimbingan Karir untuk Peserta Didik di SD


Menurut Eli Ginzberg, perjalanan dan perkembangan cita-cita
peserta didik akan melewati tiga fase, yaitu: (1) fase fantasi (SD, usia

5
0-11 tahun); (2) fase tentatif (SMP/SMA, usia 11-17 tahun); dan (3)
fase realistis (PT, usia 17-25 tahun). Pada fase fantasi, pemilihan
pekerjaan atau cita-cita pekerjaan akan sangat dipengaruhi oleh
budaya dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Artinya, status orang
tua, pekerjaan orang tua, dan sikap orang tua merupakan sumber
inspirasi cita-cita seorang anak. Istilah ini disebut sebagai significant
others, yaitu pengaruh dari orang lain yang dikagumi dan dekat dengan
anak. Significant others atau teladan yang memberikan pengaruh
terhadap orientasi karir peserta didik hanyalah satu dari sekian banyak
faktor. Menurut Norman, pilihan dan orientasi karir peserta didik
sebenarnya dipengaruhi banyak faktor, diantaranya: kemampuan,
keterampilan, ketertarikan, nilai-nilai, kepribadian, pengaruh orang
terdekat (significant others), pengalaman belajar, pengalaman
kehidupan, pilihan pekerjaan/karir.20
Anne Roe dalam Irham & Wiyani mengatakan bahwa,
kecenderungan pilihan pekerjaan seseorang sangat dipengaruhi masa
awal, yaitu anak-anak dan kesan pertamanya terhadap sebuah
pekerjaan. Ia mengatakan bahwa pola perkembangan arah pilih jabatan
sangat dipengaruhi oleh kesan pertama, yaitu kanak-kanak dalam
bentuk kesan atas perasaan puas dan tidak puas yang kemudian akan
terus berkembang menjadi kekuatan psikis atau motivasi dalam
kehidupannya. Pandangan tersebut menegaskan bahwa perkembangan
cita-cita peserta didik bergerak dari interpersonal, parental, dan
significant others sebagai obyek transfer cita-cita.21
Oleh sebab itu, orientasi dari bimbingan karir untuk peserta
didik di sekolah dasar adalah menumbuhkan kesadaran karir (career
awareness) dalam bentuk pengetahuan dan pemahaman macam-
macam jenis pekerjaan. Pada fase tentatif dan realistis pilihan karir
peserta didik sangat dipengaruhi oleh minat, kemampuan, nilai, dan

6
transisi. Menurut Robert Nathan dan Linda Hill, semakin dewasa
peserta didik arah pilihan karir lebih banyak dipengaruhi oleh orang
tua dan teman sebayanya. Hal ini berarti arah pilihan karir peserta
didik sangat dipengaruhi lingkungan.

e. Teori-teori Bimbingan Karir


Teori tentang bimbingan karir yang dikemukakan oleh para
ahli, yakni Teori Perkembangan Ginzberg. Teori perkembangan
pemilihan karir ini merupakan teori dari Eli Ginzberg yang
mengatakan bahwa Anak dan remaja melewati 3 tahap pemilihan
karir:
- fantasi (6-11), tentatif (12- 17) dan realistis (18-…). Ginzberg
mengidenifikasikan gagasan itu pada suatu proses yang sebagian
besar tidak bisa diubah, sebagai akibat dari beberapa kompromi
daripada nilai-nilai dan kesempatan-kesempatan, serta fungsi dari
persepsi seseorang dalam bekerja dengan suatu pandanganyang
realistis tentang kerja. Menurut Ginzberg pada masa fantasi, anak
pada usia 10 atau 12 tahun dalam memilih karirnya masih bersifat
sembarangan atau asal pilih yang tidak didasarkan pada
pertimbangan yang matang mengenai kenyetaan yang ada, tetapi
didasarkan pada kesan atau khayalan belaka.
- Masa tentatif (terjadi pada usia kurang lebih 11-18 tahun), pada
masa ini Ginzberg membagi menjadi 4 tahap, yaitu:
a. Tahap berdasarkan minat, pada tahap ini perkembangan karir
hanya berdasarkan kesenangan, ketertarikan atau minat,
sedangkan faktor lain tidak dipertimbangkan.
b. Tahap berdasarkan kapasitas, pada tahap ini anak sudah
menyadari bahwa minatnya berubah-ubah. Maka dia mulai
menanyakan pada diri sendiri apakah dia memiliki

7
kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan dan apakah
kemampuan itu cocok dengan minatnya.
c. Tahap berdasarkan nilai, tahap ini bertambah besar dan
menyadari bahwa didalam pekerjaan yang dilakukan orang
terdapat nilai pribadi dan kemasyarakatan, bahwa kegiatan
yang satu lebih mempunyai nilai dari pada yang lainnya.
d. Tahap dalam masa transisi, tahap ini anak memadukan
orientasi pilihan yang dimiliki sebelumnya yaitu orientasi
minat, orientasi kapasitas dan orientasi nilai, pada tahap ini
disebut juga sudah mulai pada pilihan yang realistis

2. Penyelesaian Masalah

Seberapa pentingnya Bimbingan karier bagi Mahasiswa ?

Jawab :

Bimbingan dan Konseling adalah bantuan untuk peserta didik, baik


perorangan maupun kelompok agar mandiri dan dapat dikembangkan
secara optimal, dalam bimbingan pribadi, social, belajar maupun
pelatihan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung yang
mendukung norma-norma yang berlaku. Sedangkan Karier adalah semua
pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama masa kerja seseorang.
Karier menunjukkan perkembangan di masing-masing individu dalam
jenjang kepangkatan yang dapat dicapai selama masa depan dalam suatu
organisasi. Menurut Winkel Bimbingan karier adalah Bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan
kerja atau jabatan/profesi tertentu serta melengkapi diri pada individu.
Bimbingan karier juga dapat digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan
pengembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagian integral

8
dari prigram Pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman
belajar bidang studi.

C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada
siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri
terhadap  karier yang  sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya
sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat
menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif  dan memberi
kepuasan dan kelayakan.
Bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami
diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk
mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa
yang dituntut untuk pekerjaan itu. Selanjutnya siswa dapat memadukan
apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan kemampuan atau
potensi yang ada dalam dirinya.. dan apabila muncul hambatan-hambatan
siswa diharapkan dapat mengatasi hambatan itu.
2. Saran
Menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna, kedepanya
kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah
diatas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan, sebagai peyempurnaan kami mengaharapkan kritik
dan saran yang positif dari teman - teman semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hartono. (2018). Bimbingan Karir . Prenada Media.

Rohmah, Umi (2018). Bimbingan Karir untuk Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal
Kependidikan dan Kemasyarakatan,Vol 12 No. 2, 270-272.
http://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/cendekia/article/view/473 (diunduh
25 Februari 2020)

Sukardi, Dewa Ketut. (1989). Pendekatan Konseling Karir didalam Bimbingan


Karir. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rahmah, Ulifa. (2010). Bimbingan Karir Siswa. Malang : UIN Maliki Press.

10

Anda mungkin juga menyukai