Anda di halaman 1dari 16

A.

Judul

Layanan Bimbingan Karir Menggunakan Media Pohon Karir untuk Peserta

Didik SMK (Studi deskriptif tentang bimbingan karir kelas X di SMK)

B. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses yang esensial untuk mencapai tujuan dan

cita-cita individu. Pendidikan secara filosofis merupakan proses yang

melibatkan berbagai faktor dalam upaya mencapai kehidupan yang bermakna

baik bagi individu sendiri maupun masyarakat luas. Pendidikan bertujuan

untuk merumuskan potensi yang dimiliki individu. Tujuan pendidikan

menurut undang-undang menitik beratkan pada pengembangan potensi siswa.

Pengembangan potensi ini mencakup bidang spitirual yani menjadi individu

yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, bidang moral yakni berakhlak

mulia, bidang intelektual yakni berilmu, cakap dan kreatif, serta bidang sosial

yakni menjadi warga negara yang demokratis. Tujuan pendidikan harus

dicapai oleh setiap jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD),

Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK).

Menurut Yunika (2014) Bimbingan dan konseling merupakan bagian

iintegral dari pendidikan yang secara sadar memposisikan kemampuan siswa

untuk mengekplorasi, memilih, merencanakan dan mengambil keputusan

untuk meraih masa depannya. Tidak dapat dibayangkan jika pendidikan

terlepas dari tanggung jawab guru BK, siswa akan kehilangan arah dan

mengalami masalah kepribadian dan karakter jika tidak ada peran guru BK

1
2

sebagai pembimbinga di sekolah. Di dalam Panduan Operasional

Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling (2016) terdapat empat layanan

bimbingan ditinjau dari bidang permasalahan individu diantaranya layanan

bimbingan pribadi, layanan bimbingan sosial, layanan bimbingan belajar, dan

layanan bimbingan karir. Keemapt layanan bimbingan tersebut memiliki

fungsi dan peranan masing-masing dalam proses bimbingan dan konseling di

SMK. Salah satu jenis bimbingan yang memiliki peranan penting di SMK

adalah bimbingan karir.

Menurut Nurihsan (Yunika, 2014) bimbingan karir adalah upaya bantuan

terhadapa individu supaya dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal

dunia kerjanya, dan mengembangkan masa depannya dengan bentuk

kehidupan yang diharapkan. Aspek yang sangat penting untuk dikembangkan

dalam kaitannya dengan upaya membantu individu berkembang secara

optimal adalah aspek karir yaitu kemampuan memahami dirinya, mengenal

dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan

yang diharapkan, menentukan dan mengambil keputusan yang tepat serta

bertanggung jawab, sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.

Pemilihan dan persiapan diri ke arah suatu pekerjaan atau karir merupakan

persiapan remaja sebelum masuk ke dunia kerja serta merupakan tugas

perkembangan remaja. Dari hasil wawancara yang dilakukann peneliti kepada

guru BK di SMK Negeri 9 Garut. Beliau mengungkapkan bahwa banyak

peserta didik yang masuk ke program keahlian tetapi masih bingung akan
3

tujuan karirnya setelah lulus dari sekolah, ini di akibatkan karena peserta didik

masih kurang dalam menggali dan mendapatkan informasi karir.

Penelitian yang dilakukan oleh Yunika (2014) menunjukan bahwa layanan

bimbingan karir efektif dalam peningkatan kematangan eksploras karir pesera

didik kelas X di SMAN 11 Garut. Penelitan yang lainnya dilakukan oleh

Nadiani (2014) menunjukan bahwa penerapan bimbingan karir super dengan

teknk modeling efektif dalam peningkatan rencana keputusan karir peserta

didik kelas IX di SMP Negeri 2 Singaraja

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini akan dikaji

lebih mendalam mengenai Layanan Bimbingan Karir Menggunakan Media

Pohon Karir untuk Peserta Didik SMK (Studi deskriptif tentang bimbingan

karir kelas X di SMK)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi tahapan layanan bimbingan karir menggunakan

media pohon karir terhadapa peserta didik SMK kelas X ?

2. Bagaimana respon peserta didik saat mengimplementasikan tahapan

layanan bimbingan karir menggunakan media pohon karir terhadap peserta

didik SMK Kelas X ?

3. Bagaimana kendala-kendala yang muncul saat mengimplementasikan

layanan bimbingan karir menggunakan media pohon karir terhadapa

peserta didik SMK Kelas X ?


4

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menelaah :

1. Implementasi tahapan layanan bimbingan karir menggunakan media

pohon karir terhadapa peserta didik SMK kelas X

2. Respon peserta didik saat mengimplementasikan tahapan layanan

bimbingan karir menggunakan media pohon karir terhadap peserta didik

SMK Kelas X

3. Kendala-kendala yang muncul saat mengimplementasikan layanan

bimbingan karir menggunakan media pohon karir terhadapa peserta didik

SMK Kelas X

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan :

1. Bagi Konselor

Layanan bimbingan karir menggunakan pohon karir ini diharapkan

menjadi rujukan dan referensi dalam pemberian bimbingan kepada siswa

2. Bagi Peserta Didik

Diharapkan perencanaan karir peserta didik dapat meningkat setelah

diberikan program ini

F. Definisi Operasional
5

Bimbingan karir merupakan suatu proses bimbingan yang diberikan oleh

seorang guru BK/konselor dalam berbagai setting dengan tujuan untuk

menstimulasi dan memfasilitasi perkembangan karir peserta didik. Pohon karir

merupakan suatu media yang digunakan supaya peserta didik dapat melihat

pekerjaan / karir dimasa yang akan datang yang sesuai dengan program

keahlian yang sedang mereka jalani sekarang.

G. Kajian Teoritis

1. Konsep Bimbingan Karir

a. Definisi Bimbingan Karir

Bimbingan dan konseling karir seperti yang tercantum dalam

Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

(2016,hlm.39) adalah proses pemberian bantuan guru bimbingan dan

konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk

mengalami pertumbuhan , perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan

pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara

rasional dan realistis berdasarkan informasi potensi diri dan

kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai

kesuksesan dalam kehidupannya.

Widarto (2015, hlm.8) Bimbingan karir adalah suatu proses di

mana peserta didik diberi arahan dan bimbingan untuk kehidupannya

di masa yang akan datang. Bimbingan karir juga merupakan suatu

cara untuk menumbuhkan keinginan seseorang untuk memiliki karier


6

yang akan dipilih sendiri. Bimbingan karier merupakan metode

pembelajaran yang mengacu pada pemahaman jenjang karier di masa

depan.

Menurut Aryani & Rais (2018 .hlm.37) bimbingan karir itu

sangat besar pengaruhnya terhadap perencanaan masa depan peserta

didik, salah satu keterampilan yang dikembangkan melalui bimbingan

karir dalah keterampilan mengambil keputusan, salah satunya adalah

bagaimana menentukan pilihan untuk memilih jurusan yang akan

ditempuh diperguruan tinggi sebagai tahap awal dalam perencanaan

karir.

Aryani & rais (2018,hlm.38)Bimbingan karir adalah bimbingan

dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi dunia pekerjaan,

dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta

membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam

menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan

yang telah dimasuki.

Supriatna (2006) bimbingan karir adalah suatu proses bantuan,

layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan

memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan

yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu

menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung

jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu

mewujudkan dirinya secara bermakna. Dengan demikian, bimbingan


7

karir difokuskan untuk membantu individu menampilkan dirinya yang

memiliki kompetensi/keahlian agar meraih sukses dalam perjalanan

hidupnya dan mencapai perwujudan diri yang bermakna bagi dirinya

dan lingkungan di sekitarnva.

Menurut Winkel (2005) bimbingan karir adalah bantuan dalam

mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan

pekerjaan atau jabatan (profesi) tertentu serta membekali diri agar siap

memangku jabatan tersebut dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan

– tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.

Berdasarkan definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

bimbingan karir adalah layanan dan aktivitas yang diberikan dengan

tujuan agar individu dapat memahami dirinya sendiri dan potensi

perkembangan karirnya di masa depan serta mempersiapkan individu

menghadapi duna pekerjaan.

Supriatna (2006) ada beberapa prinsip dalam penyelenggaraan

bimbingan karir, diantaranya :

a. Bimbingan karir merupakan suatu proses berkelanjutan dalam

seluruh perjalanan hidup seseorang, tidak merupakan

peristiwayang terpilah satu sama lain. Dengan demikian.

bimbingan karir merupakan rangkaian perjalanan hidup seseorang

yang terkait dengan seluruh aspek pertumbuhan dan

perkembangan yang dijalaninya.


8

b. Bimbingan karir diperuntukkan bagi semua individu tanpa kecuali.

Namun dalam praktiknya prioritas layanan dapat diberikan

terutama bagi mereka yang sangat memerlukan pelayanan. Skala

prioritas diberikan dengan mempertimbangkan berat-ringannya

masalah dan penting tidaknva masalah untuk segera dipecahkan.

Oleh karena layanan bimbingan karir diperuntukkan bagi semua

siswa, maka pemberian layanan bimbingan karir sebaiknya lebih

bersifat preventive- developmenta

c. Bimbingan karir merupakan bantuan yang diberikan kepada

individu yang sedang dalam proses berkembang. Dengan demikian

ciri-ciri perkembangan pada fase tertentu hendaknya menjadi

dasar pertimbangan dalam setiap kegiatan bimbingan karir.

d. Bimbingan karir berdasarkan pada kemampuan individu untuk

menentukan pilihannya. Setiap individu memiliki hak untuk

menentukan pilihan dan mengambil keputusan, tetapi harus

bertanggung jawab atas segala konsekuensi dari

pilihan/keputusannya itu. Ini berarti bahwa bimbingan karir tidak

sekedar memperhatikan hak individu untuk menentukan dan

memutuskan pilihan sendiri, tetapi juga membantu individu untuk

mengembangkan cara-cara pemenuhan pilihan/putusan itu secara

bertanggung jawab.

e. Pemilihan dan penyesuaian karir dimulai dengan pegetahuan

tentang diri. Hal ini mengandung arti bahwa individu perlu


9

memahami terlebih dahulu kemampuan yang ada dalam dirinya,

seperti bakat, minat, nilai – nilai, kebutuhan, hasil kerja/prestasi

belajar dan kepribadiannya.

f. Bimbingan karir membantu individu untuk memahami dunia kerja

dan sejumlah pekerjaan yang ada di masyarakat serta berbagai sisi

kehidupan.

b. Tujuan Bimbingan Karir

Winkel (2005) berpendapat bahwa tujuan bimbingan karir bagi

siswa adalah : (a) memahami sisi dunia kerja, serta faktor-faktor yang

perlu dipertimbangkan untuk memilih program atau jurusan secara

tepat; (b) memiliki sifat positif terhadap dir i sendiri serta pandangan

yang objektif dan maju terhadap dunia kerja; (c) membuat keputusan

yang realistis tentang karir yang dipilih sesuai dengan

kemampuannya.

Tujuan bimbingan karir yang tercantum dala Panduan

Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling (2016,

hlm.39) adalah : (a) memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat,

dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan; (b) memiliki

pengetahuan mengenai dunia kerjja dan informasi karir yang

menunjang kematangan kompetensi karir; (c) memiliki sikap positif

terhadap dunia kerja; (d) memahami relevansi kemampuan menguasai

pelajaran dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang

pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya di masa depan; (e) memiliki


10

kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali

ciri-ciri pekerjaan, persyaratan kemampuan yang dituntut, lingkungan

sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.(f)

memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang

kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran – peran yang

sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial

ekonomi; (g) membentuk pola – pola karir; (h) mengenal

keterampilan, kemampuan dan minat; (i) memiliki kemampuan atau

kematangan untuk mengambil keputusan karir.

c. Bimbingan Karir di SMK

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu jenjang

pendidikan menengah yang mempersiapkan lulusannya untuk siap

bekerja. Sesuai dengan bentuknya, SMK menyelenggarakan program

– program pendidikan yang sesuai dengan jenis-jenis lapangan kerja

( Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990).

Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan menurut Undang –

Undang nomor 20 Tahun 2003 terbagi menjadi tujuan umum dan

tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan adalah

(a) meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada

Tuhan Yang Maha Esa; (b) Mengembangkan potensi peserta didik

agar menjad warna negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab; (c)

mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan


11

kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya

bangsa indonesia; dan (d) Mengembangkan potensi peserta didik agar

memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan secara aktif

turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta

memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

Tujuan khusus Pendidikan Menengah Kejuruan adalah sebagai

berikut : (a) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia

produktifm mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan

yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan

kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; (b) menyiapkan

peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam

berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan

sikap profesonal dalam bidang keahlian yang diminatinya; (c)

membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara

mandiri maupun melalui jenis pendidikan yang lebih tinggi, dan (d)

membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai

dengna program keahlian yang dipilih.

Supriatna & Budiman (2012, hlm.24) dalam penelitiannya juga

menemukan bahwa masalah karir yang dirasakan oleh peserta didik

SMK, diantaranya :

a. Siswa kurang memahami cara memilih program studi yang cocok

dengan kemampuan dan minat.


12

b. Siswa tidak memiliki informasi tentang dunia kerja yang cukup.

c. Siswa masih bingung untuk memilih pekerjaan.

d. Siswa masih kurang mampu memilih pekerjaan yang sesuai

dengan kemampuan dan minat.

e. Siswa merasa cemas untuk mendapat pekerjaan setelah tamat

sekolah.

f. Siswa belum memiliki pilihan perguruan tinggi atau lanjutan

pendidikan tertentu, bila setelah tamat tidak masuk dunia kerja.

g. Siswa belum memiliki gambaran tentang karakteristik,

persyaratan, kemampuan, dan keterampilan yang dibutuhkan

dalam pekerjaan, serta prospek pekerjaan untuk masa depan

kariernya.

Berdasarkan uraian karakteristik dan masalah – masalah yang

terjadi pada peserta didik SMK, maka terdapat kebutuhan akan

bimbingan karir di SMK untuk menangani masalah – masalah yang

timbul, mengembangkan keterampilan, pemberian informasi, dan

mempersiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja.

Pelaksanaan bimbingan karir di sekolah meorupakan kebutuhan

peserta didik yang menjadi tanggung jawab sekolah, terutama guru

bimbingan dan konseling.

H. Metode dan Prosedur Penelitian


13

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode kualitatif. Sugiyono (2017) Metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsasafat

postpostitivisme atau enterpretif, diguakan untuk meneliti pada kondisi obyek

yang alamiah. Adapun jenis pendekatannya adalah deskriptif. Penelitian

deskriptif yaitu peneltiain yang berusaha untuk menuturkan pemecahan

masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data.

Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini

dimaksdukan untuk memperoleh informasi mengenai layanan bimbingan karir

menggunakan media pohon karir kepada peserta didik SMK kelas X

Adapun prosedur penelitan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Identifikasi Masalah

b. Melakukan Study Pendahuluan

c. Merumuskan Masalah Penelitian

d. Memilih Pendekatan

e. Menentukan Variabel dan sumber Data

f. Menentukan dan Menyusun Instrumen

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengumpulkan data

b. Menganalisa Data

c. Menarik Kesimpulan

3. Tahap Evaluasi
14

a. Pembuatan Laporan

b. Pertanggung jawaban Laporan

I. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik SMK kelas XI di salah

satu SMK Negeri di kabupaten Garut. Sampel dipilih berdasarkan

pertimbangan berikut :

1. Peserta didik yang termasuk remaja akhir sekisar usia 15-18 Tahun

2. Peserta didik kelas XI di SMK Negeri 9 Garut, yang masuk

kejurusan/program keahlian pilihan kedua atau bukan pilihannya yaitu

jurusan teknik elektronika industri dan desain pemodelan dan informasi

bangunan.

3. Peneliti menemukan banyak peserta didik yang masih kebingungan

dengan arah karir mereka di masa yang akan datang.

J. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitan adalah observasi dan angket

yang terdiri dari sejumlah pernyataan tertutup untuk self efficacy peserta didik

SMK Negeri 9 Garut dalam pemilihan karir.

K. Prosedur Pengolahan Data

Seluruh data dalam penelitian ini akan di olah dengan menggunakan SPSS

dan Microsoft Excel untuk mengetahui status identitas vokasional yang

dimiliki peserta didik SMK Negeri 9 Garut


15

L. Jadwal Penelitian

Bulan ke
Kegiatan
1 2 3 4 5 6

1. Penyusunan Proposal V
2. Penyusunanskenario
pembelajaran dan Instrumen V
penelitian

3. Ujicoba instrumen penelitian V

4. Penelitian di lapangan V V

5. Pengolahan data V

6. Penulisan BabI-III V

7. Penulisan Bab IV-V V

M. Daftar Pustaka

Aryani, Farida & Rais, M. (2018). Bimbingan Karir Masa Depan untuk
Meraih Sukses ke Perguruan Tinggi.Makasar : Universitas Negeri
Makasar.
Nadiana Kadek. (2014). Penerapan bimbingan karir super dengan teknik
modeling untuk meningkatkan rencana keputusan karir pada siswa
keals IX B5 SMPN 4 Singaraja. E-journal Undiksa volume 2 no.1
Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha
Priyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo : Zifatama
publishing.
16

Republik Indonesia. (1990). Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990


tentang Pendidikan Menengah
Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Santrock John W (2007). Remaja Edisi 11 Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Skorikov, V. & Vondracek F.W.(1998). Vocational Identity development: its
relationship to other identity domain and to overall identity
development. Jurnal of Career Assessment.6(1).13-35
Smitina, A. (2010). The link Between vocational identity, stud choice
motivation and satisfaction with studies. Procedia Social and
Behavioral Science 5. 1140-1145. Elsevier
Sugiyono,(2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta
Supriatna M. & Ilfiandra.(2006). Materi Sajian : Workshop Bimbingan dan
Konseling Politeknik Kesehatan Tasikmalaya.
Supriatna, M. & Budiman, N. (2012). Bimbingan Karir di SMK. [online].
Diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN
_BIMBINGAN/197102191998021-
NANDANG_BUDIMAN/BIMBINGAN_KARIER_DI_SMK.pdf
Tim Penyusun Panduan Bimbingan dan Konseling Sekolah. (2016). Panduan
Operasional Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling SMK.
Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Widarto.(2015), Bimbingan Karier dan Tips Berkarier.Yogyakarta :
LeutikaPrio
Winkel, W.S & Hastuti, Sri. (2005). Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Jogjakarta : Media Abadi
Yunika Deasy K. Dkk, (2014). Layanan Bimbingan Karir Dalam Peningkatan
Kematangan Eksplorasi Karir Siwa. Jurnal. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai